PENDAHULUAN
Nyamuk merupakan satu diantara jenis serangga yang dapat merugikan manusia
tularkan oleh nyamuk. Penyakit DBD ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
sebagai vektor beberapa penyakit yang sangat penting dengan tingginya tingkat
pengendalian vektor menggunakan larvasida. Saat ini telah banyak larvasida yang
tidak berbahaya dan ramah lingkungan yang berasal dari alam perlu di tingkatkan.
Larvasida dari tanaman lebih selektif dan aman, karena mudah terdegradasi di
1
alam. Banyaknya dampak negatif akibat insektisida kimia membuat pemerintah
2
2. Untuk mengetahui besar pengaruh efektifitas abate (temephos) alami
Dalam kajian teori ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan dengan
obyek dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti tidak menemukan penelitian
yang sama dengan judul penelitian, hanya saja peneliti menemukan data yang
sebagai berikut:
3
hubungan pemberian ekstrak daun cengkeh (Syzigium aromaticum)
4
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
famili Culicidae, ordo Diptera, kelas Insecta. Nyamuk Ae. aegypti adalah nyamuk
(DBD). Penyebab penyakit demam berdarah yaitu virus Dengue yang termasuk
dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat empat serotipe dari virus
Dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Satu diantara upaya yang
serotipe virus ini telah ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Hasil penelitian
berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh DEN-2,
Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Di berbagai daerah di Indonesia, pinang
dikenal dengan berbagai nama lokal, di antaranya adalah pineung (Aceh), pining
(Batak Toba), penang (Madura), jambe (Jawa, Sunda), buah, bua, ua, wua, pua,
5
fua, hua (Bali, Nusa Tenggara dan Maluku). Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai betel palm atau betel nut tree. Batang lurus langsing, dapat mencapai
tinggi 25 m dengan diameter kurang lebih 15 cm, meski ada pula yang lebih besar.
Tajuk tidak rimbun. Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm,
tangkai daun pendek, panjang helaian daun 80 cm, anak daun 85 x 5 cm, dengan
ujung sobek dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (spatha) yang panjang
dan mudah rontok, muncul di bawah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan
tangkai pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, denga~ 1
bunga betina pada pangkal. Di atasnya terdapat banyak bunga jantan tersusun
dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Panjang bunga jantan 4 mm, putih
kuning, benang sari 6. Panjang bunga betina 1,5 cm, hijau, bakal buah beruang 1.
Buah merupakan buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye,
panjang 3,5-7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur,
dikenal sebagai betel nut. Biji ini digunakan sebagai campuran mengunyah sirih,
selain gambir, kapur, dan tembakau. Biji pinang mengandung alkaloida seperti
bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Biji pinang menimbulkan rasa
tradisional, biji pinang digunakan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah,
dan kudisan. Biji ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan
bahan penyamak.
6
1. Klasifikasi Tanaman Pinang (Areca Catechu L)
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecaceae
Genus : Areca
mencapai tinggi 15-20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah 15 cm.
tahun dan berbuah pada umur 5-8tahun tergantung keadaan tanah. Tanaman ini
berbunga pada awal dan akhir musimhujan dan memiliki masa hidup 25-30 tahun.
dengan warna yang lebih muda. Pada bidang irisan bijitampak perisperm
7
berwarna coklat tua dengan lipatan tidak beraturan menembusendosperm yang
dengan diameter lk 15 cm, meski ada pula yang lebih besar. Tajuk tidak rimba.
Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjangnya 80 cm, tangkai daun pendek,
helaian daun panjangnya sampai 80 cm, anak daun 85x5 cm, dengan ujung sobek
dan bergerigi. Tongkol bunga dengan seludang (saptha) yang panjang dan mudah
rontok, muncul dibaw ah daun, panjang lebih kurang 75 cm, dengan tangkai
pendek bercabang rangkap, sumbu ujung sampai panjang 35 cm, dengan 1 bunga
betina pada pangkal, di atasnya dengan banyak bunga jantan tersusun dalam 2
baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan panjangnya 4 mm, putih kuning,
benang sari 6. Bunga betina panjang lebih kurang 1,5 cm, hijau, bakal buah
beruang 1. Buah buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5-
7 cm, dengan dinding buah yang berserabut. Biji 1 berbentuk telur, dan memiliki
a. Habitat
1
Conguist,1981:http://azaywali.blogspot.com /2012/03/morfologi-daun-tunggal
14.html.diakses tanggal 15 agustus 2016
8
Batang : Batang tegak lurus tinggi 10-30 m, bergaris tengah 15 cm tidak
terjadi setelah 2 tahun dan berbuah pada umur 5-8 tahun bergantung
c. Daun
roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80 cm, tangkai daun
pendek. Panjang helaian daun 1-1,8 m dan anak daun memiliki panjang 85
d. Bunga
Tongkol bunga dengan seludang panjang yang mudah rontok, keluar dari
tersusun dalam 2 baris yang tertancap dalam alur. Bunga jantan 4 mm.
Putih kuning, benang sari 6 , bunga betina dengan panjangnya sekitar 1,5
e. Buah
Buahnya buah buni, bulat telur sungsang memanjang, panjang sekitar 3,5-
9
f. Biji
Biji satu yang bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung yang
membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukang dangkal, panjang 15-30
berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda. Pada bidan irisan
biji tampak perisperm berwarna coklat tua denagn lipatan tidak beraturan
3. Kandungan Kimia
Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin (C8 H13 NO2),
tannin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak
menguap dan tidak menguap, serta garam. Menyebutkan bahwa biji buah pinang
Biji pinang rasanya pahit, pedas dan hangat serta mengandung 0,3 – 0,6%,
dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tannin 15%, lemak 14%
(palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin.
Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid dibandingkan biji
yang telah mengalami perlakuan. Arekolin selain berfungsi sebagai obat cacing
2
Ibid. V.A.Berlian, Nur dan Estu Rahayu.2016
10
Mengingat kandungan kimia tanaman pinang (alkaloid arekolin) mengandung
racun dan penenang sehingga tidak dianjurkan untuk pemakaian dalam jumlah
besar.
digunakan untuk membunuh serangga pada stadium larva. Abate (temephos) yang
dengan cara menghambat enzim yang penting bagi fungsi normal sistem saraf
larva serangga, membunuh larva serangga sebelum mereka dewasa dan mencegah
saluran pencernaan dapat berupa Mual, muntah, air liur berlebihan keram perut,
diare. Efek terhadap sistem pernapasan dapat berupa hidung meler dan sensasi
sesak di dada yang umum terjadi setelah paparan inhalasi. Efek terhadap
penglihatan dapat berupa penglihatan yang kabur atau keremangan, miosis dan
kaku otot siliaris, hilangnya daya akomodasi mata dan nyeri pada mata. Efek
koordinasi otot. Pada paparan yang sangat tinggi dapat menyebabkan kelumpuhan
11
2.4. Hipotesis Penelitian
Aedes aegypti ?
12
BAB III
METODE PENELITIAN
pemanfaatan abate (temephos) alami berbahan dasar biji pinang (Areca chatecu.
Subjek penelitian ini adalah mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti yang
diuji dengan abate (temephos) alami berbahan dasar biji pinang (Areca chatecu.
L)
Rumus mortalitas :
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel menjelaskan sejauh
mana pemanfaatan abate (temephos) alami berbahan dasar biji pinang (Areca
13
3.5. Jadwal Penelitian
14
DAFTAR PUSTAKA
Conguist,1981:http://azaywali.blogspot.com/2012/03/morfologi-daun-tunggal
14.html.diakses tanggal 2 Juli 2021
V.A.Berlian, Nur dan Estu Rahayu, http:Jenis dan Prospek Bisnis Pinang,1995.
Di akses pada Tanggal 22 Agustus 2016
15