A (2 BULAN)
DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG LUKMANUL HAKIM
RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
Diajukan untuk memenuhi tugas praktik stase Keperawatan Anak Holistik Islami
Dosen Pembimbing Ns. Eli Lusiani, S.Kep.,M.Kep
Oleh:
AINI RACHMAWATI
402021048
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan ... x Manajemen Jalan Nafas
napas tidak 24 jam, bersihan jalan Observasi
efektif napas tidak efektif 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
teratasi dengan kriteria 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing, ronkhi
hasil : kering)
1. Sekresi sputum / 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
dahak keluar Terapeutik
2. Anak tidak 4. Berikan minum hangat
menunjukan sesak 5. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
3. Suara ronchi 6. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
berkurang 7. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
8. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
2 Hipertermi Setelah dilakukan ... x Manajemen Hipertermia
24 jam, termoregulasi
teratasi dengan kriteria Observasi
hasil : 1. Identifkasi penyebab hipertermi (mis. dehidrasi terpapar lingkungan panas
1. Menggigil tidak ada penggunaan incubator)
/ cukup menurun 2. Monitor suhu tubuh
2. Suhu tubuh dalam 3. Monitor kadar elektrolit
rentang normal 4. Monitor haluaran urine
36.5 – 37.5 Terapeutik
5. Sediakan lingkungan yang dingin
6. Longgarkan atau lepaskan pakaian
7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
8. Berikan cairan oral
9. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis
(keringat berlebih)
10. Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut hipotermia atau kompres
dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,aksila)
11. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
12. Batasi oksigen, jika perlu
Edukasi
13. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
14. Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
3 Risiko Defisit Setelah dilakukan ... x Manajemen Gangguan Makan
Nutrisi 24 jam, status nutrisi Observasi
teratasi dengan kriteria 1. Identifikasi status nutrisi
hasil : 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1. Pola makan habis 3. Identifikasi makanan yang disukai
2. Berat badan normal 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
3. IMT normal 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
12. Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
14. Berikan suplemen makanan, jika perlu
15. Hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
16. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
17. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
18. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
19. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
4 Intoleransi Setelah dilakukan ... x Manajemen Energi
aktivitas 24 jam, toleransi Observasi
aktivitas teratasi dengan 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
1. Frekuensi nadi 3. Monitor pola dan jam tidur
normal 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
2. Tidak ada keluhan Terapeutik
lelah 5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
3. Dispnea saat kunjungan)
aktivitas tidak ada 6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Alaydrus, S. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Anak Penderita
Bronkopneumonia Di Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2017.
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(02), 83–93.
https://doi.org/10.35311/jmpi.v4i02.29
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG HIGH CARE
UNIT (HCU) ANAK IRNA KEBIDANAN DAN ANAK DI RSUP Dr. M.
DJAMIL PADANG. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi
Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang, 3, 103–111.
Astuti, W. T., & Dewi, S. S. (2020). Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap Status
Respirasi Pada An. A Dengan Bronkopneumonia. Jurnal Kesehatan, 9(1),
47. https://doi.org/10.46815/jkanwvol8.v9i1.94
Hartanto, F. K., & Dewi, T. S. (2020). Association of oral health status with the
risk of malnutrition and pneumonia in geriatric patients. Scientific Dental
Journal, 4(3), 142.
Oktadhea, F. P., Idi, S., & Nugraheni, T. L. (2019). PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR PADA PASIEN ANAK PENYAKIT PNEUMONIA DD
BRONKIOLITIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN. Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Pangesti, N. A., & Setyaningrum, R. (2020). Penerapan Teknik Fisioterapi Dada
Terhadap Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan
Penyakit Sistem Pernafasan. MOTORIK Journal Kesehatan
SekolahTinggiIlmuKesehatanMuhammadiyahKlaten, 15(2), 55–60.
http://ejournal.stikesmukla.ac.id/index.php/motor/article/view/63
Rigustia, R., Zeffira, L., & Vani, A. T. (2019). Faktor risiko yang berhubungan
dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Ikur Koto Kota
Padang. Health and Medical Journal, 1(1), 22–29.
Samuel, A. (2014). Bronkopneumonia On Pediatric Patient. J Agromed Unila,
1(2), 187.
Suartawan, I. P. (2019). BRONKOPNEUMONIA PADA ANAK USIA 20
BULAN. JURNAL KEDOKTERAN, 5(1), 198–206.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.M DENGAN DIAGNOSA
BRONKOPNEUMONIA DI RUANG LUKMANUL HAKIM
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
A. PENGKAJIAN
DATA UMUM
B. RIWAYAT KESEHATAN
I. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan pasien megeluh sesak.
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan 3 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluh demam,
batuk berdahak disertai dengan sesak, dan flu. Pasien dibawa ke puskesmas
dan diberi obat batuk namun tidak kunjung mengalami perbaikan dan pasien
mengalami hilang kesadaran hingga badan pasien membiru. Pasien lalu di
bawa ke rumah sakit Al-Ihsan. Pada saat dikaji ibu pasien mengatakan sudah
tidak ada demam, pasien masih sesak, dan terdapat batuk di sertai dengan
sekret.
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Prenatal
Konsumsi obat selama kehamilan Tidak Ya Vitamin Fe
Adakah ibu jatuh selama hamil Tidak Ya
2. Natal
Cara melahirkan Spontan SC Dengan alat
bantu
Penolong persalinan Dokter Bida Bukan tenaga
n kesehatan
3. Postnatal
Kondisi kesehatan bayi BBL 2300 gram; PB 48 cm
Kelainan kongenital Tidak Ya
Pengeluaran BAB pertama <24jam >24 jam
4. Penyakit terdahulu Tidak Ya
Jika Ya, bagaimana gejala dan ........................................................................
penanganannya? ......
Ct Scan -
2. NUTRISI
PERILAKU
BB saat ini BB: 2,3 kg PB/TB 48 cm LLA : -
Status Nutrisi Lebih □Resiko BB lebih
□ Baik kurang
Ambang batas nutrisi status gizi anak
(BB/U) : <-3 SD (gizi buruk)
Diet ASI susu formula bubur □ nasi tim
□ Tidak
Puasa □ Ya tidak Frekuensi makan : -
Porsi makan: -
Cara Makan Oral OGT □ NGT □ Gastrostomi
□ parenteral
Kualitas Makan □ kurang cukup □ baik
Lidah bersih Kotor stomatitis : □ ya tidak
Mulut Caries : □ ya tidak lain-lain:
Abdomen normal kembung □ tegang terdapat
massa lokasi:
Hepar tidak teraba □ hepatomegali □ lien
□ splenomegali
Bising Usus 8 x/mnt
3. PROTEKSI
PERILAKU
Gangguan Warna Tidak ada □ Pucat □ Jaundice
Kulit □ Menjadi merah □ Sianosis
Suhu Suhu : 36,8oC Hangat □ Teraba panas
□ Teraba dingin
Turgor Baik, cepat kembali □ Jelek
Gangguan pada kulit Tidak ada Lesi □ Erupsi □ Eritema
Luka Tidak ada □ Ada
Stoma Tidak ada Ada
Drainase Tidak Ada □ Ada
Jika terjadi
gangguan pada kulit /
luka / stoma, berikan
tanda
silang (X)
Pengkajian Nyeri -
.
4. SENSASI
PERILAKU
Penglihatan Adekuat □ Menurun [R L]
□ Buta [R L] □ Katarak [R L]
Mata □ Kotoran mata [R L] Tidak ada
Pupil Simetris Tidak Simetris : R < L atau L
<R
□ Reaktif □ Non Reaktif [R L]
Pengecapan Baik Tidak baik
Kondisi gigi Baik □ Terjadi gangguan Jelek
Gusi Pink □ Pucat □ Inflamasi
□ Perdarahan □ Kering □ Lembab
Penciuman □ Baik □ Tidak baik
Hidung □ Berdarah □ Drainage Tidak
ditemukan masalah
Pendengaran Adekuat □ Menurun [R L] □ Tuli
[R L]
□ Dengan alat bantu pendengaran [R L]
Telinga Bersih [R L] □Kotor [R L]
□ Discharge [R L]
□ Dengan alat bantu pendengaran [R L]
5. CAIRAN DAN ELEKTROLIT
PERILAKU
Minum 80 cc/hari Jenis: Asi/pasi
Ubun-ubun rata □ Cekung
Mata □ cekung tidak Air mata: ada □ tidak
Mukosa mulut lembab kering
Turgor elastis □ tidak elastis
Edema ada tidak □ ektremitas □ anasarka □ asites
lingkar perut: -
Muntah ada tidak frekuensi: -
Diare □ ada tidak frekuensi: -
Perdarahan □ ada tidak □ ptekie □ purpura □ ekimosis
Cairan infuse ada □ tidak Jenis : N4 10 gtt/jam
Balance cairan ………cc dieresis: …….
I = Asi + cairan infus
= 80cc + 100 cc
= 180cc
O = pampers 1x ganti
= 200x1
= 200 cc
Balance cairan I – O = 180 – 200 = -20cc
Kebutuhan cairan =
Rumus Darrow
Anak dengan berat badan kurang dari 10 kg
membutuhkan 100ml/ kgBB
100ml x 2,3 = 230cc
Hasil Lab
6. ELIMINASI
PERILAKU
Buang air kecil Frekuensi : 1x ganti pampers □ oliguri □ disuria
□anuria □ incontinensia □ retensi
Eliminasi urin spontan dower kateter □ cistostomi
□nefrostomi
Nyeri saat berkemih □ ada tidak
Warna urin kuning jernih □ kuning pekat □ merah
Buang air besar Frekuensi : 1 x/hr normal □ diare □ konstipasi
Warna feses kuning hijau □ merah
Karakteristik feses lembek □ cair □ padat □ berlendir
Anus ada lubang □ tidak berlubang
Hasil laboratorium -
7. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
PERILAKU
Postur tubuh normal □ tidak normal
Berjalan normal □ tidak normal belum berjalan
Aktivitas anak □ hiperaktif aktif □ pasif keterbatasan
□ pembatasan
Gerakan aktif □ tidak aktif
Paralise □ ada tidak □ tangan kanan/kiri/keduanya
□ kaki kanan/kiri/ keduanya
Tonus otot normal □ atrofi □ hipertrofi
Mobilisasi □ bedrest total ditempat tidur
Gangguan
neuromuscular
Mobilisasi Bergerak aktif di tempat tidur
Jumlah jam tidur Tidur siang : ≤ 3jam jam tidur malam : 20.00
8-9 jam
Kebiasaan sebelum tidak ada □ ada, sebutkan…..
tidur
Kesulitan tidur ada tidak ada
Tidur dengan □ ya tidak
bantuan obat
8. NEUROLOGI
PERILAKU Baik
Kesadaran E; 4 M: 6 V: 5 □ apatis □ somnolen □ koma
compos mentis
Status mental terorientasi □ disorientasi gelisah □
halusinasi
Pupil isokor □ anisokor
9. ENDOKRIN
PERILAKU
Masalah Genital □ Discharge □ Hipo/epispadias
Sensitifitas
(nyeri/suhu Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
)
2. Neurologi
Pernah alami kejang Tidak Ya
Jika Ya, waktu & ...........................................................................................
terjadinya kejang? .............
3. Eliminasi Sebelum sakit Selama sakit
(BAB/BAK)
Frekuensi (waktu) 1x1 hari / 2 hari 1x 1x
Konsistensi Padat Lembek
Kesulitan/nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Pemakaian obat Tidak Tidak
Bowel status
Bowel sounds : LUQ RUQ LLQ RLQ
Present
Absent
Hyperactive
Hypoactive
4. Aktivitas / istirahat Sebelum sakit Selama sakit
Lama tidur Siang 2-3 jam Siang 3 jam
Malam 6-7 jam Malam 7-8 jam
Kebiasaan sebelum Tidak ada Tidak ada
tidur
Kesulitan tidur Tidak Tidak ada
Alat bantu aktifitas Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak Tidak
pergerakan
5. Cairan & elektrolit Sebelum sakit Selama sakit
Frekuensi minum Sering dengan pemberian ASI 80 cc
asi/pasi
Cara pemenuhan Langsung menyusui pada Menyusui/ogt
payudara ibu ataupun
melalui dot
XIII. THERAPI
NO Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1 Gentamisin 1x 120 mg IV Obat untuk mengobati
infeksi ringan-berat
C. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
Anokreksia
Intake kurang
Deficit nutrisi
3 DS: Anak usia < 2 bulan Resiko Jatuh
-
↓
DO:
Dirawat di RS
1. Pasien berusia 1
bulan 11 hari ↓