Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ........................................................................................................................ 1


Kata Pengantar .......................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... 3
Daftar gambar ............................................................................................................................ 4
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat .................................................................................................................. 5
2. Relevansi ............................................................................................................................... 6
3. Petunjuk Belajar .................................................................................................................... 7
B. Inti
1. Jenis- jenis bahan baku pakan buatan .............................................................................. 8
2. Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan ........................................................................... 9
3. Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya .............................................................. 9
4. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk ................................................................... 13
5. Bahan baku nabati ............................................................................................................. 17
6. Bahan baku hewani ........................................................................................................... 22
7. Kandungan gizi pakan ...................................................................................................... 24
Daftara Pustaka .......................................................................................................................... 27
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jagung kuning dan tepung Jagung .................................................. 18


Gambar 2. Tepung kacang kedelai................................................................... 20
Gambar 3. Kacang tanah .................................................................................. 20
Gambar 4. Ikan dan Tepung Ikan .................................................................... 24
Gambar 5. Bahan baku import dan bahan local ............................................... 25

Gambar 3.5 Cacing sutra............................................................................. 15


Gambar 3.6 Kutu Air .................................................................................. 15
Gambar 3.7 Jentik Nyamuk ........................................................................ 15
Gambar 3.8 Pemberian Pakan Alami ......................................................... 16
Gambar 3.9 Akurium .................................................................................. 22
Gambar 3.10 Botol bekas selai ..................................................................... 22

Gambar 4.1 Pemijahan Ikan Cupang ......................................................... 24


Lampiran 1. Materi Pembelajaran

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singakat

Pakan buatan dibuat oleh manusia untuk mengantisipasi kekurangan pakan yang berasal dari
alam yang kontinuitas produksinya tidak dapat dipastikan. Dengan membuat pakan buatan
diharapkan jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap saat. Dengan
mengetahui jenis-jenis pakan maka para pembudidaya ikan dapat menentukan jenis pakan yang
akan dibuat disesuaikan dengan ikan yang akan dipeliharanya. Jenis pakan buatan yang akan
dibahas dalam bahan ajar siswa ini adalah pakan buatan yang akan dikonsumsi oleh ikan yang
berukuran induk, larva atau benih sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dalam bentuk pakan
kering atau lembab. Pakan buatan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan akan
memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan yang mengkonsumsinya. Selain itu pakan
yang dibuat sendiri mempunyai kandungan protein dan energi yang sesuai dengan kebutuhan
ikan serta mempunyai harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli pakan buatan.
Pakan merupakan komponen biaya operasional yang cukup besar dalam suatu usaha budidaya
ikan sekitar 60%-80% merupakan biaya pakan. Oleh karena itu dengan mempunyai kompetensi
pembuatan pakan ikan diharapkan akan mengurangi biaya produksi yang cukup besar.

Dalam membuat pakan buatan langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
perencanaan pembuatan pakan buatan. Perencanaan terhadap pembuatan pakan harus dibuat
dengan seksama agar pakan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan ikan yang mengkonsumsinya.
Pengetahuan pertama yang harus dipahami adalah mengenai kandungan nutrisi dari pakan
buatan.

Mata pelajaran produksi pakan buatan bertujuan untuk:

1. Menghayati hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya sebagai bentuk


kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya;
2. Mengamalkan pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran produksi pakan buatan
sebagai amanat untuk kemaslahatan umat manusia;
3. Menghayati sikap cermat, teliti dan tanggungjawab sebagai hasil implementasi dari
pembelajaran produksi pakan buatan;
4. Menghayati pentingnya kerjasama sebagai hasil implementasi dari pembelajaran produksi
pakan buatan;
5. Menghayati pentingnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan laboratorium/lahan
praktek sebagai hasil implementasi dari pembelajaran produksi pakan buatan;

Dalam bahan ajar ini tentang Jenis- Jenis Bahan Baku Pakan Buatan menjadi salah satu
materi yang perlu diidentifikasi lebih dalam karena masih banyak defisit pengetahuan. Adapun
defisit pengetahuan yang sering dialami adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep dasar Jenis- Jenis Bahan Baku Pakan Buatan Lapangan itu sendiri dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari;
b. Menguraikan Jenis- Jenis Bahan Baku Pakan Buatan yang sangat diperlukan dalam kegiatan
produksi pakan.
c. Pengaruh jenis-jenis pakan Buatan yang digunakan dalam kegiatan Produksi Pakan Buatan
d. Proses memilah jenis-jenis pakan Buatan untuk kegiatan Produksi pakan Buatan.
e. Pemilihan Bahan Baku Pakan Buatan yang sesuai untuk kegiatan Produksi Pakan Buatan

Bahan Ajar Jenis-jenis Bahan Baku pakan Buatan sangatlah terbatas serta konsep pemahaman
tentang pembelajaran jenis-jenis Bahan Baku pakan Buatan masih sedikit. Karena kurangnya
pemahaman/konsep yang dimiliki dan dalam pembahasan di Modul Pendalaman Materi jenis-
jenis Bahan Baku pakan Buatan. Dengan kurangnya pemahaman tentang materi ini maka
dibuatlah Materi Ajar dengan Judul memilah jenis-jenis Bahan Baku pakan Buatan yang di
dalamnya mengulas tentang:
1. Jenis-jenis bahan baku pakan (bahan nabati, hewani, limbah industri, bahan tambahan)
2. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk
3. Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya
4. Nutrisi yang tekandung pada bahan baku pakan
5. Klasifikasi bahan bahan yang dapat di gunakan untuk membuat pakan ikan
2. Relevansi

Materi ajar ini relevan dengan kompetensi profesional dan pedagogik seorang pendidik,
yaitu kompetensi profesional dalam materi ajar Perikanan dan pedagogik dalam
pengembangan pembelajaran yang inovatif. Maka dari itu pembuatan materi ajar ini sangat
diperlukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan sehingga guru menjadi lebih
confidence di hadapan para peserta didiknya karena sudah menguasai dan memahami materi
pembelajaran yang akan diajarkan.
Dalam materi ajar ini selain disajikan materi utama juga disajikan materi pendukung
berupa video penjelasan singkat tentang materi ajar. Sehingga dengan melengkapi Bahan ajar,
Pendalaman Materi ajar persiapan wadah dan peralatan, Dalam materi ajaran ini tentang
persiapan wadah dan perlatan diharapkan:
a. Menambah dan melangkapi pengetahuan tentang Jenis-jenis bahan baku pakan (bahan
nabati, hewani, limbah industri, bahan tambahan)
b. Memperkuat konsep terhadap materi Jenis-jenis bahan baku pakan (bahan nabati, hewani,
limbah industri, bahan tambahan)
c. Memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari yang berkaitan dengan Jenis-jenis bahan
baku pakan (bahan nabati, hewani, limbah industri, bahan tambahan)

3. Petunjuk Belajar
1. Adapun petunjuk belajar untuk Bahan ajar Pendalaman Materi Jenis-jenis bahan baku
pakan (bahan nabati, hewani, limbah industri, bahan tambahan)
2. Kegiatan Belajar Produksi Pakan Alami dan Buatan dengan Materi Jenis-jenis bahan
baku pakan (bahan nabati, hewani, limbah industri, bahan tambahan)
3. Merancang Jenis-jenis bahan baku pakan (bahan nabati, hewani, limbah industri, bahan
tambahan) adalah sebagai berikut: membaca dan memahami materi, capaian dan sub
capaian agar dapat mengetahui apa yang harus dipelajari lebih dalam dari isi Materi Ajar;
4. Membaca uraian materi secara seksama dengan menandai dan mencatat materi yang
belum/kurang pahami;
5. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi yang sedang
dipelajari;
6. Mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi melalui fasilitas daring bersama
peserta lain dan dosen;
7. Mencari sumber atau bacaan lain yang relevan dengan untuk menunjang pemahaman dan
wawasan tentang materi yang sedang dipelajari
8. Menyusun kegiatan pembelajaran yang menarik dengan media
9. pembelajaran yang sudah disediakan di modul dengan pendekatan problem based
learning;
10. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif melalui fasilitas daring;
11. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran kedalam praktik
pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
12. Petunjuk tambahan: Jika ingin melihat materi dan pembahasan soal melalui video,
silahkan download QR & Barcode Scanner di playstore pada hp anda, agar dapat
menscan QR code dan menampilkan video di dalamnya.
B. INTI
1. JENIS- JENIS BAHAN BAKU PAKAN BUATAN

Jenis-jenis pakan Buatan: Apakah anda mengetahui apakah itu pakan buatan? Pakan buatan
adalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk ikan/biota air peliharaan yang berasal dari
berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang baik sesuai dengan
kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan. Pakan
buatan adalah diramu dari beberapa bahan baku yang memiliki kandungan nutrisi spesifik
diolah secara sederhana atau diolah di pabrik secara masal dan menghasilkan pakan buatan
berbentuk pellet, tepung atau remah atau crumble dan pasta. Keunggulan pakan buatan adalah
tingkat konversi rendah, dapat dibuat secara masal, ukuran dan bentuk dapat dibuat sesuai
kebutuhan, dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, penyimpanan lebih sederhana,
ketersediaan dan kontinyuitas dapat ditentukan, lebih higienis. Kekurangan pakan buatan adalah:
harga relatif mahal, penggunaan bahan baku berebut dengan kebutuhan lain , dan tingkat
pencemaran tinggi.

2. PENGELOMPOKKAN JENIS-JENIS PAKAN IKAN

Sebelum melakukan pembuatan pakan ikan harus dipahami terlebih dahulu tentang jenis-jenis
pakan yang dapat diberikan kepada ikan budidaya. Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat
dibuat berdasarkan bentuk, berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan
konstribusinya pada pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk antara lain
adalah:

1. Bentuk larutan

Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu: 1)
Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang terlarut
tidak menyatu dengan air pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya diberikan pada saat larva
dengan komposisi bahan baku yang utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan
tambahan vitamin dan mineral.
2. Bentuk tepung/meals

Digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-40 hari). Tepung halus diperoleh dari
remah yang dihancurkan atau dibuat komposisi dari berbagai sumber bahan baku seperti
menyusun formulasi pakan , dan biasanya diberikan pada larva sampai benih ikan.

3. Bentuk butiran/granules.

Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh
dari remah yang dihancurkan atau dibuat sama seperti membuat formulasi pakan lengkap dan
bentuknya dibuat menjadi butiran.

4. Bentuk remahan/crumble.

Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah
berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.

5. Bentuk lembaran/flake.

Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat dari berbagai bahan baku disesuaikan
dengan kebutuhan dan pada saat akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk
bentuk lembaran atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan kemudian
komposisi berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi yang kemudian dihamparkan di atas alas
aluminium atau seng dan dikeringkan, kemudian diremas-remas.

6. Bentuk pellet tenggelam/ sinking.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di dalam perairan. Ukuran ikan yang
mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka
ukuran pelet yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan
sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari.
7. Bentuk pellet terapung/floating.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di permukaan perairan. Ukuran ikan
yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi tergantung pada ukuran bukaan mulut
ikan/biota air. Jika ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat
biasanya 50% dari ukuran bukaan mulutnya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan
sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram perekor dan berumur >
120 hari.

3. JENIS PAKAN IKAN BERDASARKAN KANDUNGAN AIRNYA

Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Pakan basah yaitu pakan yang mengandung air biasanya lebih dari 50%. Pakan basah biasanya
terdiri dari pakan segar atau pakan beku, berupa cincangan atau gilingan daging ikan yang
tidak bernilai ekonomis. Jenis pakan ini biasa diberikan kepada induk-induk ikan laut/udang,
contoh pakan basah antara lain adalah cincangan daging cumi-cumi atau ikan laut.

2. Pakan lembab yaitu pakan yang mengandung air berkisar antara 20 -40%. Pakan lembab
dibuat sebagai alternatif dari pakan basah yang banyak kekurangannya antara lain dapat
mencemari perairan dan kekurangan asam amino tertentu. Pakan lembab ini dibuat dengan
komposisi pakan sesuai kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya tidak dilakukan pengeringan,
dibiarkan lembab dan disimpan dalam bentuk pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada juga
pakan basah ini dibuat dengan komposisi ikan yang dipasteurisasi ditambah beberapa
tambahan seperti perekat, vitamin dan mineral atau silase ikan yang diberi beberapa
komposisi zat tambahan. Pakan lembab ini dapat diberikan pada ukuran ikan dari benih
sampai ke pembesaran.

3. Pakan kering yaitu pakan yang mengandung air kurang dari 10%. Jenis pakan ini yang biasa
digunakan pada budidaya ikan secara intensif karena sangat mudah dalam proses distribusi,
penyimpanan dan penanganannya. Jenis pakan kering ini dapat dibuat dengan berbagai
macam bentuk disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan pada setiap tahapan budidaya dapat
menggunakan pakan kering ini disesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan yang akan
mengkonsumsinya.

Jenis pakan ikan berdasarkan konstribusinya dalam menghasilkan penambahan berat badan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Suplementary Feed/pakan suplemen yaitu pakan yang dalam konstribusinya hanya


menghasilkan penambahan berat badan kurang dari 50%. Jenis pakan ini biasanya dibuat oleh
para pembudidaya ikan dengan mencampurkan beberapa bahan baku tanpa memperhitungkan
kandungan proteinnya sehingga kandungan nutrisi dari pakan ini tidak lengkap.

2. Complete Feed/pakan lengkap yaitu pakan yang dalam konstribusinya menghasilkan


penambahan berat badan lebih dari 50%. Jenis pakan ini biasanya adalah pakan kering dengan
berbagai bentuk dimana komposisi bahan bakunya lengkap sehingga kandungan protein
pakan mencukupi kebutuhan ikan yang akan mengkonsumsinya.

Dengan mengetahui jenis-jenis pakan maka para pembudidaya ikan dapat menentukan jenis
pakan yang akan dibuat disesuaikan dengan ikan yang akan dipeliharanya. Jenis pakan buatan
yang akan dibahas dalam bahan ajar siswa ini adalah pakan buatan yang akan dikonsumsi oleh
ikan yang berukuran induk, larva atau benih sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dalam bentuk
pakan kering atau lembab. Pakan buatan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan akan
memberikan pertumbuhan yang optimal bagi ikan yang mengkonsumsinya. Selain itu pakan
yang dibuat sendiri mempunyai kandungan protein dan energi yang sesuai dengan kebutuhan
ikan serta mempunyai harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli pakan buatan.
Pakan merupakan komponen biaya operasional yang cukup besar dalam suatu usaha budidaya
ikan sekitar 60%-80% merupakan biaya pakan. Oleh karena itu dengan mempunyai kompetensi
pembuatan pakan ikan diharapkan akan mengurangi biaya produksi yang cukup besar.

Dalam membuat pakan buatan langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
perencanaan pembuatan pakan buatan. Perencanaan terhadap pembuatan pakan harus dibuat
dengan seksama agar pakan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan ikan yang mengkonsumsinya.
Pengetahuan pertama yang harus dipahami adalah mengenai kandungan nutrisi dari pakan
buatan.
Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam pakan buatan harus terdiri dari protein, lemak,
karbohidrat , vitamin dan mineral. Komposisi nutrisi pakan yang terdapat pada pakan buatan
sangat spesifik untuk setiap ukuran ikan. Kualitas pakan buatan ditentukan antara lain oleh
kualitas bahan baku yang ada. Hal ini disebabkan selain nilai gizi yang dikandung bahan baku
harus sesuai dengan kebutuhan ikan, juga pakan buatan ini disukai ikan baik rasa, aroma dan lain
sebagainya yang dapat merangsang ikan untuk memakan pakan buatan ini. Pada kompetensi
dasar satu ini akan dipelajari tentang macam-macam nutrisi yang dibutuhkan oleh biota air.
Nutrisi yang terkandung pada bahan baku pakan akan menentukan kandungan nutrisi pakan, oleh
karena itu pengetahuan tentang berbagai zat nutrisi ini harus dipahami.

Pakan untuk Ikan dan Udang dibagi menjadi 2 Jenis:

1. Pakan Alami (live food) adalah infusoria, rotifera, moina,artemia, bloodworm

2. Pakan Buatan (Feed) adalah Sinking Feed (Pellet tenggelam), Ikan-ikan dasar, Floating Feed
(Pellet terapung), Nila, ikan mas, Slow Singking Feed (Melayang) , Ikan laut seperti: kerapu,
salmon

Pakan buatan yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:

1. Kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan/biota air.
2. Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan/biota air.
3. Pakan mudah dicerna.
4. Kandungan nutrisi pakan mudah diserap tubuh.
5. Memiliki rasa yang disukai ikan.
6. Kandungan abunya rendah.
7. Tingkat efektivitasnya tinggi.

Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk, berdasarkan


kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan konstribusinya pada pertumbuhan ikan.

4. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk

Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk antara lain adalah:

1. Bentuk larutan
Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu: 1)
Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang terlarut
tidak menyatu dengan air pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya diberikan pada saat larva
dengan komposisi bahan baku yang utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan
tambahan vitamin dan mineral.

2. Bentuk tepung/meals

Digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-40 hari). Tepung halus diperoleh
dari remah yang dihancurkan atau dibuat komposisi dari berbagai sumber bahan baku seperti
menyusun formulasi pakan , dan biasanya diberikan pada larva sampai benih ikan.

3. Bentuk butiran/granules.

Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga
diperoleh dari remah yang dihancurkan atau dibuat sama seperti membuat formulasi pakan
lengkap dan bentuknya dibuat menjadi butiran.

4. Bentuk remahan/crumble.

Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah
berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.

5. Bentuk lembaran/flake.

Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat dari berbagai bahan baku disesuaikan
dengan kebutuhan dan pada saat akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk
bentuk lembaran atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan kemudian
komposisi berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi yang kemudian dihamparkan di atas
alas aluminium atau seng dan dikeringkan, kemudian diremas-remas.

6. Bentuk pellet tenggelam/ sinking.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di dalam perairan. Ukuran ikan
yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm
maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat
digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan
berumur > 120 hari.

6. Bentuk pellet terapung/floating.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang
mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di permukaan perairan. Ukuran
ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi tergantung pada ukuran bukaan
mulut ikan/biota air. Jika ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang
dibuat biasanya 50% dari ukuran bukaan mulutnya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat
digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram perekor
dan berumur > 120 hari.

Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Pakan basah

Pakan basah adalah pakan yang mengandung air biasanya lebih dari 50%. Pakan basah
biasanya terdiri dari pakan segar atau pakan beku, berupa cincangan atau gilingan daging ikan
yang tidak bernilai ekonomis. Jenis pakan ini biasa diberikan kepada induk-induk ikan
laut/udang, contoh pakan basah antara lain adalah cincangan daging cumi-cumi atau ikan laut.

2. Pakan lembab

Pakan lembab adalah pakan yang mengandung air berkisar antara 20 -40%. Pakan lembab
dibuat sebagai alternatif dari pakan basah yang banyak kekurangannya antara lain dapat
mencemari perairan dan kekurangan asam amino tertentu. Pakan lembab ini dibuat dengan
komposisi pakan sesuai kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya tidak dilakukan pengeringan,
dibiarkan lembab dan disimpan dalam bentuk pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada juga
pakan basah ini dibuat dengan komposisi ikan yang dipasteurisasi ditambah beberapa
Pambahan seperti perekat, vitamin dan mineral atau silaseikan yang diberi beberapa
komposisi zat tambahan. Pakan lembab ini dapat diberikan pada ukuran ikan dari benih
sampai ke pembesaran.
3. Pakan kering

Pakan kering adalah pakan yang mengandung air kurang dari 10%. Jenis pakan ini yang biasa
digunakan pada budidaya ikan secara intensif karena sangat mudah dalam proses distribusi,
penyimpanan dan penanganannya. Jenis pakan kering ini dapat dibuat dengan berbagai
macam bentuk disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan pada setiap tahapan budidaya dapat
menggunakan pakan kering ini disesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan yang akan
mengkonsumsinya.

Jenis pakan ikan berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pakan alami
dan pakan buatan

Jenis pakan ikan berdasarkan konstribusinya dalam menghasilkan penambahan berat badan dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Suplementary Feed/pakan suplemen

Suplementary Feed/pakan suplemen adalah pakan yang dalam konstribusinya hanya


menghasilkan penambahan berat badan kurang dari 50%. Jenis pakan ini biasanya dibuat oleh
para pembudidaya ikan dengan mencampurkan beberapa bahan baku tanpa memperhitungkan
kandungan proteinnya sehingga kandungan nutrisi dari pakan ini tidak lengkap.

2. Complete Feed/pakan lengkap

Complete Feed/pakan lengkap adalah pakan yang dalam konstribusinya menghasilkan


penambahan berat badan lebih dari 50%. Jenis pakan ini biasanya adalah pakan kering dengan
berbagai bentuk dimana komposisi bahan bakunya lengkap sehingga kandungan protein
pakan mencukupi kebutuhan ikan yang akan mengkonsumsinya.

Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus dipertimbangkan, adalah
persyaratan bahan baku untuk pakan, yaitu :
1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila manusia banyak
membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan kepada ikan.
2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus kontinyu. Bahan
baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus dihindari. Padi yang diproduksi
secara massal dan nasional, tentu menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak
juga melimpah ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan
menghasilkan bahan secara terbatas pula.

3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka penggunaan
bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah tersisihkan. Sebenarnya murah
atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari manfaat bahan itu, yang merupakan cermin
dari kualitas bahan tersebut. Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila
dibandingkan dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya,
maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.

4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun harganya murah,
banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu, tetapi bila kandungan gizinya
buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat digunakan.

Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi :.

1. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang langsung diberikan
kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari dalam lemari pendingin.
2. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, “flake” dan “crumble” dengan kadar
air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap
karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih
mendalam.

Dalam leaflet ini, bahan baku akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan baku nabati dan
bahan baku hewani. Banyak sekali bahan baku nabati yang dapat diberikan kepada unggas,
bahan baku nabati inilah, yang menyebabkan harga pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian
banyak bahan baku nabati, 70 – 75% merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25%
limbah industri makanan, dan sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yang berasal
dari biji-bijian, bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan sumber energi yang baik, tetapi
karena asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber vitamin, beberapa
bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan.
5. BAHAN BAKU NABATI

1. Jagung kuning

Gambar 1. Jagung kuning dan tepung Jagung

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu jagung putih
dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung putih jarang terlihat di
Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang popular digunakan di
Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil
energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%),
seperti yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama
lysin dan triptofan.

Tabel 1 : Komposisi Jagung


Sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya, sumber Xantophyll, dan asam lemak yang
baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung kuning sebesar 1,6%, tertinggi
diantara kelompok biji-bijian.

2. Dedak halus

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga
tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang tidak
terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-
rendahnya kandungan serat kasar dedak. Tabel 2 berikut menyajikan kualitas nutrisi dedak
halus.

Tabel 2 : Kandungan Nutrisi Dedak

Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kuning,
merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam
amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian
pula dengan vitamin dan mineralnya.
3. Bungkil Kacang Kedelai

Gambar 2. Tepung kacang kedelai

Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah mengandung
“penghambat trypsin” yang harus dihilangkan oleh pemanasan atau metoda lain, sedangkan
bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai.

Tabel 3 : Komposisi Gizi Bungkil Kedelai

4. Bungkil Kacang Tanah

Gambar 3. Kacang tanah

Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya. Kualitas bungkil
kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang tanah menjadi minyak.
Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan berlangsung, juga menentukan kualitas
bungkil ini, selain dari kualitas tanah, pengolahan tanah dan varietas kacang itu sendiri.
Tabel 4 : Kandungan Nutrisi Bungkil Kacang Tanah

Kadar metionin, triptofan, treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga mudah tercemar oleh
jamur beracun Aspergillus flavus.

5. Minyak Nabati

Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan pasokan
energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang digunakan
hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan
minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara
2 – 6 %.

6. Hijauan

Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai
batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang
dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih
dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu
penggilingan dan pengayakan.

Menurut CBIB Pakan Ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/ sertifikat yang
dikeluarkan Direktur Jenderal atau surat jaminan dari institusi yang berkompeten Pakan ikan
disimpan dengan baik dalam ruangan yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas mutu
serta digunakakan sebelum masa daluwarsanya Pakan tidak dicampur bahan tambahan seperti
antibiotik, obat ikan, bahan kimia lainnya atau hormon yang dilaran Pakan buatan sendiri
harus dibuat dari bahan yang direko-mendasikan dan tidak dicampur dengan bahan-2 terlaran
Pemberian pakan dilakukan dengan cara yang efisien mengikuti ratio pemberian yang
dianjurkan Pakan berlabel/memiliki informasi yang mencantumkan komposisi, tanggal
kadaluwarsa, dosis dan cara pemberian dengan jelas.
6. BAHAN BAKU HEWANI
Bahan baku hewani adalah bahan baku yang berasal dari hewan atau bagian-bagian tubuh
hewan. Bahan baku hewan ini merupakan sumber protein yang relatif lebih mudah dicerna
dan kandungan asam aminonya lebih lengkap dibandingkan dengan bahan baku nabati.
Beberapa macam bahan baku hewani yang biasa digunakan dalam pembuatan pakan ikan
antara lain adalah :

1) Tepung ikan

2) Silase ikan

3) Tepung udang

4) Tepung cumi-cumi

5) Tepung cacing tanah

6) Tepung benawa/kepiting

7) Tepung darah

8) Tepung tulang

9) Tepung hati

10) Tepung Artemia


Gambar 4. Ikan dan Tepung Ikan

Bahan baku nabati adalah bahan baku yang berasal dari tumbuhan atau bagian dari tumbuh-
tumbuhan. Bahan nabati pada umumnya merupakan sumber karbohidrat, namun banyak juga
yang kaya akan protein dan vitamin.

Bahan baku yang dipergunakan untuk membuat pakan ikan ini berdasarkan pengamatan
pengusaha pakan ikan, masih banyak bahan baku yang dibeli di luar negeri (import) dan
bahan baku lokal yang banyak terdapat di Indonesia. Jenis bahan baku import dan bahan baku
lokal dapat dilihat pada gambar

Gambar 5. Bahan baku import dan bahan local


7. KANDUNGAN GIZI PAKAN
Protein Merupakan komponen utama pembentukan jaringan dan organ-organ tubuh ikan
Penggunaan dan persediaan protein yang terus menerus dalam pakan sangat diperlukan untuk
menunjang pertumbuhan dan perbaikan sel-sel ikan yang rusak Kebutuhan protein masing-
masing jenis ikan berbeda-beda tergantung pada : ukuran ikan, suhu air, jumlah pakan yang
dimakan, kesediaan dan kualitas pakan alami dan kualitas protein Ikan membutuhkan
makanan yang mengandung protein dalam kisaran 20 – 40 % sedangkan kebutuhan optimum
berkisar 30 - 36 %.

Lemak adalah senyawa organik kompleks yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
ester, chloroform dan benzena berfungsi sebagai sumber energi yang paling besar diantara
protein dan karbohidrat selain itu juga membantu proses metabolisme dan menjaga
keseimbangan daya apung ikan dalam air serta memelihara bentuk dan fungsi membran /
jaringan kandungan lemak dalam pakan ikan berkisar antara 4 - 18 %, kadar lemak yang
terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap mutu pakan yaitu mudah mengalami oksidasi dan
menghasilkan bau tengik serta akan menyebabkan kerusakan pada ginjal dan anemia yang
dapat menyebabkan kematian.

Karbohidrat biasa dikenal dengan sebutan zat pati merupakan sumber energi yang paling
murah dalam pakan ikan dibandingkan dengan lemak dan protein, selain itu berfungsi
sebagai perekat dalam pembuatan pakan sehingga pakan bisa bertahan beberapa lama dalam
air ikan karnivora kebutuhan karbohidratnya lebih sedikit dibandingkan dengan ikan
omnovora karena ikan karnivora kurang dapat mencerna dengan baik kandungan karbohidrat
yang diperlukan oleh ikan umumnya berkisar antara 10 - 50 %
Vitamin dikenal sebagai senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi
sangat penting untuk perbaikan, pertumbuhan, reproduksi, dan kesehatan ikan tidak dapat
diproduksi oleh tubuh sehingga harus tersedia dalam pakan kekurangan vitamin dalam pakan
dapat menyebabkan gejala tidak normal dalam hal morfologi maupun fisiologi ikan misalnya
nafsu makan berkurang, keseimbangan hilang, warna tubuh kurang cerah, pertumbuhan sirip
terganggu dan lendir pada tubuh berkurang bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan
beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh ikan dan harus terdapat dalam pakan ikan
adalah vitamin A, D3, E, K, B1, B2, B12 dan C Mineral Sama dengan vitamin, mineral
dibutuhkan oleh tubuh ikan meskipun dalam jumlah yang kecil. Zat-zat mineral melakukan
banyak fungsi dalam tubuh ikan, antara lain :

1. Membentuk bagian dari kerangka, gigi, kulit dan hemoglobin


2. Mempertahankan kontraksi yang tepat dari urat daging, terutama kontraksi jantung dan
urat syaraf
3. Mempertahankan keasaman yang tepat dari getah pencernaan sehingga enzim pencernaan
dapat
4. melaksanakan fungsinya Berhubungan dengan fungsi vitamin tertentu dalam
pembentukan tulang dan kulit Sebagai komponen dari suatu sistem enzim
5. Jenis mineral yang dibutuhkan oleh ikan adalah : fosfor, kalsium, magnesium, besi,
natrium, kalium, aluminium dan seng

Bahan Baku makanan ikan merupakan faktor utama yang harus tersedia dalam produksi pakan
buatan bahan baku yang dipakai dalam pembuatan pakan ikan berfungsi sebagai sumber protein,
sumber energi, sumber mineral dan sumber vitamin bahan baku dikatakan sebagai sumber
protein jika mengandung protein kasar lebih dari 20 %, sedangkan jika kurang dari 15 %
digolongkan sebagai sumber energi
DAFTAR PUSTAKA

Masyamsir, 2001. Modul Membuat Pakan Ikan Buatan. Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.
https://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/budi-daya-ikan-
air-tawar/membuat_pakan_ikan_buatan.pdf

Khairuman dan K. Amri. 2002. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia Pustaka. Jakarta.
https://agromedia.net/wp-content/uploads/2006/06/pakan-ikan-konsumsi.jpg

M. Firdaus Sahwan, MM. 2002. Pakan Ikan dan Udang. Penebar Swadaya, Jakarta .
https://core.ac.uk/download/pdf/33509936.pdf

Mudjiman, A. 1997. Makanan ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. https://ojs.uniska-


bjm.ac.id/index.php/ziraah/article/view/93

Anda mungkin juga menyukai