php/bioedu
Abstrak -- Keberhasilan suatu proses belajar mengajar di Kata kunci: Tes formatif berbasis website, materi
kelas ditandai dengan penguasaan siswa terhadap jamur, evaluasi hasil belajar
kompetensi dasar yang ingin dicapai yang dapat diukur
melalui tes formatif diakhir pembelajaran. Tes yang baik
adalah tes yang dapat mengukur indikator atau Abstract -- The success of a classroom teaching and
kompetensi dasar yang ingin dicapai. Tes formatif yang learning process is characterized by students’ mastery of
tepat dan akurat dibutuhkan tes yang memenuhi the basic competence is reached which can be meansured
persyaratan.sebagai evaluator, guru harus dapat membuat by a formative test in learning end. A good test is test that
soal-soal valid dan reliable. Tujuan penelitian ini adalah can measure the indicator or basic competence which is
mengembangkan tes formatif berbasis website pada reached. Formative tests are appropriate and accurate
materi jamur dan mengetahui kelayakan tes formatif tests are needed that meet the requirements as an
berbasis website dalam mengatasi kecurangan siswa. Tes evaluator, the teacher should be able to make a valid and
formatif berbasis website pada materi jamur ini reliable questions. The purpose of this study is to develop a
dikembangkan melalui penyusunan soal A dan web-based formative tests on the material of mold and
penyusunan soal B, diujicobakan pada siswa kelas X-3 determine the feasibility of web-based formative tests in
SMAN 4 Sidoarjo dengan jumlah siswa 15 orang. Soal A addressing student cheating. Web-based formative tests on
dan B kemudian disusun menjadi soal C sebagai produk fungal material was developed through the preparation
pengembangan. Metode pengumpulan data dalam and compilation of questions about a B, tested in class X-3
penelitin ini adalah telaah untuk mengetahui kelayakan tes SMAN 4 Sidoarjo by the number of students 15. Questions
formatif berbasis website, metode tes untuk mengetahui A and B then compiled into C as a matter of product
analisis butir soal dengan aplikasi proprofs, dan metode development. Methods of data collection in this research is
angket untuk mengetahui respon siswa. Berdasarkan hasil to determine the feasibility study is a formative test web-
penelitian diketahui bahwa, tes formatif berbasis website based test method to determine the problem with the item
pada materi jamur yang dikembangkan, termasuk analysis ProProfs application and questionnaire method to
katagori sangat baik dengan skor 3,71 untuk seluruh study the response of the students. Based on the survey
aspek meliputi materi, konstruksi, dan bahasa. Hasil results revealed that, on the web-based formative tests
analisis butir dengan aplikasi proprosf menyatakan bahwa developed fungal material, including the excellent category
facility index butir soal didominasi oleh soal A yang with a score of 3.71 for all aspects of covering materials,
mudah yaitu 70% (21 soal), 30% soal sedang (9 soal) construction, and language. The results of the analysis
sedangkan soal B yang mudah yaitu 80% (24 soal) dan point to the application stating that the facility index
20% soal sedang (6 soal) yang kemudian menghasilkan proprosf grains dominated by questions about an easy A is
soal C yang memiliki sensitivitas dan facility index acak 70% (21 questions), 30% about being (9 questions), while a
dari yang terendah hingga yang tertinggi untuk simple matter of B is 80% (24 questions) and 20% about
memperoleh hasil seperti pada kurva normal dan 100% medium (6 questions) which then produces about C that
butir soal dinyatakan sensitif. Respon siswa terhadap tes has sensitivity and facility random index from lowest to
formatif berbasis website positif. Seluruh siswa highest to obtain the results as the normal curve and 100%
menyatakan tes formatif berbasis website memotivasi grain otherwise sensitive matter. Students' response to
siswa untuk lebih giat belajar. web-based formative test positive. All students expressed
website based formative tests to motivate students to study Key words : Web-based formative test, fungal mater, the
harder. evaluation of learning result.
Media awetan porifera layak secara teoretis dengan Hasil telaah terhadap tes formatif berbasis website pada
persentase 92,87% (kategori: sangat baik) dan mendapat materi jamur pada Tabel 4.3, menunjukkan bahwa hasil
respons positif dari siswa, dengan persentase kelayakan rata-rata skor telaah diperoleh untuk seluruh aspek adalah
secara empiris sebesar 89,17% (kategori: Sangat layak) 3,71 dengan kategori sangat baik. Jika dilihat dari masing-
(Tabel 1 dan 2). masing penelaah I sebesar 3,89, penelaah II sebesar 3,7 dan
III sebesar 3,53 dengan kategori sangat baik. Aspek pertama
tentang materi mendapatkan kriteria sangat baik. Hal ini mengartikan dalam memaknai soal pada lembar tes siswa
karena pada aspek materi yang dicantumkan di dalam tes sehingga akan diperoleh jawaban sesuai harapan.
formatif berbasis website sudah sesuai dengan materi yang
Sebagian besar siswa memberikan tanggapan atau respon
diajarkan yaitu tentang jamur. Di dalam tes formatif berbasi
yang positif terhadap setiap aspek yang ditanyakan pada
website ini, butir soal yang dikembangkan sesuai dengan
lembar angket respon siswa terhadap tes formatif berbasis
Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) serta
website pada materi Jamur yang dikembangkan oleh
indikator pembelajaran yang diharapkan sebelumnya.
peneliti.
Selain itu, butir soal sudah mencangkup semua materi
jamur mulai dari ciri-ciri jamur yaitu struktur tubuh, cara Untuk aspek pertama 100% siswa menyatakan bahwa tes
hidup, reproduksi, habitat, dan klasifikasi, serta peranannya formatif berbasis website pada mata pelajaran biologi
bagi kehidupan. Butir soal bervariasi mulai yang mudah merupakan hal yang baru bagi mereka karena biasanya tes
hingga sedang serta alokasi waktu yang disediakan sesuai dilakukan secara tertulis. Namun tes formatif berbasis
dengan jumlah butir tes yaitu 60 menit untuk 30 butir soal website bukan merupakan hal yang baru bagi mereka
pilihan ganda sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia- karena pada mata pelajaran lain misalnya Teknologi
sia dan dimanfaatkan siswa untuk melakukan kecurangan Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menerapkannya.
seperti mencontek. Menurut Arikunto (2001) sebuah tes
dikatakan memiliki validasi materi apabila dapat mngukur Sebanyak 60% siswa menyatakan soal-soal dalam
tes formatif berbasis website pada materi jamur mudah
indikator atau tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan
materi atau isi pelajaran yang diajarkan. dipahami karena soal-soal yang diujikan mirip dengan kisi-
kisi soal Ujian akhir Nasional (UAN) yang sering mereka
Pada aspek yang kedua yaitu konstruksi kerjakan menjelang UAN sedangkan 40% menganggap
mendapatkan kriteria sangat baik. Hal ini karena pada aspek soal-soal dalam tes formatif berbasis website pada materi
konstruksi, butir soal sudah sesuai untuk mengukur setiap jamur sulit untuk dipahami hal ini dikarenakan banyak
aspek berfikir seperti yang disebut dalam tujuan istilah ilmiah dan kurang menguasainya materi jamur ini
instruksional khusus. Pada tes formatif berbasis website sehingga ada sebagian siswa yang menjawab soal secara
yang dikembangkan mempunyai judul “Soal Biologi alas-alasan karena soal bentuk pilihan ganda
Jamur”, untuk lamanya waktu yang digunakan dalam memungkinkan adanya unsur menebak jawaban. Namun
mengerjakan tes formatif berbasis website disesuaikan demikian, dengan tes formatif berbasis website hal-hal yang
dengan jumlah butir soal yaitu 30 soal A dan 30 soal B tidak diinginkan saat ujian sudah dapat diminimalisir dan
dengan alokasi waktu selama 60 menit tiap tipe soal (60 dihilangkan, misalnya mencontek buku maupun mengakses
menit untuk soal A dan 60 menit untuk soal B) dan waktu internet melalui hand-phone. Sedangkan menurut bahasa,
akan selalu mengikuti selama tes berlangsung serta siswa 86,67% siswa menyatakan soal-soal dalam tes formatif
tidak dapat mengulangi soal sebelumnya. Hal ini bertujuan berbasis website mudah dipahami dan 13,33% siswa
untuk mengingatkan siswa tentang sisa waktu yang menyatakan soal-soal dalam tes formatif berbasis website
dimilikinya karena jika waktu habis maka sulit dipahami karena banyak terdapat istilah ilmiah pada
computer/program menganggap bahwa siswa sudah selesai soal.
dan tes formatif akan tertutup atau pindah soal berikutnya
secara otomatis. Menurut Arikunto (2001), sebuah tes Untuk aspek pengoperasian dan petunjuk yang
terdapat pada soal. Aspek pengoperasian , 66,67% siswa
dikatakan memiliki validasi konstruksi apabila butir soal
yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek menyatakan pengoperasian mudah dilakukan dan 33,33%
berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional menyatakan pengoperasian sulit dilakukan siswa karena
terdapat tahapan-tahapan yang harus diakses. Aspek
khusus.
petunjuk yang terdapat pada soal, 100% siswa menyatakan
Untuk aspek yang ketiga yaitu mengenai bahasa sudah jelas karena hanya dengan membaca dan memahami
mendapatkan kriteria sangat baik. Hal ini dikarenakan bacaan dari petunjuk siswa dapat langsung mulai
bahasa yang digunakan tes formatif berbasis website sesuai mengerjakan soal tes.
dengan tingkat perkembangan siswa dan penggunaan
bahasa yang sesuai dengan ejaan istilah ilmiah sehingga Untuk aspek kejujuran dalam mengerjakan soal, 100%
siswa mudah memahami kalimat-kalimat soal dalam tes siswa menyatakan jujur dalam mengerjakan tes. Sedangkan
formatif berbasis website yang juga telah selesai ditelaah. untuk aspek waktu, 100% siswa waktu yang diberikan
Menurut Sudjana (2005) bahwa penyusunan tes perlu cukup untuk mengerjakan semua soal tes. Waktu yang
terlalu lama diberikan saat proses pengerjaan tes dapat
memperhatikan dari segi bahasa. Bahasa yang baik dan
benar akan memudahkan siswa untuk mengetahui makna mengakibatkan timbulnya sikap-sikap yang tidak relevan
yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. Rumusan misalnya mencontek buku, mengakses internet melalui
pertanyaan dalam soal juga harus dirumuskan dengan jelas, hand-phone. Waktu yang terlalu lama dapat dijadikan
sehingga siswa tidak mengalami kesulitan atau salah peluang untuk berlaku tidak jujur dalam tes karena masih
berharap bantuan dari teman. Untuk itu waktu yang
diberikan disesuaikan dengan jumlah butir soal dan tingkat uji coba tes formatif berbasis website dan mengisi respon
kesukaran soal agar siswa termotivasi untuk mengerjakan terhadap media yang dikembangkan
tes secara mandiri tanpa harus mengandalkan orang lain.
Untuk aspek terakhir yang ditanyakan pada lembar DAFTAR RUJUKAN
angket respon siswa, 100% siswa menyatakan tes formatif
Aiken, Lewis R. 1997. Psycological Testing and Assesment.
berbasis website membuat mereka lebih termotivasi untuk
United Stated of America : A Viacom Company.
giat belajar dengan berbagai alas an diantaranya karena
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung :
mereka hanya bisa mengandalkan diri sendiri tanpa bisa
PT Remaja Rosdakarya.
mengandalkan orang lain karena tes formatif berbasis
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT
website tampilan soal pada masing-masing siswa pasti
Raja Grafindo Persada.
berbeda sehingga menyulitkan mereka jika ingin
Arikunto, Jabar. 2009. Evaluasi Program Pedidikan.
mencontek jawaban pada teman. Selain itu, juga karena
Jakarta : Bumi Aksara.
siswa ingin bersaing menjadi yang terbaik dan mempunyai
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi
nilai tertinggi karena pada akhir pengerjaan tes formatif
Pedidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
berbasis website, nilai yang mereka dapat langsung bisa
Askiyatin. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
diketahui dari sertifikat yang muncul pada akhir pengerjaan
Biologi Berbahasa Inggris Berorientasi Model
tes sehingga apabila mereka mendapatkan nilai yang jelek,
Learning Cycle 5E pada Materi Jamur untuk
mereka akan merasa malu pada teman-teman lainnya.
Kelas X SMA. Skripsi (Tidak dipublikasikan).
Menurut uno (2006), motivasi belajar dapat timbul karena Surabaya : FMIPA UNESA.
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik Dell, Barnie. 2002. Role of Mycorrhizal Fungi in
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan Ecosustems. Perth Western Australia: School of
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor Biological sciences and Biotechnology Murdoch
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, keinginan untuk University, (online), Vol. 1, No. 1, (Diakses pada
membahagiakan orang tua serta lingkungan belajar yang tanggal 22 Nopember 2012).
kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas
belajar dengan baik. (SMA). Jakarta: Direktorat Pendidikan.
Depdiknas. 2008. Standar Ketuntasan Minimal (SKM).
IV. SIMPULAN
Jakarta: Direktorat Pendidikan.
Tes formatif berbasis website pada materi Jamur yang telah Ghofur, Abdhul. 2011. Panduan Penulisan Penilaian.
dikembangkan secara teoritik termasuk kategori sangat Jakarta: Bumi Aksara.
baik, ditandai dengan hasil telaah oleh 3 penelaah yaitu ahli Gronlund, Norman E. 1985. Measurement and Evaluation
materi dan ahli media dengan rata-rata untuk seluruh aspek in Teaching. New York: Macmillan Publishing
sebesar 3,71 dengan kategori sangat baik. Jika dilihat dari Company.
masing-masing penelaah I (Drs. Gatot Suparno, M.Pd) Kavanagh, Kevin. 2005. Fungi Biologi And Application.
sebesar 3,89, penelaah II (Dra. Isnawati, M.Si) sebesar 3,7 Ireland: Department of Biology National
dan III (Dra. Arini Munawaroh) sebesar 3,53 dengan University of Ireland Maynooth Co. Kildare.
kategori sangat baik. Sedangkan secara empiris setelah Loutzoni, Francois. 2004. Assembling The Fungal Tree of
diadakan uji tes formatif berbasis website pada materi Life: Progress Classification and Evolution f
Jamur diperoleh soal C yaitu produk penelitian dari Subcellular Traits. American Journal. , (online),
pengembangan ini yang merupakan kombinasi dari soal A Vol. 91, No. 10, (Diakses pada tanggal 22
dan soal B yang memiliki sensitivitas butir soal dengan Nopember 2012).
kategori sangat layak (Lampiran 8, hal ). Dari kategori Maheshwari, Rames. 2004. Mycology Fungi Experimental
sangat baik pada hasil telaah dosen dan guru Biologi serta Methots in Biology: Bangalore India: Department
sensitivitas butir soal dengan kategori sangat layak maka of Biochemistry Indian Institute of Science
pengembangan tes formatif berbasis website pada materi Bangalore.
Jamur dinyatakan sangat layak. Hal ini dibuktikan dengan Mulyasa. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
100% siswa menyatakan tes formatif berbasis website Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
membuat mereka termotivasi untuk lebih giat belajar. Nazzaruolo, Bianca. 1997. The Evolution of Fungi, Vol. 1,
No. 1, (Diakses pada tanggal 22 Nopember 2012).
UCAPAN TERIMA KASIH
Nur, Muhammad. 2011. Skala Pengukuran Pengembangan
Kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Gatot Tes. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika.
Suparno, M.Pd, Dra. Isnawati, M.Si, dan Dra. Arini Pandya, Saraf. 2010. Application of Fungi As a Biocontrol
Munawaroh. yang telah berkenan menjadi penelaah tes Agent and Their Biofertilizer Potential in
formatif berbasis website, sertasiswa-siswi Kelas X-3 Agreculture. Departemen of Microbiology: School
SMAN 4 Sidoarjo yang telah memberikan partisipasi pada