SKIZOFRENIA
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
The Global Burden of Disease Study menyebutkan bahwa skizofrenia adalah
gangguan mental kronis dan parah yang menyerang 20 juta orang di seluruh dunia 1. Di
Amerika Serikat, prevalensi skizofrenia seumur hidup adalah sekitar 1 persen, yang
berarti bahwa sekitar satu banding 100 orang akan dapat mengidap skizofrenia selama
masa hidup mereka. Pravelensi perempuan dibandingkan dengan laki-laki sama. Laki-laki
mempunyai onset skizofrenia yang lebih awal dibandingkan dengan wanita. Usia puncak
onset pada laki-laki adalah 15 – 25 tahun sedangkan untuk wanita adalah 25-35 tahun2.
Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan,
ditemukan prevalensi skizofrenia atau psikosis di Indonesia sebanyak 7% per 1000
rumah tangga. Dimana artinya dari 1.000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga yang
mempunyai anggota rumah tangga (ART) pengidap skizofrenia atau psikosis3.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
Gangguan skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya distorsi realita,
disorganisasi, dan kemiskinan psikomotor. Gangguan skizofrenia merupakan penyakit
kronis, kambuhan, dan menyebabkan penurunan fungsi yang semakin lama semakin berat
terutama bila tidak mendapatkan manajemen yang adekuat. Dengan kata lain, gangguan
skizofrenia jelas mengakibatkan disabilitas yang sering kali ireversibel dan menimbulkan
beban yang berat baik bagi individu tersebut maupun untuk keluarganya4.
2
1. Diketahui definisi dari skizofrenia
2. Diketahui epidemiologi dari skizofrenia
3. Diketahui etiologi dari skizofrenia
4. Diketahui manifestasi klinis dari skizofrenia
5. Diketahui kriteria diagnosis dari skizofrenia
6. Diketahui klasifikasi dari skizofrenia
7. Diketahui penatalaksanaan dari skizofrenia
8. Diketahui penatalaksanaan efek samping obat dari skizofrenia
9. Diketahui prognosis dari skizofrenia