Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU AGENDA I (SWOT)

STARTEGI PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA


DI SUKU DINAS BINA MARGA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

Disusun oleh:
Nama : Zelina Rosa Fiany
NIP : 199611082020122027
No. Urut : 40

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI DKI JAKARTA

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 29

KELOMPOK 1

TAHUN 2022
Strategi Peningkatan Kesiapsiagaan Bela Negara
di Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara

A. Pendahuluan

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai pemerintahan sebagai


perpanjangan dalam pelayanan untuk masyarakat yang menjadi contoh bagi
masyarakat dalam menunjukkan sikap bela Negara. Kesiapsiagaan bela negara
adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik,
mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjaga, merawat, mejamin
kelangsungna hidup berbangsa dan bernegara.

Kesiapsiagaan bela Negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela Negara


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan
profesi warna Negara, demi menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Strategi untuk
meningkatkat kesiapsiagaan bela negara di Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara
dapat menggunaka analisa SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunitiy,
Threats). Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi analisis SWOT yaitu fakor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam
individu atau organisasi. Faktor internal menentukan Strenght (kekuatan) dan
Weaknesses (kelemahan) yang dimiliki organisasi. Sedangkan faktor eksternal
yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau orgainisasi yang memberikan
dampak terhadap individu atau organisasi itu sendiri. Faktor eksternal menetukan
factor Opportunitiy (peluang) dan Threats (ancaman).

Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Utara berkedudukan di


bawah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta sebagai Organisasi Perangkat
Daerah Khusus Ibukota, sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 153 Tahun
2019 Suku Dinas Bina Marga Kota mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
pada sub urusan bidang jalan dan penyelenggaraan penerangan jalan umum
pada Kota.
B. Kondisi Saat ini di lingkungan Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi
Jakarta Utara

Suku Dinas Bina Marga Kota Adm. Jakarta Utara baik pada lingkungan
kerja maupun di luar lingkungan kerja mengalami tantangan sejak Pandemi Covid-
19 dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Penerapan sistem WFH
(Work From Home) 50% yang sebelumnya sempat WFH 75% menurut level
PPKM yang di tetapkan pemerintah memberikan dampak pada produktifitas
pegawai dan instansi sehingga menyebabkan tidak optimalnya pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Penyesuaian anggaran yang dilakukan juga
memberikan dampak yang cukup besar dalam realisasi pekerjaan yang akan
dilakukan.

C. Kondisi yang Diharapkan Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta
Utara

Suku Dinas Bina Marga Kota Adm. Jakarta Utara diharapkan untuk dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam segala keterbatasan dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik untuk membantu masyarakat dan mampu
beradaptasi dan berinovasi dalam berbagai situasi. Tetap mengoptimalkan
pelayanan dengan memanfaatkan teknologi, SDM (Sumber Daya Manusia), dan
menentukan skala prioritas pekerjaan sehingga kendala-kendala yang terjadi di
kantor maupun lapangan dapat teratasi dengan baik.

D. Metode SWOT untuk Menyusun Strategi

Melakukan analisa SWOT untuk kondisi yang terjadi di Suku Dinas Bina
Marga Kota Adm. Jakarta Utara dengan melihat faktor internal yang terdiri dari
Streght (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) serta faktor eksternal yaitu
Oppurtunities (peluang) dan Threats (ancaman), berikut analisa yang dilakukan di
Suku Dinas Bina Marga Kota Adm. Jakarta Utara:
Tabel 1. Faktor Strategis Internal
FAKTOR STARTEGIS INTERNAL
Streght (kekuatan) Weaknesses (kelemahan)
Pegawai mampu menguasai teknologi Banyak pegawai baru dengan
informasi dan komputer pengalaman yang belum memadai
Atasan yang mampu mengkoordinir Kompetensi pegawai kurang memadai,
pegawai dan pekerjaan dengan etos kerja rendah
Pegawai dengan latar belakang pendidikan Jumlah pegawai dan beban kerja tidak
yang sesuai dengan tugasnya seimbang
Pegawai sebagian besar berada di usia Koneksi internet yang kurang memadai
produktif untuk melakukan koordinasi via online

Tabel 2. Faktor Strategis Eksternal


FAKTOR STARTEGIS EKSTERNAL
Oppurtunity (kekuatan) Threats (ancaman)
Kolaborasi/ kerjasama dengan instansi lain Pandemi Covid-19
yang berkaitan dalam pekerjaan Suku Dinas
Bina Marga Kota Adm. Jakarta Utara
Memiliki peran penting dalam pembangunan Peluang tidak sesuainya spesifikasi
infrastruktur Kota Adm. Jakarta Utara infrastruktur yang dibangun/ diperbaiki
Kegiatan pengembangan kompetensi Standar yang semakin tinggi
pegawai (diklat)
Ruang lingkup pekerjaan hanya seputar Antisipasi terhadap wilayah lain yang
Kota Adm. Jakarta Utara belum kurang maksimal

Hasil analisis mengenai indicator yang ditentukan untuk mengetahui


posisi kedudukan organisasi saat ini. Setelah menyusun indikator SWOT,
dilakukan pembuatan matriks SWOT dengan empat alternatif strategi yaitu:
1. S – O (memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan/
kelebihan yang dimiliki)
2. S – T (memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman)
3. W – O (memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan)
4. W – T (usaha menghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan)
Tabel 3.1 Matriks SWOT
STRENGTH (S) WEEKNESSES (W)
1. Pegawai mampu 1. Banyak pegawai baru
menguasai teknologi dengan pengalaman
informasi dan komputer yang belum memadai
2. Atasan yang mampu 2. Kompetensi pegawai
INTERNAL
mengkoordinir pegawai dan kurang memadai,
pekerjaan dengan etos kerja
3. Pegawai dengan latar rendah
belakang pendidikan yang 3. Jumlah pegawai dan
EKSTERNAL
sesuai dengan tugasnya beban kerja tidak
4. Pegawai sebagian besar seimbang
berada di usia produktif 4. Koneksi internet yang
kurang memadai
untuk melakukan
koordinasi via online
OPPORTUNITY (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Kolaborasi/ kerjasama 1. Meningkatkan kerjasama 1. Melakukan
dengan instansi lain yang dengan UKPD/ instansi lain koordinasi rutin
berkaitan dalam pekerjaan untuk meningkatkan karena berada pada
Suku Dinas Bina Marga penggunaan teknologi, Wilayah Jakarta
Kota Adm. Jakarta Utara inovasi dan infrastruktur Utara
2. Memiliki peran penting yang lebih baik 2. Memberikan
dalam pembangunan 2. Mengoptimalkan fasilitas kesempatan kepada
infrastruktur Kota Adm. dan SDM yang ada pegawai baru untuk
Jakarta Utara 3. Mempersiapkan pegawai membantu pekerjaan
3. Kegiatan pengembangan yang berkompeten untuk 3. Memaksimalkan
kompetensi pegawai (diklat) melanjutkan studi analisis jabatan dan
4. Ruang lingkup pekerjaan 4. Membagikan infromasi beban kerja
hanya seputar Kota Adm. progress pekerjaan dan 4. Memaksimalkan
Jakarta Utara prestasi yang telah fasilitas yang ada
dilakukan melalui media
sosial
Tabel 3.2 Matriks SWOT
STRENGTH (S) WEEKNESSES (W)
1. Pegawai mampu menguasai 1. Banyak pegawai baru
teknologi informasi dan dengan pengalaman yang
computer belum memadai
INTERNAL
2. Atasan yang mampu 2. Kompetensi pegawai
mengkoordinir pegawai dan kurang memadai, dengan
pekerjaan etos kerja rendah
3. Pegawai dengan latar 3. Jumlah pegawai dan
belakang pendidikan yang beban kerja tidak
EKSTERNAL
sesuai dengan tugasnya seimbang
4. Pegawai sebagian besar 4. Koneksi internet yang
berada di usia produktif kurang memadai untuk
melakukan koordinasi via
online

THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T


1. Pandemi Covid-19 1. Melakukan rapat koordinasi 1. Menaati prokes dan
2. Peluang tidak menggunakan via zoom melakukan tes kesehatan
sesuainya spesifikasi 2. Melakukan koordinasi jika diperlukan
infrastruktur yang dengan masyarakat terkait 2. Pegawai senior melakukan
dibangun/ diperbaiki kegiatan/ pekerjaan yang koordinasi terhadap
3. Standar yang semakin akan dilakukan melalu RT/ pegawai baru agar hasil
tinggi RW pekerjaan sesuai
4. Antisipasi terhadap 3. Pekerjaan yang tepat 3. Melakukan evaluasi rutin
wilayah lain yang sasaran, dan benar mutu terkait pekerjaan di Suku
belum kurang maupun administrasi Dinas Bina Marga
maksimal 4. Melakukan koordinasi agar 4. Melakukan monitoring
pekerjaan terlaksana kegiatan untuk
dengan baik menghindari kesalahan
E. Kesimpulan
Strategi kesiapsiagaan bela negara dapat dilakukan di instansi tempat kita
bekerja dengan cara mencari faktor berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini.
Dalam rangka menemukan startegi yang baik, kita dapat menelaah menggunakan
salah satu metode yaitu SWOT sehingga didapatkan startegi-strategi terbaik
sebagai bentuk kesiapsiagaan bela negara.
Berdasarkan hasil analisa Matriks SWOT diperoleh Strategi untuk
meningkatkan kesiapsiagaan bela Negara yang diaplikasikan di Suku Dinas Bina
Marga Kota Adm. Jakarta Utara adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Alternatif Strategi Matrik SWOT


STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Meningkatkan kerjasama dengan 1. Melakukan koordinasi rutin
UKPD/ instansi lain untuk karena berada pada Wilayah
meningkatkan penggunaan teknologi, Jakarta Utara
inovasi dan infrastruktur yang lebih baik 2. Memberikan kesempatan kepada
2. Mengoptimalkan fasilitas dan SDM pegawai baru untuk membantu
yang ada pekerjaan
3. Mempersiapkan pegawai yang 3. Memaksimalkan analisis jabatan
berkompeten untuk melanjutkan studi dan beban kerja
4. Membagikan infromasi progress 4. Memaksimalkan fasilitas yang
pekerjaan dan prestasi yang telah ada
dilakukan melalui media sosial
STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Melakukan rapat koordinasi 1. Menaati prokes dan melakukan
menggunakan via zoom tes kesehatan jika diperlukan
2. Melakukan koordinasi dengan 2. Pegawai senior melakukan
masyarakat terkait kegiatan/ koordinasi terhadap pegawai baru
pekerjaan yang akan dilakukan melalu agar hasil pekerjaan sesuai
RT/ RW 3. Melakukan evaluasi rutin terkait
3. Pekerjaan yang tepat sasaran, dan pekerjaan di Suku Dinas Bina
benar mutu maupun administrasi Marga
4. Melakukan koordinasi agar pekerjaan 4. Melakukan monitoring kegiatan
terlaksana dengan baik untuk menghindari kesalahan

Anda mungkin juga menyukai