Anda di halaman 1dari 8

1.

) Apa Saja Alat Pembayaran Non Tunai

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, efisiensi dan kecepatan menjadi hal yang utama.
Seperti dengan hadirnya sistem atau alat pembayaran non tunai. Kemajuan teknologi
memungkinkan transaksi keuangan tak lagi dilakukan secara cash alias menggunakan alat
pembayaran non tunai.

Dengan kemudahan bertransaksi, masyarakat kini semakin terbiasa dengan penggunaan alat
pembayaran non tunai atau kerap disebut sebagai cashless society. Tapi apa sebenarnya yang
dimaksud dengan alat pembayaran non tunai? Secara singkat, alat pembayaran terbagi menjadi
dua yakni tunai dan non-tunai.

Alat pembayaran tunai, biasa disebut konvensional, adalah pembayaran menggunakan uang
kartal seperti uang logam dan kertas. Sebaliknya, alat pembayaran non tunai, adalah mekanisme
atau cara bayar transaksi yang tidak lagi memerlukan uang fisik. Contohnya antara lain kartu
kredit, kartu debet, cek, hingga yang paling mutakhir adalah uang elektronik atau e-money.

Secara ringkas, berikut adalah beberapa jenis alat pembayaran non tunai yang perlu Anda
ketahui:

1. Kartu kredit

Merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank sebagai alat pembayaran non tunai yang
menggunakan mekanisme hutang.

2. Kartu debit

Berbeda dengan kartu kredit, kartu debit adalah alat pembayaran non tunai yang berbasis
saldo milik nasabah. Kartu ini diterbitkan oleh pihak bank tempat nasabah menabung
rekeningnya. Tergantung jenisnya, biasanya kartu debit memiliki batas atau limit tertentu
dalam setiap transaksinya.

3. Cek

Cek merupakan surat perintah nasabah kepada bank untuk menarik dananya dalam
jumlah tertentu atas namanya atau nama yang ditunjuk. Cek terbagi menjadi tiga jenis
yakni cek atas nama, cek atas unjuk, dan cek silang.

4. Bilyet giro

Merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening
pemegang yang disebutkan namanya.

5. Nota kredit
Nota kredit umumnya digunakan untuk mengirimkan atau memindahkan dana bukan
tunai kepada nasabah bank atau bank lain melalui kliring.

6. Nota debit

Adalah surat yang diterbitkan untuk menagih nasabah bank lain atau bank lain melalui
kliring.

7. E-money atau uang elektronik

Jenis alat pembayaran non tunai yang satu ini semakin populer penggunaannya dalam
beberapa tahun terakhir. Uang elektronik bisa berupa kartu yang dapat digunakan untuk
pembayaran atas dasar nilai uang atau dana yang sudah disetorkan terlebih dahulu. Jenis
kartu ini bisa digunakan untuk membayar e-toll, parkir, hingga tiket KRL.

Dengan melihat tuntutan zaman yang serba cepat di era digital, penggunaan alat pembayaran non
tunai tidak bisa lagi kita hindarkan. Namun bukan hanya untuk menyesuaikan dengan zaman,
alat pembayaran non tunai memiliki manfaat dan keuntungan yang tidak sedikit. Salah satunya
adalah sifatnya yang praktis. Dengan alat pembayaran non tunai, Anda tidak perlu lagi membawa
uang tunai dalam jumlah banyak, karena semuanya tersimpan secara aman di dompet atau kartu
elektronik.

Di Indonesia sendiri, tren pembayaran menggunakan alat pembayaran non tunai semakin
meningkat. Terlebih sejak diluncurkannya mekanisme electronic payment atau e-payment di
platform-platform digital. Melakukan beraneka pembayaran dan tagihan cukup hanya
menggunakan gadget di genggaman.

Lalu, apa saja keuntungan menggunakan alat pembayaran non tunai? Berikut adalah keuntungan
dan manfaat yang Anda dapatkan dalam bertransaksi menggunakan alat pembayaran non tunai.

1. Praktis dan efisien

Keuntungan dan manfaat alat pembayaran non tunai yang utama ialah praktis dan efisien.
Sebagai pengguna alat pembayaran non tunai, Anda tidak lagi direpotkan dengan
membawa uang dalam jumlah banyak karena semua transaksi bisa dibayarkan secara non
tunai baik melalui uang elektronik maupun dompet digital. Selain praktis, menggunakan
pembayaran non tunai juga memangkas waktu transaksi karena bisa dilakukan di mana
saja melalui ponsel dengan jumlah pembayarannya yang pas.

2. Menghindari tindak kejahatan

Jika Anda termasuk orang yang khawatir membawa uang dalam jumlah banyak, maka
penggunaan alat pembayaran non tunai sangat cocok bagi Anda. Dengan alat pembayaran
non tunai seperti kartu debit/kredit, e-money, m-banking, atau pun dompet digital, Anda
tidak perlu lagi membawa uang dengan jumlah banyak. Semuanya tersimpan secara aman
di jenis alat pembayaran non tunai yang Anda miliki. Selain itu, membawa uang tunai
dalam jumlah banyak tentu akan sangat mencolok dan berpotensi pada tindak
kriminalitas dan kejahatan. Karena itu, untuk alasan keamanan, alat pembayaran tunai
sangat dianjurkan.

3. Keamanan penyimpanan

Selain mudah, penggunaan alat pembayaran non tunai juga melalui sistem keamanan
yang cukup teruji. Antara lain melalui serial number atau PIN dan nomor OTP yang
hanya diketahui oleh Anda selaku pengguna alat pembayaran non tunai. Dengan sistem
keamanan ini, orang lain tidak bisa dengan mudah menggunakan alat pembayaran non
tunai milik Anda karena nomor PIN dan OTP yang hanya diketahui oleh Anda. Selain itu,
untuk tindakan pertama, Anda bisa melakukan pemblokiran dengan segera apabila kartu
kredit/debit milik Anda hilang. Hal itu untuk meminimalisir tindakan-tindakan yang bisa
merugikan saldo atau uang yang tersimpan pada alat pembayaran non tunai milik Anda.

4. Riwayat pengeluaran lebih tertata

Dalam alat pembayaran non tunai, segala transaksi Anda akan tercatat dengan rapi dan
jelas. Seperti di alat pembayaran non tunai jenis m-banking. Pada m-banking, semua
transaksi pengeluaran dan pemasukkan akan tercatat di riwayat transaksi. Anda bisa
melihatnya dengan mudah melalui aplikasi m-banking. Begitu juga dengan dompet
digital atau e-wallet. Hal ini tentunya berbeda dengan uang tunai yang memerlukan
pencatatan secara manual.

5. Banyak promo dan diskon

Keuntungan lain yang didapatkan dengan menggunakan alat pembayaran non tunai
adalah banyaknya promo dan diskon yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia
layanan alat pembayaran non tunai. Contoh alat pembayaran non tunai e-wallet yang kini
amat banyak ditemui. Banyak merchant-merchant atau toko-toko yang bekerja sama
dengan penyedia layanan e-wallet memberi potongan harga hingga cashback jika Anda
membayar dengan menggunakan layanan e-wallet tertentu. Selain merchant, diskon
atau cashback juga banyak dijumpai di pembelian tiket pesawat, kereta, hotel, bioskop,
hingga tempat-tempat wisata.

6. Bisa dilakukan di mana saja

Tuntutan serba cepat dan mobilitas yang tinggi, tentunya akan sangat terbantu dengan
layanan pembayaran non tunai. Lewat pembayaran non tunai seperti m-banking dan e-
wallet, Anda bisa membayar segala macam tagihan seperti listrik, internet, pulsa, air,
hingga asuransi dengan gawai atau gadget yang Anda miliki. Tanpa perlu mengantre dan
berdesak-desakkan.

Saat ini banyak platform-platform digital yang menawarkan kemudahan Anda dalam
bertransaksi. Seperti layanan digital banking yang dimiliki CIMB Niaga. Salah satu produk
layanan digital banking yang dimiliki CIMB Niaga adalah OCTO Mobile. Sejumlah fitur yang
dimiliki CIMB Niaga OCTO Mobile adalah kemudahan membuka rekening CIMB Niaga
perdana. Dengan CIMB Niaga OCTO Mobile, Anda tidak lagi perlu lagi datang ke bank.

Kemudian fitur lainnya yakni akses biometrik yang sudah menggunakan sidik jari dan Face ID,
pembayaran atau top-up pulsa, tagihan PLN, paket data, e-wallet, hingga pembayaran dengan
QR di banyak merchant.

Selain itu, dengan layanan OCTO Mobile Anda juga bisa membuka rekening deposito berjangka
serta transaksi reksa dana dan obligasi.

2.) Pengertian Alat Pembayaran Non Tunai, Jenis dan Contohnya


Pengertian alat pembayaran non tunai dan contohnya merupakan informasi yang sangat penting
dan bermanfaat untuk diketahui oran yang hidup pada zaman sekarang ini, yaitu zaman yang
serba digital. Alat pembelian mau tidak mau juga ikut terdigitalisasi dengan mendapat dukungan
penuh dari pemerintah. Selaras dengan hal ini, sistem non tunai juga sudah menjadi kebutuhan
transaksi jual beli yang lebih efektif dan efisien. Hemat waktu, tenaga dan biaya.

Pengertian alat pembayaran non tunai adalah alat tukar yang dipakai untuk transaksi BARANG
atau jasa dengan pembayaran tidak dalam bentuk cash (kertas/logam). Dinegara Indonesia sudah
sejak tahun 1990 an sistem transaksi non tunai diberlakukan. Kehadirannya saling melengkapi
dengan sistem pembayaran tunai dan tidak harus dipertentangkan disebabkan masing – masing
punyai kelebihan dan kekurangan.

Belum banyak para ahli yang memberikan pendapatnya terkait dengan pengertian pembayaran
non tunai. Defisini yang ada banyak ditemukan pada laman komunikasi daring dan sifatnya pun
umum. Yang menjelaskan tentang sistem pembayaran sudah banyak pendapat ahli
menyampaikan pendapatnya, namun belum untuk pembayaran non tunai. Tidak tahu apa
sebabnya.

Pada bentuknya, instrumen pembayaran non tunai ini ada yang berbentuk kartu, kertas dan ada
pula yang berbasis digital yaitu dengan format user dan password di akun sebuah platform. Pada
transaksi online, kehadiran alat pembayaran non tunai sangat membantu para pihak pembeli dan
penjual melakukan transaksi di dunia maya karena jarak mereka yang tidak berdekatan.
Transaksi Online
(Vondanote)

Daftar Isi
Alasan Menggunakan Pembayaran Non Tunai
Tiada suatu akibat tanpa adanya sebab. Begitu pula kehadiran dari pembayaran non tunai di
dunia, khususnya di Indonesia.

Setelah ditelusiri, kami menemukan 2 (dua) alasan kenapa sistem pembayaran non tunai ini
hadir. Berikut penjelasanya.

1. Praktis
Proses pembayaran yang tidak ribet adalah suatu hal yang menyenangkan. Pembeli produk tidak
harus membawa uang kertas/logam untuk membeli kebutuhan. Cukup dengan alat seperti
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau e-money saja.

Bayangkan jika membawa uang cash yang harus dihitung ulang jika belanja dalam kebutuhan
besar. Belum lagi kondisi uang yang kadang jauh dari kelayakan. Cukup menguras energi.
Dengan pembayaran non tunai, manusia tidak perlu membawa uang fisik kemana – mana.

2. Tuntutan Zaman
Perubahan kearah digitalisasi semakin tidak terbendung. Kini semua serba digital dalam hampir
semua lini kehidupan. Contohnya saja absensi yang dulu dicatat dalam sebuah kertas, kini sudah
memakai alat yang bernama Fingerprint. Dan ini sudah pasti tidak mungkin tidak diberlakukan
pada transaksi dengan instrumen uang. Berbagai macam inovasi pun dilakukan untuk membuat
sistem pembayaran non tunai, mulai dari berbasis kartu sampai dengan berbasis kertas, uang
elektornik dan mobile banking. Semuanya hadir sebagai tuntunan dari sebuah zaman, bukan?
Dan rasanya saat ini sangat jarang ditemukan orang yang tidak mempunyai kartu ATM.

Jenis dan Contoh Pembayaran Non Tunai


Selanjutnya kita akan mengenai satu persatu jenis dari pembayaran non tunai. Sebagian dari
Anda mungkin sudah pernah ada yang tahu. Namun sebagian yang lain mungkin masih ada yang
terasa asing.

1. Pembayaran Berbasis Warkat


Berdasarkan informasi yang didapat menyatakan bahwa Warkat adalah dokumen yang
merupakan instrumen perbankan. Atau dalam bahasa yang lebih lugas, Warkat adalah surat
berharga (bernilai) dimana pihak bank mengeluarkannya sebagai sebagai instrumen penarikan
dana nasabah yang memiliki fasilitas Rekening Giro/Rekening Koran.

Instrumen berbasis warkat yang umum digunakan perbankan antara lain:

1.1. Cek

Ilustrasi Cek
(WordPress)

Cek adalah sebuahn instruksi berifat tertulis nasabah (konsumen) kepada institusi perbankan
untuk menarik dana dengan jumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk. Perlu diingat, cek
dinyatakan sah dan resmi jika ada tandatangan orang yang bersangkutan.

1.2. Bilyet Giro


Bilyet Giro merupakan surat instruksi dari nasabah (konsumen) kepada institusi bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut. Bentuk perintahnya ialah memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima. Pihak penerima dengan
nama atau juga nomor rekening disuatu bank.

1.3. Nota Debet


Nota Debit merupakan surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha disebabkan ada kegiatan
pengembalian barang dagangan atau penurunan harga yang dibuat oleh pihak pembeli. Arti nota
debit adalah mendebit (mengurangi) utang usaha pembeli yang harus dilunasi.
1.4. Nota Kredit
Nota Kredit ialah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian
barang dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau ketidaksesuaian
kualitas/kuantitas barang yang dikirim dengan yang dipesan.

2. Pembayaran Dengan Instrumen Kartu (APMK) dan Elektronik


Selain memakai kertas, sistem pembayaran non tunai yang perlu diketahui adalah memakai kartu
dan sistem elektronik. Berikut penjelasannya.

1. Kartu ATM/Debit

Kartu debit (debere) adalah sebuah kartu dengan sistem pembayaran secara elektronik yang
biasanya dikeluarkan oleh institusi perbankan. Kegunaan dari kartu debit sebagai pengganti
pembayaran dengan uang tunai. Kartu yang banyak dipakai ini mengacu kepada saldo tabungan
bank (jumlah uang) nasabah di bank yang menerbitkan kartu. Fungsi lain dari kartu ini untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan pembayaran dalam pembelian barang/jasa.

2. Kartu Kredit (Credit Card)


Beda dengan kartu debit, kartu kredit merupakan kartu yang diterbitkan oleh institusi perbankan
atau perusahaan pengelola kartu kredit. Pada kartu tersebut ada bagi orang untuk
menggunakannya sebagai alat pembayaran secara kredit guna mendapatkan barang atau jasa
yang dibutuhkan. Tidak selamanya untuk belanja produk, ada kalanya pengguna kartu kredit
menarik uang cash.

Di pusat perbelajan biasanya banyak dijumpai sales kartu kredit yang menawarkan kepada para
pengunjung untuk mendaftar. Level dari kartu kredit juga bermacam – macam, ada yang dananya
terbatas sampai dengan unlimited. Perberlakuan ini disesuaikan dengan kriteria dari pada
pengguna oleh lembaga yang berwenang.

3. Kartu Prabayar (prepaid)


Kartu prabayar digunakan untuk melakukan transaksi pembelian barang/jasa persis dengan kartu
debit/kartu kredit. Tetap saja Anda melakukan transaksi pembelian tanpa uang tunai atau cek.
Biasanya kartu prabayar tidak terkait dengan rekening bank. Kartu prabayar memiliki saldo atau
jumlah uang sesuai dengan kemauan penggunanya menambahkan. Contoh kartu prabayar seperti
e-toll.

4. Uang elektronik (e-money)


Uang elektronik yang dalam hal ini identik dengan uang digital adalah uang yang dipakai untuk
transaksi di pasar daring dengan alat komunikasi terkini, yaitu transaksi yang melibatkan
penggunaan internet (user internet), baik fiber optik, radio link dan sinyal.

Contoh dari uang elektronik adalah Paypal, OVO, DOKU dan Gopay. Saat ini sudah banyak
layanan sejenis untuk memudahkan pengguna internet yang mau bertranksasi secara online.
5. e-Voucher
e-Voucher adalah promo diskon atau potongan harga terhadap barang atau jasa yang dikeluarkan
oleh toko online. Hal ini sering dilakukan marketplace seperti Amazon, eBay dan Bukalapak.

Metode penggunaannya adalah dengan memasukkan kata – kata kepada sebuah menu yang
disediakan. Jika masa e-Voucher masih berlaku, maka harga produk atau jasa akan terpotong
alias transaksi berhasil. Potongan harga tergantung dari kebijakan yang dikeluarkan oleh
provider.

Cukup demikian dahulu informasi mengenai pengertian alat pembayaran non tunai yang disertai
dengan contoh dan jenisnya. Semoga memberikan manfaat lebih kepada para pembaca yang
budiman.

Anda mungkin juga menyukai