Anda di halaman 1dari 10

UAS KEWIRAUSAHAAN

NAMA : MEYSHINTA SUGIANTI

NIM : 201625025

TEKNIK KIMIA
REVIEW JURNAL TENTANG BISNIS AYAM GEPREK

JUDUL JURNAL :

1. PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS KONSUMEN MELALUI STRATEGI


KOMUNIKASI PEMASARAN RANAH BISNIS KULINER. Pengarang : Ajeng Dini Utami

2. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN AYAM GEPREK THE CRUNCH DI KABUPATEN


KARAWANG. Pengarang : Citra Savitri DOI: https://doi.org/10.36805/manajemen.v4i1.479

3. STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN AYAM GEPREK ABANG IRENG. Pengarang :


ANDIKA MOHAMAD IBAK UTOMO

4. ANALISIS PERAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN.


Pengarang : Rini Wahyuni, Edy Mulyantomo, dan Edy Suryawardana.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/slsi.v18i2.2299

5. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


KONSUMEN PADA WIRAUSAHA AYAM D’KREPEK. Pengarang : Oky Wahyu Candra
Abstrak

Secara umum, pengertian bisnis (business), tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian,
penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Dalam
konteks yang lebih sempit, pengertian bisnis sering dikaitkan dengan usaha, perusahaan atau
organisasi yang menghasilkan barang dan jasa untuk menghasilkan laba. Dalam beberapa jurnal
kali ini membahas tentang bisnis ayam geprek. Ayam yang hancur adalah disajikan dengan sambal
(saus pedas Indonesia) sehingga pelanggan yang memakannya akan mendapatkanlidahnya
terbakar, dan wajahnya berubah menjadi merah. Perkembangan bisnis ayam geprek sangat popular
sekali, maka memerlukan upaya tersendiri dalam memasarkan atau menjualnya. Online marketing
dan social media menjadi pemasaran yang paling dominan pada bisnis ayam geprek.

Pendahuluan

Program wirausaha merupakan salah satu upaya untuk membangun negara, termasuk Indonesia
dengan jumlah pengangguran yang tiap tahunnya terus meningkat. Ini merupakan sebuah
tantangan bagi setiap orang untuk terus menggali kompetensi yang ada dan mampu membaca
peluang dengan baik. Bisnis kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran atau
rumah makan.. Makanan dari olahan ayam menjadi salah satu menu favorit bagi masyarakat
Indonesia dan hampir di setiap kuliner yang ditawarkan pebisnis pasti salah satu menu andalannya
adalah ayam. Di Indonesia, bila dibandingkan dengan tempe dan tahu, daging ayam menjadi lauk
yang cukup mewah. Harganya pun cukup terjangkau bila dibandingkan dengan sapi, kambing,
bebek, dan unggas. Dan pada saat ini populernya adalah ayam geprek, dari berbagai jurnal tentang
ayam geprek dapat disimpulkan bahwa ayam geprek ini adalah andalan dari olahan ayam yang
sangat bervariasi. Dalam melancarkan usaha tersebut harus mengoptimalkan cita rasa pada setiap
makanan. Hal ini menjadi salah satu factor utama penentu untuk mencapai kebeerhasilan dalam
usaha di bidang makanan, maka diperlukannya sebuah strategi yang dapat digunakan dalam
bersaing yaitu marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari elemen product, price,
place,danpromotion yang lebih sering dikenal dengan “4P”.
Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan proses yang dilakukan perusahan untuk
memperkenalkan tentang produk/ jasa yang dimiliki, harga yang telah ditetapkan, dengan model
promosi yang disesuaikan dengan produk/jasanya dan cara unik dalam mentransfer kepada calon
pelanggan dari setiap keunggulan yang dimiliki perusahaan. Banyak pendapat yang memberikan
argumentasi tentang pandangannya mengenai pemasaran. Strategi merupakan suatu cara yang
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membuat sebuah perencanaan untuk mengatasi setiap
masalah yang mungkin akan didapat, sedang dialami dan telah dialami yang bertujuan untuk
memudahkan perusahaan dalam membuat sebuah keputusan yang sifatnya strategis. (Kotler, 2009)
menyatakan bahwa strategi pemasaran merupakan bagian penting dimana didalamnya terdiri dari
sebuah prinsip dasar manajemen untuk mencapai tujuan bisnis yang mengandung bauran
pemasaran. Sebuah perencanaan strategik yang baik adalah perencanaan yang didalamnya terdapat
proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi untuk mengembangkan strategi dalam rangka
mengatasi ancaman dan upaya untuk merebut peluang. Dalam perencanaan strategik diperlukan
tahapan yang digunakan untuk menjalankan rencana strategi, antara lain adalah :

1. Tahapan pengumpulan data, yaitu terdiri dari data internal berupa kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness), data eksternal berupa peluang (opportunity) dan ancaman (threats)
dan termasuk data eksternal lingkungan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya,
demografis
2. Tahapan analisis data, dengan menentukan bobot masing-masing faktor dengan
membandingkan dengan faktor lain, menentukan rating dan menganalisis data internal
dengan menggunakan matrika IFAS dan EFAS.
3. Tahapan Pengambilan Keputusan, pada tahap ini digunakan untuk mengambil kesimpulan
dari hasil analisa yang telah dilakukan untuk membuat sebuah rencana strategi bagi
perusahaan.

Bauran Pemasaran Menurut Swastha (2005), “Bauran Pemasaran adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni produk,
struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.”Rismiati dan Suratno (2001:190)
mengartikan bauran pemasaran sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan sebagai
kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,
yakni produk, struktur harga, sistem distribusi, dan kegiatan promosi.

Adapun menurut Limakrisna dan Susilo (2012: 75) komunikasi pemasaran bertujuan memberikan
informasi, mendidik, dan sering membujuk pasar sasaran mengenai perilaku yang diinginkan. Kata
promosi sering digunakan secara spesifik dengan mengartikan komunikasi persuasif. Komunikasi
ini mewakili suara sebuah merek, didesain, dan disampaikan untuk menggaris bawahi tawaran
Anda dan ditentukan dari keputusan yang telah diambil berkaitan dengan produk, harga, dan
tempat. Berdasarkan konsep di atas, komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai bagian
dari pemasaran yakni proses penyebaran informasi terhadap khalayak bukan semata-mata
informasi mengenai apa yang hendak ditawarkan, namun juga nilai (value) yang ada di dalamnya,
bagaimana masyarakat bisa memahami informasi tersebut, tertarik untuk melakukan pembelian,
dan melakukan pembelian berulang.

Menurut Aaker (1997: 23) brand awareness merupakan salah satu dari dimensi ekuitas merek,
dimana ekuitas merek terdiri dari empat dimensi yakni: loyalitas merek (brand loyalty), kesadaran
merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association),
dan aset aset merek lainnya (paten, cap, saluran hubungan, dan lain-lain). Ekuitas merek menurut
Aaker (1997: 22) adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu 22
merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yang berusaha
melihat gambaran menyeluruh dari objek penelitian serta menginterpretasikan data dengan cara
memberi arti terhadap data yang diperoleh.

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif adalah fokus kajian penelitian atau pokok soal yang
hendak diteliti, mengandung penjelasan mengenai dimensidimensi apa yang menjadi pusat
perhatian dan hal yang kelak dibahas secara mendalam dan tuntas (Frisilia, 2016: 40). Berdasarkan
definisi tersebut, fokus penelitian ini peneliti adalah pada eksplorasi mendalam tentang strategi
komunikasi pemasaran Rumah Makan Mister Geprek dalam kontribusinya membentuk brand
awareness konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang ada di dalam bauran komunikasi
pemasaran meliputi delapan strategi, yakni: iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman,
hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran online dan media sosial, pemasaran mobile,
pemasaran langsung, dan penjualan personal.

Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) mendefinifikan bahwa dalam kegiatan analisis data
kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berikut adalah rincian
masing-masing :

2.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses terkumpulnya data di lokasi penelitian
dengan cara dokumentasi serta studi kepustakaan melalui penentuan strategi pengumpulan data
yang dirasa efisien dalam menentukan fokus serta pendalaman proses pengumpulan data
berikutnya.

2.2 Reduksi Data Reduksi data ialah proses penyeleksian, memusatkan perhatian pada
penyerderhanaan, pengabstrakan serta perubahan data “kasar” yang ada tercatat di lapangan.
Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk mempertajam, mengelompokkan, mengarahkan,
memilih yang tidak perlu serta mengorganisir suatu data dengan teknik yang sedemikian rupa
sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi.

2.3 Penyajian Data

Penyajian data merupakan bagian dari analisis yang bertujuan agar data atau informasi yang sudah
dikumpul bisa tersusun dalam satu rangkaian yang berkesinambungan. Dalam penelitian ini, data
yang telah direduksi dikemas dalam bentuk teks naratif, matriks dan gambar. Penyajian data
tersebut diusahakan untuk sesistematis mungkin supaya bisa dengan mudah dipahami hubungan
antar bagian dalam sebuah konteks yang utuh dan terikat satu sama lain. Dengan bentuk yang
berkesinambungan akan lebih memungkinkan bagi peneliti untuk membuat kesimpulan.

2.4 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan tersebut didasari pada fenomena dalam pola-pola hubungan antar fenomena.
Jika belum ditemukan hubungan yang terjadi antar fenomena, peneliti akan kembali lagi ke
lapangan untuk mengadakan klarifikasi melalui verifikasi data
Hasil dan Pembahasan

Proses pengambilan keptusan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan , strategi dan
kebijakan perusahaan.

1. Kekuatan ( Strength) Kekuatan

Produk :

• Produk yang disukai oleh semua kalangan


• Kemasan produk yang menarik
• Variasi produk yang unik namun tetap enak

Harga : Harga yang terjangkau

Promosi

• Biaya promosi yang sangat murah bahkan tidak mengeluarkan biaya


• Strategi promosi yang sangat efektif untuk menjangkau konsumen

Saluran distribusi

• Lokasi yang strategis sesuai dengan target pasar yang dinginkan


• Proses pembuatan yang mudah

2. Kelemahan (Weakness)

Produk

• Pesaing dengan jenis produk yang hampir sama


• Mudah di tiru oleh pesaing karena belum memiliki Hak Paten pada usahanya
• Jumlah SDM yang terbatas
• Kandungan minyak pada ayam geprek yang bisa menyebabkan kolesterol
• Bahan baku yang tidak tahan lama

Harga : Kondisi keuangan pada bisnis ini akan mengalami penurunan jika tidak menetapkan
strategi harga dengan baik
Promosi : Kurang inovasi dalam memperkenalkan produk pada calon konsumen lain yang
berada jauh dari lokasi

Saluran distribusi

• Tempat usaha yang terlalu sempit seingga tidak memungkinkan konsumen melakukan
“dine in”
• Kurang nyaman karena berada di depan minimarket
• Lokasi berada ditempat terbuka
4. Peluang ( Opportinities)
Produk
• Konsumsi olahan ayam di Indonesia setiap harinya terus bertambah seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
• Memungkinkan untuk melakukan peningkatan SDM dengan konsep business to
business
• Produk yang sudah dikenal banyak oleh kalangan mahasiswa memudahkan pemilik
untuk melakukan ekspansi
• Peningkatan pendapatan di daerah karawang memungkinkan bisnis ini terus eksis
• Bahan baku yang mudah didapat
• Kesempatan berwirausaha di Indonesia terbuka lebar
• Pertumbuhan pasar yang terus meningkat
• Kebijakan pemerintah yang mudah dalam membuka usaha ini

Harga

• Harga yang mampu bersaing dengan pesaing dengan variasi produk yang ditawarkan
• Modal sedikit

Promosi

• Menciptakan strategi e-wom dari pelanggan potensial

Saluran distribusi
• Membuka kedai dengan konsep unik sesuai dengan slogannya “ cara enak menikmati
ayam geprek yang unik “

5. Ancaman ( Threat )

Produk

• Pesaing dengan produk sejenis


• Ancaman produk pengganti jika ayam langka

Harga

• Harga ayam potong yang terus melonjak

Promosi

• Teknologi yang semakin berkembang akan berdampak pada paska pembelian terhadap
produk melalui e-promotin yang negative/ ulasan negative dari kosumen

Saluran distribusi

• Daerah yang rentan banjir

Komunikasi pemasaran berperan sangat penting dalam kegiatan pemasaran, karena melalui
komunikasi pemasaran maka akan dapat mendorong keinginan sesorang terhadap produk dimana
nantinya akan membuatnya membeli produk. Melalui strategi komunikasi pemasaran yang
terencana dengan baik, dengan anggaran yang tepat serta pemanfaatran media yang tepat maka
akan membuat komunikasi pemasaran berjalan sesuai strategi yang ada. Menurut Sutisna (2002)
komunikasi pemasaran ini merupakan usaha menyampaikan pesan ke khalayak sasaran tentang
produk yang dipasarkan.

Kesimpulan dan Saran

Strategi komunikasi pemasaran di rumah makan Ayam Geprek yang dilakukan menggunakan
tiga tahapan yaitu perencanaan komunikasi pemasaran terpadu, pelaksanaan komunikasi
pemasaran terpadu, dan evaluasi komunikasi pemasaran terpadu. Hasil evaluasi diketahui adanya
kendala yang terjadi ketika melaksanakan komunikasi pemasaran terpadu, kemampuan
mengeksekusi pekerjaan yang dilakukan karyawan, anggaran pemasaran, dan juga kurangnya
pengawasan. Keterbatasan penelitian adalah pada informan penelitian yang ditunjuk dari pihak
rumah makan Ayam Geprek kurang memberi keleluasaan pada peneliti untuk menggali informasi
yang lebih dalam lagi. Maka dari itu hendaknya pada penelitian yang akan datang perlu untuk bisa
mendapatkan informan yang banyak agar bisa mendapatkan informasi yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai