BUKU INFORMASI
Penyimpanan Peralatan
dan Bahan
PBD.AT.02.033.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu menyimpan peralatan
dan bahan budidaya ikan air tawar.
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi
Menyimpan Peralatan Dan Bahanini guna memfasilitasi peserta sehingga
pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan penyimpanan dan penggudangan
2. Menyimpan peralatan dan bahan
3. Membuat laporan hasil penyimpanan dan penggudangan peralatan dan
bahan
BAB II
MENYIAPKAN PERALATAN PENYIMPANAN DAN
PENGGUDANGAN
Jenis-jenis peralatan produksi ikan yang dapat digunakan dalam budidaya ikan
berdasarkan siklus budidaya ikan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Peralatan pembenihan ikan
2. Peralatan pendederan ikan
3. Peralatan pembesaran ikan
Ruang penyimpanan bahan tersebut kelembaban dan suhu terkontrol. Hal ini
disebabkan pupuk organik mudah menyerap air demikian pula kapur dan
pakan. Pada kelembaban yang tinggi pakan mudah sekali rusak karena
bakteri dan jamur akan berkembang pada kelembaban tinggi. Oleh karena
itu rak mempunyai jarak dari lantai sekitar 20 cm dan ada celah udara
seperti gambar dibawah ini.
Ruang penyimpanan alat panen perlu ventilasi secukupnya agar suhu dalam
ruangan tidak melebihi 35 oC. Tabung oksigen disimpan pada posisi berdiri
dengan penyangga dari kayu, agar tidak mudah jatuh. Semua peralatan
panen disimpan pada rak kecuali genset dan tabung oksigen terpisah.
Genset diberi alas palet agar getaran tidak mengganggu peralatan lainnya.
Kolam penyimpanan ikan untuk meyimpan induk, anakan dan hasil panen.
Kolam tidak boleh bocor dan hindari hama yang akan menyerang ikan.
8. Ruang Pembenihan
a. Bak (semen dan fiberglass)
b. Rak akuarium
c. Rak aerator
BAB III
MENYIMPAN PERALATAN DAN BAHAN
c. Metode Penyimpanan
d. Temperatur
e. Kandungan Air
f. Kelembapan Udara
g. Serangan serangga, kapang, bakteri, binatang pengerat dan
h. Komposisi bahan pakan tersebut
Meminimalisir masuknya hama, burung, tikus, kecoa, tikus, kutu serta serangga
dan hewan lainnya.
Cegah gudang menjadi tempat berkembang biaknya kuman seperti jamur yang
dapat memproduksi racun yang biasa dikenal dengan mikotoksin. Pemberian
pakan yang terkontaminasi mikotoksin pada ikan akan menimbulkan gangguan
kesehatan serius (mikotoksikosis) berupa gejala keracunan, sampai
kematian.Perawatan terhadap bangunan dan lantai supaya menciptakan kondisi
bersih. Hindari kontak langsung dengan lantai/dinding, simpan pakan diatas
pallet/alas lantai.Teknik penyimpanan yang biasa di gunakan adalah sistem FIFO
(first in first out/Masuk Pertama, Keluar Pertama) supaya lebih mudah
mengontrol keluar masuknya pakan dan kualitas pakan tetap terjaga.Atur
penumpukan pakan yang mudah diambil sesuai dengan urutan masuk atau
pembuatan pakan.Perhatikan jarak antar tumpukan dan antara tumpukan
dengan dinding (tidak terlalu sempit untuk memudahkan pakan keluar masuk)
Untuk bahan pakan berlemak tinggi seperti bungkil kelapa dapat menyebabkan
ketengikan dalam penyimpanan yang terlalu lama akibat adanya proses oksidasi.
Yang perlu dilakukan adalah :
a. Penyimpanan dalam jumlah sedikit (sesuai kebutuhan);
b. Jangan disimpan terlalu lama;
c. Memiliki catatan stok yang rapi
Untuk bahan pakan yang memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti jagung
dan tepung ikan tidak di simpan dalam gudang penyimpanan yang bersuhu
tinggi, karena dapat mempercepat proses penjamuran.Bahan pakan asal hewan
yang baru datang dipisahkan/karantina selama 14 hari dan penyimpanannya
dipisah dari bahan baku lainnya.Penanganan dan manajemen selama
penyimpanan bahan pakan yang baik diharapkan dapat mempertahankan dan
menjaga mutu pakan, sehingga dapat meminimalisir kerugian ekonomis akibat
kerusakan pakan.Gudang bahan pakan letaknnya lebih dekat dengan
pelaksanaan proses produksi pakan. Adapun letak gudang pakan jadi lebih
dipertimbangkan dari segi kemudahan transportasi.Gudang yang baik memenuhi
persyaratan untuk menyimpan bahan pakan dan pakan jadi tanpa banyak
menimbulkan kerugian.Persyaratannya yaitu kering, tidak terkena cahaya
langsung, atap tidak bocor, letaknya lebih tinggi dari sekitarnya agar tidak
mudah terkena banjir bila hujan, terdapat ventilasi, dan sirkulasi udara lancar.
Luas gudang disesuaikan dengan daya tampung untuk kapasitas produksi yang
akan dilakukan.Untuk mempermudahh pengaturan masuk dan keluarnya
barang, sebaiknya gudang mempunyai dua buah pintu yang berlawanan
letaknya. Peralatan yang diperlukan di dalam gudang yaitu palet.Palet adalah
alas untuk menumpuk karung agar tidak langsung kontak dengan lantai
gudang.Palet terbuat dari kayu berbentuk persegi dengan ukuran bervariasi,
tergantung dari luasan gudang. Contoh ukuran palet yakni panjang 1,5 m; lebar
1,5 m; dan tinggi 12 cm atau panjang 1,65 m dengan lebar 1,54 m.
8. Peralatan Listrik
Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan peralatan
listrik harus diperhatikan beberapa hal yang biasanya menyebabkan kecelakaan
diantaranya adalah :
a. Beban listrik terlalu besar untuk satu stop kontak sehingga dapat
menimbulkan pemanasan yang dapat membakar kulit kabel.
b. Sistem kabling yang tidak memenuhi persyaratan standar
c. Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang jauh lebih
tinggi dari voltase yang seharusnya
d. Adanya tikus-tikus yang mengerat kabel sehingga dapat menimbulkan
hubungan pendekatau kebakaran.
1. Membersihkan peralatan.
2. Pemberian label pada rak yang sesuai alat atau bahan yang disimpan.
3. Menyimpan alat dan bahan budidaya ikan sesuai jenisnya.
BAB IV
1. Pengertian Laporan
Pengertian Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau
suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan
tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan
merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan,
berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat,
didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.
2. Fungsi Laporan
a. Sebagai bahan pertanggungjawaban
b. Alat menyampaikan informasi
c. Alat pengawasan
d. Bahan penilaian
e. Bahan pengambilan keputusan
3. Manfaat Laporan
a. Dasar penentuan kebijakan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Sebagai sumber informasi
4. Macam-macam Laporan
a. Laporan Ilmiah.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan
teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh
para ilmuwan ( E.Zaenal Arifin,1993 ). Dan menurut Nafron Hasjim dan
Amran Tasai ( 1992 ) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung
kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan
disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
b. Laporan Teknis.
Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau
instansi.Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu.data
obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi
kepraktisannya lebih menonjol.sehingga yang dimaksud dengan laporan
teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang
dipercayakan,dari pelapor ( perseorangan, tim, badan, atau instansi )
kepada penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan (
E.Zaenal Arifin,1993 ). Dan menurut Muljanto Sumardi ( 1982 ) Dalam
laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk
mengkomunikasikan gagasan, paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.
5. Ciri-ciri Laporan
a. Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara
ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan
segera mengetahui permasalahannya.
b. Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan biografi atau
sumber kepustakaan.
c. Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat
ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d. Laporan dianggap sistematik jika keterangan yang tulisannya disusun dalam
satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
(http://www.artikelmateri.com/2015)
6. Waktu Penyampaian
a. Laporan Insidental
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam
rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
b. Laporan Periodik
Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula.
Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.
7. Sistematika Laporan
Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam
sebuah laporan. Secara garis besar, semua laporan memiliki 3 bagian utama,
yang terdiri atas : bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup.
Namun demikian, setiap laporan memiliki sistematika yang khas.
f. Metodologi
Bagian ini menjelaskan bagaimana menyelidiki daerah tersebut. Bagaimana
mengumpulkan informasi, dari mana dan berapa banyak ( misalnya jika
menggunakan survei, bagaimana survei dilakukan, bagaimana memutuskan
pada kelompok sasaran, berapa banyak yang disurvei, bagaimana mereka
disurvei -? Oleh wawancara atau kuesioner )
g. Pendahuluan/Latar Belakang
Hal ini akan membantu untuk menyempurnakan pembaca ke dalam latar
belakang laporan. Berisi secara detail mengenai latar belakang laporan-tapi
ingat untuk tetap relevan, faktual dan singkat.
h. Analisa/Pembahasan
Ini adalah tubuh utama laporan, di mana ide-ide dikembangkan. Pastikan
bahwa yang dikembangkan terstruktur, judul yang jelas, dan bahwa
pembaca/pengguna dapat menemukan informasi dengan mudah. Sifat
bagian ini akan tergantung pada ruang lingkup laporan. Bagian harus
berurusan dengan topik utama yang dibahas – harus ada urutan logis,
bergerak dari deskriptif ke analitis. Selain itu, harus berisi informasi yang
cukup untuk membenarkan kesimpulan dan rekomendasi yang mengikuti.
Pemilihan informasi yang tepat sangat penting di sini: jika informasi penting
untuk membantu memahami, maka harus dimasukkan; informasi yang tidak
relevan harus dihilangkan.
i. Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari analisis di bagian sebelumnya dan harus jelas dan
ringkas. Mereka juga harus berkaitan dengan kajian teoritis yang menjadi
acuan. Pada tahap ini, tidak ada informasi baru dapat dimasukkan.
j. Rekomendasi
Pastikan bahwa yang disoroti adalah apa yang pembaca/pengguna ingin
tahu dan apa yang harus mereka lakukan sebagai hasil dari membaca
laporan, karena tujuan mereka membaca laporan BUKAN untuk menggali
informasi. Jadi usahakan, jangan menggunakan kata “ disarankan ” Seperti
Kesimpulan, rekomendasi-rekomendasi harus jelas berasal dari tubuh utama
laporan dan informasi baru juga harus disertakan.
k. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi materi tambahan yang tidak secara khusus disebut,
namun yang pembaca mungkin ingin untuk menindaklanjuti.
l. Apendiks
Gunakan ini untuk memberikan informasi lebih rinci yang
pembaca/pengguna mungkin perlu untuk referensi. Lampiran harus relevan
dan harus diberi nomor sehingga mereka bisa disebut dalam tubuh utama.
m. Glossari
Glossari dibutuhkan jika di dalam laporan ada kata-kata baru yang sekiranya
belum dimengerti oleh pembaca/pengguna.
Rekap laporan dapat berupa rekap mingguan, bulanan dan tahunan. Laporan
diarsipkan pada lemari arsip dengan mengikuti katalog arsip. Penggunaan kode arsip
mengikuti kode alat/bahan, tanggal penerimaan, kode rak dan kode ruangan.
Lampiran format data dibuat berdasarkan ruangan, bak dan kolam.
Format 1.
a. Ruang penyimpanan alat-alat pengolahan dasar dan pematang kolam
b. Ruang penyimpanan alat-alat panen
c. Ruang penyimpan alat laboratorium
Kode Kode
No Nama Bahan Tanggal Kondisi Keterangan
Bahan Rak
Tanggal
No Jenis Ikan Jumlah Spesifikasi ukuran Keterangan
Pengadaan
Tanggal
No Jenis Ikan Jumlah Spesifikasi ukuran Keterangan
Pengadaan
Tanggal
No Jenis Ikan Jumlah Spesifikasi ukuran Keterangan
Pengadaan
Tanggal
No Jenis Ikan Jumlah Spesifikasi ukuran Keterangan
Pengadaan
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
a. ---------------, Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor Per. 25/Men/2008 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Bidang Kelautan Dan Perikanan Tahun 2009.
b. Shepherd,J and Bromage, N. 2001. Intensive Fish Farming. Blackwell Sciene
Ltd. London.
c. Hepher B. 1988. Nutrition of Pond Fish. Cambridge University
Press.Cambridge.
B. Referensi Lainnya
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
1. Instruktur…
1. Ir. WAWAN KARWANI R., MT 2. Asesor…
3. Anggota…