Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

NAMA : TOMMY SEFTIAN

NIM : 041120887
KELAS/SEMESTER : A SEMESTER 6
MATA KULIAH : ADPU4334 / KEPEMIMPINAN

1. French dan Raven (1959) telah mengembangkan sebuah taksonomi untuk mengklasifikasi
berbagai jenis kekuasaan berdasarkan sumber-sumbernya. Menurut French dan Raven,
sumber kekuasaan ada lima, yaitu paksaan, imbalan, keahlian, legitimasi, dan referensi.
1. Kekuasaan imbalan (reward power): para pengikut patuh agar dapat memperoleh
imbalan yang diyakini dimiliki pemimpin atau pengendalian pemimpin atas imbalan
yang bernilai bagi bawahan.
2. Kekuasaan paksaan (coercive power): para pengikut patuh agar dapat menghindari
hukuman yang diyakini dipunyai pemimpin atau pengendalian pemimpin atas hukuman.
Kekuasaan ini berasal dari kemampuan pemimpin untuk memberikan valensi negatif
terhadap pengikut, jika pengikut tidak mematuhi upaya mempengaruhi dari pemimpin.
Kekuasaan ini juga berasal dari ketakutan pengikut terhadap hukuman besar kecilnya
kekuasaan ini tergantung pada besarnya valensi negatif dari ancaman hukuman dengan
persepsi kemungkinan pengikut menghindari hukuman.
3. Kekuasaan legitimasi (legitimate power): para pengikut patuh karena percaya bahwa
pemimpin mempunyai hak untuk meminta dan para pengikut mempunyai kewajiban
untuk mematuhinya.
4. Kekuasaan keahlian (expert power): para pengikut patuh karena percaya bahwa
pemimpin mempunyai pengetahuan dan kompetensi.
5. Kekuasaan referensi (referent power): para pengikut patuh karena mengagumi atau
mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin dan ingin memperoleh penerimaan dari
pemimpin.

2. Yukl dan Falber (1990), Yukl, Lepsinger dan Lucia (1992), Yukl dan Tracey (1993) telah
mengidentifikasi sembilan taktik mempengaruhi. Taktik-taktik tersebut menggambarkan
perilaku pemimpin dalam upaya untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, kepercayaan,
nilai nilai, dan tujuan pengikut serta kondisi-kondisi yang mendukung penggunaannya.
1. Taktik Mengesahkan (Legitimating Tactics)
Taktik mengesahkan adalah bentuk-bentuk perilaku yang ditujukan untuk menetapkan
keabsahan suatu permintaan. Keabsahan suatu permintaan atau perintah dapat
dibuktikan oleh dokumentasi, seperti peraturan-peraturan tertulis, kebijakan, anggaran
dasar, rencana-rencana atau deskripsi tugas.
2. Taktik Persuasi Rasional (Rational Persuasion)
Dalam taktik ini, pemimpin menawarkan argumentasi logis dan bukti nyata bahwa
sebuah permintaan atau usulan adalah cara terbaik untuk memperoleh beberapa sasaran
atau mencapai tujuan.
3. Taktik Permintaan Berinspirasi (Inspirational Appeal)
Taktik ini merupakan kebalikan dari persuasi rasional. Permintaan berinspirasi
merupakan suatu usaha untuk mengembangkan entusiasme dan membangkitkan emosi-
emosi yang kuat dengan mengemukakan kebutuhan, nilai, harapan, dan idaman para
pengikut.
4. Taktik Konsultasi (Consultation Tactics)
Konsultasi merupakan suatu proses mempengaruhi di mana pemimpin meningkatkan
motivasi pengikut untuk melaksanakan keputusan dengan memberi kesempatan kepada
pengikut untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
5. Taktik Pertukaran (Exchange Tactics)
Dalam taktik ini, pemimpin menawarkan suatu imbalan, sesuatu yang berfaedah kepada
para pengikut yang dapat memenuhi permintaan, melaksanakan perintah atau tidak
melakukan sesuatu sesuai dengan permintaan pemimpin.
6. Taktik Permintaan Pribadi (Personal Appeals)
Dalam taktik ini, pemimpin meminta pengikut untuk melakukan sesuatu yang
didasarkan atas hubungan khusus dan kesetiaan pengikut kepada pemimpin.
7. Taktik Menjilat (Ingratiation Tactics)
Menjilat merupakan suatu perilaku yang membuat seseorang merasa lebih enak,
misalnya memberi pujian, melakukan sesuatu untuk seseorang. mengatakan kepada
seseorang bahwa ia adalah orang yang paling sesuai untuk pekerjaan tersebut,
bersahabat, dan membantu sebelum meminta sesuatu.
8. Taktik Menekan (Pressure Tactics)
Taktik ini meliputi ancaman, memperingatkan, intimidasi, paksaan, merintangi untuk
mendapatkan sesuatu, dan menahan permintaan pengikut agar pengikut mematuhi
perintah pemimpin.
9. Taktik Berkoalisi (Coalition Tactics)
10. Taktik-taktik mempengaruhi sebagaimana telah diuraikan merupakan taktik-taktik yang
langsung dilaksanakan oleh pemimpin sendiri.

3. Perbedaan dalam potensi kepemimpinan perempuan dan laki-laki menurut Bass (1990: 719-
727), dari berbagai penelitian laboratorium diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal menyatakan bahwa perempuan
cenderung sebagai komunikator yang lebih baik daripada laki-laki (penelitian Hyman
tahun 1980).
2. Kemampuan kognitif (penyerapan pengetahuan) laki-laki mencapai skor yang lebih baik
daripada perempuan terutama pengetahuan umum, tetapi baik perempuan maupun laki-
laki turut berperan serta seimbang dalam diskusi dan sejajar kemampuannya dalam
melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pembuatan keputusan (penelitian
Howard dan Bray tahun 1988).
3. Kepribadian, nilai, dan kepentingan perempuan dan laki-laki secara alamiah mempunyai
keunikan masing-masing, tetapi walaupun perempuan tidak setegas laki-laki dalam
memimpin, perempuan berusaha untuk memimpin, seperti halnya kaum laki-laki
lakukan.
4. Kebutuhan, motif, dan kepentingan antara perempuan dan laki-laki tenyata tidak ada
perbedaan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian Santner tahun 1986 bahwa
kemampuan pengetahuan, dominasi, persahabatan, orientasi tugas, dan motivasi
keduanya untuk mencapai tujuan adalah sama.
5. Reaksi perempuan cenderung berbeda dengan laki-laki dalam menghadapi konflik dan
rintangan sehingga hal ini mungkin dapat berdampak pada potensi perempuan untuk
menjadi pemimpin.

Akan tetapi, dalam gaya kepemimpinan antara perempuan dengan laki - laki dalam
beberapa penelitian tidak ada perbedaan. Hal ini ditegaskan dalam penelitian Butterfield
dan Powell tahun 1981, Thomas tahun 1982, Michener dan Schwertfeger tahun 1972 dan
lainnya, yaitu
1. tidak ada perbedaan penggunaan kekuasaan (coercive power, persuasive power dan
sebagainya);
2. tidak ada perbedaan cara perempuan dengan laki-laki dalam memberikan penghargaan
prestasi kerja kepada bawahannya;
3. tidak ada perbedaan tingkatan gaya kepemimpinan perempuan dengan laki-laki;
4. perempuan dan laki-laki sama-sama menggunakan gaya komunikasi yang maskulin
dalam memimpin bawahannya.

4. pemimpin visioner dituntut untuk terampil dalam:


1. mendorong setiap anggota organisasi untuk mengidentifikasi masalah dan kemudian
memecahkannya;
2. memaksimalkan energi dengan cara keluar dari situasi status quo dan tidak terlalu
bersikap kompromistis, menghasilkan keputusan yang berkualitas, mencapai target hasil
yang optimal dengan teknik dan metode yang baru;
3. mengolah data dan informasi dengan cepat;
4. menyajikan informasi yang benar dan mudah dicerna;
5. mahir dalam berkomunikasi;
6. mengajak anggota organisasi untuk berpikir dan bertindak menurut agenda kegiatan
mereka;
7. mengolah, melatih, dan menggunakan intuisi untuk mengambil keputusan.
5. Pemimpin masa depan harus lebih banyak memiliki karakteristik berikut.
1. Tingkat persepsi dan wawasan yang luar biasa terhadap realita dunia dan diri mereka
sendiri.
2. Tingkat motivasi yang luar biasa yang dapat menguatkan untuk mengatasi pahitnya
pembelajaran dan perubahan yang tidak dapat dihindari terutama dalam dunia dengan
batasan-batasan yang makin kabur, di mana kesetiaan makin sulit didefinisikan.
3. Kekuatan emosional untuk mengatasi kecemasan diri sendiri dan orang lain karena
pembelajaran dan perubahan makin menjadi suatu gaya hidup.
4. Keterampilan baru dalam menganalisis asumsi kultural, mengidentifikasi asumsi
fungsional dan disfungsional serta menumbuhkan proses yang memperbesar budaya
dengan membangun berdasar kekuatan dan unsur fungsionalnya sendiri.
5. Kemauan dan kemampuan untuk melibatkan orang lain dan menarik partisipasi mereka
karena tugas-tugas akan semakin kompleks dan informasi akan semakin tersebar luas
bagi para pemimpin untuk memecahkan masalah dengan kemampuan sendiri.
6. Kemauan dan kemampuan untuk membagi kekuasaan dan kontrol menurut pengetahuan
dan keterampilan orang, yaitu memberi kesempatan dan mendorong kepemimpinan
tumbuh di seluruh organisasi.

Anda mungkin juga menyukai