Anda di halaman 1dari 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN

44
Lampiran 1 Penjelasan Penelitian

Saya Evie Sulahyuningsih, alamat jalan Tongkol 36 Rt 02 RW 03 Kelurahan


Seketeng, Sumbawa Besar, No Hp./ email 085238317272/ dyvie_rifky@yahoo.co.id,
adalah dosen Universitas Samawa Fakultas Kesehatan, memohon kesediaan bapk/ ibu/
saudara/ saudari untuk menjadi partisipan dalam penelitian saya yang berjudul “Analisis
praktik tradisional berbahaya: sunat perempuan sebagai indikator kesetaraan gender
dalam perspektif agama, transkultural, dan kesehatan reproduksi di Kabupaten
Sumbawa”.
Tujuan penelian ini adalah menggali lebih mendalam dan menganalisi tentang
praktik tradisional berbahaya: sunat perempuan sebagai indikator kesetaraan gender
dalam perspektif agama, transkultural, dan kesehatan reproduksi di Kabupaten
Sumbawa. Data yang diperoleh akan direkomendasikan sebagai landasan atau
pertimbangan untuk membuat regulasi atau kebijakan terkait pelaksanaan sunat
perempuan di Kabupaten Sumbawa.
Dalam pengumpulan data dari partisipan dilakukan peneliti dengan cara
wawancara mendalam selama 30-60 menit, disesuaikan dengan kesepaakatan yang telah
dibuat oleh peneliti dan partisipan. Selama wawancara peneliti akan menggunakan alat
bantu penelitian berupa catatan, tape recorder, camera untuk membantu kelancaran
pengumpulaan data. Partisipan berhak mengajukan keberatan pada peneliti jika terdapat
hal-hal yang tidak berkenan bagi partisipan, dan selanjutnya akan dicari penyelesaian
masalahnya berdasarkan kesepakatan peneliti dan partisipan.
Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi
partisipan. Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi dan menghargai hak-hak partisipan
dengan menjamin kerahasiaan identitas dan data yang diperoleh, baik dalam
pengumpulan data maupun penyajian laporan penelitian. Melalui penjelasan singkat ini,
peneliti sangat mengharapkan kesediaan partisipasi dalam penelitian ini. Atas kesediaan
dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya.
Sumbawa Besar, 2020
Peneliti

(Evie Sulahyuningsih)

45
Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Alamat:

Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari peneliti dan setelah


mendapat jawaban dari pertanyaan saya terkait penelitian ini, maka saya menyatakan
bersedia menjadi partisipan penelitian yang dilakukan oleh Evie Sulahyuningsih dosen
Universitas Samawa, yang berjudul “Analisis praktik tradisional berbahaya: sunat
perempuan sebagai indikator kesetaraan gender dalam perspektif agama, transkultural,
dan kesehatan reproduksi di Kabupaten Sumbawa”. Saya mengerti bahwa penelitian ini
menjunjung tinggi hak-hak partisipan.
Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi partisipan dalam
penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi Pemerintah dan masyarakat di Kabupaten
Sumbawa. Dengan menandatangani surat persetujuan ini, berarti saya telah menyatakan
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa bersifat paksaan dan bersifat sukarela.

Tanda Tangan Partisipan…………………… Tanggal:………………………………...

Tanda Tangan Peneliti…………………….. Tanggal:………………………………...

46
Lampiran 3 Data Demografi Partisipan Penelitian

No. Partisipan :

Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian:
Isilah data dibawah ini dan berikan tanda check list (√) pada kotak yang telah
disediakan.

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Alamat :

No Hp :

4. Agama : Islam Hindu Katolik

Protestan Budha

5. Pendidikan :

6. Pekerjaan :

7. Jabatan (Jika bekerja) :

47
Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW)


PARTISIPAN MASYARAKAT/ TOKOH ADAT
“ANALISIS PRAKTIK TRADISIONAL BERBAHAYA: SUNAT PEREMPUAN
SEBAGAI INDIKATOR KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA,
TRANSKULTURAL, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KABUPATEN SUMBAWA”

I. PETUNJUK UMUM
1. Peneliti mengucapkan salam
2. Peneliti memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
4. Menyampaikan terima kasih atas ketersediaan diwawancarai
II. PETUNJUK WAWANCARA
1. Partisipan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman dan saran
2. Pendapat, pengalaman dan saran dari partisipan sangat bernilai
3. Jawaban yang diberikan tidak ada yang benar dan salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
4. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.
5. Menyampaikan pada partisipan bahwa wawancara akan direkam dengan tape
recorder untuk membantu ingatan pewawancara.
6. Perjanjian untuk wawancara berikutnya bila diperlukan.
7. Ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.
III. PERTANYAAN UNTUK PARTISIPAN
1. Bagaimana praktik sunat perempuan di daerah bapak/ibu?

2. Apakah yang menjadi alasan dilakukannya sunat perempuan?

48
3. Bagaimana tata cara pelaksanaan sunat perempuan di daerah bapak/ ibu?

4. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif agama anda


(Islam/Kristen/Budha/Hindu)?

5. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif budaya setempat?

6. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif kesehatan?

7. Bagaimana dampak bila tidak dilakukan sunat pada perempuan?

49
Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW) PARTISIPAN TOKOH AGAMA


“ANALISIS PRAKTIK TRADISIONAL BERBAHAYA: SUNAT PEREMPUAN
SEBAGAI INDIKATOR KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA,
TRANSKULTURAL, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KABUPATEN SUMBAWA”

I. PETUNJUK UMUM
1. Peneliti mengucapkan salam
2. Peneliti memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
4. Menyampaikan terima kasih atas ketersediaan diwawancarai
II. PETUNJUK WAWANCARA
1. Partisipan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman dan saran
2. Pendapat, pengalaman dan saran dari partisipan sangat bernilai
3. Jawaban yang diberikan tidak ada yang benar dan salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
4. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.
5. Menyampaikan pada partisipan bahwa wawancara akan direkam dengan tape
recorder untuk membantu ingatan pewawancara.
6. Perjanjian untuk wawancara berikutnya bila diperlukan.
7. Ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.
III. PERTANYAAN UNTUK PARTISIPAN
1. Bagaimana praktik sunat perempuan di daerah bapak/ibu?

2. Apakah yang menjadi alasan dilakukannya sunat perempuan?

50
3. Bagaimana pelaksanaan sunat perempuan terkait prinsip kesetaraan gender?

4. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif agama anda


(Islam/Kristen/Budha/Hindu)?

5. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif budaya setempat?

6. Bagaimana praktik sunat perempuan ditinjau dari perspektif kesehatan?

7. Bagaimana dampak bila tidak dilakukan sunat pada perempuan?

51
Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW) PARTISIPAN PAKAR HUKUM


“ANALISIS PRAKTIK TRADISIONAL BERBAHAYA: SUNAT PEREMPUAN
SEBAGAI INDIKATOR KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA,
TRANSKULTURAL, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KABUPATEN SUMBAWA”

I. PETUNJUK UMUM
1. Peneliti mengucapkan salam
2. Peneliti memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
4. Menyampaikan terima kasih atas ketersediaan diwawancarai
II. PETUNJUK WAWANCARA
1. Partisipan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman dan saran
2. Pendapat, pengalaman dan saran dari partisipan sangat bernilai
3. Jawaban yang diberikan tidak ada yang benar dan salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
4. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.
5. Menyampaikan pada partisipan bahwa wawancara akan direkam dengan tape
recorder untuk membantu ingatan pewawancara.
6. Perjanjian untuk wawancara berikutnya bila diperlukan.
7. Ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.
III. PERTANYAAN UNTUK PARTISIPAN
1 Bagaimana praktik sunat perempuan di daerah bapak/ibu?

2 Apakah yang menjadi alasan dilakukannya sunat perempuan?

52
3 Bagaimana pelaksanaan sunat perempuan terkait prinsip kesetaraan gender?

4 Bagaimana menurut anda permenkes RI 6 tahun 2014?

5 Bagaimana Implementasi sunat perempuan di masyarakat ditinjau dari permenkes RI


6 tahun 2014?

6 Bagaimana regulasi-regulasi yang ada di kabupaten Sumbawa terkait permenkes RI


6 tahun 2014?

53
Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW)


PARTISIPAN DOKTER/ TENAGA KESESHATAN
“ANALISIS PRAKTIK TRADISIONAL BERBAHAYA: SUNAT PEREMPUAN
SEBAGAI INDIKATOR KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA,
TRANSKULTURAL, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KABUPATEN SUMBAWA”

I. PETUNJUK UMUM
1. Peneliti mengucapkan salam
2. Peneliti memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
4. Menyampaikan terima kasih atas ketersediaan diwawancarai
II. PETUNJUK WAWANCARA
1. Partisipan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman dan saran
2. Pendapat, pengalaman dan saran dari partisipan sangat bernilai
3. Jawaban yang diberikan tidak ada yang benar dan salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
4. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.
5. Menyampaikan pada partisipan bahwa wawancara akan direkam dengan tape
recorder untuk membantu ingatan pewawancara.
6. Perjanjian untuk wawancara berikutnya bila diperlukan.
7. Ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.
III. PERTANYAAN UNTUK PARTISIPAN
1 Bagaimana praktik sunat perempuan di daerah bapak/ibu?

2 Apakah yang menjadi alasan dilakukannya sunat perempuan?

54
3 Bagaimana pelaksanaan sunat perempuan terkait prinsip kesetaraan gender?

4 Bagaimana menurut anda permenkes RI 6 tahun 2014 terkait kesehatan reproduksi?

5 Bagaimana Implementasi sunat perempuan ditinjau dari perspektif kesehatan


reproduksi?

6 Bagaimana dampak dilakukan sunat pada perempuan?

55
Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW)


PARTISIPAN PIMPINAN/ STAKEHOLDER
“ANALISIS PRAKTIK TRADISIONAL BERBAHAYA: SUNAT PEREMPUAN
SEBAGAI INDIKATOR KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF AGAMA,
TRANSKULTURAL, DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI KABUPATEN SUMBAWA”

I. PETUNJUK UMUM
1. Peneliti mengucapkan salam
2. Peneliti memperkenalkan diri
3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan wawancara
4. Menyampaikan terima kasih atas ketersediaan diwawancarai
II. PETUNJUK WAWANCARA
1. Partisipan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman dan saran
2. Pendapat, pengalaman dan saran dari partisipan sangat bernilai
3. Jawaban yang diberikan tidak ada yang benar dan salah, karena wawancara ini untuk
kepentingan penelitian.
4. Semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya.
5. Menyampaikan pada partisipan bahwa wawancara akan direkam dengan tape
recorder untuk membantu ingatan pewawancara.
6. Perjanjian untuk wawancara berikutnya bila diperlukan.
7. Ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.
III. PERTANYAAN UNTUK PARTISIPAN
1 Bagaimana praktik sunat perempuan di daerah bapak/ibu?

2 Apakah yang menjadi alasan dilakukannya sunat perempuan?

56
3 Bagaimana pelaksanaan sunat perempuan terkait prinsip kesetaraan gender?

4 Bagaimana menurut anda permenkes RI 6 tahun 2014?

5 Bagaimana Implementasi sunat perempuan di masyarakat ditinjau dari permenkes RI


6 tahun 2014?

6 Bagaimana regulasi-regulasi yang ada di kabupaten Sumbawa terkait permenkes RI


6 tahun 2014?

7 Bagaimana peran pemerintah dalam menyikapi pelaksanaan sunat perempuan?

57
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI

No Indikator Ya Tidak Keterangan

1. Sunat dilakukan oleh tenaga kesehatan


(Dokter/ Perawat/ Bidan) dan diutamakan
berjenis kelamin perempuan.
2. Sunat dilakukan atas permintaan dan
persetujuan yang disunat, orang tua dan
atau walinya.
3. Pemberian informasi akibat sunat seperti
pendarahan, infeksi dan rasa nyeri.
4. Pelaksanaan sunat perempuan dilakukan
dengan persyaratan:
a. Ruangan bersih
b. Tempat Tidur/ Meja tindakan yang
bersih
c. Alat yang steril
d. Pencahayaan yang cukup
e. Air bersih yang mengalir
5. Pelaksanaan sunat perempuan dilakukan
dengan prosedur tindakan sebagai berikut:
a. Cuci tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir
b. Gunakan sarung tangan steril
c. Pasien berbaring terlentang, kaki
direntangkan secara hati-hati.
d. Fiksasi pada lutut dengan tangan,
vulva ditampakkan.
e. Cuci vulva dengan povidon iodin
10%, menggunakan kain kassa
f. Bersihkan kotoran (smegma) yang ada
diantara frenulum klitoris dan glans
klitoris sampai bersih.
g. Lakukan goresan pada kulit yang
menutupi bagian depan klitoris
(frenulum klitoris) dengan
menggunakan ujung jarum steril sekali
pakai berukuran 20G-22G dari sisi
mukosa kearah kulit, tanpa melukai
klitoris.
h. Cuci ulang daerah tindakan dengan
povidon iodin 10%
i. Lepas sarung tangan
j. Cuci tangan dengan sabun dengan air
mengalir
6. Sunat tidak dilakukan pada perempuan
yang sedang menderita infeksi genitalia
7. Sunat tidak dilakukan dengan
mengkauterisasi klitoris
8. Sunat tidak dilakukan dengan memotong

58
atau merusak klitoris sebagian atau
seluruhnya.
9. Sunat tidak dilakukan dengan memotong
atau merusak labia minora, labia mayora,
hymen atau selaput dara dan vagina baik
sebagian atau seluruhnya.
10. Dokter, perawat atau bidan melakukan
pencataan dalam rekam medis.

59
Lampiran 10 CATATAN OBSERVASI
(OBSERVASIONAL FIELD NOTES)

Tempat :
Observer :
Peran Observer : Non-participant Observer
Tanggal :

Pelaksanaan Sunat Perempuan:

76

Anda mungkin juga menyukai