Nim : 200140121
Kelas : A4
Sedangkan definisi kedua merupakan Islam yang berkarakter Indonesia, tetapi juga sebagai
hasil dari sintesis antara nilai-nilai Islam teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal. Hanya saja, wilayah
geraknya dibatasi pada wilayah Indonesia, sehingga lebih sempit daripada wilayah gerak dalam
pengertian yang pertama yang menyebut bumi Nusantara. Sayangnya, dalam sumber-sumber
tersebut bumi Nusantara tidak dijelaskan wilayah jangkauannya.
Adapun pada bagian lain terdapat upaya memperluas wilayah pemberlakuan Islam Nusantara
hingga mencapai kawasan Asia Tenggara. Islam Nusantara mengacu pada gugusan kepulauan atau
benua maritim (Nusantara) yang mencakup Indonesia, wilayah Muslim Malaysia, Thailand Selatan
(Patani), Singapura, Filipina Selatan (Moro), dan Champa (Kampuchea) (Azra dalam Sahal & Aziz, 2015:
169). Maka Islam Nusantara sama sebangun dengan ‘Islam Asia Tenggara’ (Southeast Asian Islam).
Dari segi ruang lingkup Islam Nusantara, Muhajir tidak memberikan batasan berlakunya secara jelas,
Bizawie dan Anam hanya membatasi pada wilayah Indonesia, maka Azra memperluas wilayah
berlakunya tersebut meliputi kawasan Muslim seluruh Asia Tenggara. Namun, disayangkan Azra tidak
menjelaskan hakekat istilah Islam Nusantara tersebut. Penulis sependapat dengan upaya memperluas
cakupan Islam Nusantara hingga mencapai Asia Tenggara sebagaimana diungkapkan oleh Azra, namun
dalam pembahasan berikutnya penulis hanya membatasi pada Islam yang berkembang di wilayah
Indonesia
Istilah Islam Nusantara ini secara resmi telah disuarakan oleh NU sebagai organisasi
keagamaan terbesar di Indonesia. Hal ini didukung oleh Joko Widodo selaku pemimpin di
negeri dengan mayoritas umat Islam terbesar di dunia ini. Namun demikian, istilah Islam
Nusantara ini menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat, khususnya umat Islam di
negeri ini.
Juru Bicara HTI Ismail Yusanto menyebut tidak fair menyandingkan kondisi Timur
Tengah sekarang dengan kondisi di Indonesia pada tahun 2015. “Agak kurang fair kalau
membandingkan Timur Tengah sekarang dengan Indonesia pada tahun 2015,” kata Juru
bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto kepada BBC Indonesia, Minggu (14/06) malam.
Menurut Ismail, yang terjadi saat ini di sejumlah negara di wilayah Timur Tengah,
misalnya Suriah, adalah proses perlawanan melawan penguasa yang zalim. “Ini minus
persoalan ISIS yang mencoreng peradaban Islam, spirit perubahan dan perlawanan Islam itu
ada di Timur Tengah saat ini. Ingat fenomena Arab Spring,” jelasnya.
Tanggapan Masyarakat Mengenai Islam Nusantara
Banyak sebagian masyarakat yang tidak setuju dengan islam nusantara sebab karna
islam itu memang dari nabi rasullah SAW bukan islam nusantara yang seenaknya di ubah ubah
ayat alquran kedalam bahasa indonesia, di dalam agama islam di mana pun kamu berada
tetap alquran dan islam itu berbhasa arab tidak ada yang di ubah ataupun ditambah.
Ada juga yg berpendapat bahwa islam nusantara, islam itu tergantung pada diri kita
senisir apabila kita mampu menahan hawa nafsu insyaallah kita bisa menjadi islam yang
taat,,islam dinusantara memang banyak tapi yang benar"islam itu langka,islam mulai pudar
semenjak datangnya teknologi yang membuat kita lalai akan kewajiban kita sebagai muslim
apalagi banyak orang menggemari budaya barat yang padahal yang digemari hanyalah
orang"kafir dan sungguh apabila ada orang yang menyukai orang kafir maka mereka termasuk
didalamnya.