Anda di halaman 1dari 2

Kuat Dalam Tuhan kekuatan Tuhan ada di atas kekuatan

siapapun mahluk di bumi ini. Jika ia


meletakkan kekuatannya di dalam Tuhan, dan
Ayat bacaan: Mazmur 84:8 apa yang ia hadapi sesuai janji Tuhan, maka
tidak ada kata untuk gagal. Itu yang Kaleb
===================== percaya. Mari kita melompat ke depan untuk
melihat Kaleb 45 tahun kemudian. Saat itu
"Mereka berjalan makin lama makin kuat,
Kaleb sudah tua, tepatnya berusia 85 tahun,
hendak menghadap Allah di Sion."
dan pada saat itulah ia menerima janji Tuhan
bahwa ia merupakan satu-satunya dari
angkatan 45 tahun yang lalu yang berhasil
Hari ini saya melihat anak salah seorang masuk ke tanah Kanaan seperti yang tertulis
pegawai di kampus yang masih balita bermain pada Ulangan 1:34-36. Mari kita lihat
dengan bola karet. Bola itu ia gulirkan kesana penggalan kata-kata Kaleb berikut: "pada
kemari, bergulir dari satu sisi ke sisi lain. Apa waktu ini aku masih sama kuat seperti pada
yang terjadi pada bola itu pada akhirnya? waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku
Jelas, bola akan menjadi semakin perlahan pada waktu itu demikianlah kekuatanku
dan akhirnya berhenti. Tidak peduli secepat sekarang untuk berperang dan untuk keluar
apa bola itu digulirkan di atas bidang datar, masuk." (Yosua 14:11). Aku masih sekuat 45
dengan sendirinya bola akan melambat, dan tahun yang lalu, aku masih siap berperang
tidak akan pernah bertambah cepat. Semakin dengan tenaga yang sama seperti dahulu.
bola bergulir, semakin pelanlah bola itu Demikian kira-kira kata Kaleb. Ini orang
hingga akhirnya berhenti. Melambat, berumur 85 tahun yang berbicara. Bagaimana
merosot, memudar, itu sudah menjadi hukum mungkin? Pada Kaleb, ternyata hukum alam
alam. Demikian pula kita. Seiring perjalanan tidak terjadi. Pada diri Kaleb ada mukjizat
waktu, kekuatan, daya tahan tubuh akan Tuhan. Ini berlaku kepadanya, karena dia
merosot. Daya ingat akan berkurang, merupakan orang yang selalu meletakkan
kemampuan dan kekuatan kita pun akan kekuatannya dan dirinya secara keseluruhan
berkurang. Menarik jika kita melihat ayat di dalam Tuhan
bacaan hari ini. Dikatakan: "Mereka berjalan Mukjizat adalah
makin lama makin kuat, hendak menghadap keajaiban yang terjadi dari kuasa Tuhan yang
Allah di Sion." (Mazmur 84:8). Ayat ini berlaku mampu melampaui hukum alam. Ketika
bagi orang yang kekuatannya di dalam Tuhan. hukum alam membuat segala sesuatu
(ay 6). Artinya, apa yang tertulis pada Mazmur melambat, merosot, memudar dan berkurang
84:8 ini bertolak belakang dengan hukum dalam perjalanan waktu, mukjizat Tuhan
alam. Jika demikian, hal ini tentu merupakan mampu melakukan sebaliknya! Dan lewat
sebuah mukjizat. Kaleb kita menyaksikan hal itu. Lihat apa yang
tertulis di antara dua ayat Mazmur di atas.
Kita bisa melihat sosok Kaleb. Kaleb "Apabila melintasi lembah Baka, mereka
adalah satu dari 12 pengintai yang dikirim membuatnya menjadi tempat yang bermata
oleh Musa untuk mengintai situasi Kanaan air; bahkan hujan pada awal musim
seperti yang tercantum dalam Bilangan 13. menyelubunginya dengan berkat." (Mazmur
Diantara 12 orang itu, 10 orang pesimis, 84:7). Mukjizat Tuhan ternyata tidak hanya
hanya Kaleb dan Yosua-lah yang optimis dan berbicara mengenai kekuatan yang tidak
percaya pada Tuhan. Kaleb tahu bahwa merosot dimakan usia, tapi juga berbicara
mengenai mukjizat Tuhan untuk mengubah bersama Tuhan, dan andalkanlah Tuhan
lembah Baka (artinya lembah air mata) dalam apapun yang kita lakukan atau
menjadi lembah penuh berkat, menjadi kerjakan. Dan hiduplah dengan benar dan
lembah yang penuh sukacita. Ini pun janji kudus. Jika ini kita lakukan maka kita tidak
Tuhan kepada orang yang meletakkan akan hidup dengan dibatasi oleh lingkungan,
kekuatannya di dalam Tuhan. situasi dan kondisi sekitar, melainkan hidup
penuh dengan terobosan-terobosan dan
Kepada jemaat Efesus, Paulus mukjizat Ilahi.
mengingatkan mereka pula akan hal ini.
Alami terobosan dan mukjizat yang
Paulus tahu bahwa manusia akan melemah,
iman dan kasih pada Tuhan bisa merosot dari berlawanan dengan hukum alam dengan
meletakkan kekuatan di dalam Tuhan
waktu ke waktu. Karena itulah Paulus
berpesan agar jemaat Efesus tetap kuat
dengan meletakkan kekuatan mereka di
dalam Tuhan. "Akhirnya, hendaklah kamu
kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasa-Nya." (Efesus 6:10). Kepada Timotius,
Paulus mengingatkan pula agar tidak menjadi
lemah karena tugas yang diemban Timotius di
usia mudanya sesungguhnya tidaklah mudah.
Kata Paulus: "Sebab itu, hai anakku, jadilah
kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus."
(2 Timotius 2:1). Jika mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri, itu artinya
kita menyerahkan diri kita kepada hukum
alam, dimana kita akan terus merosot dan
akhirnya berhenti. Agar itu tidak terjadi, sekali
lagi kita harus meletakkan kekuatan kita ke
dalam Tuhan. Jadilah kuat bukan karena
kehebatan kita, tapi oleh kasih karunia dalam
Yesus Kristus. Inilah yang akan mendatangkan
mukjizat melampaui hukum alam sehingga
kita bisa mengalami sesuatu yang luar biasa
seperti apa yang dialami Kaleb. Iman kita bisa
merosot, tenaga kita bisa menurun, kekuatan
kita bisa berkurang, daya ingat bisa melemah,
kasih mula-mula bisa menghilang, jika kita
tidak menyerahkan diri kita ke dalam tangan
Tuhan dan bergantung pada kekuatan kita
sendiri. Tapi ketika kita menyerahkan hidup ke
dalam tangan Tuhan, percaya dan bergantung
sepenuhnya kepadaNya, mengikuti
rencanaNya meski mungkin pada mulanya
terasa berat, Tuhan akan selalu memberi
kekuatan. Karenanya, tetaplah berjalan

Anda mungkin juga menyukai