NIM : 041087152
JAWABAN.
1. Struktur APBD
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, struktur
APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
1.Pendapatan Daerah ;
2.Belanja Daerah;dan
3.Pembiayaan Daerah.Struktur APBD tersebut diklasifikasikan menurut urusan
pemerintahan dan organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan urusan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
APBD merupakan anggaran pendapatan dan anggaran belanja daerah yang ditetapkan
setiap tahun melalui peraturan daerah. Pendapatan daerah ini berasal dari pendapatan
asli daerah, dana perimbangan dan pendapatan lain-lain yang sah. Adapun langkah-
langkah penyusunannya adalah sebagai berikut.
A. Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD kepada
DPRD yang disertai dengan penjelasan dan dokumen pendukung pada bulan
Oktober minggu pertama tahun sebelumnya. DPRD mengambil keputusan setuju
atau tidak mengenai rancangan peraturan daerah tentang APBD tersebut
dilaksanakan selambat-lambatnmya satu bulan sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan dilaksanakan.
B. Apabila DPRD setuju, maka RAPBD diterapkan menjadi APBD melalui peraturan
daerah,dan sebaliknya apabila DPRD tidak setuju,maka untuk membiayai
pembiayaan pengeluaran setiap bulannya pemerintah dapat melaksanakan
pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun sebelumnya.
C. Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah,maka pelaksanaannya lebih
lanjut dituangkan melalui keputusan gubernur/walikota/bupati.
Kedua adalah tidak terlaksanakannya fungsi anggaran dengan baik oleh DPRD
Kabupaten Melawi yakni membahas dan memberikan persetujuan terhadap KUA-
PPAS dan RAPBD. Padahal persetujuan ini menjadi kunci dapat tidaknya proses
penyusunan anggaran dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Ketiga adalah DPRD Kabupaten Melawi lebih mementingkan keinginannya pada saat
pelaksaan fungsi anggarannya saat pembahasan RAPBD dan ketidakpercayaan dari DPRD
Kabupaten Melawi terhadap penjabat Bupati Kabupaten Melawi dalam penyusunan APBD.
Lalu adanya pertentangan politis antara sebagian anggota DPRD Kabupaten Melawi
dengan Penjabat Bupati Melawi. Alasan politik juga menjadi salah satu alasan
terhambatnya pelaksanaan APBD .
3. Pengelolaan keuangan negara secara jelas diatur dalam pasal 3 dan pasal 7 Undang
Undang Nomor 17 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa keuangan negara dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara digunakan untuk mencapai
tujuan bernegara. Dari uraian tersebut maka pengawasan pengelolaan keuangan
negara menjadi suatu keharusan.
Praktek pengawasan pengelolaan keuangan negara secara internal dilakukan oleh
Inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedangkan
pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan
Perwakilan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Pengawasan keuangan negara oleh BPK dilakukan melalui
pemeriksaan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 23 E UUD 1945. Adapun
pengawasan yang dilakukan oleh DPR antara lain dilakukan melalui pengawasan
pelaksanaan APBN dan pembahasan laporan keuangan Pemerintah Pusat yang telah
diaudit oleh BPK.
Referensi :
BMP ADPU 4440
bpk.go.id
djpk.kemenkeu.go.id
https://media.neliti.com/media/publications/209715-penetapan-dan-pelaksanaan-apbd-
kabupaten.pdf