Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maman Firmansyah

NIm : 856788284
Kelas :1A
Pokjar : Muaradua
No absen : 35
Mk : pembelajaran terpadu Uji kopetensi 1

1. A ) Aliran progresivisme
beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu sekaliditekankan pada:
(a) pembentukan kreativitas,
(b) pemberian sejumlah kegiatan,
(c) suasana yangalamiah (natural), dan
(d) memperhatikan pengalaman siswa.
Dengan kata lain proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis, 1993). Aliran ini juga
memandang bahwa dalam proses belajar, siswa sering dihadapkan pada persoalan-
persoalan yang harus mendapatkan pemecahanatau bersifat problem solving. Dalam
memecahkan masalah tersebut, siswa perlu memilih danmenyusun ulang pengetahuan dan
pengalaman belajar yang telah dimilikinya. Dalam hal demikian
maka terjadi proses berpikir yang terkait dengan “metakognisi”, yaitu proses menghubungkan
pengetahuan dan pengalaman belajar dengan pengetahuan lain untuk menghasilkan sesuatu(J.
Marzano et al, 1992). Terdapatnya kesalahan atau kekeliruan dalam proses pemecahan
masalahatau sesuatu yang dihasilkan adalah sesuatu yang wajar, karena hal itu merupakan
bagian dari proses belajar.

B) Aliran konstruktivisme
melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kuncidalam pembelajaran.
Sebab itu, pengalaman orang lain yang diformulasikan misalnya dalam
suatu buku teks perlu dihubungkan dengan pengalaman siswa secara langsung. Aliran konstruktivi
smeini menekankan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia.
Manusiamengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman,
danlingkungannya. Suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna
untukmenghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi
konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswa, te
tapi harusdiinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Siswa harus mengkonstruksi
pengetahuansendiri.

C). Aliran humanisme


melihat siswa dari segi:
(a) keunikan/kekhasannya,
(b) potensinya, dan
(c) motivasi yang dimilikinya.

Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasidari hal tersebut dalam kegiatan
pembelajaran yaitu:
(a) layanan pembelajaran selain bersifatklasikal, juga bersifat individual,
(b) pengakuan adanya siswa yang lambat dan siswa yang cepat,
(c) penyikapan yang unik terhadap siswa baik yang menyangkut faktor personal/individual
maupunyang menyangkut faktor lingkungan sosial/kemasyarakatan.

Keterkaitan dalam pembelajaran terpadu:


Pada dasarnya masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri. Dengan
kata lain, pengalaman langsung siswa adalah kunci dari pembelajaran yang berarti
bukan pengalaman oranglain (guru) yang ditransfer melalui berbagai bentuk media.
Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mencari pola dan
hubunganantara gagasan-gagasan yang ada. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk
menemukan pola dan hubungan tersebut dari berbagai disiplin ilmu.

Pada dasarnya siswa adalah seorang individu dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya
danmempunyai kesempatan untuk berkembang. Dengan demikian, peran guru bukanlah satu-
satunya pihak yang paling menentukan, tetapi lebih banyak bertindak sebagai tut wuri
handayani. Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan anak melihat dirinya dan
sekitarnyasecara utuh (holistik)

Benang merah dari ke-3 filosofis ini adalah semuanya saling menguatkan salingmendukung dan
tidak bisa berdiri sendiri.Dalam setiap pembelajaran ketiga harus berjalan beriringan tidak bisa
sendiri sendirisehingga menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh

2. Seiring dengan waktu, wajah pendidikan di Indonesia nampaknya masih belum mampu bersaing
dengan dunia. Indonesia sebagai negara berkembang masih dalam proses peningkatan mutu
pendidikan. Akan tetapi, tidak semua siswa di Indonesia rendah dalam pendidikan, buktinya
banyak juga yang memenangkan lombatingkat internasional. Inimenunjukkan bahwa sebenarnya
Indonesia memiliki potensi yang tidak bisa di anggapremeh.Pemerataan pendidikan terus di
lakukan oleh pemerintah sampai ke pelosok- pelosok desa, dan wajib belajar 9 tahun merupakan
bukti nyata dari program pemerintah. Namun, fakta menunjukkan bahwa pendidikan yang
sebenarnya menjadi hak warganegara tidak sepenuhnya didapat oleh seluruh lapisan masyarakat.
Banyak anak-anak diIndonesia yang putus sekolah, bahkan ada yang tidak sekolah karena
kekurangan biaya.Hal ini harus segera di selesaikan oleh pemerintah, walaupun upaya-upaya
pemerintahsedang di galakkan, dan kita sebagai warga negara wajib mendukung hal
tersebut.Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Dasar,
masihmenggunakan metode lama dalam proses pembelajaran, yaitu penyelesaian program yangdi
rancang oleh pemerintah. Guru sebagai pelaksana pembelajaran tentu harus mengikutiaturan
yang dibuat pemerintah, guru harus menyelesaikan program yang sudah di rancangtersebut
dengan tepat waktu. Perancangan program yang dilakukan pemerintah tersebutdirasa belum
melihat berbagai potensi berbeda yang ada pada setiap anak didik yangtersebar di seluruh
Indonesia, hal ini membawa dampak negatif yaitu potensi anak tidak berkembang secara
maksimal. Anak hanya sebagai wadah untuk menerima materi yangdiberikan oleh guru.
Sebenarnya siapa yang salah? Pemerintah atau guru? Menurut penulis, sebaiknya tidak usah
mencari siapa yang salah, akan tetapi bagaimanamenyelesaikannya. Mencari sebuah alternatif
dalam pendidikan, yang dapatmemaksimalkan potensi yang ada pada peserta didik. Pembelajaran
terpadu merupakansalah satu alternatif tersebut, sebuah pendekatan belajar mengajar yang
diharapkan dapatmemaksimalkan potensi siswa.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan : SD 08
Kelas / semester :5/2
Tema : Hidup Rukun (tema 1)
Sub tema : Hidup Rukun di Rumah (sub tema 1)
Pembelajaran :2
Asosiasi waktu : 1 Hari

A. Tujuan
1. Dengan bimbingan melalui Wa, siswa dapat memasang simbol degna bunyi sila-sila pada
Pancasila yang benar
2. Dengan bimbingan melalui Wa, siswa diberikan gambar contoh penerapan sila pertama
Pancasila , siswa dapat menyebutkan bunyi sila Pancasila pertama dengan benar.
3. Dengan bimbingan melalui Wa, Siswa diberikan contoh penerapan sila pertama Pancasila
pada gambar, siswa dapat menceritakan pengalaman penerapan sila pertama pada
Pancasila dengan benar
4. Dengan bimbingan melalui Wa ,siswa diberikan contoh penerapan sila kedua Pancasila
padateks percakapan, siswa dapat menceritakan pengalaman penerapan sila kedua pada
Pancasiladengan benar.

B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Aloka
si
waktu
Pembuka 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan 15
an DengaMembaca Doa. (orientasi) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dandiharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik. (apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yangakan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari . (motivasi)
Kegiatan A. Ayo mengamati 140
inti - Siswa mengamati gambar perisai burung Garuda yang menit
terdapatsimbol-simbol pada Pancasila
- Siswa dibimbing guru untuk memahami simbol-simbol
Pancasila
- Siswa mengamati simbol sila pertama, kedua,
ketiga, keempat, dankelima
B. Ayo membaca
- Siswa Bersamasama membaca teks Pancasila seperti ter
dapatpada Buku Siswa
- Siswa bersama-
sama membaca teks Pancasila seperti terdapatpada Buku
Siswa
C. Ayo Menulis
- Siswa menunjuk gambar simbol sila-sila pada Pancasila,
kemudianmenuliskan bunyi sila yang sesuai.
- Guru mengamati kemampuan siswa dalam memasangkan
simboldengan sila-sila pada Pancasila (Rubrik Penilaian 1,
PPKn KD 3.1dan KD 4.1). Sikap yang dikembangkan
adalah teliti
D. Ayo Mengamati
- Siswa mengamati gambar-gambar
keluarga yang beribadah sesuaidengan agamanya
masing-masing
- Siswa menyebutkan bunyi sila pada Pancasila yang
sesuai dengangambar-gambar yang ditunjukkan
- Guru memotivasi siswa agar menanyakan hal-hal
yang berkaitandengan kegiatan beribadah di dalam
keluarga
- Siswa mencari informasi mengenai contoh-
contoh pengamalan silapertama Pancasila. Kemudian,
siswa dapat menunjukkan contoh-contoh penerapan sila
pertama dalam kehidupannya
- Siswa menceritakan pengalamannya dalam menerapkan
silapertama Pancasila dalam kehidupannya
- Guru mengamati pemahaman siswa mengenai
pengamalan silapertama pada Pancasila di rumah. (Rubrik
Penilaian 1, PPKn KD 3.1dan KD 4.1), sikap yang
dikembangkan adalah percaya diri.
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 15
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan menit
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menamb
ahkaninformasi dari siswa lainnya
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkannasionalisme, persatuan, dan toleransi
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa

C. Penilaian (asesmen)
Penilaian materi ini dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya / projek dengan rubric
penilaian.
Mengetahui tutor …….,………………
Guru kelas 5

Siti Aisyah, S.Pd Maman Firmansyah

Anda mungkin juga menyukai