UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI FISIOTERAPI
BIG CONCEPT
01 ANATOMI & FISIOLOGI
02 PATOLOGI
03 EPIDEMIOLOGI
04 ETIOLOGI
05 GAMBARAN KLINIK
06 MANAJEMEN FT
ANATOMI SHOULDER
Tulang penyusun shoulder
Os. Scapula,
Tulang ini merupakan tulang pipih yang berbentuk
segitiga terletak pada lateroposterior dari thorax,
setinggi costa kedua sampai costa ketujuh. Tulang ini
terdiri dari akromion, cavitas glenoidalis, prosesus
korakoideus.
Os Clavicula
Tulang ini merupakan tulang panjang, sedikit
bengkok hampir menyerupai huruf S. Bagian yang
berhubungan dengan sternum disebut ekstermitas
sternalis dan bagian yang berhungan dengan
acromialis disebut ekstermitas acromialis.
Os Humerus
Tulang ini merupakan tulang panjang yang bagian
atasnya akan bersendi dengan tulang scapula
sedangkan bagian bawahnya akan bersendi dengan
tulang radius dan ulna. Tulang ini terdiri dari caput
Humeri, tuberculum major, tuberculum minor
Otot pada bahu
Rotator cuff terdiri dari 4 otot Deltoid yang terbagi atas tiga
yaitu: pars yaitu:
• M. Supraspinatus • Anterior
• M. Infraspinatus
• Middle
• M. Teres Minor M. Teres Major
M. Latissimus Dorsi • Posterior.
• M. Subscapularis
M.Biceps
SENDI
GLENOHUMERAL JOINT
STERNOCLAVICULAR JOINT
ACROMIOCLAVICULAR JOINT
SCAPULOTHORACIC JOINT
SENDI
Ligamen
Glenohumeral ligamen,
memperkuat bagian anterior dari
kapsul. Bukan merupakan fungsi
ligamen yang baik tapi merupakan
lipit lipatan kapsul. (S, Lynn.: 2013)
.
7. Elevasi M. elevator,
M. Upper trapesius,
M. Infraspinatus
Keterbatasan gerak
Nyeri tiba-tiba tanpa Nyeri pada malam hari Keterbatasan gerak Nyeri saat mengambil
baik aktif maupun
diketahui penyebabnya terutama saat tidur pasif terutama gerakan saat meraih sesuatu diatas sesuatu diatas kepala
belakang kepala yang
abduksi dan eksternal disebabkan oleh nyeri dan atau mengambil sesuatu
dibelakang, misalnya
rotasi. oleh adanya kekakuan mengambil dompet.
pada shoulder
ROTATOR CUFF TENDINITIS
(SUPRASPINATUS)
Pengertian
Tendon otot supraspinatus sebelum berinsersio pada tuberkulum majus humeri, akan melewati terowongan pada daer
ah bahu yang dibentuk oleh kaput humeri (dengan
bungkus kapsul sendi glenohunerale) sebagai alasnya, dan akromion serta ligamentum korako akromiale sebagai pen
utup bagian atasnya. Disini tendon tersebut akan saling
bertumpang tindih dengan tendon dari kaput longus biseps.
Gambaran Klinik
Nyeri
Keterbatasan Gerak
Infamasi pada Shoulder
Painful ARC
Manajemen FT
ASSESMENT FT TENDINITIS SUPRASPINATUS
Chief of complain
CHARTS
Nyeri dan gangguan gerak pada
bahu kanan
Anamnesis umum
History of • Nama :Budi
taking • Umur : 22 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Rusunawa
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Hobby : Bermain basket
• Status : Belum kawin
Anamnesis Khusus
No. Pertanyaan Informasi
2. Bisakah anda menceritakan kronologi kejadiannya? 2 hari yang lalu, saat saya bermain basket saya
terjatuh dengan posisi tangan terulur.
3. Dimana letak keluhan? Di bagian depan-samping bahu
5. Bagaimana rasa nyeri yang anda rasakan? Apakah seperti Rasa nyerinya seperti
tertusuk-tusuk, tumpul, atau seperti terbakar? tusuk-tusuk.
6. Apakah nyeri yang dirasakan hanya di bagian pinggul saja Hanya di bagian bahu saja
atau menjalar?
7. Apakah gerakan yang membuat nyeri makin terasa? Ketika bahu digerakkan
8. Apakah gerakan yang membuat nyeri berkurang berkurang ketika diam.
?
9. Apakah Anda mengalami gangguan pernapasan? Tidak
16. Apakah masih ada keluhan lain yang anda rasakan? Sudah tidak ada lagi.
Asimetric
• Inspeksi statis
No. Komponen yang dnspeksi Hasil Inspeksi
1. Depan
Proc. acromion, os. Clavicula, shoulder, thoraks Kanan lebih rendah daripada kiri
2. Samping
3. Belakang
3. Tenderness Ada
4 Oedem Ada
Tes Orientasi
VAS
APLEY
SCRATCH MMT
TEST
SPESIFIK
DROP
ARM
TES HRS
TEST
INDEKS
ROM
BARTHEL
Diagnosa FT
01 02 03
Problem Primer Problem Sekunder Problem Kompleks
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah
Modifikasi
Dalam modifikasi, fisioterapis melakukan modifikasi pada program
intervensinya apabila tidak terdapat peningkatan kondisi yang baik
pada pasien dengan melihat hasil evaluasi.
Bursitis
Subdeltoidea
Bursitis yaitu peradangan pada bursa yang
terjadi ketika ruang synovial mengalami pen
ipisan dan peningkatan produksi cairan yan
g memberikan manifestasi pembengkakan l
okal dan nyeri.
1. Pengertian
Penyakit ini lebih banyak menyerang
wanita daripada pria, perbandingannya
yaitu wanita 70% sedangkan pria 30%,
dimana pasien mengalami keterbatasa
n pada gerakan shoulder.
2. Epidemiologi
Traumatik
Kelemahan otot
Penyakit infeksi
Penumpukan
kalsium
Penyakit sistemis
Impingement
syndrome
Overuse
Rotatorcuff
tendinitis
3. Etiologi
Bursitis
Subdeltoidea
4. Patomekanisme
Klasifikasi
Bursitis akut
1. Terjadinya secara mendadak.
2. Jika disentuh atau digerakan akan timbul nyari didaerah yang meradang.
3. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak.
Klasifikasi
Bursitis Kronik
1. Merupakan akibat dari seranganbursitis akut sebelumnya atau cidera yang berulang.
2. Pada akhirnya dinding bursa akan menebal dan didalamnya terkumpul endapan kalsium pad
at yang menerupai kapur.
3. Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pregerakan, sehingga otot mengalami p
enciutan.
Patofisiologi
Respon Peradangan yang terjadi pada bursa akan meningkatkan penipisan pada syn
ovial. Jaringan granulasi dan fibrotic terbentuk kemudian memberikan manifestasi pada
bursa yaitu terisi cairan yang kaya akan fibrin atau bisa berupa darah (hemoragis). Pen
derita bursitis subakromialis, keluhan pertamanya adalah “tidak dapat mengangkat leng
an ke samping (abduksi aktif)”, tetapi sebelumnya sudah merasa pegal-pegal di bahu.
Lokasi nyeri yang dirasakan adalah pada lengan atas atau tepatnya pada insersio ototd
eltoideus di tuberositas deltoidea humeri.
Nyeri
Keterbatasan LGS
5. Gambaran Klinis
Manajemen
Fisioterapi Bursitis
Subdeltoidea
Nyeri pada bahu sebelah kanan
C (Chief of complain)
a. Anamnesis Umum
Nama : Syamsul
Jenis Kelamin : laki- laki
Alamat : Jl. Sungai Saddang
Pekerjaan : Tukang Batu
Umur : 40 tahun
Hobby : Memancing
H (History of taking)
b. Anamnesis Khusus
H (History of taking)
H (History of taking)
H (History of taking)
a. Inspeksi
A (Asimetric)
b. PFGD (Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar)
A (Asimetric)
c. Orientasi
A (Asimetric)
d. Palpasi
A (Asimetric)
-ROM test : ada keterbatasan terutama pada gera
kan abduksi dan eksternal rotasi
R (Restrictive )
• Iritasi pada bursa subdeltoidea
• Rotator cuff, deltoid, pectoralis major
mengalami kelemahan
• Pectoralis major dan trapezius
mengalami kontraktur
S (Spesific test )
a. Palpasi : adanya nyeri saat ditekan, tenderness
S (Spesific test )
e. Mosley Tes, untuk mengetahui apakah ada cedera
pada rotator cuff atau tidak.
S (Spesific test )
g. Pengukuran nilai otot dengan MMT.
S (Spesific test )
S (Spesific test )
Pasien mengalami penyakit bursitis ata
u biasa disebut dengan peradangan pa
da bursa subdeltoidea 1 minggu yang l
alu.
Diagnosa fisioterapi
• Primer : nyeri
• Sekunder : depresi, kelemahan otot,
keterbatasan ROM, kontraktur otot,
• Kompleks: Gangguan ADL
Problem fisioterapi
Program Fisioterapi
No Problem Ft Modalitas Ft Metode/ tehnik Dosis
1 Kesemasan Komunikasi Motivasi F : 3 kali sehari
terapeutik I : pasien fokus
T : komunikasi interpersonal
T : 5 menit
2 Nyeri Electroterapi Interferensi F : 1x sehari
I : 30-45 mA
T : animal segmental
T : 10 menit
3 Kekakuan sendi Exc Traksi-translasi F: 1x sehari
I: 3xpengulangan untuk 3 kali
perlakuan per satu kali terapi
T:caudal traksi-translasi
T:30 detik
No Problem Ft Modalitas Ft Metode/ tehnik Dosis
4 Kelemahan otot Exc Strengthening F : 1x sehari
I : 3 kali pengulangan untuk 3x
perlakuan per 1x terapi
T : PNF
T : 1 menit
5 Kontraktur otot Exc Stretching F : 1x sehari
I : 8 hitungan per satu kali
perlakuan dengan dua kali
pengulangan per satu kali terapi
T : stretching
T : 1 menit
Evaluasi
Dokumentasi Kemitraan