Anda di halaman 1dari 7

NAMA.

: KHOIRUN NISA'

NIM. : 042091083

MATKUL: METODE PENELITIAN SOSIAL

KELAS : MANAJEMEN 6A

Judul Karil : (Strategi Penjualan Parfum terhadap Tingkat Pemasaran)

Latar Belakang Masalah :

Parfum adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan
untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek atau ruangan. Kata "parfum" berasal dari
bahasa latin yaitu "per fume" yang memiliki arti "melalui asap". Parfum mulai dikenal sejak zaman
Mesopotamia lebih dari 4000 tahun yang lalu.

Parfum dihasilkan dari proses ekstraksi bahan-bahan aromatik. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan
minyak esensial yang memiliki aroma wangi yang sangat pekat. Kebanyakan parfum dihasilkan dari
ekstraksi tumbuhan seperti bunga, akar, daun atau kayu. Namun, di zaman sekarang parfum yang
biasanya dijual tidak terdiri dari sepenuhnya minyak esensial murni, melainkan telah melewati proses
pencampuran dan pengenceran. Campuran tersebut terdiri dari minyak esensial itu sendiri, air destilasi
dan alkohol. Dahulu parfum digunakan sebagai dupa, dan herbal aromatik yang digunakan dalam
upacara keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan, dan mur, dikumpulkan dari pohon.
Mulai berkembangnya zaman, parfum sekarang menjadi wewangian yang digunakan setiap orang baik
itu anak-anak, remaja, dewasa baik pria maupun wanita. Karena semakin beragamnya parfum yang
disediakan dan menjadi kebutuhan pokok, banyak pihak yang memulai berbisnis dengan menggunakan
bahan dasar parfum. Jadi untuk itu disini penulis akan membuat karya ilmiah yang berjudul "Strategi
Penjualan Parfum terhadap Tingkat Pemasaran".

Rumusan Masalah :

Bagaimana cara/strategi penjualan parfum dalam tingkat pemasarannya?

Tujuan Penelitian :

Dapat mengetahui cara/strategi penjualan parfum dalam tingkat pemasarannya.

Landasan Teori :

A. Pengertian Strategi :

Menurut kamus besar bahasa Indonesia strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya
bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.
Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Menurut A. Halim strategi merupakan suatu cara di mana sebuah lembaga atau organisasi akan
mencapai tujuannya sesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan
internal dan sumber daya.

Menurut Morrisey mengatakan bahwa strategi ialah proses untuk menentukan arah yang harus dituju
oleh perusahaan supaya dapat tercapai segala misinya.

Menurut Rangkuti strategi adalah alat untuk mencapai tujuan.

B. Pengertian Penjualan :

William G. Nickels dalam buku Understanding Business (1998) menyebutkan bahwa penjualan yaitu
proses di mana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat
baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah
pihak.

Menurut Mulyadi (2010:202), penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan barang
atau jasa baik kredit maupun tunai.

Softjan Assauri dalam buku berjudul Manajemen Pemasaran (2002) menyebutkan penjualan merupakan
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran.

Winardi dalam buku Pengantar Manajemen Penjualan (1991) menyebutkan bahwa penjualan adalah
proses di mana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat
baik bagi sang penjual maupun sang pembeli.

C.Pengertian Parfum :

1. Parfum adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan
untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek, atau ruangan.

2. Kata "Parfum" berasal dari bahasa lain yaitu "per fume" yang memiliki arti "melalui asap".

3. Parfum adalah bau wangi-wangian yang berupa cairan.

4. Parfum adalah jenis pewangi tubuh yang paling umum atau paling sering ditemukan di pasaran.

D. Pengertian Tingkat Pemasaran :

Tingkat pemasaran menurut William J. Station (1985,hlm.7) pemasaran adalah sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik konsumen saat ini maupun konsumen
potensial.

Menurut Kotler (Kharisma, 2016) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertemukan produk yang bernilai dari pihak lain.

Menurut Stanton (2013) menyatakan Pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk
yang dapat memuaskan keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Melydrum (2016) pemasaran adalah proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara
sumber daya manusia, finansial dan fisik organisasi dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan
dalam konteks strategi kompetitif.

Strategi pemasaran merupakan pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran,
alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi
persaingan.

Strategi pemasaran menggunakan marketing mix 5P dalam meningkatkan pemasarannya :

1. People (strategi manusianya)

People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan
dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan
menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting
lainnya adalah attitude dari karyawan dalam industri jasa.

2. Product (strategi produk)

Produk merupakan suatu benda atau jasa yang dipasarkan dan dijual oleh suatu perusahaan dengan
mempunyai nilai jual dan diterima oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan
pembeli. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian seperti
kualitas, fitur, packaging, inovasi, dll yang ditawarkan perusahaan/organisasi dalam produk mereka.

3. Price (strategi harga)

Harga adalah nominal yang harus dibayar pelanggan kepada perusahaan untuk memiliki produk
tersebut. Pengambilan keputusan akan penetapan suatu harga yang harus dilakukan secara hati-hati
dikarenakan hal ini seperti pisau yang memiliki dua sisi. Artinya, apabila produk dijual terlalu tinggi
melebihi harga pasar maka pelanggan akan berfikir ulang untuk membeli produk tersebut. Sebaliknya,
jika perusahaan menjualnya dengan harga rendah di bawah pasar maka memungkinkan perusahaan
rugi. Dalam ilmu pemasaran, terdapat cara menetapkan harga dengan tepat, dengan
mempertimbangkan indikator yang meliputi metode penetapan diskon, periode pembayaran dan
kebijakan pembayaran.

4. Place (strategi tempat)

Tempat distribusi suatu produk dari perusahaan ke konsumen. Place berhubungan dengan keuntungan,
artinya jika produk cepat sampai maka perusahaan akan cepat juga mendapatkan keuntungan. Terdapat
beberapa item dalam marketing mix place, meliputi sistem saluran distribusi, proses pemesanan,
penanganan produk, dan lain sebagainya.

5. Promotion (strategi promosi)

Promosi merupakan suatu cara untuk mengajak serta mempengaruhi konsumen untuk mencoba suatu
produk, sehingga konsumen tertarik dan berminat untuk mencoba sebuah produk yang ditawarkan oleh
orang yang melakukan promosi tersebut. Dengan melakukan promosi seseorang dapat mempengaruhi
target sasaran yang dimaksud. Promosi yang dilakukan dengan cara :

a. Dari mulut ke mulut

Strategi ini merupakan bentuk pemasaran yang digunakan dari zaman dulu namun masih banyak
digunakan sekarang.

b. Image

Promosi dilakukan dengan cara menonjolkan image sebagai parfum yang memiliki kualitas namun
dengan harga terjangkau. Sehingga, masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapat produk yang
berkualitas.

Metode Penelitian :

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan dan wawancara dalam
pengumpulan data di lapangan. Dalam penelitian ini pembahasan lebih rinci. (Merriam, 2009)
mendefinisika penelitian yang dilakukan melalui pendekatan dengan orientasi filosofis. Penelitian
kualitatif memiliki karakteristik yaitu indepth yang diartikan sebagai memahami makna secara
mendalam akan suatu objek yang sedang diteliti melalui wawancara (Raco,2010).

B. Populasi dan sampel

Sugiyono (2019) mengatakan bahwa populasi dalam penelitian kualitatif dikatakan sebagai social
sitiation yang mencakup place, actors, dan activity. Place adalah tempat terjadinya interaksi. Place pada
penelitian ini yaitu toko nuansa parfum. Actors adalah orang-orang yang terlibat, dimana pada
penelitian diartikan sebagai informasi dan peneliti. Sedangkan activity adalah kegiatan yang dilakukan
actors, yaitu kegiatan wawancara.
Pada penelitian kualitatif sampel disebut dengan informan. Adapun teknik yang digunakan untuk
mengambil dan menentukan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non Rondon sampling
dengan metode purpose sampling yaitu teknik menentukan sampel dengan melalui pertimbangan
(Sugiyono, 2019). Data informan : Abdul Hafidh, Abdul Latif, dan Nila Ariyani sebagai karyawan toko
nuansa parfum. Agus Mu'alim dan Iin Nurhidayah selaku owner dari Toko Nuansa Parfum. Wahyu, Ica,
Dewi, Hayyu sebagai pembeli di Toko Nuansa Parfum.

Informan dari owner yaitu Agus Mu'alim dan Iin Nurhidayah mengatakan bahwa beliau sangat tertarik
dengan parfum. Dan melihat sekitar Lasem belum ada yang membuka usaha parfum inilah yang
menjadikan keyainan beliau untuk berbisnis parfum karena memiliki peluang yang cukup besar. Saat ini
Toko Nuansa Parfum berpusat di Jalan Eyang Sambu no.36, Karangturi, Lasem. Dan memiliki cabang di
depan SMP N 1 Pamotan.

Informan dari Abdul Hafidh, Abdul Latif, Nila Ariyani mereka mengatakan bahwa penggunaan parfum
sangatlah meningkat. Dan diera yang modern ini bisa dikatakan parfum sebagai kebutuhan sehari-hari
para peminatnya.

Informan dari para pembeli seperti Wahyu, Ica, Dewi, Hayyu juga sangatlah menyukai parfum. Karena
mampu menunjang dalam penampilan mereka.

C. Sumber dan jenis data

Pada penelitian ini, sumber dan jenis data berasal dari data primer. Data primer diartikan (Doktoralina,
2020) sebagai data yang berasal dari wawancara dengan informan yang berkompeten.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2019) mengatakan bahwa langkah awal dalam melakukan penelitian adalah pengumpulan
data, dengan tujuan mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mencakup dua
hal yaitu :

a. Observasi

Teknik pengumpulan data yang pertama dilakukan yaitu observasi. Adapun jenis observasi pada
penelitian ini adalah observasi terus terang yaitu penelitian menyatakan dari awal kepada informal
bahwa dia sedang melakukan penelitian (Sugiyono, 2019).

b. Wawancara

Setelah melakukan observasi, selanjutnya peneliti melakukan wawancara. Adapun jenis wawancara yang
digunakan adalah wawancara semi terstruktur yang memiliki tujuan menemukan jawaban dari
permasalahan secara lebih lengkap di mana informan dapat menuangkan pendapat maupun ide.

E. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model miles dan huberman
(Sugiyono,2019) yang terdiri dari :

a. Data display yaitu merangkum atau memfokuskan hal penting yang diperoleh dari hasil wawancara.

b. Data display adalah menyajikan data dari hasil rangkuman tersebut, disajikan dalam bentuk uraian
singkat.

c. Conclusion drawing adalah menarik kesimpulan dari hasil yang sudah disajikan.

Kesimpulan pada penelitian kualitatif biasanya berupa deskripsi objek yang jelas.

Hasil Penelitian dan Pembahasan :

Hasil Penelitian

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Toko Nuansa Parfum. Lokasi pusat berada di Jalan Eyang Sambu no 36
Karangturi, Lasem. Lokasinya sangat strategis karena berada di seberang Jalan raya yang mudah sekali
untuk dijumpai para pembeli. Yang cabangnya berlokasi di depan SMP N 1 Pamotan. Lokasi ini juga
sangat strategis karena berada di depan SMPN 1 Pamotan jadi memudahkan pembeli untuk menemukan
lokasi Toko Nuansa Parfum.

Sekarang ini parfum telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi setiap orang. Hal ini dikarenakan banyak
sekali pengguna parfum yang telah menjadikannya sebagai kebutuhan sehari-hari. Banyak orang yang
tidak bisa untuk tidak menggunakan parfum ketika berpergian sebab kembali lagi parfum sudah menjadi
kebutuhan bagi mereka. Dan menjadi penunjang penampilan mereka setiap harinya. Untuk mengatasi
hal tersebut banyak pengusaha yang beralih dengan berbisnis penjualan parfum. Khususnya di area
Lasem dan Pamotan karena belum begitu banyak penjual yang berbisnis parfum. Jadi penjualan parfum
dapat menjadi peluang yang sangat besar untuk para pebisnis.

B. Hasil Penelitian dengan Marketing Penjualan Parfum di Toko Nuansa Parfum

1. Memili karyawan yang berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.

2. Produk yang dipasarkan menarik, yaitu dari segi kualitas, fitur, packaging, invosi dll.

3. Harga yang standar.

4. Tempat yang strategis dan nyaman.

5. Adanya promo. Seperti setiap pembelian parfum sudah termasuk botol gratis, dan jika pengisian ulang
akan mendapatkan bibit parfum khusus, juga bisa menjadi mitra misalnya reseller.

C. Hasil Wawancara dengan Pembeli


Hasil wawancara dengan pembeli dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang membuat para
pembeli tertarik untuk membeli parfum di Toko Nuansa Parfum.

Pertama, tertarik membeli karena tempatnya yang nyaman dan juga strategis.

Kedua, dapat memilih parfum sesuai dengan selera karena banyak variasi yang disediakan.

Ketiga, harganya yang terjangkau baik untuk anak-anak, remaja, maupun orang tua.

Keempat, adanya promo seperti setiap pembelian parfum mendapatkan botol gratis, dan jika pengisian
ulang akan mendapatkan bibit parfum yang khusus.

Kelima, bisa ikut bergabung menjadi reseller dari Toko Nuansa Parfum.

Anda mungkin juga menyukai