ISLAM NUSANTARA
Penulis : Nizar Palak
Mengkaji tentang Islam Nusantara maka akan bekaitan dengan salah satu
Organisasi Islam di Indonesia yaitu Nahdataul Ulama atau yang sering kita kenal
dengan istilah NU. Maka dari itu tidak kalah pentingnya sebelum kita membahas
Islam Nusantara kita bahas terlebih dahulu Penggagas Islam Nusantara tersebut
yaitu Organisasi NU ( Nahdatul Ulama ).
Puncak Islam Nusantara adalah 'hubbul wathon minal iman', fatwa yang
disampaikan oleh KH Hasyim Asy'ari ketika mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. para ulama di dunia tak ada yang mengenal istilah 'hubbul wathon minal
iman'."Islam harus menyatu dengan nasionalisme, nasionalisme harus diberi spirit
dengan Islam. Setelah beberapa perwakilan pengurus PWNU dari sejumlah wilayah
seperti Sulawesi Selatan, Lampung, Banten, hingga Jawa Timur menyampaikan
pandangannya, kemudian disepakati pengertian Islam Nusantara secara substansi.
Ketika awal mula dikenalkan istilah Islam Nusantara banyak sekali pihak
yang mendukung istilah tersebut. Salah satunya yaitu presiden Republik Indonesia
Ir. Joko Widodo. Beliau menyatakan dukungannya secara terbuka atas Istilah Islam
Nusantara, pada saat berpidato dalam membuka Munas Alim Ulama NU di Masjid
Iatiqlal Jakarta.
Respon mengenai istilah Islam Nusantara juga muncul bukan hanya dari
ulama atau warga NU saja. Melainkan dari ulama yang lain juga memberikan
respon baik terhadap Istilah Islam Nusantara. Mekerka mendefinisikan Islam
Nusantara dari latar belakang dan ilmu yang mereka miliki.
Dan yang paling penting adalah tidak perlu berkutat pada istilah namun
lebih pada substansi, dengan begitu umat Islam di negeri ini akan lebih saling
menerima, dan menjadikan perbedaan sebagai rahmat bukan laknat.
Secara garis besar, penolakan pada istilah Islam Nusantara karena istilah itu
seolah – olah mencerminkan bahwa ajaran islam itu tidak tunggal. Sedangkan
ajaran islam itu hanya satu / tunggal.
Respon dari para ulama dan kyai mengenai isu tentang islam nusantara, baik
yang pro maupun kontra terhadap istilah Islam Nusantara. Dari sini menimbulkan
dampak munculnya dilema masyarakat awam dalam belajar agama islam. Bingung
dengan reaksi para pendakwah yang berdakwah kasar ada yang pro ada yang kontra.
Islam yang katanya Rahmatan lil alamin, tapi dakwahnya marah-marah dan
provokatif hingga saling bermusuhan, hal Ini membuat masyarakat awam dilema.
Dengan demikian dapat kita simpulkan Islam Nusantara dapat menjadi
identitas diri orang Indonesia yang membedakannya dengan kelompok Islam di
negara lain, khususnya dalam hal paham Aswaja.
Islam Nusantara adalah Islam universal yang diterapkan oleh setiap Muslim
yang hidup dalam budaya Nusantara. Pengertian Nusantara mencakup beragam
karakter, tradisi, keyakinan dan budaya sesuai daerah yang tersebar di Indonesia
dari Sabang sampai Merauke. Karakter dasar Nusantara adalah keragaman dalam
toleransi, bukan dominasi keyakinan dan tradisi suku tertentu atau daerah tertentu.
Yang perlu dipertegas bahwa islam nusantara bukan agama baru, bukan
ideology baru, perlu adanya pemahaman islam nusantara ke banyak pihak agar tdak
terjadi kesalah pahaman. Masyarakat masih bingung dan gagal paham apa makna
dan tujuan yang dimaksud dengan istilah Islam Nusantara. sebab banyaknya
definisi serta penjabaran yang belum secara tuntas mendefinisikan dan menjabarkan
islam nusantara ini.
Oleh karen itu Istilah Islam Nusantara sangat perlu untuk sering di bahas
dan di suarakan kepada masyarakat khususnya yang masih awam mengenail ilmu
agama umumnya untuk semua kalangan, agar terhindar dari kesalah pahaman antar
pihak.