Anda di halaman 1dari 46

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. 1


Kata Pengantar ..................................................................................................... 2
Daftar Isi .............................................................................................................. 3
Daftar gambar ....................................................................................................... 4
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat ............................................................................................. 5
2. Relevansi ......................................................................................................... 6
3. Petunjuk Belajar .............................................................................................. 7
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran ..................................................................................... 9
2. Sub Capaian Pembelajaran .............................................................................. 9
3. Uraian Materi ................................................................................................... 10
a. Morfologi Ikan Cupang ................................................................................ 10
b. Pemeliharaan dan seleksi Induk Ikan Cupang ............................................. 13
c Pemberian Pakan...........................................................................................15
d. Persiapan Wadah dan Media Pembenihan Ikan Cupang............................. 22
e. Teknik Pemijahan ikan Cupang................................................................... 24
4. Rangkuman .................................................................................................... .. 28
5. Tugas Terstruktur ........................................................................................... . 30
6. Forum Diskusi ................................................................................................ . 32
C. PENUTUP
1. Tes Sumatif..................................................................................................... .. 33
2. Kunci Jawaban.................................................................................................. 38
3. Daftar Pustaka ............................................................................................... .. 39

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Ikan cupang.............................................................................. 10


Gambar 3.3 Daun ketapang ......................................................................... 13
Gambar 3.4 Perbedaan Ikan Cupang jantan dengan betna .......................... 13
Gambar 3.5 Cacing sutra ............................................................................. 15
Gambar 3.6 Kutu Air ................................................................................... 15
Gambar 3.7 Jentik Nyamuk ......................................................................... 15
Gambar 3.8 Pemberian Pakan Alami ......................................................... 16
Gambar 3.9 Akurium ................................................................................... 22
Gambar 3.10 Botol bekas selai ..................................................................... 22

Gambar 4.1 Pemijahan Ikan Cupang .......................................................... 24

4
Lampiran 1. Materi Pembelajaran

BAB I. PENDAHULUAN

PERSIAPAN WADAH PENDEDERAN KOMODITAS PERIKANAN

A. Deskripsi

Untuk dapat mengetahui dan memahami dengan baik penerapan inovasi dan
persiapan wadah pendederan komoditas perikanan, diperlukan pengetahuan tentang konsep
inovasi dan persiapan wadah pendederan komoditas perikanan. Pada kegiatanpembelajaran
ini akan dipelajari tentang materi pengertian konsep dan persiapan wadah dan peralatan
lapangan pendederan komoditas perikanan
Dalam bahan ajar ini tentang Persiapan Wadah dan peralatan pendederan lapangan
komoditas perikanan menjadi salah satu materi yang perlu diidentifikasi lebih dalam karena
masih banyak defisit pengetahuan. Adapun defisit pengetahuan yang sering dialami adalah
sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep dasar persiapan Wadah dan peralatan Lapangan itu sendiri dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari;
b. Klasifikasi wadah dan peralaltan merupakan tempat hidup ikan yang sangat diperlukan
dalam kegiatan pendederan ikan. Selain ikan ini di dinilai karena bentuk dan ukurannya,
wadah pendederan memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda untuk memfasilitasi
kegiatan pendederan komoditas perikanan.
c. Pengaruh bentuk wadah dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pendederan
d. Proses merangcang penyiapan wadah dan peralatan lapangan untuk kegiatan pendederan
ikan.
e. Pemilihan wadah yang sesuai untuk kegiatan pendederan komoditas perikanan.

Bahan Ajar penyiapan wadah dan peralatan lapangan komoditas perikanan sangatlah
terbatas serta konsep pemahaman tentang pembelajaran persiapan wadah masih sedikit.
Karena kurangnya pemahaman/konsep yang dimiliki dan dalam pembahasan di Modul
Pendalaman Materi penyiapan wadah dan peralatan lapangan komoditas perikanan. Dengan

5
kurangnya pemahaman tentang materi ini maka dibuatlah Materi Ajar dengan Judul
Pengaruh merancang Persiapan wadah dan peralatan pendederan ikan yang di dalamnya
mengulas tentang:
1. Menganalisis Wadah Bak
2. Menganalis Wadah Aquarium
3. Menganalis Wadah Fiberglass
4. Manfaat wadah
5. Kelebihan Wadah

B. Relevansi
Materi ajar ini relevan dengan kompetensi profesional dan pedagogik seorang pendidik,
yaitu kompetensi profesional dalam materi ajar Perikanan dan pedagogik dalam
pengembangan pembelajaran yang inovatif. Maka dari itu pembuatan materi ajar ini
sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga guru menjadi
lebih confidence di hadapan para peserta didiknya karena sudah menguasai dan
memahami materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Dalam materi ajar ini selain disajikan materi utama juga disajikan materi pendukung
berupa video penjelasan singkat tentang materi ajar. Sehingga dengan melengkapi Bahan
ajar, Pendalaman Materi ajar persiapan wadah dan peralatan,
1. Dalam materi ajaran ini tentang persiapan wadah dan perlatan diharapkan:
a. Menambah dan melangkapi pengetahuan tentang wadah dan peralatan
pendederan;
b. Memperkuat konsep terhadap materi persiapan wadah dan peralatan pendederan
komoditas perikanan
c. Memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari yang berkaitan dengan
persiapan wadah dan peralatan pendederan

6
Petunjuk Belajar
1. Adapun petunjuk belajar untuk Bahan ajar Pendalaman Materi Persiapan Wadah
dan peralatan pendederan.
2. Kegiatan Belajar Teknik Pendederan komoditas perikanan dengan Materi Ajar
Persiapan Wadah dan peralatan pendederan.
3. Merancang Persiapan Wadah dan peralatan pendederan adalah sebagai berikut:
membaca dan memahami materi, capaian dan sub capaian agar dapat mengetahui
apa yang harus dipelajari lebih dalam dari isi Materi Ajar;
4. Membaca uraian materi secara seksama dengan menandai dan mencatat materi yang
belum/kurang pahami;
5. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang sedang
dipelajari;
6. Mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi melalui fasilitas daring bersama
peserta lain dan dosen;
7. Mencari sumber atau bacaan lain yang relevan dengan untuk menunjang
pemahaman dan wawasan tentang materi yang sedang dipelajari
8. Menyusun kegiatan pembelajaran yang menarik dengan media
9. pembelajaran yang sudah disediakan di modul dengan pendekatan problem based
learning;
10. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif melalui fasilitas daring;
11. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran kedalam
praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
12. Petunjuk tambahan: Jika ingin melihat materi dan pembahasan soal melalui video,
silahkan download QR & Barcode Scanner di playstore pada hp anda, agar dapat
menscan QR code dan menampilkan video di dalamnya.

7
B. INTI

1. Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran yang diinginkan setelah mempelajari materi ajar
Menganalisis Pengaruh Pakan Alami dan Buatan terhadap Pemijahan Ikan Hias adalah
sebagai berikut:
a. Menguasai materi tentang Persiapan wadah dan peralatan pendederan
b. Menguasai tentang Teknik Persiapan wadah dan peralatan pendederan
c. Mampu menggunakan pengetahuan konseptual dan prosedural untuk pemecahan
masalah yang dihadapi sehari-hari berkaitan dengan pengaruh Persiapan wadah dan
peralatan pendederan terhadap percepatan proses Persiapan wadah dan peralatan
pendederan
2. Sub Capaian Pembelajaran
Adapun sub capaian pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari materi ajar
Pengaruh pemberian Pakan Alami dan Buatan terhadap pemijahan Ikan cupang adalah:
a. Menganalisis konsep Persiapan wadah dan peralatan pendederan;
b. Memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari berkaitan dengan pengaruh
pemberian Persiapan wadah dan peralatan pendederan

8
C. Kegiatan Pembelajaran

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik yang telah mempelajari materi ini diharapkan mampu :

 Menjelaskan pengertian konsep berbagai program pendederan komoditas air


tawar secara santun
 Menerapkan berbagai konsep inovasi dan persiapan wadah pendederan
komoditas perikanan secara santun

2. Sub Kompetensi

Ruang lingkup sub kompetensi Persiapan Wadah dan Peralatan lapangan Pendederan
meliputi :

1. Jenis- Jenis Wadah dan peralatan pendederan

2. Persiapan wadah lapangan pendederan

3. Persiapan Peralatan lapangan pendederan

D. Tujuan Akhir Pembelajaran/Terminal Performance Objective (TPO)

Setelah mempelajari unit kompetensi ini peserta diklat mampu merinci persiapan wadah
dan peralatan lapangan komoditas perikanan sesuai dengan persyaratan bila disediakan

9
sarana, prasarana, dan bahan yang dibutuhkan. Tujuan akhir pembelajaran/ Terminal
Performance Objectivi (TPO) setelah mempelajari kompetensi ini peserta diklat mampu
menyiapkan wadah dan peralatan komoditas perikanan sesuai persyaratan bila disediakan
peralatan dan bahan.

BAB II. PEMBELAJARAN

A. Persiapan Wadah / Kolam

Lingkungan yang baik akan mampu memberikan stimulus bagi pertumbuhan dan
perkembangan ikan, sedangkan lingkungan perairan yang kurang baik akan menghambat
terhadap stimulus yang diberikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ikan. Hal
yang sangat perlu diperhatikan adalah wadah media budidaya, digunakan wadah yang tidak
cepat rusak dan mengalami kebocoran. Wadah untuk budidaya perikanan harus
diperhatikan dan juga harus mengetahui lokasi yang bagus untuk menaruh ikan peliharaan
ada beberapa jenis wadah yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Wadah
yang sering digunakan adalah berupa bak, kolam, akuarium, fiber, dan KJA. Penggunaan
bak sangat bagus untuk benih-benih ikan, dan akurium sangat bagus untuk media
pembenihan pemijahan secara buatan. Sedang untuk KJA budidaya ikan untuk dikonsumsi
yang usia ikannya sudah dalam ukuran besar atau kasar. Dalam penggunaan media ini hal
yang diperhatikan adalah ukuran dari jaringnya jangan terlalu besar dari ukuran ikannya.
Penyiapan wadah budidaya ikan merupakan unit kompetensi yang harus dikuasai bagi
orang yang akan berkecimpung dalam usaha budidaya ikan. Wadah merupakan lingkungan
hidup bagi ikan yang akan dipelihara, dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
ikan (pertumbuhan dan perkembangan ikan). Wadah yang digunakan harus sesuai dengan
komoditi yang akan dibudidayakan sehingga produksi yang dihasilkan sangat memuaskan.
Di bawah ini beberapa wadah yang sering digunakan untuk media budidaya perikanan.
( Rahmadhani,2019)

Penyiapan wadah budidaya ikan merupakan unit kompetensi yang harus dikuasai bagi
orang yang akan berkecimpung dalam usaha budidaya ikan. Wadah merupakan lingkungan

10
hidup bagi ikan yang akan dipelihara, dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
ikan (pertumbuhan dan perkembangan ikan). Wadah yang digunakan harus sesuai dengan
komoditi yang akan dibudidayakan sehingga produksi yang dihasilkan sangat memuaskan.
Di bawah ini beberapa wadah yang sering digunakan untuk media budidaya perikanan. Ini
merupakan wadah yang sangat sederhana yang digunakan untuk budidaya ikan dan
sistematis kerjanya juga sangat sederhana, dapat dilakukan perawatan secara manual.

Gambar 2.1 Wadah Budidaya Ikan

Wadah merupakan tempat yang digunakan untuk budidaya perikanan. Penyiapan wadah
dalam proses budidaya ikan berperan dalam menciptakan suasana lingkungan hidup ikan,
agar perairan kolam mampu memberikan suasana yang nyaman bagi pergerakan ikan yaitu
tersedianya air yang cukup karena pematang kolam dan pintu air dapat berfungsi dalam
penyediaan air, menciptakan kualitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan yang
optimal (kimiaair, fisika air, dan biologi air) sesuai dengan parameter yang dipersyaratkan,
tersedianya pakan alami yang cukup dan sesuai, serta terhindarnya dari biota yang
merugikan bagi kelangsungan hidup dan perkembangan ikan (hama dan penyakit ikan).
Kolam sebagai lingkungan hidup ikan harus dipersiapkan, agar persyaratan kuantitas dan
kualitas air budidaya dapat terpenuhi, keberhasilan budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan perairan. Lingkungan yang baik akan mampu memberikan stimulus bagi
pertumbuhan dan perkembangan ikan, sedangkan lingkungan perairan yang kurang baik
akan menghambat terhadap stimulus yang diberikan dalam proses pertumbuhan dan dalam
budidaya ikan semi intensif dan intensif, persiapan wadah budidaya merupakan bagin dari
cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Persiapan wadah meliputi perbaikan wadah
(pematang, saluran, pintu air, jarring, rakit dan lain – lain), pengangkatan lumpur dasar,
pemberantasan hama, pengeringan (kolam, tambak, jarring, dan lain – lain), pembajakan

11
dasar kolam dan tambak, dan pengisian air. Pada budidaya ikan di kolam dan tambak,
persiapan tanah dasar pada kolam dan tambak yang telah lama beroperasi harus dilakukan
lebih baik karena tanah dasar telah menumpuk limbah yang sangat besar yang menyimpatn
berbagai penyakit. Pada prinsipnya, semua wadah budidaya dapat digunakan untuk
budidaya ikan. Namun, pemilihan wadah harus disesuaikan dengan kondisi lokasi dan
kemampuan investasi. ( Rahmadhani,2019)

B. Jenis Wadah

Wadah untuk budidaya perikanan harus diperhatikan dan juga harus mengetahui lokasi
yang bagus untuk menaruh ikan peliharaan. Wadah yang

digunakan untuk perkembangbiaakan ada beberapa jenis, yaitu :

1. Kolam ikan

Jenis-jenis kolam ikan yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem
budidaya yang akan diterapkan. Kolam ikan merupakan bentuk paling umum yang
digunakan dalam perikanan. Kolam ikan memiliki luas dan ketinggian yang sesuai dengan
jenis ikan yang dipelrihara dan berapa banyaknya, ukuran kolam ikan yang tepat akan
membuat ikan bebas dari stres, sedangkan ukuran kolam ikan yang tidak sesuai tentu akan
berpengaruh pada budidaya ikan itu sendiri

2. Kolam ikan Tradisional/ Ekstensif

Kolam ikan yang digunakan adalah kolam ikan tanah yaitu kolam ikan yang
keseluruhan bagian kolam ikannya terbuat dari tanah.

3. Kolam ikan Semi Intensif

Kolam ikan yang digunakan adalah kolam ikan yang bagian kolam ikannya

(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolam ikannya terbuat dari tanah

4. Kolam ikan Intensif

12
Kolam ikan yang digunakan adalah kolam ikan yang keseluruhan bagian kolam ikan
terdiri dari tembok. Pengelompokan jenis kolam ikan Kolam ikan dapat dikelompokkan
berdasarkan dari sumber airnya, antara lain:

a. Kolam ikan tadah hujan


b. Kolam ikan mata air
c. Kolam ikan pengairan setengah teknis
d. Kolam ikan pengairan teknis
Kolam ikan berdasarkan asal terjadinya, antara lain:
a. Kolam ikan yang sengaja dibuat
b. Kolam ikan yang tidak sengaja dibuat
Kolam ikan berdasarkan bentuknya, antara lain:
a. Bentuk persegi panjang
b. Bentuk bujur sangkar
c. Bentuk lingkaran/bulat.
Kolam ikan berdasarkan fungsinya, antara lain:
a. Kolam ikan pemeliharaan induk
b. Kolam ikan pemijahan/perkawinan
c. Kolam ikan penetasan telur
d. Kolam ikan pendederan
e. Kolam ikan pembesaran
f. Kolam ikan penumbuhan makanan alami
g. Kolam ikan pengendapan
h. Kolam ikan penampungan hasil
Kolam ikan berdasarkan aliran airnya, antara lain:
a. Kolam ikan air tergenang
b. Kolam ikan air mengalir
5. Bak
Wadah budidaya ikan peliharaan selanjutnya adalah bak atau tangki yang dapat digunakan
untuk melakukan budidaya ikan peliharaan. Berdasarkan proses budidaya ikan peliharaan,
jenis bak yang akan digunakan disesuaikan peliharaan dengan skala produksi budidaya dan

13
hampir sama dengan kolam ikan dimana dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan, bak
penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk
melakukan pemijahan ikan peliharaan biasanya adalah bak yang terbuat dari beton atau
fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan larva ikan
peliharaan.
6. Aquarium ikan
Aquarium ikan merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan peliharaan yang relatif
sangat mudah dalam perawatannya. Aquarium ikan dapat digunakan untuk budidaya ikan
peliharaan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan peliharaan
atau untuk pemeliharaan ikan peliharaan hias. Aquarium ikan ini terbuat dari bahan kaca
dimana penamaan aquarium ikan ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang artinya air
dan area yang artinya ruang. Jadi aquarium ikan ini adalah ruangan yang terbatas untuk
tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati. Aquarium ikan yang
digunakan untuk budidaya ikan peliharaan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung
dari toko. Fungsi aquarium ikan sebagai wadah untuk budidaya ikan peliharaan juga dapat
berfungsi sebagai penghias ruangan dimana aquarium ikan tersebut dapat dinikmati
keindahannya oleh penggemarnya.
7. Keramba Jaring Apung (KJA)
Budidaya ikan peliharaan dalam karamba jaring apung adalah membesarkan ikan
peliharaan di dalam wadah-wadah yang diapungkan di permukaan air, dimana wadah
tersebut semua sisinya diselubungi oleh material (jaring) untuk menahan ikan peliharaan di
dalamnya. Budidaya ikan peliharaan dalam karamba jaring apung dikelompokkan sebagai
usaha pemeliharaan intensif, yakni dengan pemberian pakan yang berkualitas, Penggunaan
benih unggul, padat penebaran tinggi, juga harus didukung oleh lingkungan yang baik serta
kemampuan pengelolaan yang baik pula. Jenis ikan peliharaan yang dapat dipelihara pada
karamba jaring apung tidak terbatas pada ikan peliharaan mas atau ikan peliharaan nila saja,
tetapi hampir semua jenis ikan peliharaan yang bernilai ekonomis dapat dipelihara pada
wadah ini, seperti: Ikan peliharaan lele, gurame, patin, bandeng, serta berbagai jenis ikan
peliharaan hias https://arenahewan.com/jenis-wadah-budidayadalam- perikanan.
C. Kelebihan dan kekurangan Media
1. Kolam Terpal

14
Kelebihan kolam terpal
a. Dapat diaplikasikan di daerah yang kurang air Tanah di daerah yang kurang air biasanya
memiliki kemampuan menahan air yang sangat rendah, air hujan yang mengenai tanah
langsung diserap ke dalam tanah dan sulit untuk membentuk genangan ataupun kolam.
Solusi yang dapat diambil yaitu dengan menggunakan kolam terpal. Air ditahan oleh
terpal sehingga dapat membentuk suatu kolam untuk budidaya ikan. Jadi, bagi Anda
yang tinggal di daerah pesisir atau tempat kering lainnya masih dapat melakukan
budidaya ikan asalkan punya pasokan air bagi kolam Anda.
b. Ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur
Terpal yang digunakan pada kolam terpal tentunya menjadi barrier antara air dengan
tanah secara langsung, dengan begitu ikan yang dihasilkan tidak berbau lumpur. Para
konsumen relatif menyukai ikan yang tidak berbau lumpur
c. Pengolahan ikan lebih mudah
Meski kolam tanah memiliki sistem alami sebagai pembersih kolam, namun sulit
dipungkiri sistem alami tersebut nantinya bakal kehilangan performanya dan pada
akhirnya kolam ikan tetap kotor juga dan perlu pembersihan. Akan lebih sulit
dibersihkan bila ada lumpur lain halnya dengan kolam terpal yang mudah dalam
pengerjaannya. Pembersihan dan pengeringan kolam menjadi lebih mudah

Gambar 2.2
d. Memudahkan pemanenan Umumnya, ukuran kolam terpal tidak terlalu besar. Hal
tersebut mempermudah dalam proses pemanenan ikan. Selain itu, sedikitknya
kandungan lumpur pada kolam juga mempermudah pemanenan.
e. Sebaran benih ikan lebih tinggi

15
Kolam terpal yang mudah dibersihkan sehingga tidak ada penumpukkan kotoran ikan
dan sisa-sisa pakan ikan didasar kolam. Jika terdapat penumpukkan kotoran dan sisa-sisa
pakan ikan akan dihasilkan amonia dan hidrogen sulfida yang bersifat toksik bagi ikan.
Akibatnya, ikan enggan untuk bergerak karena ruang geraknya terbatas. Lain halnya
dengan kolam terpal yang tidak ada penumpukkan kotoran dan sisa pakan, ruang gerak
ikan menjadi lebih luas dan ikan bebas bergerak kemana saja. Ikan yang dibudidayakan
di kolam terpal cenderung jarang terkena hama maupun penyakit sebab kolam
terlindungi dari tanah langsung yang bisa saja terdapat hama maupun penyakit.

f. Persentase hidup ikan lebih tinggi


Karena mudah dalam perawatan kolam juga terpal yang menjadi barier dari tanah secara
langsung menjadikan kolam terpal ini mendukung kelangsungan hidup ikan dengan baik.
Kekurangan kolam terpal
a. Rawan terjadi kebocoran
Dalam pemilihan tempat untuk kolam, harus benar-benar diperhatikan. Hindari benda-
benda lancip dan tikus yang dapat menyebabkan kebocoran

Gambar 2.3 Kolam


b. Mudah lapuk
Karena terbuat dari terpal ataupun plastik, kolam terpal ini mudah lapuk apalagi jika
terkena hujan. Hal ini juga yang menyebabkan kolam terpal tidak awet, usia rata-
ratanya sekitar dua tahun. Sementara itu, kolam tanah maupun kolam beton dapat
bertahan hingga puluhan tahun selama dapat dirawat dengan baik.
c. Minim ion dan mineral tanah

16
Adanya barier antara kolam dengan tanah yang berupa terpal, menjadikan kolam terpal
tidak langsung bersentuhan dengan tanah. Hal ini menyebabkan minimnya kandungan
ion dan mineral dari tanah, sehingga ikan yang dibudidayakan tidak sebesar ikan di
kolam tanah, hal ini dapat diatasi dengan introduksi mineral dan ion ke dalam kolam.
d. Air kolam lebih cepat bau
Air pada kolam terpal cenderung lebih cepat bau, ini karena tidak adanya bakteri yang
berasal dari tanah yang dapat merombak bahan organik. Perombakan bahan organik
dapat membantu penguraian pakan ikan yang tidak habis, jadi tidak terlalu lama berada
dalam dasar kolam.
2. Kolam tradisional
Kolam tradisonal yang digunakan biasanya langsung dengan tanah. Kolam Tradisional
dengan menggunakan media kolam tanah maka ada beberapa faktor yang harus di
perhatikan. Dan Hal Tersebut antara lain ;
a. Menganalisis jenis tanah yang akan di bangun kolam budidaya.
b. Kontur lahan
c. Tata letak Kolam
d. Penggalian Tanah
e. Pembuatan Tanggul Atau Pembatas Kolam
f. Saluran Irigasi
g. Pengaturan Sirkulasi Air Kolam
Jenis Tanah
Jenis tanah yang paling baik untuk membuat kolam tanah adalah tanah liat berpasir.
Jenis tanah ini cukup kedap air, teksturnya solid sehingga pembuatan tanggulnya pun lebih
mudah. Bila tanah yang tersedia terlalu gembur, perlu usaha ekstra agar berfungsi dengan
baik. Misalnya dinding kolam diberi lapisan semen atau batu bata. Cara ini efektif
mencegah kebocoran, namun biaya kontruksinya jauh lebih mahal. Cara sederhana
menentukan jenis tanah adalah dengan menggenggam segumpal tanah yang telah dibasahi
dengan air. Kemudian kepalkan tanah tersebut kuat-kuat. Kemudian buka telapak tangan
Anda. Bila di permukaan telapak tangan hanya ada sedikit pasir maka bisa dikatakan tanah
liat berpasir. Bila jumlah pasir yang menempel di telapak tangan banyak, tanah tersebut
dikategorikan tanah gembur.

17
Kontur Lahan
Setelah kita mengetahui jenis tanah dengan cara menganalisis nya maka langkah
selanjutnya adalah Anda perlu untuk mengamati akan kontur lahan yang akan dijadikan
sebagai kolam budidaya ikan. Apakah kontur lahan tersebut datar atau lahan miring. Karena
setelah kita bisa mengetahui akan kontur tanah tersebut maka akan berhubungan dengan
metode dalam penggalian dan pembuatan tanggul atau pembatas kolam. Semisal kontur
tanah pada lahan miring maka pengaturan pola aliran air lebih mudah dan pembuatan galian
dan pembuatan tanggul. Dimana pada penggalian tanah di lahan miring cukup dilakukan
pada satu
sisi. Kemudian tanah hasil galian tersebut lantas digunakan untuk membuat pembatas
kolam tanggul di sisi lain. Sedangkan pada lahan datar, penggalian dilakukan di semua sisi.
Hasil tanah galian dijadikan untuk membuat tanggul.
Pematang Kolam Tanah

Gambar 2.4 Kolam Tanah


Sumber : https://arenahewan.com/jenis-wadah-budidaya-dalam-perikanan

Pematang kolam Tanah dibuat untuk menahan massa air di dalam kolam agar tidak
keluar dari dalam kolam. Manfaat yang jelas nyata terlihat dari kolam tanah adalah perairan
di dalam kolam tidak berbau karena terjadi pertukaran air dan air berhubungan langsung
dengan tanah, segala jenis makhluk hidup yang terdapat di dalam kolam tanah dapat
dijadikan sebagai pakan alami untuk ikan. Ikan yang dibudidayakan dengan menggunakan
kolam tanah biasanya rasanya lebih enak tetapi kebersihan air didalam kolam tetap harus
terjaga dan terjadi pertukaran secara alami.

3. Akuarium

18
Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah
dalam perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut
biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias.

Gambar 2.5 Akuarium


Sumber : www.ilmubudidaya.com
Akuarium yang biasa untuk pemeliharaan ikan berbeda dengan aquarium yang di
gunakan dalam untuk budidaya ikan. Biasanya aquarium budidaya, biasanya digunakan
dalam pendederan dan penetasan telur ikan. Akuarium jenis ini biasanya terbuat dari bahan
kaca. Akuarium ini adalah ruangan atau wadah yang terbatas untuk tempat menampung air
yang di dalamnya ada penghuni dan aqurium tersebut agar bisa dapat diawasi dan
dinikmati.
Fungsi dari akuarium antara lain:
sebagai wadah untuk budidaya ikan dan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan
dimana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya. Berdasarkan
manfaat dan fungsinya maka akuarium dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Akuarium Umum
Akuarium Jenis Umum ini diisi dengan berbagai jenis ikan baik ikan tawar maupun
ikan laut dan di dalamnya terdapat tanaman air yang bertujuan untuk penghias dan
keindahan ruangan aquarium. Akuarium yang akan diletakkan harus sesuai dan serasi
dengan kondisi ruangan. Dalam pembuatan aquarium maka tata letak harus benar benar
diperhatikan. Alat yang biasanya digunakan sebagai perlengkapan akuarium meliputi :
1) erator,
2) kabel listrik,
3) pipa pvc,
4) pompa air dan lain-lain yang diletakkan tersembunyi supaya nampak alami.

b. Akuarium Kelompok

19
Dalam Akuarium Jenis kelompok maka Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium
kelompok harus ikan sejenis/sekeluarga dimana dalam akuarium kelompok ini biasanya
ikan akan mudah untuk ditangani dalam hal perawatannya. Selain ikan dari sejenis,
akuarium kelompok juga diberi hiasan dan ditanami oleh tanaman air yang tanaman air
yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara. Jenis akuarium ini biasanya
digunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun ikan
konsumsi dari ikan air tawar dan laut.
Syarat akuarium kelompok :
1) Jenis ikan yang ada dan dipelihara harus masih sejenis dan sekarabat
2) Pemilihan dan Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yan dipelihara.
c. Akuarium Sejenis
Dalam akuarium sejenis ini maka ada nilai estetika dan dekorasi dihilangkan dan
dikesampingkan, karena manfaat dan tujuan dari akuarium sejenis untuk
mengembangbiakan ikan atau memijahkan ikan. Dan dikatakan Akuarium sejenis ini
dikarenakan yang ada di dalam akuarium tersebut hanya satu jenis ikan. Jenis akuarium ini
yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut. Manfaat
menggunakan akuarium benih ikan lebih terjaga dan pemberian pakan sangat gampang
dilakukan, begitu juga dengan pengontrolannya, disini oksigen dan sirkulasi air dibuat
sebaik mungkin. Jika usia ikan sudah 2 minggu bisa dipindahkan ke kolam sementara
seperti kolam terpal, atau kolam permanen, kegiatan seperti ini disebut dengan pendederan.
Jika usia ikan sudah sebulan dan sudah bentuknya sudah kasar bisa dibudidayakan di kolam
permanen, seperti gambar berikut ini :

20
Gambar 2.6 Akuarium
Dalam akuarium sejenis ini maka ada nilai estetika dan dekorasi dihilangkan dan
dikesampingkan, karena manfaat dan tujuan dari akuariu sejenis untuk mengembangbiakan
ikan atau memijahkan ikan. Dan dikatakan Akuarium sejenis ini dikarenakan yang ada di
dalam akuarium tersebut hanya satu jenis ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan
untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut. Manfaat menggunakan akuarium benih
ikan lebih terjaga dan pemberian pakan sangat gampang dilakukan, begitu juga dengan
pengontrolannya, disini oksigen dan sirkulasi air dibuat sebaik mungkin. Jika usia ikan
sudah
2 minggu bisa dipindahkan ke kolam sementara seperti kolam terpal, atau kolam permanen,
kegiatan seperti ini disebut dengan pendederan. Jika usia ikan sudah sebulan dan sudah
bentuknya sudah kasar bisa dibudidayakan di kolam permanen, seperti gambar berikut ini :

21
Gambar 2.7 kolam Permanen
4. Bak
Bak merupakan salah satu wadah yang digunakan untuk budidaya perikanan,
biasanya yang menggunakan bak para petani ikan yang telah membudibayakan secara
banyak. Jenis bak yang sering digunakan adalah fiberglass. Manfaatnya juga sama seperti
di atas dapat dilakukan untuk proses pembenihan dan pemeliharaan ikan

Gambar 2.8 Bak Fiber


Sumber : www.ilmubudidaya.com
Kelebihan dari fiberglas adalah sebagai berikut :
a. Harganya yang lebih terjangkau
Keuntungan pertama ketika menggunakan bak fiberglass pada budidaya ikan adalah
harganya yang terbilang terjangkau jika dibandingkan jenis kolam ikan lainnya. Untuk
harganya sendiri tentunya cukup bervariasi, tergantung ukuran bak fiber yang hendak
dibeli.
b. Bahannya ringan
Salah satu dari beberapa keunggulan bak dari bahan fiber ini adalah ringan. Walau
ringan, namun bahan yang satu ini terbilang cukup kuat Kelebihan dari fiberglas adalah
sebagai berikut :
a. Harganya yang lebih terjangkau
Keuntungan pertama ketika menggunakan bak fiberglass pada budidaya ikan adalah
harganya yang terbilang terjangkau jika dibandingkan jenis kolam ikan lainnya. Untuk
harganya sendiri tentunya cukup bervariasi, tergantung ukuran bak fiber yang hendak
dibeli.
b. Bahannya ringan

22
Salah satu dari beberapa keunggulan bak dari bahan fiber ini adalah ringan. Walau
ringan, namun bahan yang satu ini terbilang cukup kuat. menampung banyak air, dan juga
ikan di dalamnya. Anda pun dapat lebih leluasa dalam melakukan budidaya berbagai
macam jenis ikan. Keunggulan lainnya adalah bahan material yang satu ini tahan terhadap
berbagai macam cuaca, baik panas maupun hujan, apalagi suhu tinggi. Alhasil, produk yang
satu ini tidak mudah rusak, atau juga retak, walaupun diletakkan di luar ruangan. Jika
perawatannya baik, maka bak yang satu ini tidak akan mudah bocor.
c. Ukuran yang lebih bervariasi
Ukuran bak fiber sendiri cukup beragam. Ada yang ukurannya kecil hingga yang
ukurannya besar. Bak berukuran kecil misalnya 100 x 60 x 40 cm, ada juga ukuran 120 x
80 x 40 cm, dan yang lainnya. Umumnya bak tersebut mampu menampung volume air
sekitar 240 liter ke atas. Ukuran yang paling besar, biasanya sekitar 400 x 300 x 100 cm,
yang sanggup menampung sekitar 12. 000 liter. Tidak hanya mampu menampung jumlah
ikan yang cukup banyak
d. Lebih efisien
Menggunakan bak fiber seperti ini terbilang cukup efisien. Dimana tidak perlu
menggali lubang untuk membuat kolam ikan, hanya perlu memilih ukuran kolam atau bak
ikan yang dibutuhkan, dan sisanya diletakkan di atas tanah. Ini akan menjadi teknik
pembuatan kolam yang
cukup efektif, terutama di lahan terbatas. Khusus untuk kolam-kolam atau bak-bak
berukuran kecil, dan penyusunannya ke arah atas, atau bertumpuk. Sedangkan untuk kolam
ikan yang ukurannya lebih besar, dapat disusun di atas tanah. Dengan teknik bertumpuk
seperti ini, maka proses pembuatan kolam pemijahan, penangkaran dan yang lainnya jadi
terbilang lebih mudah dan efisien. Sedangkan kolam pembesaran sendiri, dapat diletakkan
di bagian bawah. Sama seperti kolam ikan pada umumnya, dimana kita dapat meletakkan
berbagai macam bahan yang dibutuhkan untuk proses pembibitan ikan, seperti ijuk, atau
yang lainnya.
e. Memiliki fasilitas lengkap
Keunggulan lainnya dari bak berbahan fiber ini adalah fasilitasnya yang terbilang
lengkap. Hanya dengan 1 harga, Anda akan memperoleh semuanya, tanpa harus
mengeluarkan biaya tambahan. Yang dimaksud disini adalah adanya lubang khusus untuk

23
membuang air, dan yang lainnya. Walaupun terlihat sepele, namun jika dibandingkan
membuat kolam ikan sendiri, dengan cara menggali tanah, umumnya saluran untuk
membuang air, tidak dapat dibuat secara langsung. Ada beberapa tahapan tambahan, yang
pastinya membutuhkan budget tambahan.
f. Teknik perawatannya juga mudah
Keuntungan lainnya dari bak berbahan fiber ini adalah teknik perawatannya yang
terbilang mudah. Tidak seperti bahan kolam ikan lainnya. Kolam yang satu ini hanya perlu
digosok atau dilap saja untuk menjaga kebersihan dan kilap warna kolam itu sendiri.
Sedangkan jika terjadi kebocoran, hanya perlu menambalnya dengan memberikan serat
mat, yang dilapisi dengan cat antibocor. Tentunya proses seperti ini tidak sekali, namun
dapat dilakukan 2 kali, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Gambar 2.9 Bak Fiber


bakfiber 2016.blogspot.com
Wadah yang cocok digunakan untuk budidaya ikan intensif di danau dan dan waduk
adalah keramba, sangkar, hampang, dan KJA. Sementara kolam cocok dibangun di sekitar
sungai dan saluran irigasi. Jika dilakukan disekitar rumah dengan lahan yang sempit dapat
membangun bak semen, kolam terpal, atau menggunakan drum dan toren. Dalam budidaya
ikan yang menerapkan padat penebaran tinggi dan pemberian pakan optimal akan
mempercepat penurunan kualitas air. Pada kolam air mengalir atau kolam air tenang (KAT)
karena kondisi air di kolam mengalir sehingga kualitas tetap terjaga. Demikian pula wadah
berupa keramba dan sangkar yang ditempatkan di sungai atau saluran irigasi. Kondisi air
mengalir merupakan factor yang menguntungkan karena kualitas air tetap terjaga.
Sedangkan wadah berupa KJA yang diterapkan di perairan dalam seperti waduk dan danau,
sisa pakan dan kotoran ikan akan menumpuk di dasar perairan yang sewaktu – waktu dapat
terangkut ke permukaan, terutama ketika terjadi arus balik atau umbalan (upwelling).

24
Sementara pada budidaya ikan di tambak, kolam beton dan kolam terpal penngelolaan
kualitas airnya dilakukan dengan penggantian air, penggunaan aerator untuk memasok
oksigen, dan penyedotan limbah di dasar tambak / kolam. Pengelolaan kualitas air mutlak
dilakukan tidak hanya dengan penggantian air atau perlakuan air, tetapi juga pemberian
pakan yang sesuai dan tepat. Pemberian pakan terhadap ikan harus dilakukan secara tepat,
cukup (jumlah dan nutrisi), dan sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya. Teknik pemberian
pakan terbaik harus diterapkan untuk menghasilkan produksi yang tinggi, juga untuk
mengurangi jumlah pakan terbuang yang dapat mempercepat penurunan kualitas air. Kolam
untuk pendederan harus dipersiapkan sebaik mungkin agar pendederan berjalan lancar.
Kolam yang akan digunakan dapat berupa kolam beton, kolam terpal, atau dari bahan lain
seperti akuarium atau bak plastic. Untuk pemilihan lokasi harus memperhatikan beberapa
persyaratan yaitu :
1. Kolam yang dibangun bisa diberbagai tempat namun perlu memperhatikan
ketinggian lokasi dari permukaan laut karena terkait dengan suhu air.
2. Air yang digunakan untuk mengisi kolam memenuhi syarat untuk
kegiatanpendederan, terutama tidak tercemar limbah beracun.
3. Pemilihan lokasi harus jelas, buka merupakan tanah sengketa, serta lokasi dipilih
sesuai dengan rencana induk pembangunan daerah setempat.
4. Lokasi untuk kolam harus mudah dijangkau untuk memudahkan pengadaan alat,
bahan, benih, pakan, dan pengangkutan hasil panen.
5. Untuk kolam yang dibangun di daerah pemukiman penduduk perlu dipikirkan
penanganan limbah air kolam. Perlu diupayakan dibangun penampungan untuk
buangan air limbah sehingga air limbah pemeliharaan ikan di olah lebih dahulu
sebelum dibuang ke saluran umum. Bisa juga membangun bak atau sumur resapan
untuk menampung limbah yang dibuang.
6. Selain itu, dan yang terpenting adalah ketersediaan oksigen yang cukup dan air yang
bersih. Air yang digunakan juga harus berasal dari sumur atau sungai yang belum
tercemar. Jangan menggunakan air hujan atau air PDAM. Air hujan bersifat asam
sementara air dari PDAM kadar klorin atau kaporitnya tinggi sehingga tidak bagus
untuk media budidaya. Bila terpaksa harus menggunakan air PDAM maka harus
diendapkan terlebih dahulu selama 1 x 24 jam.

25
7. Kolam beton untuk pemeliharaan ikan dibangun dengan menggunakan batu merah,
batako, atau batu kali yang dicampur dengan semen.

Untuk membangun kolam beton, beberapa hal perlu diperhatikan sebagai berikut :
 Kolam yang dibuat di atas permukaan tanah, yaitu kolam yang dibangun di atas dasar
tanah sehingga dasar kolam sejajar dengan dasar tanah atau sedikit di atas dasar tanah;
 Kolam yang dibangun di dalam tanah, yaitu kolam yang dibuat dengan menggali tanah
sehingga badan atau dinding kolam berada di dalam tanah dan hanya tampak beberapa
sentimeter di atas permukaan tanah. Kolam dibuat dengan batu kali, batu baata, atau
batako yang dicampur dengan pasir, kapur, dan semen. Ukuran kolam disesuaikan
dengn lokasi dan kemampuan finansial. Ukuran kolam beton biasanya 2 x 6 m, 3 x 4
m, 3 x 5 m, 5 x 5 m, 5 x 10 m, dan sebagainya. Ketinggian atau kedalaman kolam yang
baaik adalah 1,20 – 1,50 m. Kolam dapat dibangun terpisah antara satu kolam dengan
yang lainnya. Namun, sebaiknya membuat banyak kolam dengan sistem seri atau
parallel karena lebih menghemat material bangunan. Jika kolam beton dibuat lebih dari
5 unit secara seri, lebih baik kolam tersebut dipasangi sloof dari kolam satu ke kolam
lain agar kolam tidak mudah retak atau hancur.
 Kolam dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pembuangan air. Untuk saluran
pembuangan dibuat dua buah, yaitu saluran pembuangan utuma dan saluran
pembuangan kelebihan air. Lubang pembuangan utama berfungsi untuk mengatur
penggantian air, sedangkan lubang pembungan kelebihan air berguna untuk menjaga
agar tinggi permukaan air tetap stabil, terutama bila terjadi hujan. Karena itu, letak
lubang tersebut disesuaikan dengan ketinggian air kolam. Kolam beton yang baru
selesai dibuat jangan langsung digunakan untuk pendederan karena masih „panas‟ dan
banyak mengandung senyawa yang dapat meracuni bibit . Kolam baru itu sebaiknya
diisi air hingga ½ penuh terlebih dahulu dan kemudian ke dalamnya dimasukkan
potongan – potongan batang pisang yang cukup banyak. Air kolam diisi hingga penuh
dan kemudian dibiarkan selama 1 – 2 minggu.
 Batang pisang yang membusuk akan menyerap senyawa racun yang berbahaya bagi
bibit. Setelah itu kolam dicuci bersih sehingga siap digunakan untuk pendederan.
Sebelum digunakan, kolam beton sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengapuran
dengan cara diberi kapur pertanian 10 – 50 g/m2 untuk meningkatkan pH air dan

26
membunuh bibit penyakit. Untuk daerah dengan pH air yang tinggi, pemberian kapur
sebaiknya tidak dilakukan. Selanjutnya dilakukan pemupukan dengan menggunakan
pupuk organic berupa pemberian kotoran ayam 200 – 500 g/m2 untuk meningkatkan
pertumbuhan pakan alami (plankton dan jasad renik lainnya). Penyegaran air kolam
sebaiknya dilakukan terus menerus agar air tetap bersih dan kandungan oksigennya
tinggi. Gunakan pipa paralon berdiameter ± 1 cm untuk mengeluarkan dan
memasukkan air. Aliran air keluar masuk sedang, jangan terlalu deras. Demikian pula
dengan aliran air keluar kolam. Pipa yang terdapat pada kolam diberi kain kassa untuk
menghambat laju air keluar dan mencegah terbawanya bibit dalam aliran air. Sisa
pakan dan kotoran ikan di dasar kolam secara rutin dibersihkan dengan melakukan
penyiponan tiap 20 – 30 hari sekali.

Kolam terpal

Bak/kolam merupakan tempat menampung air dan tempat memelihara ikan. Pada
bak/kolam berkumpul bahan organik dan hidup organisme pengurai. Bak dapat berbentuk
bulat, kubus, empat persegi panjang, segitiga atau trapesium. Agar bak dapat mendukung
perbaikan kualitas air sebaiknya dasar bak/kolam miring ke arah pengeluaran air. Dasar
bak/kolam yang miring ke arah pengeluaran air diharapkan kotoran yang terbawa air dapat
mengumpul di pipa pengeluaran air.

Sesuai namanya, kolam terpal adalah kolam yang keseluruhan bentuknya dari bagian
dasar hingga sisi – sisi dindingnya menggunakan bahan utama berupa terpal. Selain
berbentuk kolam tanah atau kolam beton, kolam terpal juga bisa berbentuk bak, tetapi
disokong dengan kerangka dari bamboo, kayu, atau besi. Berdasarkan peletakannya, kolam
terpal terdiri dari kolam terpal di atas permukaan tanah dan kolam terpal di bawah
permukaan tanah. Sedangkan berdsarkan bahan dan cara membuatnya, terutama dinding
atau kerangka kolam maka dikenal beberapa kolam terpal, yaitu

a. Kolam terpal dengan kerangka bamboo kayu / besi


b. Kolam terpal dengan dinding batako atau batu bata
c. Kolam terpal dengan dinding tanah
d. Kolam beton atau kolam tanah berlapis terpal.

27
Untuk kolam a dan b merupakan kolam di atas permukaan tanah. Kolam c adalah
kolam di bawah permukaan tanah, sedangkan kolam d bisa berupa kolam di bawah
permukaan tanah maupun di atas permukaan tanah. Kolam terpal diatas permukaan tanah
adalah kolam yang dibangun / dibuat di atas permukaan tanah tanpa menggali atau
melubangi permukaan tanahnya. Kolam terpal jenis ini lebih cocok dibangun di lahan yang
miskin air, di tanah yang relative datar, di tanah berpasir, tetapi luasnya mencukupi.
Konstruksi kolam yang dibangun di atas permukaan tanah dpat menggunakan kerangka dari
bamboo / kayu, dan pipa besi ataupun baktako / batu bata. Kolam terpal di bawah
permukaan tanah adalah kolam yang dibangun / dibuat di bawah permukaan tanah, dimana
dalam pembuatannya melubangi atau menggali tanah untuk memendam sebagian atau
seluruh kolam terpal. Bila kolam terpal yang dimasukkan ke dalam hanya sebagian saja
maka keliling kolamnya harus diberi kerangka dari kayu / bambu / besi atau batu bata untuk
menyangga sisi atau tepi kolam. Namun, jika kolam ditanam seluruhnya dalam tanah maka
sepanjang tepian terpal harus diikat dengan pasak di sepanjang tepian lubang atau pada
ujung terpal dilipat dan ditindih dengan batu bata, kayu, atau pot tanaman. Kolam terpal
jenis ini cocok dibangun di tanah yang porous, seperti tanah berpasir. Kolam terpal yang
dibangun di bawah permukaan tanah selain berfungsi menghemat air agar tidak merembes,
juga mencegah berbagai organisme tanah yang melubangi kolam. Suhu air pada kolam
terpal yang dibangun di bawah permukaan tanah lebih stabil. Untuk membangun kolam
terpal, beberapa hal perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Kolam terpal yang dibuat disesuaikan dengan ukuran terpal, misalnya ukuran kolam 2 x
3 x 1 m, 4 x 5 x 1 m, 6 x 4 x 1 m, atau 4 x 8 x 1 m.
2. Kerangka kolam dapat berupa bamboo, kayu, atau pipa besi.
3. Kolam dilengkapi dengan saluran pengeluaran air dari pipa paralon atau PVC
4. Jika kolam dibangun di bawah permukaan tanah maka untuk mencegah kolam dari
banjir ketika hujan deras, dibuat tanggul penahan yang tinggi.

Biasanya kolam terpal berbentuk bujur sangkar sesuai dengan bentuk terpalnya. Apabila
terpal yang digunakan masih baru, sebaiknya terpal itu direndam dulu dalam air mengalir
kemudian dijemur selama beberapa hari. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bibit
penyakit dan senyawa yang berbahaya bagi bibit ikan. Seperti kolam beton, pemasangan

28
pipa paralon untuk keluar masuk air sebaiknya juga dilakukan. Dengan adanya penyegaran
air secara kontinu maka air kolam akan terjaga kebersihannya dan kandungan oksigen tetap
tinggi sehingga bibit akan bertumbuh dengan baik. Sebelum digunakan, korlam terpal juga
perlu diberi pupuk kandang kototran ayam sebanyak 200 – 500 g/m2 dan kapur pertanian
10 – 50 g/m2.

Bak plastic / Aquarium

Bak plastic atau akuarium digunakan apabila jumlah bibit tidak terlalu banyak.
Ukuran bak plastic atau akuarium yang berukuran sekitar 40 – 70 x 80 – 200 cm, hanya
dapat menampung menampung beberapa ribu bibit. Bak plastic atau akuarium biasanya
hanya digunakan untuk pendederan I saja. Pada pendederan II dan III, penggunaan bak
plastic atau akuarium kurang baik ditinjau dari segi ruang gerak bibit. Sebelum digunakan,
bak plastic atau akuarium tidak perlu diberi kotoran ayam atau kapur, cukp diberi air bersih.
Khusus untuk akuarium, sebelum digunakan sebaiknya dijemur dan diisi dengan air dan
dibiarkan selama beberapa hari. Lem yang digunakan untuk merekatkan kaca akuarium
dapat membahayakan bibit bila belum benar benar kering. Kelemahan bak plastic ataupun
akuarium terletak pada volumenya yang sangat terbatas. Oleh karena itu, bak plastic
ataupun akuarium perlu dilengkapi dengan regulator yang dapat menyediakan air bersih
dan oksigen.

Penggunaan Bak

Bak yang digunakan untuk pendederan ikan kerapu ini dapatberupa bak beton,
fiberglass, bak kayu dilapisi plastik atau akuarium. Ukuran bak dapat bermacam-macam
dan biasanya dapat menentukan

kepadatan dan ukuran benih yang akan ditebar. Hal yang harus diperhatikan adalah
kemudahan dalam pengaturan aerasi dan pengelolaan air pada bak tersebut. Jadi bak harus
dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pipa pengeluaran air. Bak yang digunakan untuk
pendederan kerapu ini dapat berbentuk bulat atau empat persegi panjang. Salah satu
gambaran bentuk bak yang digunakan untuk

29
pendederan kerapu adalah bak beton berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran 1,2 m x 4 m x 0,8 m yang dapat diisi air sekitar 2,5-3,5 m3. Pada bak ini dapat
ditebar 2500-3500 ekor benih kerapu yang berukuran 1.5–3 cm atau dengan padat tebar
sekitar 1 ekor/liter. Pada salah satu sisi panjang bak pendederan ini dilengkapi dengan pipa
PVC ¾ inci sebagai saluran aerasi. Pipa saluran aerasi diberi lubang sebanyak 4 buah
dengan jarak antar lubang dibuat sama. Selang aerasi yang digunakan berdiameter 1/16
inci, setiap selang aerasi dilengkapi dengan batu aerasi dan pemberat. Jarak batu aerasi
dengan dasar bak sebaiknya 5-10 cm. Pada bak beton tersebut dibuatkan saluran
pemasukan untuk memasukkan air dari bak tandon, dapat berupa pipa PVC berukuran ¼
inci yang dilengkapi dengan keran. Disamping itu disalah satu sisi bagian yang lain
dibuatkan saluran pengeluaran yang terbuat dari bahan pipa PVC dengan diameter 2 inci
yang dilengkapi pula dengan keran. Dasar bak dibuat miring 2-3% ke arah pembuangan.

Persiapan Bak Sebelum benih ditebar, bak pemeliharaan dan peralatan yang akan
digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Bak pendederan disiram dengan desinfektan
berupa larutan kaporit 100-150 ppm pada seluruh sisi bagian dalam bak dan didiamkan
selama 24 jam. Penyiraman dengan kaporit ini untuk mempermudah pekerjaan
membersihkan dasar dan dinding bak dari kotoran yang menempel. Setelah itu bak dan
peralatan disikat dan dibilas dengan menggunakan air tawar sampai bau kaporit hilang,
kemudian dikeringkan selama sehari. Kegiatan pembersihan ini bertujuan pula agar semua
organisme yang menempel atau bakteri di dinding bak dan peralatan lainnya mati. Setelah
bersih, bak diisi air laut dan diaerasi selama 2 hari sebelum digunakan. c. Rangkuman
Wadah yang digunakan untuk pendederan kerapu dapat berupa bak yang terbuat dari beton
atau fiberglass. Sebelum digunakan untuk pemeliharaan ikan, bak dan perlengkapan aerasi
yang akan digunakan tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu menggunakan kaporit dan
dilakukan pencucian menggunakan air tawar sampai bau dan sisa kaporit hilang

Bak yang digunakan untuk pendederan ikan kerapu dapat berupa bak beton,
fiberglass, bak kayu dilapisi plastik atau akuarium. Ukuran bak dapat bermacam-macam
dan biasanya dapat menentukan kepadatan dan ukuran benih yang akan ditebar. Hal yang
harus diperhatikan adalah kemudahan dalam pengaturan aerasi dan pengelolaan air pada
bak tersebut. Jadi bak harus dilengkapi dengan pipa pemasukan dan pipa pengeluaran air.

30
Bak yang digunakan untuk pendederan kerapu ini dapat berbentuk bulat atau empat persegi
panjang.

Salah satu gambaran bentuk bak yang digunakan untuk pendederan kerapu adalah
bak beton berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 1,2 m x 4 m x 0,8 m yang dapat
diisi air sekitar 2,5-3,5 m3. Pada bak ini dapat ditebar 2500-3500 ekor benih kerapu yang
berukuran 1.5–3 cm atau dengan padat tebar sekitar 1 ekor/liter. Pada salah satu sisi
panjang bak pendederan ini dilengkapi dengan pipa PVC ¾ inci sebagai saluran aerasi.
Pipa saluran aerasi diberi lubang sebanyak 4 buah dengan jarak antar lubang dibuat sama.
Selang aerasi yang digunakan berdiameter 1/16 inci, setiap selang aerasi dilengkapi dengan
batu aerasi dan pemberat. Jarak batu aerasi dengan dasar bak sebaiknya 5-10 cm.

Pada bak beton tersebut dibuatkan saluran pemasukan untuk memasukkan air dari
bak tandon, dapat berupa pipa PVC berukuran ¼ inci yang dilengkapi dengan keran.
Disamping itu disalah satu sisi bagian yang lain dibuatkan saluran pengeluaran yang terbuat
dari bahan pipa PVC dengan diameter 2 inci yang dilengkapi pula dengan keran. Dasar
bak dibuat miring 2-3% ke arah pembuangan.

Bak beton

Penggunaan bak dari bahan fiberglass umumnya berukuran 2.5 m x 1.2 m x 0.7 m
yang dapat diisi air sekitar 2 m3, hanya dapat ditebari benih ikan kerapu sebanyak 2000
ekor per wadah dengan kepadatan dan ukuran benih yang sama. Bak ini juga dilengkapi
dengan pipa pemasukan dan pengeluaran air serta selang aerasi. Sebelum benih ditebar, bak
pemeliharaan dan peralatan yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu. Bak
pendederan disiram dengan desinfektan berupa larutan kaporit 100-150 ppm pada seluruh
sisi bagian dalam bak dan didiamkan selama 24 jam.

Penyiraman dengan kaporit ini untuk mempermudah pekerjaan membersihkan dasar


dan dinding bak dari kotoran yang menempel. Setelah itu bak dan peralatan disikat dan
dibilas dengan menggunakan air tawar sampai bau kaporit hilang, kemudian dikeringkan
selama sehari. Kegiatan pembersihan ini bertujuan pula agar semua organisme yang
menempel atau bakteri di dinding bak dan peralatan lainnya mati. Setelah bersih, bak diisi
air laut dan diaerasi selama 2 hari sebelum digunakan.

31
Gambar 1. Aquarium

Gambar 2. Kolam Terpal

Gambar 3. Bak/kolam Pembenihan Ikan

32
Gambar 4. Kolam Beton

Gambar 5. Bak Fiber

Gambar 6. Bak fiber

33
Gambar 7. Bak Beton

Gambar 8. Bak Beton

MENGANALISIS PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA PENGEMBANGBIAKAN


KOMODITAS PERIKANAN DI BAK, AKUARIUM DAN FIBER GLASS

Dalam mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu mengenal dan mengetahui wadah
dan media perkembangbiakan berupa bak, akuarium dan fiberglass, serta siswa juga mampu
mengelompokkan jenis komoditas apa saja yang sesuai dengan wadah dan media tersebut sehingga
hasil yang didapat bisa maksimal, selain itu siswa diharapkan mampu mengetahui manfaat dari
masingmasing wadah beserta dengan kekurangannya Wadah yang digunakan untuk pemijahan
banyak sekali baik secara tradisonal dan modern bahkan dari yang nilai ekonominya rendah sampai
yang tinggi. Salah satunya wadah bak yang digunakan untuk melakukan pemijahan ikan biasanya
adalah bak yang terbuat dari beton atau fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk
melakukan pemeliharaan larva ikan.Wadah budi daya ikan selanjutnya adalah bak atau tanki yang

34
dapat digunakan untuk melakukan budi daya ikan. Bak atau tanki adalah suatu wadah budi daya
ikan yang sengaja dibuat oleh manusia yang berada di atas permukaan tanah yang dapat
menampung air dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat bak tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan manusia. Berikut wadah yang sering digunakan.

Gambar 3.1 wadah Budidaya Ikan

Manusia sudah sejak lama memanfaatkan perairan sebagai sumber makanan.


Kegiatan menangkap ikan seperti memancing dan menjala sudah akrab dengan
kehidupan manusia yang tinggal di sekitar lingkungan perairan. Sayangnya, pencarian
ikan di perairan bebas dengan cara tradisional mempunyai banyak kendala karena
manusia sebagai makhluk yang hidup di lingkungan terestrial tidak dapat melihat ikan
sebagai sasarannya dengan jelas dan jumlah populasi sasaran belum bisa diperkirakan.
Dalam budi daya perikanan wadah merupakan hal yang penting yang harus
diperhatikan, disebabkan perkembangbiakan ikan berdasarkan dari wadah yang
digunakan, penggunaan wadah dari mulai pembenihan sampai menjadi induk akan
selalu berubah-ubah sesuai yang diperlukan untuk perkembangbiakannya. Dalam hal
ini ada 3 jenis wadah yang akan dibahas nantinya yaitu bak, akurium dan fiberglass.
Dari ketiga jenis wadah masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.

Gambar 3.2 Macam-macam wadah budidaya ikan

35
Sejalan dengan perkembangan manusia, masalah-masalah yang dihadapi pun menjadi lebih
kompleks antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pertambahan jumlah populasi manusia.
2. Kurangnya sumber makanan terutama yang berharga murah tetapi mempunyai kandungan protein
tinggi.
3. Produksi perikanan laut sudah hampir mencapai kemampuan maksimumnya.
4. Usaha pertanian yang tidak mengalami perkembangan secepat pertumbuhan populasi manusia.
5. Adanya tuntutan untuk menciptakan suatu bentuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk mendapatkan sumber penghasilan yang lebih baik tersebut, maka manusia berusaha untuk
mengembangkan suatu proses yang diharapkan dapat menjaga kelangsungan tersedianya makanan
dari lingkungan akuatik tanpa merusak lingkungannya, yang selanjutnya kita kenal sebagai proses
budi daya perairan. Dalam membudidayakan organisme perairan (misalnya ikan) pada
perkembangannya dikenal berbagai macam wadah/cara budidaya. Mulai dari sistem yang paling
sederhana dan paling banyak dilakukan seperti kolam sampai sistem budi daya yang dapat
berpindah seperti karamba. Pemilihan wadah yang digunakan umumnya didasarkan pada jenis ikan
yang akan dibudidayakan, lokasi budi daya (danau, sungai, perairan pantai atau lahan lainnya), dan
juga didasarkan pada biaya/modal yang dimiliki oleh pengelola. Secara garis besarnya jenis-jenis
wadah dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu sistem kolam, sistem air deras, sistem karamba
dan sistem tambak.
Jenis-jenis wadah budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya air dimana kegiatan
akuakultur akan dilakukan. Kualitas dan kuantitas air dapat menentukan jenis wadah yang cocok
untuk budidaya ikan. Perairan tawar dengan aliran yang kecil hingga sedang cocok untuk wadah
sistem kolam. Perairan tawar dengan aliran deras sangat cocok untuk kolam air deras. Waduk,
danau atau jenis reservoir lain yang memiliki badan air yang cukup, dapat dibangun wadah budi
daya dengan sistem karamba jaring apung (KJA). Pasang surut laut yang memungkinkan
tersedianya cukup air payau, dapat dibangun wadah budi daya dengan sistem tambak. Budi daya
ikan dewasa ini semakin dibutuhkan ekosistennya agar dapat menghasilkan produksi ikan yang
permintaannya semakin meningkat di tingkat nasional maupun internasional. Untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan tersebut, maka berbagai sarana budi daya telah mulai berkembang. Sarana
budi daya ikan yang relatif sederhana dan telah banyak dilaksanakan oleh pembudi daya ikan adalah
bentuk kolam-kolam tradisional.

36
Berdasarkan proses budi daya ikan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan dengan skala
produksi budi daya dan hampir sama dengan kolam di mana dapat dikelompokkan menjadi bak
pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk
melakukan pemijahan ikan biasanya adalah bak yang terbuat dari beton atau fiber sedangkan bak
plastik biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan larva ikan. Akuarium dapat digunakan
untuk budidaya ikan air tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau
untuk pemeliharaan ikan hias. Akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan
area yang berarti ruang.

Bak
Wadah bak atau tangki yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya ikan peliharaan.
Berdasarkan proses budidaya ikan peliharaan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan
peliharaan dengan skala produksi budidaya dan hampir sama dengan kolam ikan dimana dapat
dikelompokkan menjadi bak pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan.
Bak yang digunakan untuk melakukan pemijahan ikan peliharaan biasanya adalah bak yang terbuat
dari beton atau fiber sedangkan bak plastik biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan
larva ikan peliharaan. Biasanya pembenihan awal bisa dilakukan di dalam bak ini, jika benih ikan
sudah terlihat kasar maka bisa dipindahkan ke kolam selanjutnya. Bak ini pun terbagi dua jenis ada
bak semi intensif dan bak intensif seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.3 Bak Beton


Sumber : https://duniabudidayaperikanan.com
Sedangkan bak intensif semuanya terlihat sudah sangat sempurna dan permanen, kolam ini sudah
memiliki aliran keluar masuk air yang sangat sempurna karena sudah terdesain terlebih dahulu.
Kolam tersebut dapat dilihat seperti sgambar berikut

37
Gambar 3.4 Bak Semi Intensif
Sumber : http://pustakamateri.web.id/
Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budi daya dan
fungsinya dapat dikelompokkan menjadi beberapa kolam

Gambar 3.5 Kolam Intensif


Sumber : http://pustakamateri.web.id/

antara lain adalah kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/ pembesaran, kolam
pemberokan induk. Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan
induk-induk ikan budi daya. Ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha,
yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan. Bentuk kolam
pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam

38
pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai
patokanuntuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan
kedalaman air 0,75 – 1,00 m. Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang
baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih.
Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumput-rumput liar.
Kolam penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan , sebaiknya dasar
kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat
mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan
juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva,
ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m.

Gambar 3.6 Kolam Pemijahan


Sumber : http://pustakamateri.web.id/
Kolam penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan, sebaiknya dasar
kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat
mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan
juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva,
ukurannya adalah 3 x 2 m atau 4 x 3 m. Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan
untuk memelihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi).
Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran
ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang
subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan.

39
Gambar 3.7 Kolam Pemijahan
Sumber : http://pustakamateri.web.id/

Gambar 3.8 Kolam Penetasan


Sumber : http://pustakamateri.web.id/

Kolam pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan indukinduk ikan yang akan
dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh. Manfaat dari bak dana pengeluaran
yang digunakan untuk budidaya tidak melambung tinggi dan karena dapat dipakai bertahun-tahun
jika bak dibuat dari beton, kemudian untuk terjadinya kerusakan sangat minim kecuali disebabkan
oleh bencana alam dibandingkankan menggunakan akuarium dan fiberglass. Untuk budidaya dalam
jumlah yang banyak bak adalah salah satu alternatif wadah yang sangat cocok digunakan.
Penggunakan wadah bak jika terjadinya bencana alam kita akan mengalami kerugian total karena
jenis wadah bak ini tidak dapat berpindah pindah tempat, dalam keadaan apapun dia tetap terletak di
tempat yang sama.

AKUARIUM
Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam
perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk budidaya ikan tawar dan air laut biasanya pada
proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pemeliharaan ikan hias. Akuarium ini terbuat dari

40
bahan kaca dimana penamaan akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan
area yang berarti ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air

Gambar 3.9 Kolam Pemeliharaan


Sumber : http://pustakamateri.web.id/

Gambar 3.10 Kolam Pemberokan


Sumber : http://pustakamateri.web.id/
yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati. Akuarium yang digunakan untuk budidaya
ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah
untuk budi daya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan dimana akuarium tersebut
dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya. Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat
dibedakan menjadi :
1. Akuarium Umum
Akuarium ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias
ruangan.
Syarat akuarium umum :
a. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan
b. Alat perlengkapan akuarium meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain yang
diletakkan tersembunyi supaya nampak alami
c. Usahakan dasar akuarium tampak alami
d. Tanaman disusun dengan estetika
e. Jenis ikan yang dipelihara harus harmonis

41
Jenis akuarium ini biasanya digunakan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat dinikmati
keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari jenis ikan hias maupun
ikan konsumsi.
2. Akuarium Kelompok
Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis /sekeluarga serta
ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara.
Syarat akuarium kelompok:
a. Jenis ikan yang dipelihara harus masih sekerabat
b. Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yang dipelihara.
Jenis akuarium ini biasanya digunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias
maupun ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut.
3. Akuarium Sejenis
Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis
untuk mengembang-biakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan
ikan air tawar dan laut.

Gambar 3.11 Akuarium Kelompok


Sumber : http://pustakamateri.web.id/
4. Akuarium Tanaman
Dalam akuarium ini yang memegang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukkan kedalam
akuarium untuk penghias dan pemelihara tanaman Akuarium biasanya digunakan untuk benih ikan
yang telah dilakukan pemijahan buatan. Benih ikan yang berada dalam akurium sangat mudah
terlihat dan terkontrol karena bersifat transparan dalam hal ini oksigen yang digunakan tidak boleh
terputus. Selain itu akuarium juga digunakan sebagai wadah ikan hias. Akuarium dapat digunakan
untuk budi daya ikan air tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau
untuk pemeliharaan ikan hias. Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah bentuk segi empat,
trapezium, segi enam, segi delapan, elips dan botol. Setelah mengetahui bentuknya hal yang perlu
diperhatikan adalah ukuran ketebalan kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan kaca

42
untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1-2 mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin
tebal ukuran kaca.

Gambar 3.12 Akuarium Sejenis


Sumber : http://pustakamateri.web.id/

Gambar 3.13 Akurium Tanaman


Sumber : http://pustakamateri.web.id/

C. Fiberglass
Ikan merupakan salah satu binatang peliharaan favorit manusia. Menurut beberapa orang,
memelihara ikan itu menyenangkan dan bisa menghilangkan stres. Apalagi ada kolam ikan di
rumah dengan mendengarkan suara gemericik air di kolam dapat menenangkan pikiran. Selain itu,
pemeliharaan ikan pun tidak begitu merepotkan. Salah satu ikan yang banyak dipelihara adalah ikan
Koi. Dengan keadaan demikian, maka tingkat permintaan pasar akan ikan Koi cukup tinggi.
Oleh karena itulah, banyak peternak ikan fokus berbisnis pemijahan ikan Koi. Dalam berbisnis
pemijahan ikan Koi ataupun ikan lainnya, harus ada media-media pendukungknya. Salah satunya
yang penting adalah kolam ikannya. Ada beragam pilihan jenis kolam yang bisa digunakan, seperti
misalnya menggunakan bak fiber. Beragam Pilihan Bak Fiber Bagi para peternak ikan seperti ikan

43
Koi, pastinya sudah tidak asing dengan yang namanya bak fiber untuk memelihara ikan. Nah, bak
fiber itu sendiri memiliki beragam ukuran dan itulah yang menjadi salah satu keunggulannya.
Dengan begitu, membuat para peternak ikan Koi bisa dengan mudah menentukan ukuran yang
sesuai dengan jumlah ikan yang akan ada di dalam kolam ternak. Bagi yang memiliki lahan terbatas
atau lahan peternakan ikan Koi yang sempit bisa mencoba menggunakan bak yang berukuran kecil
seperti ukuran 200x100x70. Untuk kedalaman kolam minimal 50 cm. Nah, bak ini pun ringan,
sehingga bisa dengan mudah dipindah-pindahkan (sifatnya yang portable). Hal itu penting karena
seperti yang kita ketahui bahwa dalam berternak ikan Koi ataupun ikan lainnya, para peternak
memerlukan penyesuaian tempat ataupun pencahayaan yang pas bagi ikan peliharaannya. Karena
menyangkut dengan kesuksesan beternak ikan Koi itu sendiri.
Ringannya Bak Fiber Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bak fiber itu tidak
hanya untuk ikan Koi saja, tetapi bisa untuk jenis ikan lainnya. Dengan beratnya bak fiber, tidak
menjadikan menjadi gampang rusak. Bak ini bahkan bisa tahan dengan suhu yang tinggi ataupun
terhadap sinar matahari. Dengan begitu, para peternak tidak perlu takut untuk meletakkan bak yang
berisi ikan Koi di luar ruangan. Bak ini juga tidak mudah bocor, sehingga sangat aman digunakan
untuk pemijahan atau berternak ikan Koi. Bak akan tetap awet, tetapi yang perlu diingat bak dirawat
dengan baik pula. Dalam berternak ikan Koi ataupun ikan jenis lainnya, para peternak biasanya
akan membutuhkan beberapa wadah untuk proses perawatannya. Wadah-wadah yang dimaksud
adalah bak fiber yang ukurannya lebih kecil untuk penempatan burayak yang baru saja menetas.
Selain itu juga wadah untuk makan ikan Koi. Di bak fiber inilah memiliki keunggulan yaitu mudah
untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhannya.
Pilihan Tepat Menggunakan Bak Fiber Dengan menggunakan bak fiber, maka para peternak tidak
perlu lagi menggali tanah untuk kolam ikan Koi karena bak akan diletakkan di atas permukaan
tanah. Namun, meskipun begitu perlu diperhatikan bahwa ikan Koi senang menempelkan telurnya
di tanaman, jadi di dalam bak pun perlu disediakan tanaman. Nah, itulah kelebihan dari bak yang
satu ini. Dengan begitu, para peternak tak perlu pusingpusing lagi bingung untuk menyediakan
kolam tanah atau terpal bagi ikan Koinya. jika tertarik, langsung saja dapatkan produk bak fiber ini.
Manfaat fiber yaitu sebagai berikut :
1. Harganya yang lebih terjangkau
Keuntungan pertama ketika menggunakan bak fiberglass, pada budi daya ikan adalah harganya
yang terbilang terjangkau, jika dibandingkan jenis kolam ikan lainnya. Untuk harganya sendiri
tentunya cukup bervariasi, tergantung ukuran bak fiber yang hendak dibeli.
2. Bahannya ringan

44
Salah satu dari beberapa keunggulan bak dari bahan fiber ini adalah ringan. Walau ringan, namun
bahan yang satu ini terbilang cukup kuat menampung banyak air, dan juga ikan di dalamnya. Anda
pun dapat lebih leluasa dalam melakukan budidaya berbagai macam jenis ikan. Keunggulan lainnya
adalah bahan material yang satu ini tahan terhadap berbagai macam cuaca, baik panas maupun
hujan, apalagi suhu tinggi. Alhasil, produk yang satu ini tidak mudah rusak, atau juga retak,
walaupun diletakkan di luar ruangan. Jika Anda mampu merawatnya dengan baik, maka bak yang
satu ini tidak akan mudah bocor.
3. Ukuran yang lebih bervariasi
Seperti yang selintas dijelaskan di atas, ukuran bak fiber sendiri cukup beragam. Ada yang
ukurannya kecil hingga yang ukurannya besar. Bak berukuran kecil misalnya 100 x 60 x 40 cm, ada
juga ukuran 120 x 80 x 40 cm, dan yang lainnya. Umumnya bak tersebut mampu menampung
volume air sekitar 240 liter ke atas. Ukuran yang paling besar, biasanya sekitar 400 x 300 x 100 cm,
yang sanggup menampung sekitar 12. 000 liter. Tidak hanya mampu menampung jumlah ikan yang
cukup banyak, namun ukuran tersebut, juga dapat Anda gunakan sebagai kolam renang mini untuk
anak.
4. Lebih efisien
Tahukah Anda, menggunakan bak fiber seperti ini terbilang cukup efisien. Dimana Anda tidak perlu
menggali lubang untuk membuat kolam ikan. Anda hanya perlu memilih ukuran kolam atau bak
ikan yang dibutuhkan, dan sisanya diletakkan di atas tanah. Ini akan menjadi teknik pembuatan
kolam yang cukup efektif, terutama di lahan terbatas. Khusus untuk kolam-kolam atau bak-bak
berukuran kecil, Anda dapat menyusunnya ke arah atas, atau bertumpuk. Sedangkan untuk kolam
ikan yang ukurannya lebih besar, Anda dapat menyusunnya di atas tanah.Budi daya ikan kini bisa
dilakukan dengan cara yang lebih modern. Tak selalu menggunakan kolam terpal, saat ini budidaya
ikan bisa dilakukan dengan menggunakan bak fiberglass. Dibandingkan dengan kolam terpal, bak
fiber ini terbukti lebih unggul dan berkualitas. Keunggulan ini didapat dari penggunaan
fiberglass sebagai bahan utamanya. Dengan bahan fiberglass, bak tersebut terbukti mampu
digunakan sebagai wadah untuk budidaya ikan. Ada berbagai jenis ikan bisa dibudidayakan pada
bak fiberglass tersebut. Dalam membudidayakan ikan dengan bak fiber tersebut, Anda bisa
melakukan pemijahan hingga mengembangbiakan ikan yang Anda budidayakan. Terlebih lagi,
bak fiberglass ini tersedia dalam berbagai macam ukuran yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan dan
keinginan. Ukuran bak fiberglass ini tentu saja harus Anda sesuaikan dengan jenis ikan yang anda
budidayakan. Tersedianya berbagai ukuran bak fiberglass ini menjadi salah satu bukti bahwa bahan
fiberglass memang mudah dibentuk.

45
Keuntungan lain menggunakan fiberglas untuk budidaya ikan adalah sebagai berikut :
1. Terjangkau
Mengenai harganya, harga bak fiberglass relatif cukup terjangkau untuk semua kalangan. Bahkan
harga bak fiberglass ini lebih murah jika dibandingkan dengan kolam terpal.
2. Praktis
Bak fiberglass bisa Anda gunakan secara langsung. Bak fiberglass ini memang lebih praktis jika
dibandingkan dengan kolam terpal yang harus membuatnya terlebih dahulu.
3. Mudah perawatannya
Bak fiberglass ini relatif lebih mudah untuk dibersihkan. Apalagi ketika melakukan pembersihan
kotoran ikan yang terdapat di dalamnya. Dengan begitu, kolam fiber dengan harga terjangkau ini
terbukti memberikan banyak kelebihan yang bisa anda dapatkan

Gambar 3.14 Bak Fiber


Sumber : https://www.israel21c.com
4. Ringan
Selain berbagai keunggulan di atas, bak fiberglass ini juga lebih fleksibel dan ringan. Keunggulan
yang satu ini memungkinkan bak fiberglass ini bisa dipindah-pindah sesuai kebutuhan.
5. Bervariasi
Dengan material fiberglass, bak tersebut tersedia dalam berbagai bentuk maupun model yang
bervariatif, diantaranya bak persegi dan bulat. Bak fiberglass berbentuk persegi itu sendiri tersedia
dalam beberapa pilihan. Ukuran bak fiberglass paling kecil bisa menampung sekitar 600 liter dan
bak fiberglass yang paling besar bisa menampung sekitar 12000 liter. Sementara untuk bak
fiberglass berbentuk bulat tersedia dalam pilihan diameter, tinggi, serta volume yang berbeda-beda

46
Tugas Terstruktur

Setelah mempelajari materi bab ini, Anda dapat mengenal dan mengetahui jenis wadah
yang digunakan serta segala kelebihan masing-masing dari wadah, materi manakah yang
menurut Anda sulit dipahami? Cobalah untuk berdiskusi dengan teman maupun guru Anda,
konsep dasar dalam bab ini akan menjadi modal dasar untuk melanjutkan materi berikutnya

Lakukan pengamatan dari jenis wadah yang digunakan

1. Lakukan pengamatan terhadap beberapa wadah yang digunakan untuk budidaya


perikanan!

2. Dari beberapa wadah tersebut ada penggunaan wadah akurium, apa saja syaratnya untuk
membuat wadah akurium?

3. Jelaskan manfaat dari wadah fiber!

4. Wadah yang menggunakan bahan dasar tanah apakah sangat aman untuk budidaya
perikanan? jika iya jelaskan!

5. Untuk pembenihan secara buatan sebaiknya menggunakan wadah media apa saja?

Test Sumatif

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan perbedaan dari masing-masing wadah!

2. Jelaskan syarat-syarat pembuatan wadah!

3. Jelaskan masing-masing wadah serta keuntungannya!

4. Diantara wadah tersebut yang mana yang lebih baik efisien digunakan untuk budidaya
pemula!

5. Apakah wadah fiberglas dapat bertahan lama? jelaskan secara sempurna!PENILAIAN


AKHIR B

47
DAFTAR PUSTAKA

http://ardiansyah.ubb.ac.id/sample-page/pengantar-budidaya-perairan/4-pemilihan-lokasi-
dan-persiapan-wadah-budidaya-ikan/

http://www.tanjinegoro.com/2013/06/budidayaikan

Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya. Jakarta

Tim Penulis Penebar Swadaya. 2008. Agribisnis Perikanan. Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta

Karyawan Perangin Angin, S.St, M.Si.2013. Teknik Pembenihan Ikan. Direktorat


pembinaan Sekolah Kejuruan. Jakarta

Gusrina, Dr. M.Si.Ir. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. Direktorat Pembinaan SMK. Jakarta

Gusrini, Dr.M.Si.Ir. 2015. Modul Diklat PKB Guru Budidaya Perikanan Grade 8.
Kemendikbud. Dirjen Guru & Tenaga Kependidikan Pertanian. Cianjur

Herman. 2015. Pendederan Bandeng pada sBak Semen. Penerbit Deepublish.

48

Anda mungkin juga menyukai