Anda di halaman 1dari 14

OPTIMALISASI PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK

PLANNING) PADA OPERASIONAL PERAKITAN EXPANDING


GATE VALVE (6D)
HARI MOEKTIWIBOWO DAN HEDI SOPIAN
Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma, Jakarta.
ABSTRAK
PT. Alfa Valves Indonesia, merupakan perusahaan penyuplai dan service
berbagai macam produk valve untuk kebutuhan bermacam-macam bidang industri,
dengan bisnis utamanya adalah usaha pada pembuatan, fabricator, preparation and
final inspection valves sesuai standar American Petroleum Institute 6D (API 6D)
Spesification for Pipeline Valve, agar dapat mempertahankan eksistensinya di industi
valve, maka perusahaan harus mengoptimalkan potensi yang ada, salah satunya di
area produksi, harus mengoptimalisasikan kegiatan perakitan Expanding Gate Valve,
guna mendapatkan profitabilitas maksimal dengan cara penyempurnaan sistem yang
ada maka dibutuhkanlah standar waktu baku dan jaringan kerja (network planning).
Perakitan Expanding Gate Valve yang saat ini berjalan memerlukan standar
urutan kegiatan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku, hal tersebut mendasari
agar menggunakan metode perhitungan waktu tersebut untuk standarisasi waktu kerja
serta untuk jaringan kerja menggunakan metode Network Planning / Critical Path
Method untuk mengoptimalkan perusahaan dalam perencanaan, pengendalian dan
penjadwalan khususnya pada aktivitas perakitan komponen-komponen produk.
Kata kunci : Expanding Gate Valve, Pengukuran langsung, Analisis Waktu Baku,
Network Planning / CPM

PENDAHULUAN berusaha untuk mengambil tindakan


dan strategi yang tepat, karena hanya
Perkembangan teknologi yang perusahaan yang mempunyai
tinggi mendorong industri berkembang keunggulan kompetitif saja yang akan
semakin pesat, perkembangan industri mampu bertahan, proses operasional
yang pesat ini akan mendorong yang dilakukan oleh perusahaan harus
pertumbuhan produksi barang dan jasa menuju kepada perbaikan yang
yang berlimpah, dimana produsen berkesinambungan.
berlomba-lomba menciptakan dan
menghasilkan produk, baik berupa PT. Alfa Valves Indonesia,
barang maupun jasa dengan merupakan perusahaan penyuplai dan
menggunakan perkembangan teknologi service berbagai macam produk valve
tersebut, untuk meningkatkan untuk kebutuhan bermacam-macam
kesejahteraan dan taraf hidup rakyat bidang industri seperti industri oil and
menuju terciptanya suatu masyarakat gas, petrochemical industry, pertilizer
adil dan makmur. Cita-cita tersebut industry, pulp and paper industry,
dibutuhkan peran serta seluruh warga general industry dll, selama ini produk
negara diantaranya adalah peran yang dipasarkan oleh PT. Alfa Valve
perusahaan yang bergerak dalam Indonesia adalah produk jadi yang
bidang manufacture agar kegiatan berasal China. Pada akhir tahun 2013,
bisnis dapat berjalan dengan baik. PT. Alfa Valves Indonesia
mendapatkan sertifikasi standar
Tuntutan globalisasi industri American Petroleum Institute 6D (API
sekarang ini memaksa perusahaan 6D) Spesification for Pipeline Valve
untuk bisa meningkatkan untuk produk Expanding Gate Valve
profesionalisme yang tinggi dan

58
dan lain-lain, standar tersebut Observasi Lapangan
mewajibkan perusahaan yang telah
mendapat sertifikasi API 6D tidak lagi Pengamatan kegiatan di
menjadi distributor valve, akan tetapi Department Production pada area
menjadi perusahaan Manufacture Assembling Produk di PT. Alfa Valves
Valve, minimum persyaratan untuk Indonesia untuk mengidentifikasi
menjadi perusahaan Manufacture Valve masalah yang terjadi di pabrik.
sesuai standar API 6D harus membuat
1 komponen utama valve dan adanya Identifikasi Masalah
perakitan (assembly) dalam proses Berdasarkan pengamatan di area
operasinya. Assembling Expanding Gate Valve
Expanding Gate Valve yang terjadi pemborosan waktu yang cukup
dirakit karyawan selama ini memiliki tinggi dalam perakitannya, dalam
kendala dalam proses operasinya, penelitian ini diambil analisis waktu
dikarenakan tidak ada metode dan baku pada proses perakitan tersebut
teknik yang tepat, akibatnya adalah untuk dapat dianalisis kembali
menurunnya kualitas valve karena menggunakan Network Planning.
susunan rakitan yang tidak Studi Pustaka
terstandarkan, tidak ada waktu baku,
membutuhkan waktu yang lama, target Menggunakan buku-buku referensi
yang tidak tercapai dan menghabiskan mengenai waktu standar, waktu baku
biaya operasional yang tinggi. khususnya pada bab yang membahas
mengenai waktu perakitan dan
Network Planning merupakan menggunakan network planning untuk
salah satu metode yang dapat membahas mengenai jaringan kerja
digunakan untuk mengoptimalkan perakitan Expanding Gate Valve dan
dalam perencanaan, pengendalian dan menganalisis efisiensi waktu dan
penjadwalan khususnya pada aktivitas biayanya.
perakitan. Metode dasar yang
digunakan penulis dalam network Pengumpulan Data
planning menggunakan metode
lintasan kritis / Critical Path Method Pengumpulan data bertujuan untuk
(CPM), CPM merupakan metode memperoleh informasi yang dibutuhkan
berdasarkan jaringan yang untuk melakukan penelitian. Data yang
menggunakan keseimbangan waktu digunakan adalah:
agar tiap kegiatan dapat diselesaikan
lebih cepat dari waktu normalnya 1). Data Primer
dengan cara memintas kegiatan untuk
Data Primer adalah sumber data yang
waktu dan biaya tertentu, dengan
secara langsung memberikan data
demikian untuk menyelesaikan
kepada pengumpul data, yaitu data-
perakitan waktu yang lebih sedikit.
data berupa sejumlah keterangan
METODE melalui teknik interview dengan staf
dan manager teknik atau fakta yang
Langkah-Langkah Pemecahan penulis peroleh langsung dari tempat
Masalah perakitan mengenai :

Untuk menyelesaikan masalah a). Urutan perakitan valve


dalam penulisan tugas akhir ini
memerlukan langkah-langkah b). Waktu baku proses perakitan
pemecahan yang jelas dan valve (Stopwatch)
berkesinambungan dengan cara:

59
2). Data Sekunder Berikut tahapan analisis dan
pembahasan yang dilakukan dalam
Sumber data sekunder merupakan penelitian ini, yaitu:
sumber data yang tidak memberikan
informasi secara langsung kepada a. Menentukan susunan rangkaian
pengumpul data. Sumber data rakitan Expanding Gate Valve,
sekunder ini dapat berupa hasil dengan mendiskusikan dengan
pengolahan lebih lanjut dari data primer department terkait (PPIC,
yang disajikan dalam bentuk lain atau Engineering, Production dan
dari orang lain, antara lain berupa data- Quality Control).
data yang berkaitan dengan perakitan
operasional perakitan valve berupa: b. Menentukan waktu siklus, waktu
standar dan waktu baku proses
a). Gambar-gambar shop drawing perakitan setiap komponen
Expanding Gate Valve hingga
b). Data volume perakitan EGV menjadi sebuah produk.
c). Laporan pengiriman c. Mengidentifikasi jalur kritis (critical
path) dan float pada jaringan kerja
d). Laporan biaya perakitan EGV dan lamanya waktu pengerjaan
Pengolahan Data dengan hasil kalkulasi waktu
dengan rangkaian kerja
Setelah data telah terkumpul menggunakan jaringan kerja
semua, maka dilakukan pengolahan menggunakan network planning
data dengan cara: menganalisis waktu untuk menunjukan penghematan /
siklus, waktu standar dengan efisiensi waktu perakitan 1 unit
perhitungan metode Performa Rating produk menjadi lebih ringkas dan
untuk penyesuaian serta kelonggaran cepat sesuai dengan production
waktu menggunakan tabel allowance planning.
rating yang diberikan dalam melakukan
kegiatan untuk waktu baku waktu d. Setelah jalur kritis diketahui,
normal dan waktu baku perakitan langkah selanjutnya adalah
Expanding Gate Valve dan menentukan efisiensi waktu
menerapkan network planning dengan percepatan dan biaya untuk
metode Critical Path Method (CPM), optimasi setiap kegiatan.
perhitungan maju ESi = ES(i-j) + Di
perhitungan mundur LSi = LS(i-j) + Di,
perhitungan mengambang LSij = LCj - Kesimpulan
Dij ; ECij = ESj - Dij, serta diagram bar
chart dengan menggunakan Microsoft Kesimpulan dari penelitian
project 2007 untuk melihat kebenaran penghitungan waktu perakitan dan
perahitungan menggunakan manual efisiensi waktu proses prakitan dan
dengan hasil yang didapatkan dengan biaya, dengan perbandingan biaya
menggunakan aplikasi komputer gaji operator harian dan
metode Critical Path Method (CPM). perkaliannya sesuai dengan
lamanya target pada operasional
Analisis dan Pembahasan. kegiatan perakitan Expanding Gate
Valve di PT. Alfa Valves Indonesia
HASIL DAN PEMBAHASAN makanya valve yang telah terakit
memiliki kualitas valve yang menurun,
Perakitan di PT. Alfa Valves hal yang sering terjadi adalah
Indonesia, selama ini tidak memiliki kebocoran (leakage), maka dari penulis
urutan perakitan yang standar, akan menyusun rangkaian perakitan

60
Expanding Gate Valve, dan hal tersebut Engineering Department, QA/QC dan
pula telah didiskusikan oleh Production.
Tabel 1 Bill Of Material

Kegiatan perakitan di masing- mempertimbangkan dua faktor utama


masing lini harus memiliki yaitu:
keseragaman cara dalam melakukan
assembly agar dapat memudahkan 1. Tingkat ketelitian (degree of
proses mana yang lebih dahulu dan accuracy) Tingkat ketelitian
mana yang harus dikerjakan menunjukkan penyimpangan
belakangan, urutan perakitan ini maksimum hasil pengukuran dari
bersifat penting karena berpengaruh waktu penyelesaian sebenarnya.
terhadap hasil jadi dan durasi waktu
untuk menyelesaikan perakitan dalam 2. Tingkat kepercayaan /
setiap lini keyakinan (level of convidence).
Tingkat keyakinan menunjukkan
Pengukuran Waktu Perakitan seberapa besar keyakinan si pengukur
bahwa hasil yang diperoleh memenuhi
Untuk mengetahui waktu perakitan syarat ketelitian tadi.
maka harus terlebih dahulu diketahui
seberapa banyak pengukuran yang Analisis yang akan dilakukan untuk
harus diteliti, pengukuran waktu penelitian ini menggunakan data
kegiatan langsung, waktu siklus, dengan tingkat ketelitian 5% dan tingkat
waktu normal dan waktu baku kepercayaan 95%, artinya bahwa
penyimpangan yang diperbolehkan dari
Banyaknya Pengukuran yang Harus rata-rata sebenarnya adalah 5% dan
diteliti pengukuran yakin bahwa data yang
diperoleh itu benar sebesar 95%, dari
Penetapan jumlah pengamatan yang tingkat ketelitian yang akan diketahui.
dibutuhkan dalam aktivitas teknik
sampling selama ini dikenal lewat
formulasi-formulasi tertentu dengan

61
 k / s N x 2   x 2 
2

N 

  


x 

k = Tingkat kepercayaan 68% = 1
k = Tingkat kepercayaan 95% = 2
k = Tingkat kepercayaan 99% = 3
s = Derajat ketelitian = 5% = 0.05
N = Jumlah pengamatan
N’ = Jumlah data teoritis
Tabel 2. Urutan Kegiatan Perakitan EGV

Ketilitian yang ingin diperoleh 5% (0.05) 40, maka rumus untuk mendapatkan
dan tingkat kepercayaan 95% (k=2) kecukupan data tersebut adalah

maka perbandingannya adalah =
଴.଴ହ
 40 N x 2   x 2
2

N  
  


x 

Pengambilan data untuk analisis sampel Kegiatan A (Memasukan dan
berapa banyak jumlah pengukuran Menggemuki Small O Ring ke Seat
langsung dengan menggunakan Ring)
Tabel 3 Kegiatan Perakitan EGV (30 Kali Pengukuran Waktu

62
 40 N x 2   x 2 
2

N 

  


x 

2
 40 152700  2140 2 
N   
 2140 

N’ = 34.3 kali

Jumlah pengukuran (N) dalam EGV karena hasilnya terlalu kecil


kegiatannya adalah N’ = 34.3 kali, karena (N’<N), maka harus
Jumlah kecukupan data N=30, masing dibandingkan lagi dengan N=40,
belum mencukupi data pengukuran seperti Tabel dibawah ini.
Tabel 4 Kegiatan Perakitan EGV (40 Kali Pengukuran Waktu)

 40 N x2   x2 
2

N  
  

 x 

2
 40 202975 28472 
N   
 2847 

N’ = 38.8 Kali

Jumlah pengukuran (40 kali) diperlukan


dalam kegiatannya adalah N’ = 38.8
kali, Maka dengan tingkat ketelitian 5%
dan kepercayaan 95% jumlah
pengukuran N=40 adalah Cukup (N>N’)

63
Perhitungan waktu siklus kegiatan lini perakitan.

Tabel 5. Data Waktu Siklus

Jadi, didapatlah waktu siklus dalam (2553 detik atau 42.20 menit) dan di lini
kegiatan perakitan Expanding Valve di 4 (2419 detik atau 41.21 menit) dan
lini 1(2537 detik atau 42.86 menit), di dihitunglah waktu siklusnya
lini 2 (2522 detik atau 42.21), di lini 3 menggunakan rumus.

∑ ܺ݅
Ws =
ܰ
42.86 + 42.21 + 42.20 + 41.21
Ws =
4
Ws = 41.98 atau dibulatkan menjadi Penentuan faktor penyesuaian (rating
42 menit, Maka waktu siklus yang factor) dengan menggunakan Westing
didapatkan untuk kegiatan perakitan House System’s rating, setelah
expanding gate valve adalah 42 menit. dilakukannya pengamatan diketahui:
Keterampilan (Skill) : Good (C2) +0.03
Menghitung waktu normal Usaha (Effort) : Good (C2)
+0.02
Menghitung waktu normal, rumus: Kondisi (Condition): Average (D) +0.00
Wn = Ws x p Konsistensi (Consistency): Fair (E) -
Wn= Waktu normal 0.02+0.03
Ws= Waktu Siklus Jadi p = (1 + 0.06) atau p = 1.03
P (Penyesuaian) = - Bila operator Wn = Ws x p
bekerja terlalu cepat (p > 1), Bila Wn = 42 x 1.03 = 43.26
operator bekerja terlalu lambat (p < Jadi waktu normal yang didapatkan
1),Bila operator bekerja dengan wajar adalah 43.26 menit.
(p = 1)

64
Menghitung waktu baku perakitan 7. Keadaan lingkungan 2.0% +
Cara menghitung waktu baku perakitan ଵ଴଴%
a = = 1.25
menggunakan rumus: ଵ଴଴% ିଶ଴.ସ%
Perhitungan waktu baku Wb = Wn + a
Wb = Wn + a
Wb = 43.26 + 1.25 = 44. 51 Menit
Wb = Waktu baku
Jadi, dari masing-masing kegiatan
Wn = Waktu normal
didapatkanlah perhitungan waktu
a = Allowance
bakunya adalah 44.51 menit atau
Allowance (kelonggaran)
dibulatkan 44.5 menit
operator memerlukan waktu khusus
untuk keperluan personal, istirahat dan Network Planning
alasan-alasan lain yang diluar
kontrolnya. Allowance (kelonggaran) Pada penyelenggaraan suatu
operator dapat disebabkan oleh hal-hal perakitan terdapat proses pengambilan
sebagai berikut: keputusan dan proses penetapan
1. Tenaga yang dikeluarkan tujuan, untuk melaksanakan proses ini
2. Sikap kerja perlu adanya masukan informasi yang
3. Gerakan kerja tepat dan kemampuan pengambilan
4. Kelelahan mata keputusan yang tinggi agar dapat
5. Temperatur tempat kerja melaksanakan pengambilan keputusan,
6. Keadaan atmosfir supaya dapat melaksanakan keputusan
7. Keadaan lingkungan yang baik. yang telah diambil tersebut perlu
Untuk besarnya kelonggaran yang adanya sumber daya yang dibutuhkan
diberikan ditunjukan pada table Tabel dalam keadaan siap pakai dan perlu
Standard Kelonggaran. adanya kemampuan yang tinggi untuk
Nilai allowance yang didapat melaksanakan proses pengolahan
selama pengamatan terhadap kegiatan sumber daya tersebut guna mencapai
perakitan berlangsung adalah: produk yang diharapkan. Kedua
1. Tenaga yang dikeluarkan = 0.6% macam proses ini, yaitu proses
2. Sikap kerja = 1.0% pengambilan keputusan dan penetapan
3. Gerakan kerja = 2.0% kebijaksanaan serta proses
4. Kelelahan mata = 6.0% pelaksanaannya merupakan sistem
5. Temperatur tempat kerja = 5.0% operasi pada penyelenggaraannya.
6. Keadaan atmosfir = 3.0%

65
Tabel 6 Nama Kegiatan, Kegiatan Pendahulu dan Waktu

Daftar kegiatan, kegiatan yang dibuatkan jaringan kerja, baik


mendahului (ketergantungannya) dan perhitungan maju dan perhitungan
durasi di atas terlebih dahulu harus mundur.
Peristiwa Kritis dan Lintasan Kritis Peristiwa 4,
Peristiwa Kritis sebab ES4 – LS4 = 251
Peristiwa kritis adalah peristiwa yang Peristiwa 5,
tidak mempunyai tenggang waktu atau Peristiwa Kritis sebab ES5 – LS5 = 323
ES dan LS sama. Lintasan kritis ini Peristiwa 6,
dimulai dari peristiwa awal network Peristiwa Kritis sebab ES6 – LS6 = 414
diagram sampai dengan akhir network Peristiwa 7,
diagram berbentuk lintasan Peristiwa Kritis sebab ES7 – LS7 = 595
Peristiwa 8,
Pada network diagram bisa dilihat dari Peristiwa Kritis sebab ES8 – LS8 = 675
bilangan ruang kanan atas dan ruang Peristiwa 9,
kanan bawah dari lingkaran tersebut. Peristiwa Kritis sebab ES9 – LS9 = 759
Peristiwa 1, Peristiwa 10,
Peristiwa Kritis sebab ES1 – LS1 = 0 Peristiwa Kritis sebab ES10 – LS10 =
Peristiwa 2, 829
Peristiwa Kritis sebab ES2 – LS2 = 0 Peristiwa 11,
Peristiwa 3, Peristiwa Kritis sebab ES11 – LS11 =
Peristiwa Kritis sebab ES3 – LS3 = 72 900

66
Peristiwa 12, Peristiwa Kritis sebab ES16 – LS16 =
Peristiwa Kritis sebab ES12 – LS12 = 1600
1065 Peristiwa 17,
Peristiwa 13, Peristiwa Kritis sebab ES17 – LS17 =
Peristiwa Kritis sebab ES13 – LS13 = 1655
1241 Peristiwa 18,
Peristiwa 14, Peristiwa Kritis sebab ES18 – LS18 =
Peristiwa Kritis sebab ES14 – LS14 = 1731
1359 Peristiwa 19,
Peristiwa 15, Peristiwa Kritis sebab ES19 – LS19 =
Peristiwa Kritis sebab ES15 – LS15 = 1797
1487
Peristiwa 16,

Jalur Kritis, Slack = 0 (Kegiatan Kritis memiliki nomilai sama dengan 0,


= 18, Non Kritis = 8) sedangkan kegiatan-kegiatan non
Diketahui dari tabel 4.11 kritisnya adalah, F – G – J – K – Q – S
tersebut peristiwa dan lintasan – U – V.
kritisnya adalah A – B – C – D – E – H
–I–L–M–N–O–P–R– T–W– Maka jika dijadikan diagram
X – Y – Z, dilihat dari nilai slack yang jaringan terlihat seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 1. Lintasan Kritis

Hasil akhir menunjukan waktu 1797 oleh peneliti sendiri dan dibantu dengan
detik atau 29.95 menit, kurun waktu bagian Engineering, dimana
normal untuk mengerjakan 1 unit sebelumnya 6 bulan berjalan adanya
Expanding Gate Valve. Berikut ini hambatan-hambatan yang terjadi,
adalah gambar Bar Chart Kegiatan karena ketidaktahuan urutan yang
Expanding Gate Valve. benar, biasanya operator melakukan
kegiatan assembly sesuai dengan nalar
Analisis dan Pembahasan dan kerja cepatnya sendiri sehingga
menyebabkan waktu yang tidak
Waktu baku perakitan EGV telah konsisten serta kekeliruan dalam hasil
diketahui dengan cara diamat jadinya, adapun faktor-faktor tersebut
pengukuran langsung menggunakan kami rangkum.
Stopwatch Studi yang di lakukan sendiri

67
Tabel 7. Faktor-faktor Penyebab dan Solusi.

Analisis waktu baku perakitan dianalisis kembali untuk menentukan


Expanding Gate Valve perbandingan antara waktu perakitan
sebelum ada studi tentang waktu baku
Perakitan yang telah diamati peneliti dan setelah ada studi perhitungan
dalam merakit Expanding Gate Valve waktu baku untuk mendapatkan
telah diseragamkan dengan department efisiensi waktu perakitan Expanding
terkait, yang didahului oleh urutan Gate Valve dan telah diringkas dalam
kegiatan, kegiatan pendahulu dan Tabel 8.
kurun waktu kegiatan, kemudian
Tabel 8 Perbandingan Waktu Baku Perakitan EGV

Penerapan Perakitan EGV dengan Network Planning metode CPM

Gambar 2. Penerapan Perakitan EGV dengan Network Planning metode CPM

68
Penerapan perakitan EGV telah P = 1.03 (sesuai nilai penyesuaian
dilakukan perhitungan meggunanakan sebelumnya)
Network Planning dengan metode
CPM, sebelumnya telah dilakukan pula Menghitung kembali waktu baku
perhitungan waktu baku pada setiap lini Wb = Wn + a
perakitan didapatkan nilai 44.5 menit, Wb = 30.84 + 1.25 = 32.09 (32 menit)
setelah dilakukan perhitungan a = 1.25 (sesuai dengan nilai
sistematis didalamnya terdapatlah kelonggaran sebelumnya.
angka ketergantungan/yang
mendahului dan waktunya. a. Perhitungan efisiensi waktu dan
biaya perakitan EGV
Perhitungan efisiensi waktu dan
biaya perakitan EGV dalam
Pada gambar telah dinyatakan bahwa operasionalnya perhari – perbulan,
waktu penyelesaian perakitan serta waktu target pengiriman perbulan
Expanding Gate Valve adalah 1797 minimal 1.000 unit selama 2 tahun (24
detik. bulan) atau 24.000 unit sampai dengan
akhir tahun 2015 EGV ke PT. Alfa
Waktu selesai (CPM) 1797 detik / 60 = Valves Singapore, berdasarkan
29.95 menit. kesepakan Purchase Order
sebelumnya, adapun data pengiriman
Menghitung kembali waktu normal Expanding Gate Valve dari Bulan
Wn = W selesai x p Januari – Juni
Wn = 29.95 x 1.03 = 30.84 menit
Tabel 9 Data Pengiriman EGV Jan–Juni 2014

Pengiriman bulan januari – Juni pengiriman masih belum tercapai,


tersebut belum adanya standar dan sehingga adanya kekurangan untuk
ketetapan kerja untuk perakitan mencapai jumlah pengiriman 1000 unit
Expanding Gate Valve, maka dari itu EGV perbulan sesuai dengan jadwal
jumlah Pengiriman<1000 atau jumlah dan perjanjian sebelumnya Tabel 10.

69
Tabel 10. Perhitungan Lama Waktu Pengerjaan

Diketahui bahwa waktu 1 hari kerja melebihi dari 1000 unit valve / bulan
sama dengan 8 jam atau 480 menit tercapai. sehingga dihasilkan
perhari, dengan waktu baku yang percepatan waktu penyelesaian untuk
didapat sebelumnya adalah 32 menit 24.000 unit valve, ditempuh dengan
dengan jumlah lini yang ada adalah jangka perkiraan waktu penyelesaian
sebanyak 4 lini, sedangkan lebih singkat yaitu dari awal bulan
produktivitas yang dapat dicapai perhari Januari 2014 – hingga 9.6 hari
adalah 60 unit, pada bulan januari (dibulatkan 10 hari) di di bulan
sampai dengan bulan juni jumlah valve September 2015 atau sama dengan
yang dihasilkan di area perakitan 21,33 bulan, hal tersebut terjadi karena
kurang dari 1000 unit (H<100) itu terjadi sudah adanya standarisasi kegiatan-
karena belum adanya standarisasi kegiatan perakitan valve di masing-
waktu dan urutan kegiatan di setiap masing lini perakitan, dengan asumsi
lininya, sedangkan pada bulan juli 2014 akan lebih efisien waktu dibanding
sampai dengan juni 2014 area dengan tidak ada waktu kerja dan
perakitan dengan waktu baku dan perencanaan jaringan kerja (network
network planning yang diharapkan planning).
Tabel 11 Perhitungan Biaya

Dari Tabel di atas di atas diketahui pada setiap lini adalah sebanyak 3
bahwa dalam Gaji 1 orang berdasarkan sedangkan jumlah biaya gaji perbulan
UMR wilayah kota Bogor sebesar Rp. yang dikeluarkan untuk perakitan
2.200.000 per bulan, jumlah operator expanding gate valve sebesar

70
Rp. 26.400.000, jika pekerjaan c. Efisiensi yang didapat yaitu adalah
dilakukan dengan kerja normal sesuai percepatan waktu perkiraan
dengan purchase order customer maka penyelesaian target yang
akan menghasilkan lamanya waktu 24 seharusnya selesai selama 24
bulan atau 529 hari kerja dan total bulan atau 2 tahun, dapat
biaya gaji operator dari awal sampai diselesaikan dalam waktu 21.33
akhir sebesar Rp. 633.600.000, bulan atau 451 hari, perusahaan
sedangkan jika perakitan menggunakan
waktu baku dan network planning (cpm) DAFTAR PUSTAKA
maka akan menghasilkan lama Ali, Tubagus Haedar, “Prinsip-Prinsip
pengerjaan 21.33 bulan atau 451 hari Network Planning”, PT. Gramedia
kerja dengan total biaya gaji operator Pusaka Utama, Jakarta, Indonesia,
dari awal sampai selesai sebesar Rp. 1995.
563.112.000. jadi efisiensi dari
didapatkan adalah perkiraan kurun Austen A.D. & Neale R.H “Manajemen
waktu pekerjaan adalah 2.67 bulan Proyek Konstruksi”, PT. Pustaka
atau 78 hari, atau efisiensi biaya Binaman Pressindo, Anggota IKAPI,
sebesar Rp. 70.488.000 Menteng Raya, Jakarta Pusat 1994.

KESIMPULAN Barnes, R. M “Motion and Time


Melalui hasil analisis dan Study, Design anad Measurement
pembahasa maka kesimpulan untuk of Work” New York, John Willey &
tugas akhir ini yang dapat diambil Sons, 1980.
adalah: Fahrenkrog, Steve, PMP. 2004. “A
a. Melalui hasil pengukuran langsung guide to the Project Management
yang dilakukan disetiap lini Body of Knowledge. Third Edition.
perakitan expanding gate valve Global Standard, ANSI. Project
mendapatkan waktu siklus Mangement Institute”. Newtown
kegiatan pada 4 lini perakitan Square Pennsylvania USA.
adalah 42 menit, waktu normal Handoko, Hani, T 2012,“Dasar-Dasar
43.26 menit, dan waktu baku Management Produksi dan
adalah 44.5 menit. Operasi” Edisi 1, BFPE-Yogyakarta.
b. Penerapan perakitan Expanding Jay, Heizer & Rener Barry
Gate Valve menggunakan Network 2009,“Operation Management”
Planning dengan metode Critical Penerbit Salemba Empat,
Path Method, didapatkan jumlah Jagakarsa, Jakarta.
kegiatan kritis sebanyak 16 (A–B–
C–D–E–H–I–L–M–N–O–P–R–S– Niebel, B. W. “Motion and Time
T–W-X–Y–Z), dan kegiatan non Study” Honewood, Illinois, 1988.
kritis berjumlah 8 (F–G–J–K–Q–S–
U–V) dari total kegiatan sebanyak Soeharto, Iman, “Manajemen Proyek
26. Banyaknya kegiatan kritis Dari Konseptual Sampai
tersebut didapatkan hasil Opersional” Penerbit Erlangga,
perhitungan network planning Jakarta 1995.
dengan metode CPM tersebut
bahwa waktu selesai 1797 detik Taha, A, Hamdy “Riset Operasi” suatu
atau 29.95 menit, serta pengantar, Jilid 2, Binarupa Aksara,
mendapatkan nilai waktu normal = Tangerang, Indonesia.
30.84 menit dan waktu baku untuk
membuat 1 unit = 32 menit.

71

Anda mungkin juga menyukai