A. Pokok Pikiran
Pembangunan Karakter Bangsa diselenggarakan salah satunya melalui pembinaan
kesadaran bela negara bagi setiap warga negara Indonesia dalam rangka penguatan jati diri
bangsa yang berdasarkan kepribadian dan berkebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara RI 1945. Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada semua
komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-
syarat tentang pembelaan negara. Dalam hal ini setiap CPNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut. Sebagai Calon Aparatur
Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu memahami wawasan kebangsaan melalui pemaknaan
terhadap nilai-nilai bela negara dan menunjukan sikap perilaku bela negara dalam suatu
kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental menghadapi perubahan
lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai PNS profesional pelayan
masyarakat. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai calon aparatur pemerintahan sudah
seharusnya mengambil bagian di lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai
bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS
adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total kepada negara dan bangsa dan
kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman multidimensional yang bisa saja terjadi di
masa yang akan datang. Ketangguhan mental yang didasarkan pada nilai-nilai cinta tanah
air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan negara akan menjadi sumber energi yang luar biasa dalam
pengabian sebagai abdi negara dan abdi rakyat. Pembekalan Bela Negara Perlu Diberikan
Bagi CPNS, hal ini dikarenakan :
1. CPNS perlu dipersiapkan dalam memasuki kultur baru di birokrasi dengan mandat
pelayanan dimulai dengan kesadaran bela negara;
2. CPNS perlu dibentuk karakter untuk bersikap dan bertindak profesional dalam
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif WoG yang didasari nilai-nilai kebangsaan berdasarkan kedudukan dan
perannya sebagai PNS dalam NKRI.
3. CPNS Dituntut menunjukkan perilaku kinerja berkualitas, beretika atas dasar nilai-
nilai kebangsaan, dan komitmen yang tinggi terhadap organisasinya untuk
menghadapi perubahan lingkungan strategis unit kerja/organisasi dan Negara pada
umumnya sebagai perwujudan nyata semangat bela Negara seorang PNS
4. Seorang CPNS harus memiliki kesiapsiagaan yang merupakan suatu keadaan siap
siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam. Bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah
kemampuan setiap PNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah
pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya
meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris
dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata
penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan
yang berlaku.
B. Unsur Dasar Bela Negara
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting, diantaranya
adalah :
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & Negara
Memiliki kemampuan awal bela Negara
C. Penerapan Bela Negara
Adapun Bentuk Peranan Dokter dalam Pembelaan Negara, yaitu Dokter mempunyai
Kewajiban di antaranya:
1. Membayar pajak atas ijin prakteknya.
2. Menjalankan profesi dokternya sesuai dengan undang-undang yang ditetapkan oleh
pemerintah.
3. Bersedia untuk ditempatkan didaerah terpencil sesuai dengan Surat Keputusan dari
pemerintah.
4. Memberikan tenaga medisnya terhadap korban bencana alam atau korban perang.
Kewajiban Dokter Kepada Masyarakat
1. Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi untuk
hidup insani.
2. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan menggunakan segala ilmu yang dimiliki
dan ketrampilannya untuk kepentingan masyarakat.
3. Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pada penderita agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat maupun dalam
masalah lainnya.
4. Memberikan layanan kesehatan semaksimal mungkin
5. Melayani atau menerima konsultasi
6. Melakukan kederisasi masyarakat dalam bidang kesehatan kompleks
7. Menanggulangi penyakit atau wabah tertentu
8. Memberikan penyuluhan/informasi kesehatan pada masyarakat.
9. Melaporkan apabila terjadi kejadian luar biasa.
10. Seorang dokter harus mengutamakan/mendahulukan kepentingan masyarakat dan
memperhatikan segala aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh,serta berusaha
menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.
11. Dalam melakukan pekerjaannya sebagai dokter,seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi