Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RETORIKA ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL

BASASTRA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis Ilmiah semester V yang diampu oleh
Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D.

Disusun oleh:
Elisa Mifta Choirunnisa
K1219033/A

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
ANALISIS RETORIKA ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL BASASTRA
Elisa Mifta Choirunnisa
E-mail: elisa.mifta@student.uns.ac.id

PENDAHULUAN
Artikel ilmiah sering disebut sebagai artikel jurnal, biasanya berisi tentang hasil dari
sebuah penelitian berisi gagasan penulis dengan tujuan untuk menyampaikan hasil penelitian
kepada pembaca agar dapat dikaji kembali. Artikel ilmiah tidak dapat ditulis secara
sembarangan dan harus mengikuti aturan tertentu (kebenaran ilmiah), serta juga harus
menggunakan bahasa keilmuan. Menurut Kusmana dalam (Alkarima, 2020), kebenaran
ilmiah adalah kebenaran yang dapat diterima oleh masyarakat dari semua kalangan. Sehingga
dapat dikatakan artikel ilmiah berisi tentang fakta yang dapat diterima dengan logika.
Ada beberapa struktur artikel jurnal, namun pendahuluan dapat dikatakan sebagai
struktur yang penting. Muhtadin (2017: 235) mengemukakan bahwa bagian pendahuluan
adalah bagian paling penting di dalam artikel ilmiah karena pendahuluan termasuk bagian
pertama yang harus dibaca setelah abstrak. Bagian pendahuluan memiliki tujuan untuk
memberikan informasi penting bagi pembaca agar dapat memahami pendapat yang sedang
dikemukakan pada artikel ilmiah tersebut. Maka dari itu, bagian pendahuluan sangat penting
untuk diperhatikan oleh penulis.
Pola retorika pendahuluan pada artikel ilmiah yang sering digunakan yaitu bernama
CARS yang dikenalkan oleh Swales. Pada model ini memiliki tiga subbagian atau tahap
dalam menganalisis pola retorika pendahuluan pada artikel ilmiah. Pada penelitian ini, akan
membahas secara lanjut mengenai analisis retorika pendahuluan pada artikel ilmiah. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penyusunan bagian
pendahuluan pada artikel ilmiah dalam bidang bahasa.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan model analisis isi

pada bagian pendahuluan artikel jurnal. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

berupa bagian pendahuluan artikel jurnal. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

dengan teknik baca dan catat. Setelah penulis membaca bagian pendahuluan artikel ilmiah,
kemudian mencatat hasil analisis yang telah dilakukan. Teknik analisis data pada penelitian

ini yaitu dengan teknik reduksi penyajian data dan penarikan simpulan.

PEMBAHASAN
Menurut Burton dalam (Anwar, 2017), menyatakan bahwa retorika adalah studi
tentang efektif berbicara dan menulis dan seni persuasi, dan banyak hal lainnya. Dalam
retorika sejarahnya yang panjang dan kuat memiliki banyak definisi, mengakomodasi tujuan
yang berbeda, dan sangat bervariasi dalam hal apa adanya. Namun, sebagian besar sejarahnya
telah mempertahankan karakter dasarnya sebagai disiplin untuk melatih siswa 1) untuk
memahami bagaimana bahasa bekerja secara lisan dan tulisan, dan 2) menjadi mahir dalam
menerapkan sumber daya bahasa dalam bahasa mereka sendiri dan menulis. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa retorika merupakan sebuah studi pembelajaran mengenai penggunaan
bahasa baik tertulis maupun lisan.

Berdasarkan analisis retorika pada pendahuluan artikel jurnal dengan menggunakan


Model CARS atau Model Swales, berikut ini merupakan hasil analisis yang telah dilakukan.

Identitas artikel jurnal yang digunakan:


a) Artikel 1

Nama jurnal : BASASTRA: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Judul artikel : Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Teks Biografi Kelas Inklusi
Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus di SMA N 8 Surakarta)
Penulis : Gilang Jaka Sanjaya, Muhammad Rohmadi, Purwadi
Tahun : April, 2019
Volume, Nomor: Vol 6, No 2
ISSN : I2302-6405

b) Artikel 2

Nama jurnal : BASASTRA Universitas Negeri Medan


Judul artikel : Gaya Bahasa dalam Cerita Pendek “Aku Ada” Karya Dewi Lestari: Tinjauan
Stilistika
Penulis : Wiwik Surya Utami
Tahun : 2020
Volume, Nomor: Vol 9, No 3
Doi : https://doi.org/10.24114/bss.v9i3.21444

c) Artikel 3

Nama jurnal : BASASTRA: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Judul artikel : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII
Berbasis Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud
Penulis : Firdaus Aritonang, Tangson R. Pangaribuan
Tahun : 2021
Volume, Nomor: Vol 10, No 2
ISSN : 2301 – 5926
e-ISSN : 2579-793X

Di bawah ini ialah analisis pola retorika bagian pendahuluan:


1.) Analisis Strategi Penyusunan Pendahuluan
Analisis Jurnal 1
Di dalam penulisan artikel ini, pendahuluan ditulis dengan 12 paragraf yang
menguraikan dari pembahasan singkat yang terletak di abstrak, pada paragraf 1 dan 2
menjabarkan mengenai dasar-dasar seperti definisi bahasa dan identitas diri, paragraf 3 dan 4
landasan dan dasar hukum. Paragraf selanjutnya menjelaskan bagaimana pendidikan berjalan
di Indonesia dan hal yang dapat dipelajari dalam sebuah fungsi bacaan biografi. Dalam
pendahuluan ini terdapat Model CARS (Creating & Research Space) di mana pendahuluan
ditulis bertujuan untuk menjabarkan lebih rinci setiap tahapan, agar lebih mudah
dikomunikasikan di penjabaran detail selanjutnya.
Analisis Jurnal 2
Menggunakan 4 paragraf pendahuluan yang memberikan penjelasan singkat mengenai
kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kemdikbud. Pada paragraf pertama menjelaskan
mengenai rancangan pembelajaran kurikulum 2013 yang nantinya diterapkan pada siswa.
Paragraf 2 menjelasakan mengenai hal penunjang yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan
kurikulum 2013 seperti buku teks disertai dengan standar kompetensi, kompetensi isi, dan
kompetensi dasar. Paragraf ketiga dan keempat menjelaskan mengenai sebuah penelitian
yang menguji mengenai kelayakan buku teks bagi bahan ajar bagi para siswa. Dalam
pendahuluan ini menggunakan objek penelitian dan uji kelayakan dari sebuah buku teks.
Analisis Jurnal 3
Di dalam pendahuluan ini terdapat 5 paragraf yang menjelaskan mengenai gaya
Bahasa yang digunakan dalam sebuah penyusunan buku cerita. Pada paragraf pertama
membahas mengenai hubungan antara bahasa dan sastra merupakan kunci untuk memahami
tentang bahasa maupun sastra. Paragraf kedua menjelaskan mengenai karya sastra,
dilanjutkan paragraf ketiga yang menjelaskan ringkas mengenai analisis karya sastra.
Selanjutnya, membahas mengenai topik permasalahan yang akan dibahas pada jurnal
tersebut, dan ditutup dengan contoh cerita pendek yang dinilai memiliki gaya bahasa yang
serupa. Pendahuluan ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh ahli bahasa.

2.) Letak Rujukan/Referensi


Analisis Jurnal 1
Dalam bagian kajian pendahuluan terdiri dari 12 paragraf yang disertai dengan
berbagai kutipan dari tokoh, landasan dasar hukum, dan peraturan pemerintah. Pada paragraf
pertama terdapat kutipan yang dikutip oleh Mudjia Rahardjo (dalam Rusdiarti, 2003: 34)
mengenai peran bahasa yang signifikan. Pada paragraf kedua terdapat kutipan tokoh Chaer
yang menjelaskan mengenai fungsi bahasa sebagai pemersatu bangsa. Pada paragraf keempat
terdapat Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, juga mengambil Undang-Undang Dasar 1945 pasal
31 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan mengenai tentang
Sistem Pendidikan Nasional.Serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun
2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa,
Analisis Jurnal 2
Dalam jurnal ini mengutip ketentuan yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang
dikutip oleh (Hartono 2016: 109), tak hanya itu dalam jurnal ini mengambil sumber objek
penelitian buku teks “Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia” terbitan Graphia Buana yang
disusun oleh Ade Khusnul dan M. Nur Arifin, edisi pertama, halaman 55-60 pada bulan
Maret 2013 dan “Anak Gembala dan Induk Serigala” yang menceritakan tentang seorang
pekerja seks di warung remang-remang. Buku itu dijadikan sebuah objek penelitian untuk
menguji kelayakan buku sebagai bahan ajar kurikulum 2013 pada siswa \.
Analisis Jurnal 3
Dalam pendahuluan ini menggunakan kutipan ahli Bahasa Wellek dan Waren (1989:22)
yang mengemukakan mengenai hubungan antara bahasa dan sastra. Mengutip Kosim, &
Ismayani, (2018) mengenai karya sastra merupakan curahan hati atau ungkapan pribadi
pengarang. Serta menggunakan cerita pendek yang berada pada buku “Rectoverso” karangan
Dewi Lestari yang diambil contoh untuk mewakili banyak gaya bahasa yang diungkapkan
oleh pengarang.

3. Bagaimanakah pola penulisan kutipan (review penelitian) yang digunakan dalam


tulisan berbahasa Indonesia?
 Pada jurnal berjudul “Gaya Bahasa dalam Cerita Pendek “Aku Ada” Karya Dewi
Lestari: Tinjauan Stilistika” karya Wiwik Surya Utami tersebut sudah benar dalam
menuliskan kutipan-kutipan jurnal tersebut, banyak pula jenis kutipan dalam
jurnal tersebut, baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.
Menurut Wellek dan Warren (1989: 223) dalam Nyoman Kutha Ratna (2010:
150), stilistika bukan semata-mata permainan kata-kata, persamaan dan perbedaan
bunyi, dan sebaianya, tetapi juga penekanan dan penjelasan yang secara
keseluruhan pada umumnya disebut sebagai aspek ekspresif.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan kutipan tersebut sudah benar untuk
jenis kutipan langsung karena penulis jurnal ingin mengutip hipotesis dari
Nyoman yang telah dikutip oleh Wellek sehingga sudah betul tertulis “Menurut
Wellek dan Warren (1989: 223) dalam Nyoman Kutha Ratna (2010: 150)” Selain
itu contoh kutipan langsung pendek dalam jurnal tersebut sudah sesuai kaidah
penulisan dengan menggunakan tanda petik dua, dan penulis ditulis disertaui
dengan tahun terbit.
“…teruslah berjalan, teruslah melangkah, ku tau kau tau aku ada…” (Lestari,
2008:36)
Mempelajari sastra pada dasarnya sama dengan mempelajari bahasa sebab
menurut Wellek dan Waren (1989:22) dalam Nyoman Kutha Ratna (2010:
148) yang diteliti adalah perbedaan sistem bahasa karya sastra dengan sistem
pada zamannya. Sebaliknya, bahasa seharusnya memanfaatkan sastra dalam
rangka mengembangkan ilmu bahasa itu sendiri. Dalam karya sastralah bahasa
dieksploitasi sedemikian rupa dengan berbagai kemungkinannya sehingga
berbeda dengan bahasa sehari-hari.
Pada kutipan tidak langsung tersebut penulis memparafrase atau mengganti
susunan bahkan bentuk kalimat maupun kata penulis sumber kutipannya.
 Pada jurnal berjudul “Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Teks
Biografi pada Kelas Inklusi Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus Di
SMAN 8 Surakarta)” karya Gilang Jaka Sanjaya, Muhammad Rohmadi,
Purwadi tersebut tidak banyak menggunakan kutipan ahli, hanya ada beberapa
kutipan ahli dan merupakan jenis kutipan tak langsung yang mana kutipan
tersebut telah diparafrase atau diganti susunan bahkan bentuk kalimat maupun
kata penulis sumber kutipannya.
 Pada jurnal berjudul “Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa Indonesia
untuk SMA Kelas XII Berbasis Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud”
karya Firdaus Aritonang, Tangson R. Pangaribuan tersebut tidak sebanyak
jurnal pertama dalam mengutip sumber, namun terdapat kutipan yang kurang
tepat antara lain:
BNSP dalam (Muslich 2010: 292) berpendapat terdapat faktor-faktor yang
dapat menjadi penilaian dalam suatu buku teks pelajaran yang didalamnya
harus meliputi penilaian kelayakakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan
penyajian, dan kelayakan grafik.

 Pada kutipan tersebut merupakan jenis kutipan tidak langsung, terdapat


kesalahan dalam menuliskan kutipan tersebut dibagian akhir kutipan, jika hal
itu penggalan harusnya ditulis dengan titik tiga (…).

Jadi, secara keseluruhan jenis kutipan ketiga jurnal menggunakan apa style
karena jurnal tersebut menggunakan bahasa Indonesia.

4. Bagaimana menyusun paragraf pembuka untuk mengawali pendahuluan, jelaskan


kencenderungan yang digunakan?
 Bagian awal paragraf pembuka pada bagian pendahuluan jurnal berjudul
“Gaya Bahasa Dalam Cerita Pendek “Aku Ada” Karya Dewi Lestari: Tinjauan
Stilistika” karya Wiwik Surya Utami tersebut diawali dengan kalimat-kalimat
pendefinisian secara umum dan mengerucut ke aspek yang akan dibahas,
penjabaran definisi tersebut didukung oleh kutipan atau pendapat para ahli
bidang terkait sehingga sumber data terpercaya. Secara garis besar paragraf
pembuka pada jurnal tersebut sudah baik, tidak terlalu panjang dan tidak
terlalu pendek pula.
 Bagian awal paragraf pembuka pada bagian pendahuluan jurnal berjudul
“Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Teks Biografi pada Kelas
Inklusi Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus Di SMAN 8 Surakarta)”
karya Gilang Jaka Sanjaya, Muhammad Rohmadi, Purwadi tersebut di awali
dengan kalimat-kalimat pendefinisian secara umum dan mengerucut ke aspek
yang akan dibahas, penjabaran definisi tersebut didukung oleh kutipan atau
pendapat para ahli bidang terkait sehingga sumber data terpercaya.
Selanjutnya dibahas permasalahan atau konflik yang terjadi sehingga dapat
ditarik simpulan aspek apa yang akan dibahas pada jurnal tersebut. Secara
garis besar paragraf pembuka pada jurnal tersebut sudah baik, tidak terlalu
panjang dan tidak terlalu pendek pula.
 Bagian awal paragraf pembuka pada bagian pendahuluan jurnal berjudul
“Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII
Berbasis Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud” karya Firdaus Aritonang,
Tangson R. Pangaribuan tersebut di awali dengan fenomena yang terjadi dan
selanjutnya kalimat-kalimat pendefinisian secara umum dan mengerucut ke
aspek yang akan dibahas, penjabaran definisi tersebut didukung oleh kutipan
atau pendapat para ahli bidang terkait sehingga sumber data terpercaya. Secara
garis besar paragraf pembuka pada jurnal tersebut sudah baik, tidak terlalu
panjang dan tidak terlalu pendek pula.

5. Cara Menyatakan ‘gap’ (Kesenjangan atau Permasalahan)


Terdapat perbedaan dalam cara menyatakan ‘gap’ (kesenjangan atau
permasalahan) antara masing-masing artikel. Pada artikel pertama yang berjudul
“Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis Teks Biografi pada Kelas Inklusi
Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus di Sman 8 Surakarta)” ‘gap’ (kesenjangan
atau permasalahan) dinyatakan pada akhir pendahuluan, salah satunya yaitu “…
terdapat perbedaan antara RPP untuk siswa reguler dan berkebutuhan khusus.”
Pada pendahuluan artikel kedua yang berjudul “Gaya Bahasa dalam Cerita
Pendek “Aku Ada” Karya Dewi Lestari: Tinjauan Stilistika” ‘gap’ (kesenjangan atau
permasalahan) dinyatakan pada paragraf keempat. Permasalahan pada penelitian ini
yaitu “…gaya bahasa yang digunakan pengarang akan menentukan kualitas dari karya
sastra yang diciptakannya…”
Pada pendahuluan artikel ketiga yang berjudul “Analisis Kelayakan Isi Buku
Teks Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII Berbasis Kurikulum 2013 Terbitan
Kemendikbud” ‘gap’ (kesenjangan atau permasalahan) dinyatakan pada paragraf
ketiga. Permasalahan pada penelitian ini yaitu “…kelayakan suatu buku teks perlu
dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah sumber belajar.”

6. Analisis Pola Retorika Menggunakan Model Swales (2004)

Berikut ini merupakan analisis fitur retorika yang menggunakan pola


pendahuluan model Swales (2004).

Langkah Artikel 1 (2019) Artikel 2 (2020) Artikel 3 (2021)


Move I Pada Pada pendahuluan Pada pendahuluan
Membentuk pendahuluan artikel 2, sudah artikel 3, sudah
wilayah: artikel 1, sudah membuat generalisasi membuat
membuat membuat topik yang meningkat generalisasi topik
generalisasi topik generalisasi pada tiap paragraf yang meningkat
spesifik yang topik spesifik tetapi tidak spesifik, pada tiap paragraf
meningkat. yang meningkat dan disertai kutipan. tetapi tidak
pada tiap spesifik, dan
paragraf disertai disertai kutipan.
dengan kutipan.
Move II Pada Pada pendahuluan Pada pendahuluan
Membangun pendahuluan artikel 2, terdapat artikel 3,
ceruk: artikel 1, penambahan apa yang pendahuluan
menambahkan terdapat diketahui, oleh artikel 2, terdapat
apa yang penambahan apa penulis, dan juga penambahan apa
diketahui, yang diketahui terdapat kesenjangan yang diketahui,
menunjukkan penulis dan di pendahuluan oleh penulis, dan
kesenjangan, atau disimpulkan tersebut. juga terdapat
menyajikan secara logis, kesenjangan di
pembenaran serta juga pendahuluan
positif (opsional) terdapat tersebut.
kesenjangan dan
pembenaran
positif dari
penulis.
Move III 1. Pada bagian 1. Pada paragraf 1. Pada
Step 1: akhir terakhir pendahuluan
mempresentasika pendahuluan pendahuluan mengumumkan
n karya ini ditemukan ditemukan penelitian tidak
melalui: mengumumka mengumumkan ditemukan.
mengumumkan n penelitian, penelitian, yaitu 2. Pada
penelitian ini yaitu “peniliti “Penelitian tentang pendahuluan
deskriptif tertarik untuk gaya bahasa pertanyaan
dan/atau secara melakukan terhadap cerita penelitian
sengaja (wajib) penelitian pendek ini berguna maupun
Step 2: mengenai sebagai hipotesis tidak
menyajikan pembelajaran referensi…”. ditemukan.
pertanyaan teks 2. Pada pendahuluan 3. Pada paragraf
penelitian atau biografi…”. pertanyaan ketiga
hipotesis 2. Pada penelitian maupun pendahuluan
(opsional) pendahuluan hipotesis tidak terdapat
Step 3: pertanyaan ditemukan. klarifikasi
klarifikasi penelitian 3. Pada paragraf definisi, yaitu
definisi maupun pertama “Dalam cerita
(opsional) hipotesis tidak pendahuluan tersebut terdapat
Step 4: ditemukan. terdapat klarifikasi kata-kata yang
meringkas 3. Pada paragraf definisi, yaitu kurang layak
metode (opsional) pertama “Nurgiyantoro, seperti
Step 5: pendahuluan (2010), mengatakan bergairahlah
mengumumkan terdapat bahwa cerpen lelakiku,
hasil utama klarifikasi adalah sebuah pelukan, dan
(opsional) definisi, yaitu cerita yang selesai ciuman (Heryana
Step 6: “Dalam dibaca dalam sekali ,2010).”
menyatakan nilai konteks inilah duduk…”. 4. Pada
penelitian ini bahasa 4. Pada pendahuluan pendahuluan
(opsional) memainkan tidak ditemui tidak ditemui
Step 7: peran penting, adanya ringkasan adanya ringkasan
menguraikan karena…” metode, yaitu “… metode.
struktur kertas 4. Pada mendeskripsikan 5. Mengumumkan
(opsional) pendahuluan bentuk-bentuk gaya hasil utama
tidak ditemui bahasa yang penelitian
adanya terdapat dalam ditemukan, yaitu
ringkasan cerita pendek “Aku “…dari hasil
metode. ada” dengan penelitian
5. Mengumumka menggunakan tersebut dapat
n hasil utama tinjaun stilistika.” ditarik
penelitian 5. Mengumumkan kesimpulan
ditemukan hasil utama bahwa buku teks
pada bagian penelitian mempunyai
akhir ditemukan, yaitu presentasi
pendahuluan, “…artikel ini kelayakan
yaitu membahas bentuk- sebesar 75%.”
“perencanaan bentuk gaya bahasa 6. Pada
pembelajaran kiasan yang pendahuluan,
berupa terdapat dalam menyatakan nilai
penyusunan cerita pendek “Aku penelitian tidak
perangkat Ada” dalam ditemukan.
pembelajaran, kumpulan cerpen 7. Pada
proses Rectoverso Karya pendahuluan,
pelaksanaan Dewi Lestari.” menguraikan
pembelajaran, 6. Pada pendahuluan, struktur kertas
dan proses menyatakan nilai tidak ditemukan.
evaluasi penelitian tidak
pembelajaran ditemukan.
oleh guru…”. 7. Pada pendahuluan,
6. Pada menguraikan
pendahuluan, struktur kertas
menyatakan tidak ditemukan.
nilai
penelitian
tidak
ditemukan.
7. Pada
pendahuluan,
menguraikan
struktur kertas
tidak
ditemukan.

PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa pada artikel jurnal 1 yang berjudul “Pembelajaran Keterampilan Berbicara Berbasis
Teks Biografi Kelas Inklusi Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus di SMA N 8
Surakarta)” dapat dilihat memiliki kesalahan pola retorika yang paling sedikit ditemukan,
dibandingkan dengan dua artikel jurnal lainnya. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa pola retorika sangat penting untuk dipelajari dan diaplikasikan pada teks artikel jurnal.
DAFTAR PUSTAKA

Alkarima, O. (2020). Analisis Retorika Pendahuluan Artikel Jurnal Indonesia Bidang Bahasa,
Sastra, dan Pengajarannya. Basastra, 1-13.
Anwar, K. (2017). Mengenali Artikel Penelitian pada Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris.
Gresik: UMG Press.
Aritonang, F., & Pangaribuan, T. R. (2021). Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa
Indonesia untuk SMA Kelas XII Berbasis Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud.
Basastra.
Sanjaya, G. J., Rohmadi, M., & Purwadi. (2019). Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Berbasis Teks Biografi Kelas Inklusi Berdasarkan Kurikulum 2013 (Studi Kasus di
SMA N 8 Surakarta). Basastra.
Utami, W. S. (2020). Gaya Bahasa dalam Cerita Pendek “Aku Ada” Karya Dewi Lestari:
Tinjauan Stilistika. Basastra.

Anda mungkin juga menyukai