Anda di halaman 1dari 57

Lampiran 1

Lembar Penjelasan Sebagai Partisipan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Kepada Yth

Calon Partisipan Penelitian

Di Tempat-

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah:

Nama : Aprillia Vanessha Mailoa

NIM : 462012090

No Kontak : 082227448894

Adalah Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas


Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang mengadakan
penelitian dengan judul “Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi


saudara sebagai partisipan, kerahasiaan informasi yang diberikan
akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara (tanya-
jawab) secara langsung antara peneliti dan partisipan, dengan
maksud mendapatkan informasi secara mendalam sesuai dengan
tujuan penelitian, yakni mengetahui dan mendeskripsikan persepsi
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selama wawancara
berlangsung, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan

78
79

mengenai pendapat atau tanggapan terkait topik utama dan tujuan


penelitian ini. Perlu diketahui bahwa saudara bebas memilih tempat
dan posisi nyaman untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Percakapan selama wawancara akan direkam, untuk
dipelajari dan dicari maknanya. Sebagaimana sudah dijelaskan
diatas, bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas dengan
tidak menyebarluaskan isi rekaman dan tidak menulis nama
saudara dalam wawancara tersebut.

Jika saudara bersedia untuk diwawancarai sebagai partisipan


peneliti, maka saya mohon untuk menandatangani persetujuan.
Akan tetapi apabila saudara tidak bersedia menjadi partisipan,
maka saudara diperbolehkan untuk tidak ikut dalam penelitian ini.

Atas perhatian dan kesediaan saudara, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Aprillia Vanessha Mailoa


80

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Partisipan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Yang bertandatangan dibawah ini, saya:

Kode Partisipan (diisi oleh peneliti) :

Umur : tahun

Menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian yang dilakukan


oleh mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang melakukan penelitian
dengan judul “Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Dusun Kebonan, Getasan”.

Saya memahami bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk


mengetahui dan mendeskripsikan persepsi warga mengenai
pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan dan
juga memahami bahwa dalam penelitian ini tidak ada unsur yang
merugikan dengan kata lain peneliti akan merahasiakan identitas
saya dan tidak menyebarkan isi rekaman. Oleh sebab itu, saya
memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga, bahwa saya
setuju dan bersedia menjadi partisipan dengan menandatangani
persetujuan ini.

Kebonan, April 2016

Partisipan,

Tanpa Nama
81

Lampiran 3

Lembar Persetujuan Member Check

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Berdasarkan hasil penulisan verbatim yang telah


disampaikan dan ditunjukkan oleh peneliti tentang penelitian
dengan judul: “Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan”, maka saya yang bertanda
tangan di bawah ini sudah membacanya dengan saksama. Oleh
sebab itu saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun
bahwa penulisan verbatim ini sesuai dengan apa yang saya
katakan sebagai partisipan dan sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan
seperlunya. Terima Kasih.

Salatiga, 27 April 2016

(Tanpa Nama)
82

Lampiran 4
Surat Ijin Penelitian
83

Lampiran 5

Data Angka Kejadian Diare (AKD) Puskesmas Getasan, Desa


Tolokan Tahun 2014

Jumlah
Jumlah
No Puskesmas Desa Penemuan
Penduduk
Diare
1 Wates 2.996 66
2 Tolokan 3.141 84
3 Ngrawan 2.723 62
4 Getasan Manggihan 1.466 62
5 Batur 1.567 53
6 Kopeng 7.062 80
7 Nogosaren 7.029 77
JUMLAH 25.984 Jiwa 484 Jiwa
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Getasan Tahun 2014
84

Lampiran 6

Pedoman Wawancara

Persepsi PHBS
1. Menurut bapak/ibu apa yang dimaksud dengan PHBS?
2. Menurut bapak/ibu PHBS seperti apa saja yang sudah sering
disosialisasikan oleh layanan kesehatan? Coba bapak/ibu jelaskan
perilaku-perilaku apa saja yang mencerminkan PHBS?
3. PHBS apa saja yang sudah dilakukan oleh Bapak/ibu setiap hari?
Jelaskan!
4. Menurut bapak/ibu siapa saja yang memiliki peran penting dalam
menjalankan PHBS?
5. Coba bapak/ibu jelaskan penyakit-penyakit apa saja yang dapat
dihindari jika menjalankan PHBS?
6.Coba bapak/Ibu jelaskan seberapa pentingkah PHBS dalam kehidupan
sehari-hari?
7. Menurut bapak/ibu mengapa PHBS penting untuk dilakukan?
8. Coba bapak/Ibu jelaskan kesulitan-kesulitan apa saja yang sering
ditemui warga dalam PHBS?
9. Menurut bapak/Ibu apa saja dampak positif dan negatif dari PHBS?
10. Menurut bapak/ibu, manakah yang lebih mudah diserang penyakit
antara individu atau masyarakat yang menjalankan PHBS dan yang tidak
menjalankan PHBS?

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat:


a. Penggunaan Jamban :
1. Jenis jamban seperti apa yang dimiliki oleh bapak/ibu (cemplung/leher
angsa)?
2. Bagaimana cara bapak/ibu yang tidak memiliki jamban untuk BAB?
3. Bagaimana cara bapak/ibu menangani jamban jika sudah kotor?
4. Berapa kali dalam seminggu bapak/ibu membersihkan jamban ?
5. Biasanya alat2-alat apa saja yang digunakan bapak/ibu untuk
membersihkan jamban?
6. Selain jamban, adakah tempat lain, selain jamban yang digunakan
bapak/ibu untuk BAB? (kali, dan lain-lain)
7. Menurut bapak/ibu mengapa jamban harus selalu dibersihkan?
8. Coba bapak/ibu jelaskan dampak negatif apa saja yang akan dirasakan,
jika tidak membersihkan jamban?
9. Coba bapak/ibu jelaskan dampak positif apa yang akan dirasakan jika
jamban selalu dibersihkan?

b. Mencuci Tangan
1. Menurut bapak/ibu mengapa setelah melakukan aktivitas (berladang
dan berkebun) harus mencuci tangan?
2. Menurut bapak/ibu bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
3. Coba bapak/ibu jelaskan apa saja akibat buruk dari tidak mencuci
tangan setelah melakukan aktivitas (makan dan berkebun atau
berladang)?
85

c. Merokok
1. Apakah Bapak/Ibu merokok?
2. Coba ceritakan sejak kapan bapak merokok?
3. Mengapa bapak merokok?Coba bapak jelaskan!
4. Dalam sehari rokok yang bapak habiskan berapa banyak?
d. Pengelolaan sampah rumah tangga
1. Bagaimana cara bapak/ibu menjaga lingkungan rumah agar tetap
bersih dan sehat?
2. Kapan bapak/ibu meluangkan waktu untuk membersihkan lingkungan?
3. Bagaimana cara bapak/ibu dalam mengelola sampah rumah tangga
(dibakar/dikubur di tempat sampah dibuang ke kali)?
4. Mengapa bapak/ibu lebih memilih sampah dibakar atau dikubur?
5. Apakah ada petugas kebersihan yang bertugas untuk mengangkut
sampah, selain bapak/ibu?
6. Mengapa bapak/ibu harus menjaga lingkungan dengan membuang
sampah pada tempatnya?
7. Coba bapak/ibu jelaskan dampak negatif dari membuang sampah
sembarangan?
8. Coba bapak/ibu jelaskan apa saja dampak positif dari membuang
sampah sembarangan?

e. Pemberantasan jentik nyamuk


1. Bagaimana cara bapak/ibu menjaga lingkungan rumah agar terbebas
dari jentik-jentik nyamuk?
2. Menurut bapak/ibu mengapa tempat penampungan air harus selalu
dalam kondisi tertutup?
3. Mengapa warga perlu untuk membersihkan tempat penampungan air?
4. Berapa kali dalam seminggu bapak/ibu sering membersihkan tempat
penampungan air?
86

Lampiran 7

Transkrip Verbatim Partisipan

Wawancara Pertama (W1)


Pewawancara : Aprillia Vanessha Mailoa (Peneliti)
Partisipan : P1
Waktu : 13 April 2016, pukul 16.45 - 17.15 WIB
Tempat : Rumah P1

Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema


Peneliti “Selamat sore bapak. Terima kasih pak untuk waktu yang sudah
diberikan ke saya pak. Saya ada beberapa pertanyaan disini
pak, mohon bapak jawab dengan santai aja, biasa aja, kita
kayak sharing ya gitu ya pak.”
5 P1 “Selamat sore, oke mba.”
Peneliti “Menurut bapak itu apa yang dimaksud dengan perilaku hidup
bersih dan sehat pak?”
P1 “Yang dimaksud perilaku hidup bersih dan sehat...itu eee Pembentukan Persepsi
merupakan apa ya kalo saya itu, menurut saya itu hidup yang Keseriusan, Kerentanan,
10 sehat itu penting, bersih juga pokok,karena dengan kebersihan Keuntungan, Hambatan
dengan kesehatan, eee ada peribahasa kebersihan adalah Mengenai PHBS
sebagian dari iman. Nah kan umpamanya, kalo kita nggak hidup (Variabel Modifikasi/Pengubah)
bersih dan sehat, berarti iman kita kurang begitu kan
maksudnya.”
15 Peneliti Kemudian bapak itu sering ikut sosialisasi nggak kalo diadain di
16 rumahnya kepala dusun atau balai desa?”
87

17 P1 “Oh...sering itu, setiap ada sosialisasi saya selalu ikut, tidak Pembentukan Persepsi
18 pernah alpa kalo saya. Sudah wah..sudah banyak sekali, kira- Keseriusan, Kerentanan,
19 kira lebih dari waduh, wah banyak sekali mba, saya juga lupa Keuntungan, Hambatan
20 sudah, yang jelas setiap ada sosialisasi saya ikut itu.” Mengenai PHBS
21 Peneliti Menurut bapak materinya perilaku hidup bersih dan sehat (pendorong
22 seperti apa sih yang sering disosialisasikan oleh layanan tindakan:keikutsertaan
23 kesehatan kalo lagi datang ke rumahnya pak kadus atau balai sosialisasi PHBS)
24 desa?”
25 P1 “Ya...kalo untuk dinas kesehatan sendiri kalo sosialisasi di
Pembentukan Persepsi
26 rumahnya pak kadus atau balai desa itu biasanya yang
Keseriusan, Kerentanan,
27 diutamakan itu kebersihan yang ada di sekitar rumah kita. Itu
Keuntungan, Hambatan
28 fokusnya, kalo kebersihan diri sendiri itu mungkinjarang
Mengenai PHBS
9 disosialisasikan yang banyak disosialisasikan kebersihan
(Variabel Modifikasi:
30 lingkungan.”
Sosialisasi)
31 Peneliti “Itu contohnya apa saja pak yang disosialisasikan?”
32 P1 “Contohnya ya mungkin dari kebersihan rumah, mungkin dari
Pembentukan Persepsi
33 apa misalkan ada drainase yang kurang lancar paling sebatas
Keseriusan, Kerentanan,
4 hanya itu-itu aja. Sama ini apa, kadang-kadang nanti ada
Keuntungan, Hambatan
35 akibatnya bila kita tidak hidup bersih itu ada akibatnya, paling
Mengenai PHBS
36 sosialisasinya seperti itu.”
(Variabel Modifikasi:
37 Peneliti “Nah terus pak, kalo sudah mendengar sosialisasi seperti itu,
Pengetahuan)
menurut bapak siapa sih sebenarnya yang memiliki peran
3839 penting untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat atau
40 menjaga kebersihan lingkungan?”
Persepsi Dibutuhkannya Peran
41 P1 “Kalo menurut saya sih semuanya punya peran penting yaitu
Semua Warga Dalam
42 seluruh warga itu punya peran penting skali itu, semuanya
Menciptakan Kebersihan Dan
43 berperan kalo harus hidup bersih sehat, peran penting banget
Kesehatan Lingkungan Tempat
44 itu, semuanya.”
Tinggal
88

45 Peneliti “Menurut bapak, kenapa sih warga masyarakat itu memiliki (Menciptakan Lingkungan bersih
46 peran penting untuk menjalankan perilaku bersih dan sehat?” dan sehat)
47 P1 “Karena gini, umpama dari satu keluarga doang itu kan yang
48 bersih hanya satu lingkungan kita sendiri, kalo warga kan bisa
49 keseluruhan sampe satu kampung, satu dusun bisa hidup bersih
50 dan sehat.”
51 Peneliti “Kalo begitu menurut bapak sendiri tuh, seberapa pentingkah
52 perilaku hidup bersih dan sehat?”
53 P1 “Wah itu sangat penting, karena bila kita contohnya gini. Kok
54 misalnya nggak sangat penting ya, umpama kita biasa
55 berperilaku hidup bersih dan sehat itu kan jelas penyakit yang
56 eee nanti mau datang kan nggak jadi masuk ke tubuh kita. Kalo
57 kita nggak biasa berperilaku hidup sehat, hidup bersih nanti kita
58 ada penyakitnya, nah misalkan itu kan diare tuh, apalagi DB itu
59 kan cacingan juga, nah itu kan nanti kita udah rugi dari segi apa
60 saja umpama kita jatuh sakit diare atau disentri aturan kita ke
61 kebun nggak jadi ke kebun iya kan gitu.“
62 Peneliti “Dari segi ekonomi gimana ak maksud bapak?”
63 “Ya umpamanya gini, kita sakit terus kita kan nggak jadi ke
64 P1 kebun pastinya, aturan di target segini selesai, jadi nggak Pembentukan Persepsi
65 selesai itu otomatis kalau pas nanti yang sehat sudah panen kita Keseriusan, Kerentanan,
66 yang sakit-sakitan kan nggak bisa panen, jadi kita rugi. Disitu Keuntungan Dan Hambatan
67 kan jelasnya, nggak dapat penghasilan itu” Warga Mengenai Phbs
68 Peneliti “Nah berarti kira-kira menurut bapak ini perilaku-perilaku apa (Evaluasi perilaku:kerentanan)
69 saja sih yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat?”
70 “Eee gimana ya.. perilaku yang mencerminkan hidup bersih dan
71 sehat adalah istilahnya ya kita umpama ni, jangan buang
72 sampah di sembarangan tempat gitu kan, terus umpama kita
89

73 punya tampungan bak mandi kita harus berapa hari, misalnya 2


74 atau 3 hari sekali kita harus kuras, terus mungkin ada rumah
75 laba-laba harus sering kita bersihin.”
76 P1 “Menurut bapak perilaku hidup bersih dan sehat seperti apa
77 yang sudah biasa bapak lakukan setiap hari di rumahnya
78 bapak?”
79 “Kalo saya sih ya mohon maaf saya kan namanya kadang-
80 Peneliti kadang saya itu laki-laki ya, kadang laki-laki itu memang
81 kebanyakan laki-laki itu banyak yang slebor daripada yang
82 nggak gitu kan, lain dengan perempuan mungkin sehari-hari
83 saya paling ya kalo pagi ya nyapu apalagi di musim hujan,
84 kadang-kadang rumah depan saya kan ada got paling saya Persepsi Mengenai Usaha-
85 bersihin 2 kali sehari apa 3 hari sekali biar nggak mampet gitu.” Usaha Yang Dapat Dilakukan
86 P1 “Oh iya pak, pertanyaan selanjutnya bapak sendiri punya Warga Sebagai Perwujudan
87 jamban nggak disini?” Perilaku Sehat
88 Peneliti “Ada, jelas ada itu. Punya sendiri itu.” (Menjaga kebersihan lingkungan
89 P1 “Pak sekarang gini, misalnya kalau bapak kebelet BAB ni saat fisik)
90 lagi kerja di kebun, nah bapak lebih milih pulang ke rumah kah
91 atau bapak BAB di tempat lain?” Persepsi Mengenai Usaha-
92 Peneliti “Nggak ada, kalau saya selalu BAB di jamban.” Usaha Yang Dapat Dilakukan
93 P1 “Nah bapak ini kan punya kebun atau ladang kan pak, setelah Warga Sebagai Perwujudan
94 berladang dan berkebun itu kalo pulang rumah sering cuci Perilaku Sehat
95 tangan nggak pak?” (Menggunakan jamban)
96 Peneliti “Iya cuci tangan, kalo saya cuci tangan ya pake sabun dulu, kalo Persepsi Mengenai Usaha-
97 memang dari kebun, saya kan kadang pegang pupuk atau apa Usaha Yang Dapat Dilakukan
98 kan cuci tangan pake sabun dulu, setelah itu kita ambil air Warga Sebagai Perwujudan
99 wudhu supaya najisnya hilang.” Perilaku Sehat
100 P1 “Alasannya pak?” (Mencuci tangan)
90

101 Peneliti “Ya jelaskan itu kan bisa kita liat dengan mata telanjang ya, gini
102 umpama kita pulang dari kebun nggak cuci tangan langsung aja Pembentukan Persepsi
103 makan. Pasti kita gampang terkena penyakit, yang jelas itu Keseriusan, Kerentanan,
104 penyakit perut, ya diare itu maksudnya kan. Yang jelasnya lagi Keuntungan Dan Hambatan
105 ini, katakanlah kelompok A yang tidak menjalankan hidup bersih Warga Mengenai PHBS
106 dan sehat, itu pasti lebih gampang kena penyakit seperti yang (ancaman: kerentanan)
107 tadi itu, diare, DB, disentri kan, terus tipes juga bisa kan. Apalagi
108 ya mereka yang kontak langsung dengan tanah, pupuk dan lain-
109 lain itu.”
110 P1 “Nah...selanjutnya ini seputar jentik nyamuk pak. Sebelumnya
111 mau tanya bapak punya tempat penampungan air nggak pak?”
112 Peneliti “Ada.”
113 P1 “Kalo begitu menurut bapak itu bagaimana sih cara bapak untuk
114 menjaga lingkungan rumah agar terbebas dari jentik nyamuk?”
115 Peneliti “Yang saya tahu dan sering saya praktikkan sih istilahnya ya Persepsi Mengenai Usaha-
116 sering menguras bak mandi, bak penampungan air, terus air-air usaha Yang Dapat Dilakukan
117 yang menggenang harus dialirkan supaya itu nggak dibuat Warga Sebagai Perwujudan
118 tempat bertelur dari nyamuk.” Perilaku Sehat.
119 P1 “Nah berapa kali dalam seminggu bapak bersihin bak mandi?” (Menguras bak mandi)
120 Peneliti “Minimal ya seminggu dua kali ya.”
121 P1 “Ni mau tahu pak, bapak di rumah sendiri punya tempat sampah
122 khusus nggak?”
123 Peneliti “Kan biasanya sampah sini kan, kalo sampah yang anorganik Persepsi Mengenai Usaha-
124 kan langsung saya bakar, saya kan punya tungku buat hangatin usaha Yang Dapat Dilakukan
125 air kan itu bisa dimanfaatkan untuk hangatin air. Kayak plastik Warga Sebagai Perwujudan
126 itu kan bisa dimanfaatkan untuk hangatin air. Terus kalo yang Perilaku Sehat.
127 organik itu kan, saya taruh di kandang, saya kan punya kandang (Mengolah Sampah RT)
128 di sana tempat adek saya, ini kan bisa campuran untuk itu, bisa
91

129 dimanfaatkan untuk di kebun.”


130 P1 “Berarti bapak sampah-sampahnya itu kebanyakan dibakar ya
131 pak?”
132 Peneliti “Iya kebanyakan kan kayak plastik bungkusan makanan saya
133 kumpulin terus saya bakar.”
134 P1 “Berarti kalo dengan adanya perilaku hidup bersih dan sehat itu
135 kira-kira menurut bapak penyakit-penyakit apa saja sih yang
136 bisa dihindari kalo kita menjalankan perilaku hidup bersih dan
137 sehat seperti menggunakan jamban, mengelola sampah rumah
138 tangga, menguras bak mandi, cuci tangan?”
139 Peneliti “Yang jelaskan demam berdarah terus disentri, terus diare gitu
140 kan mungkin bisa dihindari bisa diantisipasi dengan kita hidup
141 bersih, misalkan tuh bersihin got itu kan, jamban mungkin.”
142 P1 “Nah sekarang seputar merokok pak.. bapak merokok nggak
143 pak?”
144 Peneliti “Ya saya bisa dikatakan lumayan berat”
145 P1 “Berarti dalam sehari bapak itu habisin berapa puntung rokok?”
146 Peneliti “Kalo satu bungkus itu kan dua belas batang. Kalo saya bangun Persepsi Mengenai Kebiasaan
147 tidur kan biasanya saya kalo habis sholat subuh saya gosok gigi, Merokok Yang Sulit Dihilangkan
148 bikin minum, terus yang saya ambil dulu bukan apa-apa dulu (Frekuensi Merokok)
149 tapi rokok dulu”.
150 P1 “Coba sekarang bapak ceritakan awal mula bapak merokok, dan
151 tidak bisa berhenti sampai sekarang!”
152 Peneliti “Nah gini cerita awalnya ya, itu dulu ya mungkin faktor pertama Pembentukan Persepsi
153 yang menyebabkan saya jadi suka rokok itu karena pergaulan Keseriusan, Kerentanan,
154 juga. Dulu saya usia SMP saya belum doyan merokok, setelah Keuntungan Dan Hambatan
155 usia SMA sering main sama teman yang suka merokok, nah Warga Mengenai PHBS
156 akhirnya saya ikut nyoba-nyoba kan jadi enak, dulu itu jaman (Evaluasi Perilaku: Hambatan)
92

157 saya sekolah itu rokok yang dilinting sendiri itu, bukan yang beli
158 itu.”
159 P1 “Berarti pas selesai SMP ya pak?”
160 Peneliti “Iya selesai SMP itu, itu saya sudah ngerokok. Pengennya Persepsi Mengenai Kebiasaan
161 P1 berhenti cuman nggak bisa.” Merokok Yang Sulit Dihilangkan
162 Peneliti “Tapi kan kalo bapak sudah tahu dampak negatifnya udah (Merokok)
163 harus jaga diri sendiri jangan sampe merokok lagi kan pak?”
164 P1 “Temennya merokok, saya nggak ngerokok kan malah nggak Pembentukan Persepsi
165 enak sendiri kan, ya mendingan saya ngerokok sekalian Keseriusan, Kerentanan,
166 daripada saya jadi perokok pasif kan mendingan saya ngerokok Keuntungan Dan Hambatan
167 sendiri, mendingan penyakit-penyakit aja dah, saya gitu. Warga Mengenai PHBS
168 Peneliti “Coba bapak jelasin dampak negatif dari merokok apa pak?” (Evaluasi Perilaku: Hambatan)
169 P1 “Waduh banyak sekali dampak negatif terutama bagi kesehatan Pembentukan Persepsi
170 itu ya penyakit itu paru-paru yang jelas terus apalagi dampak Keseriusan, Kerentanan,
171 ekonomi itu juga merugikan sekali, yang tahu merugikan Keuntungan Dan Hambatan
172 kantong, terus sekarang kan 1 bungkus itu lima belas ribu kan Warga Mengenai PHBS
173 buat masak udah kenyang, aturan kan gitu tapi saya mikirnya (Ancaman: Keseriusan)
174 bukan gitu saya mikirnya kalo mau ngerokok ya ngerokok saja.”
175 Peneliti “Terus pak, kan gini pak ada beberapa masyarakat ya kalo kita
176 lihat seperti biasanya tu kan ada beberapa tidak menjalankan
177 perilaku hidup bersih dan sehat dan ada juga yang malah
178 memang seperti yang bapak bilang biasanya menjalankan. Nah
179 terus kira-kira menurut bapak sendiri yang menjadi penghambat
180 mereka untuk tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
181 itu apa pak?”
182 P1 “Itu sebenarnya tidak ada penghambat, mungkin dia kurang
183 mendengarkan sosialisasi di rumahnya pak kadus apa mungkin
184 tidak sering lihat di sosial media apa di TV, itu mungkin biasanya
93

185 faktor kebiasaan, yang biasanya faktor kebiasaan, dari diri


186 sendiri, biasanya seperti itu.
187 Peneliti “Nah tapi kan, kalo mendengar penjelasan dari bapak, bapak
188 sendiri sudah melaksanakan perilaku-perilaku hidup bersih
189 tersebut, menurut bapak apakah ini karena adanya penyuluhan
190 atau sosialisasi tentang cara membersihkan lingkungan dan
191 sebagainya?
192 P1 “Misalkan saya belum tahu, belum ngerti saya jadinya ngerti oh,
193 saya harusnya begini oh, misalnya kan kalo saya itu buang
194 sampah sembarangan harus nggak boleh sebabnya nanti
195 akibatnya bisa begini merugikan orang lain, terus juga kan bisa
196 menimbulkan penyakit, DB misalnya dengan begitu berarti saya
197 mengerti sepenuhnya, makanya kan saya jadi rutin bersihin got
198 depan rumah, kan biasanya ada sampah-sampah platstik itu kan
199 nyangkut.”
200 Peneliti “Nah sekarang nih pak, menurut bapak sendiri apa saja dampak
201 positif dan negatif dari perilaku hidup bersih dan sehat?” Pembentukan Persepsi
202 “Kalo positifnya ya, yang jelas kita tetap bisa menjaga kesehatan Keseriusan, Kerentanan,
203 tidak mudah kena penyakit itu kan seperti diare, DB apalagi itu Keuntungan Dan Hambatan
204 kan yang pertama itu yang positif ya, kalo yang kedua yang Warga Mengenai PHBS
205 dampak negatifnya yang jelas kita tetap rugi. Rugi kalo kita kena (Evaluasi Perilaku: Keuntungan)
206 penyakit yang tadi itu kan wah.. kan ya rugi sendiri itu. Rugi dari Pembentukan Persepsi
20 segi ekonomi maupun segi apapun kita tetap rugi kalo kita tidak Keseriusan, Kerentanan,
bersih dan sehat gitu.” Keuntungan Dan Hambatan
Warga Mengenai PHBS
(Ancaman:Kerentanan)
94

Wawancara Kedua (W2)


Pewawancara : Aprillia Vanessha Mailoa (Peneliti)
Partisipan : P2
Waktu : 13 April 2016, pukul 18.35 – 19.10 WIB
Tempat Penelitian : Rumah P2

Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema


Peneliti “Selamat sore bapak, sebelumnya terima kasih karena sudah
210 bersedia menjadi partisipan saya pak.”
211 P2 “Selamat sore, iya mba”
212 Peneliti “Pertanyaan saya menurut bapak sendiri itu apa yang dimaksud
213 dengan perilaku bersih dan sehat pak?”
214 P2 “Kalau menurut saya perilaku hidup bersih dan sehat itu,
215 perilaku itu kan kalo istilah jawa perilaku itu kan tingkah laku
216 gitu kan, itu bersih dan sehat itu kan di sekitar lingkungan kan
217 gitu, kan jadinya lingkungan dan badan juga sehat maksudnya
218 ya perilaku yang bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan
219 sehat serta jiwa yang sehat.”
220 Peneliti “Kemudian bapak itu pernah ikut ini nggak sosialisasi yang biasa
221 diselenggarakan?”
222 P2 “Sosialisasi yang gimana ya mba maksudnya?”
223 Peneliti “Maksudnya sosialisasi yang kayak penyuluhan kesehatan gitu Pembentukan Persepsi Keseriusan,
224 pak.” Kerentanan, Keuntungan Dan
225 P2 “Saya ikut mba. Cuman sekarang jarang, karena banyak Hambatan Warga Mengenai PHBS
226 pekerjaan mba.” (Pendorong Tindakan:
227 Peneliti “Biasanya materi-materinya tentang apa saja pak?” Keikutsertaan Sosialisasi PHBS)
228 P2 “Biasanya itu ya, tentang cara mencuci tangan, ya harus jaga
Pembentukan Persepsi Keseriusan,
229 kebersihan lingkungan, ya itu.” Kerentanan, Keuntungan Dan
95

Peneliti “Menurut bapak kenapa sosialisasi tentang perilaku hidup bersih Hambatan Warga Mengenai PHBS
230 dan sehat itu penting nggak pak? (Variabel Modifikasi:
231 P2 “Kalo alasan saya, penting bagi warga karena dengan Pengetahuan)
232 sosialisasi kita bisa menolong orang terhindar dari penyakit,
233 apalagi tentang hidup bersih dan sehat, pengetahuan jadi
234 bertambah.”
235 Peneliti “Kalo begitu menurut bapak bagaimana cara bapak sendiri
236 khususnya untuk menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih
237 dan sehat?”
238 P2 “Yang penting kita rutin ya kalo misalkan ya setidaknya kalo kita
239 tidak ini kan kita khususnya disini pada umumnya ya, yang
240 penting kita sering nyapu di rumah sering bersihin sampah di
241 got-got atau apa gitu kan, apalagi depan rumah saya kan got, Pembentukan Persepsi Keseriusan,
242 biasanya kan ada sampah-sampah itu, ya saya angkat supaya Kerentanan, Keuntungan Dan
243 nggak mampet, kan biasanya kalo mampet nanti ada jentik- Hambatan Warga Mengenai Phbs
244 jentik nyamuk, entar bisa DB lagi. Bahaya kan itu mba.” (Ancaman: Kerentanan)
245 Peneliti “Kita lanjut ya pak ya, sekarang menurut bapak sendiri siapa sih
246 yang punya peran penting untuk menjalankan perilaku hidup
247 bersih dan sehat itu pak?”
248 P2 “Ya kalo menurut saya ya tuan rumah sendiri, selain itu sekitar
249 lingkungan ya warga itu sendiri.”
250 Peneliti “Coba bapak jelaskan mengapa warga itu punya peran penting
251 untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat?”
252 P2 “Kan kalau nggak semua warga terus kalau sendiri tentu kan Persepsi Dibutuhkan Peran
253 nggak bisa. Baiknya jika semua warga menjalankan, kan kalau Semua Warga Dalam
254 sebagian warga yang jalankan kan percuma saja kan.” Menciptakan Kebersihan Dan
255 Peneliti “Berarti menurut bapak ini, perilaku hidup bersih dan sehat itu Kesehatan Lingkungan Tempat
256 penting nggak pak untuk dijalankan?” Tinggal
(Peran Warga Menciptakan
96

257 P2 “Ya menurut saya itu penting itu.” Lingkungan Bersih Dan Sehat)
258 Peneliti “Mengapa penting pak?”
259 P2 “Lah.. itu kan juga demi menjaga kesehatan lingkungan dan
260 warga gitu kan mba.”
261 Peneliti “Terus menurut bapak sendiri itu, perilaku-perilaku apa saja
262 yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah
263 bapak lakukan?”
Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
264 P2 “Kalo menurut saya itu, ya menjaga lingkungan mba, kalo saya Yang Dapat Dilakukan Warga
265 sih sering 2 - 3 hari ya gimana yah saya bersih-bersih Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
266 lingkungan rumah bahkan tiap bulan sekali. Tapi maaf ya, kalo (Menjaga kesbersihan
267 disini tuh kan apa namanya tuh karena pekarangan itu subur lingkungan fisik)
268 sekali jadi cepat tumbuh.
269 Peneliti “Nah tapi gini lagi mba, ya maaf ya tetapi kan sehat itu nggak
270 cuman sehat pekarangan lingkungan itu nggak itu bukan hanya
271 tentang sehat, jiwa dan rohani saja mba, tapi kalo sehat
272 yangdan bersih itu ya.”
273 P2 “Oh iya pak, mau tanya pak ini seputar jamban pak. “Disini
274 Peneliti punya jamban nggak pak?” Pembentukan Persepsi Keseriusan,
275 P2 “Belum, ya memang saya akui memang di rumah sini tuh belum Kerentanan, Keuntungan Dan
276 punya, ya karena disini tuh baru, baru apa itu rumah ini baru Hambatan Warga Mengenai Phbs
277 dibangun.” (evaluasi perilaku: hambatan)
278 Peneliti “Oh..baru dibangun..emang sebelumnya kenapa pak?”
279 P2 “Dulunya kan roboh, robohnya baru ini mba 2015 akhir itu mba.
280 karena rumah sudah tua mba, kan rumah ini sering kosong
281 sering nggak ditempati, saya juga kan kerjanya jauh di boyolali,
282 kan rumah jarang ditempati, terus hujan lebat, bocor dimana-
283 mana terus kayunya kan lapuk mba, kan mba jadinya ambrol
284 gitu.”
97

285 Peneliti “Tapi itu kan sudah setahun yang lalu, terus kenapa bapak
286 belum buat jamban pak?”
287 P2 “Ya karena saya belum mampu mba, itu juga materialnya saya
288 kurang lengkap itu hanya kloset saja yang sudah ada, kalau
289 material lain ya belum bisa beli, soalnya uangnya belum cukup
290 terkumpul.”
291 Peneliti “Ya berarti kalo nggak ada jamban kayak gini, kalo misalnya
292 bapak BAB itu dimana?”
293 P2 “Ya sementara saya numpang dulu di rumah depan untuk BAB, Pembentukan Persepsi Keseriusan,
294 dulunya ada, numpang dulu sebentar kemarin kan sudah ada Kerentanan, Keuntungan Dan
295 bantuan-bantuan itu ya tapi kan belum dapat menjalankan gitu, Hambatan Warga Mengenai Phbs
296 soalnyabelum ada waktu juga.” (Menggunakan jamban)
297 Peneliti “Nah...pengen tahu pak, nah sekarang misalnya kalo bapak ada
298 jamban menurut bapak jamban itu mengapa harus dibersihkan?”
299 P2 “Menurut saya juga iya itu, harus dibersihkan itu”
300 Peneliti “Mengapa harus dibersihkan?” Pembentukan Persepsi Keseriusan,
301 P2 “Ya...itu kan yang menimbulkan bahaya juga tuh jamban itu, Kerentanan, Keuntungan Dan
302 karena itu bisa menimbulkan kuman penyakit itu, seperti sakit Hambatan Warga Mengenai Phbs
303 perutlah apa itu. Itu sangat penting tuh untuk dibersihkan.” (ancaman:kerentanan)
304 Peneliti “Nah pak, mau tahu bapak kalo sepulang darimana sepulang
305 dari kerja bapak itu cuci tangan nggak pak?”
306 P2 “Iya saya cuci tangan, misalnya kalo pulang kerja nggak cuman Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
307 cuci tangan, misalnya pulang dari kebun bawa apa gitu atau apa Yang Dapat Dilakukan Warga
308 gitu; kalo saya langsung mandi, biarpun dua kali ya mandi dua Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
309 kali gitu, biasanya sih saya mandi dulu baru makan.” (Mencuci Tangan, mandi)
310 Peneliti “Nah tadi kan bapak sempat singgung kan tentang penyakit
311 demam berdarah, itu kan berkaitan dengan jentik-jentik nyamuk.
312 Bagaimana caranya bapak untuk menjaga lingkungan agar
98

313 terbebas dari jentik-jentik nyamuk?”


314 P2 “Ya itu tadi membuang sampah pada tempatnya, menjaga
315 kebersihan lingkungan, maksudnya itu, kalo selokan mampet ya
316 dialirin, angkat sampah-sampah di selokan.”
317 Peneliti “Terus kalo bak mandi mandi gitu, bapak sering bersihkan nggak
318 pak?”
319 P2 “Sering, apalagi kalo habis hujan itu saya langsung bersihkan.” Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
320 Peneliti “Berapa kali seminggu bapak bersihkan tempat penampungan?” Yang Dapat Dilakukan Warga
321 P2 “Kalo yang ini sering, apalagi musim hujan begini ya tiap hari. 2- Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
322 3 kali itu saya bersihkannya.” (Menguras bak mandi)
323 Peneliti “Selanjutnya pak, bagaimana cara bapak mengelola sampah
324 RT?”
325 P2 “Misalnya kalo apa itu yang bisa dibakar ya dibakar, kalo yang
326 dibakar ya nggak mempan ya dikubur. Misalnya sampah plastik Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
Yang Dapat Dilakukan Warga
327 atau apa itu namanya ya pokoknya yang bisa dibakar itu, kalo Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
328 yang nggak bisa itu, misalnya kaleng, atau apa itu ya dikubur.” (Mengelola sampah RT)
329 Peneliti “Kenapa bapak lebih memilih sampahnya dibakar atau dikubur
330 pak?
331 P2 “Kan kalo dibakar kan apa itu kan habis, misalnya kalo dibuang,
332 misalnya kalau di got kan bisa menimbulkan bahaya juga.”
333 Misalnya mampetin selokan, itu kan juga bisa menimbulkan
334 penyakit, kalo dikubur atau dibakar kan nggak gitu.”
335 Peneliti “Nah pak, terus menurut bapak dari semua perilaku, misalnya
336 tadi menggunakan jamban, mencuci tangan, menguras bak
337 mandi, terus membakar sampah, bapak sendiri penyakit-
338 penyakit apa saja yang dapat dihindari jika bapak dan warga
339 melakukan perilaku-perilaku tersebut pak?”
340 P2 “Kalo disini, ya menurut saya sih tipes, DB.”
99

341 Peneliti “Nah tadi kan saya sempat lihat bapak merokok, itu sudah sejak
342 kapan bapak merokok?” Persepsi Mengenai Kebiasaan
343 P2 “Kalo saya merokok itu sejak keluar SD sampai sekarang, itu Merokok Yang Sulit Dihilangkan
344 nggak berhenti-berhenti itu sampai sekarang.” (kebiasaan merokok)
345 Peneliti “Itu dalam sehari biasanya bapak habisin berapa berapa
346 puntung rokok itu pak?”
347 P2 “Wah itu nggak tertentu itu, kalo baru nganggur itu ya misalnya Persepsi Mengenai Kebiasaan
Merokok Yang Sulit Dihilangkan
348 rokok yang bungkusan itu ya satu bungkus satu hari, tapi
(frekuensi merokok)
349 biasanya kalo dirumah saya lebih banyak rokok yang lintingan
350 itu, tapi kalo saya kondangan gitu biasanya yang bungkusan itu.
351 Padahal istri saya sering larang, ya tap nggak bisa itu loh saya
352 juga bingung.”
353 Peneliti “Coba bapak ceritakan awal mulanya bapak merokok, sampai
354 sekarang jadi nggak bisa berhenti pak?” Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
355 P2 “Awal mulanya sih juga cuman terpengaruh sama teman-teman Yang Dapat Dilakukan Warga
356 itu, jadi kecanduan gitu. Saya juga minat sih, ya pengen coba- Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
357 coba. Ternyata enak, jadi lama-lama nggak bisa berhenti. Intinya (evaluasi perilaku: hambatan)
358 terpengaruh lingkungan gitu.”
359 Peneliti “Nah pak, tadi kan bapak bilang sering ikut sosialisasi, menurut
360 bapak akibat adanya sosialisasi itu, bapak jadi lakukan nggak
361 perilaku-perilaku bersih sehat pak, ya misalnya tadi bapak bilang
362 kan materinya cuci tangan, itu bapak lakuin nggak?
363 P2 “Wah iya toh mba, saya begitu ya sebelum makan ya cuci
364 tangan dulu, ya bersihan rumput-rumput itu kan. Lagian juga,
365 karena dengan sosialisasi kita bisa berperiaku yang sesuai toh
366 mba jadinya kita terhindar dari penyakit, misalnya itu kan DB,
367 terus kita jadi tahu, apalai tentang perilaku hidup bersih dan
368 sehat, pengetahuan jadi bertambah.”
100

369 Peneliti “Menurut bapak ini dampak positif, keuntungan atau manfaat
370 kalo kita berperilaku hidup bersih dan sehat itu apa pak? Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
371 P2 “Keuntungannya bisa menimbulkan rumah sehat, keluarga juga Yang Dapat Dilakukan Warga
372 jadi bahagia gitu kan.” Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
373 Peneliti “Kalo dampak negatifnya itu tidak melakukan perilaku hidup (evaluasi perilaku: keuntungan)
374 bersih dan sehat itu apa pak?”
Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
375 P2 “Saya dan keluarga saya bisa dapat imbasnya itu, misalnya nih Yang Dapat Dilakukan Warga
376 nanti keluarga saya kena penyakit DB, terus yang paling utama Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
377 semua warga juga bisa kena masalah bencana alam, ya dapat (ancaman:kerentanan)
378 menimbulkan bahaya, seperti banjir, tanah longsor, terus kalo di
379 misalnya di sekitar sini deket-deket got kan bisa menimbulkan
380 penyakit itu misalnya DB, atau diare gitu.”
101

Wawancara Ketiga (W3)

Pewawancara : Aprillia Vanessha Mailoa (Peneliti)


Partisipan : P3
Waktu :18 April 2016, pukul 19. 12 - 19.30 WIB
Tempat : Rumah P3
Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema
381 Peneliti Selamat malam ibu, kita langsung saja ke pertanyaan
382 pertama ya bu. Menurut pendapat ibu, apa sih yang
383 dimaksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat?”
384 P3 “Perilaku hidup bersih dan sehat, terutama yang pertama itu
385 ya perilaku teruntuk menjaga kesehatan lingkungan keluarga,
386 misalnya bersih-bersih rumah biar kita sehat, misalnya kita
387 tuh makan ya kita tuh harus dijaga."
388 Peneliti Mau tanya bu, di sini tuh sering diadain sosialisasi nggak
389 P3 bu?”
390 “Sering sih, tapi pertemuan saya tuh kadang di balai desa, ya Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
391 kadang dari kecamatan, dari dusun kan sering. Kalau Yang Dapat Dilakukan Warga
392 sekarang ini saya lebih sering ikut yang di desa, kalau dusun Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
393 biasanya sih anak saya terus yang ikut, soalnya saya kan (Pendorong
394 Peneliti kerja gitu mba nanti anak saya sampaikan ke saya.” tindakan:keikutsertaan
395 “Menurut ibu, penyuluhan-penyuluhan atau sosialisi tentang sosialisasi PHBS)
396 perilaku hidup bersih dan sehat atau kesehatan yang lainnya
397 P3 itu penting nggak bu untuk di adaain?”
398 “Menurut saya itu ya penting skali itu, alasannya kan saya
399 tuh orang desa, jadi kan orang desa perilaku hidup bersih
400 dan sehat itu kan kurang terjamin gitu, misalnya masalah
401 lingkunga, masalah itu sering terjamin, jadi harus ada
102

402 sosialisasi itu, supaya tahu gitu


403 Peneliti Kan orang desa kadang itu, leleh luweh, nggak pernah tahu
404 kesehatan. Tapi bagi saya itu sosialisasi itu penting
405 P3 diadakan.”
406 “Kalau gitu biasanya materi-materi perilaku hidup apa sih
407 Peneliti yang sering disharekan bu?” Persepsi Mengenai Usaha-Usaha
408 “Biasanya sih tentang gimana cara untuk menjaga Yang Dapat Dilakukan Warga
409 lingkungan tetap bersih, terus cara menjaga kesehatan Sebagai Perwujudan Perilaku Sehat
410 P3 kewanitaan.” (Variabel Modifikasi:
411 “Kalau begitu coba ibu jelaskan seberapa penting kah itu Pengetahuan)
412 perilaku hidup bersih dan sehat menjaga lingkungan dan
413 kesehatan organ kewanitaan?”
414 “Sangat sangat penting, alasannya gini kita hidup ini kan
415 tidak sebatas hanya untuk hidup toh? Tapi sehat perilaku
416 yang baik itu kan harus karena kita ini kan hidup itu kan
417 Peneliti meskipun kita banyak harta tapi kalau perilakunya tidak sehat
418 itu juga tidak bagus. Tapi meskipun kita pas-pasan tapi
419 P3 perilakunya kita sehat tapi kan hidupnya kita akan enak aja.
420 Kita hidup juga kan dari sehat itu istilahnya.”
421 “Menurut ibu sendiri siapa sih yang punya peran penting
422 untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat bu?”
423 “Ya warga punya peran penting harus itu, karena begini kita Persepsi Dibutuhkannya Peran
424 ini kan warga, warga kan satu desa. Satu desa kan itu jika Semua Warga Dalam
425 Peneliti dibandingkan satu rumah itu kan sama. Misalkan begini, Menciptakan Kebersihan Dan
426 kalau saya bersih mana tetangga saya nggak bersih nah Kesehatan Lingkungan Tempat
427 istilahnya sama aja kan. Lingkungan pasti akan tetap kotor, Tinggal
428 padahal kita sendiri sudah bersih tapi orang lain tidak (peran warga dalam
429 P3 misalnya.” menciptakan lingkungan bersih
dan sehat)
103

430 “Menurut ibu sendiri perilaku-perilaku hidup bersih dan sehat


431 apa saja yang sudah ibu lakukan setiap harinya bu sebagai
432 ibu rumah tangga, sebagai pencerminan dari perilaku hidup
433 bersih dan sehat bu?”
434 “Kalo saya ya, biasanya sih mengatur lingkungan sapu-sapu
435 Peneliti halaman, makan makanan yang sehat, jadi jaman sekarang
436 jangan gengsi-gengsian, misalkan saya makan sama sambel
437 P3 dan sayur toh, daripada saya makan makanan yang siap saji
438 Peneliti gitu kan. Contohnya saja ayam potong, nah itu kan boleh
439 makan tapi jangan terlalu banyak. Siapa tahu itu ada ayam
440 P3 yang disuntik gitu. Selanjutnya bu, ini terkait jamban. Disini
441 ibu punya jamban nggak bu?”
442 “Punya, milik sendiri.”
443 “Selain jamban, kalau misalnya ibu lgi di kebun terus kebelet
444 Peneliti buang air besar biasanya ibu gimana?”
445 “Nggak kalau saya harus cepat pulanglah, terus kalo BAB ya Persepsi Mengenai Usaha-
446 P3 di jamban, kalau disana saya nggak bisa keluar. “Meskipun Usaha Yang Dapat Dilakukan
447 harus larinya kayak apa kayak dikejar setan, ya pastinya Warga Sebagai Perwujudan
448 saya harus pulang.” Perilaku Sehat
449 “Selanjutnya ini terkait cuci tangan bu, ibu selalu cuci tangan (Menggunakan jamban)
450 Peneliti nggak setelah beraktivitas?”
451 “Nggak, saya sering kali cuci tangan, karena tangan kan. Persepsi Mengenai Usaha-
452 P3 “Misalnya, saya kan sering naik bis, kan kalau bisnya penuh Usaha Yang Dapat Dilakukan
453 Peneliti kan saya selalu pegangan nah itu kan biasanya ada Warga Sebagai Perwujudan
454 kumannya itu. Apalagi langsung makan, wah kita bisa sakit Perilaku Sehat
455 P3 perut itu.” (Mencuci tangan)
456 “Selanjutnya ini, terkait jentik nyamuk bu. Ibu disini punya Pembentukan persepsi
457 bak mandi nggak bu?” (ancaman: susceptibility)
104

458 Peneliti “Punya.”


459 “Bagaimana cara ibu untuk mengatasi jentik-jentik nyamuk,
460 P3 apalagi baknya ibu terbuka ni bu?” Persepsi Mengenai Usaha-
461 “Caranya saya sih, tiap 3 hari baknya saya bersihkan kalau Usaha Yang Dapat Dilakukan
462 Peneliti nggak ya, setiap sudah kotor tetap saya bersihkan pake Warga Sebagai Perwujudan
463 sabun, terus sikat supaya yang nepel-nempel di bak itu bisa Perilaku Sehat
464 P3 hilang.” (Menguras bak mandi)
465 “Coba ibu jelaskan, mengapa sih kita perlu membersihkan
466 penampungan air itu?”
467 Peneliti “Itu kan biasanya tempat banyak jentik-jentik nyamuk,
468 takutnya kan itu nanti jadi sarang penyakit kan.”
469 P3 “Selanjutnya ini terkait tempat pembuangan sampah bu, ibu Persepsi Mengenai Usaha-
470 disini punya tempat sampah nggak di dalam rumah?” Usaha Yang Dapat Dilakukan
471 Peneliti “Punya, tapi yang utama kalau yang plastik-plastik itu saya Warga Sebagai Perwujudan
472 bakar. Tapi kalau misalkan daun-daun itu ya, ya taruh buat Perilaku Sehat
473 nanti pupuk itu.” (Mengelola sampah RT)
474 P3 “Kenapa ibu bisa memilih tuk sampah-sampah plastik itu
475 dibakar bu?”
476 Peneliti “Karena kan kalau dibuang sembarangan bisa membuat
477 sana-sana kan banjir toh. Mending kan saya bakar,biar
478 P3 langsung habis kan.”
479 “Menurut ibu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat
480 Peneliti seperti yang tadi itu, gunakan jamban saat BAB, menguras
481 P3 bak mandi, cuci tangan penyakit-penyakit apa saja yang bisa
482 Peneliti kita hindari bu?
483 P3 “Ya yang bisa kita hindari ya itu DB kan, terus apa malaria,
484 Peneliti diare, flu juga kan.”
485 P3 “Terus menurut ibu, gimana caranya ibu untuk
105

486 membersihkan lingkungan, padahal kan ibu banyak


487 Peneliti pekerjaan?
488 P3 “Saya harus menyisakan waktu untuk melakukan perilaku
489 Peneliti hidup bersih dan sehat.
490 “Selanjutnya, ini terkait merokok bu. Ibu merokok nggak bu?
491 P3 “Tidak saya sama sekali tidak merokok.
492 “Menurut ibu sendiri kenapa kita tidak boleh merokok bu?”
493 Peneliti “Menurut saya sih, karena bisa membahayakan kesehatan
494 mba.”
495 “Emang bahayanya apa yang ibu tahu?”
496 “Sakit paru-paru, jantung kayak gitu.”
497 P3 “Emang yang ibu tahu di rokok itu ada zat-zat yang
498 berbahaya nggak yang ibu tahu?”
499 “Nggak tahu mba, ya saya cuman tahu ya rokok itu bahaya.”
500 “Nah ibu, tadi ibu sempat bilang sering ikut sosialisasi
501 Peneliti tentang menjaga kebersihan lingkungan dan organ
502 kewanitaan, nah setelah tahu cara-caranya ibu lakukan
503 nggak dalam kesehariannya ibu?
504 P3 “Kalo saya ya iya mba, biasanya saya beres-beres rumah, Persepsi Mengenai Usaha-
505 ngepel, terus kan itu kita kan cewek ya harus CDnya tuh Usaha Yang Dapat Dilakukan
506 harus diganti setiap mandi itu kan, biar nggak gatal-gatal Warga Sebagai Perwujudan
507 Peneliti organ kewanitaannya itu. Perilaku Sehat
508 “Berarti menurut ibu, manfaat apa sih yang ibu dapatkan dari (Menjaga kebersihan organ
509 adanya sosialisasi-sosialisasi tentang kesehatan itu bu?” reproduksi)
510 P3 “Yang saya dapatkan misalkan yang utama kalau ada
511 penyakit kalau ada sosialisasi jadinya kita nggak menunda-
512 nunda untuk mengobati penyakitnya itu mba.
513 Peneliti “Terus bu, sekarang gini, menurut ibu dampak positif apa
106

514 P3 saja dari menjalankan perilaku hidup bersih sehat dan tidak
515 menjalankan bu?
“Menurut saya ya...hidupnya jadi tenang, damai terbebas dari Pembentukan Persepsi
penyakit, apalagi kesehatan itu penting terus harganya mahal Keseriusan, Kerentanan,
juga. Keuntungan Dan Hambatan
“Kalo dampak negatifnya bu?” Warga Mengenai Phbs
“Dampak negatifnya itu ya itu kesalahannya dia sendiri, kalau (evaluasi perilaku: keuntungan)
sudah sakit nanti yang ada bisa rugi,karena sudah tidak
tenang makanpun tidak enak, penyakit juga mudah
menyerang, penyakit tambah parah.Nah misalnya penyakit Pembentukan Persepsi
apa itu, ya sakit gula kan itu. Uang yang di keluarkan juga Keseriusan, Kerentanan,
nantinya banyak. Nanti juga kalau yang punya banyak Keuntungan Dan Hambatan
penyakit itu kan, makanannya di larang semua, jadinya Warga Mengenai Phbs
uangnya sia-sia karena nggak bisa beli makanan yang (ancaman: kerentanan)
disukai. Mending begini, kalau uangnya saya sedikit tapi
nggak punya penyakit itu kan malah lebih enak.”
107

Lampiran 8

Transkrip Verbatim Triangulasi Sumber

Pewawancara :Aprillia Vanessha Mailoa (Peneliti)


Nara Sumber : In.1(Tenaga Kesehatan bagian Kesehatan Lingkungan, Puskesmas Getasan)
Waktu :04 Mei 2016, pukul 09.52 – 10.30 WIB
Tempat : Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang
Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema
516 Peneliti Selamat pagi pak, terima kasih pak karena sudah bersedia
517 diwawancarai.
518 In. 1 Langsung saja ya pak!”
519 Peneliti “Pagi...oke lanjut!”
520 “Pertanyaan pertama pak, menurut bapak apakah warga
521 dusun kebonan khususnya sudah memahami dengan
522 benar apa itu perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga
523 mereka bisa melakukannya setiap hari pak? Coba bapak
524 jelaskan!”
525 In. 1 “Ee..sebetulnya kalo kita bicara itu, sehingga kita sudah
526 banyak kita sampaikan beberapa kali, ada beberapa
527 pertemuan-pertemuan hanya saja mereka untuk
528 menjalankannya yang belum. Kalo pengetahuan sudah,
529 sudah tahu, sudah ada hanya kemauan dia untuk merubah
530 perilaku dari kurang sehat menjadi yang sehat, itu yang
531 masih perlu ditingkatkan.”
532 Peneliti “Berarti menurut bapak sendiri, warga dusun kebonan ini,
533 pada umumnya sudah berhasil belum menciptakan
534 lingkungan yang bersih dan sehat nggak pak?”
108

535 In. 1 “Kalo menciptakan ya sebetulnya e belum, bisa dikatakan


536 dengan kita melihat secara kasat mata dilihat, kita kesana
537 kan masih belum.”
538 Peneliti “Masih belumnya itu, di bagian mananya pak?
539 In. 1 “Di lingkungannya, terus juga dia perilaku tiap harinya.
540 Contoh kalo PHBS kan ya saya ambil contohnyasaja cuci
541 tangan pake sabun, itu masih belum. Nah dia sudah cuci
542 tangan sudah, tapi kalo pake sabun ya belum nah itu yang
543 diharapkan dari kita itu belum. Padahal dia sudah dikasih
544 tahu, itu ada dulu dari Perguruan Tinggi yang disitu sudah
545 memberikan arahan tapi ya, tapi yang untuk
546 mempraktekkan setiap harinya, tiap kapan dia harus cuci
547 tangan pake sabun itu belum, begitu juga untuk lingkungan.
548 Mereka itu ya masih buang sampah di selokan itu.”
549 Peneliti “Kalo penggunaan jamban sendiri pak, itu mereka
550 semuanya sudah menggunakan jamban belum pak?”
551 In. 1 “Ya pada umumnya sudah menggunakan jamban, dalam Persepsi mengenai usaha-usaha
552 menjalankan BABnya ya, karena kita sudah mencanangkan yang dapat dilakukan warga
553 bahwa kecamatan Getasan itu sudah UDP, sudah tidak ada sebagai perwujudan perilaku
554 yang PHBS di sembarang tempat. Selain itu juga saya ada sehat
555 masukkan dari warga dari kader, itu memang saya kan (penggunaan jamban)
556 setiap tanggal 10 ada pertemuan kader disana, tanggal 10
557 setiap bulannya saya upayakan untuk bisa hadir untuk
558 wawancara dengan mereka, juga saya minta bantuannya
559 untuk saya kasihkan apa satu blangko untuk diisi, disitu
560 tercantum nama RT, dusunnya, terus nama pemilik rumah,
561 jiwanya berapa sudah punya akses jamban atau belum,
562 kalo punya jamban itu, kloset, lengsengan, cemplungan
109

563 atau masih nurut itu ada , data ada. Jadi saya sudah
564 siapkan data untuk mereka per RT. Nah data-data itu kan
565 digunakan sebagai bahan evaluasi nantinya, untuk akan
566 ditindak lanjuti oleh kami.”
567 Peneliti Tapi sebenarnya pemerintah sendiri sudah memberikan
568 bantuan bantuan-bantuan nggak pak untuk fasilitas-fasilitas
569 yang belum dimiliki oleh warga, misalnya bantuan
570 pengadaan jamban gitu?”
571 In. 1 “Ya jamban itu kan, ada, dan sudah dilaksanakan, ada
572 yang istilahnya ya itu kan juga harus kembali ke pada
573 pribadi mereka, yaitu kemauan mereka untuk membuat,
574 kalo jamban kan kebutuhan kita masing-masing kan, kalo
575 bantuan, masa pemerintah bantu terus, yang lainnya
576 nggak. Ya timbal baliknya kan ya harus, didasari dengan
577 kebutuhannya kita sendiri kan.”
578 Peneliti “Terus pendapat bapak tentang pengelolaan sampah
579 Rumah Tangga warga pada umumnya yang buang sampah
580 sembarang itu gimana pak?”
581 In. 1 “Kalo untuk pengelolaan sampah Rumah Tangga, saya
582 sudah sampaikan kalo sampah itu bisa dipisahkan, kenapa
583 demikian, misalnya itu sampah-sampah plastik-plastik itu Persepsi mengenai usaha-usaha
584 saya memang sendirikan,daun-daun kering itu bisa dibakar yang dapat dilakukan warga
585 tapi jangan sekali-kali buang ke sungai, kenyataan kan, sebagai perwujudan perilaku
586 kasih plastik di buang ke sungai kan mereka, tapi ya itu sehat
587 termasuk perubahan signifikan itu, dulunya kan nggak (mengelola sampah RT)
588 kayak gitu, dulunya malah di buang langsung gitu aja tanpa
589 dipilah, tapi saya selalu ingatkan itu jang dibuang, karena
590 kasihan warga yang dibawah, kan bisa mencemari
110

591 lingkungan, membahayakan masyarakat yang tinggal di


592 bawah kan, kalo daun-daunnya kalo dari rumpu atau apa
593 itu kan biasanya kalo puyahewanya dikasih kan, atau
594 nggak dijadikan pupuk juga kan. Ya itu sih silahkan aja sih.
595 Peneliti Saya sring skali ingatkan, tolong kalo botol aqua minuman
596 itu jangan dibuang, tapi disendirikan ya siapa tahu itu
597 berguna bagi orang lain maupun diri sendiri, kan itu bisa
598 dijual kan.”
599 In. 1 Oh iya pak, saya mau tanya pak disini khususnya itu ada
600 petugas yang angkut sampah nggak pak?
601 Peneliti “Nggak ada, ya hanya petugas kebersihan saja, hanya
602 warga sendiri, karena kan desa kan mba. Sebetulnya kalo
603 mereka ada keinginan seperti itu, sehingga ada kemauan
604 untuk siasati gimana gitu kan, ya makanya tadi saya suruh
605 In. 1 mereka itu untuk sendirikan, kan kalo ada petugas
606 kebersihan atau pemulung atau apa kan bisa dikasihkan.
607 Nah botol-botol bekas itu kan bisa dijual.
608 Peneliti “Kalo begitu nimenurut bapak sendiri, warga sepenuhnya
609 belum menjalankan PHBS, yakni perilaku cuci tangan,
610 pemberantasan jentik nyamuk, penggunaan jamban,
611 pengelolaan sampah RT, merokok ?”
612 In. 1 “Kalo cuci tangan pake sabun, itu masih belum meskipun Persepsi mengenai usaha-usaha
613 tidak semuanya sih, karena ya sebagian juga sudah CTPS, yang dapat dilakukan warga
614 merokok juga rata-rata masyarakat masih,belum bisa sebagai perwujudan perilaku
615 untuk diminta berhenti untuk sekali itu belum bisa, iu kalo sehat
616 masuk di kriteria PHBS, masalah merokok itu masih belum (mencuci tangan)
617 bisa diatasi, ya masih dilakukan karena sudah menjadi Persepsi mengenai kebiasaan
618 kebiasaan sih mba ,kalo jamban ya sudah, terus air bersih merokok yang sulit dihilangkan
111

619 juga sudah, kalo sampah, sudah menjalankan tapi masih (merokok)
620 kurang, perlu peningkatan, kan dulu juga ada yang dikasih
621 dari mahasiswa lain itu, penggunaan limbah sampah yang
622 masih bisa dimanfaatkan lagi, itu ada dulu hanya mungkin
623 mereka tidak menindaklanjuti nah, terus untuk sampah itu
624 ada masyarakat yang sudah dibakar, ada yang disendirikan
625 nah ini memang, kalo pemberantasan jentik nyamuk Persepsi usaha-usaha yang dapat
626 sendiri, ya bisa dikatakan sudah dari perilakunya mereka ya dilakukan warga sebagai
627 sudah bisa seperti membersihkan selokan-selokan itu, bak perwujudan perilaku sehat
628 mandi juga itu kan, ya bagi saya sendiri, petugas sanitasi (menguras bak mandi)
629 untuk STBM, kriteria ke lima itu nanti masuk kesananya.
630 Itu kan masuk desa Tolokan ya, khusus dusun kebonan itu,
631 ya nantinya dicanangkan mereka bisa melaksanakan
632 kriteria STBM.”
633 Peneliti “Apa itu pak?”
634 In. 1 “Yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, jadi yang
635 menjalankan sepenuhnya itu masyarakat, kita hanya
636 memandunya saja. Salah satu diantara pilar yang pertama
637 kan BAB, pilar kedua CTPS (Cuci Tangan Pakai
638 Sabun),terus juga Pilar ke tiga Pengelolaan Air Minum,
639 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Limbah Rumah
640 Tangga itu sudah saya masukkan ke pertemuan, pas
641 kegiatan posyandu juga saya sudah laksanakan, waktu di
642 SDnya kita juga sudah melaksanakan sosialisasi, tinggal
643 tindak lanjutnya mau nggak gitu, terus yang ketiga itu kan
644 masalah air, kalo air kan sudah baik, terus masalah
645 pengelolaan limbah Rumah tangga, yang kelima adalah
646 pengelolaan sampah. Ini semua termasuk program yang
112

647 sudah saya jalankan ini, dari puskesmas disini.


648 Pencanangan kelima pilar ini mereka yang harus
649 melaksanakan, kita hanya memberikan masukan dan
650 motivasi, seperti harus melaksanakan ini, melaksanakan
651 ini.”
652 Peneliti “Nah pak, terus bagaimana cara puskesmas sendiri
653 khususnya bapak yang bergerak di bagian keling sendiri
654 dalam menangani phbs yang belum sepenuhya dijalankan
655 ini pak?Coba bapak jelaskan.”
656 In. 1 “Ya klo saya sih itu penggalakan sosialisasi atau
657 penanganan perilaku terkait lima pilar itu, terus adanya
658 pertemuan setiap tanggal 10 tiap bulannya antara petugas
659 kesehatan puskesmas dan kader-kasder yanga da di dusun
660 guna membicarakan hal-hal kesehatan atau fasilitas-
661 fasilitas apa sja yang masih kurang di dusun masing-
662 masing. Terus juga ada kegiatan rutin juga berupa
663 sosialisasi ya, dengan bidan desanya, ya kita disini dengan
664 semampunya menggerakkan tenaga-tenaga kesehatan
665 yang adauntuk mebantu, ya kita yang namanya motivasi
666 dan penyuluhan kan, kita tidak berhenti sekali kan, soalnya
667 kalo sekali nanti hasilnya tidak kelihatan, kan saya bisa
668 merasakan ini wah sudah lama ni mba, tapi ya ada
669 perubahan signifikan tersendiri ini mba.”
670 Peneliti “Perubahan dibagian mana pak?”
671 In. 1 “Nah kan saya baru 32 tahun kerja kan sebagai petugas
672 kesehatan puskesmas khususnya, ya itu mindsetnya saya
673 kan masalahnya itu hanya masalah jamban itu, tapi
674 alhamdulilah kalo sekarang ya mereka sudah tidak BAB Persepsi mengenai usaha-usaha
113

675 sembarang sudah memakai jamban, dulu kan ada yang yang dapat dilakukan warga
676 buang ke sungai, ke kali, ke kebun akhirnya kan, untuk sebagai perwujudan perilaku
677 mebrubah perilaku mereka yang kurang baik, butuh sehat
678 proses.” (penggunaan jamban)
679 Peneliti “Terus pak, kalo misalnya bapak atau tenaga kesehatan
680 lainnya sering adain sosialisasi itu, keaaktifan warga sendiri
681 gimana pak? mereka aktif kah atau?”
682 In. 1 “Ya mereka ya aktif datang mendengarkan, untuk Pembentukan persepsi
683 melanjutkan ya itu kembali lagi itu kan terkait kebiasaan keserusan, kerentanan,
684 dan kemauan mereka sebenarnya, nah itu yang perlu kita keuntungan dan hambatan warga
685 sadari juga kita mencoba untuk bagaimana dia itu rasa mengenai PHBS (pendorong
686 butuh, itu kalo masyarakat itu klo nggak butuh, ya mereka tindakan: keikutsertaan sosialisasi
687 itu nggak akan menjalankan itu jadinya lima hal tersebut PHBS)
688 nggak mungkin dijalankan kan begitu. Ya mungkin hari ini
689 bisa, besok nggak, ya itu tergantung lagi pada peribadi
690 masyarakat masing-masing.” Padahal kalo mau dibilang
691 tenaga kesehatan disini kanya sudah sangat berupaya, ya
692 tapi kembali lagi ke masyarakat.”
693 Peneliti “Susah nggak pak untuk mengubah perilaku-perilaku
694 mereka yang tidak sesuai dengan PHBS? Coba bapak
695 jelaskan!”
696 In. 1 “Tentu susah mba, nah proses itu kan bisa dilalui dengan
697 pengetahuan yang bersangkutan, kedua lingkungan yang Pembentukan persepsi
698 bersangkutan di masyarakat, ketiga mungkin kaitannya keserusan, kerentanan,
699 dengan ekonomi yang juga berpengaruh gitu kan. Kalo kita keuntungan dan hambatan warga
700 kesana kan, terus nanya, kok bapak nggak ada jamban, ya mengenai PHBS
701 pasti mereka jawab, darimana uangnya pak? saya sendiri, (ancaman: hambatan)
702 untuk makan saja susah pak, nah kadang-kadang kalimat-
114

703 kalimat itu yang dilontarkan. Tapi ya sementara kita terima,


704 kemudian setelah itu, kita ajak berpeikir seperti kita, duduk
705 sama-sama bicarakan. Ya tapi yang untuk PHBS terus
706 terang ya, perilaku itu membutuhkan waktu yang tidak
707 singkat, perlu tahap-tahapan, kita perlu rutin untuk bisa
708 menyelami mereka, kemauan mereka mana, baru kita
709 mencoba untuk supaya, dia merasa butuh, pikir aja dia kalo
710 sudah punya rasa butuh. Pernah kan saya nanya ke bapak
711 yang nggak punya jamban, nah pak, babnya kemana, terus
712 dijawab numpang tatangga, terus saya tanya lagi satu
713 rumah ada berapa jiwa? Ya ada tiga jiwa pak,terus saya
714 nanya lagi kan, apa setiap rumah itu bab di tmpat yang
715 sama? Dia jawab lagi iya pak, saya tanya lagi nggak
716 merasa malu ya kalo numpang-numpang terus. Ya itu ya,
717 usaha kita untuk coba memasukkan rasa seperti itu ke
718 mereka, ya pastinya kan dia akan berpikir, walaupun
719 berpikirnya tidak hari ini, mungkin lusa yang akan datang
720 dia pasti berpikir. Ya intinya perlu proses ya mba.
721 In. 1 “Kasarnya gini, kalo mereka sudah rasakan sakit dan alami Pembentukan persepsi
722 penyakit, ya itu baru mereka bergerak, sama halnya keserusan, kerentanan,
723 dengan ketika mereka merasa butuh, misalnya butuh keuntungan dan hambatan warga
724 jamban baru mereka buat jamban. mengenai PHBS
725 Peneliti Tapi harapan bapak sendiri untuk program penggalakan (ancaman:keseriusan)
726 sosialisasi apa pak?
727 In.1 “Ya harapan saya semoga dapat mengubah mindset serta
728 perilaku mereka dari yang tidak sesuai menjadi yang
729 sesuai, ya lewat penggalakan sosialisasi itu pak, meskipun
730 susah dan harus berulang-ulang kali.Yang penting untuk
115

731 kebaikan bersama kan gitu.”


732 Peneliti “Jadi menurut bapak phbs yang tidak dijalankan ini, semua
733 berawal dari kurangnya rasa butuh mereka?”
734 In. 1 “Ya intinya ya gini lagi mba, kata kuncinya itu, ya mereka
735 belum rasa butuh, sepanjang masyarakat itu belum punya
736 rasa butuh dia dikasih tahu berapa kali pun, udah tahu,
737 pengetahuannya sudah bertambah ini, tapi ya ditunjang lagi
738 kalo ada penyakit yang bisa menular, kalo dia kena baru
739 rasa butuh akan muncul.”

Verbatim Triangulasi Sumber 2


Pewawancara :Aprillia Vanessha Mailoa ( Peneliti )
Nara Sumber : In. 2 (Kepala Dusun Kebonan,Getasan)
Waktu : 05 Mei 2016, pukul 18.00 - 18.30 WIB
Tempat : Rumah Kepala Dusun
Baris Pelaku Uraian Wawancara Tema
739 Peneliti “Selamat malam bapak, terima kasih karena bapak sudah
740 bersedia ditanya-tanya sedikit.”
741 In. 2 “Selamat malam, iya.”
742 Peneliti “Langsung saja ya pak, menurut bapak warga dusun kebonan
743 sendiri sudah memahami dengan benar perilaku hidup bersih
744 dan sehat nggak pak, sehingga dapat melaksanakannya?
745 Coba bapak jelaskan!”
746 In. 2 “Ya, belum sepenuhnya ya, belum.”
747 Peneliti “Alasannya kenapa pak?”
748 In. 2 “Kan masih ada yang bersih-bersih itu juga belum, terus
749 menyadar diri, masih terlihat juga pekarangan-pekarangan
116

750 depan rumah yang belum, terus kan masih ada juga tuh ada
751 yang masih belum membersihkan selokan depan rumah
752 mereka, entah sibuk atau apa kan, tapi sudah sering dikasih
753 Peneliti tahu itu.”
754 “Nah menurut bapak sendiri apa sih yang menjadi kendala
755 In. 2 mereka masih belum sepenuhnya berperilaku hidup bersih dan
756 sehat?”
757 “Kalo disini tuh ya seperti yang saya bilang tadi mungkin Pembentukan persepsi
758 banyak kesibukkan, dan SDMnya juga belum begitu mampu ya keseriusan, kerentanan,
759 Peneliti dari segi ekonomi juga kan, makanya ya mereka kurang keuntungan dan hambatan
memperhatikan juga.” warga mengenai PHBS
760 In. 2 “Tetapi untuk pengetahuan sendiri terkait perilaku hidup bersih (ancaman: hambatan)
761 dan sehat, gimana pak?”
762 “Sebenarnya kalo untuk pengetahuan masyarakat sini ya, itu
763 sudah berulang-ulang kali dikasih tahu, sudah tahu
764 sebenarnya sosialisasi dari mahasiswa atau apa, dari
765 kelompok-kelompok dasa wisma kan sering skali diutarakan,
766 Peneliti dari ibu bidan juga sering ngasih tahu itu, tapi ya itu karena
767 In. 2 kurang sadar dan kemauan mereka yang kurang itu.”
768 “Kalo Perilaku BAB sendiri gimana pak?” Persepsi mengenai usaha-
769 “Kalo BAB sendiri, ya disini sudah nggak ada yang BAB usaha yang dapat dilakukan
770 sembarangan semuanya ya sudah pake jamban ya, karena warga sebagai perwujudan
771 Peneliti sewaktu mereka ada yang ketahuan buang air besar, entar perilaku sehat
772 mau difoto disini, mau dipajang gitu, ya itu sanksi dari saya (penggunaan jamban)
773 itu.”
774 In. 2 “Kalo mencuci tangan, dan perilaku mereka untuk
775 memberantas jentik nyamuk gimana pak udah terlaksana
7 dengan baik belum pak?”
117

76 “Ya kalo cuci tangan ya saya kurang begitu tahu ya, tapi ya
777 mereka dasarnya sudah tahu kan biasanya di kasih tahu bidan
778 kalo ada sosialisasi itu kan cara cuci tangan yang benar,
779 cuman ya palingan ada sudah itu pake sabun atau mungkin
Persepsi mengenai usaha-
780 bisa kadang-kadang bisa lupa juga kan gitu.Kalo
usaha yang dapat dilakukan
781 pemberantasan jentik nyamuk ya, sebagian sudah bisa sih,
warga sebagai perwujudan
782 seperti membersihkan selokan, mengubur sampah yang bisa
perilaku sehat
783 Peneliti jadi empat genangan air kalo hujan, ya atapi sebagian juga
(mencuci tangan, mengelola
784 belum, misalnya selokan depan rumah ada yang belum di
sampah RT)
785 In. 2 bersihkan baik juga, ya kembali lagi mungkin karena saking
786 Peneliti sibuknya di kebun kan.”
787 In. 2 “Kalo untuk pengolahan sampah sendiri, ya warga disini masih
788 Peneliti sering buang sampah sembarangan nggak pak?”
789 In. 2 “Ya... masih juga.”
790 “Contohnya seperti apa, mereka buang kearah mana pak?”
791 “Ya ke sungai.”
792 “Itu sampah-sampah seperti apa pak, yang dibuang ke
793 sungai?”
794 “Ya.. e.. kalo sampah seperti daun-daun buangnya di Persepsi mengenai usaha-
795 kandang-kandang di jadikan pupuk, ya kalo plastik itu yang usaha yang dapat dilakukan
796 masih dibuang ke sungai. Tapi kalo plastik yang ada warga sebagai perwujudan
797 Peneliti manfaatnya itu, nggak dibuang ke kali, kan ada yang nyari perilaku sehat
798 In. 2 sini, untuk dikumpulin atau di jual itu kan ada. Biasanya yang (mengelola sampah RT
799 dibuang di kali itu, plastik pembungkus, kalo plastik-plastik
800 seperti botol aqua atau apa, e air mineral itu nggak, ya
801 Peneliti biasanya dipisahkan.”
802 “Terus pak biasanya dibakar juga nggak pak?”
803 “Ada juga yang dibakar, biasanya yang plastik pembungkus ya
118

804 juga dibakar, kalo bisa kan kalo dibuang sini kan nggak boleh
805 In. 2 tuh, yang diselokan sama drainase didusun itu ya nggak boleh
806 itu kan kasihan yang dibawah, imbasnya ya yang RT 06 itu.”
807 “Nah bapak kan sempat singgung tadi sosialisasi, nah menurut
808 Peneliti bapak warga sendiri itu aktif nggak untuk ikut sosialisasi itu
809 pak terkait sehingga mereka mengetahui bagaimana cara
810 In. 2 berperilaku hidup bersih dan sehat pak?”
811 “Ya kalo mengikutinya aktif, semuanya itu aktif sekali, ya Pembentukan persepsi
812 makanya sosilisasi itu sangat bermanfaat itu jadinya ya keseriusan. Kerentanan,
813 Peneliti mereka tahu, cuman ya ada beberapa warga yang sudah keuntungan dan hambatan
814 menjalankan, tapi ada juga yang belum.“Kalo materi-materinya warga mengenai PHBS
815 semuanya tentang menjaga kesehatan pak?” (pendorong tindakan:
816 “Ya nggak juga sih campur, kan kalo kesehatan terus kan keikutsertaan sosialisasi
817 bosan juga, yo diganti-ganti toh, tapi masalah kesehatan ya PHBS)
818 nomor satu, yang utama.”
819 In. 2 “Nah selain bapak bilang ada cara bapak menangani adanya
820 warga yang masihbelum berperilaku bersih dan sehat kan
821 Peneliti bapak beri sanksi, selain sanksi-sanksi yang tadi misalnya
822 didapati mereka BAB sembarangan kek difoto, selain itu ada
823 In. 2 program-program khusus lainnya nggak pak yang bapak lagi
824 jalankan untuk mendorong mereka berperilaku hidup bersih
825 dan sehat?”
826 Peneliti “Sebatas kemampuan saya ya, kalo kelihatannya dusunnya
827 In. 2 agak kotor ya langsung saya suruh besok kerja bakti, biasanya
828 gitu aja.”
829 “Terus kalo untuk perilaku merokok sendiri gimana pak, warga
830 Peneliti di dusun sini?
831 In. 2 “Wah..kalo merokok hampir semuanya masih ya, sudah itu
119

832 Peneliti untuk dihilangkan, kan setiap harinya mereka harus merokok, Pembentukan persepsi
833 In. 2 sudah kebiasaan jadinya, kan jatohnya ngerokok terus kan. keseriusan. Kerentanan,
834 “Biasanya itu, kerja bakti bersamanya itu setiap kapan pak?” keuntungan dan hambatan
835 “Hari minggu biasanya, ya kalo musim sibuk, sini musim hujan warga mengenai PHBS
836 Peneliti ya nggak kerja bakti, ya kalo sebulan berarti 4 kali kan itu.” (Ancaman: Hambatan)
837 In. 2 Itu dari jam berapa sampai jam berapa pak?”
838 “Itu jam, setengah 7 sudah mulai sampai jam setengah 9. Itu 1
839 jam sampai 2 jamlah
840 Peneliti “Itu semua warga aktif pak?”
841 “Iya aktif itu, sini kalo nggak aktif kan ada sanksinya, lima ribu
842 atau berapa itu, kalo tidak aktif kan kena denda, per itu nah itu
843 milik dasa wisma, jadi kalo nggak datang ya bayar ke dasa
844 wisma.”
845 In. 2 “Dasa wisma itu apa pak?”
846 “Oh itu kelompok kelompok ibu berasal dari 10 KK ya tugasnya
847 ya membantu program kampung untuk tetap terlaksana gitu,
848 misalnya ya kayak tadi kerja bakti, apa lagi itu.”
849 Peneliti “Lalu menurut bapak sendiri, nah kan nggak semua warga uga
850 kan yang nggak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat,
851 pasti ada juga yang sudah mereka melakukan. Nah menurut
852 bapak, perilaku-perilaku hidup bersih dan sehat apa saja yang
853 In. 2 sudah sering mereka lakukan pak?”
854 “Yang jelas gini, kalo sepengetahuan saya itu, kalo dia mau
855 bersihkan rumahnya, bersihkan kamar mandi atau WC itu saya
856 lihat kalo sudah bersih ya itu saya lihat sudah berperilaku
857 hidup bersih dan sehat.”
858 “Kalo begitu sekarang menurut bapak secara keseluruhan
859 Peneliti warga dusun kebonan sudah berhasil menciptakan lingkungan
120

860 In. 2 yang bersih dan sehat dari perilaku hidup bersih dan sehat
861 mereka nggak pak?”
862 “Ya walaupun ada yang satu dua yang belum sadar ya, tapi
863 secara keseluruhan sudah sih. Ya saya lihat 5 tahun terakhir
864 ini, udah begitu bagus. Lima tahun lalu wah, masih ada yang
865 BAB sembaranganlah di kebun kali atau dimana karna nggak
866 punya jamban tapi skrang sudah nggak, buang sampah nggak
867 Peneliti karu-karuan sembarang”
868 In. 2 “Alasannya bapak?”
869 “Ya... kemungkinan gini, mungkin karena penyuluhan yang
870 sering diutarakan terus-menerus kan, kesadaran mereka ya
871 satu persatu terkikis juga. Intinya ya, dari manfaat penyuluhan
872 itu besar sekali, apalagi kalo tiap-tiap hari minggu pon kan ada
873 itu kumpulan ibu-ibu itu ya menyadarkan sekali. Contohnya,
874 ada beberapa warga yang ada juga yang rajin bersih-bersih
875 selokan, terus jamban juga kan, itu termasuk kan.”
876 Oh iya pak disini pernah terjadi banjir mungkin pak?
877 Oh iya itu... pernah sekitar tahun 2008 itu kalo tidak salah
121

Lampiran 9

Kategorisasi

No. Tema Sub Tema Coding Verbatim


1. PEMBENTUKAN Variabel Pengetahuan tentang PHBS P1, Baris: 8 - 10, 32 - 36
PERSEPSI Modifikasi/ “Yang dimaksud perilaku hidup bersih dan sehat...itu eee
KESERIUSAN, Pengubah merupakan apa ya kalo saya itu, menurut saya itu hidup
KERENTANAN,
yang sehat itu penting, bersih juga pokok....Contohnya ya
KEUNTUNGAN DAN
HAMBATAN WARGA mungkin dari kebersihan rumah, mungkin dari apa misalkan
MENGENAI PHBS ada drainase yang kurang lancar paling sebatas hanya itu-itu
aja. Sama ini apa, kadang-kadang nanti ada akibatnya bila
kita tidak hidup bersih itu ada akibatnya, paling
sosialisasinya seperti itu.”
P2, Baris: 228 - 229
“Biasanya itu ya, tentang cara mencuci tangan, ya harus jaga
kebersihan lingkungan, ya itu.”
P3, Baris: 409 - 411
Biasanya sih tentang gimana cara untuk menjaga lingkungan
tetap bersih, terus cara menjaga kesehatan kewanitaan.”
Sosialisasi PHBS P1, Baris: 25 - 28
“....“Ya...kalo untuk dinas kesehatan sendiri kalo sosialisasi
di rumahnya pak kadus atau balai desa itu biasanya yang
diutamakan itu kebersihan yang ada di sekitar rumah kita. Itu
fokusnya, kalo kebersihan diri sendiri itu mungkin jarang
disosialisasikan yang banyak disosialisasikan kebersihan
lingkungan.
Pendorong Keikutsertaan dalam P1, Baris: 17 - 18
Tindakan sosialisasi PHBS “Oh...sering itu, setiap ada sosialisasi saya selalu ikut, tidak
pernah alpa kalo saya.
P2, Baris: 225
122

“Saya ikut mba..... Cuman sekarang jarang, karena banyak


pekerjaan mba.”
P3, Baris: 389
Sering sih, tapi pertemuan saya tuh kadang di balai desa, ya
kadang dari kecamatan, dari dusun kan sering. Kalau
sekarang ini saya lebih sering ikut yang di desa, kalau dusun
biasanya sih anak saya terus yang ikut, soalnya saya kan
kerja gitu mba nanti anak saya sampaikan ke saya.”
Persepsi Persepsi Keseriusan P1, Baris: 169 - 170
Ancaman Keseriusan Penyakit “....Waduh banyak sekali dampak negatif terutama bagi
kesehatan itu ya penyakit itu paru-paru.
P2, Baris: 301 - 304
“Ya...itu kan yang menimbulkan bahaya juga tuh jamban itu,
karena itu bisa menimbulkan kuman penyakit itu, seperti
sakit perutlah apa itu.
P3, Baris: 507 – 510, 511 - 512
“ kalau sudah sakit nanti yang ada bisa rugi, karena sudah
tidak tenang makanpun tidak enak, penyakit juga mudah
menyerang, penyakit tambah parah ....Nah misalnya
penyakit apa itu, ya sakit gula kan itu....Nanti juga kalau yang
punya banyak penyakit itu kan, makanannya di larang
semua,...,
Persepsi Rentan P2, Baris: 375 - 380
Kerentanan terhadap ““Saya dan keluarga saya bisa dapat imbasnya itu, misalnya
bencana alam nih nanti keluarga saya kena penyakit DB, terus yang paling
utama semua warga juga bisa kena masalah bencana alam
Ya dapat menimbulkan bahaya, seperti banjir, tanah longsor,
terus kalo di misalnya di sekitar sini deket-deket got kan bisa
menimbulkan penyakit itu misalnya DB, atau diare gitu.”
Rentan P1, Baris: 241 - 244, 102 - 104
terhadap “....apalagi depan rumah saya kan got, biasanya kan ada
123

penyakit sampah-sampah itu, ya saya angkat supaya nggak mampet,


kan biasanya kalo mampet nanti ada jentik-jentik nyamuk,
entar bisa DB lagi. Bahaya kan itu mba.”....kita pulang dari
kebun nggak cuci tangan langsung aja makan. Pasti kita
gampang terkena penyakit, yang jelas itu penyakit perut, ya
diare itu maksudnya kan.”
P3, Baris: 446 - 449
Misalnya, saya kan sering naik bis, kan kalau bisnya penuh
kan saya selalu pegangan nah itu kan biasanya ada
kumannya itu. Apalagi langsung makan, wah kita bisa sakit
perut itu.
Rentan P1, Baris: 206 - 207, 64 - 67
terhadap “Rugi dari segi ekonomi ....aturan di target segini selesai, jadi
kerugian nggak selesai itu otomatis kalau pas nanti yang sehat sudah
materil panen kita yang sakit-sakitan kan nggak bisa panen,jadi kita
rugi. Disitu kan jelasnya, nggak dapat penghasilan itu.”
P3, Baris: 510 - 511
“Nah misalnya penyakit apa itu, ya sakit gula kan itu. Uang
yang di keluarkan juga nantinya banyak.
Evaluasi Persepsi Terhindar dari P1, Baris: 202 - 204
Perilaku Keuntungan penyakit “Kalo positifnya ya, yang jelas kita tetap bisa menjaga
kesehatan tidak mudah kena penyakit itu kan seperti diare,
DB apalagi itu kan yang pertama itu yang positif ya,
Sehat dan P2, Baris: 371 - 372
bahagia “Keuntungannya bisa menimbulkan rumah sehat, keluarga
juga jadi bahagia gitu kan.”
Terhindar dari P3, Baris: 504 - 505
kerugian “...hidupnya jadi tenang, damai terbebas dari penyakit,
materil apalagi kesehatan itu penting terus harganya mahal juga.
Persepsi Pengaruh P1, Baris: 153 - 158
Rintangan/ Negatif “...karena pergaulan juga. Dulu saya usia SMP saya belum
124

Hambatan Lingkungan doyan merokok, setelah usia SMP sering main sama teman
Sosial yang suka merokok, nah akhirnya saya ikut nyoba-nyoba kan
jadi enak, dulu itu jaman saya sekolahitu rokok yang dilinting
sendiri itu, bukan yang beli itu.”
P2, Baris: 355 - 356, 357 - 358
“Awal mulanya sih juga cuman terpengaruh sama teman-
teman itu, jadi kecanduan gitu. ....Intinya terpengaruh
lingkungan gitu.”
Kebiasaan P1, Baris: 160
Merokok “Iya selesai SMP itu, itu saya sudah ngerokok. Pengennya
berhenti cuman nggak bisa.
P2, Baris: 343 - 344
“Kalo saya merokok itu sejak keluar SD sampai sekarang, itu
nggak berhenti-berhenti itu sampai sekarang.
Ketiadaan P2, Baris: 275 - 276, 293
Fasilitas BAB “Belum, ya memang saya akui memang di rumah sini tuh
belum punya....Ya sementara saya numpang dulu di rumah
depan untuk BAB,
Keterbatasan P2, Baris: 287 - 290
Biaya “Ya karena saya belum mampu mba, itu juga materialnya
saya kurang lengkap itu hanya kloset saja yang sudah ada,
kalau material lain ya belum bisa beli, soalnya uangnya
belum cukup terkumpul.”
2. PERSEPSI Peran warga menciptakan lingkungan yang P1, Baris: 41 - 44, 47 - 50, 56 - 59
DIBUTUHKANNYA bersih dan sehat “Kalo menurut saya sih semuanya punya peran penting yaitu
PERAN SEMUA WARGA seluruh warga itu punya peran penting skali itu, semuanya
DALAM MENCIPTAKAN
berperan kalo harus hidup bersih sehat, peran penting
KEBERSIHAN DAN
KESEHATAN banget itu, semuanya.... “Karena gini, umpama dari satu
LINGKUNGAN TEMPAT keluarga doang itu kan yang bersih hanya satu lingkungan
TINGGAL kita sendiri, kalo warga kan bisa keseluruhan sampe satu
kampung, satu dusun bisa hidup bersih dan sehat.”...“Wah
125

itu sangat penting, karena bila kita contohnya gini....Kalo kita


nggak biasa berperilaku hidup sehat, hidup bersih nanti kita
ada penyakitnya, nah misalkan itu kan diare tuh, apalagi DB
itu kan cacingan juga, nah itu kan nanti kita udah rugi dari
segi apasaja umpama kita jatuh sakit diare atau disentri
aturan kita ke kebun nggak jadi ke kebun iya kan gitu.“.
P2, Baris: 252 - 254
“Kan kalau nggak semua warga terus kalau sendiri tentu kan
nggak bisa. Baiknya jika semua warga menjalankan, kan
kalau sebagian warga yang jalankan kan percuma saja
kan.”.....“Ya menurut saya itu penting itu.” Ya menurut saya
itu penting itu.”
P3, Baris: 411- 415, 421 - 426
“...Tapi sehat perilaku yang baik itu kan harus karena kita ini
kan hidup itu kan meskipun kita banyak harta tapi kalau
perilakunya tidak sehat itu juga tidak bagus. Tapi meskipun
kita pas-pasan tapi perilakunya kita sehat tapi kan hidupnya
kita akan enak aja.”....“Ya warga punya peran penting harus
itu, karena begini kita ini kan warga, warga kan satu desa.
Satu desa kan itu jika dibandingkan satu rumah itu kan
sama. Misalkan begini, kalau saya bersih mana tetangga
saya nggak bersih nah istilahnya sama aja kan. Lingkungan
pasti akan tetap kotor, padahal kita sendiri sudah bersih tapi
orang lain tidak misalnya.”
3. PERSEPSI MENGENAI Menjaga Frekuensi Membersihkan P1, Baris: 84 - 85
USAHA-USAHA YANG Kebersihan Lingkungan Fisik “...kadang-kadang rumah depan saya kan ada got paling
DAPAT DILAKUKAN Lingkungan saya bersihin 2 kali sehari apa 3 hari sekali biar nggak
WARGA SEBAGAI
Fisik mampet gitu
PERWUJUDAN
PERILAKU SEHAT P2, Baris: 264 - 266
...kalo saya sih sering 2 – 3 hari ya gimana yah saya bersih-
bersih lingkungan rumah bahkan tiap bulan sekali.
126

Mengolah Pengelolaan Sampah Rumah P1, Baris: 123 - 129, 132 - 133
sampah Tangga (RT) “...kan biasanya sampah sini kan,kalo sampah yang
rumah tangga anorganik kan langsung saya bakar, saya kan punya tungku
buat hangatin air kan itu bisa dimanfaatkan untuk hangatin
air. Kayak plastik itu kan bisa dimanfaatkan untuk hangatin
air. Terus kalo yang organik itu kan, saya taruh di kandang,
saya kan punya kandang di sana tempat adek saya, ini kan
bisa campuran untuk itu, bisa dimanfaatkan untuk di
kebun.”.... “Iya kebanyakan kan kayak plastik bungkusan
makanan saya kumpulin terus saya bakar.”
P2, Baris: 325 - 328
Dibakar, kalo nggak dibakar dikubur....Misalnya kalo apa itu
yang bisa dibakar ya dibakar, kalo yang dibakar ya nggak
mempan ya dikubur. Misalnya sampah plastik atau apa itu
namanya ya pokoknya yang bisa dibakar itu, kalo yang
nggak bisa itu, misalnya kaleng, atau apa itu ya dikubur.”
P3, Baris: 464 - 467
“...yang utama kalau yang plastik-plastik itu saya bakar. Tapi
kalau misalkan daun-daun itu ya, ya taruh buat nanti pupuk
itu.”
Menggunakan Penggunaan Jamban P1, Baris: 92
Jamban “Nggak ada, kalau saya selalu BAB di jamban.”
P2, Baris: 293
“Ya sementara saya numpang dulu di rumah depan untuk
BAB.
P3, Baris: 440 - 441
Nggak kalau saya harus cepat pulanglah, terus kalo BAB ya
di jamban, kalau disana saya nggak bisa keluar. Meskipun
harus larinya kayak apa kayak dikejar setan, ya pastinya
saya harus pulang.”
Mencuci Perilaku Cuci Tangan P1, Baris: 96 - 98
127

tangan “Kalo saya cuci tangan ya pake sabun dulu, kalo memang
dari kebun, saya kan kadang pegang pupuk atau apa kan
cuci tangan pake sabun dulu, setelah itu kita ambil air wudhu
supaya najisnya hilang.”
P2, Baris: 306 - 309
“Iya saya cuci tangan, misalnya kalo pulang kerja nggak
cuman cuci tangan, misalnya pulang dari kebun bawa apa
gitu atau apa gitu....
P3, Baris: 446
“Nggak, saya sering kali cuci tangan, karena tangan kan.
Misalnya, saya kan sering naik bis, kan kalau bisnya penuh
kan saya selalu pegangan nah itu kan biasanya ada
kumannya itu.
Mandi Perilaku Mandi P2, Baris: 308 - 309
“...kalo saya langsung mandi, biarpun dua kali ya mandi dua
kali gitu,
Menguras bak Frekuensi Menguras Bak P1, baris: 115 - 118, 120
mandi Mandi “...ya sering menguras bak mandi, bak penampungan air,
terus air-air yang menggenang harus dialirkan supaya itu
nggak dibuat tempat bertelur dari nyamuk.”
P2, Baris: 321 - 322
“Kalo yang ini sering, apalagi musim hujan begini ya tiap
hari. 2-3 kali itu saya bersihkannya.”
P3, Baris: 455 - 457
“tiap 3 hari baknya saya bersihkan kalau nggak ya, setiap
sudah kotor tetap saya bersihkan pake sabun, terus sikat
supaya yang nempel-nempel di bak itu bisa hilang.”
4. PERSEPSI MENGENAI Perilaku Kebiasaan merokok sejak kecil P1, Baris: 160
KEBIASAAN MEROKOK Merokok “Iya selesai SMP itu, itu saya sudah ngerokok. Pengennya
YANG SULIT berhenti cuman nggak bisa.
DIHILANGKAN
P2, Baris: 343 - 345
128

“Kalo saya merokok itu sejak keluar SD sampai sekarang, itu


nggak berhenti-berhenti itu sampai sekarang.
Frekuensi Merokok P1, Baris: 146
“Kalo satu bungkus itu kan dua belas batang.
129

Lampiran 10

Deskripsi Observasi

Observasi P1
Hari Tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 17.10 - 17. 20 WIB
Tempat : Rumah P1

Observasi pertama terhadap P1 secara sengaja dilakukan oleh


peneliti setelah peneliti mengakhiri wawancara dan masih berada di dalam
rumah P1. Setelah peneliti mengakhiri wawancara, peneliti tidak langsung
pamit kepada P1 melainkan masih tetap mengobrol di ruang tamu sambil
mengamati lingkungan sekitar ruang tamu P1. Ruang tamu P1, terlihat
bersih dan rapi tanpa ada sampah atau kotoran yang berserakan.
Sementara itu, saat peneliti meminta ijin untuk ke kamar mandi, posisi
kamar mandi P1, berada berdekatan dengan dapur, sehingga untuk pergi
ke kamar mandi peneliti harus melewati dapur terlebih dahulu untuk
sampai di kamar mandi. Saat peneliti berjalan melewati dapur, peneliti
melihat bahwa dapur P1 terlihat rapi dan bersih tanpa ada kotoran dan
sampah, namun terlihat beberapa bungkusan makanan yang terbuat dari
plastik pada tungku milik P1, sampah tersebut sedang dibakar sebagai
pengganti kayu bakar untuk menghangatkan air. Setelah peneliti melewati
dapur untuk pergi ke kamar mandi, dan saat peneliti berada di dalam
kamar mandi, kondisi kamar mandi seperti lantai, jamban, dan tempat
penampungan air, terlihat bersih dengan keran air yang dibungkus oleh
kaos kaki untuk menyaring air yang masuk ke dalam tempat
penampungan air. Air yang berada di dalam tempat penampungan
tersebut, bersih tanpa ada kotoran. Setelah peneliti keluar dari kamar
mandi, peneliti melihat adanya sekat yang terbuat dari papan yang
membatasi antara kamar mandi dengan kandang kambing. Saat peneliti
melihat kandang tersebut, terdapat lima ekor kambing dengan daun-daun
kering dan basah yang dicampur dengan kotoran kambing tersebut. Saat
peneliti kembali ke ruang tamu, dan bertanya kepada P1 tentang
kegunaan daun-daun basah dan kering yang dicampur dengan kotoran
kambing P1, menjawab bahwa adanya pencampuran daun-daun dengan
kotoran kambing, akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk
organik untuk kebun milik P1. Sesaat sebelum peneliti meminta pamit
pulang, peneliti sempat mendengar P1 menyuruh anaknya membersihkan
kamar karena anaknya baru saja menyelesaikan tugas keseniannya.
Setelah peneliti mendengar hal itu, peneliti lalu meminta ijin pulang pada
P1, saat peneliti berada di depan rumah P1, terlihat selokan yang bersih
dan tidak ada sampah yang menyumbat aliran air selokan, sehingga air
dapat mengalir dengan lancar.
130

Observasi P2
Hari Tanggal : Rabu, 13 April 2016
Waktu : 18. 10 - 18. 15 WIB
Tempat : Rumah P2

Observasi kedua terhadap P2 secara sengaja juga dilakukan oleh


peneliti setelah peneliti mengakhiri wawancara dengan P2. Sesaat setelah
mengakhiri wawancara dengan P2, peneliti pamit untuk bergegas pulang,
akan tetapi karena secara tidak sengaja peneliti melihat tempat
penampungan air yang berada tepat di depan rumah P2, peneliti meminta
P2 untuk menunjukan tempat penampungan air tersebut. Rupanya tempat
penampungan air tersebut, merupakan tempat penampungan air yang
dibuat oleh warga yang didalamnya terdapat pipa-pipa kecil yang dialiri air
hingga sampai ke masing-masing rumah warga melalui pipa-pipa tersebut.
Tempat penampungannya terlihat bersih tanpa ada kotoran, karena
memiliki penutup diatasnya, sehingga tidak ada kotoran yang masuk ke
dalam tempat penampungan air dan juga tterlihat jentik-jentik nyamuk
penyebab DB (Demam Berdarah). Selain itu, lingkungan depan rumah P2,
bersih dan masih terbebas dari rumput-rumput liar, karena sudah dicabut
oleh P2.lingkungan rumah dalam dan luar rumah terlihat bersih tanpa
adanya sampah yang berserakan. Sementara itu, sesaat sebelum pulang,
peneliti juga tidak lupa meminta ijin kepada P2 untuk melihat jamban yang
sering digunakan P2 untuk memenuhi kebutuhan BAB (Buang Air Besar).
P2 bersedia menunjukan jamban miliki tetangga depan rumahnya yang
sering digunakannya. Ketika peneliti masuk ke dalam kamar mandi
tersebut, peneliti melihat bahwa jamban tersebut bersih tanpa ada kotoran
yang menempel pada dinding jamban milik tetangganya, terlihat juga
cairan pembersih kamar mandi yang digunakan untuk membersihkan
jamban.
131

Observasi P3
Hari Tanggal : Senin, 18 April 2016
Waktu : 19. 20 - 19. 40 WIB
Tempat : Rumah P3

Observasi ketiga terhadap P3 dilakukan secara tidak sengaja.


Observasi terjadi saat peneliti selesai mewawancarai P3. Setelah selesai
wawancara, P3 mengajak peneliti untuk makan bersama dengan keluarga
P3. Sebelum makan, peneliti melihat dan mendengar P3 melarang cucu
laki-lakinya untuk menyentuh makanan karena belum mencuci tangan.
Mendengar larangan tersebut, ibu kandung dari cucu P3 langsung menarik
tangan anaknya dan membawa anaknya ke kamar mandi untuk mencuci
tangannya. Hal yang sama juga terjadi pada P3, sebelum P3 menyentuh
serta mengambil makanan, P3 terlihat kembali ke dapur untuk mencuci
tangan. Setelah mencuci tangan, P3 kembali menemui peneliti untuk
makan bersama-sama di ruang tamunya. Selama makan bersama, peneliti
mengamati keadaan di dalam rumah P3. Lingkungan dalam rumah P3
bersih dan tidak terlihat adanya sampah atau kotoran yang berserakan,
meskipun lantainya belum menggunakan ubin. Selain itu juga, saat peneliti
meminta ijin ke kamar mandi, peneliti melihat di dalam kamar mandi,
jambannya terlihat bersih tanpa ada kotoran yang menempel, dan juga
terlihat adanya cairan pembersih, sikat, yang biasanya digunakan untuk
membersihkan jamban dan lantai kamar mandi.
Sementara itu, untuk keadaan di luar rumah P3, juga terlihat bersih
tanpa ada kotoran, dan didepan rumah P3 terdapat kandang kambing,
saat peneliti menuju ke kandang tersebut, peneliti sempat melihat adanya
daun basah maupun kering yang dicampur bersama dengan kotoran
kambing. Campuran tersebut berada di dalam sebuah karung, yang
sengaja diletakan bersamaan untuk membuat pupuk.
132

Lampiran 11

Dokumentasi
Hasil Observasi, 8 Juli 2015

Gambar 1. Gambar 2.
Kondisi Lingkungan rumah dengan Kondisi selokan yang dengan sampah
sampah yang berserakan. didalamnya.

Gambar 3.
Tempat penampungan air dengan
pasir di dalamnya
133

Kartu Tanda Penduduk (KTP) Partisipan

Gambar 6. KTP P2
Gambar 5. KTP P1

Gambar 6. KTP P3
134

Wawancara

Gambar 7. Wawancara di rumah P1 Gambar 8. Wawancara di rumah P2

Gambar 9. Wawancara di rumah P3

Anda mungkin juga menyukai