Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TUGAS AKHIR

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH


PRACETAK

Oleh :

MUHAMMAD ASRUL ANSAR

D 111 10 258

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2016
UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH
PRACETAK

EXPERIMENTAL TEST OF THE STRENGTH OF DRAINAGE TYPE U-DITCH


PRECAST

Muhammad Asrul Ansar, Rudy Djamaluddin, Rita Irmawaty


Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar

Alamat Korespondensi
Muhammad Asrul Ansar
Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Hasanuddin Gowa, 92133
HP : 0811403453
Email : muhammadasrul0@gmail.com

1
UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH
PRACETAK

EXPERIMENTAL TEST OF THE STRENGTH OF DRAINAGE TYPE U-DITCH


PRECAST
Muhammad Asrul Ansar1, Rudy Djamaluddin 2, Rita Irmawaty 2

ABSTRAK
Di Indonesia, pengerjaan infrastruktur drainase juga sudah mulai menggunakan teknologi beton pracetak
tipe U-Ditch. Namun masih dengan desain yang beragam. Hal ini dikarenakan belum adanya standar baku
proses desain dan konstruksi untuk beton pracetak U-Ditch di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kualitas U-Ditch dengan menganalisis hubungan beban dan lendutan dan juga menganalisa
kapasitas momen lentur dari beberapa produk U-Ditch dengan desain yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan terhadap U-Ditch pracetak Indonesia, produk Lokal #1 dan Lokal #2, serta
produk YMJ dari Jepang sebagai pembanding. Masing-masing produk memiliki desain dan dimensi yang
berbeda-beda dengan berat per m’ masing-masing 540.00 kg untuk produk Lokal #1, 464.40 kg untuk
produk Lokal #2, dan 429.12 kg untuk produk YMJ. Pengujian dilakukan dengan metode pembebanan tipe B.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara rata-rata, kapasitas momen lentur per berat (ton) per m’ dari
beton pracetak U-Ditch produk Lokal #1, Lokal #2 dan YMJ adalah sebesar 11.74 kN.m, 7.00 kN.m, dan
16.41 kN.m. Dibandingkan dengan U-Ditch produk YMJ, masing-masing hanya memiliki kapasitas momen
lentur per berat (ton) per m’ sebesar 72% untuk Lokal #1 dan 43% untuk U-Ditch Lokal #2.

Kata Kunci : U-Ditch, Beton Pracetak, Kapasitas Momen Lentur

ABSTRACT
In Indonesia, the drainage infrastructure has begun using the technology of precast U-Ditch. But there
are many of designs. This is due to there is no standard design and construction process for precast U-Ditch
in Indonesia. This research aims to identify the quality of U-Ditch by analyzing the relationship load and
bending, and also to analyze the capacity of elastic moment of some products U-Ditch with different design.
The research using precast U-Ditch Indonesia, local products #1 and local #2, and products from Japan
as a comparison YMJ. Each product has different design and dimensions with the weight per m' respective
540.00 kg for Local product #1, 464.40 kg for Local product #2, and 429.12 kg for YMJ. Testing is done by
the method of loading type B.
The test results show that on average, the capacity of elastic moment per weight (tons) per m' of precast
concrete U-Ditch products local #1, local #2 and YMJ is amounted to 11.74 kN.m, 7.00 kN.m, and 15 kN.m.
Compared to U-Ditch YMJ products, each only has a capacity of elastic moment per weight (tons) per m'
amounting to 72% for local #1 and 43% for U-Ditch local #2.

Keywords : U-Ditch, Precast Concrete, Capacity of Elastic Moment

1
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
2
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin

2
PENDAHULUAN Sistem penulangan, (c) Posisi strain gauge, (d)
Latar Belakang Posisi LVDT
Di Indonesia, teknologi beton pracetak telah
banyak diaplikasikan pada berbagai jenis pekerjaan 70 800 70 70 800 70

konstruksi. Bahkan sudah diaplikasikan sampai


pada pengerjaan infrastruktur drainase. Dengan
didukung oleh perusahaan spesialis beton pracetak

810

810
100 100

900

900

900

900
dalam negeri, pengerjaan infrastruktur drainase di
Indonesia juga sudah mulai menggunakan teknologi

270

270
beton pracetak tipe U-Ditch.

90

90
Masing-masing precaster lokal dalam negeri
600 600 1000 1000
memproduksi beton pracetak U-Ditch dengan 940 940

(a) Tampak Depan (a) Tampak Depan (b) Tampak Samping(b) Tampak Samping
desain yang berbeda. Hal ini disebabkan karena (a) Dimensi penampang
belum adanya sistem standardisasi proses desain
dan konstruksi yang baku untuk sistem saluran U- 70 800 70 50 150 150 150 150 150 150 50

D 8 - 150
Ditch di Indonesia. Sementara di beberapa negara
150

150
30
D 8 - 150

maju seperti Jepang, standar yang baku telah 150

150
D 8 - 150 D 10 - 300
150 D 8 - 150

150
dikembangkan untuk menjamin kualitas produk dan
150

150
konstruksi sehingga penggunaan U-Ditch pracetak
150

150
D 8

30
telah menjadi standar konstruksi saluran drainase.

30
D 10 - 300
136

136
Melihat permasalahan tersebut maka 62 150 150 150 150 150 128 58 300 300 300 42

(a) Tampak Depan (b) Tampak Samping


timbullah pemikiran untuk melakukan penelitian (b) Sistem penulangan
guna mengidentifikasi kualitas beton pracetak U- 360 LVDT2 LVDT2R LVDT2L

Ditch lokal dalam negeri dengan produk U-DitchC2o


70

170

LVDT1L LVDT1R LVDT1


Jepang sebagai pembandingnya. C1 C2i
C3i
C4i C4o
C1
470

150
LVDT3 LVDT3R LVDT3L

C2o C2i
Tujuan Penelitian
940

C5i C5o
300

C3i
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah C3o LVDT4
C4i C5i LVDT4R LVDT4L
150

sebagai berikut : C5o


70

1. Menganalisa/mengevaluasi hubungan antara (a) Metode Pembebanan Tipe A 470


(b) Metode Pembebanan Tipe B
(a) Metode Pembebanan Tipe A
beban dan lendutan pada beton pracetak U- (c) Posisi strain gauge
Ditch.
2. Mengetahui kapasitas momen lentur dari beton DL1 DL1 DR1 DR 1

pracetak U-Ditch.
DL2 DL2 DR2 DR2
DBL DBC DBR

METODOLOGI PENELITIAN DL3 DL3 DR3 DR3


Penelitian ini dilakukan dengan metode
eksperimental di Laboratorium Riset Rekayasa dan
Perkuatan Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas (b) Metode Pembebanan Tipe B (d) Posisi LVDT
Teknik Universitas Hasanuddin Gowa. Ket : Satuan dalam mm
Benda Uji Gambar 1. Benda uji U-Ditch Lokal #1
Penelitian ini dilakukan dengan (tanpa skala)
menggunakan 8 sampel U-Ditch. Yang mana 3
sampel merupakan U-Ditch produk Lokal #1, 2 2. U-Ditch Lokal #2
sampel U-Ditch Lokal #2 dan 3 sampel U-Ditch Gambar 2 menunjukkan benda uji U-Ditch
produk YMJ. Lokal #2 berupa (a) Dimensi penampang, (b)
1. U-Ditch Lokal #1 Sistem penulangan, (c) Posisi strain gauge, (d)
Gambar 1 menunjukkan benda uji U-Ditch Posisi LVDT
Lokal #1 berupa (a) Dimensi penampang, (b)

3
35 35

50
70 800

15

15

50
15

42

880
780
730

835
150
32

835
870

870
30
Ø 4 - 150

150
30
70
Ø 8 - 200

150
70

70

20

150
35

2000
35

35
20
20

78 150
600
70 70 660
940
70 70 1200
Ø 8
30
(a) Dimensi penampang (b) Tampak Samping

30
(a) Tampak Depan
(a) Dimensi penampang 26 100
(b) Tampak Samping
300 300 100 26

20
20
(a) Tampak Depan
42

240
10

240
10
20 20
150

32
30
150

Ø 4 - 150 D 6 - 235 D 6 - 235


Ø 4 - 150
150

235
150

235
D 10 - 210 D 10 - 210
Ø 8 - 200
150

150

Ø 8 - 200
150

150

235

235
78 150

150

Ø 8 D 6 - 235

20
D 6 - 235

170

20
170
38
30

38

30

40
26 100 300 300 100 26
200 200 200 200 200 112
(a) Tampak Depan (b) Tampak Samping 170 200 200 200 170
170 200 200 200 170
(b) Sistem penulangan (a) Tampak Depan
10

20
10 (a) Tampak Depan

20
150

Ø 4 - 150
240
150

240
150

Ø 8 - 200
235
150

D 10 - 210
235

C2o C2i
150

D 10 - 210
235
271
38

D 6 - 235
38

30

40
235

200 200 200 200 C3o 112 C3i


200
170

C4 C5i D 6 - 235
178

(b) Tampak Samping


170

20
C5o
50 210 210 210 210 210 210 210 210 210 50
470

20
(c) Posisi strain gauge 50 210 (b) (b)Sistem
210 210 210 penulangan
Tampak Samping
210 210 210 210 210 50

(b) Tampak Samping

DL1 DL1 DR1 DR1


DL1

L2 DL2 DR2 DR2 C1 C7

DBL DBC DBR DL2

C2 C6
L3 DL3 DR3 DR3
C3 C4 C5
DL3

(c) Posisi strain gauge


(d) Posisi LVDT
DL1 DR1

Ket : Satuan dalam mm


Gambar 2. Benda uji U-Ditch Lokal #2 DL2
DBL DBC DBR
DR2

(tanpa skala)
DL3 DR3

3. U-Ditch YMJ
Gambar 3 menunjukkan benda uji U-Ditch
DR1
YMJ berupa (a) Dimensi penampang, (b) Sistem
penulangan, (c) Posisi strain gauge, (d) Posisi DR2

LVDT
100 800 100 DR3
40 60
50

(d) Posisi LVDT


50

Ket : Satuan dalam mm


620
880

80
Gambar 3. Benda uji U-Ditch YMJ
80 80

80

(tanpa skala)
70 80 640 80 70

(a) Tampak Depan

4
Set up Pengujian modulus elastisitas. Setiap jenis pengujian
Pada pengujian ini, posisi dari benda uji dilakukan terhadap masing-masing jenis U-Ditch.
ditempatkan secara normal seperti pada posisinya Pengujian material baja
di lapangan, dengan pembebanan dilakukan secara Pengujian ini meliputi pengujian tarik
manual tanpa menggunakan mesin pengujian statik. terhadap besi wiremesh D10 dan D8 untuk produk
Load cell diletakkan di tengah dari dinding beton U-Ditch Lokal #1, ϕ 8 dan ϕ 4 untuk produk U-
pracetak U-Ditch, dengan jarak 15 cm dari tepi luar. Ditch Lokal #2, serta D10 dan D6 untuk produk U-
Pada metode pembebanan tipe B ini, titik dimana Ditch YMJ. Pengujian ini bertujuan untuk
load cell akan ditempatkan dibor hingga tembus mengetahui tegangan leleh dan modulus elastisitas
kedua sisi dinding beton pracetak U-Ditch untuk baja.
kemudian dimasukkan baut dengan panjang dan Kapasitas momen lentur
diameter yang sudah ditentukan. Kemudian Pemodelan set up pengujian dapat dilihat
dipasangi load cell pada kedua sisi dinding saluran pada gambar 5.
beton pracetak U-Ditch, kemudian dipasangi reng
dan mur untuk menahan posisi load cell yang sudah P P

terpasang pada baut dengan balok baja sebagai


bidang kontak terhadap dinding struktur saluran
beton pracetak U-Ditch. L L

Data pertambahan beban pada permukaan


benda uji, lendutan pada permukaan benda uji, dan
regangan pada beton akan tercatat oleh data logger. B
Dimana pembebanan dilakukan secara manual
MB
dengan cara memutar mur menggunakan kunci
pada baut secara perlahan-lahan dengan arah Gambar 5. Pemodelan set up pengujian
putaran 90º, hingga pertambahan beban
menimbulkan keretakan pada permukaan benda uji. Ket :
Pembebanan akan dihentikan jika pada benda uji L = Panjang bentang
terjadi bukaan retak yang cukup besar atau MB = Momen
pertambahan beban dari load cell tidak bertambah. = PxL
Untuk lebih jelasnya set up pengujian ditunjukkan Karena setiap U-Ditch, baik Lokal #1,
pada gambar 4. Lokal #2 maupun YMJ, mempunyai dimensi
panjang dan berat yang berbeda maka digunakan
LC1 200 kN LC2 200 kN
150

kapasitas momen lentur per berat per meter panjang


C1 agar bisa mendapatkan perbandingan kapasitas
momen dari ketiga jenis beton pracetak U-Ditch
C2o C2i tersebut.
Kapasitas Momen per berat per Meter
300

C3i
MB
C3o C4i C5i Panjang =
Panjang U−Ditch x Berat
150

C5o
470 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ket : Satuan dalam mm Pengujian tarik baja tulangan
Gambar 4. Set up pengujian Pada Gambar 6, menunjukkan pengujian
(tanpa skala) tarik baja tulangan dimana pengujian ini dilakukan
terhadap besi dari produk U-Ditch Lokal #1, Lokal
Pengujian material beton #2, dan YMJ. Jenis baja tulangan yang
Pengujian terhadap fisik material beton dipergunakan pada ketiga jenis produk U-Ditch ini
terdiri dari : pengujian kuat tekan, uji lentur serta adalah tulangan wiremesh, yang mana pengujian ini
dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Bahan

5
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Hasil (TTM). Data hasil pengujian terhadap kuat tekan
pemeriksaan kuat tarik baja tulangan dapat dilihat dan kuat lentur disajikan pada tabel 2.
pada tabel 1.

Gambar 6. Pengujian tarik baja tulangan

Tabel 1. Hasil Pengujian tarik baja tulangan Gambar 7. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur
Diameter fy fmax benda uji U-Ditch produk YMJ
No. U-Ditch
(mm) (Mpa) (Mpa)
1 Lokal #1 D8 245 591
2 Lokal #1 D10 634 665
3 Lokal #2 ɸ8 342 468
4 YMJ D10 358 499

Pengujian karakteristik beton


Pengujian karakteristik beton dilakukan
untuk memperoleh data kuat tekan dan kuat lentur
beton. Benda uji yang digunakan dalam pengujian
kuat tekan beton adalah benda uji silinder beton 10
cm x 20 cm dan benda uji yang digunakan untuk
pengujian kuat lentur adalah balok berukuran 10 cm
x 10 cm x 40 cm, benda uji ini merupakan benda uji
untuk U-Ditch produk YMJ. Sedangkan pengujian
kuat tekan beton untuk U-Ditch produk Lokal #1
dan Lokal #2 digunakan benda uji beton inti yang
diambil dengan cara cor drill setelah pengujian
statik dilakukan.
Pada gambar 7, memperlihatkan proses
pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton untuk Gambar 8. Pengujian kuat tekan beton inti benda uji
benda uji U-Ditch produk YMJ, dan gambar 8 U-Ditch produk Lokal #1 dan Lokal #2
merupakan proses pengujian kuat tekan beton inti
untuk benda uji U-Ditch produk Lokal #1 dan
Lokal #2. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan mesin Tokyo Testing Machine

6
Tabel 2. Hasil pengujian karakteristik beton
Karakteristik
Beton
Tipe Modulus
No. Kuat Kuat
U-Ditch Elastisitas
Tekan Lentur
(Mpa) (Mpa)
1 14 -
2 Lokal #1 *26 - 18247
3 16 -
Rata-rata 15
1 12 -
2 Lokal #2 10 - 15895 Gambar 11. Grafik hubungan beban dan lendutan
3 11 - U-Ditch YMJ benda uji 1
Rata-rata 11
1 58 10.0
2 YM1 57 10.2 35350 Idealisasi hubungan beban dan lendutan yang
3 55 10.2
Rata-rata 57 10.1 dicari :
1 60 9.7 1. Tahap pertama ketika terjadi retak.
2 YM2 62 9.8 36477
3 59 10.0 2. Tahap kedua dimana telah terjadi bukaan retak
Rata-rata 60 9.8
1 51 10.2
yang cukup besar yang ditandai dengan tidak
2 YM3 51 9.3 33535 bertambahnya beban pada load cell dan terjadi
3 55 9.0
Rata-rata 51 9.5 defleksi ± 20 mm.
*tidak dimasukkan dalam perhitungan rata-rata
Tabel 3. Hubungan beban dan lendutan
Hubungan beban dan lendutan Hasil Pengujian
Benda Uji Pcrack Lendutan P± 20 mm Lendutan
Hubungan beban dan lendutan diperoleh dari (kN) (mm) (kN) (mm)
hasil pengujian U-Ditch menggunakan LVDT. Lokal #1 – 1 3.20 1.20 11.81 21.68
Lokal #1 – 2 * 1.67 1.51 8.27 * 11.73
Lokal #1 – 3 3.94 2.09 8.74 18.60
Rata-rata 3.57 1.60 9.61 20.14
Lokal #2 – 1 4.40 9.43 6.80 22.90
Lokal #2 – 2 * 2.07 * 4.09 5.20 29.35
Rata-rata 4.40 9.43 6.00 26.13
YMJ – 1 17.08 1.91 22.54 19.07
YMJ – 2 17.54 1.34 22.54 20.62
YMJ - 3 16.88 2.46 19.94 * 10.00
Rata-rata 17.17 1.90 21.67 19.85
*tidak dimasukkan dalam perhitungan rata-rata

Gambar 9. Grafik hubungan beban dan lendutan U- Beban retak dan beban puncak secara analisis
Ditch Lokal #1 benda uji 1 Menurut perhitungan analisis beton bertulang,
untuk U-Ditch produk Lokal #1 pembebanan tipe B,
retak awal pada beton terjadi pada beban sebesar
4.67 kN dan mencapai beban maksimum sebesar
18.60 k.N. Untuk U-Ditch produk Lokal #2, retak
awal terjadi pada beban sebesar 5.69 kN dan
mencapai beban maksimum sebesar 15.74 kN.
Untuk U-Ditch produk YMJ, retak awal terjadi
pada beban sebesar 9.48 kN dan mencapai beban
maksimum sebesar 58.80 kN.
Gambar 10. Grafik hubungan beban dan lendutan
U-Ditch Lokal #2 benda uji 1

7
Tabel 4. Beban retak dan beban puncak menurut Tabel 5. Kapasitas momen per berat per m’
analisis dan pengujian Kapasitas Momen
Berat Per Berat (t)
Analisis Pengujian Panjang Per m’
Uditch
Tipe Tipe U-Ditch
Pretak Ppuncak Pretak P± 20 mm Per M'
(m) Retak Puncak
(kN) (kN) (kN) (kN) (Kg)
(kN.m) (kN.m)
Lokal #1 - 1B 3.20 11.81
Lokal #1 - 1B 540.00 1.00 3.91 14.43
Lokal #1 - 2B 4.67 18.60 *1.67 8.27
Lokal #1 - 2B 540.00 1.00 2.04 10.11
Lokal #1 - 3B 3.94 8.74
Lokal #1 - 3B 540.00 1.00 4.82 10.68
Rata-rata 4.67 18.60 3.57 9.61
Rata-rata 540.00 1.00 3.59 11.74
Lokal #2 - 1B 4.40 6.80
5.69 15.74 Lokal #2 - 1B 464.40 1.20 5.13 7.93
Lokal #2 - 2B *2.07 5.20
Lokal #2 - 2B 464.40 1.20 2.41 6.07
Rata-rata 5.69 15.74 4.40 6.00
Rata-rata 464.40 1.20 3.77 7.00
YMJ -1B 17.08 22.54
YMJ - 1B 429.12 2.00 12.94 17.07
YMJ -2B 9.48 58.80 17.54 22.54
YMJ - 2B 429.12 2.00 13.28 17.07
YMJ -3B 18.88 19.94
YMJ - 3B 429.12 2.00 12.78 15.10
Rata-rata 9.48 58.80 17.83 21.67
*tidak dimasukkan dalam perhitungan rata-rata Rata-rata 429.12 2.00 13.00 16.41

Tabel 4 menunjukkan beban retak dan beban


puncak dari benda uji menurut analisis maupun
pengujian. Dari tabel tersebut dapat kita lihat
bahwa Ppuncak secara analisis dengan P± 20 mm
memiliki selisih perbedaan yang cukup besar. Hal
ini dikarenakan Ppuncak yang dimaksudkan dalam
tabel adalah kondisi ultimate dimana terjadi
keruntuhan pada struktur, sedangkan P± 20 mm adalah
kondisi pada saat pengujian dimana terjadi lendutan
sebesar ± 20 mm.
Dari tabel juga dapat kita lihat bahwa Gambar 12. Persentase perbandingan kapasitas
secara analisis U-Ditch YMJ memiliki beban retak momen per berat per m’
dan beban puncak paling tinggi dibandingkan U-
Ditch Lokal #1 dan Lokal #2. Sehingga dapat kita Gambar 12 memperlihatkan diagram
simpulkan bahwa secara analisis U-Ditch YMJ persentase perbandingan kapasitas momen per berat
memiliki kualitas lebih baik dibanding U-Ditch per m’ masing-masing U-Ditch terhadap kapasitas
Lokal #1 maupun Lokal #2. momen per berat per m’ YMJ. Dibandingkan
Kapasitas momen lentur U-Ditch beton pracetak dengan U-Ditch produk YMJ, masing-masing
Setiap U-Ditch, baik Lokal #1, Lokal #2 hanya memiliki kapasitas momen lentur per berat
maupun YMJ, mempunyai dimensi dan berat yang per m’ sebesar 72 % untuk U-Ditch Lokal #1 dan
berbeda-beda. Maka untuk bisa mendapatkan 43 % untuk U-ditch Lokal #2. Dari gambar tersebut
perbandingan dari ketiga jenis beton pracetak U- dapat kita simpulkan bahwa U-Ditch YMJ memiliki
Ditch tersebut digunakan Kapasitas Momen per kapasitas momen per berat per m’ lebih baik
Berat per m’. dibanding U-Ditch Lokal #1 maupun Lokal #2.
Tabel 5 menunjukkan kapasitas momen per
berat per m’ dari keseluruhan benda uji. Dari tabel KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut dapat kita lihat bahwa U-Ditch YMJ Kesimpulan
memiliki kapasitas momen per berat per m’ lebih 1. Dari hasil pengujian diperoleh beban rata-rata
pada saat dinding U-Ditch mengalami defleksi ±
tinggi dibanding U-Ditch Lokal #1 maupun Lokal
20 mm akibat tekanan lateral tanah adalah 9.61
#2. kN untuk U-Ditch Lokal #1, 6.00 kN untuk U-

8
Ditch Lokal #2 dan 21.67 kN untuk U-Ditch
YMJ.
2. Dari hasil pengujian diperoleh U-Ditch YMJ
memiliki Kapasitas Momen per Berat per m’
yang tertinggi, yaitu 16.41 kN.m. Kemudian
yang kedua U-Ditch Lokal 1# sebesar 11.74
kN.m atau 72 % dari U-Ditch YMJ. Yang
terakhir U-Ditch Lokal #2 sebesar 7.00 kN.m
atau 43 % dari U-Ditch YMJ.
3. Meskipun U-Ditch YMJ memiliki berat yang
paling ringan, namun U-Ditch YMJ memiliki
Kapasitas per Berat per m’ yang paling tinggi
yakni 16.41 kN.m dengan berat per m’ 429.12
kg. Sedangkan U-Ditch Lokal #1 yang memiliki
berat paling besar, yaitu 540 kg, hanya memiliki
Kapasitas per Berat per m’ sebesar 11.74 kN.m.
Sementara U-Ditch Lokal #2 dengan berat
464.40 kg memiliki Kapasitas per Berat per m’
sebesar 7.00 kN.m.
Saran
1. Penelitian ini merupakan suatu penelitian awal,
sehingga masih perlu dikembangkan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya
dengan inovasi U-Ditch menggunakan
Fiberglass Reinforced Plastic (FRP).
2. Sebaiknya pada penelitian lanjutan
menggunakan benda uji yang banyak sehingga
hasil yang diperoleh akan lebih akurat serta
meminimalisir faktor human eror.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kh, Sunggono. (1984). Buku Teknik Sipil.


Bandung : Nova.

[2] Nawy, Edward G., Tavio, dan Kusuma,


Benny. (2010). Beton Bertulang Jilid I.
Surabaya : itspress.

[3] Standard Nasional Indonesia (SNI). (1990).


Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. SNI-
03-1974-1990.

[4] Standard Nasional Indonesia (SNI). (1991).


Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton.
SNI-07-2529-1990.

[5] Standard Nasional Indonesia (SNI). (2002).


Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung. SNI-03-2847-2002.

Anda mungkin juga menyukai