Anda di halaman 1dari 16

AL TADABBUR: JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol: 05 No.

02 November 2020
P-ISSN: 2406-9582
E-ISSN: 2581-2564
DOI: 10.30868/at.v5i02.936
/at.4i01.427

SAINS DAN AL- QURAN: PROSES TERJADINYA GERHANA MATAHARI

Wahyuni1, Nuril Husna2, Mustanir3, dan Sulastri4


1
Institut Agama Islam Negeri
2,3,4
Universitas Syiah Kuala
email: ayu.kamar@iainlangsa.ac.id

ABSTRACK
Some people consider the occurrence of a solar eclipse is something special and
amazing. So that the eclipse phenomenon is often associated with birth and death, even
though this incident occurred due to the moon closing the sun, so the sunlight did not
reach the earth. The sentence moon closes the sun seems impossible beacause sun's
diameter is 400.865 greater than the moon, but if we compare the distance of the sun
from the earth with the distance of the moon from the earth, this is not impossible. So
the eclipse is a simple thing, because the process can be clearly described. In this paper
researchers try to describe the process of solar eclipses based on science, QS. Al –
Baqarah [2] :189, QS. Yunus [10] :5, QS. Yasin [36] : 39 and 40. So it can be concluded
that (1) a new moon occurs every 29,53 days, (2) a crescent is a sign that tomorrow is
a new moon, (3) lunar orbit is elliptical, so that the distance of the moon with earth is
not constant, this is what causes the occurrence of total solar eclipses, rings and
partially, (4) earth, moon, sun and other celestial bodies is not a rigid body, but has a
mind.
Keywords: Science, Qur’an, Solar Eclipse

ABSTRAK
Sebagian orang menganggap terjadinya gerhana matahari merupakan hal yang istimewa
dan mengagumkan. Sehingga fenomena gerhana sering disangkut pautkan dengan
kelahiran maupun kematian, padahal kejadian ini terjadi disebabkan bulan menutup
matahari, sehingga cahaya matahari tidak sampai ke bumi. Kalimat bulan menutup
matahari sepertinya hal yang mustahil mengingat diameter matahari 400,865 lebih
besar dari pada bulan, tetapi jika kita membandingkan jarak matahari dari bumi dengan
jarak bulan dari bumi, ini bukanlah hal yang mustahil. Sehingga gerhana merupakan
hal yang sederhana, kerena proses terjadinya dapat digambarkan dengan jelas. Dalam
tulisan ini peneliti mencoba menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari
berdasarkan sains, QS. Al – Baqarah [2] :189, QS. Yunus [10] : 5, QS. Yasin [36] : 39
dan 40. Maka dapat disimpulkan bahwa (1) bulan baru terjadi setiap 29,53 hari, (2)
Bulan sabit menjadi tanda bahwa esok merupakan bulan baru, (3) Orbit bulan berbentuk
elips, sehingga jarak bulan dengan bumi tidak konstan, ini yang menyebabkan
terjadinya gerhana matahari total, cincin dan sebagian, (4) bumi, bulan, matahari dan
benda – benda langit lainnya bukanlah sebuah tubuh yang kaku, namun memiliki akal.
Kata kunci: sains, al-quran, gerhana matahari

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 349


َ
A. PENDAHULUAN sedangkan kata ‫ ق َم ٗرا‬yang artinya bulan,
Matahari merupakan bintang yang dan ‫ ُّم ِن ٗيرا‬artinya tubuh yang memberikan
berada di galaksi bima sakti. Dikatakan
cahaya (nur). Ayat ini menunjukkan
bintang karena matahari memiliki
bahwa bulan tidak menghasilkan cahaya,
cahayanya sendiri. Meskipun pada
tetapi memantulkan sinar dari matahari.
awalnya, matahari dikategorikan oleh
Bulan sendiri adalah salah satu dari
para astronom sebagai bintang kecil dan
lima satelit terbesar yang ada dalam tata
tidak penting. Saat ini, matahari
surya kita, dan menjadi satu – satunya
dianggap lebih terang daripada bintang
satelit alami yang dimiliki oleh bumi.2
lainnya yang ada di bima sakti.1
Sebagai satelit bumi, bulan melakukan
Sebagai bintang yang terdekat
orbit terhadap bumi. Dalam waktu yang
dengan bumi, matahari menjadi sumber
bersamaan bumi juga melakukan
energi yang paling besar yang dimiliki
orbitnya mengelilingi matahari.
oleh bumi. Selain itu, cahaya atau panas
Sehingga pada waktu tertentu akan
yang dimiliki oleh matahari, diserap oleh
terjadi pertemuan pada satu garis lurus
bulan dan terlihat bulan bersinar. Seperti
antara bulan, bumi dan matahari.
yang dijelaskan dalam QS. Al Furqan
Kejadiain ini dikenal dengan gerhana
[25] Ayat 61 :
ٗ ‫ٱلس َم ٓاء ُب ُر‬ َ َّ َ َ matahari.
‫وجا‬ ِ َّ ‫ت َب َارك ٱل ِذي ج َع َل ِفي‬
َ Gerhana matahari terjadi ketika
٦١ ‫َو َج َع َل ِف َيها ِس ََٰر ٗجا َوق َم ٗرا ُّم ِن ٗيرا‬
bulan berada diantara bumi dan matahari
Maha Suci Allah yang sehingga bayang bulan menutupi
menjadikan di langit gugusan-
gugusan bintang dan Dia permukaan bumi. Karena bidang orbit
menjadikan juga padanya bulan terhadap ekliptika berbeda dengan
matahari dan bulan yang
bercahaya matahari sehingga tidak setiap bulan

Dalam ayat ini, matahari disebut terjadi gerhana matahari namun setiap

sebagai ‫ ِس ََٰر ٗجا‬yang dalam bahasa arab gerhana matahari terjadi di awal bulan.
Karena gaya grafitasi bulan mengerem
berarti obor atau lampu yang menyala,
rotasi bumi untuk beberapa saat sehingga

1
Charles J. Lada. (2006). Stellar 2
M. H.M. Morais and A. Morbidelli, ‘The
Multiplicity and the Initial Mass Function: Most Population of Near Earth Asteroids in Coorbital
Stars Are Single’, The Astrophysical Journal, Motion with Venus’, Icarus, 185.1 (2006), 29–
640.1 (2006), L63–66 38
<https://doi.org/10.1086/503158>. <https://doi.org/10.1016/j.icarus.2006.06.009>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


350
orbit bulan mengalami kemiringan 5° B. PEMBAHASAN
terhadap bidang ekliptika (bidang orbit 1. Dalil Al – Quran
bumi mengelilingi matahari) ini Quran sebagai pedoman hidup
mengakibatkan posisi bulan sering kali memiliki ilmu yang kajiannya tidak akan
tidak satu bidang dengan bumi dan habis untuk dipelajari oleh manusia.
matahari.3 Termaksud kajian tentang tata surya
Fenomena terjadinya gerhana bumi, bulan dan matahari. Dalam suatu
matahari total sejak 2500 tahun yang lalu Riwayat dikisahkan bahwa Mu’adz bin
dianggap sebagai hal yang luar biasa, Jabal dan Ts’labah bin ‘Utsmah yang
dan tercatat dalam sejarah peradaban bertanya kepada Rasulullah: Kenapa
kuno dan pertengahan hingga kini.4 bulan sabit muncul dan terlihat tipis
Mereka sering dikaitkan dengan seperti benang kemudian bertambah dan
berbagai peristiwa, seperti kematian membesar sampai sempurna satu
maupun kelahiran atau pertanda lainnya. lingkaran, lalu kembali mengecil sampai
Namun Muhammad menegaskan bahwa kembali seperti semula? Untuk
gerhana merupakan tanda kekuasaan menjawab pertanyaan tersebut, turunlah
Allah dan terjadinya gerhana merupakan QS. Al – Baqarah [2] ayat 189:
ُ ‫ٱۡله َّل ِۖة ُقل ه َي َم ََٰوق‬ َ َ َ َ ُ َ
hal yang sederhana. Dikatakan ‫يت‬ ِ ِ ِ ِ ‫۞يسلونك ع ِن‬
ْ ُ َ َ َ ‫ِل َّلناس َوٱل َح ِّۗج َو َلي‬
sederhana karena proses terjadinya ‫س ٱل ِب ُّر ِبأن تأتوا‬ ِ ِ
ِّۗ‫وت من ُظ ُهور َها َو ََٰلك َّن ٱلب َّر َمن َّٱت َق َٰى‬ َ ‫ٱل ُب ُي‬
gerhana dapat digambarkan dengan ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ٱلله‬ َّ ْ ُ َّ َ ۚ َ ََٰ َ َ ْ ُ
jelas. Sehingga artikel ini membahasa ‫َوأتوا ٱل ُبيوت ِمن أبو ِبها وٱتقوا‬ ُ
َ ُ ُ َّ َ
tentang proses terjadinya gerhana ١٨٩ ‫ل َعلكم تف ِل ُحون‬
matahari berdasarkan sains dan Al – Mereka bertanya kepadamu
Quran. (Muhammad) tentang bulan
sabit. Katakanlah: "Bulan
sabit itu adalah tanda-tanda
waktu bagi manusia dan (bagi
ibadat) haji; Dan bukanlah
kebajikan memasuki rumah-
rumah dari belakangnya, akan
tetapi kebajikan itu ialah

3 4
Ernst W. Schwiderski. (1985). On Tidal L. V. Morrison and F. R. Stephenson.
Friction and the Decelerations of the Eartti’s (2001). ‘Historical Eclipses and the Variability of
Rotation and Moon’s Revolution’, Marine the Earth’s Rotation. Journal of Geodynamics,
Geodesy, 9.4 (1985), 399–450 32.1–2 (2001), 247–65
<https://doi.org/10.1080/15210608509379537>. <https://doi.org/10.1016/S0264-3707(01)00024-
2>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 351


َ ٓ َّ
kebajikan orang yang ‫ِإَّل ِبٱل َح ِ ۚق ُي َف ِص ُل ٱۡل ََٰي ِت ِل َقو ٖم َيعل ُمو َن‬
bertakwa. Dan masuklah ke
rumah-rumah itu dari pintu-
٥
pintunya; dan bertakwalah Dialah yang menjadikan
kepada Allah agar kamu matahari bersinar dan bulan
beruntung bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-
Dalam tafsir al-Misbah kata tempat) bagi perjalanan bulan
“Ahillah” jamak dari “hilal”pada itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan
permulaannya tampak kecil tipis perhitungan (waktu). Allah
kemudian terus bertambah hingga tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan
dengan cahaya. Lalu kembali dengan hak. Dia menjelaskan
sebagaimana semula, maka keadaanya tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang
tidak seperti matahari yang terlihat mengetahui
penuh satu lingkaran. “mawaqit” jamak Dalam tafsir Imamain al –
dari kata”miqat”yang artinya pertanda Jalalain dijelaskan bahwa matahari
ٓ
waktu. Waktu yang dimaksudkan disini memiliki cahaya kata ‫ ِض َيا ٗء‬sinar
ialah waktu bercocok tanam, berdagang,
kemuliaan atau dalam tafsi al –
iddah wanita, berpuasa, dan berbuka ٓ
mereka, serta pelaksanaan ibadah haji.5
Mukhtashar dijelakan bahwa ‫ِض َيا ٗء‬
Dihubungkan kepada manusia, berarti cahaya yang keluar dari sesuatu
maksudnya untuk diketahui waktunya. itu sendiri atau dari dalam benda itu
Karena seandainya bulan tetap dalam sendiri.6 Sehingga dapat kita katakan
keadaan yang sama, maka manusia tidak bahwa matahari sama seperti bintang
dapat menentukan waktu yang nantinya lainnya yang memiliki sinarnya sendiri
menjadi ketentuan dalam beribadah. yang berasal dari interaksi atom yang ada
Penjelasan di atas sejalan dengan pada dirinya. Matahari menjadi bintang
Q.S. Yunus [10] Ayat 5: yang terdekat dari bumi yang memiliki
ٓ َّ ‫ُه َو َّٱلذي َج َع َل‬
‫س ِض َيا ٗء َوٱل َق َم َر‬َ ‫ٱلشم‬ cahaya yang besar dengan magnitude
ِ
َ‫ورا َو َق َّد َر ُ ۥه َم َناز َل ل َتع َل ُم ْوا َع َدد‬ ٗ ‫ُن‬ visual matahari sebesar −26,72
ِ ِ
ََٰ َّ َ َ َۚ ‫ٱلسن َين َوٱلح َس‬
‫اب َما خل َق ٱلل ُه ذ ِل َك‬ ِ ِ ِ
sehingga cukup untuk memberikan
kehidupan pada bumi.7 Bulan dalam

5
M, Quraish Shihab. (2004). Tafsir Al- bin Muhammad Mahalli. (1990). Tafsir Immain
Misbah. Jakarta: Lentera Hati. hlm. 417. al-jalalain. bairul : Dar IbnuKatsir. hlm. 850.
6
Jalaluddin Abdurahman Abi Bakr al- 7
W. B. Burton, ‘Stellar Parameters’, Space
suyuthi dan Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Science Reviews, 43.1 (1986), 244–50

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


352
ٗ ‫ ُن‬yang berarti
surah Yunus dikatakan ‫ورا‬ sekali dalam sebulan matahari tampak
seperti mendahului bulan ُ‫وَلَ ٱلَّيۡلُ سَابِق‬
cahaya yang keluar disebabkan pantulan
dari benda lain, karena cahaya yang ِِۚ‫( ٱلنَّهَار‬dan malam pun tidak dapat
dimiliki bulan berasal dari pantulan mendahului siang) dalam tafsir al-
matahari. Mukhtashar dijelaskan bahwa malam
tidak dapat mendahului atau
Q.S. Yasin [36] ayat 39 – 40:
meninggalkan siang, tetapi
ََٰ َ
‫َوٱل َق َم َر ق َّدرن ُه َم َن ِاز َل َح َّت َٰى َع َاد‬ menggantikannya, karena siang dan
ۢ ُ َّ َ َ
‫س َين َب ِغي‬ ‫ َّل ٱلشم‬٣٩ ‫كٱل ُعر ُجو ِن ٱل َق ِد ِيم‬ malam datang sesuai dengan waktunya
َّ ‫َل َه ٓا َأن ُتدر َك ٱل َق َم َر َوََّل َّٱلي ُل َساب ُق‬
‫ٱلن َه ۚ ِار‬ ِ ِ yang telah ditetapkan sehingga tidak
َ‫ّ َ َ َ َ ُ ن‬ٞ ُ َ
٤٠ ‫وكل ِفي فل ٖك يسبحو‬ dapat saling mendahului. Tanwin lafaz
39. Dan telah Kami tetapkan
bagi bulan manzilah-manzilah, ٞٞ‫ وَكُل‬ini merupakan pergantian dari
sehingga (setelah dia sampai mudhaf ilaih (pada garis edarnya) yang
ke manzilah yang terakhir)
kembalilah dia sebagai bentuk membundar ada sebagian ahli
tandan yang tua. 40. Tidaklah mengatakan orbir matahari berbentuk
mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan lingkaran. Di dalam ungkapan ini benda
malampun tidak dapat – benda langit diserukan sebagai
mendahului siang. Dan
masing-masing makhluk yang berakal, karenanya
Dalam tafsir Imamain al – Jalalain mereka diungkapkan dengan lafaz

yaitu : َ‫لَ ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُ ۡدرِكَ ٱلۡقَمَر‬ َ‫ يَسۡبَحُون‬.


(Tidak mungkin bagi matahari 2. Analisis Sains dan Al-Quran pada
Proses Terjadinya Gerhana
mendapatkan bulan) yaitu matahari dan Matahari
bulan bersatu dalam satu garis edar. Ini Pergerakan bulan sudah sangat lama
merupakan hal yang tidak mungkin dipelajari oleh umat manusia dan tertulis
karena masing – masing memiliki dalam kitab – kitab kuno seperti table
orbitnya sendiri, sehingga matahari tidak tanah liat Babilonia, buku cetak Cina
mungkin masuk kedalam orbit bulan serta manuskrip cetak Eropa dan Arab.
demikian juga bulan tidak dapat masuk Berdasarkan QS. Al – Baqarah [2] ayat
ke dalam ortbit matahari. Meskipun 189 di atas, pengamatan benda langit

<https://doi.org/https://doi.org/10.1007/BF0019
0626>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 353


seperti bulan dan matahari berhubungan awal tahun Islam berubah – ubah, Awal
dengan hukum agama. Karena tahun dihitung dari Hijrah atau migrasi
pergerakannya menjadi dasar dalam Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke
mengembangkan ilmu pengetahuan Madinah pada 622 M. Pentingnya waktu
tentang waktu shalat, pengetahuan waktu bagi umat islam, diulang kembali oleh
matahari terbit menandakan larangan Allah S.W.T. dalam QS. Yunus [10] : 5
makan dan minum bagi yang berpuasa, yang membahas secara spesifik tentang
waktu matahari tenggelam menandai waktu dan perjalanan bulan.
berbuka, pengetahun tentang gerhana Kata ‫ وَقَدَّرَهُۥ‬dalam Q.S. Yunus [10]
dimana doa yang sesuai dapat dibuat, : 5 yang berarti bahwa Allah telah
pengetahuan tentang arah kiblat, menetapkan bagi bulan memiliki orbit
pengetahuan tentang awal bulan dan hari dalam perjalanannya (manzilah –
yang melibatkan keraguan, pengetahuan manzilah) selama dua puluh delapan
tentang waktu menabur, penyerbukan malam untuk setiap bulan, setiap malam
pohon dan panen buah, serta daripada dua puluh delapan malam itu
pengetahuan tentang arah dari satu memperoleh suatu manzilah, kemudian
tempat ke tempat lain dan bagaimana tidak tampak selama dua malam, jika
menemukan jalan ketika tersesat.8 jumlah hari dalam bulan yang
Rasa penasaran manusia dan bersangkutan ada tiga puluh hari. Atau
keingintahuan tentang kepastian waktu, tidak tampak selama satu malam, jika
membuat manusia terus mempelajari ternyata jumlah hari dalam bulan yang
ilmu tentang waktu hingga terciptanya bersangkutan ada dua puluh sembilan
atom yang bernama jam. Terutama hari. Orbit ialah jarak atau waktu yang
masyarakat Islam hingga kini masih diperlukan bulan selama sehari semalam
menggunakan bulan sebagai penentu mengeliling bumi. Dalam satu bulan
waktu. Dalam sistem ini, setiap tahun terdapat 28 manzilah. Sehari semalam
terdiri dari 12 bulan, yang masing – sama dengan satu manzilah. Pada awal
masingnya terdiri dari 28, 29, atau 30 manzilah, bulan tampak kecil kemudian
hari. Tahun Islam selisih sekitar 11 hari membesar secara pelahan hingga
dari tahun masehi, ini menyebabkan

8
Régis Morelon. (1996). General the History of Arabic Science, Bd. 1, 1996, 1–19.
Survey of Arabic Astronomy., Encyclopedia of Untuk lebih jelasnya lihat al-Sufi, Kitab suwar
al-kawakib.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


354
mencapai purnama, jika telah sampai bulan memiliki kekuasaan yang terbatas,
manzilah yang terakhir bulan akan matahari pada siang dan bulan pada
terlihat tipis dan berbentuk seperti bulan malam. Serta bulan beredar berdasarkan
sabit. Kemudian bulan tidak tampak manzilah atau orbit bulan sehingga
selama satu atau dua malam. manusia dapat mengetahui perubahan
Ayat ini menjadi dasar bagi para pada waktu dan menentukan perhitungan
ilmuan islam abad tertengahan yang tahun dengan akurat. Ini menjadi tanda
membantah teori yang yang menyatakan bagi mereka yang mau berpikir.
bahwa satu bulan sama dengan tepat 30 Lama sebelum Al – Quran
hari, sehingga resonansi 30 hari adalah diturunkan manusia menentukan
dua kali lipat sama dengan sekitar 390 perubahan waktu dengan menggunakan
hari pertahun. Jika 390⁄30 hasilnya matahari sebagai penanda. Ternyata hal

resonansi 13 (sinode) bulan pertahun.9 ini tidak efektif, dikerenakan terjadi

Teori ini menjadi penolakan secara nyata pemanjangan dan pemendekan waktu.

dikalangan ilmuan. Maka tidak setiap Dimana daerah yang terkena sinar

bulan tepat 30 hari, terkadang 28 hari matahari langsung akan merasa hari

atau 29 hari. Karena orbit bulan yang lebih panjang sedangkan daerah yang

tidak dapat sepenuhnya berbentuk jauh dari paparan sinar matahari

lingkaran, dan juga dipengaruhi oleh mengalami pemendekan waktu.

gaya grafitasi bumi dan matahari. Akumulasi pemanjangan hari bertambah

QS. Yunus [10] :5 di atas juga hingga lebih dari dua jam selama dua

menerangkan bahwa Allah SWT abad dan bumi telah tertinggal sekitar

sesungguhnya telah memancarkan 30° dalam dalam rotasi di sekitar

cahaya matahari sebagai sinar dan porosnya sendiri10. Ini mengakibatkan

menjadikan cahaya bulan sebagai rotasi bumi terkadang lambat dan

penerang. Sehingga dapat diartikan terkadang cepat, sehingga pada tahun

bahwa bulan mendapatkan sinarnya dari 1950 perhitungan waktu didasarkan pada

pantulan matahari. Dalam hal ini Allah orbit bumi mengelilingi matahari.11

telah menatapkan bahwa matahari dan Namun dalam Islam perhitungan waktu

9 10
Richard H. Miller. (1969). Synodic Schwiderski.
Month: Variations in the Geologic Past’, Science, 11
Robert R. Newton. (1972). Medieval
164.3875. hlm. 67–68 chronicles and the rotation of the earth. Bal-
<https://doi.org/10.1126/science.164.3875.68>. timore: Johns Hopkins University Press.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 355


didasarkan pada orbit bulan mengelilingi ia berwarna kuning dan lebar, serta
bumi. dilengkungkan dan dipotong cabang –
QS Yasin [36]: 39 dalam tafsir cabangnya serta dibiarkan di pohon
Imamain al – Jalalain yaitu (dan bagi sampai mengering.13 Sedangkan menurut
Bulan) dapat di baca rofa’ atau nashab. tafsir Min Fathil Qadir kata ِ‫لۡعُرۡجُون‬
Bila dibaca nashab berarti dinashabkan berarti bulan berubah seperti seikat asam
oleh fiil sesudahnya yang berfungsi ketika mengering, membentuk
menafsirkannya yaitu ُ‫َدرۡنََٰه‬
َّ ‫( ق‬telah kami lengkungan dan menguning.14 Dapat
tetapkan) bagi peredarannya (manzilah- dipahami bentuk bulan yang dimaksud
manzilah), sebanyak dua puluh delapan dalam ayat ini ialah bulan berbentuk
manzilah selama dua puluh delapan sabit. Bulan sabit menjadi pertanda
malam dalam satu bulannya. Kemudian bahwa matahari akan terbit esok yang
bersembunyi selama dua malam, jika merupakan bulan baru. Al-Battani telah
bilangan satu bulan tiga puluh hari, dan mengembangkan berbagai cara untuk
satu malam jika bilangannya satu bulan memudahkan dalam mengamati bulan,
dua puluh sembilan hari (sehingga salah satunya pengembangan tabung
kembalilah ia sebagai bentuk tanda yang kecil yang diberi kaca. Ini menjadi awal
tua) yakni ketika bulan telah sampai atau dari pemenuan teleskop. Namun dalam
berada pada posisinya dan telah penentukan bulan tidak hanya dengan
mencapai tempat terakhir maka ia akan melihat bulan saja. Ada tiga parameter
mengecil dan membentuk bulan sabit yang biasanya digunakan untuk
sehingga berbentuk seperti tandan yang penentuan bulan seperti gambar berikut
tua.12 Maka berdasarkan ayat ini, dapat ini:
dirata – ratakan bahwa bulan baru terjadi
setiap 29,53 hari.
Makna kata ِ‫ لۡعُرۡجُون‬dalam tafsir al –
Mukhtashar dipahami sebagai pelepah
yang menjadi tempat keluarnya tandan,

12
Al Qarni Aidh. (2007). Tafsir Al bin Muhammad Mahalli. (1990). Tafsir Imamain
Muyassar. Tafsir Al Muyassar. Jakarta : Qisthi al Jalalain. Baitul: Dar Ibnu Katsir. hlm. 582.
14
Press. hlm. 440. Muhammad bin Ali Asy-syaukani
13
Jalaluddin Abdurahman Abi Bakr al- Rahimatullah. (2007). Tafsir Min Fathil Qadir.
suyuthi dan Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Jakarta: Pustaka Azam. hlm. 380.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


356
Gambar 1 : Variabel Geometris Dasar diukur dengan menggunakan satu
Untuk Prediksi Visibilitas Bulan Sabit parameter saja, setidaknya perlu minimal
dua parameter agar mendapatkan hasil
Dari gambar 1. Diketahui 𝑎 merupakan
yang akurat.
Arc or Vision yaitu perbedaan ketinggian
Menurut QS Yasin [36]: 40
sudut antara matahari dan bulan,𝑏
matahari dan bulan memiliki orbit yang
merupakan Relatif Azimuth yaitu
berbeda. Bulan memiliki garis lintang
perbedaan sudut dalam azimuth15 antara ََ
yang dapat diasumsikan sebesar 5° .17 ‫فل ٖك‬
matahari dan bulan, sedangkan 𝑐
merupakan Arc of light yaitu engolasi menurut Imamain al – Jalalain diartikan
antara matahari dan bulan. Menurut garis edar yang membundar atau
Islamic Crescent Observation Project berbentuk elips.18 Maka garis edar bulan
(ICOP) agar prediksi visibilitas bulan mengelilingi bumi berbentuk elips.
sabit akurat perlu juga diperhatikan (1) Sehingga orbit bulan mengelilingi bumi
usia bulan yaitu interval waktu antara tidaklah sejajar dengan orbit bumi
konjungsi dan waktu pengamat, (2) mengelilingi matahari. Jika kita
waktu jeda bulan yaitu waktu interval mengasumsikan bumi itu bulat, maka
antara matahari terbenam dengan bulan bumi memiliki sudut 360° dengan durasi
terbenam atau antara matahari terbit transit mengelilingi matahari sebesar
dengan bulan terlihat, (3) ketinggian 365,25 dalam satu tahun 19. Sedangkan
bulan yaitu jarak sudut bulan di atas bulan mengelilingi jika kita melihat
horizon, (4) lebar bulan sabit yaitu lebar biasa adalah 30 hari, namun tidak
area yang menyala dari bulan diukur selamanya bulan mengelilingi bumi
sepanjang diameter bulan.16 Karena memerlukan waktu 30 hari, tetapi
visibilitas bulan sabit tidak hanya dapat

15
sudut putar dari arah Barat hingga Timur. Ibn Al-Shātir of Damascus. Journal for the
Sebagai referensi sudut nol dipakai arah mata History of Astronomy, 18.1 (1987), 35–43
angin Utara. Tanda (+) berarti arah putar searah <https://doi.org/10.1177/002182868701800102
jarum jam dari sudut nol, tanda (-) untuk arah >.
18
sebaliknya. Sebagai contoh, dari sudut nol ke Jalaluddin Abdurahman Abi Bakr al-
arah Timur tepat adalah 90 derajat, dan Barat suyuthi dan Jalaluddin Muhammad bin Ahmad
adalah sudut -90 derajat. bin Muhammad Mahalli. (1990). Tafsir Imamain
16
Mohammad Sh Odeh. (2004). New Al-Jalalain. Baitul: Dar Ibnu Katsir. hlm. 582.
19
Criterion for Lunar Crescent Visibility. Martin C. Gutzwiller. (1998). Moon-
Experimental Astronomy, 18.1–3 (2004), 39–64 Earth-Sun: The Oldest Three-Body Problem’,
<https://doi.org/10.1007/s10686-005-9002-5>. Reviews of Modern Physics, 70.2 (1998), 589–
17
George Saliba. (1987). Theory and 639
Observation in Islamic Astronomy: The Work of <https://doi.org/10.1103/revmodphys.70.589>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 357


terkadang lebih itu atau kurang dari itu. atau 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik.
Maka dapat dirata – ratakan bulan Ketika bulan berada pada posisi 𝑀1 dan
mengelilingi bumi membutuhkan waktu 𝑀3 ini, kemungkinan terjadinya gerhana
29,53 hari. Perhatikan ilustrasi di bawah matahari sangatlah besar.
ini: Gerhana matahari terjadi hanya
ketika bulan berada cukup dekat dengan
ekliptika yang pada saat bersamaan
dengan bulan baru. Bulan baru terjadi
setiap 29,53 hari dan bulan melintasi
ekliptikal dua kali setiap 27,21 hari. Pada
saat ini, posisi bulan berada diantara
Gambar. 2. Proses Terjadinya Revolusi
bumi dan matahari, sehingga cahaya
Bulan
matahari ke bumi tertutup oleh bulan
Gambar 2 merupakan ilustrasi dari seperti yang ditunjukkan pada gambar di
proses terjadinya revolusi bulan. Jika bawah ini
kita memberikan symbol 𝑀 untuk bulan,
𝐸 bumi, maka 𝑀1 ke 𝑀2 siklus periode
siderik bulan yang mengeliling bumi
dalam satu putaran penuh yang diamati
dari bumi dengan bintang jauh sebagai
acuannya. Satu putaran penuh sama
dengan 360° . Satu bulan siderik sama
1 Gambar 3. Geometri Gerhana
dengan 27 3 hari atau 27,333 hari.
Total20
Sedangkan siklus sinodik bulan
diilustrasikan dari perpindahan 𝑀2 ke Dari gambar 3. Dapat kita lihat,
𝑀3 yang diamati dari bumi dengan bahwa cahaya matahari ke bumi tertutup
bintang jauh sebagai acuannya. Ini oleh bulan. Sehingga cahaya matahari ke
merupakan pergerakan semu bulan yang bumi tidak sampai dengan sempurna dan
searah dengan matahari. Satu siklus intensitas cahaya di bumi menjadi
bulan sinodik sama dengan 29,5 hari berkurang. Daerah yang tertutupi cahaya

20
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:
Geometry of_a_Total_Solar_Eclipse.svg

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


358
mataharinya oleh bulan di sebut umbra, 1,496 × 108 𝑘𝑚⁄
363.104 𝑘𝑚 =
sedangkan penumbra adalah daerah yang
412,003. Maka jarak matahari 412,003
tidak sepenuhnya mengalami gerhana
lebih jauh dari bumi dibandingkan bulan.
dikarenakan diameter bulan tidak dapat
Sehingga matahari dan bulan terlihat
menutupi diameter matahari secara total.
memiliki ukuran yang sama dari bumi.
Kalimat bulan menunupi matahari
Ini memungkinkan terjadinya gerhana
seolah hal yang mustahil, mengingat
matahari, untuk lebih jelasnya dapat
diameter matahari yang besar. Karena
dilihat dari gambar 3 di bawah ini:
untuk terjadinya gerhana matahari total,
menurut Ibn al-Shatir haruslah diameter
bulan cukup untuk menutup matahari 21.
Jari matahari 6,96342 × 105 𝑘𝑚 atau
sekitar 109 kali bumi 22, sedangkan jari
– jari bulan 1,73710 × 103 𝑘𝑚. Jika
kita membandingkan kedua benda langit
ini yaitu
696,342 × 103 𝑘𝑚⁄
1,73710 × 103 𝑘𝑚 = Gambar 4. Jarak antara Bumi dengan

400,865. Maka matahari 400,865 lebih Bulan

besar dari pada bulan. Jarak matahari Ketika bulan berada pada titik
8
dengan bumi adalah 1,496 × 10 𝑘𝑚, terdekatnya dengan bumi maka peluang
sedangkan jarak bulan dengan matahari untuk terjadinya gerhana total sangatlah
berubah – ubah mengikuti orbit bulan. mungkin. Karena ukuran bulan dari bumi
Jarak terdekat bulan dengan bumi ialah cukup untuk menutup matahari. Namun
363.104 𝑘𝑚 sedangkan jarak terjauh jika bulan berada pada titik terjauh dari
bulan dengan bumi ialah 405.696 𝑘𝑚. bumi maka yang terjadi ialah gerhana
Jika kita kembali membandingkan jarak cincin. Karena selisih jarak apsis23 antara
antara matahari dan bumi dengan bumi bulan dengan bumi sebesar 43,254 maka
dan bulan didapat bulan terlihat lebih kecil dan

21 750.2 (2012) <https://doi.org/10.1088/0004-


George Saliba. (1987). hlm. 35–43.
22 637X/750/2/135>.
M. Emilio and others. (2012). Measuring
23
the Solar Radius from Space during the 2003 and Apsis adalah titik terjauh atau terdekat
2006 Mercury Transits. Astrophysical Journal, suatu objek dari orbit yang berbentuk elips
dengan pusat magnet yang tarik menarik

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 359


diameternya tidak menutup sempurna dengan waktu lokal dengan bantuan
matahari, sehingga bayangan yang astrolabe atau meja. Seperti yang di
dihasilkan dari bumi menyerupai cincin. dilakukan Ibn Yunus ketika gerhana
Pada saat terjadinya gerhana baik total matahari terjadi pada tanggal 28 Rabiul
maupun cincin, proses bulan Akhir 367 Hijriyah pengamat berada di
mengelilingi bumi atau bumi Al Qarafah, diketahui pada saat itu
mengelilingi matahari tetap berlangsung, ketinggian matahari lebih dari 15° tetapi
sehingga terjadi perubahan letak kurang dari 16° dengan deameter
gerhana, maka perubahan itu dinamakan matahari sekitar delapan digit.25
gerhana campuran. Terjadinya gerhana matahari
Pada saat gerhana total terjadi, berdasarkan proses terjadinya, dapat
bayangan bulan tetap melakukan gerak diperkirakan kapan dan dimana gerhana
dari barat ke timur. Bumi juga berputar tersebut dapat dilihat jika kita
dari barat ke timur. Wilayah yang mengasumsikan rotasi bumi selalu
dilewati oleh bayangan bulan ini konstan. Namun kenyataannya tidak
memiliki lebar yang bergantung pada demikian. Bulan mengalami deselarasi
jarak bulan dan matahari dari bumi. orbitan sudut yang disebabkan oleh
Jarak matahari dengan bulan ketika gravitasi matahari dan bumi mengalami
gerhana total terjadi semakin lama deselarasi dalam putaran di bawah
semakin dekat, sehingga diameter sudut interaksi pasang surut.26 Pasang surut
bulan mengecil.24 Inilah yang pada air laut di bumi terjadi karena gaya
menyebabkan durasi gerhana semakin gravitasi bulan ketika melakukan
lama. Gerhana dapat ditentukan dengan orbitnya mengerem rotasi bumi.27
mengukur ketinggian matahari, bulan Kejadian ini menyebabkan bumi
atau salah satu bintang yang paling dekat mengalami deficit energi dalam jumlah
dengan posisi terjadinya gerhana, besar, sebagai konsekuensi untuk
kemudian hasil pengukuran dikurangi menghentikan mekanisme pengereman

24
K. Lambeck, ‘Tidal Dissipation In The Muslim Astronomers, I: Background’, Journal
Oceans: Astronomical, Geophysical and for the History of Astronomy, 27.3 (1996), 259–
Oceanographic Consequences’, Philosophical 73
Transactions of the Royal Society A, 287.1347 <https://doi.org/10.1177/002182869602700303
(1997), 545–94 >.
26
<https://doi.org/doi:10.1098/rsta.1977.0159>. Morrison and Stephenson.
25
S. S. Said and F. R. Stephenson, ‘Solar 27
Schwiderski.
and Lunar Eclipse Measurements by Med.Ieval

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


360
bulan dari rotasi bumi. Ini menjadi tanda pada laju yang dapat didekteksi 3,7 ±
benda langit memiliki akal seperti yang 0,2 cm pertahunnya.29ketidak konstanan
diungkapkan dalam surah Yasin ayat 40 inilah yang membuat sulitnya
di atas. Sehingga bumi, matahari dan memprediksi secara tepat waktu dan
bulan bukanlah sebuah tubuh yang kaku. lokasi terjadinya gerhana.
Sebagai buktinya yang jelas adalah Gerhana bukanlah sebuah
kecepatan rotasi bumi yang tidak fonomena yang Allah SWT ciptakan
konstan. Terkadang rotasi bumi dapat untuk memberikan tanda tentang
cepat terkadang menjadi lambat. kematian seseorang, namun merupakan
Kecepatan rotasi bumi dapat diukur tanda kepada manusia, bahawa hanya
dengan persamaan berikut: Allah yang abadi sehingga wajib untuk
𝛿𝜔 𝜔 − Ω Π𝐸 − 𝑇 𝛿Π disembah. Bahkan gerhana hanya terjadi
𝑣= = =− =−
Ω Ω 𝑇 𝑇 dalam beberapa menit bahkan detik
Dimana Π𝐸 merupakan panjang hari di
sebagai tanda kelemahan yang ada pada
bumi, 𝑇 panjang referensi hari dengan
matahari dan bulan. Gerehana matahari
ketetapan 86,400 s, 𝜔=
baik parsial, annular, atau total
2𝜋⁄ kecepatan sudut hari di bumi dan
Π𝐸 memberikan efek meteorologi salah satu
Ω = 2𝜋⁄86,400 𝑟𝑎𝑑. 𝑠 −1 adalah yang paling nyata ialah penurunan suhu.
Salah satunya gerhana yang terjadi pada
kecepatan sudut hari referensi. 28
10 Mei 1994 di Amerika Serikat
Berdasarkan persamaan tersebut dapat
menyebabkan penurunan suhu ruang
kita simpulkan bahwa semakin pendek
mulai dari 1° 𝐶 hingga 10° 𝐶.30 Bahkan
hari di bumi maka semakin cepat rotasi
ketika gerhana annular atau total dengan
bumi. Rotasi bumi tercepat terjadi pada
lebar maksimum jalur gerhana lebih dari
bulan Januari dan Juli, sedangkan
800 𝑘𝑚 (untuk gerhana di lintang kutub
kecepatan terendah pada bulan April dan
tinggi) dan durasi gerhana lebih dari
November dengan selisih ±0,001𝑠.
3,5 jam serta awan musim panas tidak
Akibatnya orbit bulan mengembang

28
N. S. Sidorenkov, ‘Physics of the Earth’s <https://doi.org/10.1126/science.253.5020.629>
Rotation Instabilities’, Astronomical & .
Astrophysical Transactions, 24.5 (2005), 425–39 30
M. Segal and others, ‘Solar Eclipse Effect
<https://doi.org/10.1080/10556790600593506>. on Shelter Air Temperature’, Bulletin of the
29
Raymond Hide and Jean O. Dickey, American Meteorological Society, 77.1 (1996),
‘Earth’s Variable Rotation’, Science, 253.5020 89–99 <https://doi.org/10.1175/1520-
(1991), 629–37 0477(1996)077<0089:SEEOSA>2.0.CO;2>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 361


mengganggu secara dinamis dengan manzilah terakhir ditandai dengan bulan
proses atmosfir rendah penurunan suhu yang berubah bentuk menjadi seperti
ruang bisa mencapai 3° − 4° 𝐶 jika seikat asam yang kering atau berbentuk
dibandingkan dengan hari biasa.31 sabit. Bulan sabit menandakan bahwa
Sehingga Nabi Muhammad SAW esok akan menjadi bulan yang baru.
menganjurkan kita untuk melaksanakan Untuk menentukan visibilitas bulan sabit
shalat dan memanjatkan doa ketika dibutuhkan minimal harus diketahui arc
terjadinya gerhana. Demikian yang telah or vision, relatif azimuth, dan arc of
ditetapkan oleh Allah SWT, karena light. Matahari sebagai pusat tata surya
seluruh benda langit berjalan atas di galaksi bima sakti memiliki jari – jari
kehendak Allah bukan atas kehendaknya 6,96342 × 105 𝑘𝑚 atau sekitar 109
sendiri. kali bumi. Sedangkan jari – jari bulan
1,73710 × 103 𝑘𝑚. Maka matahari
C. KESIMPULAN 400,865 lebih besar dari pada bulan.
Bulan dan matahari diciptakan Dengan perbedaan jari – jari yang
dalam garis edar yang berbeda. signifikan tidak mungkin untuk bulan
Perjalanan bulan mengelilingi bumi dapat menutup bayangan matahari
menurut QS. Al – Baqarah [2] : 189, dan sehingga terjadinya gerhana. Namun jika
QS. Yunus [10] : 5 dalam satu bulan 28 kita membandingkan jarak antara bumi
manzilah, sehari semalam sama dengan dan matahari dengan bulan dan bumi
satu manzilah, pada awal manzilah bulan maka jarak matahari 412,003 lebih jauh
tampak kecil kemudian membesar secara dari bumi dibandingkan bulan. Sehingga
perlahan hingga mencapai purnama, jika matahari dan bulan terlihat memiliki
telah sampai manzilah terakhir bulan ukuran yang sama dari bumi. QS. Yasin
akan terlihat seperti sabit, kemudian [36] : 40 menerangkan bahwa orbit bulan
tidak tampak satu atau dua malam. berbentuk elips, ini membuat jarak bulan
Sehingga jika kita rata – ratakan bulan dengan bumi tidak tetap. Ketika bulan
baru terjadi setiap 29,53 hari. Sedangkan berada pada jarak terdekat dengan bumi,
QS. Yasin [36] : 39 menegaskan bahwa maka akan terjadi gerhana matahari total,

31
Moti Segal and Graham Feingold, American Meteorological Society, 32 (1993),
‘Impact of Local Convective Clud Systems on 1569–78
Summer Daytime Shelter Temperature’, <https://doi.org/https://doi.org/10.1175/1520-
0450(1993)032<1569:IOLCCS>2.0.CO;2>.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


362
jika bulan berada pada jarak terjauh yang bumi. Sehingga rotasi bumi tidaklah
terjadi adalah gerhana cincin, karena konstan. Ini menjadi bukti bahwa bumi,
diameter bulan tidak dapat menutup bulan, matahari dan benda – benda langit
sepenuhnya diameter matahari. Efek dari lainnya bukanlah sebuah tubuh yang
gerhana matahari salah satunya ialah kaku, namun memiliki akal seperti yang
terjadinya pasang surut air laut yang diterangkan dalam QS. Yasin [36] : 40.
disebabkan gaya gravitasi bulan ketika
melakukan orbitnya mengerem rotasi DAFTAR PUSTAKA
Rujukan dari Jurnal
Burton, W. B. (1986). Stellar Motion with Venus. Icarus, 185(1).
Parameters. Space Science Reviews, 29–38
43(1). 244–50 Morelon, Régis. (1996). General Survey
Emilio, M., J. R. Kuhn, R. I. Bush, and I. of Arabic Astronomy’,
F. Scholl. (2012). Measuring the Encyclopedia of the History of
Solar Radius from Space during the Arabic Science, Bd. 1, 1–19
2003 and 2006 Mercury Transits. Morrison, L. V., and F. R. Stephenson.
Astrophysical Journal, 750(2). (2001). Historical Eclipses and the
Gutzwiller, Martin C. (1998). Moon- Variability of the Earth’s Rotation.
Earth-Sun: The Oldest Three-Body Journal of Geodynamics, 32(1)–2,
Problem. Reviews of Modern 247–65
Physics, 70(2), 589–639 Odeh, Mohammad Sh. (2004). New
Hide, Raymond, and Jean O. Dickey. Criterion for Lunar Crescent
(1991). Earth’s Variable Rotation. Visibility. Experimental
Science, 253.5020, 629–37 Astronomy, 18(1)–3, 39–64
Lada, Charles J. (2006). Stellar Said, S. S., and F. R. Stephenson. (1996).
Multiplicity and the Initial Mass Solar and Lunar Eclipse
Function: Most Stars Are Single. Measurements by Med.Ieval
The Astrophysical Journal, 640(1). Muslim Astronomers, I:
L63–66 Background. Journal for the
History of Astronomy, 27(3). 259–
Lambeck, K. (1997). Tidal Dissipation
73
In The Oceans: Astronomical,
Geophysical and Oceanographic Saliba, George. (1987). Theory and
Consequences. Philosophical Observation in Islamic Astronomy:
Transactions of the Royal Society A, The Work of Ibn Al-Shātir of
287(1347). 545–94 Damascus. Journal for the History
of Astronomy, 18(1). 35–43
Miller, Richard H. (1969). Synodic
Month: Variations in the Geologic Schwiderski, Ernst W. (1985). On Tidal
Past’, Science, 164.3875, 67–68 Friction and the Decelerations of
the Eartti’s Rotation and Moon ’s
Morais, M. H.M., and A. Morbidelli.
Revolution. Marine Geodesy, 9(4).
(2006). The Population of Near
399–450
Earth Asteroids in Coorbital

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya... 363


Segal, M., R. W. Turner, J. Prusa, R. J. Rujukan dari Buku
Bitzer, and S. V. Finley. (1996). Aidh, Al-Qarni. (2007). Tafsir Al-
Solar Eclipse Effect on Shelter Air Muyassar. Jakarta: Qisthi Perss.
Temperature. Bulletin of the
American Meteorological Society, Al-Sayuthi, Jalaluddin Abdurahman Abi
77(1). 89–99 Bakr, dan Jalaluddin Muhammad
bin Ahmad bin Muhammad
Segal, Moti, and Graham Feingold. Mahallil. (1990). Tafsir Imamain
(1993). Impact of Local Convective Al-jalalain. Beirul: Dari Ibnu
Clud Systems on Summer Daytime Katsir,
Shelter Temperature. American
Meteorological Society, 32. 1569– Bin Ali, Muhammad Asy-syaukani
78 Rahimahullah. (2007). Tafsir Min
Fathul Qadir, Jakarta: Pustaka
Sidorenkov, N.S. (2005). Physics of the Azam.
Earth’s Rotation Instabilities’,
Astronomical & Astrophysical Shihab, M. Quraish. (2004). Tafsir Al-
Transactions, 24(5). 425–39 Misbah. Juz 6. Jakarta: Lentera
Hati.

Sains dan Al-Qur’an: Proses dan Terjadinya...


364

Anda mungkin juga menyukai