Anda di halaman 1dari 25

Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

BUKU INFORMASI

MENGOPERASIKAN PERALATAN
PEMBUATAN BIOBRIKET
E.38EBT35.005.1

Representative Picture

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 1 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4
A. TUJUAN UMUM .......................................................................... 4
B. TUJUAN KHUSUS ........................................................................ 4
BAB II Menjelaskan prosedur pengoperasian peralatan biobriket ................... 5
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur
pengoperasian peralatan biobriket .................................................. 5
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur
pengoperasian peralatan biobriket .................................................. 9
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur
pengoperasian peralatan biobriket .................................................. 10
BAB III Mengoperasikan perlatan pembuatan biobriket ................................. 11
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan
pembuatan biobriket .................................................................... 11
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan
pembuatan biobriket ................................................................... 12
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan
pembuatan biobriket ................................................................. 21
BAB IV Membuat laporan pengoperasian peralatan pembuatan biobriket ...... 22
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membuat laporan
pengoperasian peralatan pembuatan biobriket .............................. 22
B. Keterampilan yang diperlukan dalam membuat laporan
pengoperasian peralatan pembuatan biobriket .............................. 22
C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam membuat laporan
pengoperasian peralatan pembuatan biobriket .............................. 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23


A. Buku Referensi ........................................................................... 23
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 23
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 24

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 2 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 24


B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 24
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 25

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu mengoperasikan peralatan
pembuatan biobriket

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mengoperasikan
peralatan destilasi ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan prosedur pengoperasian peralatan biobriket
2. Mengoperasikan perlatan pembuatan biobriket
3. Membuat laporan pengoperasian peralatan pembuatan biobriket

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

BAB II
MENJELASKAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PERALATAN BIOBRIKET

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur


pengoperasian peralatan biobriket

Proses Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa


Sesungguhnya untuk pembuatan biobriket ini kita dapat menggunakan berbagai
macam bahan baku arang yang berupa limbah dan non limbah. Bahan baku briket
arang dapat berupa sekam padi, kayu, limbah dari industri penggergajian, dan
tempurung kelapa. Saat ini sedang dikembangkan briket arang yang dihasilkan dari
tempurung kelapa yang biasanya hanya merupakan limbah pada industri
pembuatan minyak kelapa. Perkembangan perkebunan kelapa di Indonesia terus
meningkat, pada tahun 1968 luas areal kelapa mencapai 1,595 juta ha menjadi
3,712 ha tahun 1999 dengan volume ekspor minyak kelapa mencapai 735 ribu ton
pada tahun 2000 (Anonim, 2003) yang berakibat semakin banyaknya tempurung
kelapa yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan menjadi limbah industri.
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang,
limbah tempurung kelapa ini dapat diproses menjadi produk olahan yang lebih
bermanfaat. Pembuatan briket arang dari tempurung kelapa merupakan salah satu
cara untuk menanggulangi limbah tempurung kelapa yang dapat dijadikan sebagai
sumber energi alternatif.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEMPURUNG

TEMPURUNG

Arang Tempurung Liquid Smoke

Briket Karbon Karbon Penggumpalan Pengawet Cita


Black aktif
Rasa
Asap
Bahan Filler Filter &
Bakar Karet Absorber lateks Ikan
Daging
Bakso
Ikan
Tahu

Gambar 1.4. Skema Teknologi Pengolahan Tempurung Kelapa

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

DIAGRAM PROSES PEMBUATAN BIOBRIKET DAN ASAP CAIR

Untuk menghasilkan briket arang, hal utama yang harus dilakukan yaitu pembuatan
arang sebagai bahan dasar briket arang. Berbagai macam metoda digunakan
untuk menghasilkan arang, baik metode sederhana maupun dengan menggunakan
peralatan yang lebih modern.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Sebagian besar masyarakat masih menggunakan metode sederhana untuk


menghasilkan arang. Metode ini menggunakan ruang pembakaran berupa lubang
di dalam tanah, dapur pengarangan, maupun drum pengarangan. Pembakaran
dengan metode ini memakan waktu cukup lama, untuk pembakaran dengan lubang
di dalam tanah memerlukan waktu 6 – 7 hari (Palungkun, 2001).

Gambar 1.5. Tungku Pengarangan Sederhana


Peralatan yang lebih modern untuk pembuatan arang dilengkapi dengan alat
pengatur suhu pemanasan, sehingga suhu pengarangan dapat diketahui. Selain itu
asap yang dihasilkan tidak langsung dibuang ke lingkungan tetapi dikondensasi
menjadi asap cair.

Gambar 1.6. Tungku Pengarangan Modern

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Beberapa keuntungan pembuatan arang dengan metode modern dibandingkan


metode sederhana yaitu jumlah arang yang dihasilkan lebih banyak, proses
karbonisasi lebih cepat, asap yang dihasilkan selama proses karbonisasi dapat
dijadikan asap cair sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.
Arang yang dihasilkan dari proses pengarangan dikatakan baik jika arang
berwarna hitam merata dan tidak mengandung kotoran. Pada bagian ujung
pecahan arangnya bercahaya dan bila dijatuhkan di atas lantai yang keras,
pecahan kepingannya menampakkan lingkaran yang terang (Palungkun, 2001).
Jadi ciri arang yang baik untuk biobriket adalah :
arang berwarna hitam merata
tidak mengandung kotoran
ujung pecahan arangnya bercahaya
bila dijatuhkan pada lantai keras, pecahan kepingannya seperti lingkaran terang

Gambar 1.7. Arang Tempurung yang berkualitas

Pada pembuatan briket arang, arang terlebih dahulu dijadikan serbuk, kemudian
serbuk arang dicampur perekat dan dicetak. Bentuk dan ukuran briket arang dapat

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

dimodifikasi sehingga lebih praktis dalam penggunaannya sebagai bahan bakar


rumah tangga ( Hartoyo dkk, 1978).

Dilihat dari manfaat briket arang tempurung kelapa yang dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif, maka dalam proses pembuatannya juga akan dilakukan
pengujian untuk mengetahui kualitas briket arang yang dihasilkan.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur


pengoperasian peralatan biobriket
Proses Pembuatan Briket
1. Pembuatan briket cara sederhana
• Tempurung dari kotoran dan sabut, kering
▪ Tungku pembakaran
• Pengarangan dengan tungku pembakaran
• Sortir dari bagian pengarangan yang tidak sempurna/ masih mentah
• Arang dibuat tepung
• Pencetakan menjadi briket

2. Pembuatan briket cara modern


• Pengarangan tempurung Tahap suhu rendah
• Pengarangan Tahap Suhu Tinggi
• Pembuatan Serbuk/Tepung Arang
• Pembuatan Pasta Briket
• Pencetakan Briket
• Pengeringan Briket
• packing
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menjelaskan prosedur pengoperasian
peralatan biobriket
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam menjelaskan prosedur pengoperasian peralatan
biobriket;

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

2. Taat asas dan bertanggungjawab dalam mengaplikasikan langkah-langkah,


panduan, dan pedoman yang dilakukan dalam mendemonstrasikan prosedur
pengoperasian peralatan biobriket;
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu mendemonstrasikan prosedur
pengoperasian peralatan biobriket.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

BAB III
MENGOPERASIKAN PERALATAN PEMBUATAN BIOBRIKET

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan


pembuatan biobriket
Briket arang merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil
proses pembakaran bahan yang memiliki ukuran/ diameter kecil (ranting,
serbuk, serpih, sebetan, tempurung kelapa, tempurung kemiri dll). Pada
kesempatan ini untuk cara membuat briket arang batok kelapa ada
beberapa hal yang perlu disiapkan, antara la in bahan baku, alat dan
mesin proses dan ilmu atau teknik membuat briket tempurung kelapa.
Sebagai bahan alternatif briket arang dalam proses pengolahannya juga
tidak menggunakan bahan kimia tambahan yang tentunya sangat aman.
Saat digunakan briket juga tidak mengeluarkan asap yang pekat dan juga
tidak meniggalkan bekas hitam pada peralatan masak.

Alat dan Mesin


Untuk membuat briket, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis,
untuk membantu memperlancar proses produksi, mesin otomatis lah yang
biasaya dipilih. Alat dan mesinnya antara lain.
• Alat Pengarangan
• Mesin Penepung arang / Diskmill
• Mesin pencampur adonan
• Alat pencetak briket dan
• Oven briket

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Cara Membuat Briket Arang Batok Kelapa


• Pengarangan
Tempurung kelapa dibuat arang dengan cara pengarangan manual
melalui tong kemudian (dibakar) dan ditutup hingga hanya ada sedikit
ventilasi pada tong arang tersebut. Atau dengan cara proses pirolisis,
dimana tempurung dimasukkan ke dalam tangki pirolisis dalam keadaan
tertutup, kemudian asap dikondensasikan hingga dapat asap cair.
• Penepungan
Arang yang dihasilkan melalui pembakaran manual atau pirolisis
kemudian ditepung menggunakan diskmill
• Pengayakan.
Setelah hancur, pengayakan dimaksudkan untuk menghasilkan arang
tempurung kelapa yang ukurannya lebih lembut dan halus.
• Pencampuran media
Tepung tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur
dengan air dan lem kanji.
• Pencetakan Briket Arang
Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya
dimasukkan ke dalam cetakan briket.
• Pengeringan.
Keringkan dengan oven pada suhu 65 0 C selama 2 jam (sampai kadar air
7,01%-7,64%), atau menggunakan bantuan sinar matahari. Briket arang
pun siap dikemas dan dipasarkan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan


pembuatan biobriket
o PROSES PELAKSANAAN PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG
❖ Penyiapan Bahan Baku
Tempurung kelapa merupakan bagian yang paling keras dari buah kelapa.
Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar enam

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

sampai sembilan persen (dihitung berdasar berat kering) dan terutama tersusun
dari lignin, selulosa dan hemiselulosa (Woodroof, 1970).
Adapun komposisi penyusun tempurung kelapa adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1. Komposisi penyusun tempurung kelapa


Penyusun Jumlah ( % )
Tempurung
Lignin 36,51
Selulosa 33,61
Hemiselulosa 19,27
(Woodroof, 1970)

Briket arang tempurung kelapa dibuat dari bahan baku berupa tempurung kelapa.
Pemilihan bahan baku tempurung kelapa yang akan dijadikan arang haruslah
tempurung yang bersih dan berasal dari kelapa yang tua. Selain itu bahan harus
kering, agar proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dan tidak
menghasilkan banyak asap (Palungkun, 2001).

MENYIAPKAN TEMPURUNG KELAPA SEBANYAK +/- 250kg, DENGAN


KRITERIA : BERSIH, BERASAL DARI KELAPA YANG TUA, DAN KERING

Gambar 1.8. Menyiapkan Tempurung Sesuai Kriteria

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

o PEMROSESAN
❖ PENGARANGAN CARA SEDERHANA
Pengarangan cara sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat, karena dengan
cirri has kesederhanaannya. Pengarangan sederhana dalam prosesnya hanya
akan menghasilkan arang saja, tidak akan menghasilkan asap cair, karena tidak
ada proses penampungan asap. Alat yang dipakai untuk pengarangan adalah
sebuah drum yang difungsikan sebagai tungku, untuk pengarangan dalam jumlah
banyak, dapat menggunakan beberapa tungku pembakaran
❖ Proses Pengarangan :
1. Siapkan tungku pembakaran dan tempurung yang akan dipakai
2. Bersihkan tempurung dari kotoran dan sabut
3. Keringkan tempurung dengan cara dijemur, hingga kadar airnya kira-kira
15%
4. Pengarangan dapat dilakukan dengan cara pengarangan langsung pada
tungku tertutup, dengan bahan bakar dibawah tungku tersebut
5. atau pembakaran tempurung yang akan dijadikan arang pada tungku,
kemudian pada saat semua tempurung sudah terbakar, lalu ditutup dengan
debu sisa pembakaran atau pasir, sihingga terjadi proses pengarangan.
Cara ini tidak memakai bahan bakar tersendiri.
6. Selanjutnya arang tempurung disortir dari bagian pengarangan yang tidak
sempurna/ masih mentah.
7. Untuk menghasilkan kualitas arang yang baik, diperlukan pengalaman dan
cara-cara yang sesuai dengan cara pengarangan modern

Gambar 1.9. Sampel arang tempurung yang belum matang

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

o PENGARANGAN TEMPURUNG KELAPA CARA MODERN


Bahan baku tempurung yang sudah dipilih kemudian diproses lebih lanjut menggunakan
proses pyrolisis. Apabila tempurung kelapa dipirolisis, maka akan terjadi rangkaian proses
peruraian penyusun tempurung kelapa tersebut, dan akan menghasilkan arang, tar dan
gas (Hartoyo dkk,1978).

a. Pengarangan tempurung Tahap suhu rendah (0o C – 200o C)

Reaksi yang terjadi pada bagian ini adalah reaksi endotermis, yaitu reaksi yang menyerap
panas, artinya panas yang dihasilkan dari reaksi tersebut lebih rendah dari panas yang
diterima. Reaksi ini pada intinya adalah proses menguapkan air, walaupun titik didih air
adalah 100o C tetapi untuk menguapkan air yang berada di dinding sel diperlukan suhu
sampai 200o C.
Pada tahap ini, meskipun lambat terjadi pula proses dekomposisi kayu. Walaupun
kekuatan kayu naik seiring dengan menurunnya kadar air kayu, namun perlahan-lahan
akan menurun jika sudah di atas 100o C. Proses prengarangan berjalan pelan namun
kayu tempurung tidak sampai terbakar. Kelembaban tinggi akibat proses penguapan air.

Gambar 1.10. Proses memasukkan tempurung pada tungku pengarangan


sesuai dengan kapasitas tungkunya

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

b. Pengarangan Tahap Suhu Tinggi (di atas 200o C)

Tahap ini merupakan reaksi eksotermis , yaitu reaksi yang menghasilkan panas artinya
panas yang dihasilkan dari reaksi ini lebih besar dari yang diterima.
Pada tahap ini proses dekomposisi meningkat pesat, dimulai dari terjadinya proses
dekomposisi komponen kayu misalkan hemiselulosa, selulosa dan lignin.
Hemiselulosa terdekomposisi pada suhu 200o C - 250o C, selulosa mulai 280oC dan
berakhir pada 300o C–350o C, sementara lignin mulai terdekomposisi pada suhu 300o C-
350o C dan berakhir pada suhu 400o C – 450o C.
Pada permulaan pirolisis dihasilkan gas-gas yang mudah terbakar seperti CO, metana,
metanol, formaldehid dan asam asetat. Proses pirolisis selanjutnya menghasilkan tar,
termasuk di dalamnya adalah furfural dan derivatif furan sebagai hasil dekomposisi dari
pentosan, kemudian glukosa sebagai hasil dekomposisi selulosa dan berbagai macam
senyawa aromatik (fenol, xilenol) sebagai hasil dekomposisi lignin. Semua hasil
dekomposisi menguap bersamaan dengan meningkatnya suhu pirolisis dan residu yang
tertinggal adalah arang.
Setelah proses pirolisis selesai kemudian bahan arang tempurung yang didapat
digunakan sebagai bahan pembuatan briket arang tempurung. Proses pembuatan briket
arang tempurung dapat menggunakan cara berikut.
c. Pembuatan Serbuk/Tepung Arang
Tempurung kelapa yang telah menjadi arang, kemudian dibuat serbuk yaitu digiling
dengan mesin penggiling dan ditumbuk. Serbuk yang telah diperoleh disaring
dengan saringan 20 mesh dan tertahan 42 mesh. Serbuk arang siap digunakan
untuk pembuatan briket.

Gambar 1.11. Mesin Penepung Arang Tempurung

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Gambar 1.12. Proses Penepungan Arang Tempurung


d. Pembuatan Pasta Briket
Pasta briket dibuat dengan mencampur bahan perekat pati dengan serbuk arang
tempurung menggunakan perbandingan 1 : 25. Perekat pati dibuat dengan
campuran pati dan air dengan perbandingan 1 : 8. Campuran dipanaskan sampai
campuran matang. Setelah perekat pati matang kemudian dicampurkan secara
merata dengan serbuk arang tempurung secara manual ataupun menggunakan
mesin pengaduk.
Komposisi antar bahan pencampur dapat diamati dari skema dibawah ini :

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

TEPUNG
KANJI/TAPIOKA
(1kg)

TEPUNG
Air (8 liter)
ARANG (25 kg)

PASTA
BIOBRIKET

Gambar 1.13. Diagram Komposisi Pasta Biobriket Arang Tempurung

Gambar 1.14. Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang

e. Pencetakan Briket

Setelah adonan briket jadi, kemudian adonan dimasukkan ke dalam alat cetak briket,
o Masukkan adonan briket pada moulding cetakan, sehingga memenuhi seluruh
rongga silinder cetakan, volume adonan briket, seperti halnya volume silinder
cetakan
o Kemudian dipadatkan dengan tangan, sehingga permukaan atas adonan briket,
sama tinggi dengan permukaan bagian atas cetakan

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

o Mengatur meja cetakan briket, sehingga bagian pin pengepres tepat berada
dibagian tengah (senter) silinder rongga cetakan briket, kuncikan kedudukan meja
cetakan pada posisi yang seharusnya
o Memutar roda torak cetakan, sehingga pin pencetak menekan seluruh permukaan
adonan briket, sehingga terjadi kepadatan tertentu
o Mengeluarkan briket yang telah selesai dicetak, simpan pada loyang dan siap
untuk dikeringkan

Gambar 1.15. Mesin Pengaduk/ Mixer Adonan Briket dan Tepung Arang

f. Pengeringan Briket
Setelah dicetak, selanjutnya biobriket dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan
secara alamiah/manual dijemur dibawah terik matahari, atau dimasukkan pada alat
pengering khusus (oven). Proses pengeringan secara manual di bawah terik
matahari dilakukan selama 3-4 hari, atau kalau dengan menggunakan oven,
dikeringkan pada suhu oven 60oC selama 24 jam. sebelum dimasukkan oven, briket
diangin-anginkan terlebih dahulu minimal 12 jam, agar tidak terjadi pengeringan yang
mendadak, yang dapat menyebabkan pecah-pecah.

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Gambar 1.16. Pengeringan Bio Briket Pada Oven Khusus Pada Temp. 60 O C

Gambar 1.17. Pengeringan Bio Briket Pada Oven Khusus Pada Temp. 60O C

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

Gambar 1.18. Bio Briket yang sudah jadi selanjutnya di packing

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan perlatan pembuatan


biobriket
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam mengoperasikan perlatan pembuatan biobriket
2. Taat asas dan tanggungjawab dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah,
panduan, dan pedoman yang dilakukan pada saat mengoperasikan perlatan
pembuatan biobriket

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

BAB IV
MEMBUAT LAPORAN PENGOPERASIAN PERALATAN PEMBUATAN BIOBRIKET

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam membuat laporan pengoperasian


peralatan pembuatan biobriket
Semua kegiatan mulai dari persiapan, pengoperasian dan membersihkan peralatan
pembuatan biobriket di buat laporan yang ringkas dan lengkap.
Format laporan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam membuat laporan pengoperasian


peralatan pembuatan biobriket
1. Mengumpulkan catatan persiapan sampai selesai pengoperasian peralatan
pembuatan biobriket
2. Membuat laporan yang ringkas dan lengkap

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam membuat laporan pengoperasian


peralatan pembuatan biobriket
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam membuat laporan pengoperasian peralatan
pembuatan biobriket
2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan
pedoman yang dilakukan dalam membuat laporan pengoperasian peralatan
pembuatan biobriket
3. Berpikir analitis serta evaluatif waktu membuat laporan pengoperasian
peralatan pembuatan biobriket

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi
a. Tim Pengembang Teknik energi Terbarukan, 2013, Modul Pembuatan biobriket
dari tempurung kelapa, PPPPTK BMTI, Bandung.
b. Tahir, I., 1992. Pengambilan Asap Cair Secara Destilasi Kering Pada Proses
Pembuatan Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa. UGM, Yogyakarta

B. Referensi Lainnya

a. Anonim, 2003. Arang Tempurung Kelapa, http://www.kompas.com/limb.htm,


diakses tgl 28-8-2003

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Alat Pengarang Untuk di bengkel
2. Alat penepung arang/ diksmil Untuk di bengkel
3. Mesin pencampur adonan Untuk di bengkel
4. Alat pencetak briket Untuk di bengkel
5. Oven briket Untuk di bengkel
6. Sendok semen Untuk di bengkel
7. Ember Untuk di bengkel
8. Nampan Untuk di bengkel

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Tempurung kelapa Setiap peserta
2. Tepung kanji Setiap peserta
3. Kayu bakar Setiap peserta

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 25
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Energi Terbarukan E.38EBT55.003.1

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Niamul Huda 1. Widyaiswara Madya

Judul Modul: Mengoperasikan Peralatan Destilasi


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 25

Anda mungkin juga menyukai