SOAL UAS ManagBisnis Rabun 08062022 (Jam9.50)
SOAL UAS ManagBisnis Rabun 08062022 (Jam9.50)
Petunjuk :
1. Soal UAS tedidri dari 2 bentuk pilihan ganda (20%) dan soal uraian (80%)
2. Sola pilihan ganda menggunakan google form dan untuk soal uraian bacalah artikel
berita di bawah ini secara baik untuk menjawab soal no 1 dan 2.
3. Jawablah pertanyaan2 dengan ketentuan singkat dan padat menggunalan EYD, boleh
diskusi tapi tidak boleh copy paste, dan sebagai karangan sendiri (jika terbukti
dianggap nilai 0) , dengan di ketik arial 11 spasi 1
4. Kirim jawaban tsb soal uraian tsb di SSO folder UAS SOSMAPI dengan nama file :
nama mhs_NIM_UAS MBPT-Rabu080622 bentuk pdf maskimal 150kb dalam waktu
saat jadwal ujian.
PT Central Pertiwi Bahari adalah anak perusahaan PT. Central Proteina Prima, Tbk. (CPP).
PT. Central Pertiwi Bahari adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam budidaya udang
terintegrasi yang meliputi pembangunan dan pengembangan tambak udang untuk dijual kepada
petani udang, udang pakan ternak dan pembibitan untuk memasok petani. Perusahaan ini
berdiri pada 8 Juni 1994 dengan nama PT. Central Pertiwi Bratasen, namun akhirnya berganti
nama menjadi PT. Central Pertiwi Bahari. Perusahaan yang memiliki sekitar 4000 karyawan
ini terletak di Tulang Bawang, Lampung.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang memiliki tambak terbesar di Indonesia dan
terintegrasi vertikal mulai dari indukan udang, pembesaran benur, budidaya udang, pabrik
pakan udang, proses panen, pembekuan dan pemrosesan udang hingga ekspor. Perusahaan ini
sudah menggunakan teknologi seperti pusat tenaga listrik dan pengolahan air untuk budidaya
udang, serta pengolahan dan dan mesin cold storage. Hasil udang dari perusahaan ini ada yang
diekspor ke Amerika, Jepang dan negara-negara Eropa, dan ada juga yang dijual ke petani
maupun masyarakat lokal.
Pada tanggal 12 Maret 2013 terjadi bentrokan antara petambak plasma Forum Silaturahmi
(Forsil) dengan plasma P2K (Petambak Pro-Kemitraan ) dan karyawan yang sedang tugas
ronda di Pos Ronda PLO dan Pos Ronda FPD. Kedua kubu yang bentrok tersebut memang
sudah sejak Desember 2012 mempunyai perbedaan sikap terhadap perusahaan PT. Central
Pertiwi Bahari yang slah satunya menyebabkan semakin turunnya produksi. Menurut situs
Lampost.co.id dari sekitar 3.400 petambak milik perusahaan CPB, hanya 600 yang
berproduksi. Menghadapi masalah tersebut ada beberap hal yang dilakukan perusahaan sebagai
pengendalian dengan tujuan untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Tidak hanya internal control, namun juga sudh ada external control dalam menghadapi bentrok
tersebut. Aparat hukum dan TNI langsung turun tangan dalam upaya pengendalian suasana
bentrok di Tulang Bawang, namun tidak dapat dihindarkan 3 orang tewas dalam bentrok
tersebut, serta puluhan orang luka-luka. Dalam rangka penyelesaian masalah ini, dibentuklah
tim penyelesaian konflik di tambak PCB yang di ketuai oleh Wakil Bupati Tulang Bawang,
Heri Wardoyo. Pihak-pihak terkait melakukan runding mengenai perdamaian. Pengendalian
ini merupakan salah satu pengendalian pada saat proses dilakukan.