Anda di halaman 1dari 4

HELENDIA MEYLIANTI

ALAT PEMBAYARAN TUNAI DAN NON TUNAI

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai
yang beredar saat ini melainkan menggunakan cek atau bilyet giro atau sering disebut BG.

JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI • Paper Based : cek,bilyet giro, dan nota debet •
Electronic Based : kartu ATM, kartu kredit, dan e-money • Mobile Based : mobile money

A. PAPER BASED : • Cek : perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah
tertentu atas namanya atau atas unjuk. • Bilyet giro : surat perintah pemindah bukuan dari nasabah
suatu Bank kepada Bank yang bersangkutan,untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke
rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro, pada Bank yang sama atau Bank yang lain.

• Nota Debet : bukti transaksi pengembalian barang yang dibuat oleh pihak pembeli. B. ELECTRONIC
BASED : • Kartu ATM : artu khusus yang diberikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat
digunakan untuk bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut. • Kartu kredit : suatu jenis
penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang
diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut

• E-money : mengacu pada definisi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlement (BIS) dalam
salah satu publikasinya pada bulan Oktober 1961 C. Mobile Based : • Mobile Money : sebuah sistem
yang membolehkan pengguna untuk melakukan sebarang urusniaga dengan menggunakan talefon
bimbit sahaja

Kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan selalu dinginkan manusia. Karena itulah teknologi terus
dikembangkan untuk mempermudah manusia. Salah satu teknologi yang memanfaatkan internet dan
bisa mempermudah proses transaksi adalah e-wallet. E-wallet merupakan perwujudan lain dari rekening
atau tempat penyimpanan uang. Meskipun begitu, e-wallet dapat digunakan sebagai jenis alat
pembayaran non tunai. Seperti namanya, pembayaran dengan e-wallet memang tidak secara cash atau
menggunakan uang tunai tetapi uang yang dibayarkan dalam bentuk uang elektronik sehingga mudah
dibawa ke manapun.

E-wallet sebagai jenis alat pembayaran non tunai memiliki kemampuan untuk memberi kemudahan dan
kenyamanan kepada penggunanya. Selain itu, transaksi menggunakan e-wallet juga terbilang aman
tanpa harus mengkhawatirkan tindakan penipuan. E-wallet sebagai alat pembayaran memiliki beberapa
manfaat dan kelebihan sebagai berikut:

Lebih efisien karena pembayaran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Pembayaran dengan
transaksi non tunai bergantung pada teknologi sehingga proses transaksi bisa berlangsung dengan
cepat.

1
Tidak ada sistem pengembalian dengan permen. Umumnya, pedagang akan memberikan kembalian
dengan permen jika tidak memiliki uang kecil. Namun, dengan adanya sistem pembayaran non tunai,
masalah tersebut dapat terpecahkan dengan mudah.

Sesuai untuk bebagai jenis pembayaran meskipun hanya pembayaran kecil. Pada kenyataannya, ada
saat di mana Anda harus membayar sesuatu dalam jumlah kecil namun sering seperti membayar parkir,
tol dan sebagainya. Sistem pembayaran non tunai bisa memudahkan Anda karena Anda tidak perlu
menyediakan uang kecil.

Keamanannya sangat terjamin karena hanya bisa diakses oleh penggunanya.

Terwujudnya transparansi transaksi karena sistem pembayaran non tunai telah tercatat dan terekam
oleh sistem perbankan.

Beberapa manfaat dan kelebihan e-wallet di atas sebagai jenis alat pembayaran non tunai menyebabkan
banyak orang beralih dari sistem pembayaran tunai ke sistem pembayaran non tunai. Salah satu sistem
pembayaran non tunai adalah Dompetku Plus yang bisa mempermudah dalam bertransaksi maupun
melakukan transfer. Cukup dengan mendaftar dan mengisi saldo, lalu Anda bisa melakukan transaksi
apapun yang Anda sukai.

Uang elektronik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail

Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara
elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan
sistem penyimpanan harga digital). Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang
elektronik.

Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai
uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam e-money akan
berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-money dapat digunakan untuk
berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose
seperti kartu telepon.

Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi (lihat, hasil kerja David Chaum),
penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil. Satu kesuksesan yang jarang adalah
kartu Octopus Hong Kong, yang dimulai sebagai sistem pembayaran transit dan telah tumbuh menjadi
sistem uang kas yang banyak digunakan umum. Sukses lainnya adalah jaringan Interac Kanada, yang
pada tahun 2000, telah melewati pembayaran uang tunai dalam bidang retail di Kanada.[1]

Kriteria uang elektronik

2
Sebagai instrumen pembayaran, uang elektronik memiliki kriteria sebagai berikut:

Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit;

Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;

Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang
elektronik tersebut; dan

Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan
simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.[2]

Uang elektronik dan mata uang

Secara teknis, uang elektronik dapat menjadi sebuah mata uang yang independen, seperti e-Gold atau
seperti Euro sebelum tender legal Eura diperkenalkan pada 2002.

Sistem moneter Ripple adalah sebuah projek terdistribusi uang elektronik yang bebas dari mata uang.

Keuntungan

Kebanyakan uang di dunia sekarang ini adalah elektronik, dan uang tunai mulai semakin berkurang
penggunaannya. Dengan perkenalan internet, bank online, kartu debit, dan pembayaran online, dan
bisnis internet, uang kertas menjadi sebuah barang masa lalu.

Bank-bank sekarang menawarkan jasa di mana "customer" dapat mentransfer dana, saham yang dibeli,
menyumbang ke rencana pensiun mereka (seperti RRSP Kanada) dan menawarkan berbagai variasi jasa
lainnya tanpa harus menggunakan uang tunai atau cek. Pelanggan tidak harus menunggu barisan, dan
ini menciptakan linkungan yang bebas-repot.

Kartu debit dan pembayaran online membuat transfer dana secara langsung dari seorang individu ke
account bisnis, tanpa uang kertas. Ini memberikan kepraktisan yang besar bagi banyak orang dan juga
bisnis.

Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran tanpa
perlu membawa uang tunai.

Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat padagang tidak
mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh).

Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti:
transportasi, parkir, tol, fast food, dll.

3
Perbedaan dengan APMK

Perbedaan mendasar antara uang elektronik dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
adalah uang elektronik bersifat prabayar (prepaid) sedangkan APMK bersifat akses.

Prabayar / prepaid:

Nilai uang telah tercatat dalam instrumen e-money atau sering disebut stored value

Dana yang tercatat dalam e-money sepenuhnya berada dalam penguasaan konsumen

Pada saat transaksi, perpindahan dana dalam bentuk electronic value dari kartu e-money milik
konsumen kepada terminal merchant dapat dilakukan secara off-line, dalam hal verifikasi cukup
dilakukan pada level merchant (point of sale) tanpa harus on-line ke komputer issuer

Akses (APMK):

Tidak ada pencatatan dana pada instrumen kartu

Dana sepenuhnya berada dalam pengelolaan bank sepanjang belum ada otorisasi dari nasabah untuk
melakukan pembayaran

Pada saat transaksi, instrumen kartu digunakan untuk melakukan akses secara on-line ke komputer
issuer untuk mendapatkan otorisasi melakukan pembayaran atas beban rekening nasabah, baik berupa
rekening simpanan (kartu debet) maupun rekening pinjaman (kartu kredit). Setelah di-otorisasi oleh
issuer, rekening nasabah kemudian akan langsung di debet. Dengan demikian pembayaran
menggunakan kartu kredit dan kartu debet mensyaratkan adanya komunikasi on-line ke komputer
issuer.

Anda mungkin juga menyukai