Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 6

Nama Kelompok :

1. Ikhdina Alifta Amalia (204105010064)


2. Galih Andika Febriyanto (204105010065)
3. Silvia Kurnia Putri (204105010070)
4. Shela Febriana (204105010075)
5. Fitri Septianingrum (204105010085)
6. Arief Prasityo Junaidi (204105010089)
7. Ifa Riwati (204105010091)
8. Indah Nur Azizah (204105010094)
Kasus Hilang Uang Tabungan Nasabah BCA Rp 135 Juta

Kutipan dari berita :

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus hilangnya uang tabungan PT Bank Central Asia Tbk


(BCA) sebesar Rp 135 juta telah berakhir. Penyelesaian kasus hilangnya yang tabungan itu
terjadi setelah kedua pihak melakukan pertemuan pada Senin (28/3/2022).

Nasabah Bank BCA yang kehilangan uang tabungan tersebut adalah Hebbie Agus Kurnia.
Saat uang tabungannya hilang, Hebbie berada di Bandung. Sedangkan dari pelacakan
transaksi, pengambilan dana tabungan itu terjadi di Surabaya.

Mulanya hal yang dialami Hebbie itu dibagikannya melalui media sosial Twitter dan
Instagram @hebosto pada Minggu (27/3/2022). Ia merasa ada transaksi mencurigakan
berkali-kali pada rekeningnya yang tidak dia lakukan dan menyoroti ketidakpastian BCA soal
pengembalian uangnya yang hilang.

"Sehubungan dengan adanya keluhan salah satu nasabah di media sosial terkait dugaan
kehilangan sejumlah dana via penarikan ATM, dapat kami sampaikan bahwa BCA telah
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan nasabah," ujar Executive Vice President
Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn dalam keterangannya yang
diterima Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Persoalan kehilangan uang tabungan di rekening Bank BCA yang dialami Hebbie pada
akhirnya diketahui bahwa kartu ATM-nya terkena skimming. Hera pun mengimbau untuk
para nasabah BCA melakukan penggantian pin ATM secara berkala agar terhindar dari
kejahatan skimming. "Kami mengimbau kepada nasabah untuk dapat mengganti PIN kartu
ATM secara berkala. Hal ini akan mencegah kejahatan skimming meskipun kode pin ATM
sudah pernah terekam oleh pelaku skimming," kata dia.

Menurut dia, BCA akan selalu memenuhi ketentuan yang diatur regulator perbankan dan
berupaya memberikan layanan terbaik bagi nasabahnya. "BCA sebagai lembaga perbankan
nasional senantiasa menjalankan operasional perbankan sesuai dengan ketentuan regulator
dan otoritas perbankan," ucap Hera.

Uang hilang diganti

Sementara itu, Hebbie melalui media sosialnya menjelaskan bahwa persoalan yang
dihadapinya telah rampung. BCA bahkan memastikan uang tabungannya yang hilang dalam
sehari karena tindakan skimming itu diganti pihak bank. "Alhamdulillah pihak BCA sudah
bertanggung jawab dan memenuhi janjinya untuk mengembalikan 100 persen tabungan saya
yang hilang," ungkapnya, dikutip dari unggahan di akun Instagram @hebosto.

Hebbie pun menyarankan kepada nasabah BCA lainnya yang mengalami hal serupa untuk
bisa melengkapi berkas yang diminta pihak bank untuk bisa segera diproses. Menurut dia,
dalam pertemuan dengan pihak bank, dirinya juga telah meminta BCA untuk menyelesaikan
persoalan skimming yang dihadapi nasabah-nasabah lainnya.

"Untuk teman-teman yang mengalami hal serupa, saran saya setelah tadi banyak ngobrol
dengan pihak BCA, segera lengkapi berkas yang diminta oleh pihak BCA dan buat surat
bukti lapor polisi supaya skala prioritas penanganannya naik," tulisnya.

"Saya secara pribadi sudah sampaikan kepada pihak BCA untuk mengusut juga para korban
yang mengalami kejadian yang sama persis seperti saya. Saya sangat berharap agar kerugian
kalian juga bisa diganti 100 persen dan semoga dengan kejadian ini kalian mendapat
gambaran kinerja bank BCA yang seharusnya," tambah Hebbie.

Sebelumnya, melalui unggahan di media sosial, Hebbie mengungkapkan bahwa rekening


pribadinya di BCA menunjukkan adanya sejumlah transaksi, baik penarikan uang di ATM
maupun transfer, yang menyebabkan uangnya lenyap Rp 135 juta.

"Tabungan gue diambil 135 juta di jam 1 pagi, 27 Maret 2022 via penarikan ATM. Padahal
ini (kartu) atm di gue, gue pegang. Gue domisili di Bandung, tapi penarikan ini dilacak di
Surabaya kata CS BCA," ungkapnya, seperti dari unggahan di akun Twitter @hebosto,
Minggu (27/3/2022).
"Selanjutnya ada transaksi tanpa sepengetahuan gue senilai 100 juta+25 juta ke sesama BCA
dan ke Maybank. Tertera juga nama penerimanya," lanjutnya sembari menunjukkan bukti
tangkapan layar dari transaksi di rekeningnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Uang Nasabah Hilang Rp 135
Juta, BCA: Permasalahan Sudah Selesai",

Penjelasan

Baru-baru ini, dunia Perbankan di Indonesia kembali dikagetkan dengan tindak kriminal
skimming ATM yang dilakukan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab. Skimming
sendiri adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin
informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming
adalah salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode phishing. Phishing sendiri
adalah salah satu ancaman kejahatan yang dilakukan dengan cara mencuri data penting orang
lain, termasuk antara lain data bank seperti nomor rekening, data ATM seperti nomor kartu
dan PIN, serta data kartu kredit seperti nomor dan jenis kartu serta PIN, dan lain sebagainya.

Kegiatan kriminal ini, pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 di Woodland Hills,
California. Pada saat itu teknik skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang
ditempelkan pada mulut mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang
dikenal dengan nama skimmer. Modus operasinya adalah mengkloning (menduplikat) data
dari magnetic stripe yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Selain di mesin ATM, tindak kriminal skimming juga bisa dilakukan di mesin Electronic
Data Capture (EDC) yang biasa terdapat di kasir-kasir toko perbelanjaan. Ada dua metode
dalam melakukan skimming pada mesin EDC yaitu dengan menyematkan alat skimmer
khusus pada mesin EDC dan yang kedua adalah dengan metode yang lebih sulit untuk
dilakukan yaitu wire tapping. Metode ini bertujuan untuk menyadap saluran komunikasi data
antara koneksi mesin EDC dan mesin kasir menuju bank atau lembaga keuangan yang dituju.

Melihat banyaknya kemungkinan tindak kriminal semacam ini, perlu banget untuk kita tahu
cara menghindari kejadian merugikan seperti ini. Tips nyaman dan aman bertransaksi
menggunakan kartu debit/kredit!
Kartu Debit/Kredit ibarat kunci untuk kita melakukan transaksi keuangan di mesin ATM atau
EDC. Sama halnya dengan kunci pada umumnya, fisik dan penampakan dari kartu yang
kamu miliki, biasanya sama dengan kartu Debit/Kredit milik orang lain. Maka dari itu, kartu
Debit/Kredit kita dilengkapi dengan PIN atau Personal Identification Number dan 16 digit
(atau antara 13-19 digit) Payment Account Number (PAN) yang menjadi identitas khusus
kartu tersebut.

Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga keamanan dan privasi dari kartu Debit/Kredit
kita adalah dengan:

 Menandatangani bagian belakang kartu, jika tidak terdapat nomor kartu. Tepatnya
adalah di panel tanda tangan pemegang kartu yang diotorisasi (authorized signature)
yang berada dibawah pita magnetik.
 Saat memilih nomor PIN, hindari nomor-nomor atau huruf yang mudah ditebak.
Jangan gunakan inisial, tanggal lahir, nomor telepon atau kombinasinya
 Hapal nomor PIN yang kamu miliki dan saat akan menekan nomor PIN, baik di ATM
maupun di mesin EDC, pastikan kamu menutupi tombolnya, sehingga tidak bisa
dilihat oleh orang lain.
 Ubahlah PIN kartu kamu secara berkala

Selain 4 poin diatas, ada beberapa hal lainnya yang harus di perhatikan agar transaksi dengan
menggunakan kartu bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, yaitu:

 Jangan memberikan data atau informasi kartu kepada orang lain atau pihak yang tidak
jelas.
 Memeriksa lembar slip transaksi, memperhatikan aktivitas rekening melalui ATM
atau iBanking dan mencocokkan dengan slip transaksi untuk memastikan bahwa
transaksi yang tercetak di lembar laporan rekening terpadu atau consolidated
statement sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Segera melaporkan kepada bank
apabila terdapat perbedaan atau kesalahan.
 Jangan pernah menandatangani slip transaksi yang kosong.

Selain itu, kita juga harus selalu waspada saat bertransaksi menggunakan kartu. Perhatikan
juga, apakah ada kejanggalan pada mesin ATM secara fisik – apakah ada kabel yang terlepas
atau ada yang berbeda. Hal ini dikarenakan salah satu bentuk operasi skimming bisa dilihat
dari janggalnya keadaan fisik sebuah mesin ATM, bisa dikarenakan adanya mesin skimmer
yang dipasang pada mulut mesin ATM atau pada tombol angka yang terpasang di mesin
ATM. Contohnya adalah jika kamu menemukan slot kartu pada mesin ATM, terbuat dari
jenis plastik yang cenderung tipis dan ringkih, lalu terdapat beda asing dibagian dalam
"mulutnya", maka ATM tersebut patut dicurigai. Sama halnya, jika tombol di mesin ATM
tersebut cenderung sulit ditekan, maka ATM tersebut mungkin sudah ditambahkan alat
skimming.

Selain itu, lokasi dan lingkungan tempat ATM berada juga harus diperhatikan. Lokasi ATM
yang cenderung gelap dan tanpa pengawasan seperti keberadaan security dan kamera CCTV
juga rawan menjadi tempat operasi skimming.

Anda mungkin juga menyukai