ULFIANI H
SKRIPSI
Oleh
ULFIANI H
A 351 17 069
SKRIPSI
ULFIANI H
SKRIPSI
iv
ABSTRACT
Ulfiani H. 2021. The Social Environment's Influence on the Development of
Environmentally Care Characters of Grade XI-IPS Students in SMAN 1
Pasangkayu. Skripsi. Geography Education Study Program. Social Science
Education Department. Faculty of Teacher Training and Education. Tadulako
University. Samuel Sanda Patampang.
The research objective is to describe the role of the social environment in the
development of environmental care characters of grade XI-IPS students of SMAN
1 Pasangkayu and the formation of environmental care characters of grade XI-IPS
SMAN 1 Pasangkayu students. This type of research is qualitative research with a
descriptive approach. Data collection techniques were observation, interviews,
and documentation. The subjects of this study were students of SMAN I
Pasangkayu, Pasangkayu District, Pasangkayu Regency. The research findings
revealed that the social environment plays a vital role in the development of
students' environmental care characters and the school environment. Teachers
have played an important role in instilling knowledge and understanding of
environmental stewardship and love in students, as well as in developing their
character. However, it must be enhanced, beginning with character values,
character building, and activities that encourage character development so that
they can be shaped into excellent characters for the future in terms of caring for
the environment. at SMAN 1 Pasangkayu.
Keywords: role of the social environment, character development, environmental
care
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH swt, atas
salam atas junjungan kita kepada baginda Nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang terang menerang dan penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Penyelesaian skripsi ini saya
persembahkan sebagai tanda terima kasih dan sebagai ungkapan rasa sayang yang
tak terhingga kepada Ayahanda tercinta Hasbi L dan Ibunda tercinta Nurbaya.
Terima kasih atas kasih sayang, doa dan restunya yang senantiasa terpanjatkan
untuk ananda serta bantuan moril dan material yang tidak ternilai harganya,
penyelesaian tugas akhir ini tidak sebanding dengan apa yang mereka
persembahkan dalam kehidupan saya. Namun semoga penelitian ini dapat menjadi
vi
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Starata
Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu
M.Pd, selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan yang begitu berarti
kasih kepada Bapak Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd.I, selaku sekretaris penguji yang
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, M, Sc. selaku Dekan Fakultas Keguruan
vii
6. Iwan Alim Saputra, S,Pd., M.Sc. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geogarfi.
7. Risma Fadhilla Arsy, S.Si.,M.Sc selaku Dosen Wali yang telah mendidik
8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang telah banyak memberikan
skripsi, Dewi Shinta, Fitri Yulia, Desy, Dian, terima kasih banyak atas
Vilda, Dian, dan seluruh teman-teman angkatan 2017 yang tidak sempat
viii
13. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
waktunya.
semua pihak yang telah banyak membantu, dan saya menyadari bahwa skripsi ini
tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, semoga, skripsi ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah wawasan kita semua. Amin Yaa Robbal Alamin
Ulfiani H
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iv
ABSTRACT iV
DAFTAR ISI iX
BAB I PENDAHULUAN 1
x
BAB III METODE PENELITIAN 23
4.2 Pembahasan 43
5.1 Kesimpulan 50
5.2 Saran 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
segala aspek, abik material dan segala aspek fisik yang ada di dalam dan luar
penting dan strategis dalam pembangunan suatu bangsa Ningrum (2009: 1).
Ditambahkan pula oleh Yulifar (2009: 25) bahwa kegiatan pendidikan sebagai
terdiri atas lingkungan alam dan buatan manusia yang menjadi tempat sekaligus
1
2
perguruan tinggi karena sebagai peserta didik secara keseluruhan belum mampu
dapat menjadi tolok ukur kepedulian serta kepekaan siswa kepada lingkungannya.
mengajar yang sehat dan nyaman. Lingkungan sekolah atau suasana belajar
mengajar yang sehat dan nyaman dapat meningkatkan prestasi dan kreativitas
siswa.
saling ketergantungan antara bidang-bidang ini dan sebagai jembatan antara ilmu
alam dan ilmu sosial disiplin ilmu, dengan penekanan khusus pada mempelajari
berdampak negatif terhadap moral setiap individu. Saat ini moral seseorang
melalui lingkungan sosial yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah. Siswa secara
serta sikap berinteraksi dengan alam secara baik. Dengan adanya pembentukan
karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan maka terciptalah alam yang
bersih , dan asri. Mencegah terjadinya kerusakan pada lingkungan alam yang
Kabupaten Pasangkayu masih ada yang belum sadar akan lingkungannya. Hal ini
terlihat pada saat saya berkeliling sekolah, saya melihat masih banyak sampah
4
sikap yang kurang perduli pada lingkungannya seperti tidak membuang sampah
di lingkungan sosial bukan hanya pada siswa, tetapi juga pada guru untuk
sosial siswa harus lebih meningkatkan karakter yang harus ditanamkan kepada
maka diharapkan para guru maupun siswa ikut berpartisipasi dalam membentuk
dan meningkatkan karakter peduli siswa akan kesadaran untuk selalu menjaga
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
selanjutnya.
suatu peristiwa
berwawasan lingkungan.
4. Karakter adalah bentuk watak, tabiat, akhlak yang melekat pada pribadi
sudah terjadi.
TINJAUAN PUSTAKA
anak melalui strategi dan metode pembelajaran. Jogja Green School bersama
karakter anak yang baik. Pihak sekolah selalu berkomunikasi dengan keluarga
melalui catatan harian atau bertemu secara langsung terkait perkembangan anak,
sehingga orang tua memahami bahwa pendidikan yang diberikan di rumah harus
sesuai dengan pendidikan yang ada di sekolah, selain itu pihak sekolah ataupun
tidak mengajari anak dengan kata-kata negatif, tidak memarahi anak ketika tanpa
kepada anak, sehingga anak harus meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
8
9
Penelitian menunjukkan bahwa anak usia sekolah dasar yang berada dalam
lingkungan sosial yang keadaan warga dan tingkat kedisiplinannya berbeda, akan
memiliki perilaku dan kedisplinan yang berbeda pula, karena anak ketika
berinteraksi dengan orang sekitar akan secara tidak langung meniru perilaku orang
tersebut, perilaku anak sekolah dasar juga berbeda ketika mereka berada dirumah
atau disekolah, karena anak berinteraksi dengan orang orang berbeda pula.
(2020)
1 2 3 4 5
1. Judul Peran Lingkungan Sosial Peran Lingkungan Sosial Peranan Lingkungan
Penelitian Terhadap Pembentukan Terhadap Perilaku Dan Sosial Terhadap
Karakter Anak Usia Dini Kedisiplinan Anak Usia Pembentukan Karakter
Di Jogja Green School Sekolah Dasar Peduli Lingkungan Siswa
Kelas XI IPS SMAN 1
Pasangkayu Kecamatan
Pasangkayu Kabupaten
Pasangkayu
2. Tujuan Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan
Penelitian mengkaji peran mengetahui serta untuk mendeskripsikan
lingkungan terhadap menganalisis peranan peranan lingkungan sosial
pembentukan karakter lingkungan sosial terhadap terhadap pembentukan
anak di Jogja Green pembentukan perilaku dan karakter peduli lingkungan
School. kedisiplinan anak usia siswa kelas XI IPS SMAN
sekolah dasar di Desa Jelok 1 Pasangkayu.
Kecamatan Cepogo Mendeskripsikan
Kabupaten Boyolali. pembentukan karakter
10
1 2 3 4 5
peduli lingkungan siswa
kelas XI IPS SMAN 1
Pasangkayu Kecamatan
Pasangkayu Kabupaten
Pasangkayu.
3. Metode Metode penelitian yang di Metode penelitian yang di Metode penelitian yang di
Penelitian gunakan adalah Kualitatif gunakan adalah Etnogrfi gunakan adalah Kualitatif
4. Hasil Hasil penelitian ini yaitu Hasil penelitian ini yaitu anak Hasil penelitian ini yaitu
bahwa lingkungan sosial usia sekolah dasar yang bahwa 1) peranan
berpengaruh signifikan berada dalam lingkungan lingkungan sosial di dalam
terhadap pembentukan sosial yang keadaan warga lingkungan Sekolah
karakter anak melalui dan tingkat kedisiplinannya terhadap pembentukan
strategi dan metode berbeda, akan memiliki karakter peduli lingkungan
pembelajaran. Jogja Green perilaku dan kedisplinan yang terdapat frekuensi yang
School bersama orangtua berbeda pula, karena anak cukup baik yaitu sebagai
dan masyarakat ketika berinteraksi dengan pembentukan sikap peserta
menciptakan lingkungan orang sekitar akan secara didik SMAN 1
kondusif dalam tidak langung meniru perilaku Pasangkayu peserta didik
pembentukan karakter orang tersebut, perilaku anak yang mempraktekkan
anak yang baik. Pihak sekolah dasar juga berbeda langsung nilai-nilai
sekolah selalu ketika mereka berada karakter peduli lingkunga,
berkomunikasi dengan dirumah atau disekolah, Kebiasaan peserta didik
keluarga melalui catatan karena anak berinteraksi yang bersikap cinta
harian atau bertemu secara dengan orang orang berbeda terhadap lingkungan,
langsung terkait pula. Belajar bersama kelompok
perkembangan anak, peserta didik yang
sehingga orangtua mengikuti kegiatan dan
memahami bahwa organisasi didalam
pendidikan yang diberikan maupun diluar sekolah
11
1 2 3 4 5
di rumah harus sesuai serta kegiatan yang
dengan pedidikan yang mendukung kepedulian
ada di sekolah, selain itu lingkungan. 2)
pihak sekolah ataupun Pembentukan karakter
keluarga memiliki tugas memilki tingkat frekuensi
memberikan stimulus yang cukup baik namun
kepada masyarakat. masih perlu memahami
Masyarakat tidak dan ditingkatkan lagi
mengajari anak dengan mulai dari penanaman
kata-kata negatif, tidak nilai-nilai karakter,
memarahi anak ketika tanggung jawab,
tanpa sengaja anak penguatan dari orangtua,
merusak tanaman tetangga sikap cinta terhadap
melainkan memberikan lingkungan, dan kegiatan,
pemahaman kepada anak, organisasi yang ada
sehingga anak harus didalam maupun diluar
meminta maaf apabila sekolah. sehingga
melakukan kesalahan. pembentukan karakter
yang ada disekolah
kedepannya akan menjadi
lebih baik lagi bagi peserta
didiki maupun pendidik di
SMAN 1 Pasangkayu.
12
lingkungan sosial dimana terdapat hubungan erat antara satu anggota dengan
anggota lain, anggota satu saling kenal mengenai dengan baik dengan anggota lain
sosial dimana hubungan antara anggota yang satu dengan yang lain agak
adalah keluarga, dari keluarga kita diajari cara, sikap, dan sifat untuk berinteraksi
memiliki jangkauan lebih luas dan kita diberikan kebebasan lebih untuk
menyiapkan diri kita untuk terjun ke lingkungan masyarakat. Lalu ada tingkatan
saat kita di lingkungan kerja kita sudah mandiri dan bisa menyumbangkan
apresiasi dan ilmu kita ke dalam bidang pekerjaan yang sesuai dengan kriteria
yang ada dalam diri kita, yang kita sukai dan tekuni. Tingkatan paling akhir adlah
lingkungan masyarakat yang akan kita temui saat kita sudah cukup siap dan
dewasa untuk bisa terjun lamsung ke dalamnya, kita akan bisa lebih mengethui
yang saat berada di tingkat keluarga maupun sekolah belum pernah ditemui
13
dankita bisa terjun ke dalam masyarakat dengan bekal apa yang kita pelajari dari
Manusia tidak akan pernah terlepas dari proses interaksi sosial terhadap
mengartikan bahwa akan selalu membutuhkan bantuan individu lain. Salah satu
sosial tersebut adalah interkasi antar siswa terhadap siswa, siswa terhadap guru
didalamnya.. tanpa adanya interaksi, maka suatu proses pendidikan tidak akan
lingkungannya.
ataupun tidak, dapat membentuk peserta didik menjadi pribadi yang memiliki
dalam upaya mengubah cara pandang peserta didik dengan menanamkan nilai-
pada kondisi siswa disekolah menjadi tugas bagi guru dan segenap warga sekolah
apabila lingkungan yang dipilih ini mengarah pada peningkatan kualitas diri maka
“semua orang atau manusia lain mempengaruhi kita, baik secara langsung maupun
tidak langsung”. Ditekankan oleh Setiadi dan Kolip (2011: 181) yang dimaksud
dengan lingkungan sosial adalah “Tempat atau suasana dimana sekelompok orang
semua orang dan suasana tempat yang dapat mempengaruh kita baik secara
tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) mana
yang benar dan salah, mampu merasakan (afektfi) nilai yang baik, dan biasa
melakukannya (psikomotor).
pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
16
bagian usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan
anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian dan
bertanggung jawab.
memprebaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Dapat dikatakan karakter peduli
lingkungan yaitu suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang yang berupaya untuk
dapat dinikmati secara terus menerus tanpa merusak keadaannya, serta menjaga
dini kepada siswa sehingga dapat mengelola secara bijaksana sumber daya alam
yang ada di sekitar, serta untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan sudah tumbuh menjadi mental yang kuat, maka akan mendasari
dan nyaman. Lingkungan sekolah atau suasana belajar mengajar yang sehat dan
Karakter dapat diartikan sebagai cara untuk berpikir dan berperilaku tiap
individu untuk hidup dan bersosialisasi, baik dalam lingkup keluargta, sekolah,
masyarakat dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat
keputusannya. Warsono dkk mengutip Jack Corley dan Thomas Philip dalam
dan hasil pendidikan oleh peserta didik baik secara terpadu, sembang dan
adalah membentuk dan membangun peserta didik supaya dapat tumbuh menjadi
pribadi yang positif, pola pikir yang bagus, serta berakhlak karimah dan punya
Tujuan pendidikan karakter ini harus dikuasai oleh semua guru supaya
bisa membimbing dan memfasilitasi anak supaya dapa memilki karakter yang
mempunyai nilai dan karakter baik dari segi budaya maupun bangsa.
supaya bisa tertanam nilai universal dan tradisi budaya yang agamis.
nyaman.
19
antara lain:
sekolah.
3. Pembentukan Karakter
di sekolah. karena pendidikan karakter menjadi sebuah pijakan dalam setiap mata
pelajaran dan bisa menjadi penentu bagi siswa untuk mengantarkan siswa menjadi
insan kamil. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan karakter yang baik bisa
menjadi dorongan bagi siswa untuk melakukan hal positif dan memiliki tujuan
Lingkungan sekolah bukan menjadi suatu hal yang mutlak bagi anak untuk
mendapatkan pendidikan karakter secara utuh. Oleh karena itu orang tua,
diantaranya:
anak.
dilatih dan ditanamkan untuk disiplin baik itu disiplin waktu dan disiplin
dalam menjalani tata tertib di sekolah), jujur (peserta didik bisa dilatih
salam dan berdoa bersama sebelum proses belajar mengajar dimulai dan
peserta didik yang baik, dan lain sebagainya), toleransi (saling menghargai
dengan giat supaya bisa mendapatkan nilai yang terbaik dan berprestasi di
dan pelaksanaan saja, tetapi harus dibiasakan. Karena orang yang memiliki
lingkungan dan pembentukan karakter siswa pada lingkungan yang masih belum
sadar akan lingkungannya. Hal ini terlibat dengan peranan dan karakter siswa
Oleh karena itu, dengan melihat permasalahan yang ada maka peneliti tertarik
lingkungannya akan memberikan dampak negatif, tidak saja saat ini tetapi di masa
yang akan datang. Oleh karena itu perlu adanya menciptakan lingkungan sekolah
yang kondusif bagi peserta didik pada khususnya dan seluruh warga sekolah pada
umumnya dalam menjalin interaksi edukasi yang sesuai dengan nilai-nilai kakater
pada lingkungan. Sebab kajian geogarfi sangat relevan dengan lingkungan sosial.
BAB III
METODE PENELITIAN
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara mendeskripsikan dalam
23
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang merupakan data
Pasangkayu. Sumber data yang dilakukan peneliti adalah data primer, data primer
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
sumber datanya.
Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan masalah penentuan apa yang
24
dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam studi kasus klasik, kasus
yang akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis primernya (Yin, 2014:30).
siswa. Peneliti mengambil subjek dari satu kelas, dan peneliti hanya mengambil
data dari delapan siswa dalam satu kelas sehingga total pengambilan subjek dalam
satu kelas yaitu berjumlah delapan siswa, siswa disini juga sekaligus sebagai
informan kunci dalam penelitian ini, dan sebagai informan penunjang lainnya
Pasangkayu.
Data Pengambilan data atau sumber data dalam penelitian ini di bagi
menjadi 2 yaitu pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data penelitian yang diperoleh dari data mentah kemudian diolah menjadi sebuah
data. Data primer contohnya adalah data observasi, wawancara, angket atau
kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah ada dan sudah
menjadi data yang valid yang berasal dari instansi terkait. Data sekunder
3.6.1 Observasi
Pasangkayu.
3.6.2 Wawancara
wawancara secara terbuka agar peneliti lebih mudah dalam pengumpulan data
27
3.6.3 Dokumentasi
Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian
diolah, dan dapat digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian. Dengan
demikian, tehnik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan pengelolah data tersebut untuk menjawab rumusan
kebenarannya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
dilakukan melalui 3 tahap yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
28
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Miles dan huberman (dalam sugiyono,
terhadap data kasar yang diperoleh dari catatan-catatan tertulis dari lapangan.
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi.
dan akan berubah bila ditemukan data-data yang kuat mendukung pada tahap
pengumplan data berikutnya maka harus dilakukan verivikasi data dengan cara
mempelajarai kembali data yang telah ada. Berdasarkan verivikasi data ini,
SMAN 1 PASANGKAYU berdiri pada tahun 1992 dan resmi menerima siswa
baru pada tahun pelajaran 1992 ( Tapel 1992/1993 ) berdasarkan surat keputusan
pengajar yang digunakan 100% adalah tenaga honorer dan oleh Kakandep Dikbud
Kabupaten Pasangkayu menunjuk Bapak Hadir Sukuranang yang Pada Saat itu
Sekolah di SMAN 1 Pasangkayu. Ini berlangsung Bulan Juli 1992 Sampai dengan
Desember 1993.
2. NPSN : 40601851
29
30
RT / RW :0/0
Kelurahan : Pasangkayu
Negara : INDONESIA
7. Akreditasi : Akreditasi A
9. Email : smansamatra@yahoo.com
Provinsi Sulawesi Barat, Mamuju Utara pada posisi -1,1764 L dan 119, 3607 B.
Berbatasan dengan :
Gambar 4.1 Peta SMAN 1 Pasangkayu Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Pasangkayu4.1.1.4 Visi dan Misi SMAN 1
Pasangkayu
32
1. Visi Sekolah
2. Misi Sekolah
seni.
b. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dalam menjiwai setiap
sebagai berikut:
TK.I Provinsi
12. Basri Guru Mapel PNS
13. Bukman Tenaga Adminsitrasi Sekolah Honor Daerah
TK. I Provinsi
14. Bunyana Guru BK PNS
15. Catur Wahyu Saputro Guru Mapel PNS
16. Ceyya Tenaga Administrasi Sekolah Honor Daerah
TK.I Provinsi
17. Dalipa Astuti Guru Mapel PNS
18. Dewi Yuliana Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
19. Dimyati Guru Mapel PNS
20. Echi Abd. Samad Guru Mapel PNS
21. Eka Nurnira Tenaga Administrasi Sekolah Honor Daerah
TK.1 Provinsi
22. Erawati Tenaga Administrasi Sekolah PNS
23. Fitri Wahyuni Guru BK Honor Daerah
TK.I Provinsi
24. Gusti Ayu MD Dwi Ari Guru Mapel Honor Daerah
Maha Yup TK.I Provinsi
25. Hamida Guru Mapel PNS
26. Hartati Guru Mapel PNS
27. Hasan Guru Mapel PNS
28. Hasda Ariyani A Guru Mapel PNS
29. Hasmawati Guru Mapel PNS
30. Hasni Hamid Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
31. Hasniah Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
32. Hayono Isman Thamrin Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
33. Heriani Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
34. Hilda Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
35. I Gusti Putu Ardiana Guru Mapel CPNS
34
1 2 3 4
36. Indo Panca Guru Mapel PNS
37. Ipnuadin Tenaga Administrasi Sekolah PNS
38. Irawana Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
39. Ismayanti. S Guru Mapel Guru Honor
Sekolah
40. Ispa Tenaga Adminsitrasi Sekolah PNS
41. Kaharuddin M. Dj Guru Mapel PNS
Lahija
42. Kamariana Guru Mapel PNS
43. Masni Guru Mapel PNS
44. Meriaty Patandianan Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
45. Mirzana Mukmin Guru Mapel PNS
46. Mm. Toladima Guru Mapel PNS
47. Muh. Adriansyah R. Guru BK Honor Daerah
TK.I Provinsi
48. Muh. Fajrien Firdaus Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
49. Mumais Guru Mapel PNS
50. Nawirah Guru Mapel PNS
51. Ni Gusti Ayu Putu Guru Mapel Honor Daerah
Widya Astuti TK.I Provinsi
52. Nurdiana Nurdin Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
53. Nurhaerah Rahim Guru Mapel PNS
54. Nurlina Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
55. Nurmi Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
56. Nursyam Guru Mapel PNS
57. Patma Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
58. Radiah Guru Mapel PNS
59. Rahmani Tenaga Administrasi Sekolah PNS
60. Rahmi Guru Mapel PNS
35
1 2 3 4
61. Riska Sadrach Tenaga Adminsitrasi Sekolah PNS
62. Rosdiana PNS
63. Rusdin Tenaga Adminstrasi Sekolah PNS
64. Sarpiah Tenaga Administrasi Sekolah Honor Daerah
TK.I Provinsi
65. Sitti Hasanah Tenaga Adminsitrasi Sekolah PNS
66. Sri Nasruriah Iskandar Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
67. Srihandayani Tenaga Administrasi Sekolah Honor Daerah
TK.I Provinsi
68. Suarsi Te’dang Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
69. Sumarlin Guru Mapel PNS
70. Sunarti Guru Mapel Honor Daerah
TK.I Provinsi
71. Suting Eka Lembang Guru Mapel PNS
72. Wardiah Guru Mapel Honor Daeah
TK.I Provinsi
73. Warlia Teanaga Administrasi Sekolah Honor Daerah
TK.I Provinsi
74. Wiwi Andriani Guru Mapel PNS
75. Yuliani Guru TIK PNS
76. Zulmira Guru BK Honor Daerah
TK.I Provinsi
Sumber SMAN 1 Pasangkayu, 2021
lingkungannya.
dengan Siswa, kelas XI IPS Ahmad Faidi (17 tahun) sebagai berikut :
tahun) yaitu:
Ditambah lagi dengan penjelasan salah satu informan yaitu Ibu Hasna, S.Pd (38
didik guru juga ikut membantu mengembangkan sikap peserta didik seperti
Hal di atas didukung oleh hasil wawancara dengan siswi XI IPS Dian Indri Astuti,
Penjelasan diperkuat lagi dengan penjelasan dari siswi XI IPS Fatimatuz Zahra,
guru juga harus sebagai evalvator untuk peserta didik.” (Wawancara tanggal 24
Juni 2021)
Ditambah lagi dengan penjelasan salah satu informan yaitu siswi kelas XI IPS
“Peran guru sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik terhadap
peduli lingkungan seperti menetapkan jadwal piket untuk masing-masing kelas,
menetapkan jadwal untuk bekerja bakti disekolah. Jadi guru sangat memiliki
peran penting dalam pembentukan karakter siswa terhadap peduli lingkungan”.
(Wawancara tanggal 25 Juni 2021)
Lain lagi dengan penjelasan siswa XI IPS Muhammad Qiran, (17 Tahun ) yang
Dari hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa sikap kebiasaan yang perlu
ditingkatkan lagi dan membuat semua warga SMAN 1 Pasangkayu akan menjadi
lingkungan tetap terjaga sehingga guru dapat lebih meningkatkan lagi sikap
belajar mengajar atau tugas kelompok dan organisasi diluar sekolah agar interaksi
39
lingkungan.
Hal tersebut di atas didukung oleh hasil wawancara oleh siswi XI IPS Alkhasari
“Yang pertama partisipasi: peserta didik harus lebih sering berinteraksi dengan
teman sebaya, guru maupun peserta didik lainnya, Penilaian/Penentuan Sikap:
peserta didik yang menyukai pembelajaran yang berkaitan dengan geografi atau
lingkungan sekolah, selalu bersikap rama terhadap sesama, Organisasi: peserta
didik mengikuti organisasi atau ekskul yang bertemakan lingkungan diluar
sekolah, reduce, reuse, dan recycle, menanamkan sikap jujur dan peduli, dan
harus lebih sering ke alam bebas agar semakin terbuka pikiran mengenai
pentingnya peduli terhadap lingkungan, dan peserta didik memiliki kesadaran
untuk membersihkan lingkungan sekolah.” (Wawancara tanggal 29 Juni 2021)
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa informan di SMAN 1
Pasangkayu, peneliti mengetahui bahwa peranan lingkungan sosial terhadap
lingkugan di SMAN 1 Pasangkayu terdapat frekuensi atau hasil yang cukup baik,
warga SMAN 1 Pasangkayu juga memiliki sikap yang cinta, menerapkan nilai-
nilai karakter dan guru di sekolah memberikan pengetahuan serta pemahaman
terhadap peduli lingkungan.
karakter disekolah baik melalui kegiatan proses belajar mengajar pendidik dan
peserta didik , kegiatan peduli lingkungan serta penguatan dari orang tua juga.
Penjelasan di atas diperkuat oleh salah satu informan yaitu siswi kelas XI IPS
Penjelasan diperkuat lagi dengan hasil wawancara oleh siswa XI IPS Ahmad Faidi
Ditambah lagi dengan penjelasan dari hasil wawancara oleh siswa XI IPS Triana
“Yang pertama nilai religius, nilai disiplin, tanggung jawab. Nilai religius seperti
ketika hendak mulai proses pembelajaran terlebih dahulu kita berdoa, dan
disekolah kita itu memiliki jadwal untuk ibadah sholat, nilai displin seperti displin
tentang aturan sekolah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah”. (Wawancara
tanggal 25 Juni 2021)
Lain lagi dengan penjelasan siswa XI IPS Nike Ayu Suryani, ( 17 Tahun ) yang
mengatakan bahwa :
41
“Nilai karakter religius, jujur, toleransi, demokratif, disiplin, kerja keras, kreatif,
namun perlu ditingkatkan lagi agar kualitas dalam pembentukan karakter semakin
baik untuk kedepannya. Seperti yang dijelaskan dari hasil wawancara oleh siswa
Penjelasan diperkuat lagi dengan salah satu informan oleh siswa XI IPS Riza
“Pembentukan karakter peduli lingkungan kami sudah cukup baik seperti kerja
bakti disekolah atau melakukan membuat kerajinan yang berasal dari daur ulang
dari situlah kami diajarkan peduli terhadap lingkungan tidak membuang sampah
sembarangan”. (Wawancara tanggal 30 Juni 2021)
Ditambah lagi penjelasan dari hasil wawancara oleh Dian Indri Astuti , (17 Tahun
4.1.3.3 Kegiatan
penjelasan hasil wawancara oleh siswa kelas XI IPS Riza Fatmahari, (17 Tahun )
Lain lagi dengan penjelasan siswa XI IPS Muhammad Qiran, ( 17 Tahun ) yang
mengatakan bahwa :
Ditambah lagi dengan penjelasan salah satu informan yaitu siswa XI IPS Nike
Ayu Suriani ( 17 Tahun ) yang mengatakan bahwa : “Yaitu kerja sama, kejujuran
43
atau ketulusan hati, belas kasih atau kontrol diri”. (Wawancara tanggal 06 Juli
2021)
yang cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi dalam pembentukan karakter
4.2 Pembahasan
frekuensi atau yang dihasilkan yang cukup baik yaitu mengetahui peranan
lingkungan sosial diantaranya peranan lingkungan sekolah, dan peran guru yaitu,
didik dan guru dapat mengembangkan karakter yang baik, seperti sopan
sebagai fasilitator dan evalutator bagi peserta didik, dari hasil penelitian
sikap kebiasaan yang perlu ditingkatkan lagi sehingga guru dapat lebih
peserta didik harus lebih sering berinteraksi dengan teman sebaya, guru
peserta didik yang mengikut bebragai macam organisasi atau ekskul yang
seperti yang ada pada tabel 2.2 Indikator peranan lingkungan sosial, Pembentukan
sikap, meliputi : 1.) menghormati aturan yang berlaku, 2.) melakukan tugas dan
bahwa menyesuaikan diri itu berarti mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungannya. Sikap peduli lingkungan peserta didik tidak akan timbul dengan
sendirinya tanpa adanya usaha dari diri peserta didik dan lingkungan sosial untuk
“semua orang atau manusia lain mempengaruhi kita, baik secara lansgung maupun
tidak lansgung”. Jadi lingkungan sosial adalah semua orang dan usasan temoat
yang dapat mempengaruhi kita baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pasangkayu yaitu memiliki tingkat frekuensi yang cukup baik namun masih perlu
memahami dan meningkatkan lagi akan kesadaran baik dari peserta didik maupun
pada kondisi siswa disekolah menjadi tugas bagi guru dan segenap warga sekolah
apabila lingkungan yang dipilih ini mengarah pada peningkatan kualitas diri maka
Diantaranya,
terlebih dahulu kita berdoa, dan disekolah kita itu memiliki jadwal untuk
ibadah sholat, nilai displin seperti displin tentang aturan sekolah, menjaga
ketulusan hati, kerja sama,belas kasih, kontrol diri, sikap cinta terhadap
lingkungan, dan nilai-nilai karakter juga muncul dari sikap jujur, toleransi,
Pasangkayu sudah cukup baik namun perlu adanya peningkatan yang lebih
lagi agar kesadaran dari para pendidik dapat berperan sebagai fasilitator
kegiatan kerajinan tangan yang berasal dari daur ulang, kegiatan ekskul
sosial sama-sama memiliki peranan berarti dalam upaya mengubah cara pandang
Dari penjelasan diatas peneliti dapat mengetahui bahwa hanya sebagian besar
karakter kedepannya akan menjadi lebih baik lagi terhadap peduli lingkungan.
pihak di lingkungan sekolah. sifat dan karakter peduli terhadap lingkungan tidak
kualitas diperlukan pengaruh yang kuat dari keluarga, sekolah dan masyrakat.
saling memperkuat dan melengkapi antara ketiganya, akan memberi peluang besar
dan perguruan tinggi karena sebagai peserta didik secara keseluruhan belum
5.1 Kesimpulan
ditingkatkan lagi agar peserta didik dapat lebih meningkatkan sikap dan
memiliki tingkat frekuensi yang cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi
50
51
lagi disekolah agar kedepannya akan menjadi lebih baik lagi serta pendidik
5.2 Saran
dengan permasalahan dalam penulisan skripsi ini, maka dapat pula dikemukakan
saran-saran yang dapat berguna sebagai bahan pertimbangan atau informasi dalam
1 Pasangkayu
A.A Mangkunegara Prabu Anwar 2009, Perilaku Konsumsi, edisi revisi, cet-4,
9227.
Puskur, 2010.
Bumi Aksara
Maryatun, Ika Budi. (2016). Peran Pendidik PAUD Dalam Membangun Karakter
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kuantitatif Buku
Rosdakarya
Saptano. (2007). Sosiologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta Aneka Gama.
Saptiningsih, M., Wijaya, Y . M., Lili, M. M. (2013). Faktor – Faktor Yang
Bandung: alfabeta
Geografi UPI
Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus: Desain & Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
lingkungan ?
lingkungan ?
Pembentukan Karakter
lingkungan sekolah ?
siswa ?
Gambar 2. Wawancara bersama siswa Dian Indri Astuti kelas XI IPS SMAN 1
Pasangkayu
Gambar 3. Wawancara bersama siswa Fatimatuz Zahra kelas XI IPS SMAN 1
Pasangkayu
Gambar 4. Wawancara bersama siswa Alkhasari kelas XI IPS SMAN 1
Pasangkayu
Gambar 5. Wawancara bersama Guru Geografi Ibu Hasna, S.Pd
Gambar 6. Wawancara bersama Guru Geografi Ibu Nurhaerah S,Pd
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. UMUM
1) Nama : Ulfiani H
b. Ibu : Nurbaya
5) Agama : Islam
2. PENDIDIKAN
1) SD : SDN 01 Pasangkayu