Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan dan pembinaan kesehatan pada masyarakat, telah
dibangun Puskemas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Pembangunan kesehatan berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014, bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Sesuai dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, Puskemas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Dengan adanya Puskesmas diharapkan seluruh masyarakat dengan mudah
mendapatkan pelayanan yang berkualitas, komprehensif dan berkesinambungan di
wilayahnya masing-masing secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang
sehat.
Puskesmas yang memberikan pelayanan prima (service excellence) adalah Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan yang secara konsisten memenuhi kebutuhan (needs)
pasien atau masyarakat dan bahkan dapat melampaui keinginan dan kebutuhan atau
ekspektasi (wants and demands) masyarakat sebagai pengguna. Pelayanan prima dalam
pelayanan kesehatan merupakan kombinasi dari pemberian pelayanan yang luar biasa dalam
segi klinis (layanan profesional) dan pendekatan personal. Peningkatan pelayanan klinis
dapat dicapai dengan penguatan kompetensi fasilitas kesehatan dari segi fisik fasilitas
maupun pengetahuan dan keterampilan teknis tenaga kesehatan. Sedangkan peningkatan
pelayanan personal tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang komunikasi
interpersonal dan intrapersonal namun perlu kesungguhan dalam mengasahnya agar
memberikan pengalaman yang baik bagi masyarakat ketika mendapatkan pelayanan
kesehatan. (Puskesmas Melayani Sepenuh Hati, 2019).
Puskesmas berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama harus diselenggarakan untuk pencapaian
Standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan, Program Indonesia Sehat, kinerja
Puskesmas dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional. UKM tingkat pertama
sebagaimana dimaksud meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKP tingkat pertama
sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter layanan primer, serta
Tenaga Kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kesehatan UKP tingkat pertama terdiri atas
pelayanan rawat jalan (kunjungan sehat maupun kunjungan sakit), pelayanan gawat darurat,
(pelayanan persalinan normal), dan perawatan di rumah (home care).
Puskesmas dalam memberikan pelayanan UKM dan UKP harus menyelenggarakan
kegiatan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat, pelayanan laboratorium dan kunjungan keluarga.
Puskesmas dalam penyelenggaraan manajemen Puskesmas sesuai dengan Permenkes
Nomor 44 Tahun 2016, agar dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana
kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana
tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5
(lima) tahunan maupun rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota harus juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu
(evidence based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah
penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun,
kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan
melalui penilaian kinerja Puskesmas.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang efektif, efisien dan akuntabel dalam
penyelenggaraannya