Anda di halaman 1dari 18

-1-

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


REPUBLIK INDONESIA

Yth,
1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya;
2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama;
3. Para Kepala Balai;
4. Para Kepala Satuan Kerja;
5. Para Pejabat Pembuat Komitmen;
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

SURAT EDARAN
NOMOR 20 /SE/M/2021
TENTANG
PEDOMAN OPERASIONAL TERTIB PENYELENGGARAAN PENUNJUKAN LANGSUNG
PERMINTAAN BERULANG (REPEAT ORDER) DALAM PENGADAAN JASA
KONSULTANSI KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

A. Umum
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengatur
tentang penunjukan langsung pada kondisi tertentu, salah satunya dalam hal
permintaan berulang (repeat order) dalam pengadaan jasa konsultansi
konstruksi.
Bahwa dalam rangka pelaksanaan penunjukan langsung permintaan berulang
(repeat order) dalam pengadaan jasa konsultansi konstruksi dan belum
tersedianya penjelasan teknis terkait operasional penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order) dalam pengadaan jasa konsultansi
konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, perlu
menerbitkan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggaraan Penunjukan Langsung
Permintaan Berulang (Repeat Order) dalam Pengadaan Jasa Konsultansi
Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

B. Dasar Pembentukan
1. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 107,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 6494) sebagaimana

jdih.pu.go.id
-2-

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang


Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 20l7 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24);
2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 473);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1144);
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
4 Tahun 2021 tentang Pembinaan Pelaku Usaha Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 486);
6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 593).

C. Maksud dan Tujuan


1. Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi konstruksi khususnya untuk
Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa
Konstruksi (BP2JK), dan/atau Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan dalam
melaksanakan penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order)

jdih.pu.go.id
-3-

jasa konsultansi konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat;
2. Surat Edaran ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya tertib
penyelenggaraan penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order)
untuk pengadaan jasa konsultansi konstruksi di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi:
1. Kriteria dan Batasan Pekerjaan Penunjukan Langsung Permintaan
Berulang (Repeat Order);
2. Kriteria dan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa; dan
3. Tata Cara Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang
(Repeat Order).

E. Kriteria dan Batasan Pekerjaan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang


(Repeat Order)
1. Kriteria pekerjaan jasa konsultansi konstruksi yang dapat dilakukan
dengan metode penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order)
terdiri atas:
a. pekerjaan yang berkaitan dan/atau ruang lingkupnya sama dengan
pekerjaan sebelumnya; dan/atau
b. desain berulang;
2. Kriteria pekerjaan yang berkaitan dan/atau ruang lingkupnya sama
dengan pekerjaan sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam angka 1
huruf a memiliki ketentuan teknis:
a. pekerjaan sejenis dengan pekerjaan sebelumnya;
b. uraian pekerjaan, metodologi pekerjaan, dan keluaran/output yang
dihasilkan tidak melebihi paket pekerjaan sebelumnya; dan/atau
c. jumlah, jenis keahlian, dan waktu penugasan tenaga ahli tidak
melebihi pekerjaan sebelumnya.
3. Kriteria desain berulang, sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b
memiliki ketentuan teknis:
a. pada pekerjaan konstruksi sederhana;
b. memiliki standar secara umum; dan
c. penyesuaian desainnya hanya dilakukan untuk bagian fondasi/dasar
bangunan.

jdih.pu.go.id
-4-

4. Batasan pekerjaan yang dilakukan dengan metode penunjukan langsung


permintaan berulang (repeat order) untuk penyedia jasa konsultansi
konstruksi yang sama memiliki kriteria sebagai berikut:
a. dilakukan oleh Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK)
yang sama;
b. paling banyak 2 (dua) kali dalam tahun anggaran yang sama dan/atau
tahun berikutnya paling lama 3 (tiga) tahun anggaran sejak pekerjaan
sebelumnya; dan
c. segmentasi pemaketan sama dengan pekerjaan sebelumnya.

F. Kriteria dan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa


1. Kriteria penyedia jasa konsultansi konstruksi yang dapat dilakukan
penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order) terdiri atas:
a. memiliki kinerja baik atau sangat baik berdasarkan penilaian PPK
pada pekerjaan sebelumnya;
b. memiliki kualifikasi usaha yang sama dengan pekerjaan sebelumnya;
c. kepada penyedia jasa konsultansi konstruksi yang sama pada
pekerjaan sebelumnya; dan
d. dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi sebagaimana
dimaksud pada huruf c melakukan kerjasama operasi, dapat ditunjuk
ulang sepanjang melakukan kerjasama operasi dengan penyedia jasa
konsultansi konstruksi yang sama.
2. Penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi dilakukan
berdasarkan aspek:
a. kualitas dan kuantitas, dengan indikator kesesuaian keluaran/output
diberikan bobot 30% (tiga puluh persen);
b. biaya, dengan indikator kemampuan pengendalian biaya diberikan
bobot 20% (dua puluh persen);
c. waktu, dengan indikator ketepatan diberikan bobot 30% (tiga puluh
persen); dan
d. layanan, dengan indikator komunikasi dan tingkat respons diberikan
bobot 20% (dua puluh persen).
3. PPK melakukan penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi
setelah:
a. penyedia jasa konsultansi konstruksi melakukan serah terima hasil
pekerjaan kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima (BAST)
Pekerjaan;
b. PPK menghentikan kontrak karena keadaan kahar dan pekerjaan
tidak dapat dilanjutkan/diselesaikan;
jdih.pu.go.id
-5-

c. PPK melakukan pemutusan kontrak karena kesalahan penyedia jasa


konsultansi konstruksi; atau
d. PPK dan penyedia jasa konsultansi konstruksi menyepakati
pengakhiran pekerjaan.
4. Dalam melakukan penilaian kinerja, PPK dapat dibantu oleh pengelola
pengadaan barang/jasa, tenaga ahli, dan/atau pihak lain yang kompeten.
5. Penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam angka 2 dilaksanakan melalui Sistem Informasi Kinerja
Penyedia (SIKaP), atas pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh
penyedia jasa konsultansi konstruksi selama masa pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan proses pembayaran.
6. Dalam hal penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi belum
dapat dilakukan melalui SIKaP, PPK menuangkan hasil penilaian kinerja
penyedia jasa konsultansi konstruksi dalam Dokumen Penetapan Penilaian
Kinerja Penyedia Jasa.

G. Tata Cara Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat


Order)
1. Tahapan Persiapan Pengadaan
a. PPK melaksanakan persiapan pengadaan untuk paket yang akan
dilaksanakan melalui metode penunjukan langsung permintaan
berulang (repeat order).
b. PPK menyampaikan dokumen persiapan pengadaan untuk paket
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan metode penunjukan
langsung permintaan berulang (repeat order) kepada Kepala BP2JK,
dengan melampirkan:
1) surat permohonan penunjukan langsung permintaan berulang
(repeat order);
2) Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK;
3) dokumen anggaran belanja Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) yang telah ditetapkan;
4) ID paket Rencana Umum Pengadaan (RUP);
5) rencana waktu penggunaan jasa konsultansi konstruksi;
6) kerangka acuan kerja;
7) harga perkiraan sendiri;
8) rancangan kontrak; dan
9) penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi pada
SIKaP atau Dokumen Penetapan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa

jdih.pu.go.id
-6-

untuk pekerjaan sebelumnya, dengan nilai kinerja baik atau


sangat baik.
2. Tahapan Persiapan Pemilihan
a. Kepala BP2JK menetapkan Pokja Pemilihan setelah dokumen
persiapan pengadaan penunjukan langsung permintaan berulang
(repeat order) sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b
dinyatakan lengkap.
b. Pokja Pemilihan melakukan persiapan pemilihan penyedia jasa
konsultansi konstruksi dengan metode penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order) yang meliputi:
1) reviu dokumen persiapan pengadaan penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order);
2) penetapan metode pemilihan penyedia jasa konsultansi
konstruksi melalui permintaan berulang (repeat order);
3) penetapan persyaratan penyedia jasa konsultansi konstruksi;
4) penyusunan dan penetapan jadwal penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order); dan
5) penyusunan dokumen pemilihan penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order).
c. Pokja Pemilihan menyusun tahapan penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order), yaitu:
1) undangan prakualifikasi;
2) penyampaian dan evaluasi dokumen kualifikasi;
3) pembuktian kualifikasi;
4) penetapan hasil kualifikasi dan penyampaian undangan
penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order), apabila
lulus kualifikasi;
5) pemberian penjelasan;
6) penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran;
7) evaluasi dokumen penawaran;
8) klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; dan
9) penetapan dan pengumuman.
d. Dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi telah terkualifikasi
dalam SIKaP, Pokja Pemilihan tidak melakukan tahapan sebagaimana
dimaksud dalam huruf c angka 1), angka 2), dan angka 3).
e. Pokja Pemilihan menyusun jadwal penunjukan langsung permintaan
berulang (repeat order) sesuai dengan kebutuhan.

jdih.pu.go.id
-7-

f. Pokja Pemilihan menyusun dokumen pemilihan penyedia melalui


penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order) sebagai
berikut:
1) Dokumen kualifikasi, paling sedikit memuat:
a) ketentuan umum;
b) undangan prakualifikasi;
c) instruksi kepada peserta;
d) lembar data kualifikasi;
e) lembar kriteria evaluasi;
f) pakta integritas;
g) isian data kualifikasi;
h) petunjuk pengisian data kualifikasi; dan
i) tata cara evaluasi kualifikasi.
2) Dokumen Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat
Order), paling sedikit memuat:
a) undangan;
b) instruksi kepada peserta;
c) lembar data pemilihan;
d) rancangan kontrak terdiri atas:
(1) pokok-pokok perjanjian;
(2) Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
(3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK); dan
(4) dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.
e) daftar kuantitas dan biaya untuk kontrak waktu penugasan
atau daftar keluaran dan biaya untuk kontrak lumsum;
f) kerangka acuan kerja;
g) bentuk dokumen penawaran; dan
h) contoh-contoh formulir yang perlu diisi.
g. Dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi telah terkualifikasi
dalam SIKaP, Pokja Pemilihan tidak menyusun dokumen kualifikasi
sebagaimana dimaksud dalam huruf f angka 1).
3. Tahapan Pelaksanaan Pemilihan
a. Pokja Pemilihan melaksanakan tahapan permintaan berulang (repeat
order) sebagai berikut:
1) Pokja Pemilihan mengundang sekaligus menyampaikan dokumen
kualifikasi kepada pelaku usaha yang akan dilakukan
permintaan berulang (repeat order);

jdih.pu.go.id
-8-

2) pelaku usaha yang diundang menyampaikan dokumen


kualifikasi;
3) Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kualifikasi;
4) Pokja Pemilihan melakukan pembuktian kualifikasi;
5) Pokja Pemilihan melakukan penetapan hasil kualifikasi dan
penyampaian undangan, apabila lulus kualifikasi;
6) Pokja Pemilihan memberikan penjelasan;
7) Pelaku usaha menyampaikan dokumen penawaran dalam 1 (satu)
file yang berisi dokumen administrasi, teknis, dan biaya;
8) Pokja Pemilihan membuka dokumen penawaran, melakukan
evaluasi administrasi, teknis, koreksi aritmatik, dan biaya;
9) Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya;
10) Dalam hal hasil evaluasi administrasi, teknis, atau biaya
dinyatakan tidak memenuhi syarat, Pokja Pemilihan melaporkan
kepada PPK;
11) Pokja Pemilihan menyusun Berita Acara Hasil Penunjukan
Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order);
12) Pokja Pemilihan mengumumkan hasil penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order) di dalam Sistem Pengadaan
Secara Elektronik (SPSE);
13) Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil Penunjukan
Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) kepada PPK
melalui SPSE dengan tembusan kepada Kepala BP2JK.
b. Dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi telah terkualifikasi
dalam SIKaP, Pokja Pemilihan tidak melakukan tahapan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a angka 1), angka 2), angka 3), dan angka 4).

H. Lampiran
Ketentuan mengenai:
1. Kriteria dan skor penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam huruf F angka 2 dan format Dokumen
Penetapan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam
huruf F angka 6;
2. Format surat permohonan penunjukan langsung permintaan berulang
(repeat order) sebagaimana dimaksud dalam huruf G angka 1. huruf b
angka 1);

jdih.pu.go.id
-9-

3. Format daftar simak kelengkapan dokumen persiapan pengadaan


penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order) sebagaimana
dimaksud dalam huruf G angka 2 huruf a;
4. Bagan Alir Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang
(repeat order) sebagaimana dimaksud dalam huruf G;
5. Standar dokumen pemilihan penyedia melalui penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order) sebagaimana dimaksud dalam huruf G
angka 2 huruf f;
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Surat Edaran Menteri ini.

I. PENUTUP
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Demikian atas perhatian Saudara disampaikan terima kasih.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Oktober 2021

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT,

ttd

M. BASUKI HADIMULJONO

jdih.pu.go.id
- 10 -
LAMPIRAN
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR: 20 /SE/M/2021
TENTANG
PEDOMAN OPERASIONAL TERTIB
PENYELENGGARAAN PENUNJUKAN LANGSUNG
PERMINTAAN BERULANG (REPEAT ORDER)
DALAM PENGADAAN JASA KONSULTANSI
KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAMPIRAN BAGAN ALIR, FORMAT, DAN STANDAR DOKUMEN PEMILIHAN


DALAM PENYELENGGARAAN PENUNJUKAN LANGSUNG PERMINTAAN
BERULANG (REPEAT ORDER)

A. Kriteria dan Skor Penilaian Kinerja Penyedia Jasa serta Format Dokumen
Penetapan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa

DOKUMEN PENETAPAN PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA

Data Pengguna Jasa


1. Nama Satuan Kerja : __________________________________________
2. Nama PPK Kegiatan : __________________________________________
3. Nama Pekerjaan : __________________________________________
4. Lokasi Pekerjaan : __________________________________________
5. Nilai Kontrak : __________________________________________
6. Jangka Waktu : __________________________________________
Pelaksanaan
7. Nomor dan Tanggal : __________________________________________
Kontrak
8. Nomor dan Tanggal
Penyelesaian/Pengakhiran
Pekerjaan:
a. BAST; : __________________________________________
b. Addendum Final
Pengakhiran Kontrak; :
atau __________________________________________
c. Addendum Final
:
Pemutusan Kontrak __________________________________________

Data Penyedia Jasa


1. Nama Penyedia Jasa : __________________________________________
2. Nama Wakil Penyedia : __________________________________________
Jasa
3. NPWP Penyedia Jasa : __________________________________________
4. Alamat Penyedia Jasa : __________________________________________
5. Alamat Korespondensi
:
(Telepon/HP/Email) __________________________________________

Data BP2JK
1. Nama BP2JK Wilayah : __________________________________________
2. Alamat BP2JK Wilayah : __________________________________________

jdih.pu.go.id
- 11 -

Rekapitulasi Penilaian Kinerja Penyedia Jasa

Aspek/ Skor Bobot Skor Kinerja x


No. Uraian Penilaian
Indikator Kinerja (%) Bobot
Kuantitas dan
1. Kualitas (Buruk/Cukup/Baik/Sangat Baik) (0-3) 30%
Pekerjaan
2. Biaya (Buruk/Cukup/Baik/Sangat Baik) (0-3) 20%
3. Waktu (Buruk/Cukup/Baik/Sangat Baik) (0-3) 30%
4. Layanan (Buruk/Cukup/Baik/Sangat Baik) (0-3) 20%
Nilai Kinerja

Skor Kinerja Kriteria


0 Buruk
1 Cukup
2 Baik
3 Sangat Baik

Nilai Kinerja Kualifikasi


0 Buruk
1 s.d < 2 Cukup
2 s.d < 3 Baik
3 Sangat Baik

Catatan: Dalam hal Penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK, maka
keseluruhan aspek/indikator kinerja penyedia jasa diberikan skor 0 (nol).

…………………………………..
Penilai,
Pejabat Pembuat Komitmen

…………………………………………………
NIP:

jdih.pu.go.id
- 12 -

KRITERIA DAN SKOR PENILAIAN KINERJA PENYEDIA JASA

Unsur Kriteria Skor Uraian Penilaian Atas Capaian Indikator Kinerja Keterangan/Bukti Pendukung Penilaian
Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.

>50% hasil pekerjaan memerlukan perbaikan/


Cukup 1 penggantian agar sesuai dengan ketentuan dalam
1. Kualitas dan kontrak.
kuantitas
pekerjaan (30%) ≤50% hasil pekerjaan memerlukan perbaikan/
Baik 2 penggantian agar sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak.

100% hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan


Sangat Baik 3 dalam kontrak.

Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.


a. Tidak menginformasikan sejak awal atas
kondisi/kejadian yang berpotensi menambah
biaya; dan
Cukup 1 b. Mengajukan perubahan kontrak yang akan
berdampak pada penambahan total biaya tanpa
alasan yang memadai sehingga ditolak oleh PPK.
a. Menginformasikan sejak awal atas
kondisi/kejadian yang berpotensi menambah
2. Biaya (20%) biaya; atau
Baik 2 b. Mengajukan perubahan kontrak yang akan
berdampak pada penambahan total biaya dengan
alasan yang memadai.

Telah melakukan pengendalian biaya dengan baik


dengan menginformasikan sejak awal atas kondisi
yang berpotensi menambah biaya dan perubahan
Sangat Baik 3 kontrak yang diajukan sudah didasari dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
penambahan biaya dapat diantisipasi.

jdih.pu.go.id
- 13 -

Unsur Kriteria Skor Uraian Penilaian Atas Capaian Indikator Kinerja Keterangan/Bukti Pendukung Penilaian
Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.
Cukup 1 Penyelesaian pekerjaan terlambat melebihi 50 (lima
puluh) hari kalender dari waktu yang ditetapkan
dalam kontrak karena kesalahan Penyedia.
Baik 2 Penyelesaian pekerjaan terlambat sampai dengan 50
3. Waktu (30%) (lima puluh) hari kalender dari waktu yang
ditetapkan dalam kontrak karena kesalahan
Penyedia.
Sangat Baik 3 Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang
ditetapkan dalam kontrak atau lebih cepat sesuai
dengan kebutuhan PPK.
4. Layanan (20%) Buruk 0 Terjadi Pemutusan Kontrak Sepihak oleh PPK.
Cukup 1 a. Penyedia lambat memberi tanggapan positif atas
permintaan PPK; dan
b. Penyedia sulit diajak berdiskusi dalam
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
Baik 2 a. Merespons permintaan dengan penyelesaian
sesuai dengan yang diminta; atau
b. Penyedia mudah dihubungi dan berdiskusi
dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
Sangat Baik 3 a. Merespons permintaan dengan penyelesaian
sesuai dengan yang diminta; dan
b. Penyedia mudah dihubungi dan berdiskusi
dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.

jdih.pu.go.id
- 14 -

B. Format Surat Permohonan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat


Order)
KOP SURAT

Nomor : ………..(Lokasi), ……………………(Tanggal)


Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order)

Yth,
Kepala BP2JK Wilayah……
di
…………………….

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan kegiatan Jasa Konsultansi


Konstruksi ………………….[diisi nama paket pekerjaan] untuk Tahun Anggaran
………………….[diisi tahun anggaran], bersama ini kami mohon Kepala BP2JK dapat
melaksanakan pengadaan jasa konsultansi konstruksi tersebut melalui metode
Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order) kepada Penyedia Jasa
………………….[diisi nama penyedia jasa].

Sebagai kelengkapan permohonan tersebut, bersama ini kami lampirkan:


1. Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK;
2. Dokumen Anggaran Belanja Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-
KL) yang telah ditetapkan;
3. ID paket Rencana Umum Pengadaan (RUP);
4. Rencana waktu penggunaan jasa konsultansi konstruksi;
5. Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang
(Repeat Order), yang terdiri dari:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Harga Perkiraan Sendiri;
c. Rancangan Kontrak;
6. Penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi pada SIKaP atau Dokumen
Penetapan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa untuk pekerjaan sebelumnya, dengan
nilai kinerja baik atau sangat baik.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu kami ucapkan
terima kasih.

Pejabat Pembuat Komitmen

………………………….
NIP.
Tembusan:
KPA

jdih.pu.go.id
- 15 -

C. Format Daftar Simak Kelengkapan Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan


Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order)

DAFTAR SIMAK KELENGKAPAN DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN PENUNJUKAN


LANGSUNG PERMINTAAN BERULANG (REPEAT ORDER)

Nama Satuan Kerja : ____________________________________________


Nama PPK : ____________________________________________
Nama Paket Pekerjaan : ____________________________________________

Lengkap/
No. Dokumen Persiapan Pengadaan Keterangan
Tidak Lengkap
1 Surat Permohonan Penunjukan
Langsung Permintaan Berulang (Repeat
Order);
2 Surat Keputusan Penetapan sebagai
PPK;
3 Dokumen Anggaran Belanja Rencana
Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga
(RKA-KL/RKA-PD), yang telah
ditetapkan;
4 ID paket Rencana Umum Pengadaan
(RUP);
5 Rencana waktu penggunaan jasa
konsultansi konstruksi;
6 Kerangka Acuan Kerja;

7 Harga Perkiraan Sendiri;

8 Rancangan Kontrak; dan

9 Penilaian kinerja penyedia jasa


konsultansi konstruksi pada SIKaP
atau Dokumen Penetapan Penilaian
Kinerja Penyedia Jasa untuk pekerjaan
sebelumnya, dengan nilai kinerja baik
atau sangat baik.

Berdasarkan kelengkapan dokumen angka 1 sampai dengan angka 9, maka usulan


penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order) untuk paket pekerjaan tersebut di
atas dilanjutkan/tidak dilanjutkan*)
*)Coret yang tidak diperlukan.

…………(Lokasi), ………… (Tanggal)


Kepala BP2JK Wilayah…………

………………………….
NIP.

jdih.pu.go.id
- 16 -

D. Bagan Alir Penyelenggaraan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order)

Pelaksana Mutu Baku Ket.

No. Uraian Kegiatan Pejabat Pembuat Kuasa Pengguna


Komitmen Anggaran Kepala BP2JK Pokja Pemilihan Kelengkapan Waktu Output
(PPK) (KPA)

start
1 PPK melakukan Peniliaian Kinerja • Dokumen Kontrak Sesuai Penetapan Penilaian Kinerja PPK melakukan penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi • Berita Acara Serah Terima kebutuhan Penyedia Jasa Konsultansi konstruksi setelah:
dan menuangkan hasil penilaian (BAST) Pekerjaan Konstruksi dituangkan 1. penyedia jasa konsultansi konstruksi melakukan serah terima
kinerja penyedia jasa konsultansi • Addendum Final dalam: hasil pekerjaan kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima
konstruksi dalam Dokumen Penetapan a. Sistem Informasi Kinerja (BAST) Pekerjaan;
Penilaian Kinerja Penyedia Jasa Penyedia (SIKaP); atau 2. PPK menghentikan kontrak karena keadaan kahar dan
b. Dokumen Penetapan pekerjaan tidak dapat dilanjutkan/diselesaikan;
Penilaian Kinerja Penyedia 3. PPK melakukan pemutusan kontrak karena kesalahan
Jasa (dalam hal belum penyedia jasa konsultansi konstruksi; atau
dapat dilakukan melalui 4. PPK dan penyedia jasa konsultansi konstruksi menyepakati
SIKaP) pengakhiran pekerjaan.

3 PPK melaksanakan persiapan • Dokumen Perencanaan Sesuai Dokumen Persiapan Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung
pengadaan untuk paket yang akan Pengadaan kebutuhan Pengadaan Penunjukan Permintaan Berulang (Repeat Order ) meliputi:
dilaksanakan melaluimetode Langsung Permintaan 1. Kerangka Acuan Kerja;
penunjukan langsung permintaan Berulang (Repeat Order ) 2. Harga Perkiraan Sendiri; dan
berulang (repeat order ) 3. Rancangan Kontrak

4 PPK menyampaikan dokumen • Dokumen Persiapan Sesuai Surat Permohonan Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung
persiapan pengadaan untuk paket Pengadaan Penunjukan kebutuhan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order ) disertai dengan lampiran:
pekerjaan yang akan dilaksanakan Langsung Permintaan Permintaan Berulang 1. Surat Permohonan Penunjukan Langsung Permintaan
dengan metode penunjukan langsung Berulang (Repeat Order ) (Repeat Order ) Berulang (Repeat Order );
permintaan berulang (repeat order ) 2. Surat Keputusan Penetapan sebagai PPK;
kepada Kepala BP2JK 3. Dokumen Anggaran Belanja Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) yang telah ditetapkan;
4. ID paket Rencana Umum Pengadaan (RUP);
5. Rencana waktu penggunaan jasa konsultansi konstruksi;
6. Kerangka Acuan Kerja;
7. Harga Perkiraan Sendiri;
8. Rancangan IKontrak; dan
9. penilaian kinerja penyedia jasa konsultansi konstruksi pada
SIKaP atau Dokumen Penetapan Penilaian Kinerja Penyedia Jasa
untuk pekerjaan sebelumnya, dengan nilai kinerja baik atau
sangat baik.

jdih.pu.go.id
- - 17 - -

Pelaksana Mutu Baku Ket.

No. Uraian Kegiatan Pejabat Pembuat Kuasa Pengguna


Komitmen Anggaran Kepala BP2JK Pokja Pemilihan Kelengkapan Waktu Output
(PPK) (KPA)

5 Kepala BP2JK menetapkan Pokja • Surat Permohonan Sesuai 1 SK Pokja Pemilihan; atau 1. Jika Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung
Pemilihan setelah dokumen persiapan Tidak lengkap Penunjukan Langsung kebutuhan 2 Surat Pengembalian Permintaan Berulang (Repeat Order ) dinyatakan lengkap, Kepala
pengadaan penunjukan langsung Permintaan Berulang Permohonan Penunjukan BP2JK menetapkan Pokja Pemilihan.
permintaan berulang (repeat order ) (Repeat Order ) beserta Langsung Permintaan 2. Jika Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung
beserta lampirannya dinyatakan lampirannya Berulang (Repeat Order ) Permintaan Berulang (Repeat Order ) dinyatakan tidak lengkap,
lengkap Lengkap • Daftar Simak Kelengkapan Kepala BP2JK mengembalikan Permohonan Penunjukan
Dokumen Persiapan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order ) kepada PPK
Pengadaan Penunjukan
Langsung Permintaan
Berulang (Repeat Order )

6 Pokja Pemilihan melakukan persiapan • SK Pokja Pemilihan; Sesuai Berita Acara Hasil Reviu Pokja Pemilihan memeriksa:
pemilihan penyedia jasa konsultansi Tidak Memenuhi • Surat Permohonan kebutuhan Dokumen Persiapan 1. pemenuhan kriteria pekerjaan penunjukan langsung
konstruksi dengan metode penunjukan Penunjukan Langsung Pengadaan Penunjukan permintaan berulang (repeat order );
langsung permintaan berulang (repeat Permintaan Berulang Langsung Permintaan 2. pemenuhan batasan pekerjaan penunjukan langsung
order ) (Repeat Order ) beserta Berulang (Repeat Order ) permintaan berulang (repeat order ).
Memenuhi Dokumen Persiapan
Pengadaan Penunjukan Jika dinyatakan memenuhi, Pokja Pemilihan melanjutkan proses
Langsung Permintaan persiapan pemilihan penyedia jasa konsulatansi konstruksi
Berulang (Repeat Order ) melalui metode penunjukan langsung permintaan berulang
dan lampirannya (repeat order ). Jika dinyatakan tidak memenuhi, Pokja Pemilihan
menyampaikan Berita Acara Hasil Reviu Dokumen Persiapan
Pengadaan Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat
Order ) kepada Kepala BP2JK

7 Kepala BP2JK menyampaikan • Berita Acara Hasil Reviu Sesuai Surat penolakan
penolakan proses paket pekerjaan Dokumen Persiapan kebutuhan permohonan proses
yang akan dilaksanakan melalui END Pengadaan Penunjukan penunjukan langsung
metode penunjukan langsung Langsung Permintaan permintaan berulang
permintaan berulang (repeat order) Berulang (Repeat Order ) (Repeat Order )
kepada PPK
8 Pokja Pemilihan melanjutkan proses • SK Pokja Pemilihan; Sesuai Dokumen Penunjukan Proses persiapan pemilihan penyedia melalui metode
persiapan pemilihan penyedia melalui • Surat Permohonan Proses kebutuhan Langsung Permintaan penunjukan langsung permintaan berulang (repeat order )
metode penunjukan langsung Penunjukan Langsung Berulang (Repeat Order ) meliputi:
permintaan berulang (repeat order ) Permintaan Berulang 1. reviu Dokumen Persiapan Pengadaan Penunjukan Langsung
(Repeat Order ) beserta Permintaan Berulang (Repeat Order );
Dokumen Persiapan 2. penetapan metode pemilihan penyedia jasa konsultansi
Pengadaan Penunjukan konstruksi melalui permintaan berulang (repeat order );
Langsung Permintaan 3. penetapan persyaratan penyedia jasa konsultansi konstruksi;
Berulang (Repeat Order ) 4. penyusunan dan penetapan jadwal permintaan berulang
dan lampirannya (repeat order ); dan
5. penyusunan Dokumen Pemilihan Penunjukan Langsung
Permintaan Berulang (Repeat Order ).

jdih.pu.go.id
- 18 -

Pelaksana Mutu Baku Ket.

No. Uraian Kegiatan Pejabat Pembuat Kuasa Pengguna


Komitmen Anggaran Kepala BP2JK Pokja Pemilihan Kelengkapan Waktu Output
(PPK) (KPA)

9 Pokja Pemilihan melaksanakan proses • Dokumen Penunjukan Sesuai Berita Acara Hasil Kriteria penyedia jasa konsultansi konstruksi yang dapat
pemilihan penyedia melalui metode Langsung Permintaan kebutuhan Penunjukan Langsung dilakukan penunjukan langsung permintaan berulang (repeat
penunjukan langsung permintaan Berulang (Repeat Order ) Permintaan Berulang order ) terdiri atas:
berulang (repeat order ) dan • Dokumen Penawaran (Repeat Order ) 1. memiliki kinerja baik atau sangat baik berdasarkan penilaian
menyampaikan Berita Acara Hasil Penyedia PPK pada pekerjaan sebelumnya;
Penunjukan Langsung Permintaan 2. memiliki kualifikasi usaha yang sama dengan pekerjaan
Berulang (Repeat Order ) kepada PPK sebelumnya;
melalui SPSE dengan tembusan kepada 3. kepada penyedia jasa konsultansi konstruksi yang sama pada
Kepala BP2JK pekerjaan sebelumnya; dan
4. dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi sebagaimana
dimaksud pada angka 3 melakukan kerjasama operasi, dapat
ditunjuk ulang sepanjang melakukan kerjasama operasi dengan
penyedia jasa konsultansi konstruksi yang sama.

Tahapan penunjukan langsung permintaan berulang (repeat


order ), yaitu:
1. undangan prakualifikasi;
2. penyampaian dan evaluasi Dokumen Kualifikasi;
3. pembuktian kualifikasi;
4. penetapan hasil kualifikasi dan Penyampaian Undangan
Penunjukan Langsung Permintaan Berulang (Repeat Order ),
apabila lulus kualifikasi;
5. pemberian penjelasan;
6. penyampaian dan Pembukaan dokumen penawaran;
7. evaluasi dokumen penawaran;
8. klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya; dan
9. penetapan dan pengumuman.

Dalam hal penyedia jasa konsultansi konstruksi telah


terkualifikasi dalam SIKaP, Pokja Pemilihan tidak melakukan
tahapan angka 1, angka 2, dan angka 3.

10 PPK menerima Berita Acara Hasil Berita Acara Hasil Sesuai Dokumen kontrak PPK melakukan Reviu Laporan Hasil Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung Permintaan Penunjukan Langsung kebutuhan Permintaan Berulang (Repeat Order ) Penyedia Jasa Konsultansi
Berulang (Repeat Order ) dan END Permintaan Berulang Konstruksi:
melanjutkan dengan melaksanakan (Repeat Order ) 1. apabila PPK menerima hasil penunjukan langsung
tahapan kontrak permintaan berulang (repeat order ) dilanjutkan dengan
Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
dan melanjutkan dengan tahapan kontrak selanjutnya;
2. apabila PPK tidak menerima hasil penunjukan langsung
permintaan berulang (repeat order ), PPK tidak menerbitkan
SPPBJ.

Catatan:
Perlu dipertimbangkan batasan waktu dalam setiap proses repeat order.

jdih.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai