Anda di halaman 1dari 12

bashkbfaehkfbREMEDIAL TEORI UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN

KONTROL ELEKTRONIK MENGENDALIKAN TRAFFIC LIGHT

Diajukan Sebagai Akhir Dalam Pelaksanaan

Uji Kompetensi Keahlian Tahun Pembelajaran 2021/2022

Disusun Oleh:

Nama : PANGERAN ALSOD SIAHAAN

Bidang Studi Keahlian : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

Program Keahlian : TEKNIK ELEKTRONIKA

Kompetensi Keahlian : TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM

SMK HANG NADIM BATAM

Jalan Pendidikan No.3 Batu Aji, Batam

Telp/fax: (0778)4094907

Email: tu.smkhn@yahoo.co.id, info@smkhangnadim.sch.id


REMED UJI KOMPETENSI KEAHLIAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SOAL UJI KOMPETENSI

1. Berikut merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk melindungi mata
ketika menyolder adalah ...
Jawaban : E. Kacamata

Keterangan :

Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

 Masker.
Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti
Hidung dan Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan
kimia yang ringan. Masker biasanya terbuat dari Kain atau Kertas. Masker
umumnya dipakai di proses menyolder.

 Kaca Mata Pelindung ( Safety Glass)

Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari
bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar
yang menyilaukan serta percikan bahan kimia. Kacamata Pelindung terdiri dari 2
Jenis yaitu :

1. Safety Spectacles, berbentuk Kacamata biasa dan hanya dapat melindungi


mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil dan
mengurangi sinar yang menyilaukan. Biasanya dipakai pada Proses
menyolder dan Proses pemotongan Kaki Komponen.
2. Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka.
Dengan Safety Goggles, mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan
kimia, asap, uap, debu dan loncatan benda tajam. Biasanya dipakai oleh
Teknisi Mesin Produksi.

 Topi Pelindung (Safety Helmet)

Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi Kepala dari paparan
bahaya seperti kejatuhan benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian
Topi Pelindung (Safety Helmet) harus sesuai dengan lingkar kepala sehingga
nyaman dan efektif melindungi pemakainya. Di Produksi Elektronika, Topi
pelindung biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.
Terdapat 3 Jenis Helmet berdasarkan perlindungannya terhadap listrik, yaitu:

a. Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan
kejatuhan benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang
bertegangan rendah hingga 2.200 Volt
b. Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan
kejatuhan benda serta mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang
bertegangan tinggi hingga 22.000 Volt
c. Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari
terbentur dan kejatuhan benda tetapi tidak melindungi kepala dari paparan
bahaya aliran listrik.

2.

Simbol di atas menyatakan bahwa …

Jawaban : B. Bahaya Listrik Tegangan Tinggi

Keterangan :

Simbol atau Rambu K3 ini berfungsi untuk mengingatkan para pekerja


bahwa bekerja di area listrik bertegangan tinggi bisa sangat berbahaya. Karena
Saluran listrik tegangan tinggi, saluran tegangan tinggi berpotensi besar
terhadap gaya listrik karena menyimpan energi yang besar.

Akibat yang akan di alami jika Terkena sengatan Listrik Bertegangan Tinggi :
 Tersengat listrik, pada kasus paling rendah tubuh akan tersengat listrik dengan
sensasi seperti tertarik, panas dan kejang-kejang. 
 Gagal kerja jantung atau ventricular fibrillation yang merupakan keadaan dimana
denyut jantung berhenti. Denyut jantung juga bisa melemah sehingga organ ini
tidak bisa mensirkulasikan darah dengan baik.
 Gangguan pernafasan, ini diakibatkan karena kontraksi yang hebat atau
suffocation yang dialami oleh paru-paru. 
 Rusaknya sel tubuh, ini diakibatkan karena energi dari listrik masuk dan mengalir
di dalam tubuh serta merusak sel di dalamnya.
 Terbakar, ini jelas pasalnya listrik mengeluarkan energi panas yang cukup besar
 Kematian, apabila tubuh sudah tidak bisa menerima energi listrik yang besar maka
kita bisa kehilangan nyawa yang sebelumnya diawali dengan kerusakan organ
tubuh.
 Bahaya lain seperti kebakaran, peledakan dan juga radiasi.
3. Berikut ini yang tidak termasuk upaya untuk mencegah terjadinya
konsleting adalah ...
Jawaban : A. Menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik

Keterangan :

Berikut Penyebab Korsleting Listrik :

1. Sambungan kabel tidak rapi.


Sambungan kabel yang berantakan bisa menjadi salah satu
penyebab korsleting di rumah. Ketika kamu atau pun keluarga di
rumah ingin menyambung kabel dengan cara menyolder, maka
pastikan sudah dilakukan dengan rapi. Dengan begitu, dapat
meminimalisir terjadinya arus pendek listrik.
2. Sumber listrik terkena air.
Masalah lainnya yang juga bisa menyebabkan korsleting yakni
sumber listrik yang terkena air. Usahakan tidak meletakkan
komponen maupun sumber listrik, yang berdekatan dengan benda
berisi air. Hal ini untuk menghindari korsleting listrik.
3. Colokan listrik yang menumpuk.
Memasang colokan listrik pada kontak T atau sejenisnya juga bisa
menjadi penyebab korsleting loh, Kawan Puan. Hal ini disebabkan
suhu panas arus listrik yang timbul ketika terlalu banyak colokan
yang terpasang. Nantinya suhu tersebut justru akan terperangkap
dan menimbulkan korsleting. Untuk itu, hindari memasang colokan
berlebihan ya.
4. Kapasitas kabel tidak sesuai.
Kapasitas kabel yang tidak sesuai besaran arus listrik juga bisa
menjadi faktor penyebab korsleting. Tidak sesuainya kapasitas
kabel dengan besaran arus listrik yang dihantarkan, dapat memicu
hubungan arus pendek. Untuk itu pilih kabel dengan kapasitas
sesuai besaran arus listriknya.
5. Sumber listrik dekat sumber panas.
Bukan hanya dekat air, komponen listrik yang juga berdekatan
dengan sumber panas juga bisa mengakibatkan korsleting listrik.
Percikan air bisa timbul saat sumber listrik terkena paparan panas
berlebih. Sebaiknya jauhkan sumber listrik dari sumber panas.
6. Kabel yang digunakan kurang berkualitas.
Kualitas kabel yang digunakan pada instalasi listrik pun penting
untuk diperhatikan.
4. Menggunakan bahan karbon dioksida sebagai bahan pemadamnya
merupakan APAR jenis ...
Jawaban : D. Carbon Dioxide

Keterangan :

Jenis dan Fungsi APAR Berdasarkan bahan pemadam api yang digunakan,
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi 4 jenis yang
paling umum digunakan, yaitu :

1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Air / Water


APAR jenis ini berisi air. Merupakan jenis APAR yang paling
Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh
bahan-bahan padat non-logam seperti kertas, kain, karet, plastik dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika
dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan instalasi listrik yang
bertegangan (Kebakaran Kelas C).

2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Busa / Foam (AFFF)


APAR jenis ini adalah APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat
membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang
disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga oksigen
tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini
efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat
non-logam seperti kertas, kain, karet dan lain sebagainya (Kebakaran
Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang
mudah terbakar seperti minyak, alkohol, solvent dan lain sebagainya
(Kebakaran Jenis B).

3. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire
Extinguisher ini terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan
kombinasi dari mono-amonium danammonium sulphate. Serbuk kering
kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga
memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya
kebakaran.APAR jenis Dry Chemical Powder ini merupakan alat
pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan
kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan
dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di
sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada
mobil.

4. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide


APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah jenis APAR yang
menggunakan bahan karbon dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai
bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk
Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C
(instalasi listrik yang bertegangan).

5. Mencari informasi tentang suatu bahaya dari cerita orang lain, merupakan
contoh dari teknik identifikasi resiko ...
Jawaban : B. Semiproaktif

Keterangan :

Macam-macam Teknik (Metode) Identifikasi Bahaya/Resiko :


1. Metode Proaktif
Metoda terbaik untuk mengidentifikasi bahaya yaitu cara proaktif, atau
mencara bahaya sebelum bahaya itu menimbulkan akibat atau damapak
yang merugikan.

Tindakan proaktif memiliki kelebihan :


 Bersifat preventif karena bahaya di kendalikan sebelum
menyebabkan kecelakaan atau cedera
 Bersifat peningkatan berkelanjutan (continual improvement)
karena dengan mengetahui bahaya dapat di lakukan upaya
perbaikan
 Meningkatkan “awareness” semua pekerja setelah mengetahui
dana mengenal adanya bahaya di sekitar tempat kerja, dan
 Mencegah pemborosan yang tidak diinginkan, karena adanya
bahaya dapat menyebabkan kerugian. misalanya ada katub yang
bocor tanpa di ketahui maka akan terus menerus mengeluarkan
bahan/bocoran sehinggga dapat mrnimbulkan kerugian.
Terdapat berbagai teknik identifikasi bahaya yang bersifat proaktif antara
lain :

 Data kejadian
 Daftar periksa
 Brainstorming
 What is analysis
 Hazops (Hazard and Operability Study)
 Analisa Moda Kegagalan dan Efek (Falure Mode and Effect
Analysis)
 Task Analysis
 Event Tree Analysis
 Analisa Pohon Kegagalan (faul Tree Analysis)
 Analisa Keselamatan Pekerja (Job Safety Analysis)
Masih banyak teknik lainnya yang dikembangkan oleh para ahli K3.
Berbagai teknik ini dapat di terapkan selama daur hidup organisasi mulai
dari tahap pengembangan sampai ke operasi.

2. Metode Semiproaktif
Teknik ini di sebut juga teknik belajar dari pengalaman orang lain karena
kita tidak perlu mengalaminya sendiri. Teknik ini lebih baik karena tak
perlu mengalami sendiri setelah itu baru mengetahui adanya bahaya.

Tetapi tekni ini juga kurang efisien Kerena :


 Tidak semua bahaya sudah di ketahui atau pernah menimbulkan
dampak kejadian kecelakaan.
 Tidak semua kejadian di laporkan atau diinformasikan pada pihak
lain untuk diambil sebagai bahan pelajaaran
 Kecelakaaan sudah terjadi yang berarti tetap menyebabkan
kerugian, meskipun menimpa pihak lain
Sejalan dengan hal semacam ini, OHSAS 18001 mensyratkan untuk
melakukan penyelidikan kecelakaan sebagai Lesson Learning agar
kejadian serupa tidak terulang kembali. Akan tetapi, masih ada anggapan
kalau kecelakaan merupakan aib untuk perusahaan, sehinggga data-data
dan info mengenai kejadian sulit diperoleh. Bila di ekspose. Mungkin
kejadianya sudah di poles sedemikan rupa sehinga tidak sesuai lagi dengan
fakta kejadian sesungguhnya.
3. Metode Pasif
Bahaya dapat dikenal dengan mudah juka kita mengalamianya sendiri
secara langsung. Seseorang akan mengetahui adanya bahaya logam di
jalan setelah tersandung atau terperosok ke dalamnya. Kita tahu kalau
adanya bahaya listrik setelah tersengat aliran listrik. langkah tersebut
bersifat primitive dan terlambat karena kecelakaan sudah terjadi, baru kita
menegenal dan mengambil langkah pencegahan. Cara ini sangat rawan,
karena tidak semua bahaya dapat menunjukan eksistensinya sehinggga
dapat terlihat dengan mudah.

Sebagai contoh, didalam suatu pabrik kimia, terdapat berbagai jenis bahan
dan perlengkapan. Selama bertahun tahun didalam pabrik itu tidak pernah
terjadi kecelakaan atau kejadian lainya. Dalam hal semacam ini, belum
tentu kalau pabrik itu aman dan tidak mengandung bahaya. Bila tidak di
lakukan identifikasi bahaya, Mungkin setelah terdapat sumber bahaya
yang setiap saat dapat menyebabkan kecelakaan. Melakukan identifikasi
pasif, seperti menyimpan bom waktu yang bisa meledak setiap saat.

6. Perhatian gambar di bawah, alat ukur yang digunakan untuk mengukur


tegangan adalah ...

Jawaban : B. Volt meter

Keterangan :
Macam-macam Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya :
a. Ampere meter
Ampere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya kuat arus listrik yang mengalir di dalam sebuah rangkaian
b. Volt meter
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tegangan/beda potensial antara dua titik.
c. Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan
listrik dan mengetahui nilai resistansi suatu beban elektronika, dan
mengetes kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring (fuse)
dll, apakah terputus atau merupakan rangkaian terbuka.
d. Watt meter
Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik dalam satuan
watt.
e. Multimeter
Multimeter Merupakan alat ukur elektronik yang multifungsi,
dimana multimeter dapat digunakan sebagai ampere meter, volt
meter, dan Ohm meter.

7.

Hasil pengukuran dengan CRO sebagai berikut :

Jika tampilan gelombang sinus pada Osciloscope, Jika Volt/Div = 25 V,


Maka tegangan Vp-p adalah ...
Jawaban : A. 100 V

Keterangan :

Vpp = Div x Volt/Div


= 25 x 4 = 100 V

8. Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi adalah ...
Jawaban : A. Insulation Tester

Keterangan :

PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI

Mengetahui besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik


merupakan hal yang penting untuk menentukan apakah peralatan tersebut
dapat dioperasikan dengan aman.
Secara umum jika akan mengoperasikan peralat-an tenaga listrik
seperti generator, transformator dan motor, sebaiknya terlebih dahulu
memeriksa tahanan isolasinya, tidak peduli apakah alat tsb baru atau lama
tidak dipakai.
Untuk mengukur tahanan isolasi digunakan Mega Ohm Meter /
Insulation tester. Isolasi yg dimaksud adalah isolasi antara bagian yang
bertegangan dengan bertegangan maupun dengan bagian yang tidak
bertegangan seperti body / ground.
Insulation tester adalah alat untuk mengukur besarnya nilai
tahanan isolasi.

FUNGSI insulation tester


Selain untuk memeriksa tahanan isolasi Generator atau Motor
listrik, insulation tester digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari
alat² listrik atau instalasi² tenaga listrik misalnya : kabel ,trafo , OCB,
Jaring SUTM dll.
Tegangan alat ukur ini umumnya tegangan Tinggi arus searah yg
besarnya berkisar 500 s/ 10.000 Volt.
Tegangan insulation tester dipilih berdasar tegangan kerja daripada
system tegangan kerja peralatan atau instalasi yang akan diuji
Hasil pengujian ditetapkan bahwa harga penahan isolasi minimum
= 1000 X tegangan kerja peralatan yang akan diuji.

9. Andi membuat program untuk menampilkan suhu tubuh yang hasil


nilainya adalah pecahan, maka Andi bisa Menggunakan tipe data ...
Jawaban : D. Float

Keterangan :

Tipe Data
Macam macam Tipe Data Pemograman :

A. Bilangan Bulat (Integer)


Tipe bilangan bulat (Integer) adalah tipe data numerik yang biasa
digunakan apabila bertemu dengan bilangan bulat, seperti 1, 27, 100, dll.
Bilangan ini juga mengenal nilai positif dan negatif (signed number).

B. Bilangan Pecahan (Floating Point)


Tipe bilangan pecahan atau floating point adalah bilangan yang
menangani bilangan desimal atau perhitungan secara detail. Karena
kemampuannya, float point berbanding terbalik dengan integer. Terdapat
dua tipe pada bilangan pecahan ini :
 Float
Tipe float biasa digunakan untuk menandai nilai yang presisi
seperti ketelitian tunggal (single precision) dengan menggunakan
penyimpanan 32-bit. Tipe ini memiliki kemampuan yang lebih cepat jika
digunakan pada prosesor-prosesor tertentu dan pastinya memakan ruang
penyimpanan yang lebih kecil dari tipe double.
 Double
Tipe double memiliki tingkat ketelitian secara ganda atau double
precision dengan menggunakan ruang penyimpanan 64-bit dalam
menyimpan nilainya. Tipe tersebut pastinya memberikan kemampuan
menghitung matematis secara lebih cepat dari tipe float. Dalam
perhitungan yang bersifat bilangan riil dan menginginkan hasil yang
lebih akurat, sebaiknya menggunakan tipe ini.

C. Karakter (Char)
Tipe data karakter tunggal yang biasa didefinisikan dengan tanda
petik (‘) di awal dan di akhir karakternya. Tipe ini mengikuti aturan
“unicode” sehingga bilangan harus diawali kode “/u”. Tetapi juga biasa
menggunakan bilangan heksadesimal dari 0000 sampai FFFF.

D. Boolean
Tipe data boolean merupakan tipe yang memiliki dua nilai yaitu
benar (true) atau salah (false). Nilai yang digunakan pada tipe ini sangat
penting dalam mengambil keputusan suatu kejadian tertentu.

10. Perhatikan pemograman berikut :

Sebuah rangkaian dengan output led komon Anoda,Lengkapi program


diatas agar led bisa menyala …

Jawaban : C. digitalWrite ( 13, HIGH) ;

Keterangan :

Kita dapat melihat program tersebut pada menu

‘’File > Example > Basic > Blink

Void setup () {

//initialize digital pin 13 as an output


pinMode( 13, OUTPUT);

//the loop function runs over hand over again forever

Void loop() {

digitalwrite( 13, HIGH); //turn the LED on (HIGH is the )

voltage level)

delay (1000); // wait for a second

digitalWrite ( 13,LOW); // trun the LED off by making the

voltage LOW

delay (1000); // wait for a secon

Anda mungkin juga menyukai