Anda di halaman 1dari 4

New Normal, Ini Aturan untuk Anda

Berolahraga di Tempat Umum


Editor: Redaksi Lombok Post
29 Juni 2020 19:36 pm

OLAH
RAGA: Sejumlah warga tengah berolahraga di Taman Lawata, Gomong, Kota Mataram beberapa
waktu lalu. (Ivan/Lombok Post)

JAKARTA–Gugus tugas telah mengeluarkan aturan baru terjait dengan perjalanan. Aturan tersebut
berbentu Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No 09/2020 tentang Perubahan
Atas Surat Edaran Nomor 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19. Dampaknya operator
transportasi pun melakukan penyesuaian.

Dalam SE tersebut diatur  setiap penumpang pesawat harus menunjukkan hasil rapid test dan PCR test
yang berlaku 14 hari pada saat keberangkatan. Sebelumnya hanya tujuh hari untuk PCR dan tiga hari
untuk rapid test.

PT Angkasa Pura II optimistis lalu lintas penerbangan akan meningkat. Sebab traveler dapat mengatur
waktu dengan lebih fleksibel.
”Kami perkirakan peningkatan lalu lintas penerbangan dapat meningkat mulai Juli,” ujar Direktur
Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kemarin (28/6).

Menurut prediksinya, jumlah penumpang di 19 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II  dapat
meningkat berkisar 20 hingga 25 persen. Peningkatan tersebut dibandingkan dengan bulan ini. Di bulan
ini, lalu lintas pesawat di 19 bandara tersebut sebanyak 500 sampai 550 pergerakan perhari. Sementara
jumlah penumpang mencapai 25.000 sampai 30.000 penumpang perhari.

Di sisi lain, Awal menegaskan bahwa PT Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan prosedur
guna menjaga protokol kesehatan. Pemeriksaan dokumen masih diberlakukan oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kementerian Kesehatan dan maskapai di bandara-bandara.  ”Selain persiapan guna
mendukung protokol kesehatan dipenuhi, kami juga melakukan persiapan terkait dengan angkutan
publik di fase recovery bulan depan.

Hal yang sama juga dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Perusahaan tersebut menyesuaikan
syarat naik kereta api jarak jauh. ”Penumpang yang akan melakukan perjalanan pulang pergi dalam
rentang waktu yang singkat tidak perlu melakukan tes ulang,” ucap VP Public Relation PT KAI Joni
Martinus.

Sejak dioperasikannya kembali KA Reguler di era new normal pada 12 hingga 26 Juni, KAI telah
melayani 379.109 penumpang. Jumlah itu terdiri dari 47.924 penumpang KA jarak jauh dan 331.185
KA lokal. Selain itu, terdapat 8.287 calon penumpang yang ditolak berangkat karena tidak melengkapi
persyaratan.

Olahraga Bersama

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) juga memperbolehkan
berbagai kegiatan olahraga untuk mulai dilakukan oleh masyarakat. Tim Komunikasi Publik GTPPC-
19 Reisa Broto Asmoro mengungkapkan, Olahraga yang direkomendasikan adalah jenis yang bisa
dilakukan di rumah, sendiri atau terbatas dengan anggota keluarga.

“Olahraga jenis-jenis ini memiliki resiko penularan Covid-19 yang rendah,” jelasnya.

Sementara itu, olahraga luar ruangan yang bersamaan dengan orang lain memiliki risiko penularan
yang lebih tinggi. Namun, pemerintah juga tidak melarangnya. Reisa mengatakan, olahraga
berkelompok di luar ruangan sebaiknya tidak dilakukan oleh mereka yang memiliki gangguan
kesehatan serius seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru-paru dan ginjal.

“Juga kondisi imunokompromis, autoimun atau sedang hamil. Hindari olahraga jenis ini,” jelasnya.

Olahraga di tempat umum kata Reisa sebaiknya yang tidak melibatkan perpindahan tempat terlalu
sering. Bisa dilakukan sejajar dengan orang lain dengan jarak minimal 2 meter. ”Untuk jalan kaki,
minimal 5 meter dengan orang lain. Sedangkan olahraga lari minimal 10 meter dengan orang di
depannya,” jelas Reisa.
Sementara bersepeda berkelompok juga wajib menjaga jarak minimal 20 meter dengan yang lain.
Setelah berolahraga segera cuci tangan, mandi, ganti pakaian, juga bersihkan alat olahraga, tas
handphone, kacamata dengan cairan desinfektan.

Pusat-pusat kebugaran seperti gym, studio senam dan pilates serta tempat renang juga boleh mulai
dibuka. Protokol kesehatan telah di atur antara Kemenkes dan Kemenpora. Pemilik studio dan tempat
renang wajin memahami resiko penularan Covid-19, memastikan jaga jarak, dan menyediakan sarana
cuci tangan.

Alat olahraga seperti handuk, pakaian dan lain sebagainya harus dibawa sendiri-sendiri. Tidak
memakai alat bersama. Kepadatan ruang olahraga maksimal 4 meter persegi dengan jarak antar
penggunan 2 meter.

“Harus juga membatasi kepadatan di ruang loker atau ruang ganti,” katanya.

Khusus untuk kolam renang, harus dipastikan desinfektasi dengan klorin minimal 1 hingga 10 ppm
atau bromine 3 sampai 8 ppm. Sehingga PH air bisa dijaga antara 7,2 hingga 8. Ini harus
diinformasikan pada pelanggan di papan informasi.

Tempat duduk lantai dan sarana sekitar kolam juga wajib dibersihkan. Pengguna kolam renang dibatasi
jaga jarak. ”Baik di dalam maupun di sekitar kolam renang. Terutama di ruang ganti. Fasilitas lain
seperti lantai dan tempat duduk juga wajib di desinfektasi secara rutin,” katanya.

Sementara itu, GTPPC-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 kemarin
Minggu (28/6) totalnya menjadi 54.010 setelah ada penambahan sebanyak 1.198 orang. Kemudian
untuk pasien sembuh menjadi 22.936 setelah ada penambahan sebanyak 1.027 orang. Selanjutnya
untuk kasus meninggal menjadi 2.754 dengan penambahan 34. (tau/JPG/r6)

Protokol Kesehatan Olahraga

TEMPAT TERBUKA

 Sebaiknya yang tidak melibatkan perpindahan tempat terlalu sering.


 Bisa dilakukan sejajar dengan orang lain dengan jarak minimal 2 meter.
 Untuk jalan kaki, minimal 5 meter dengan orang lain.
 Olahraga lari minimal 10 meter dengan orang di depan.
 Bersepeda berkelompok juga wajib menjaga jarak minimal 20 meter dengan yang lain.
 Setelah olahraga segera cuci tangan, mandi, ganti pakaian, juga bersihkan alat olahraga, tas
handphone, kacamata dengan cairan desinfektan.

 
PUSAT KEBUGARAN

 Pemilik studio wajib memahami risiko penularan Covid-19.


 Memastikan jaga jarak, dan menyediakan sarana cuci tangan.
 Alat olahraga seperti handuk, pakaian, dan lain sebagainya harus dibawa sendiri-sendiri.
 Tidak memakai alat bersama.
 Kepadatan ruang olahraga maksimal 4 meter persegi dengan jarak antar penggunan 2 meter.
 Harus juga membatasi kepadatan di ruang loker atau ruang ganti.

KOLAM RENANG 

 Harus dipastikan desinfektasi dengan klorin minimal 1 hingga 10 ppm atau bromine 3 sampai 8
ppm. Sehingga PH air bisa dijaga antara 7,2 hingga 8.
 Desinfektasi tersebut harus diinformasikan pada pelanggan di papan informasi.
 Tempat duduk lantai dan sarana sekitar kolam juga wajib dibersihkan.
 Pengguna kolam renang dibatasi jaga jarak. Baik di dalam maupun di sekitar kolam renang.
Terutama di ruang ganti.
 Fasilitas lain seperti lantai dan tempat duduk juga wajib di desinfektasi secara rutin.

Sumber: Gugus Tugas Covid-19

Anda mungkin juga menyukai