Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) POSDAYA


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SEMESTER GASAL
DESA LEGOKSAYEM KECAMATAN WANAYASA
KABUPATEN BANJARNEGARA

Disusun Oleh :

Nurlaely Luthfiyah A1H013024


Elis Yulia B1J013146
Revi Hendiani C1A013117
Muhammad Firmansyah C1L013019
Christoffer Widyawan E1A011261
Suyogi Imam Fauzi E1A013174
Dian Permata C. S. D. F1B013081
Guruh Juniatma Setiawan F1C013085
Tri Junia Lestari F1J013004
Adhen Bella Andriani G1A013009
Hafidz Arkan G1F013055
Rahma Nurdiana H1H013049

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun berdasarkan Kegiatan KKN POSDAYA Unsoed di Desa


Legoksayem Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara

Disusun oleh :
Nurlaely Luthfiyah A1H013024
Elis Yulia B1J013146
Revi Hendiani C1A013117
Muhammad Firmansyah C1L013019
Christoffer Widyawan E1A011261
Suyogi Imam Fauzi E1A013174
Dian Permata C. S. D. F1B013081
Guruh Juniatma Setiawan F1C013085
Tri Junia Lestari F1J013004
Adhen Bella Andriani G1A013009
Hafidz Arkan G1F013055
Rahma Nurdiana H1H013049

Wanayasa, 22 Agustus 2016

Koordinator Mahasiswa Kelompok Sekretaris

Suyogi Imam Fauzi Adhen Bella Andriani


NIM. E1A013174 NIM. G1A013009

Mengetahui,

Kepala Desa Legoksayem Dosen Pembimbing Lapangan

Wahyo Dr. F. Eko D. Haryono, S. Pi, M. Si


NIP. 19550411 198601 2 001

ii
IDENTITAS POSDAYA

Nama Posdaya : Posdaya Karya Mandiri

Tanggal Tahun Berdiri : 24 Februari 2014

Alamat Posdaya : Dusun Bangunharjo, RT.01 RW.09, Desa

Legoksayem Kecamatan Wanayasa, Kabupaten

Banjarnegara

Kontak Person Posdaya


Nama : Sri Rahayu

Jabatan di Posdaya : Seksi Bidang Ekonomi

No.HP : 082138059323

Wilayah Binaan Posdaya : Dusun Bangunharjo, Geblogan, dan

Bangunsari

Jumlah KK Binaan : 100

Ketua Posdaya : Endang Susanti

PAUD : Sudah Ada

2 pilar posdaya yang paling aktif : Ekonomi dan Kesehatan

Produk Unggulan Posdaya : Sistik

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan penulisan laporan Kuliah kerja Nyata (KNN) POSDAYA

Universitas Jenderal Soedirman tahun 2016/2017, semester Genap di Desa

Legoksayem Kabupater Banjarnegara. Laporan ini disusun berdasarkan program

kerja dan hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan

Keluarga (POSDAYA) UNSOED 2016/2017, pada tanggal 27 sampai dengan 30

Agustus 2016.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) yang

telah dilaksanakan tidak akan berjalan lancer tanpa bantuan dari segenap pihak,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Achmad Iqbal. M.Si., selaku Rektor UNSOED.

2. Pemerintahan Kecamatan Wanayasa dan Kabupaten Banjarnegara.

3. Ketua LPPM UNSOED

4. Bapak Dr. F. Eko D. Haryono, S. Pi, M. Si selaku pembimbing lapangan

yang telah memberikan bimbingan serta perhatian penuh selama masa

KKN

5. Orang tua dan Keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung

kami.

6. Bapak Wahyo selaku Kepala Desa Legoksayem beserta perangkat Desa.

Terima kasih atas izin dan dukungan baik berupa bimbingan maupun

fasilitas yang diberikan selama masa KKN berlangsung.

iii
7. Bapak Edi Pratikno selaku kepala Dusun Legoksayem yang telah

memberikan dukungan,bimbingan dan membantu memenuhi fasilitas

yang dibutuhkan selama KKN berlangsung.

8. Bapak Kades beserta Ibu Kades Selaku Induk Semang. Terima kasih

atas tempat tinggal dan segala fasilitasnya untuk kami selama masa

KKN, serta kesediaannnya menjadikan rumah sebagai posko KKN dan

menganggap kami selayaknya keluarga.

9. Bapak Gunawan selaku Koordinator Posdaya Karya Mandiri beserta

perangkatnya yang memberikan dukungan, bimbingan dan membantu

kami memperoleh informasi terkait posdaya di daerah tersebut serta

terima kasih telah membantu dalam memfasilitasi kami selama masa

KKN berlangsung.

10. Ibu Nesri selaku Bidan di Desa Legoksayem yang selalu memberikan

dukungan dan bimbingan selama masa KKN berlangsung.

11. Bapak Nurudin selaku Kepala sekolah MI Muhammadiyah Legoksayem

dan dewan guru beserta staf dan karyawannya yang telah membantu

memfasilitasi, memberikan dukungan dan bimbingan selama program

KKN berlangsung

12. Ibu Puput selaku koordinator Posyandu Desa Legoksayem atas dikungan

dan bimbingan selama program KKN berlangsung.

13. Seluruh warga Desa Legoksayem yang menjadi komponen pendukung

terbesar dalam kegiatan ini, kegiatan KKN ini tidak akan berjalan lancar

dan sukses dukungan dan partisipasi selama program KKN berlangsung.

iv
14. Semua pihak yang tidak dapat Penyusun sebutkan satu persatu,

Penyusun mengucapkan terima kasih.

Segenap tim KKN POSDAYA UNSOED meminta maaf yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak apabila dalam pelaksanaan kegiatan selama masa

KKN banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan. Penysun menyadari bahwa

laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan program kerja ini.

Akhir kata penyusun berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Purwokerto, 30 Agustus 2016

Tim KKN POSDAYA


Desa Legoksayem

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
IDENTITAS POSDAYA...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
I. PENDAHULUAN
I.1 Kondisi Umum Desa Dan Khususnya Wilayah Kerja Posdaya........... 1
I.2 Analisis Kondisi Desa........................................................................... 1
I.2.1 Keadaan Penduduk..................................................................... 2
I.2.2 Keadaan Pendidikan................................................................... 2
I.3 Keadaan Sosial-Ekonomi...................................................................... 3
I.4 Profil Posdaya atau Posyandu............................................................... 3
I.4.1 Profil Posdaya BUDII ASIH...................................................... 3
I.4.2 Permasalahan Posdaya atau Posyandu....................................... 4
I.5 Dasar Kegiatan...................................................................................... 9
I.6 Tujuan .................................................................................................. 9
I.6.1 Tujuan Umum............................................................................ 9
I.6.2 Tujuan Khusus...........................................................................10
1.7 Manfaat................................................................................................10

II. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN


II.1Matrik Realisasi Program Kerja...........................................................12
II.2Realisasi Program Kerja.......................................................................12
II.3Pelaksanaan Program dan Pembahasan................................................13
II.3.1 Bidang kelambagaan..................................................................13
II.3.2 Bidang Kesehatan......................................................................20
II.3.3 Bidang Pendidikan.....................................................................39
II.3.4 Bidang Ekonomi........................................................................50
II.3.5 Bidang Lingkungan....................................................................60
II.3.6 Program Kerja Tambahan..........................................................69
III. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................83
III.1.............................................................................................................Ke
simpulan ...............................................................................................83

vi
III.2.............................................................................................................Sa
ran.........................................................................................................83
LAMPIRAN..........................................................................................................85

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rapat Koordinasi Desa dan Sosialisasi Posdaya Unsoed Beserta Prokernya. 14
Gambar 2. Pemasangan Plang dan Banner Posdaya........................................................16
Gambar 3. Pendampingan Revitalisasi dan Evaluasi Posdaya.........................................18
Gambar 4. Pendampingan Karang Taruna.......................................................................20
Gambar 5. Penyuluhan PHBS.........................................................................................22
Gambar 6. Penyuluhan tentang Demam Derdarah.........................................................25
Gambar 7. Penyuluhan DaGuSiBu..................................................................................28
Gambar 8. Gerakan Mencuci Tangan Menurut WHO.....................................................30
Gambar 9. Gerakan Sikat Gigi yang Benar.....................................................................33
Gambar 10. Posyandu Lansia..........................................................................................36
Gambar 11. Pelaksanaan Screening Hipertensi...............................................................38
Gambar 12. Penyuluhan Bahaya HIV/AIDS dan Seks Bebas.........................................41
Gambar 13. Penyuluhan Bahaya NAPZA dan Merokok.................................................44
Gambar 14. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar...........................................................46
Gambar 15. Pelaksanaan Pelatihan Gemar menabung.....................................................48
Gambar 16. Kegiatan Menggambar dan Mewarnai Menggunakan Bahan Alami............50
Gambar 17. Penyuluhan Kewirausahaan.........................................................................52
Gambar 18. Pembuatan Nugget Lele...............................................................................55
Gambar 19. Pembuatan Sistik Tulang Ikan Lele.............................................................57
Gambar 20. Pemasaran Sistik..........................................................................................59
Gambar 21. Penyuluhan Sanitasi yang Baik....................................................................61
Gambar 22. Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga..........................................................64
Gambar 23. Pelaksanaan Kerja Bakti..............................................................................66
Gambar 24. Gerakan Menanan Tanaman Obat Keluarga................................................68
Gambar 25. Pembuatan Plang Jalan...........…………………………………………………………………70
Gambar 26. Pemberian Makanan tambahan....................................................................72
Gambar 27. Pemeriksaan Garam Beryodium..................................................................75
Gambar 28. Pendampingan Posyandu Balita...................................................................77
Gambar 29. Pemberian Vitamin A..................................................................................79
Gambar 30. Pelaksanaan Lomba HUT RI Ke-70............................................................81

vii
I. PENDAHULUAN

Sebagian besar jumlah penduduk Indonesia berada di wilayah pedesaan

sesuai dengan kondisi Indonesia yang bersifat agraris. Kehidupan di pedesaan

dapat dikatan jauh berbeda dengan kehidupan di perkotaan. Perbedaan ini

menyangkut berbagai tautan kehidupan yang kontras. Kondisi seperti inilah yang

harus segera ditanggulangi agar tidak terdapat kesenjangan yang terlalu jauh

antara desa dan kota.

Keterbatasan sarana dan prasarana hidup merupakan alasan penting di

samping alasan ekonomi bagi penduduk desa untuk melakukan migrasi ke kota.

Hal seperti ini lah yang harus dapat diatasi oleh semua pihak, agar tercipta suatu

sistem kehidupan desa yang memadai dan terdapatnya penggerak pembangunan

desa yang potensial.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, sudah sepantasnya bila

semua pihak mulai ikut memikirkan cara-cara terbaik untuk meningkatkan

pembangunan di desa. Pelaksanaan pembangunan ini tidak hanya ditanggung oleh

pemerintah daerah saja, melainkan oleh semua lapisan masyarakat, tidak

terkecuali oleh civitas akademik.

Kalangan Universitas dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dibangku

kuliah untuk diterapkan dalam masyarakat demi kelancaran pembangunan

dipedesaan melalui program khusus, salah satunya adalah melalui Kuliah Kerja

Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN POSDAYA). Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Menteri Pendidikan Nasional dalam kebijakan dasar

pembangunan pendidikan tinggi tanggal 17 Februari 1975, diantaranya yaitu

pendidikan tinggi harus merupakan bagian dari usaha-usaha pembangunan baik

1
nasional maupun regional. Pendidikan tinggi harus merupakan penghubung antara

dunia ilmu pengetahua, teknologi, dan kebutuhan masyarakat dan Pendidikan

tinggi harus merupakan pendidikan berdasar pola pemikiran yang analistik dan

berorientasi kepada pemecahan permasalahan dan disertai oleh pandangan masa

depan.

I.1 Kondisi Umum Desa Dan Khususnya Wilayah Kerja Posdaya

Wilayah Desa Legoksayem terletak di wilayah Kecamatan Wanayasa

Kabupaten Banjarnegara. Desa Legoksayem terdiri dari 1 dusun, 1 RW dan 7

RT. Batas- batas wilayahnya sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Penanggungan.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sarwodadi.

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jatilawang.

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Grogol.

Jarak desa dengan pusat pemerintahan Kabupaten Banjarnegara dengan

waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Dengan jarak tempuh 38 km. Lokasi

Desa Legoksayem kurang lebih 8,7 km dari kantor Kecamatan Wanayasa,

dengan waktu tempuh 20 menit. Kondisi jalan secara umum sudah baik.

I.2 Analisis Kondisi Desa

I.2.1 Keadaan Penduduk

Desa Legoksayem pada tahun 2016 memiliki 367 KK dengan

Jumlah Penduduk sekitar 958 jiwa.

I.2.2 Keadaan Pendidikan

Tingkat pendidikan Desa Legoksayem tergolong dalam kategori

rendah.

2
I.3 Keadaan Sosial-Ekonomi

Penduduk di Desa Legoksayem secara umum bermata pencaharian

berupa: Buruh tani, Petani, Pedagang/Wiraswasta/Pengusaha, Tukang

Batu, Tukang Kayu, Pemuka agama, Guru, Sopir, Perangkat Desa.

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak

memberikan kontribusi terhadap perekonomian Desa Legoksayem. Hal

tersebut dilihat dari luas lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan

pertanian dan besarnya jumlah penduduk yang bermata pencaharian

sebagai petani.

I.4 Profil Posdaya atau Posyandu

Desa Legoksayem memiliki posyandu yaitu berjumlah 1 posyandu

balita dan 1 Posyandu Lansia Desa. Posyandu Balita memiliki kegiatan

seperti pendaftaran, penimbangan berat badan bagi balita, pengukuran

tinggi badan, dan konseling tentang gizi. Posyandu juga melayani

imunisasi bagi bayi dan dilakukan pemberian vitamin. Selain itu,

terdapat juga Posyandu Lansia yang melayani pengukuran berat badan,

tinggi badan, pengukuran tekanan darah, dan konseling bagi masyarakat

usia lanjut.

I.4.1 Profil Posdaya KARYA MANDIRI

Nama Posdaya : Karya Mandiri

Alamat : Desa Legoksayem, Kecamatan Wanayasa,

Kabupaten Banjarnegara

Sekretariat : Untuk saat ini belum ada, dan masih

3
menumpang dirumah pengurus posdaya

Visi dan Misi : Membangun desa dengan semangat

kebersamaan Posdaya

I.4.2 Permasalahan Posdaya atau Posyandu

Posdaya adalah forum komunikasi, silaturahmi, advokasi, penerangan

dan pendidikan, sekaligus wadah kegiatan penguatan fungsi keluarga secara

terpadu. Apabila memungkinkan Posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah

pelayanan keluarga secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan,

pendidikan, wirausaha, dan pengembangan lingkungan yang memudahkan

keluarga berkembang secara mandiri.

Posdaya bergerak dalam berbagai kegiatan yang berbasis masjid dan

sekolah dengan tujuan peningkatan komitmen, kesehatan, Pendidikan dan

Pemberdayaan Wirausaha. Sehingga mampu memelihara lingkungan secara

terpadu. Komitmen ini setidaknya menjadi masalah pokok yang ada di

masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu prioritas dan komitmen bersama

bahwa pendidikanlah yang nantinya menjadi inspirator terciptanya SDM yang

berkualitas. Pendidikan sebagai human investment yang memiliki nilai

strategis akan terdorog menjadi hal utama yang perlu di prioritas.

Implikasinya adalah keseriusan anggaran dan regulasi yang mendukung

terciptanya manusia Indonesia yang cerdas dan bertaqwa melalui pendidikan

ini.

Masalah lain yang perlu diprioritaskan adalah aspek pemberdayaan

kewirausahaan. Aspek ini semata merubah mental masyarakat yang

tercemarkan oleh kebijakan yang sekedar meninabobokan harapan dan

4
keinginan untuk berdaya menjadi masyarakat yang mampu menciptakan

peluang dan kesempatan melalui kerja nyata. Menumbuhkembangkan

semangat kewirausahaan menjadi kata kunci kembali memotivasi masyarakat

dalam membangun kultur dan mental masyakat yang tidak mau

menggantungkan nasib dari program-program charity yang tidak mendidik.

Masalah yang sering dihadapi adalah bagaimana menggerakan

organsasi yang baru dalam upaya pencapaian organisasi tersebut. Bagaimana

merencanaka, mengorganisir, memimpin dan melaksanakan menjadi kendala

utama. Satu hal saja dari aspek manajemen, perencanaan apabila gagal dalam

perencanaan, maka yang terjadi adalah kegagalan-kegalan berikutnya. Untuk

itu Posdaya yang baru tumbuh ini setidaknya harus memiliki wadah yang

kreatif dan berkesinambungan dengan memanfaatkan segala keterbatasan

yang ada.

Untuk menggerakan Posdaya secara dinamis diperlukan manajemen

yang berbasis pada pola pemberdayaan. Melibatkan stakeholder, masyarakat

untuk berpartisipasi, berhasil guna dan berdaya guna. Terciptanya standar

hidup yang pada intinya menjadi human invesment bagi bangsa Indonesia

dalam pembangunan berkelanjutan.

Desa Legoksayem Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara

terdiri dari 1 RW dan 7 RT, dalam pelaksanaannya sangat tergantung pada

masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dimana mayoritas daerahnya

adalah terkenal sebagai “Daerah Miskin”. Keadaan alam di desa Legoksayem

Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara sebagaian besar yang

5
dikembangkan berupa lahan pertanian yang cukup maju dalam bidang

pertaniannya.

Permasalahan yang dihadapi desa Legoksayem pada umumnya

menyangkut Posdaya, bidang kesehatan, ekonomi produksi, pendidikan dan

lingkungan. Bidang kesehatan menyangkut masalah pelaksanaan Program

Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan peningkatan kualitas gizi masyarakat

terutama anak-anak.

Desa Legoksayem pada dasarnya merupakan salah satu desa yang

belum memiliki POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) sehingga kami

mahasiswa KKN berupaya untuk membangun adanya POSDAYA di Desa

Legoksayem yaitu POSDAYA “KARYA MANDIRI” di RW 01 dan hanya

terdapat 1 Posdaya di Desa Legoksayem ini. Upaya pemberdayaan Posdaya

tersebut mencakup 5 bidang yaitu bidang kelembagaan, bidang kesehatan,

bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan bidang lingkungan. Melalui

POSDAYA ini, dan dengan adanya semangat masyarakat yang tinggi untuk

mengembangkan kualitas hidup masyarakat menjadi faktor utama yang

mendorong masyarakat untuk mengembangkan POSDAYA.

Pengembangan POSDAYA di desa Legoksayem di RW 01 pada Dusun

Legoksayem sebagai salah satu bentuk keterpedulian masyarakat akan

pentingnya pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup. Pelaksanaan

pengembangan kegiatan POSDAYA diklasifikasikan menurut manfaatnya

dibagi menjadi 5 aspek, yang meliputi dari :

6
a. Bidang Kelembagaan

Permasalahan yang menjadi hambatan dalam hal kelembagaan

adalah meskipun telah terdapat beberapa lembaga organisasi kondisinya

masih kurang aktifnya peran organisasi tersebut di Desa Legoksayem.

Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan

merangkul semua stakeholder yang berkaitan dengan diawali melakukan

pendekatan dan konsultasi dengan pemerintah daerah, melakukan

reorganisasi karang taruna, melakukan perbaikan pada AD/RT serta

struktur organisasi posdaya untuk tujuan pengembangan penyelenggaraan

keorganisasian.

b. Bidang Kesehatan

Permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan yaitu

kurangnya partisipasi masyarakat yang masih rendah misalnya masih

banyak keluarga yang belum memanfaatkan jamban di masing-masing

rumah dan gizi balita yang masih rendah didaerah desa ini. Upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan jamban dirumah

warga, serta penyuluhan akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan

penyuluhan gizi balita.

c. Bidang Pendidikan

Permasalahan pendidikan yang terjadi di Desa Legoksayem adalah

kurang sadar akan arti pentingnya pendidikan. Karena mayoritas profesi

pekerjaan masyarakat adalah petani maka sebagian dari anak-anak

memiliki pemikiran akan menjadi petani pada akhirnya. Sehingga minat

7
terhadap pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih sangat minim

bahkan bisa dikatakan nihil. Hal tersebut sangat merugikan bagi

masyarakat Desa Legoksayem itu sendiri mengingat bahwa sekarang

adalah era globalisasi dan semuanya serba modern.

d. Bidang ekonomi

Potensi usaha mikro cukup tinggi, namun minat para masyarakat

desa Legoksayem masih kurang untuk beriwirausaha. Karena mereka

masih mengandalkan satu sector usaha saja yaitu pertanian. Selain itu,

kurangnya waktu untuk beriwirausha karena mayoritas masyarakat desa

Legoksayem adalah petani sehingga lebih banyak menggunakan waktu

hanya untuk pergi ke ladang. Sifat malas masyarakat desa Legoksayem

dalam berwirausaha juga merupakan salah satu peghambat dalam

berwirausaha. Strategi pemasaran juga salah satu masalah untuk masyrakat

desa Legosayem dalam berwirausaha karena mereka masih memiliki sifat

tidak berani bersaing dalam memasarkan produknya.

e. Bidang lingkungan

Pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Desa Legoksayem

belum ditanggulangi dengan benar, mereka menangani sampah dengan

membakar dan menguraikan ke sungai secara langsung. Kesadaran

masyarakat akan kebersihan lingkungan masih minim, mereka berfikir

bahwa sampah cukup dibakar dan dihanyutkan saja. Dan yang lebih

menghawatirkan, mereka membakar sampah di tungku yang mereka punya

untuk memasak, hal ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat itu

sendiri. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan permintaan tempat

8
sampah organik dan anorganik kepada dinas lingkungan yang nantinya

sampah organik dapat dijadikan kompos dan anorganik dapat dibuang

ditempat semestinya.

I.5 Dasar Kegiatan

a. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jenderal

Soedirman (Unsoed) didasarkan pada : Surat Keputusan Rektor Unsoed

No. Kept 060/XII/1974 yag disempurnakan dengan Surat Keputusan

Rektor Unsoed No.Kept. 109/J23/kep/KN/1997.

b. Surat Keputusan Rektor Unsoed No. Kept. 71/J23/ PP/2002 tanggal 14

Maret 2002 tentang Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Unsoed.

KKN (UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi seluruh

mahasiswa Unsoed dengan bobot 3 SKS.

c. Buku Pedoman Unseod 2010/2011, Bab III tentang sistem pendidikan

poin F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi Praktek Kerja

Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar, Skripsi, dan

Ujian Pendadaran.

d. Tri Darma Perguruan Tinggi.

1.6 Tujuan

1.6.1 Tujuan Umum

Menggambarkan secara keseluruhan tentang permasalahan kesehatan,

pendidikan, ekonomi, dan lingkungan yang ada didesa Legoksayem,

Kecamatan Wanayasa, dan Kabupaten Banjarnegara.

9
1.6.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus kegiatan KKN Posdaya ini, yaitu :

1. Menggambarkan keadaan demografi Desa Legoksayem

2. Menggambarkan keadaan pendidikan masyarakat Desa Legoksayem

3. Menggambarkan keadaan ekonomi Desa Legoksayem

4. Menggabarkan keadaan sosial budaya serta sarana dan prasarana serta

tata guna lahan Desa Legoksayem

5. Menganalisa dan menggali potensi kesehatan yang ada di Desa

Legoksayem.

1.7 Manfaat

Adapun manfaat kegiatan KKN Posdaya ini, antara lain :

a. Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara

indisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan,

keterkaiatan dan kerja sama antara masyarakat dan mahasiswa.

b. Membina mahasiswa sebagai motivator, fasilitator dan problem solver

untuk memecahkan permasalahan kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan

lingkungan.

c. Masyarakat memperoleh bantuan pemikiran, ilmu, teknologi, dan seni

serta pengalaman dalam menggali dan menumbuhkan potensi swadaya

masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan

kesehatan.

d. Perguruan tinggi memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian

mahasswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat

sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembanga ilmu yang

10
didapat di perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata dari

pembangunan.

11
II. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Universitas

Jenderal Soedirman Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017 Periode Juli-

Agustus 2016 di Desa Legoksayem, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten

Banjarnegara dimulai sejak tanggal 27 Juli 2016 sampai dengan tanggal 30

Agustus 2016. Kegiatan KKN Posdaya ini terdiri dari lima bidang yaitu Bidang

Kelembagaan, Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan

Bidang Lingkungan.

Posdaya adalah Pos Pemberdayaan Keluarga yang merupakan

pengembangan dari posyandu dan biasanya hanya mencangkup bidang kesehatan

saja, tetapi ada bidang lainnya yaitu bidang Pendidikan, bidang Ekonomi dan

bidang Lingkungan. Di Desa Legoksayem sudah terbentuk Posdaya, yaitu

Posdaya Karya Mandiri.

II.1 Matrik Realisasi Program Kerja

(Terlampir)

2.2 Realisasi Program Kerja

Pelaksanaan program KKN Posdaya di Desa Legoksayem dibagi menjadi

dua yaitu program kerja nonfisik dan fisik. Pelaksanaan program KKN Posdaya

baik program nonfisik maupun fisik merupakan program kegiatan yang dirancang

berdasarkan hasil observasi di lapangan dan pemikiran kelompok KKN. Posdaya

dengan melihat potensi sumber daya yang belum tergali, serta adanya masukan

dari tokoh masyarakat dan masyarakat.


2.3. Pelaksanaan Program dan Pembahasan

2.3.1 Bidang Kelembagaan

A. Bidang Non Fisik

a. Rapat Koordinasi Desa dan Sosialisasi Posdaya Unsoed Beserta

Prokernya

Perangkat desa dan masyarakat merupakan salah satu elemen

terpenting dalam menunjang suksesnya suatu program Posdaya agar bisa

terlaksana. Termasuk juga halnya kesuksesan tim KKN Posdaya dalam

melaksanakan program kerja. Tugas awal kehadiran tim KKN Posdaya di

desa Legoksayem adalah rapat koordinasi sekaligus pengenalan tim KKN

Posdaya dan Sosialisasi tentang Posdaya kepada semua perangkat desa

dan juga masyarakat Desa Legoksayem. Hal ini sangat penting karena

dalam pengenalan tersebut tim juga dapat sekaligus mensosialisasikan

program kerja tim KKN Posdaya Unsoed selama 35 hari di desa

Legoksayem.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali selama periode KKN pada

tanggal, 27, 28, dan 30 Juli 2015 yang bertempat di Balai Desa

Legoksayem. Kegiatan ini diikuti oleh Perangkat desa, Pengurus

Posdaya, dan Masyarakat desa Legoksayem.

b.) Tujuan dan Manfaat :

Rapat Koordinasi desa sekaligus Pengenalan Tim KKN dan

Sosialisasi tentang Posdaya kepada perangkat desa dan masyarakat

desa Legoksayem serta sosialisasi program kerja selama 35 hari.


c.) Alokasi dana :

Kegiatan ini tidak membutuhkan dana

d.) Uraian Capaian :

Hasil dari kegiatan ini adalah perangkat desa, pengurus posdaya dan

masyarakat mengenal tim KKN Posdaya dan mengetahui program

kerja KKN Posdaya yang dilakukan.

Gambar 1. Rapat Koordinasi Desa dan Sosialisasi Posdaya Unsoed Beserta


Prokernya
e.) Faktor Pendorong :

Antusiasme perangkat desa, pengurus posdaya dan warga

masyarakat desa Posdaya dalam menyambut Tim KKN Posdaya

Unsoed mempermudah tim dalam perkenalan dan mensosialisasikan

program kerja selama 35 hari, sehingga mempermudah Tim KKN

dalam melaksanakan program kerja selama 35 hari.


f.) Faktor Penghambat :

Sulitnya mengumpulkan pengurus Posdaya dan Masyarakat

g.) Rekomendasi :

Diharapkan untuk KKN Posdaya selanjutnya supaya dapat

mendorong masyarakat desa agar dating tepat waktu setiap kegiatan

atau acara yang diselenggarakan oleh tim KKN Posdaya.

B. Bidang Fisik

a. Pemasangan Plang dan Banner Posdaya

Pemasangan plang dan Banner Posdaya sebagai identitas atau

tanda bahwa di desa Legoksayem sedang ada KKN Posdaya Unsoed

sehingga masyarakat mengetahui dan apabila memiliki keperluan dengan

Posdaya dapat mengetahuinya karena ada plang sebagai penunjuk arah

dan Banner sebagai identitas dari KKN Posdaya.

a.) Waktu, peserta, dan tempat kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 kali selama periode KKN pada

tanggal 28-30 Juli 2015 yang bertempat di Desa Legoksayem dan

Posko KKN Posdaya Unsoed. Kegiatan ini diikuti oleh Tim KKN.

b.) Tujuan dan manfaat :

Memberikan petunjuk ke arah posko KKN Posdaya dan Identitas

posko KKN Posdaya Unsoed.

c.) Alokasi dana :

Kegiatan Ini membutuhkan biaya sebesar Rp 180.000,00,-

d.) Uraian pencapaian :


Hasil kegiatan ini adalah terdapat plang dan banner posko KKN

Posdaya Unsoed yang sudah terpasang.

Gambar 2. Pemasangan Plang dan Banner Posdaya


e.) Faktor pendorong :

Masyarakat ingin mengetahui dimana posko KKN Posdaya berada.

f.) Faktor penghambat :

Kegiatan ini tidak memiliki hambatan yang berarti.

g.) Rekomendasi :

Diharapkan untuk KKN Posdaya selanjutnya dapat mesangan Plang

harus dipasang dari segala arah agar memudahkan masyarakat untuk

menemukan posko KKN Posdaya Unsoed.

b. Pendampingan Revitalisasi dan Evaluasi Posdaya

Posdaya di desa Legoksayem sudah terbentuk sejak tahun 2014

yaitu Posdaya BUDI ASIH, Posdaya ini terbentuk karena adanya dana

tabur puja sebesar 200 juta dengan kepengurusan yang asal pilih
sehingga Posdaya yang terbentuk tidak berjalan dengan lancar,

koordinator setiap bidang tidak mengetahui tugas dan fungsinya

menyebabkan tidak berjalan atau hanya jalan ditempat. Masyarakat

hanya mengetahui bahwa posdaya itu lembaga simpan pinjam karena

bidang yang berjalan hanya bidang ekonomi yaitu simpan pinjamnya

saja. Oleh karena itu KKN Posdaya 2015 melakukan revitalisasi

kepengurusan posdaya dan evaluasi Posdaya untuk mengetahui sejauh

mana posdaya berjalan. Serta melakukan sosialisasi tentang posdaya,

tugas pengurus posdaya dan bagaimana cara memajemen atau mengolah

posdaya bersama BAPERMAS, PP, PA, dan KB kecamatan Wanayasa.

Hal ini diharapkan memperdalam akan pentingnya manfaat Posdaya bagi

masyarakat sebagai embrio pengembangan dari Posyandu.

a.) Waktu, peserta, dan tempat kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 5 kali selama periode KKN pada

tanggal 2, 4, 24, 25, dan 26 Agustus 2015 bertempat di Desa

Legoksayem, Posdaya, dan SD Negeri Legoksayem 02. Kegiatan ini

diikuti oleh Tim KKN, Pengurus Posdaya, dan BAPERMAS, PP,

PA, dan KB.

b.) Tujuan dan manfaat :

Mensosialisasikan tentang Posdaya, Kewajiban pengurus Posdaya,

dan cara memajemen semua bidang Posdaya.

c.) Alokasi dana :

Kegiatan Ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100.000,00,-

d.) Uraian pencapaian :


Hasil kegiatan ini adalah Pengurus Posdaya lebih mengetahui tugas

dan kewajibannya dan mengetahui cara mengolah Posdaya.

Gambar 3. Pendampingan Revitalisasi dan Evaluasi Posdaya


e.) Faktor Pendorong :

Ketua Posdaya menginginkan adaya rapat koordinasi semua

pengurus Posdaya dan Sosialisasi tentang Posdaya

f.) Faktor Penghambat :

Sulitnya mengumpulkan semua pengurus posdaya

g.) Rekomendasi :

Diharapkan untuk KKN Posdaya selanjutnya supaya dapat

mendorong Posdaya melakukan rapat koordinasi pengurus

setidaknya dua kali dalam waktu satu bulan.

c. Pendampingan Karang Taruna


Karang Taruna merupakan suatu wadah untuk kegiatan yang

dilakukan oleh pemuda dan pemudi yang ada di desa. Memeriahkan

perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70,

Karang Taruna mengadakan beberapa perlombaan yang memelukan

banyak tenaga. Maka tim KKN Posdaya ikut serta membantu dalam

kepanitian dan pelaksanaan perlombaan agar kegiatan berjalan dengan

lancar serta mendekatkan tim KKN Posdaya dengan Pengurus dan

Anggota Karang Taruna.

a.) Waktu, peserta, dan tempat kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali selama periode KKN pada

tanggal 14-17 Agustus 2015 yang bertempat di Desa Legoksayem

dan Posko KKN Posdaya Unsoed. Kegiatan ini diikuti oleh Tim

KKN, Karang Taruna, dan Masyarakat.

b.) Tujuan dan manfaat :

Mendampingi kegiatan Karang Taruna agar berjalan dengan lancar

dan meriah.

c.) Alokasi dana :

Kegiatan ini tidak membutuhkan dana

d.) Uraian pencapaian:

Hasil kegiatan ini adalah kegiatan Karang Taruna berjalan dengan

lancar dan meriah.


Gambar 4. Pendampingan Karang Taruna
e.) Faktor pendorong :

Karang Taruna membutuhkan pendampingan dan bantuan untuk

kegiatan yang mereka adakan.

f.) Faktor penghambat :

Kurangnya partisipasi dan kordinasi dari Anggota KarangTaruna.

g.) Rekomendasi :

Diharapkan untuk KKN Posdaya selanjutnya supaya dapat

mendorong Karang Taruna memiliki agenda tetap dan rajin

mengadakan perkumpulan.

2.3.2 Bidang Kesehatan

A. Non Fisik

a. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan

perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran pada diri sendiri di


dalam keluarga maupun masyarakat. Bertujuan untuk menolong dirinya

sendiri dan orang lain di bidang kesehatan. Serta berperan aktif dalam

menjaga kebersihan lingkungan atau kegiatan-kegiatan kesehatan lainnya

yang dapat mencegah timbulnya penyakit.

a.) Waktu, peserta, dan tempat kegiatan :

Kegiatan penyululuhan PHBS dilakukan pada Rabu, 10 Agustus

2016 pukul 08.00 - 10.00 WIB bertempat di Balai Desa dengan

peserta 9 warga yang sudah berumah tangga.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN tidak membutuhkan dana untuk kegiatan ini dikarenakan

sudah bekerja sama dengan pihak Puskesmas 2 Wanayasa dalam

acara penyuluhan.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan untuk

memberitahu masyarakat mengenai 10 pola hidup sehat dalam

berumah tangga, sehingga dapat meningkatkan mutu kesehatan

keluarga dan lingkungan. Manfaat yang di dapatkan adalah

penerapan dari materi penyuluhan dapat meningkatkan status

kesehatan desa.

d.) Uraian Capaian :

Dalam pelaksanaannya, team KKN khususnya PJ bidang kesehatan

memberikan penyuluhan tentang 10 pola hidup bersih dan sehat

menurut departemen kesehatan. PJ kesehatan berhasil memberikan

penyuluhan kepada masyarakat dusun bangunharjo yang berjumlah


sekitar 9 warga mengenai PHBS. Respon warga setelah diberikan

penyuluhan tentang phbs sangat baik, karena informasi yang

diberikan merupakan hal biasa yang mungkin dapat merubah

bagaimana kebiasaan warga dalam menjaga kebersihan dan

kesehatan di rumah tangga. Warga mengatakan bahwa informasi ini

penting, karena mengingat dilokasi Desa Legoksayem masih banyak

sanitasi yang buruk, sehingga informasi mengenai PHBS dianggap

penting.

Gambar 5. Penyuluhan PHBS


e.) Faktor Pendorong :

Dukungan dari kepala desa serta antusias warga yang memberikan

respon positif mengenai penyuluhan PHBS, sehingga informasi yang

diberikan dapat mudah diterima oleh masing-masing warga.

f.) Faktor Penghambat :


Pada saat pelaksanaan acara warga yang hadir masih kurang dari

jumlah target yang ditentukan, hal ini dikarenakan waktu

pelaksanaan yang dilaksanakan pagi hari sehingga banyak warga

yang berhalangan hadir dalam kehadiran penyuluhan.

g.) Rekomendasi :

Sesi penyuluhan sebaiknya dilaksanakan pada waktu sore hari,

dengan sasaran warga yang dapat mewakili setiap RT, sehingga

target yang diinginkan dapat dipenuhi. Dan waktu diskusi

diperbanyak, sehingga apa yang tidak diketahui warga dapat

ditanyakan langsung.

b. Penyuluhan Pemanfaatan Jamban Sehat

Kesadaran pentingnya pemanfaatan jamban pada setiap kepala

keluarga sangat penting untuk diterapkan . Di desa Legoksayem ini

salah satu desa yang telah mendapatkan ODF dan sudah 100%

mempunyai jamban pada setiap kepala keluarga. Tetapi dalam hal

pemanfaatan masih kurang, oleh karena itu perlu adanya penyuluhan

pemanfaatan jamban sehat.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat :

Kegiatan penyuluhan pemanfaatan jamban sehat dilakukan pada

Rabu, 12 Agustus 2016 pukul 08.00 - 10.00 WIB bertempat di Balai

Desa dengan peserta 9 warga yang sudah berumah tangga.

b.) Alokasi Dana :


Tim KKN tidak membutuhkan dana untuk kegiatan ini dikarenakan

sudah bekerja sama dengan pihak Puskesmas 2 Wanayasa dalam

acara penyuluhan.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Penyuluhan pemanfaatan jamban sehat bertujuan untuk memberikan

informasi mengenai pentingnya pemanfaatan jamban pada setiap kepala

keluarga. Sehingga diharapkan warga Desa Legoksayem dapat

melakukan pembuangan air besar pada jamban dan tidak lagi

melakukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

d.) Uraian Capaian :

Dalam pelaksanaannya, tim KKN khususnya PJ bidang kesehatan

memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan jamban sehat. PJ

kesehatan berhasil memberikan penyuluhan kepada masyarakat

dusun Legoksayem yang berjumlah sekitar 9 warga. Respon warga

setelah diberikan penyuluhan sangat baik, karena informasi yang

diberikan merupakan hal biasa yang mungkin dapat menambah

wawasan warga mengenai pemanfaatan jamban. Warga mengatakan

bahwa informasi ini penting mengingat masih banyaknya warga

yang kurang pemanfaatan jamban di setiap masing-masing kepala

keluarga.
Gambar 6. Penyuluhan tentang Pemanfaatan Jamban Sehat
e.) Faktor Pendorong :

Dukungan dari kepala desa serta antusias warga yang memberikan

respon positif mengenai pentingnya pemanfaatan jamban, sehingga

informasi sehingga informasi yang diberikan dapat mudah diterima

oleh masing-masing warga.

f.) Faktor Penghambat :

Pada saat pelaksanaan acara warga yang hadir masih kurang dari

jumlah target yang ditentukan, hal ini dikarenakan waktu

pelaksanaan yang dilaksanakan pagi hari sehingga banyak warga

yang berhalangan hadir dalam kehadiran penyuluhan.

g.) Rekomendasi :

Sesi penyuluhan sebaiknya dilaksanakan pada waktu sore hari,

dengan sasaran warga yang dapat mewakili setiap RT, sehingga

target yang diinginkan dapat dipenuhi. Dan waktu diskusi


diperbanyak, sehingga apa yang tidak diketahui warga dapat

ditanyakan langsung.

c. Penyuluhan Gizi Balita

Pemenuhan Gizi Balita sangat penting untuk diketahui oleh ibu-

ibu yang memiliki balita, sehingga dapat memberikan asupan nutrisi gizi

seimbang bagi balita untuk tercapainya pertumbuhan yang baik pada

masa balita dan kesahatan yang optimal pada saat nanti dewasa. Oleh

karena itu perlu adanya penyuluhan tentang Gizi Balita di masyarakat

desa Legoksayem mengingat pula masih terdapatnya gizi yang rendah

pada beberapa balita di Desa Legoksayem.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan penyululuhan Gizi Balita dilakukan pada Sabtu, 20

Agustus 2016 pukul 09.00 - 10.30 WIB bertempat di Balai Desa

Legoksayem dengan peserta 15 warga ibu yang memiliki balita.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN tidak membutuhkan dana untuk kegiatan ini dikarenakan

sudah bekerja sama dengan pihak Puskesmas 2 Wanayasa dalam

acara penyuluhan.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan wawasan masyarakat

serta memberikan informasi mengenai pemberian gizi untuk balita.

d.) Uraian Capaian :

Dalam pelaksanaannya, team KKN bidang kesehatan memberikan

penyuluhan tentang Gizi Balita. PJ kesehatan berhasil memberikan


penyuluhan kepada masyarakat desa Legoksayem yang berjumlah

sekitar 15 warga mengenai Gizi Balita. Respon warga setelah

diberikan penyuluhan tentang gizi balita sangat baik. Warga

mengatakan bahwa informasi ini penting, karena mengingat

banyaknya jumlah balita didesa ini.

Warga yang mengikuti penyuluhan sebelumnya diberikan printout

materi gizi balita, sehingga dapat mempermudah warga untuk

menambah wawasan ibu-ibu terhadap pemenuhan gizi balita.

Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 7. Penyuluhan Gizi Balita


e.) Faktor Pendorong :

Dukungan dari kepala desa serta antusias warga yang memberikan

respon positif mengenai penyuluhan gizi balita, sehingga informasi

yang diberikan dapat mudah diterima oleh masing-masing warga.


f.) Faktor Penghambat :

Tidak terdapatnya fasilitas pendukung seperti LCD dalam

menyampaikan materi. Hal ini mungkin menyebabkan saat proses

penyampaian materi penyuluhan kurang maksimal.

g.) Rekomendasi :

Perlengkapan yang dibutuhkan harus dipersiapkan sebelumnya,

sehingga dalam proses penyampaian materi penyuluhan dapat

berjalan maksimal.

B. Fisik

a. Pelatihan Cara Cuci Tangan yang Baik dan Benar

Mencuci tangan adalah langkap awal mencegah masuknya kuman

yang dapat menyebabkan penyakit. Kesadaran untuk mencuci tangan

sebelum makan, sesudah memegang sesuatu benda yang kotor, dan lain-

lain di masyarakat desa masih rendah. Oleh karena itu dilakukan gerakan

cuci tangan di Sekolah dasar agar anak-anak sudah terbiasa mencuci

tangan sejak dini.

a.) Waktu, Peserta, dan Tanggal Kegiatan

Kegiatan Gerakan Mencuci Tangan dilakukan pada Jum’at, 12

Agustus 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB bertempat di SD Negeri

Legoksayem dengan peserta kegiatan adalah siswa – siswi SD

Negeri Legoksayem dan MI Muhammadiyah Legoksayem kelas 1, 2,

dan 3.
b.) Alokasi Dana :

Tim KKN membutuhkan dana RP 29.000,00 yang bersumber dari

dana pribadi tim KKN pada kegiatan ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pengenalan perilaku hidup

bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan benar sejak usia dini

yang diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan seseorang.

Manfaat dari kegiatan ini adalah agar siswa siswi dapat menciptakan

gaya hidup bersih dan sehat sejak dini.

d.) Uraian Capaian :

Pelatihan Cara Cuci Tangan yang baik dan benar dilakukan dengan

sasaran yaitu anak-anak SDN Legoksayem dan MI Muhammadiyah

kelas 1, 2 dan 3. Siswa SDN Legoksayem yang datang sekitar 18

anak dan siswa MI Muhammadiyah Legoksayem yang datang sekitar

23 anak yang terdiri dari siswa kelas 1, 2 dan 3. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan baik. Pengisian materi Gerakan Cuci Tangan

yang benar disampaikan oleh team KKN disertai dengan pemutaran

lagu dan video mengenai Gerakan Cuci Tangan yang baik dan benar.

Anak-anak terlihat memperhatikan ketika diberikan pelatihan. Anak-

anak cukup memahami dan dapat melakukan serta mempraktekan

cara cuci tangan secara baik dan benar.


Gambar 8. Pelatihan Cara Cuci Tangan yang Baik dan Benar
e.) Faktor Pendorong :

Tingginya antusias siswa dan siswi di SD Negeri Legoksayem dan

MI Muhammadiyah Legoksayem, serta kurangnya pengetahuan anak

tentang cara cuci tangan yang baik dan benar, sehingga mendorong

kami untuk memberikan informasi lebih banyak pada anak untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini

dengan meberikan pelatihan mengenai cara cuci tangan yang baik

dan benar.

f.) Faktor Penghambat :

Kurangnya fasilitas tempat cuci tangan dan kurangnya ketersediaan

air bersih untuk melaksanakan praktek cuci tangan yang baik dan

benar.
g.) Rekomendasi :

Berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mempersiapkan air

bersih, sabun, dan peralatan yang dibutuhkan untuk cuci tangan

sehingga kegiatan praktek cara cuci tangan ini bisa berjalan secara

efektif.

b. Pelatihan Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Menjaga kebersihan gigi dan mulut anak merupakan salah satu

hal yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Menggosok gigi sebenarnya

adalah kegiatan yang menyenangkan. Namun menggosok gigi bukan hal

yang mudah bagi anak-anak, karena membutuhkan teknik tertentu agar

gigi terlihat sehat dan kuat. Menyikat gigi merupakan kebiasaan yang

sebaiknya dilakukan sejak dini. Jika memang telah terbiasa dengan cara

menggosok gigi yang benar, maka kesehatan gigi anak akan terjamin.

Oleh karena itu, dilakukan pelatihan cara sikat gigi yang benar di

Sekolah Dasar agar anak-anak sudah terbiasa menyikat gigi sejak dini

secara benar.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Pelatihan Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut dilakukan

pada Jum’at, 12 Agustus 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB bertempat

di SD Negeri Legoksayem dengan peserta kegiatan adalah siswa -

siswi SD Negeri Legoksayem dan MI Muhammadiyah Legoksayem

kelas 1, 2, dan 3.
b.) Alokasi Dana :

Tim KKN membutuhkan dana RP. 138.000,00 yang bersumber dari

dana pribadi tim KKN pada kegiatan ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang

pentingnya sikat gigi, selain itu kegiatan ini bermanfaat untuk siswa-

siswi agar mereka lebih memahami dan dapat mempraktekkan secara

mandiri bagaimana caranya melakukan sikat gigi yang baik dan

benar.

d.) Uraian Kegiatan :

Kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Antusiasme

siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 SDN Legoksayem dan MI

Muhammadiyah Legoksayem sangat tinggi begitupun dari pihak

kepala sekolah dan guru-guru yang sangat mendukung kegiatan ini.

Kegiatan ini dilakukan dengan praktek gosok gigi yang benar dan

disertai dengan pemutaran lagu mengenai cara menggosok gigi yang

benar untuk menarik perhatian mereka, sehingga siswa mengerti

bagaimana cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.
Gambar 9. Pelatihan Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
e.) Faktor Pendorong :

Faktor Pendorong dari kegiatan ini adalah kurangnya pengetahuan

dan pemahaman tentang praktek Sikat Gigi yang Benar dari siswa

serta respon baik dari pihak sekolah yang bersedia membantu

menyiapakan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini.

f.) Faktor Penghambat :

Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah sasaran kegiatan yaitu

siswa SD dan MI kelas 1, 2, dan 3 yang sulit untuk dikondisikan

membuat kegiatan sedikit terhambat.

g.) Rekomendasi :

Kegiatan ini sudah berjalan dengan cukup baik, hanya saja banyak

siswa yang sulit diatur oleh mahasiswa dalam proses pelaksanaan.

Oleh karena itu, akan lebih baik dari awal lebih dipikirkan lagi
dalam pengaturan posisi dan tempay pada saat melakukan sikat gigi

sehingga anak-anak lebih teratur dan rapi.

c. Posyandu Lansia

Posyandu Lansia merupakan salah satu wadah berkumpulnya para

lansia, dimana ditempat ini diperoleh manfaat-manfaat antara lain lansia

dapat mengetahui status kesehatan. Juga kegitan-kegiatan lain yang

bermanfaat untuk mengisi kegiatan para lansia. Dalam posyandu lansia,

ada suatu kepedulian dan perhatian yang didapat dari kontak sosial dengan

orang lain sehingga memberi harapan dan semangat bagi para lansia untuk

terus dapat hidup mandiri sehingga mereka menyadari bahwa di kehidupan

senja mereka tetap prima dan berguna.

Pemantauan kesehatan secara berkala sangat diperlukan setiap

individu terlebih lagi bagi para lansia karena menurunnya fungsi organ-

organ yang disebabkan oleh faktor usia. Oleh karena itu diperlukan suatu

kegiatan yang secara berkala memantau kesehatan lansia, salah satunya

yaitu dengan diadakannya Posyandu Lansia. Kegiatan Posyandu Lansia di

desa Legoksayem meliputi pemeriksaan tensi, berat badan, tinggi badan

monitoring kondisi lansia. Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin tiap satu

bulan sekali yaitu pada hari jumat kliwon yang dipantau oleh bidan desa

dan kader terlatih. Dikarenakan pada saat tiba di Desa bertepatan dengan

kegiatan Posyandu dan kami selaku mahasiswa tidak bisa pendampingi

pelaksanaan posyandu pada hari tersebut maka kami membuat acara

sendiri untuk lansia di lain waktu hari posyandu yaitu Senam lansia dan
Pemeriksaan Tekanan darah yang sebelumnya belum dilakukan senam

pada saat posyandu lansia terlaksana.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Senam Lansia dilakukan pada Senin, 22 Agustus 2016

pukul 16.00-17.30 WIB bertempat di depan Balai Desa Legoksayem

dengan peserta anggota posyandu lansia desa Legoksayem.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN dalam kegiatan ini tidak membutuhkan dana dalam

kegiatannya.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah meningkatkan kebugaran

dan kesehatan lansia di masyarakat serta mengetahui kondisi fisik

dilihat dari pengukuran tekanan darah dan senam. Dengan

terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menambah kebugaran

lansia dan mencegah secara dini kemungkinan pernyakit dan

meningkatkan kualitas hidup lansia.

d.) Uraian Capaian :

Kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota posyandu Lansia Desa

Legoksayem yang berjumlah sekitar 14 orang. Dalam kegiatan ini,

kami team KKN bidang kesehatan melakukan pengukuran tekanan

darah sebelum dilakukannya senam lansia dan mencatat hasil dari

pengukuran setelah selesai senam dilakukan lagi pengukuran untuk

dilihat apakah ada perubahan tekanan darah. Saat pelaksanaan

kegiatan ini, para lansia terlihat antusias dengan kedatangan kami,


terbukti dengan banyaknya pertanyaan mengenai kondisi kesehatan

mereka.

Gambar 10. Senam Lansia dan Pengukuran Tekanan Darah


e.) Faktor Pendorong :

Faktor Pendorong dari kegiatan ini adalah antusiasme lansia sangat

tinggi serta kesadaran para Lansia akan pentingnya pemeriksaan

kesehatan secara rutin untuk mengontrol kesehatan mereka dan

pentingnya aktivitas fisik seperti senam lansia yang membuat tubuh

lebih bugar dan sehat.

f.) Faktor Penghambat :

Faktor penghambat kegiatan ini adalah waktu pelaksanaan posyandu

lansia pada sore hari, sehingga mengurunkan niat para lansia yang

akan datang ke posyandu dan mengganggu waktu istirahat mereka.


g.) Rekomendasi :

Untuk kegiatan selanjutnya disarankan untuk melaksanakan kegiatan

posyandu pada pagi hari, memungkinkan agar tidak mengganggu

waktu istirahat para lansia dan lebih bersemangat pada saat pagi hari.

d. Posyandu Balita

Posyandu Balita merupakan salah satu wadah berkumpulnya para

balita, dimana ditempat ini diperoleh manfaat-manfaat antara lain para

orangtua dapat mengetahui status kesehatan anaknya. Dalam posyandu

balita, perkembangan status kesehatan anak menjadi hal penting untuk

selalu diperhatikan, sehingga para orang tua dapat selalu waspada dan

dapat menjaga kondisi kesehatan anaknya.

Pemantauan kesehatan secara berkala sangat diperlukan setiap

individu terlebih lagi bagi para balita. Oleh karena itu diperlukan suatu

kegiatan yang secara berkala memantau kesehatan balita, salah satunya

yaitu dengan diadakannya Posyandu Balita. Kegiatan Posyandu Balita di

desa Legoksayem meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi badan

monitoring kondisi balita, pemberian vaksin, vitamin A dan makanan

tambahan. Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin tiap satu bulan sekali yang

dipantau oleh bidan desa dan kader terlatih.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Posyandu Balita dilakukan pada Sabtu, 06 Agustus 2016

pukul 08.00-10.00 WIB bertempat di depan Balai Desa Legoksayem

dengan peserta anggota posyandu balita Desa Legoksayem.


b.) Alokasi Dana :

Tim KKN membutuhkan dana RP. 160.000,00 yang bersumber dari

dana pribadi tim KKN pada kegiatan ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk mengetahui perkembangan

kondisi kesehatan balita di masyarakat. Dengan terlaksananya

kegiatan ini diharapkan dapat mencegah secara dini kemungkinan

pernyakit dan meningkatkan kualitas hidup balita.

d.) Uraian Capaian :

Kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota posyandu Balita Desa

Legoksayem yang berjumlah sekitar 80 orang. Dalam kegiatan ini,

kami team KKN bidang kesehatan melakukan pengukuran tinggi

badan, berat badan, pemberian vaksin, vitamin A dan makanan

tambahan. Saat pelaksanaan kegiatan ini, para balita terlihat antusias

dengan kedatangan kami walaupun banyak dari mereka yang masih

merasa takut.
Gambar 11. Posyandu Balita
e.) Faktor Pendorong :

Faktor Pendorong dari kegiatan ini adalah banyaknya jumlah balita

di Desa Legoksayem dan kesadaran para orangtua akan pentingnya

pemeriksaan kesehatan balitanya secara rutin untuk mengontrol

kesehatan mereka.

f.) Faktor Penghambat :

Faktor penghambat kegiatan ini adalah sulitnya mengkondisikan

balita yang enggan di periksa karena takut, sehingga pelaksanaan

posyandu sedikit terganggu dikarenakan banyak balita yang

menangis dan harus ditenangkan terlebih dahulu..

g.) Rekomendasi :

Untuk kegiatan selanjutnya disarankan untuk lebih sabar dalam

menghadapi balita yang enggan di periksa karena takut dan dapat

membuat suasana posyandu menjadi ceria, sehingga para balita akan


lebih merasa nyaman dan dapat mengikuti rangkaian acara posyandu

dengan tertib.

2.3.3 Bidang Pendidikan

A. Bidang Non Fisik

a. Penyuluhan Pentingnya Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini

berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk

berkembang dalam pendidikan tetapi hampir disetiap desa banyak anak-

anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan. Pendidikan putus di

tengah jalan disebabkan karena berbagai kondisi yang terjadi dalam

kehidupan. Oleh karena itu tim KKN Posdaya Unsoed terpanggil untuk

memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan untuk

masyarakat desa Legoksayem terutama pada wali murid SD dan MI.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Pendidikan dilakukan pada hari

Jum’at tanggal 26 Agustus 2016 pukul 14.00 di balai desa

Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan

sasaran 77 wali murid SD dan MI desa Legoksayem.

b.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah Memberikan pemahaman

kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Manfaatnya

adalah agar masyarakat memahami akan pentingnya pendidikan dan

dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang selanjutnya.


c.) Alokasi Dana :

Tim KKN Legoksayem mengeluarkan dana sebesar Rp. 94.000

untuk kegiatan penyuluhan ini.

d.) Uraian Pencapaian :

Dengan penyuluhan ini diharapkan sedikit banyak memberikan

nasihat dan sebab akibat terjadinya putus sekolah dan mengetahui

lebih banyak lagi bahwa pendidikan itu sangat penting bagi

kehidupan kepada masyarakat khususnya wali murid SD dan MI

desa Legoksayem.

Gambar 12. Penyuluhan Pentingnya Pendidikan


e.) Faktor Pendorong :

Pembicara yang sangat aktif dalam mennyampaikan informasi

membuat masyarakat khususnya wali murid antusias mendengarkan

dan memahami informasi yang disampaikan.

f.) Fakor Penghambat :


Kurangnya persiapan dan alat pendukung untuk menyampaikan

informasi yaitu LCD membuat kegiatan penyuluhan kurang

maksimal.

g.) Rekomendasi :

Peminjaman alat dan mencetak sertifikat untuk pembicara sebaiknya

dilakukan sehari sebelumnya.

b. Penyuluhan Motivasi Belajar

Motivasi adalah hal yang penting bagi setiap orang pada umumnya,

motivasi dalam hal belajar merupakan hal yang penting. Kemauan

untuk belajar perlu ditingkatkan agar setiap insan baik itu anak-

anak maupun dewasa mendapatkan hak yang sama yaitu

pendidikan. Namun terlepas dari hal tersebut kemauan untuk

belajar datang dari pribadi masing-masing. Mau atau tidaknya

kembali lagi pada diri masing-masing. Oleh karena itu KKN

Unsoed Legoksayem ingin memberikan penyuluhan motivasi

belajar kepada siswa SD dan MI Legoksayem.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan Motivasi Belajar dilakukan pada hari Selasa

23 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di SDN 01 Legoksayem.

Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan sasaran peserta 42

siswa.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN Desa Legoksayem tidak mengeluarkan dana untuk

kegiatan penyuluhan ini.


c.) Tujuan dan Manfaat :

Memberikan arahan kepada siswa agar timbul keinginan dan

kemauan untuk mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan.

d.) Uraian Capaian

Kegiatan ini terlaksana dengan baik dengan peserta siswa SD dan MI

Desa Legoksayem sebanyak 42 siswa. Kegiatan ini diisi dengan

menonton film pendidikan dan pembuatan pohon tanabatta.

Gambar 13. Penyuluhan Motivasi Belajar


e.) Faktor Pendorong :

Dorongan tim pengajar untuk diadakannya penyuluhan terhadap

siswa dan antusias siswa yang cukup baik.

f.) Faktor Penghambat :

Tempat yang kurang nyaman dan gelap menjadi hambatan dalam

pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini, secara tidak langsung

membuat suasana kurang kondusif.


g.) Rekomendasi :

Peminjaman alat dan pembuatan pohon tanabata seharusnya

dilakukan sehari sebelumnya.

B. Bidang Fisik

a. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar

Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap anak

sebagai bekal untuk menjelajahi masa depan. Berbicara mengenai

Pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui bahwa begitu pentingnya

pendidikan bagi manusia. Kemampuan belajar pada setiap individu

tidaklah sama, ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi

pelajaran. Perbedaan inilah yang menyebabkan perlunya pendampingan

dalam proses belajar, dalam hal ini adalah kegiatan bimbingan belajar

yang diselenggrakan Tim KKN Posdaya Unsoed Desa Legoksayem

terhadap siswa-siswi SD dan MI di lingkungan sekitar.

b. Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Bimbingan belajar dan bermain dilakukan sebanyak 8 kali yaitu pada

tanggal 2, 3, 4, 8, 12, 15, 16 dan 20 Agustus 2016. Bertempat di

posko KKN, dengan sasaran siswa SD dan MI kelas 1-6.

c. Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk membentuk kelompok

belajar tingkat SD, memberikan panduan terhadap siswa tentang

bagaimana cara belajar dalam kelompok. Lebih jauh membantu para

siswa memahami materi, khususnya pekerjaan rumah yang diberikan


guru mereka. Manfaat kegiatan tersebut siswa siswi lebih

bersemangat dibanding belajar sendiri.

d. Alokasi Dana :

Tim KKN Legoksayem tidak mengeluarkan dana dalam kegiatan

penyelenggaraan bimbingan belajar.

e. Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan siswa-siswi mampu lebih

memahami materi dan mampu meningkatkan semangat belajar.

Gambar 14. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar


f. Faktor Pendorong :

Antusiasme dan semangat siswa-siswi SD dan MI untuk mengikuti

bimbingan belajar. Ketersedian ruang yang dapat digunakan, sebagai

tempat pelaksanaan bimbingan belajar.


g. Fakor Penghambat :

Para siswa datang tidak tentu waktu membuat mahasiswa kesulitan

dalam menyesuaikan jadwal.

h. Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya diharapkan dapat

diteruskan dan mendapatkan bimbingan lebih lanjut lagi.

c. Pendampingan Pengajaran PAUD

Jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang

merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melakukan pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak. Pentingnya pemberian variasi dalam kegiatan

belajar mengajar sangatlah penting bagi pertumbuhan otak anak dan

mereka pastinya tidak akan bosan. Dengan keterbatasan para pengajar,

dalam kegiatan ini KKN Posdaya Unsoed membantu mendampingi

pengajar PAUD Al Hidayah untuk mengajar di PAUD tersebut.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Pendampingan pengajaran PAUD dilakukan pada tanggal 2, 12, 17,

dan 24 Agustus 2016 pukul 09.00 WIB di PAUD Al Hidayah.

Kegiatan ini dilakukan sebanyak empat kali dengan sasaran anak-

anak usia dini Desa Legoksayem.


b.) Alokasi Dana :

Pendampingan pengajaran PAUD Al-Hidayah Desa Legoksayem

membutuhkan dana sebesar Rp.63.200 untuk semua kegiatan di

PAUD Al Hidayah.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Melatih anak-anak usia dini untuk dapat berkreasi dengan

imajinasinya dan melatih kemampuan kognitif mereka.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan anak-anak usia dini mampu

meningkatkan kemampuan kognitifnya.

Gambar 15. Pendampingan Pengajaran PAUD


e.) Faktor Pendorong :

Semangat dan antusias dari anak-anak sangat besar untuk mengikuti

kegiatan belajar tersebut. Anak-anak Paud Al Hidayah cukup banyak


dan mampu mengikuti intruksi dari kami selaku mahasiswa KKN

Unsoed Desa Legoksayem.

f.) Faktor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah keterbatasan waktu dalam mengajar.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini setidaknya dilakukan bimbingan

lebih lanjut dan memperbanyak variasi dalam mengajar agar dapat

meningkatkan kreatifitas anak.

d. Bimbingan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan Bahasa Internasional yang wajib

dipelajari dari usia dini. Karena bahasa inggris sangatlah penting untuk

berkomunikasi secara global. Keterbatasan pengajar dan pengetahuan

bahasa Inggris di desa sangatlah kurang, bahkan sekarang ini di desa

Legoksayem tidak ada pengajar bahasa Inggris, maka dari itu di sekolah-

sekolah tidak ada pelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu tim KKN

Posdaya Unsoed terpanggil untuk memberikan sedikit pembelajaran

mengenai bahasa Inggris di SD dan MI dalam lingkup kelas 1 sampai

kelas 6 yang diharapkan siswa-siswi mampu mengetahui dan memahami

pelajaran bahasa Inggris dasar.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan dilakukan pada tanggal 9, 19, 22, 24 Agustus 2016 pukul

10.00 di SD yang terbagi dalam dua kelas dan MI yang terbagi

dalam dua kelas. Kegiatan ini dilakukan sebanyak empat kali dengan
sasaran peserta siswa-siswi kelas 1-6 SDN 01 Legoksayem dan MI

Muhammadyah Legoksayem.

b.) Alokasi Dana :

Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris tidak mengeluarkan biaya.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dalam kegiatan ini memberikan pengetahuan bahasa Inggris

dasar kepada siswa dan manfaatnya agar siswa dapat mengetahui

bahasa Inggris yang seharusnya memang mereka ketahui.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan menambah pengetahuan bahasa

Inggris siswa-siswi SDN 01 Legoksayem dan MI Muhammadiyah

Legoksayem.

Gambar 16. Bimbingan Bahasa Inggris


e.) Faktor Pendorong :

Dukungan pihak sekolah memberikan waktu dan tempat untuk

terlaksananya kegiatan ini. Lebih jauh melihat antusiasme siswa

dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa.

f.) Fakor Penghambat :

Anak-anak yang sangat sulit dikondisikan membuat kegiatan

pembelajaran sedikit tidak kondusif.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu sebaiknya sekolah

mencarikan pengajar bahasa Inggris untuk mengajarkan kepada

siswa-siswi SD dan MI Legoksayem yang sangat membutuhkan

pembelajaran bahasa Inggris .

i. Lomba Cerdas Cermat

Kegiatan cerdas cermat pada dasarnya adalah untuk mengasah

kemampuan dan memberikan semangat pada anak dalam bentuk

kompetisi. Persaingan dan perebutan gelar juara menjadi gengsi

tersendiri dalam diri peserta masing-masing. Terlebih lagi pemenang

dalam kegiatan lomba cerdas cermat yang dilaksanakan oleh mahasiswa

KKN UNSOED 2016 kali ini adalah salah satunya memberikan

sertifikat yang nantinya akan berguna pada calon pemenang.

a) Waktu, Peserta, Tempat Kegiatan

Kegiatan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2016 dan menjadi

bagian ke dalam rangkaian acara lomba 17 Agustus di Desa

Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan hanya sekali dengan


sasaran peserta siswa-siswi kelas 4-6 SDN 01 Legoksayem dan

MI Muhammadyah Legoksayem.

b) Alokasi Dana

Kegiatan lomba cerdas cermat ini mengeluarkan dana sebesar

Rp. 81.700 untuk hadiah perlombaan.

c) Tujuan dan Manfaat

Mengasah kemampuan siswa SD dan MI Desa Legoksayem

dalam hal Ilmu Pengetahuan Dasar dan menambah minat belajar

pada siswa. Manfaatnya adalah menambah dan menumbuh

kembangkan minat belajar pada siswa.

d) Uraian Pencapaian

Diharapkan setelah lomba cerdas cermat ini minat belajar pada

siswa SD dan MI Desa Legoksayem khususnya kelas 4-6

menjadi tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih besar dan

lebih baik lagi.

e) Faktor Pendorong

Dukungan dari pihak sekolah agar terlaksananya kegiatan ini

memberikan dampak yang besar dan positif dalam

mensukseskan acara ini serta antusiasme dari dalam diri siswa

ikut memberikan dampak yang signifikan.

f) Faktor Penghambat

Cuaca yang kurang mendukung pada saat kegiatan lomba cerdas

cermat membuat molornya kegiatan ini. Dan ketersediaan alat

bagi para peserta minim.


g) Rekomendasi

Rekomendasi untuk kegiatan ini adalah agar ketersediaan alat

bagi para peserta lebih ditingkatkan dan diharapkan kegiatan

lomba cerdas cermat rutin dilakukan tiap tahun.

2.3.4 Bidang Ekonomi

A. Non Fisik

a. Penyuluhan Motivasi Wirausaha

KKN Posdaya Unsoed melalui program kerja penyuluhan

Motivasi Wirausaha mengajak masyarakat Desa Legoksayem khususnya

ibu-ibu PKK agar memiliki keinginan untuk berwirausaha dalam mengisi

waktu luang. Desa Legoksayem adalah desa dengan potensi alam yang

kaya sehingga apabila masyarakatnya dimotivasi atau didorong untuk

mengembangkan industri rumah tangga/UKM dengan bahan baku dari

sumber daya alam yang tersedia maka warga Desa Legoksayem mampu

menjadi desa mandiri.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan motivasi wirausaha direncankan 13 Agustus

2016 dan direalisasikan pada hari Jum’at , 19 Agustus 2016 pukul

15.00 WIB di rumah salah satu anggota ibu-ibu PKK. Kegiatan ini

dilakukan sebanyak satu kali dengan sasaran peserta Warga Desa

Legoksayem khususnya ibu-ibu PKK.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN Legoksayem mengeluarkan dana sebesar Rp. 35.000,-

dalam kegiatan Penyuluhan kewirausahaan. Dana tersebut diperoleh


dari mahasiswa digunakan untuk konsumsi yang diberikan kepada

pembicara penyuluhan motivasi wirausaha.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memotivasi

warga masyarakat Desa Legoksayem agar berwirausaha dengan

memanfaatkan berbagai potensi yang ada di Desa Legoksayem

dikhususkan untuk ibu-ibu rumah tangga (ibu PKK). Manfaat

kegiatan tersebut adalah meningkatkan penjualan hasil produksi

dengan menerapkan inovasi-inovasi yang baru

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memulai usaha

dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa Legoksayem

sehingga ibu-ibu rumah tangga mempunyai pekerjaan dan

memperoleh penghasilan yang cukup untuk menopang

perekonomian keluarganya. Setelah dilakukannya penyuluhan ini

pengurus posdaya menciptakan inovasi rasa pada produk buatannya

yaitu grubi kentang dengan aneka rasa diantaranya rasa balado,

jagung, sapi panggang (BBQ), keju.


Ga
mbar 17. Penyuluhan Motivasi Wirausaha
e.) Faktor Pendorong :

Faktor pendorong kegiatan ini, diantaranya: sumber daya alam yang

bervariasi sebagai bahan baku dan mudah untuk didapatkan. Serta

masyarakat yang memiliki kreatifitas yang tinggi di sektor

pengolahan makanan misalnya variasi dalam pengolahan kentang

seperti bolu kentang, martabak kentang,dll.

f.) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah kurangnya keinginan pengusaha

untuk mencoba sesuatu/hal baru dalam produksi industri rumah

tangga yang ditekuni, kurangnya minat masyarakat dalam

melakukan wirausaha, kurangnya jaringan pemasaran hasil produksi

yang hanya dipasarkan di Desa Legoksayem.


g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu lebih antusias

dalam mengajak masyarakat dalam berwirausaha. Dan mengajarkan

strategi pemasaran yang mudah untuk di lakukan oleh masyarakat

Desa Legoksayem.

b. Sosialisasi Gemar Menabung

KKN Posdaya Unsoed melalui program kerja Sosialisasi Gemar

Menabung mengajak khususnya para siswa-siswi yang ada di SD Negeri

1 Legoksayem dan MI Muhammadiyah Legoksayem untuk lebih giat

menabung sejak dini. Karena dengan menabung sejak dini mengajarkan

para siswa-aiswi untuk lebih hidup hemat.Selain itu dengan menabung

sejak dini bisa menumbuhkan sikap disiplin khususnya di bidang

keuangan. Oleh karena itu, melalui program kerja ini di harapkan para

siswa-siswi untuk lebih gemar menabung dengan menyisakan sebagian

uang saku yang mereka miliki.

a) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Sosialisai gemar menabung direncanakan pada tanggal 31

Juli 2016 dan direalisasikan pada hari Kamis, 4 Agustus 2016 pukul

09.00 WIB di SD Negeri 1 Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan

sebanyak satu kali dengan sasaran peserta siswa dan siswi SD Negeri

1 Legoksayem dan MI Muhammadiyah Legoksayem.

b) Alokasi Dana :

Tim KKN Unsoed Desa Legoksayem tidak mengeluarkan dana

dalam kegiatan sosialisasi gemar menabung. Karena pembicara dari


tim KKN Unsoed Desa Legoksayem itu sendiri, dan tidak

menggunakan konsumsi dalam kegiatan tersebut. Hanya

mengeluarkan dana dalam program fisik saja.

c) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memotivasi para

siswa dan siswi SD Negeri 1 Legoksayem dan MI Muhammadiyah

Legoksayem untuk lebih gemar menabung sejak dini. Manfaat

kegiatan tersebut adalah untuk membuat para siswa dan siswi untuk

belajar hidup lebih hemat dan bisa mengatur keuangan mereka

sendiri.

d) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan siswa dan siswi dapat memulai

menabung sejak dini sebelum terlambat. Dan siswa siswi bisa belajar

untuk hidup lebih hemat dengan menyisihkan sebagian uang saku

mereka untuk ditabung, serta mereka bisa mengatur keuangan

mereka sendiri dan bisa lebih mandiri mengurangi ketergantungan

kepada orang tua untuk meminta uang saku.


Gambar 18. Sosialisasi Gemar Menabung
e) Faktor Pendorong :

Faktor pendorong kegiatan ini, diantaranya: mengajarkan untuk

hidup lebih hemat kepada para siswa dan siswi melalui menabung.

Serta mengajarkan hidup lebih mandiri untuk tidak meminta terus

menerus uang saku kepada orang tua mereka.

f) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah masih banyaknya siswa dan siswi

yang menghambur-hamburkan uang saku mereka untuk membeli

jajan dan mainan karena banyaknya penjual-penjual yang datang ke

sekolah.

g) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu lebih antusias

dalam mengajak siswa dan siswi SD Negeri 1 Legoksayem dan MI

Muhammadiyah Legoksayem untuk lebih gemar menabung lagi.


B. Fisik

a. Pengelolaan Hasil Pertanian (Pembuatan Grubi Kentang)

Kegiatan Pengelolaan Hasil Pertanian (Pembuatan Grubi

Kentang) dilakukan untuk memberikan informasi-informasi mengenai

cara pembuatan grubi kentang sekaligus dengan prakteknya bersama ibu-

ibu PKK. Peluang usaha pengembangan olahan kentang masih besar.

Grubi kentang salah satu bentuk olahan yang dapat dikembangkan.

Respon konsumen terhadap grubi kentang cukup bagus mengingat

sekarang ini orang juga memperhatikan kepraktisan sebuah produk.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan ini direncankan pada tanggal 13 Agustus 2016 dan di

realisasikan pada hari Jum’at 19 Agustus 2016 pukul 16.00 WIB, di

rumah salah satu anggota dari PKK. Kegiatan ini dilakukan

sebanyak satu kali dengan sasaran peserta Warga Desa Legoksayem

khususnya ibu-ibu PKK.

b.) Alokasi Dana :

Kegiatan ini mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000,-. Dana

tersebut diperoleh dari Mahasiswa. Digunakan untuk pembelian

bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Grubi Kentang.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut agar Masyarakat dapat

membuat grubi kentang dan menjualnya sebagai langkah awal

berwirausaha.Manfaat kegiatan tersebut yaitu bertambahnya


pengetahuan masyarakat tentang pengolahan hasil pertanian

khususnya kentang.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan Warga Desa Legoksayem

khususnya ibu-ibu PKK dapat membuat grubi kentang dan dijadikan

sebagai media untuk berwirausaha.

Gambar 19. Pembuatan Grubi Kentang


e.) Faktor Pendorong :

Faktor pendorong kegiatan ini adalah bahan baku yang sangat mudah

diperoleh dan merupakan peluang usaha baru bagi ibu-ibu rumah

tangga.

f.) Fakor Penghambat :

Faktor penghambat kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi

masyarakat ketika pembuatan grubi kentang sehingga informasi yang


disampaikan kurang meluas. Serta kebiasaan malas masyarakat

untuk berwirausaha karena susahnya pemasaran produk yang dibuat.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu penyampaian

informasi disampaikan secara meluas sehingga seluruh masyarakat

Desa Legoksayem dapat mengetahui cara pembuatan grubi kentang.

Dan menyampaikan strategi pemasaran yang mudah untuk

dilakukan.

b. Pembuatan Celengan

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan contoh inovasi dalam

pembuatan celengan dengan menggunakan barang-barang bekas yang

bisa di daur ulang. Dengan menggunakan botol-botol bekas bisa di buat

celengan sederhama seperti dalam bentuk pesawat, tikus, sapi, babi, dan

jenis lain. Dengan demikian siswa dan siswi SD Negeri 1 Legoksayem

dan MI Muhammadiyah Legoksayem bisa lebih gemar atau giat dalam

menabung.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan ini direncanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 dan

direalisasikan pada hari Kamis 4 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB, di

SD Negeri 1 Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali

dengan sasaran peserta SD Negeri 1 Legoksayem dan MI

Muhammadiyah Legoksayem.
b.) Alokasi Dana :

Kegiatan ini mengeluarkan biaya sebesar Rp. 50.000,-. Dana tersebut

diperoleh dari Mahasiswa. Digunakan untuk pembelian bahan-bahan

yang digunakan untuk pembuatan celengan.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah memberikan contoh

kepada siswa dan siswi SD Negeri 1 Legoksayem dan MI

Muhammadiyah Legoksayem untuk bisa lebih memanfaatkan barang

bekas menjadi lebih berguna. Dan manfaatnya dari kegiatan ini bisa

meningkatkan kreatifitas siswa dan siswi dalam menciptakan hal

baru seperti model celengan.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan siswa dan siswi bisa lebih kreatif

dalam mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang berguna

seperti celengan dan bisa meningkatkan minat para siswa dan siswi

menyisihkan sebagian uangnya untuk di tabung.


Gambar 20. Pembuatan Celengan dari Bahan Bekas
e.) Faktor Pendorong :

Faktor pendorong kegiatan ini adalah Bahan baku yang sangat

mudah diperoleh. Dan merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kegemaran siswa dan siswi untuk menabung di

celengan yang mereka buat.

f.) Fakor Penghambat :

Faktor penghambat kegiatan ini adalah kurangnya kreatifitas dari

siswa dan siswi untuk menciptkan celengan dengan model-model

yang bisa memotivasi mereka untuk lebih giat menabung.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu meningkatkan

kreaifitas siswa dan siswi untuk menciptakan celengan dengan

model baru sehingga mereka lebih giat untuk menabung. Dan lebih

memberi bimbingan dalam pembuatan celengan.


2.3.5 Bidang Lingkungan

A. Non Fisik

a. Penyuluhan Tentang Pengembangan Ternak dilahan Sempit

Kegiatan penyuluhan pengembangan ternak dilahan sempit

merupakan suatu kegiatan yang berperan dalam memberikan informasi

terkait penerapan pemberian pakan hewan pada saat kemarau. Pemberian

pakan pada musim kemarau di desa Legoksayem tidak terjadi,

dikarenakan pakan yang minimal, sehingga ternak pada musim kemarau

lebih banyak dijual dari pada dipelihara. Hal ini membuat potensi ternak

di desa menurun.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan pengembangan ternak dilahan sempit

dilakukan pada hari Kamis tanggal 4 Agustus 2016 pukul 16.00 di

rumah bapak Neri. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan

sasaran peserta kelompok ternak Desa Legoksayem

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN Legoksayem mengeluarkan dana sebesar Rp. 53.500

dalam kegiatan Penyuluhan pengembangan ternak dilahan sempit.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut agar kelompok ternak mampu

menerapkan pembuatan pakan dengan metode silase, dimana metode

pembuatan pakan ini dengan memanfaatkan sampah bekas disekitar

halaman rumah. Pembuatan pakan menggunakan silase dapat


digunakan hingga jangka 1 tahun. Manfaat kegiatan ini, masyarakat

tidak perlu repot-repot mencari pakan ketika musim kemarau tiba.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Legoksayem

terutama kelompok ternak mampu membuat pakan menggunakan

metode silase, sehingga peternak tidak kesusahan dalam mencari

pakan pada musim kemarau. Dan juga ternak tidak harus di jual pada

musim kemarau.

Gambar 21. Penyuluhan Pengembangan Ternak dilahan Sempit


e.) Faktor Pendorong :

Masyarakat Desa Legoksayem sebagian besar masyarakat masih

belum paham terkait pembuatan silase dan masih banyak masyarakat

yang enggan memelihara ternak dikarenakan pencarian pakan yang

susah.
f.) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah masyarakat belum mamahami apa itu

silase, masih kurangnya kepedulian masyarakat bahwa ternak dapat

menjadi salah satu matta pencaharian selain menjadi petani.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu lebih antusias

dalam mengajak masyarakat terkait pembuatan silase sebagai pakan

ternak.

b. Penyuluhan Kebersihan Lingkungan

Kegiatan Penyuluhan kebersihan lingkungan merupakan suatu

kegiatan yang berperan dalam memberikan informasi terkait penerapan

pola hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan

langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan

harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Kegiatan ini juga memberikan informasi kepada warga untuk mengelola

sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat. Pengelolaan sampah basah

yang dapat digunakan sebagai kompos dan sampah kering sebagai hal

yang lebih bermanfaat. Apabila tidak dikelola, maka akan timbul bahaya

yang mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia

atau biologis dari penyakit tertentu.

a) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan Kebersihan Lingkungan dilakukan pada hari

Jum’at tanggal 12 Agustus 2016 pukul 16.00 di Balai Desa


Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan

sasaran peserta seluruh masyarakat Desa Legoksayem

b) Alokasi Dana :

Tim KKN Desa Legoksayem mengeluarkan dana sebesar

Rp.142.500 dalam Kegiatan Penyuluhan Kebersihan Lingkungan.

c) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut agar masyarakat mampu

menerapkan pola hidup bersih untuk menjamin terwujudnya kondisi

yang memenuhi persyaratan dalam kesehatan. Manfaat kegiatan

tersebut masyarakat menjadi sadar akan pentingnya pola hidup

bersih dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

d) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Legoksayem

sadar akan pentingnya kebersihan dan membudayakan pola hidup

barsih. Sehingga membuat sebagian besar masyarakat tersebut yang

bisa memanfaatkan sampah basah sebagai kompos dan tidak

membuang sampah sembarangan lagi.


Gambar 22. Penyuluhan Kebersihan Lingkungan
e) Faktor Pendorong :

Masyarakat Desa Legoksayem sebagian besar masyarakat masih

belum paham terkait pentingnya pengelolaan sampah dan masih

banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan

seperti di sungai yang menyebabkan banjir apabila musim hujan.

f) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah masyarakat belum mamahami apa itu

kebersihan lingkungan, masih kurangnya kepeduli masyarakat akan

pola hidup sehat dan sebagian besar masyarakat masih bergantung

dengan sungai.

g) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu lebih antusias

dalam mengajak masyarakat terkait pembuangan sampah baik

anorganik maupun organik.


B. Fisik

a. Pembuatan Kolam dan Penanaman Budidaya Azola

Kegiatan pembuatan kolam dan penanaman budidaya azola

dilakukan untuk membudidayakan azola. Azola merupakan salah satu

tanaman paku yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Pembuatan

kolam azola dilakukan di tempat yang terpapar sinar matahari yang baik.

Penggunaan azola sebagai pakan ternak dapat mengurangi pemborosan

terhadap pembelian pakan ternak dan juga mempunyai kandungan nutrisi

yang baik. Kegiatan ini diharapkan masyarakat menanam atau

membudidayakan azola sebagai alternatif pakan ternak.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan pembuatan kolam dilakukan pada hari Sabtu 27 Agustus


2016 pukul 16.00 WIB di Desa Legoksayem dan penanaman azola
dilakukan pada senin 29 Agustus 2016 pukul 08.00 di Desa
Legoksayem . Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan
sasaran peserta masyarakat Desa Legoksayem
b.) Alokasi Dana ;

Pembuatan kolam dan budidaya azola membutuhkan dana untuk

pembelian kebutuhan kolam sebesar Rp 155.000 yaitu meliputi

pembelian pupuk cair , pupuk kandang, kawat, paku dan triplek.

c.) Tujuan dan Manfaat ;

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk menciptakan sumber

pakan ternak yang mudah di budidaya dan tidak memakan banyak

biaya. Manfaat kegiatan tersebut meningkatkan pakan ternak, serta

mengurangi pemborosan dalam pembelian pakan ternak.


d.) Uraian Pencapaian ;

Hasil dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Legoksayem

membuat kolam azola di rumah masing-masing, sehingga tidaak

sukar dalam pencarian kebutuhan pakan ternak..

Gambar 23. Pelaksanaan Budidaya Azola


e.) Faktor Pendorong ;

Desa Legoksayem di musim kemarau dalam kondisi yang sukar

dalam mencari pakan ternak. Desa Legoksayem juga mempunyai

lahan sempit untuk mengembangkan pakan ternak, sehingga dengan

membudidayakan azola dapat menciptakan pakan ternak yang minim

lahan dan mudah di budidayakan.

f.) Fakor Penghambat ;

Penghambat kegiatan ini adalah tidak semua masyarakat ikut dalam

pembuatan kolam azola dikarenakan waktu yang bertabrakan dengan


pekerjaan mereka sebagai petan dan juga kurangnya pemahaman

mengenai tanaman azola.

g.) Rekomendasi ;

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya diharapkan terdapat

tokoh masyarakat yang mampu menggerakan masyarakat untuk

membudidayakan tanaman azola.

b. Kerja Bakti

Kegiatan Kerja Bakti dilakukan untuk menciptakan lingkungan di

Desa Legoksayem yang bersih, nyaman, sehat dan indah. Kegiatan ini

juga secara tidak langsung meningkatkan keakraban dan sifat gotong

royong antar masyarakat. Kegiatan ini diharapkan masyarakat akan lebih

sering melakukan kerja bakti setidaknya satu bulan sekali.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Gerakan Kerja Bakti yang baik dilakukan pada hari Sabtu
20 Agustus 2016 pukul 07.00 WIB di Desa Legoksayem. Kegiatan
ini dilakukan sebanyak satu kali dengan sasaran peserta seluruh
masyarakat Desa Legoksayem
b.) Alokasi Dana ;

Kerja Bakti Desa Legoksayem tidak membutuhkan dana untuk

melaksanakan kegiatan tersebut

c.) Tujuan dan Manfaat ;

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk menciptakan

lingkungan di Desa Legoksayem yang bersih, nyaman, sehat dan

indah. Manfaat kegiatan tersebut meningkatkan keakraban dan sifat

gotong royong antar masyarakat.


d.) Uraian Pencapaian ;

Hasil dari kegiatan ini diharapkan Desa Legoksayem diharapkan

masyarakat mampu melakukan kerja bakti setidaknya satu minggu

sekali untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, sehat

dan indah.

Gambar 24. Pelaksanaan Kerja Bakti


e.) Faktor Pendorong ;

Lingkunan Desa Legoksayem sebelumnya dalam kondisi yang

kurang nyaman dari segi kebersihan sehingga dilakukan kerja bakti

untuk menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, sehat dan

indah.

f.) Fakor Penghambat ;

Penghambat kegiatan ini adalah tidak semua masyarakat ikut dalam

kerja bakti dikarenakan waktu yang bertabrakan dengan pekerjaan

mereka sebagai petani.


g.) Rekomendasi ;

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya diharapkan terdapat

tokoh masyarakat yang mampu menggerakan masyarakat untuk

bergotong royong dalam kerja bakti.

h.) Penanaman TOGA

Penanaman Tanaman Obat keluarga (TOGA) dilakukan dengan

menyediakan polybag yang diberi tanah yang telah dicampur dengan

pupuk kandang Penanaman TOGA berperan dalam menyediakan obat

alami bagi masyarakat sehingga mampu melindungi dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat serta melestarikan kekayaan alam melalui

tanaman yang ada disekitar kita. Berbagai jenis tanaman yang dapat 

dimanfaatkan sebagai bahan obat bagi keluarga. TOGA biasa ditanam di

sekitar rumah dan diperlakukan sebagai tanaman yang turut

mempercantik sekitar halaman rumah.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Penyuluhan Tanaman Obat keluarga (TOGA) yang baik

dilakukan pada hari Jum’at 19 Agustus 2016 pukul 08.00 WIB di

Desa Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan

sasaran peserta seluruh masyarakat Desa Legoksayem.

b.) Alokasi Dana :

Penyuluhan Tanaman Obat keluarga (TOGA) di Desa Legoksayem

tidak membutuhkan dana.


c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut agar masyarakat mampu

membudidayakan beragam jenis tanaman TOGA. Manfaat kegiatan

tersebut masyarakat mampu memanfaatkan berbagai jenis tanaman,

khasiat dan cara pengolahan Tanaman Obat keluarga (TOGA).

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan Desa Legoksayem diharapkan

masyarakat mampu membudidayakan Tanaman Obat Keluarga

(TOGA) dengan mengetahui dan memanfaatkan kembali berbagai

jenis tanaman sebagai pentuk pengobatan alami.

Gambar 25. Penanan Tanaman Obat Keluarga


e.) Faktor Pendorong :

Lingkunan masyarakat Desa Legoksayem kurang memanfaatkan

lahan sempit disekitar rumah, selain itu TOGA mampu melindungi


dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan

kekayaan alam

f.) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah masyarakat masih sulit untuk

digerakan agar giat menanam TOGA di lingkungan rumah.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu lebih antusias

dalam mengajak masyarakat untuk menanam TOGA dan masyarakat

mampu memanfaatkan tanaman TOGA sebagai obat alami.

2.3.6 Program Kerja Tambahan

A. Pembuatan Plang Jalan

Kegiatan Pembuatan Plang Jalan merupakan progam kerja

tambahan yang dilaksaakan dengan dibantu oleh perangkat desa.

Kegiatan Pembuatan Plang Jalan dilakukan dilakukan untuk

memudahkan masyarakat dalam menemukan alamat tempat suatu

wilayah. Alasan Kegiatan Pembuatan Plang Jalan karena di Dusun

Bangunharjo Desa Legoksayem belum memiliki nama jalan dan tidak

adanya plang jalan sebagai penunjuk jalan.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Pembuatan Plang Jalan dilakukan pada hari Minggu 30

Agustus 2015 pukul 19.00 WIB di Dusun Bangunharjo Desa

Legoksayem. Kegiatan ini dilakukan sebanyak satu kali dengan

sasaran peserta seluruh masyarakat Dusun Bangunharjo Desa

Legoksayem.
b.) Alokasi Dana :

Kegiatan Pembuatan Plang Jalan di Dusun Bangunharjo Desa

Legoksayem membutuhkan dana sebesar Rp 200.000,00 untuk

membeli papan kayu, bamboo dan cat.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk memudahkan

masyarakat dalam menemukan alamat tempat suatu wilayah.

Manfaat kegiatan tersebut masyarakat mampu memanfaatkan plang

jalan sebagai petunjuk jalan.

d.) Uraian Pencapaian :

Hasil dari kegiatan ini diharapkan Desa Legoksayem diharapkan

keberadaan plang jalan dapat mempermudah masyarakat sebagai

penunjuk jalan.

Gambar 26. Pembuatan Plang Jalan


e.) Faktor Pendorong :
Lingkunan Dusun Bangunharjo Desa Legoksayem belum memiliki

papan jalan, sehingga dengan adanya papan jalan dapat

mempermudah masyarakat sebagai penunjuk jalan.

f.) Fakor Penghambat :

Penghambat kegiatan ini adalah keterbatasan alat dan bahan dalam

pembuatan plang jalan.

g.) Rekomendasi :

Rekomendasi untuk kegiatan ini selanjutnya yaitu plang jalan yang

dibuat lebih baik tidak hanya dari bambu dan kayu sederhana

melainkan dengan besi agar lebih tahan lama.

B. Pemberian Makanan Tambahan

Pemberian makanan tambahan bagi balita sangatlah penting,

karena dapat meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi

kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang

baik sesuai dengan umur anak tersebut. Secara umum pemberian

makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak

golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan diberikan dengan

kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya

serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah. Oleh

karena itu, perlu dilakukan pemberian makanan tambahan yang diberikan

saat posyandu guna mencapai status gizi yang optimal. 

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dilakukan pada hari

Jum’at, 14 Agustus 2015 pada pukul 09.00 sampai dengan 11.00 bdi
tempat kepala dusun Bangunharjo. Kegiatan ini diikuti oleh semua

baita di wilayah dusun Bangunharjo desa Legoksayem.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN membutuhkan dana Rp. 50.000,00 untuk kegiatan ini

bersumber dari dana pribadi tim KKN

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk meningkatkan gizi bayi dan

balita. Manfaatnya untuk memantau perkembangan balita dengan

melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan kebulan pada

KSM dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.

d.) Uraian Capaian :

Kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota posyandu balita Desa

Legoksayem yang berjumlah sekitar 50 orang. Dalam kegiatan ini,

kami team KKN khususnya PJ kesehatan membantu bidan desa dan

kordinator posyandu dalam kegiatan posyandu yaitu penyediaan

pemerian makanan tambahan. PMT yang disediakan berupa

makanan agar untuk semua anggota posyandu balita.


Ga
mbar 27. Pemberian Makanan tambahan
e.) Faktor Pendorong :

Faktor Pendorong dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dari anggota

posyandu balita sangat tinggi serta kesadaran para orangtua akan

pentingnya kesehatan gizi anak.

f.) Faktor Penghambat :

Faktor penghambat kegiatan ini adalah waktu pelaksanaan PMT

yang dilaksanakan pada pagi hari dan saat hari kerja, sehingga

banyak orang tua yang tidak sempat membawa anaknya ke

posyandu.

g.) Rekomendasi :

Sebaiknya pemberian makanan tambahan dilakukan pada pagi hari

dan saat tidak pada hari kerja.

C. Pemeriksaan Garam Beryodium


Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah

kekurangan yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat

Kekurangan Iodium (GAKI). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

sesorang yang mengalami GAKI akan terjadi deficit tingkat kecerdasan

sampai 50 dibawah normal. Dampak selanjutnya adalah produktifitas

rendah dan pada akhirnya akan mempengaruhi status ekonomi

masyarakat.

Salah satu upaya penanggulangan GAKI adalah fortifikasi

yodium pada garam. Guna mengetahui tingkat konsumsi garam

beryodium di tingkat masyarakat perlu dilakukan monitoring garam

beryodium. Maka dari itu, perlu monitoring penggunaan garam

beryodium pada keluarga didesa khususnya desa Legoksayem.

a.) Waktu, Peserta, dan Tempat Kegiatan :

Kegiatan Pemeriksaan Garam Beryoudium dilakukan pada hari

Jumat, 15 Agustus 2015 pada pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB

di tempat rumah kepala dusun yang diikuti oleh semua ibu di dusun

Bangunharjo.

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN tidak mebutuhkan dana untuk kegiatan ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dilakukannya pemeriksaan garam beryodium agar

terlaksananya pemantauan untuk memperoleh gambaran berkala

tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat


di masyarakat serta diperolehnya informasi tentang bentuk garam

yang digunakan masyarakat.

d.) Uraian Capaian :

Kegiatan ini dilaksanakan oleh anggota posyandu balita Desa

Legoksayem yang berjumlah sekitar 50 orang. Dalam kegiatan ini,

kami team KKN khususnya PJ kesehatan membantu bidan desa dan

kordinator posyandu dalam kegiatan posyandu yaitu pemeriksaan

penggunaan garam beryodium dengan memeriksa seluruh orang tua

anggota posyandu balita dengan bentuk garam yang digunakan.

Gambar 28. Pemeriksaan Garam Beryodium


e.) Faktor Pendorong :

Faktor Pendorong dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dari anggota

posyandu balita sangat tinggi serta kesadaran para orangtua akan

masalah GAKY pada rumahtangga keluarga.

f.) Faktor Penghambat :


Faktor penghambat kegiatan ini adalah waktu pelaksanaan yang

dilaksanakan pada pagi hari dan saat hari kerja, sehingga banyak

orang tua yang tidak sempat ke posyandu untuk melakukan

monitoring penggunaan garam beryodium dalam rumah tangga.

g.) Rekomendasi :

Sebaiknya pemeriksaan pemakaian garam beryodium dilakukan pada

pagi hari dan saat tidak pada hari kerja.

D. Pendampingan Posyandu Balita

Kegiatan Pendampingan Posyandu merupakan kegiatan yang

dikemas dalam bentuk non formal dengan tujuan untuk menciptakan

komunikasi efektif anatara peserta posyandu, kader posyandu dan kami

sebagai tim mahasiswai. Kader posyandu ikut andil dalam kegiatan dan

terdapat peran bidan masih dominan dalam pelaksanaan posyandu,

seperti registrasi, penimbangan, imunisasi, konsultasi, PMT, pengecekan

KHS. Hal ini bisa menimbulkan ketergantungan dimana setidaknya ada

lima kegiatan yang harus dilakukan oleh kader posyandu tanpa adanya

Bidan. Dengan demikian kegiatan pendampingan Posyandu sangat

diperlukan.

a.) Waktu, Peserta, danTempat Kegiatan :

Kegiatan Pendampingan posyandu dilakukan pada hari Jumat, 14

Agustus 2015 dan Kamis, 20 Agustu 2015 pukul 09.00-11.00 WIB

dirumah Kepala Dusun Bangun harjo.

b.) Alokasi Dana :


Tim KKN Legoksayem A tidak mengeluarkan dana dalam kegiatan

ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu tugas kader posyandu

untuk mengukur dan membaca KMS balita di wilayah dusun

Bangunharjo. Manfaatnya adalah dengan adnaya pendapingan ini

mahasiswa bisa semakin dekat dengan warga dan mengetahui status

kesehatan balita di wilayah Bangunharjo.

d.) Uraian Capaian :

Dalam pelaksanaanya, tim KKN khususnya penanggungjawab

bidang kesehatan. Dalam kegiatan balita yang hadir 50 orang

melakukan pemeriksaan beratbadan, tinggi badan, pemberian

makanan tambahan dan pendataan KMS. Hampir semua ibu yang

memiliki balita di wilayah dusun Bangunharjo hadir dalam

posyandu. Semua ibu merasa penting dan atusias dalam mengukur

berat dan tinggi badan anaknya.


Gambar 29. Pendampingan Posyandu Balita
e.) Faktor Pendorong :

Baiknya respon ibu dalam kegiatan posyandu sangat antusias,

sehingga tim KKN dengan udah memeriksa berat dan tinggi badan

balita

f.) Faktor Penghambat :

Waktu pelaksaan kurang lama sehingga pendampingan yang

dilakukan kurang maksimal.

g.) Rekomendasi :

Pendampingan posyandu sebaiknya dilakukan tidak hanya sekali dan

perlu dilakukan pendampingan lebih lanjut.

E. Pemberian Vitamin A

Kegiatan Pemberian vitamin A merupakan program kerja

tambahan yang diberikan kepada balita. Kesadaran akan pentingnya

vitamin A pada balita masih kurang disadari oleh banyak ibu di Desa
Legoksayem. Padahal Vitamin A memiliki peranan penting yaitu

Vitamin A memiliki peran penting dalam kesehatan indera penglihatan

manusia. Vitamin ini membantu menyalurkan objek yang diterima oleh

retina mata ke otak sebagai sebuah gambar.

a.) Waktu, peserta dan tempat kegiatan :

Kegiatan pemberian vitamin A dilakukan pada Jumat, 14 Agustus

2015 dan Kamis, 20 Agustus 2015pukul 09.00-11.00 WIB di rumah

Kepala Dusun Bangunharjo

b.) Alokasi Dana :

Tim KKN Desa Legoksayem tidak membutuhkan dan untuk

kegiatan ini.

c.) Tujuan dan Manfaat :

Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu tugas kader posyandu

untuk mengukur dan membaca KMS balita di wilayah dusun

Bangunharjo. Manfaatnya adalah dengan adanya pendapingan ini

mahasiswa bisa semakin dekat dengan warga dan mengetahui status

kesehatan balita di wilayah Bangunharjo.

d.) Uraian Capaian :

Dalam pelaksanaanya, tim KKN khususnya penanggungjawab

bidang kesehatan. Dalam kegiatan balita yang hadir 50 orang

melakukan pemberian vitamin A pada anak umur 6 bulan sampai 5

tahun. Hampir semua ibu yang memiliki balita di wilayah dusun

Bangunharjo hadir dalam posyandu. Semua ibu merasa penting dan

antusias dalam pemberian vitamin A, karena para ibu mengerti


perlunya pemberian vitamin A untuk pertumbuhan dan

perkembangan balita.

Gambar 30. Pemberian Vitamin A


e.) Faktor Pendorong :

Baiknya respon ibu dalam kegiatan posyandu sangat antusias,

sehinggatim KKN dengan mudah memberikan vitamin A pada bayi

dan baltita yang berumur 6 bulan sampai 5 tahun.

f.) Faktor Penghambat :

Kurangnya antusias dari warga sekitar sehingga tidak semua balita

menerima vitamin A.

g.) Rekomendasi

Sebelum Pemberian vitamin A sebaiknya dilakukan penyuluhan

terlebih dahulu akan pentingnya pemberian vitamin A.

F. Pelaksanaan Lomba HUT RI Ke-70


Memeriahkan hari Ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

sering dilaksanakan perlombaan-perlombaan. Tujuan diadakan lomba

untuk bersyukur atas kemerdekan yang telah dicapai dan membangun

rasa cinta tanah air, gotongroyong, dan perjuangan atau hanya sekedar

berkumpul untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Perlombaan

yang dilaksanakan yaitu lomba Menggambar dan Mewarnai yang diikuti

oleh anak-anak tingkat sekolah dasar, lomba tarik tambang, makan

kerupuk, joget balon, nyakot duit, sepak bola mengenakan sarung, dan

menangkap belut yang diikuti oleh warga desa baik anak-anak, ibu-ibu,

dan bapak-bapak.

a.) Waktu, Peserta dan Tempat Kegiatan :

Pelombaan menggambar dan mewarnai di laksnakan pada tanggal,

14 Agustus 2015 di Balai desa Legoksayem yang diikuti oleh

perwakilan dari setiap SD yang ada d Legoksayem. Perlombaan tarik

tambang, makan kerupuk, joget balon, nyakot duit, sepak bola

mengenakan sarung, dan menangkap belut dilaksanakan pada

tanggal, 15-16 Agustus 2015 yang diikuti oleh warga desa baik anak-

anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak bertempat di dusun Bangunharjo.

b.) Tujuan dan Manfaat :

Kegiatan ini diharap tidak hanya untuk memeriahkan hari

kemerdekaan Republik Indonesia tetapi juga menumbuhkan rasa

cinta tanah air, gotongroyong, dan bersyukur bahwa Indonesia sudah

merdeka selama 70 tahun.

c.) Uraian Capaian :


Capaian kegiatan ini adalah terlaksananya lomba-lomba dengan

meriah, antusias warga mengikuti perlombaan, dan menumbuhkan

kebersamaan dan gotongroyong antar warga.

Gambar 31. Pelaksanaan Lomba HUT RI Ke-70


d.) Alokasi dana :

Kegiatan dibiayai oleh desa dan warga Dusun Bangunharjo

e.) Faktor pendorong :

Antusias warga dusun dalam menyambut dan memeriahkan HUT RI

Ke-70 serta untuk menumbuhkan kebersamaan dan gotongroyong

antar warga yang sudah mulai berkurang.

f.) Faktor penghambat :

Sulitnya mengatur peserta lomba yang begitu banyak

g.) Rekomendasi :
Persiapan dalam mengadakan perlombaan harus dilakukan dua

minggu sebelum perlaksanaan lomba agar konsep lomba dan peralat

lomba sudah benar-benar siap.


III. KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

POSDAYA di Desa Legoksayem Kecamatan Wanayasa Kabupaten

Banjarnegara yang dilaksanakan sejak tanggal 27 Juli - 30 Agustus 2016

antara lain :

a. Secara umum program fisik maupun non fisik kegiatan KKN POSDAYA

dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan bantuan dari masyarakat.

b. Kegiatan KKN POSDAYA di Desa Legoksayem mendapat sambutan

yang baik dari masyarakat setempat yang diwujudkan dengan

memberikan dukungan moril maupun materiil demi kelancaran

pelaksanaan kegiatan KKN POSDAYA.

c. Kepala Desa, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, serta para pemuda

mempunyai hubungan yang baik, loyalitas, dedikasi yang tinggi demi

membangun Desa Legoksayem.

III.2....................................................................................................Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penyusun mencoba memberikan

saran demi kemajuan Desa Legoksayem dan KKN mendatang, yaitu sebagai

berikut:

a. Perlu adanya tindak lanjut dari kegiatan KKN POSDAYA sehingga

masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut hasil dari program-

program kerja tim KKN POSDAYA.


b. Perlunya pembinaan pengurus Posdaya secara berkelanjutan sehingga

kegiatan POSDAYA dapat terus berlanjut bukan hanya ketika ada tim

KKN.

c. Perlunya pembinaan dan peningkatan pengetahuan dalam kewirausahaan

yang merupakan upaya untuk meningkatkan potensi secara optimal bagi

warga Desa Legoksayem.

d. Perlunya perhatian lebih dari pemerintah dalam kegiatan POSDAYA baik

dukungan moril maupun materiil.

Anda mungkin juga menyukai