Anda di halaman 1dari 18

BUKU INFORMASI

MEMPROSES SUBSTRAT MENJADI BIOGAS


DAN SLURRY PADA PLTBg
E.38EBT15.002.1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
BANDUNG
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP02.008.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4
A. TUJUAN UMUM ........................................................................... 4
B. TUJUAN KHUSUS......................................................................... 4
BAB II Menerapkan prosedur keselamatan kerja
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerapkan prosedur keselamatan
kerja ........................................................................................ 5
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan prosedur keselamatan
kerja .......................................................................................... 11
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menerapkan prosedur keselamatan
kerja 11
BAB III Mempersiapkan pengoperasian biogas genset PLTBg
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan pemeliharaan kolam
anaerobik biodisgister .............................................................. 5
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan pemeliharaan kolam
anaerobik biodisgister ................................................................. 11
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan pemeliharaan kolam
anaerobik biodisgister ................................................................. 11
BAB IV Mempersiapkan sinkronisasi PLTBg ke sistem jaringan PLN 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara anaerobik bioanaerobik
digester ...................................................................................... 12
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memelihara anaerobik bioanaerobik
digester ..................................................................................... 17
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara anaerobik bioanaerobik
digester .................................................................................... 18
BAB V Mengoperasikan biogas genset PLTBg untuk sinkronisasi ke PLN secara Auto
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik........................................................ 12
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik ....................................................... 17
Judul Modul: Merencanakan Penyajian Materi Pembelajaran Halaman: 2 dari 28
Buku InformasiVersi: 2009
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi


dan kontrol kolam anaerobik ...................................................... 18
BAB VI Melakukan sinkronisasi PLTBg ke PLN secara Manual 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik........................................................ 12
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik ....................................................... 17
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik ...................................................... 18
BAB VII Menaikan daya PLTBg sesuai kapasitas optimalnya 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik........................................................ 12
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi
dan kontrol kolam anaerobik ....................................................... 17
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara peralatan instrumentasi dan
kontrol kolam anaerobik .............................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
A. Buku Referensi ........................................................................... 22
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 22
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 23
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 23
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 23
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 24

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 3 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu Memproses Substrat
Menjadi Biogas dan Slurry pada PLTBg.

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memproses
Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada PLTBg ini guna memfasilitasi peserta
sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan pengoperasian anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi
perusahaan
2. Mengoperasikan anaerobik digister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
3. Memantau nilai parameter biogas, limbah cair organik dan mikroorganisme sesuai
POS dan spesifikasi perusahaan
4. Mengoperasikan kolam penampungan akhir

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 4 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

BAB II
MENYIAPKAN PENGOPERASIAN ANAEROBIK BIODIGISTER
SESUAI POS DAN SPESIFIKASI PERUSAHAAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian


anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
Informasi dasar menyiapkan pengoperasian anaerobik biodigister sesuai POS dan
spesifikasi perusahaan yaitu menyiapkan prosedur K3, dokumen dan peralatan yang
diperlukan .

Bagian utama dari suatu fasilitas komersial konversi POME menjadi biogas ditunjukkan
pada gambar di bawah ini :

Sistem biodigester terdiri dari proses pengolahan awal, , dan kolam sedimentasi. Air
limbah setelah pengolahan awal dipompa ke yang dapat berupa kolam tertutup atau
CSTR. Kolam anaerobik pada prinsipnya adalah kolam tertutup yang dilengkapi
dengan mekanisme pengadukan. Desain kolam tertutup biasanya untuk menangani
limbah dengan kandungan padatan kurang dari 3%, dan umumnya beroperasi dalam
kisaran suhu mesophilik (+30-41°).

Sebelum mengoperasikan kolam anaerobic biodigester harus dilakukan beberapa


persiapan diantaranya adalah :
1. Memahami prosedur K3 sesuai SOP perusahaan

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 5 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

2. Menyiapkan dokumen yang diperlukan


Dokumen dan surat terdiri dari jadwal, daftar periksa (ceklis), gambar kerja/ dan
diagram alir, prosedur penyiapan, pedoman operasi standar (POS) dan spesifikasi
pemasangan, surat perintah kerja dan lain-lain.
3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian


anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
1. Menyiapkan alat pelindung diri
2. Menyiapkan dokumen yang diperlukan
3. Menyiapkan peralatanyang diperlukan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian


anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti
2. Taat asas;
3. Bertanggungjawab

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 6 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

BAB III
MENGOPERASIKAN ANAEROBIK DIGISTER SESUAI POS
DAN SPESIFIKASI PERUSAHAAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengoperasikan anaerobik digister


sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
Informasi dasar dalam mengoperasikan anaerobik digister sesuai POS dan spesifikasi
perusahaan adalah cara kerja anaerobik digester sesuai spesifikasi reaktor.

1. Fungsi Anaerobik Digester


Pabrik pengolahan kelapa sawit biasanya menggunakan teknologi CSTR atau kolam
tertutup untuk mengkonversi POME menjadi biogas. Kedua teknologi penguraian
anaerobik ini dapat menangani limbah dengan kandungan padatan dan minyak
yang tinggi. Kedua teknologi ini relatif mudah dioperasikan dan dipelihara serta
lebih ekonomis dibandingkan yang lain, sehingga cocok untuk agribisnis.

Anaerobik biodigister adalah reaktor yang mengubah limbah cair dari pabtrik kelapa
sawit, pabrik sagu, atau pabrik tapioka menjadi biogas. Proses penguraian zat
organik limbah dilakukan oleh beberapa jenis mikroorganisme dengan
menggunakan oksigen yang terbatas. Proses penguraian terjadi dalam empat
tahap, yaitu hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis pada suhu
mesofilik (35°C) atau termofilik (55°C). Reaktor dapat berbentuk kolam tertutup
atau Continously Stirred Tank Reactor (CSTR).

Gambar Anaerobik Digester

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 7 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

Ada tiga tahapan dalam komponen sistem bio digester pada PLTBg. Tahap pertama
adalah Pengolahan Awal, penyaringan kotoran maupun serat yang tergolong
sebagai partikel berukuran besar. Limbah cair kelapa sawit akan digiring menuju
kolam tertutup yang menjadi tempat bio digester berada. Sistem dari digester
sendiri tidak boleh terdapat udara serta air sedikitpun. Mengingat proses dalam
produksi biogas dilakukan secara anaerobik. Pabrik kelapa sawit dalam melakukan
pengolahan POME menjadi biogas melalui komponen bio digester perlu
menentukan laju aliran dari POME, kapasitas COD, sampai dengan HRT atau
Hydrolic Retention Time.

Biomasa di dalam Digester diaduk, pengadukan ini dilakukan dengan beberapa cara
dan bergantung dari jenis bahan baku, kelembabannya dan ciri-ciri yang lain yang
digunakan. Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin
pengaduk tipe “paddle giant” atau pengaduk tipe submersed. semua tipe pengaduk
ini dibuat dari baja tahan-karat bahkan alat pengaduk ini dapat berupa mesin
hidraulik. Namun lapisan pompa mesin pengaduk biomasa dapat dimasuki oleh
beberapa jenis bakteri.

Melalui sistem bio digester inilah proses penguraian dari POME terjadi sehingga
terbentuklah biogas serta slurry atau sebutan bagi residu.Air limbah hasil proses
anaerobik dari digester mengalir ke kolam sedimentasi di mana POME yang telah
terurai dipisahkan lebih lanjut dari lumpur dan padatan.

2. Digester Tipe Lagoon


Semua tipe reaktor biogas didesain untuk memastikan adanya kontak yang cukup
intens antara substrat/bahan organik dengan mikroorganisme pendegradasi dan
menghindari potensi kehilangan mikroorganisme (washing out) di dalam reaktor.
Prinsip dari sistem covered lagoon adalah dengan menutup kolam dengan bahan
penutup yang kedap gas untuk menangkap biogas yang terbentuk di dalam kolam.

Roof digister adalah lapisan terluar (kedua) pada cover lagoon jenis ganda. Pada
type ini bentuk meskipun volume biogas berkurang, bentuk cover lagoon akan tetap

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 8 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

cembung karena diisi udara bertekanan dari kompresor, sehingga air hujan tidak
akan pernah terjebak. Pada cover lagoon type tunggal, maka air dapat terjebak
pada bagian atas cover lagoon, ketika volume biogas berkurang. Untuk itu
diperlukan pompa penguras tanpa percikan api (summersible pump) diperlukan
untuk menguras air di atas cover lagoon sesuai SOP dan spesifikasi perusahaan.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan anaerobik


digister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
1. Teknik Mengoperasikan Anaerobik biodigester
a. Blower untuk roof digister dioperasikan sesuai SOP dan spesifikasi
perusahaan
b. Pengaduk (agitator) anaerobik digister dioperasikan sesuai SOP dan
spesifikasi perusahaan
c. Outlet biogas valve dioperasikan/ dibuka sesuai SOP dan spesifikasi
perusahaan.
d. Pompa penguras (desludging pump) dioperasikan sesuai jadwal atau
indikator lainnya sesuai POS dan spesifikasi.
e. Limbah buangan dari pompa penguras dialirkan ke kolam sedimentasi atau
kolam penampungan akhir.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan anaerobik digister


sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam mengoperasikan kolam anaerobik
2. Taat asas dan bertanggungjawab

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 9 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

BAB IV
MEMANTAU NILAI PARAMETER BIOGAS, LIMBAH CAIR ORGANIK DAN
MIKROORGANISME SESUAI POS DAN SPESIFIKASI PERUSAHAAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memantau nilai parameter biogas,


limbah cair organik dan mikroorganisme sesuai POS dan spesifikasi
perusahaan
Informasi dasar yang diperlukan adalah nilai parameter biogas, limbah cair organik dan
mikroorganisme sesuai POS dan spesifikasi perusahaan.

Operator harus memantau dan menjaga kondisi dalam digester untuk mendukung
kehidupan mikroorganisme yang sehat dan produksi biogas yang optimal. Bagian
berikut menjelaskan kondisi yang diperlukan seperti suhu, pH dan sistem penyangga
(buffer ), kelarutan gas, pencampuran, nutrisi, dan toksisitas.

1. Suhu
Ada dua rentang suhu yang biasa digunakan dalam digester anaerobic, yaitu suhu
mesofilik (25 – 40 0C) dan suhu termofilik (50 – 60 0C). Metana dapat diproduksi
pada suhu rendah, suhu di dalam digester harus dijaga di atas 20°C. Tingkat
produksi metana akan naik sekitar dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10 0C
dalam rentang suhu mesofilik.

2. pH
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kisaran pH 6,5–7,5 menghasilkan kinerja
dan stabilitas dalam sistem anaerobik yang baik, meskipun operasi yang stabil
dapat juga terjadi di luar kisaran ini.

3. Kelarutan Gas
Dalam proses anaerobik, gas terbentuk dalam fase cair dan cenderung lepas ke
udara. Perpindahan fase cair menjadi gas sangat penting dalam proses penguraian
anaerobik. Perpindahan fase cair menjadi gas ini akan dibatasi oleh parameter
desain proses seperti luas area antar muka cairan dan gas (liquid gas interface),

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 10 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

kecepatan pengadukan, dan suhu cairan yang mempengaruhi viskositas dan


tegangan permukaan. Biasanya laju pembentukan gas jauh lebih tinggi dari laju
perubahan cairan menjadi gas sehingga menghasilkan konsentrasi gas yang tinggi
dalam cairan. Konsentrasi berlebih gas tertentu seperti CO2 dan H2S dapat
menyebabkan penurunan pH dan mempengaruhi proses biologis.

4. Pengadukan
Proses pengadukan berperan penting dalammengontrol pH dan menjaga
lingkungan yang seragam. Tanpa pengadukan yang memadai, lingkungan mikro
yang tidak menguntungkan dapat terbentuk.

5. Nutrisi
Biodegradasi yang efisien membutuhkan nutrisi seperti nitrogen, fosfor dan unsur-
unsur lainnya dalam jumlah yang cukup (mikronutrisi). Nutrisi membangun sel-sel
yang membentuk mikroorganisme dan menghasilkan biogas. Unsur-unsur kimia
yang membentuk mikroorganisme antara lain karbon (50%), oksigen (20%),
nitrogen (12%), hidrogen (8%), fosfor (2%), sulfur (1%), dan kalium (1%). Proses
pembentukan biogas membutuhkan rasio karbon terhadap nitrogen minimal 25:1.

POME umumnya memiliki nitrogen dan fosfor dalam kadar yang cukup. Kebutuhan
nutrisi bakteri anaerob lebih rendah dibandingkan dengan bakteri aerob, karena
laju pertumbuhan bakteri anaerob lambat. Proses pembentukan biogas harus
mempertahankan rasio COD:nitrogen:fosfor pada tingkat yang emadai, oleh karena
itu operator harus memantau rasio dan melakukan penyesuaian yang diperlukan
selama proses berlangsung. Pompa dosis dapat digunakan untuk menambahkan
nutrisi secara berkala. Selama prose, kadar mikronutrien seperti nikel dan kobalt
juga harus dijaga untuk mendukung proses metanogenesis.

6. Toksisitas
Dari semua mikroorganisme dalam penguraian anaerobik, bakteri metanogen
umumnya dianggap paling sensitif terhadap toksisitas. Toksisitas NH3, H2S dan
VFA tergantung pada pH. Dalam kultur bakteri yang tidak dikondisikan, sekitar 150

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 11 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

mg/l dapat menghambat pertumbuhan mikroba. NH3 menjadi racun pada tingkat
pH lebih dari 7. kultur tersebut telah melalui masa adaptasi.

Sistem kolam tertutup mempertahankan tekanan rendah 0–2 mbarg (tergantung pada
desain penyedia teknologi), sementara sistem tangki menyimpan biogas pada tekanan
yang penyimpanan biogas antara 30 menit hingga 3 jam, sedangkan kolam tertutup
memiliki kapasitas penyimpanan 1 hingga 2 hari.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memantau nilai parameter


biogas, limbah cair organik dan mikroorganisme sesuai POS dan
spesifikasi perusahaan
1. Memantau nilai parameter biogas, limbah cair organik dan mikroorganisme
sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
a. Nilai parameter biogas diperiksa melalui monitor atau pengamatan
langsung sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
b. Nilai parameter limbah cair organik diperiksa melalui monitor, alat khusus
atau pengamatan langsung sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
c. Cadangan gas dan pengisian biogas dihitung untuk memperkirakan waktu
pengoperasian flaring unit
d. Kebocoran biogas pada digester diperiksa menggunakan gas detector
sesuai SOP
2. Cara Menggunakan gas detector
Biasanya setiap hasil analisis gas (gas analyzer) pembuangan terdiri dari karbon
monoksida (CO), karbondioksida (CO2), hidrokarbon (HC), oksigen (O2), serta
lambda (e). Semua variabel tersebut diperoleh sesudah sensor gaz analyzer
dipasangkan ke sejumlah ujung pipa pembuangan, Apabila gas pembuangan
mengeluarkan oksigen (O2) terlalu banyak, itu berarti menandakan proses yang
terjadi di dalam lagoon tidaklah efisien. Nilai idealnya tidak melebihi 2%. Apabila
lebih dari 2% itu berarti terdapat kebocoran pada lagoon. Jika nilai O2 semakin
dekat dengan nilai 0, maka proses anaerobik yang terjadi semakin baik.

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 12 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

3. Sikap kerja yang diperlukan dalam memantau nilai parameter biogas,


limbah cair organik dan mikroorganisme sesuai POS dan spesifikasi
perusahaan
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti
2. Taat asas dan bertanggungjawab

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 13 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

BAB V
MENGOPERASIKAN KOLAM PENAMPUNGAN AKHIR

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengoperasikan kolam


penampungan akhir
Informasi dasar dalam mengoperasikan kolam penampungan akhir adalah.

Air limbah hasil proses anaerobik dari digester mengalir ke kolam sedimentasi di mana
POME yang telah terurai dipisahkan lebih lanjut dari lumpur dan padatan. Perkebunan
dapat menggunakan limbah cair dari sedimentasi sebagai pupuk. Sistem pembuangan
padatan berfungsi untuk memisahkan lumpur dan padatan yang terakumulasi baik di
dalam digester maupun di dalam kolam sedimentasi

Biomasa di dalam Digester diaduk, pengadukan ini dilakukan dengan beberapa cara
dan bergantung dari jenis bahan baku, kelembabannya dan ciri-ciri yang lain yang
digunakan. Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin
pengaduk tipe “paddle giant” atau pengaduk tipe submersed. semua tipe pengaduk ini
dibuat dari baja tahan-karat bahkan alat pengaduk ini dapat berupa mesin hidraulik.
Namun lapisan pompa mesin pengaduk biomasa dapat dimasuki oleh beberapa jenis
bakteri.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan kolam


penampungan akhir
1. Mengoperasikan Kolam Penampungan Akhir
a. Tinggi cairan di dalam kolam penampungan akhir dikontrol sesuai SOP
b. COD di dalam limbah cair pada kolam penampungan diukur sesuai SOP
c. Pompa pengaduk pada kolam aerobik dioperasikan untuk mengurangi COD
sampai batas aman

2. Cara Menggunakan gas detector


Biasanya setiap hasil analisis gas (gas analyzer) pembuangan terdiri dari karbon
monoksida (CO), karbondioksida (CO2), hidrokarbon (HC), oksigen (O2), serta

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 14 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

lambda (e). Semua variabel tersebut diperoleh sesudah sensor gaz analyzer
dipasangkan ke sejumlah ujung pipa pembuangan atau pengambilan sampel
sampel limbah.

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengoperasikan kolam penampungan


akhir
Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam melakukan perawatan
2. Taat asas dan bertanggungjawab dalam membuat laporan

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 15 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

DAFTAR PUSTAKA

A. BukuReferensi
a. Suyitno, Teknologi Biogas; Pembuatan, Operasional dan Pemanfaatan, Graha
Ilmu, 2017
b. Wahyuni, Sri, M.P. 2009. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.
c. Kabouris, C. John; Tezel, Ulas. et al. 2009. Methane Recovery from The
Anaerobic Codigestion of Municipal Sludge and FOG. Biorec Tehno 100: 3701-
3705.


B. Referensi Lainnya

a. www.biogas-center.com

b. http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/183/file/BIOGAS-
PEMBUATAN-KONSTRUKS.pdf
c. http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63020/5/BAB%20IV%20
Hasil%20dan%20Pembahasan.pdf

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 16 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Masker, Sepatu, Sarung tangan Untuk Setiap peserta
3. Temperature sensor Untuk kelompok
4. Gas detector Untuk kelompok
5. Lap/spon Untuk setiap peserta
6. obeng Untuk kelompok
7. tang Untuk kelompok
8. Selang air Untuk kelompok
9. Kunci pas Untuk kelompok

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Oli Setiap peserta
2.

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 17 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Teknik Energi Terbarukan E.38EBT15.002.1

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Wandi Herpiandi, S.Pd., M.Si. 1. Widyaiswara Muda

Judul Modul: Memproses Substrat Menjadi Biogas dan Slurry pada


PLTBg Halaman: 18 dari 24
Buku Informasi - Versi 2018

Anda mungkin juga menyukai