Anda di halaman 1dari 10

dr.

Safina Firdaus

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN


TIDAK MENULAR (F.5)

SWAB PADA PASIEN ODR (ORANG DENGAN RISIKO) DAN SUSPEK COVID-19
DI PUSKESMAS JATIROKEH

Tanggal Kegiatan : 3 DESEMBER 2020

A. Latar Belakang
Penyakit COVID-19 berawal dari bulan November 2019 di Wuhan – China. Penyakit
ini menyebar melalui droplet, dan menyerang sistem pernafasan. Tingkat penyebarannya
sangat mudah dan cepat, sehingga penyakit ini menjadi pandemi. Setiap harinya angka
meninggal dan kasus positif semakin meningkat. Pada tanggal 3 Desember 2020, total
kasus + secara global terlapor 552.021 kasus, sedangkan kasus meninggal dalam 24 jam
12.184 kasus.

B. Permasalahan
Hal yang di khawatirkan ialah pada infeksi COVID-19 banyak pasien tanpa gejala dan
gejalanya tidak khas, sehingga baik masyarakat ataupun tenaga kesehatan harus waspada
terhadap virus ini. Pihak kemenkes telah mencanangkan 3M, Menjaga jarak,
Menggunakkan masker dan Mencuci tangan. Namun hanya sedikit orang yang
melaksanakan anjuran kemenkes. Sehingga angka kasus di Indonesia terus naik jika
dibandingkan dengan negara lain yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Angka kejadian kasus baru COVID-19 di Indonesia masih meningkat tinggi, sehingga
setiap fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dianjurkan melakukan penyuluhan,
swab, serta tracking pada pasien yang berisiko dan dicurigai untuk menekan angka
pertumbuhan kasus COVID-19.
D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Desember 2020 pukul 09.00-11.00 di
Puskesmas Jatirokeh. Kegiatan ini dihadiri dan dilaksanakan oleh petugas swab (1 dokter
internship, 1 bidan), petugas administrasi (1 dokter umum dan 1 bidan ) serta 10 pasien
ODR dan suspek covid-19.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar. Petugas swab menggunakkan APD
level 3 sesuai dengan standar protocol kesehatan pelaksanaan swab covid-19. Dari 14
pasien ODR dan suspek covid-19 yang terdaftar, hanya 10 orang yang hadir dalam
kegiatan swab.

Pembimbing

dr. Rita
LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN


TIDAK MENULAR (F.5)

SWAB PADA PASIEN ODR (ORANG DENGAN RISIKO) DAN SUSPEK COVID-19
DI PUSKESMAS JATIROKEH

Tanggal Kegiatan : 12 JANUARI 2021

A. Latar Belakang
Penyakit COVID-19 berawal dari bulan November 2019 di Wuhan – China. Penyakit
ini menyebar melalui droplet, dan menyerang sistem pernafasan. Tingkat penyebarannya
sangat mudah dan cepat, sehingga penyakit ini menjadi pandemi. Setiap harinya angka
meninggal dan kasus positif semakin meningkat. Pada tanggal 3 Desember 2020, total
kasus + secara global terlapor 552.021 kasus, sedangkan kasus meninggal dalam 24 jam
12.184 kasus.

B. Permasalahan
Hal yang di khawatirkan ialah pada infeksi COVID-19 banyak pasien tanpa gejala dan
gejalanya tidak khas, sehingga baik masyarakat ataupun tenaga kesehatan harus waspada
terhadap virus ini. Pihak kemenkes telah mencanangkan 3M, Menjaga jarak,
Menggunakkan masker dan Mencuci tangan. Namun hanya sedikit orang yang
melaksanakan anjuran kemenkes. Sehingga angka kasus di Indonesia terus naik jika
dibandingkan dengan negara lain yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus. Pada
wilayah kerja Puskesmas Jatirokeh terutama desa Jatirokeh memiliki insidensi yang
tinggi.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Angka kejadian kasus baru COVID-19 di Indonesia masih meningkat tinggi, sehingga
setiap fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dianjurkan melakukan penyuluhan,
swab, serta tracking pada pasien yang berisiko dan dicurigai untuk menekan angka
pertumbuhan kasus COVID-19.
D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Januari 2021 pukul 09.00-11.00 di
Puskesmas Jatirokeh. Kegiatan ini dihadiri dan dilaksanakan oleh petugas swab (1 dokter
internship, 1 bidan), petugas administrasi (1 dokter umum dan 1 bidan ) serta 14 pasien
ODR dan suspek covid-19.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar. Petugas swab menggunakkan APD
level 3 sesuai dengan standar protocol kesehatan pelaksanaan swab covid-19.

Pembimbing

dr. Rita
LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN


TIDAK MENULAR (F.5)

SKRINING VAKSINASI COVID-19 PADA LANSIA DI DESA SIANDONG


KECAMATAN LARANGAN

Tanggal Kegiatan : 31 Maret 2021

A. Latar Belakang
Penyakit COVID- 19 menyebar sangat mudah dan cepat, sehingga penyakit ini
menjadi pandemi. Setiap harinya angka meninggal dan kasus positif semakin meningkat
dikarenakan tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat karena kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol Kesehatan. Intervansi yang dapat
diberikan guna memutus mata rantai penularan COVID – 19 antara lain melalui protocol
Kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

B. Permasalahan
Rendahnya kesadaran masyarakat akan menjaga Protokol Kesehatan membuat angka
kejadian COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal meningkat. Hal ini menjadi
perhatian karena jika tidak dilakukan intervensi baik dari sisi penerapan portokol
maupun vaksinasi untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit COVID-19.
Vaksinasi diberikan dengan utjuan memunculkan kekebalan kelompok yang mana dapat
terbentuk apabila cakupan vaksinasi sudah tinggi dan merata diseluruh wilayah
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Vaksinasi mulai digencarkan di kabupaten Brebes dimulai dari tenaga kesehatan,
pelayanan publik, lansia dan masyarakat umum secara bertahap mulai Januari 2021. Pada
bulan Maret 2021 mulai dilakukan vaksinasi pada pelayanan publik dan lansia. Vaksinasi
dilakukan bertahap di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal.

D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Maret 2021 pukul 08.30-13.30 di Aula
Balai Desa Siandong. Kegiatan ini dihadiri dan dilaksanakan oleh tim vaksinasi yang
telah dibentuk puskesmas terdiri atas dokter umum, dokter internship, perawat, bidan,
administrasi dan petugas lainnya. Terdapat 4 meja dengan pembagian meja 1 (3 orang)
meja 2 (4 orang) meja 3 (3 orang) Meja 4 (2 orang), tim KIPI (4 orang) perlengkapan dan
transport (2 orang) serta 103 lansia. 71 lansia dilakukan vaksinasi COVID-19, sedangkan
32 lansia tidak lolos karena tekanan darah melebihi 180/110 mmHg, memiliki penyakir
komorbid jantung (curiga CHF), penyakit kulit kronis (vitiligo) dan demam. Terdapat 1
KIPI yaitu pingsan karena pasien memiliki tekanan darah rendah 90/60 mmHg, Riwayat
maagh kronis, kemudian pasien hanya sarapan sedikit.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar protocol
kesehatan COVID-19.

Pembimbing

dr. Fahmi
LAPORAN KEGIATAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN


TIDAK MENULAR (F.5)

PEMANTAUAN KIPI (KEJAIDN IKUTAN PASCA IMUNISASI) VAKSINASI


COVID-19 PADA KADER POSYANDU DI PUSKESMAS SITANGGAL

Tanggal Kegiatan : 6 April 2021

A. Latar Belakang
Penyakit COVID- 19 menyebar sangat mudah dan cepat, sehingga penyakit ini
menjadi pandemi. Setiap harinya angka meninggal dan kasus positif semakin meningkat
dikarenakan tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat karena kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol Kesehatan. Intervansi yang dapat
diberikan guna memutus mata rantai penularan COVID – 19 antara lain melalui protocol
Kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

B. Permasalahan
Rendahnya kesadaran masyarakat akan menjaga Protokol Kesehatan membuat angka
kejadian COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal meningkat. Hal ini menjadi
perhatian karena jika tidak dilakukan intervensi baik dari sisi penerapan portokol
maupun vaksinasi untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit COVID-19.
Vaksinasi diberikan dengan utjuan memunculkan kekebalan kelompok yang mana dapat
terbentuk apabila cakupan vaksinasi sudah tinggi dan merata diseluruh wilayah
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Vaksinasi mulai digencarkan di kabupaten Brebes dimulai dari tenaga kesehatan,
pelayanan publik, lansia dan masyarakat umum secara bertahap mulai Januari 2021.
Vaksinasi dilakukan bertahap di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal. Pada bulan April
direncanakan sasaran vaksinasi ialah dari kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Sitanggal. Diharapkan dengan dilakukannya vaksinasi pada kader posyandu dapat
memotivasi masyarakat sekitar untuk mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19.

D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 April 2021 pukul 08.30-12.00 di
Puskesmas SItanggal. Kegiatan ini dihadiri dan dilaksanakan oleh tim vaksinasi yang
telah dibentuk puskesmas terdiri atas dokter umum, dokter internship, perawat, bidan,
administrasi dan petugas lainnya. Terdapat 4 meja dengan pembagian meja 1 (2 orang)
meja 2 (4 orang) meja 3 (2 orang) Meja 4 (2 orang), tim KIPI (3 orang) serta 100 lansia.
Saat peserta mulai berdatangan, dilakukan penyuluhan mengenai tahapan vaksinasi, efek
smaping dan anjuran untuk jujur saat diajukan pertanyaan di meja skrining.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar protocol
kesehatan pelaksanaan swab covid-19

Pembimbing

dr. Fahmi
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR (F.5)

PEMANTAUAN KIPI (KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI) VAKSINASI


COVID-19 PADA LANSIA DI DESA SLATRI KECAMATAN LARANGAN

Tanggal Kegiatan : 10 April 2021

A. Latar Belakang
Penyakit COVID- 19 menyebar sangat mudah dan cepat, sehingga penyakit ini
menjadi pandemi. Setiap harinya angka meninggal dan kasus positif semakin meningkat
dikarenakan tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat karena kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol Kesehatan. Intervansi yang dapat
diberikan guna memutus mata rantai penularan COVID – 19 antara lain melalui protocol
Kesehatan dan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi
transmisi/penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
COVID-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan
melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

B. Permasalahan
Rendahnya kesadaran masyarakat akan menjaga Protokol Kesehatan membuat angka
kejadian COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal meningkat. Hal ini menjadi
perhatian karena jika tidak dilakukan intervensi baik dari sisi penerapan portokol
maupun vaksinasi untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit COVID-19.
Vaksinasi diberikan dengan utjuan memunculkan kekebalan kelompok yang mana dapat
terbentuk apabila cakupan vaksinasi sudah tinggi dan merata diseluruh wilayah
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Vaksinasi mulai digencarkan di kabupaten Brebes dimulai dari tenaga kesehatan,
pelayanan publik, lansia dan masyarakat umum secara bertahap mulai Januari 2021.
Vaksinasi dilakukan bertahap di wilayah kerja Puskesmas Sitanggal. Pada bulan Maret-
April direncanakan sasaran vaksinasi ialah pelayanan public dan lansia di wilayah kerja
Puskesmas Sitanggal.

D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 08.30-12.00 di Aula
Balai Desa Slatri. Kegiatan ini dihadiri dan dilaksanakan oleh tim vaksinasi yang telah
dibentuk puskesmas terdiri atas dokter umum, dokter internship, perawat, bidan,
administrasi dan petugas lainnya. Terdapat 4 meja dengan pembagian meja 1 (2 orang)
meja 2 (4 orang) meja 3 (2 orang) Meja 4 (2 orang), tim KIPI (3 orang) serta 75 lansia.
Dari 75 peserta, hanya 63 lyang dapat dilakukan vaksinasi. 12 peserta tidak lolos
dikarenakan demam, tekanan darah melebihi 180/110 mmHg, curiga memiliki komorbid
jantung. Saat peserta mulai berdatangan, dilakukan penyuluhan mengenai tahapan
vaksinasi, efek smaping dan anjuran untuk jujur saat diajukan pertanyaan di meja
skrining.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar protocol
Kesehatan COVID-19.

Pembimbing

dr. Fahmi

Anda mungkin juga menyukai