Anda di halaman 1dari 26

Laporan Akhir

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED


Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

BAB IV
PRA KONSEP PERENCANAAN

4.1 Perencanaan Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre


Dalam perencanaan ini diharapkan mendapatkan suatu hasil yang sesuai
dengan pembangunan baik dari segi mutu maupun dari segi waktu. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan seperti
permasalahan konsidisi eksisting, menyatukannya dengan kebutuhan gedung
baru.
A. ARSITEKTUR BANGUNAN
I. Umum

1 Arsitektur bangunan gedung yang dibangun di Kawasan Perencanaan


berlaku sama untuk semua peruntukan, yakni dengan
mempertimbangkan kaidah-kaidah estetika bentuk, karakteristik
arsitektur.
2 Persyaratan Arsitektur meliputi: persyaratan penampilan bangunan
gedung, persyaratan tata ruang dalam, persyaratan tata letak bangunan
yang mempertimbangkan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungannya.

Kondisi / bangunan
disekeliling site
perencanaan.

Dari kondisi site


diatas perencana
mulai mengolah :
1. Kebutuhan
Ruang.
2. Hubungan antar
Ruang.
3. Besaran Ruang

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

II.Persyaratan Penampilan Bangunan Gedung

1) Penampilan bangunan gedung.


KONSEP
KARAKTERISTIK

KONSEP
BANGUNAN

KONSEP
ESTETIKA
BENTUK

KONSEP
LINGKUNGAN

2) Bangunan gedung yang didirikan :


 Bangunan Youth Centre hendaknya mencerminkan sebuah
bangunan Modern yang Fungsinya, efisien, menarik dan tidak
berlebihan.
 Kreatifitas desain hendaknya tidak ditetapkan kepada kemewahan
gaya material, tetapi kepada kemampuan mengadakan antar fungsi
teknis dan fungsi sosial bangunan dan keharmonisan dengan
lingkungan.
 Biaya investasi, operasional, dan pemeliharaan bangunan
hendaknya diusahakan serendah mungkin dengan tetap
memperhatikan kelayakan fungsional Bangunan Youth Centre.
 Bangunan Youth Centre hendaknya dapat menunjang dan
meningkatkan Efektifitas dan kreatifitas Pemuda.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

III. Persyaratan Tata Ruang Dalam

1 Tata ruang-dalam harus mempertimbangkan fungsi ruang, arsitektur


bangunan gedung, dan keandalan bangunan gedung.
2. Pertimbangan fungsi ruang diwujudkan dalam efisiensi dan efektivitas
penggunaan ruang arsitektur bangunan gedung diwujudkan dalam
pemenuhan tata ruang dalam terhadap kaidah – kaidah arsitektur
bangunan gedung secara keseluruhan dan keandalan bangunan
gedung diwujudkan dalam pemenuhan persyaratan keselamatan,
kesehatan kenyamanan dan kemudahan.
4. Tata Ruang – Dalam Terhadap Keandalan Bangunan Gedung.

Pengembangan dan
perubahan ruang dapat
dilakukan sesuai dengan
fungsi dan kebutuhan ruang
sepanjang tidak melanggar
KDB dan KLB.

2000
500 500 500 500

Tata Ruang Dalam


WC
Gudang
bangunan
350

350

Ruang
Minat & Bakat
700

Balai Pemuda
900
350

350
200

500 500 500 500


2000

DENAH LANTAI SATU


SKALA 1:100

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

a. Perluasan bangunan gedung sebaiknya terpisah secara struktural,


untuk mencegah kerusakan struktur akibat sambungan struktur lama
dan struktur baru yang tidak monoton.

b. Untuk mengantisipasi keamanan struktur, maka pada saat awal


pembuatan bangunan gedung, sudah dipikirkan bentuk perluasan
yang memungkinkan di masa mendatang, terutama terhadap
jarak bangunan gedung dengan batas lahan dan bangunan
tetangga.

c. Bangunan Gedung

 Tata ruang-dalam bangunan gedung harus dilengkapi


dengan sarana dan prasarana penunjang, untuk menjaga
dan menjamin keselamatan, kesehatan, kemudahan dan
kenyamanan pengguna bangunan gedung.
 Sarana dan prasarana penunjang harus menjamin
pemanfaatan bangunan gedung tersebut serta tidak
mengganggu bangunan gedung lain dan lingkungan
sekitarnya.
 Tata ruang-dalam harus memperhatikan penggunaan bahan
bangunan yang dipakai agar tidak membahayakan kesehatan
manusia (mengandung zat-zat kimia, berkembangbiaknya
penyakit, dsb).
 Ruang-ruang di dalam bangunan gedung harus cukup
mendapat penerangan dan penghawaan alami yang cukup
dan memenuhi persyaratan kesehatan.
 Tata ruang-dalam bangunan gedung harus direncanakan dan
dirancang sebaik-baiknya sehingga menjamin fungsi bangunan
juga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh semua orang,
termasuk penyandang cacat dan lanjut usia.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

 Tata ruang-dalam bangunan gedung harus memperhatikan


persyaratan struktur utama yang tahan terhadap gempa,
penurunan pondasi, angin, serangan serangga perusak, dan
sebagainya.

Puskesmas
Pembant u

Jalan Lingkung

Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah


Warga Warga Warga Warga Warga

SITE PLAN
SKALA : NTS

Konsep Awal denah penataan ruang

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

B. TATA LETAK BANGUNAN


1. Tata letak bangunan dalam suatu peruntukan mengikuti persyaratan:

a. Tata letak bangunan gedung pada tiap peruntukan tidak boleh


mengganggu keseimbangan lingkungan, fungsi lindung kawasan,
dan/atau fungsi prasarana dan sarana umum yang bersangkutan.
b. Deretan bangunan gedung dalam satu blok tidak boleh
bergandengan hingga lebih dari 60 m, setiap 60 m panjang blok
bangunan harus dipisahkan dengan jalan darurat sebagai akses
penyelamatan.
c. Orientasi
Tata
Bangunan
Gedung
Terhadap
Topografi,
Orientasi
Matahari,
Arah
Angin,
Bentuk
Jalan,
Ruang
terbuka
dan
Elemen-Elemen Alam dan Buatan Lain yang Membentuknya

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

Kriteria Perancanga n Arsitektur


Kriteria perancangan arsitektur bangunan minimal menggunakan
beberapa tolak ukur antara lain: Bahan bangunan, modul bangunan,
kesesuaian, kombinasi dan variasi secara rinci dijelaskan sebagai
berikut:
a. Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan komponen-komponen pembentuk


bangunan. Penggabungan dari bahan bangunan akan mewujudkan
karakter dari arsitektur yang diinginkan. Pengolahan berbagai
bahan bangunan, komponen dan elemen konstruksi memerlukan
suatu “sistem” yang mengkoordinasikan ukuran, bentuk, bahan
dan sistem sambungan, sehingga sistem konstruksi tersebut dapat
terintegrasi apabila dilakukan komponenisasi, ini berarti
keberhasilan upaya sistematisasi sangat dipengaruhi oleh
koordinasi komponen secara keseluruhan.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

c. Modul Bangunan Modul merupakan satuan ukuran terkecil dari


setiap komponen pembentuk bangunan gedung. Melalui
pendekatan modular dimensi yang diinginkan akan mudah
diperoleh dan mencapaian efisiensi. Pengembangan desain
bangunan gedung memerlukan penerapan prinsip-prinsip
koordinasi modular yang berfungsi mengatur perencanaan dan
mengontrol setiap dimensi komponen, sehingga menghasilkan
susunan.

2000
500 500 500 500
350

350
700
900
350

350
200

Pondasi Bat u Kali

500 500 500 500


2000

C. KEHANDALAN BANGUNAN
Persyaratan kehandalan bangunan mengacu kepada Undang-undang
Bangunan Gedung Nomor 28 tahun 2002, yang berisikan antara lain
sebagai berikut:
A. Keselamatan Bangunan Gedung.
Rancangan bangunan yang mempertimbangkan keselamatan
bangunan dan pengguna bangunan bertujuan untuk:
a. Menjamin kemampuan bangunan gedung untuk mendukung

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam


mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya
petir
b. Menjamin kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil
dan kokoh dalam mendukung beban muatan.
c. Menjamin kemampuan bangunan gedung untuk melalukan
pengamanan terhadap bahaya kebakaran melalui sistem
proteksi pasif dan at puan struktur bangunan gedung yang
stabil dan kokoh sampai dengan kondisi pembebanan
maksimun dalam mendukung beban muatan hidup dan
beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu
kemampuan untuk mendukung beban muatan yang timbul
akibat perilaku alam.
d. Besarnya beban muatan dihitung berdasarkan fungsi
bangunan gedung pada kondisi pembebanan maksimum dan
variasi pembebanan agar bila terjadi keruntuhan pengguna
bangunan gedung masih dapat menyelamatkan diri.
e. Bangunan gedung harus dilengkapi dengan sistem proteksi
pasif dan aktif.

B. Kesehatan Bangunan Gedung.


Rancangan bangunan yang mempertimbangkan kesehatan
pengguna bangunan bertujuan untuk:
a) Menjamin kebutuhan sirkulasi dan pertukaran udara yang
harus disediakan pada bangunan gedung melalui bukaan
dan atau ventilasi alami dan atau ventilasi buatan.
b) Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan bangunan pelayanan umum lainnya harus
mempunyai bukaan untuk ventilasi alami.
c) Sistem pencahayaan merupakan kebutuhan
pencahayaan yang harus disediakan pada bangunan
gedung melalui pencahayaan alami dan atau pencahayan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

buatan, termasuk pencahayaan darurat.


d) Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan kesehatan,
pendidikan, dan bangunan pelayanan umum lainnya harus
mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.

e) Sistem sanitasi merupakan kebutuhan sanitasi yang harus


disediakan di dalam dan di luar bangunan gedung untuk
memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan
atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air
hujan.

C. Kenyamanan Bangunan Gedung


Rancangan bangunan yang mempertimbangkan kenyamanan
pengguna bangunan bertujuan untuk:
1 Merupakan kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar
ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat
getaran dan tingkat kebisingan.

2 Kenyamanan ruang gerak merupakan tingkat kenyamanan


yang diperoleh dari dimensi ruang dan tata letak ruang yang
memberikan kenyamanan bergerak dalam ruang.

3 Kenyamanan hubungan antar ruang merupakan tingkat


kenyamanan yang diperoleh dari tata letak ruang dan
sirkulasi antar ruang dalam bangunan gedung untuk
terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

4 Kenyamanan kondisi udara dalam ruang merupakan tingkat


kenyamanan yang diperoleh dari temperatur dan
kelembaban di dalam ruang untuk terselenggaranya fungsi
bangunan gedung.

5 Kenyamanan pandangan merupakan kondisi dimana hak


pribadi orang dalam melaksanakan kegiatan di dalam
bangunan gedungnya tidak terganggu dari bangunan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

gedung lain disekitarnya.

6 Kenyamanan tingkat getaran dan kebisingan merupakan


tingkat kenyamanan yang ditentukan oleh suatu keadaan
yang tidak mengakibatkan pengguna dan fungsi bangunan
gedung terganggu oleh getaran dan atau kebisingan yang
timbul baik dari dalam bangunan gedung maupun
lingkungannya.

7. Sistem sanitasi pada bangunan gedung dan lingkungannya


harus dipasang sehingga mudah dalam pengoperasian dan
pemeliharaannya, tidak membahayakan serta tidak
mengganggu lingkungan.
8. Penggunaan bahan bangunan gedung harus aman bagi
kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

D. PEMANFAATAN LAHAN
1. KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)

a. Persyaratan kepadatan dan ketinggian bangunan meliputi


koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan,
dan ketinggian bangunan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan untuk lokasi yang bersangkutan.
b. Persyaratan jumlah lantai maksimum bangunan gedung
atau bagian bangunan gedung yang dibangun di bawah
permukaan tanah harus mempertimbangkan keamanan,
kesehatan, dan daya dukung lingkungan yang
dipersyaratkan.
c. Bangunan gedung tidak boleh melebihi ketentuan
maksimum kepadatan dan ketinggian yang ditetapkan
pada lokasi yang bersangkutan.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

Persyaratan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


Setiap bangunan gedung yang dibangun dan dimanfaatkan
harus memenuhi kepadatan bangunan yang diatur dalam
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sesuai yang ditetapkan ;
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ditentukan atas dasar
kepentingan pelestarian lingkungan/ resapan air permukaan
tanah dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran,
kepentingan ekonomi, fungsi peruntukan, fungsi bangunan,
keselamatan dan kenyamanan bangunan.

b. Ketentuan besarnya KDB disesuaikan dengan Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW) atau yang diatur dalam Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (ZR) untuk lokasi yang
sudah mempunyai, atau sesuai dengan ketentuan
peraturan yang telah ada.
c. Setiap bangunan umum apabila tidak ditentukan lain,
ditentukan KDB maksimum 60%.
2. KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) ditentukan atas dasar
kepentingan pelestarian lingkungan/ resapan air permukaan
tanah dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran,
kepentingan ekonomi, fungsi peruntukan, fungsi bangunan,
keselamatan dan kenyamanan bangunan, keselamatan dan
kenyamanan umum; Ketentuan besarnya KDB disesuaikan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau yang
diatur dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan untuk
lokasi yang sudah mempunyai, atau sesuai dengan ketentuan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

peraturan yang telah ada.

3. KETINGGIAN BANGUNAN
Persyaratan ketinggian bangunan
Persyaratan ketinggian bangunan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Ketinggian Bangunan ditentukan sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah yang telah ditetapkan;
b. Untuk masing-masing lokasi yang belum dibuat tata
ruangnya, ketinggian maksimum bangunan ditetapkan
dengan mempertimbangkan lebar jalan, fungsi
bangunan, keselamatan bangunan, serta keserasian
dengan lingkungannya.
c. Ketinggian bangunan deret maksimum 9 (sembilan)
lantai dan selebihnya harus berjarak dengan persil
tetangga.
d. Pengkajian Kekuatan struktur bangunan gedung harus
memenuhi persyaratan bangunan di kawasan rawan
bencana geologis. Persyaratan struktur bangunan
gedung harus mengikuti peraturan tata bangunan dan
lingkungan serta standar-standar yang berlaku di
Indonesia.

4. GARIS SEMPADAN
Persyaratan Garis Sempadan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
 Garis sempadan pagar terluar yang berbatasan dengan
jalan ditentukan berhimpit dengan batas terluar daerah
milik jalan;

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

 Garis pagar disudut persimpangan jalan ditentukan


dengan serongan/lengkungan atas dasar fungsi dan
peranan jalan.
 Tinggi pagar yang berbatasan dengan jalan ditentukan
maksimum 1,2 meter dari permukaan halaman kompleks
pusat pemerintahan/ tratoar dengan bentuk transparan
atau tembus pandang.
 Garis sempadan jalan masuk kekapling bilamana tidak
ditentukan lain adalah berhimpit dengan batas terluar
garis pagar.

5. PERSYARATAN JARAK BEBAS BANGUNAN


Persyaratan jarak bebas bangunan gedung meliputi:
 Garis sempadan bangunan gedung dengan as jalan,
tepi sungai, tepi kolam
 Jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas
persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman
yang diizinkan pada lokasi yang bersangkutan.

F. UTILITAS
1. Jaringan Air bersih
Persyaratan sistem jaringan air bersih dapat dijelaskan sebagai
berikut:
 Jenis, mutu, sifat bahan, dan peralatan instalasi air
minum harus memenuhi standar dan ketentuan teknis
yang berlaku;
 Pemilihan sistem dan penempatan instalasi air minum
harus disesuaikan dan aman terhadap sistem lingkungan,
bangunan-bangunan lain, bagian-bagian lain dari
bangunan dan instalasi –instalasi lain sehingga tidak
saling membahayakan, mengganggu, dan merugikan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

serta memudahkan pengamanan dan pemeliharaan.


 Pengadaan sumber air minum diambil dari PDAM atau
dari sumber yang dibenarkan secara resmi oleh yang
berwenang.

2. Jaringan Air Hujan


Persyaratan sistem jaringan air hujan (Draniase) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Pada dasarnya air hujan harus dibuang atau dialirkan
kesaluran umum kota.
b) Jika tidak mungkin, berhubungan belum tersedianya
saluran umum kota ataupun sebab-sebab lain yang
dapat diterima oleh yang berwenang, maka
pembuangan air hujan harus dilakukan melalui proses
peresapan ataupun cara- cara lain yang tidak
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

3. Saluran air hujan:


 Dalam tiap-tiap perkarangan harus dibuat saluran
pembuangan air hujan.
 Saluran tersebut diatas harus mempunyai ukuran yang
cukup besar dan kemiringannya yang cukup untuk
mengalirkan saluran air hujan dengan baik.
 Air hujan yang jatuh diatas atap harus segera disalurkan
kesaluran atas permukaan tanah dengan pipa-pipa atau
saluran pasangan terbuka.
 Saluran harus dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

4. Jaringan Air Kotor


Persyaratan sistem jaringan air kotor dapat dijelaskan sebagai
berikut:
 Semua air kotor yang asalnya dari dapur, kamar mandi,
WC, dan tempat cuci, pembuangannya harus melalui
pipa-pipa tertutup dan sesuai dari ketentuan dari
peraturan yang berlaku;
 Pembuangan air kotor dapat dialirkan kesaluran umum
kawasan;
 Jika tidak mungkin, berhubungan belum tersedia saluran
umum kota ataupun sebab-sebab lain yang dapat diterima
oleh yang berwenang, maka pembuangan air hujan harus
dilakukan melalui proses peresapan ataupun cara-cara lain
yang ditentukan oleh Dinas terkait.
 Letak sumur-sumur peresapan berjarak minimal 10
(sepuluh) meter dari sumber air minum/ bersih terdekat dan
atau tidak berada dibagian atas kemiringan tanah terhadap
letak sumber air minum/ bersih , sepanjang tidak ada
ketentuan lain yang diisyaratkan/ diakibatkan oleh suatu
kondisi tanah.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

5. Tempat Pembuangan Sampah


 Persyaratan Tempat Pembuangan Sampah dapat dijelaskan
sebagai berikut.
 Setiap pembuangan baru/ atau perluasan suatu bangunan
yang diperuntukkan sebagai tempat kediaman diharuskan
melengkapi dengan tempat/ kotak/ lobang pembuangan
sampah yang ditempatkan dan dibuatkan sedimikian rupa
sehingga kesehatan umum terjamin.
 Dalam hal pada lingkungan didaerah perkotaan yang
merupakan kotak-kotak sampah induk, maka sampah dapat
ditampung untuk diangkut oleh petugas Dinas terkait.

G . K E LE N G K A PA N PR A SA R A N A D A N SA R A N A
Persyaratan Kelengkapan Prasarana dan Sarana dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Setiap bangunan harus memiliki sarana dan prasarana
bangunan yang mencukupi agar dapat terselenggaranya fungsi
bangunan yang telah ditetapkan;

2. Setiap bangunan umum minimal harus memilki kelengkapan


sarana dan prasarana bangunan yang memadai, yang
meliputi:

 Sarana pencegahan dan penanggulangan terhadap


bahaya kebakaran;
 Tempat parkir;
 Fasilitas bagi penyandang cacat sesuai ketentuan
dalam keputusan Menteri PU No. 468/ KPTS/ 1998
tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada
bangunan umum dan lingkungan;
 Fasilitas bagi anak-anak dan lanjut usia;
 Toilet umum, dan tempat sampah. Sarana
penyelamatan yang memadai dan sesuai dengan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

standar teknis.
H . K ON SO LI D A S I TA N A H K A W A SA N P ER E N C A N A A N
Konsepsi Umum.
 Konsolidasi tanah di kawasan perencanaan merupakan
suatu model pembangunan yang berkaitan dengan masalah
kebijaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan jalan dan
prasarana umum lainnya sesuai dengan potensi yang
kemungkinan berkembang.
 Konsolidasi tanah di kawasan perencanaan merupakan
suatu model pembangunan yang mengatur semua bentuk
tanah yang semula terpecah- pecah dan dengan bentuk yang
tidak teratur menjadi tanah-tanah yang bentuknya dan tata
letaknya teratur, melalui : Penggeseran
Letak,Penggabungan, Pemecahahan, Penukaran, Penataan
Letak, Penghapusan dan Pengubahan Dan disempurnakan
dengan adanya pembangunan fasilitas umum seperti jalan, jalur
hijau dan sebagainya sehingga menghasilkan pemanfaatan tanah
yang lebih baik (ekonomis) dan memenuhi berbagai persyaratan.
 Konsolidasi tanah kawasan perencanaan merupakan kegiatan
yang terpadu (lintas sektoral) yang dikoordinir oleh instansi
Agraria (cq. Direktorat Land Reform, Direktorat Jenderal Agraria,
Departemen Dalam Negeri).
 Dalam pelaksanaan konsolidasi tanah kawasan perencanaan,
pada prinsipnya semua penyediaan tanah untuk kepentingan
prasarana umum di lokasi yang dikonsolidasi dan biaya
konstruksi jalan serta biaya operasionalnya ditanggung oleh
pemilik tanah di wilayah konsolidasi.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

4.2.PRA KONSEP PERENCANAAN


Tahapan ini perencana mulai menyusun tahap konsep pra rencana,

mengumpulkan, menganalisa berbagai kebutuhan pengunajasa. Kondisi

bangunan telah ada dan terdapat beberapa revisi ruang dalam dan

penambahan ruang pada bagian belakang bangunan.

4.3 KONSEP ARSITEKTUR


Konsep arsitektural penataan bangunan dan ruang akan mengacu kepada

 Aman, keamanan merupakan faktor penting dalam


mempertimbangkan perencanaan Bangunan, baik keamanan bangunan
secara fisik, maupun non fisik. Yang mencakup keamanan fisik adalah
bangunan dapat berdiri kuat dan kokoh, dengan pertimbangan struktur
dan konstruksinya, juga bagaimana keamanan terhadap kebakaran,
bahan bahan yang dipilih harus memenuhi terhadap fire rate apabila
terjadi kebakaran.

 Sehat/higienis, faktor kesehatan merupakan faktor yang


sangat penting untuk diperhatikan. Faktor desain bangunan sangat
berpengaruh pada kondisi kesehatan disini antara lain ;

 kedalam bangunan, dan sistem pembuangan air


kotor keluar bangunan harus dapat berlangsung dengan lancar.
Apabila penyediaan air bersih kurang, dan pembuangan air kotor
terhambat, maka kotoran akan sulit dibuang sehingga akan
membawa bibit-bibit penyakit, selain suasana bau yang tidak sedap.

 Kenyamanan termal, kenyamanan termal


mencakup suhu, kelembaban dan sirkulasi udara. Kondisi
kenyamanan termal yang baik, selain berpengaruh kepada jasmani,
juga berpengaruh kepada kejiwaan. Keadaan ruang panas yang
panas, lembab, tanpa ventilasi yang memadai menghambat sirkulasi
udara, sehingga penghuni kurang menghirup udara segar, dan dapat
terkena penyakit. Selain itu, kelembaban, suhu yang tinggi dengan
sirkulasi yang kurang, membuat ruangan terasa sumpek dan

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

menekan. Hal ini akan merangsang emosi prilaku agresif. Karena itu
dalam perancangan bangunan ini akan memperhatikan faktor-faktor
bukaan dan ventilasi agar sirkulasi udara berjalan lancar.


kebutuhan akan cahaya,
baik alami maupun buatan
berbeda-beda, sesuai
dengan jenis kegiatan yang
dilakukan. Cahaya dalam
suatu ruangan bukan
semata-mata untuk
kebutuhan penerangan.

 Manusiawi, apabila faktor kesehatan


berpengaruh pada kondisi fisik, hal manusiawi/kenyamanan dapat
berpengaruh pada kondisi mental dan psikologis penghuni dalam
menghadapi keadaan dan lingkungannya. Faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam mencapai kenyamanan adalah faktor manusia
sebagai penghuni, yang dalam hal ini mencakup

a) Dimensi, dimensi ruang perlu diperhatikan, karena


kenyamanan dalam ruang ditentukan oleh dimensi ruang yang
harus disesuaikan dengan penggunaannya.

b) Warna, warna dapat menciptakan suasana dan makna pada


ruangan. Selain itu warna dapat menciptakan kesan proporsi
dan dimensi ruang. Warna dinding gelap membuat ruangan
terasa kecil dan menekan, apabila dinding belakang terang,
dan yang lain gelap akan menimbulkan kesan ruang panjang.
Warna memiliki kekuatan yang mempengaruhi kondisi fisik dan
psikologis penghuni. American correctional Association (ACA),
merekomendasikan penggunaan warna-warna terang, karena
studi membuktikan respon positif penghuni terhadap warna-

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

warna terang dan cerah. Warna terang, akan melahirkan citra


baru bangunan yang cerah, ceria, mengurangi kesan formal.

a) Pemeliharaan mudah, kemudahan dalam pemeliharaan


sangat mutlak dibutuhkan, mempunyai umur dan daya tahan
panjang, sehingga penghuni tidak terlalu banyak terganggu
maupun mengganggu sarana fisik yang ada, disamping itu
dapat mengurangi beban perawatan rutin. Hal ini akan
diwujudkan dalam sistem utilitas yang sederhana dan mudah
dalam perawatannya.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

4.4. KONSEP STRUKTUR


Konsep struktur terintegrasi dengan konsep arsitektural, mekanikal, elektrikal
dan lingkungan termasuk, kondisi tanah permukaan dan tanah dalam. Konsep
struktur memperhatikan persyaratan-persyaratan :
 Peraturan Muatan Indonesia
 Pengaruh beban sendiri
 Pengaruh beban hidup
 Pengaruh beban lateral (antara lain angin, gempa)
 Memperhatikan kondisi ekstrim berkaitan dengan persyaratan keamanan
dan evakuasi dimana daerah-daerah jalur evakuasi aman dari
kemungkinan keruntuhan.
Keandalan struktur

 Memperhatikan pelaksanaan bagian-bagian struktur dikaitkan dengan


peningkatan angka keamanan struktur yang diperlukan untuk
memperoleh keandalan struktur.
 Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap keandalan struktur
 Mempertimbangkan penggunaan material baru atau sistem struktur baru
yang praktis.Kemudahan konstruksi dan toleransi
 Dalam perencanaan struktur kami selaku konsultan akan memberikan
pengarahan metoda konstruksi, khususnya dimana metoda konstruksi
akan mempengaruhi kelakuan/prilaku struktur.
Dalam pemilihan struktur akan menghindari bagian-bagian yang sulit
untukdilaksanakan atau sangat sulit untuk ditrapkan quality control yang
memadai.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

4.5 MEKANIKAL DAN ELETRIKAL


Konsep mekanikal dan elektrikal akan dipadukan dengan konsep arsitektur
dan struktur dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Persyaratan fungsional, yaitu memenuhi fungsi secara baik tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
 Effisiensi dalam pembangunan dan pemakaian
 Sejauh mungkin menggunakan produk dalam negeri
 Sistem akan menganut azas penghematan energi dan mudah dalam
pemeliharaan
 Pengoperasian sistem akan menjamin keandalan dan ketersedian suku
cadang termasuk purna jual.

Merencanakan
Konsep
pembuangan
limbah, air bersih
dan kotor.

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

 Persyaratan teknis, yaitu dalam perancangan rinci akan berpedoman


kepada
» Plumbing Indonesia,
» ASHRAE
» Petunjuk dan ketentuan mengenai pencegahan dan

penanggulangan bahaya kebakaran yang diterbitkan oleh Departemen


PU.
» Peraturan Umum Instalasi Listrik
» Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir
» Pemakaian bahan-bahan produk dalam negeri yang telah
mendapatkan Standar Industri Indonesia (SII).

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

System Instalasi Mekanikal


Semua system instalasi yang terpasang dirancang secara terpadu dan
dikoordinasikan dengan team teknis dan Pemberi Tugas, Sistem-sistem
tersebut adalah :
a) Instalasi plumbing
- Kebutuhan air bersih untuk minum, wastafel, toilet, mandi dan
cuci.
- Kebutuhan air untuk menyiram tanaman
- Sumber dan mutu air bersih
b) Sumber dan mutu air bersih
- Sumber air bersih ditentukan berdasarkan kebutuhan air bersih
termasuk pada waktu kejadian kebakaran, yaitu diambil dari
instalsi PDAM yang ada dan sumur dalam
- Mutu air bersih disesuaikan dengan standar PDAM

IV - 1
Laporan Akhir
Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan DED
Pusat Kegiatan Pemuda/ Remaja Youth Centre

c) Tangki tandon
Besarnya tangki tandon utama dan tangki distribusi ditentukan
berdasarkan :
- Air bersih
- Pemadam kebakaran
- Penyiraman tanaman
- Instalasi sistem hydrant
d) Pompa air dari tangki ke tangki distribusi
Kapasitas dan jenis pompa ditentukan paling efektip dan hemat
energi
e) Pengolahan sewage dan drainase
- Sistem pengolahan akan mempertimbangkan septik tank apabila
kondisi tanah memungkinan.
Sistem air hujan, dialirkan ke daerah yang rendah dan di rembeskan dengan
memberikan pengaman-pengaman pada lobang-lobang yang melewati jalur
bangunan dan area dalam.

IV - 1

Anda mungkin juga menyukai