Anda di halaman 1dari 5

Prosiding SENTIA Vol.

11, ISSN: 2085-2347

Sistem Informasi Supply Chain Management


Produksi Kain Tenun pada
PT. Cibaligo Indah Textile Mill

Endah Istiani Tacbir Hendro Pudjiantoro, S.Si., M.T.,


Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Informasi Puspita Nurul Sabrina, S.Kom., M.T.,
Universitas Jenderal Achmad Yani Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Informasi
Cimahi Universitas Jenderal Achmad Yani
endahistiani03@gmail.com Cimahi
tacbir23501027@yahoo.com
puspitasabrina14@gmail.com

Abstrak—PT. Cibaligo Indah Textile Mill adalah sebuah atau produk dalam suatu rantai supply yang menjadikan
perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil, yang aktifitas perusahaan lebih terstruktur, terkoordinasi, terjadwal,
mengolah bahan baku berupa benang menjadi kain grey. dan terpadu sehingga keseluruhan proses akan menjadi lebih
Permasalahan yang terjadi dalam pencatatan datanya belum efektif dan efisien [3].
terstruktur dengan baik sehingga terjadinya redudansi data.
Informasi pesanan belum efektif, hal ini menyebabkan sulitnya PT. Cibaligo Indah Textile Mill adalah sebuah perusahaan
mengetahui informasi produksi yang sedang berjalan. Monitoring yang bergerak di bidang industri tekstil, yang mengolah bahan
produksi, hal ini menyebabkan tidak mengetahui informasi baku berupa benang menjadi kain grey. Seiring dengan
mengenai kekurangan bahan baku. Supply Chain Management berkembangnya perusahaan PT. Cibaligo Indah Textile Mill
(SCM) merupakan salah satu konsep pengelolaan aktivitas menambah bisnisnya dengan menerima order makloon dalam
produksi untuk suatu pola distribusi produk dengan jumlah, lokasi pembuatan kain grey dari perusahaan lain, di mana bahan baku
dan waktu yang tepat. Pembangunan sistem informasi dengan untuk proses produksi berasal dari pelanggan sehingga
metode pengembangan perangkat lunak yaitu waterfall karena perusahaan hanya melakukan proses produksi kain grey saja.
memiliki spesifikasi menganalisa sistem secara utuh. Penelitian ini
menghasilkan sistem informasi supply chain management yang Pada proses produksi yang berlangsung sering terjadi
diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah redudansi permasalahan yaitu sering terjadi keterlambatan informasi yang
data, monitoring produksi dan informasi pesanan. diterima pada setiap bagian produksi tentang progress produksi
sehingga ketika terdapat kesalahan produksi pada satu bagian
Kata kunci—waterfall; supply chain management (scm); akan menghambat bagian yang lain dan tentunya memakan
monitoring; redudansi. waktu yang lebih lama. Pelanggan sulit memantau informasi
pesanan telah dilakukan pada tahap proses produksi mana.
I. PENDAHULUAN Pengelolaan datanya belum terstruktur dengan baik sehingga
terjadi redudansi pada data potongan kain, pemeriksaan kain
Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini
grey, proses produksi kain.
menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan
taktik bisnisnya sehari-hari. Esensi dan persaingan terletak Efektivitas sistem informasi akan berguna bagi manajemen
pada bagaimana perusahaan mengimplementasikan proses PT. Cibaligo Indah Textile Mill untuk melakukan perubahan
dalam menghasilkan produk dan jasanya yang lebih baik dan strategi pengembangan usaha [4]. Monitoring merupakan
cepat dibandingkan pesaingnya. Keunggulan optimasi dan proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
integrasi supply chain menjadi fokus dari beberapa organisasi memantau perubahan yang berfokus pada proses produksi di
perusahaan besar yang ada di dunia [1]. perusahaan [5].
Supply Chain Management merupakan salah satu konsep Untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut
manajemen sangat dibutuhkan yang dapat menunjang kegiatan maka dilakukan pembangunan sistem informasi supply chain
manufaktur pada perusahaan. Setiap proses bisnis internal management produksi kain tenun pada PT. Cibaligo Indah
perusahaan dalam hal ini produksi barang membutuhkan Textile Mill ini untuk memberikan informasi dari setiap bagian
penanganan khusus. Proses pembuatan produk dari awal proses produksi sehingga dapat memproduksi dengan tepat
sampai akhirnya sangat membutuhkan proses yang panjang dan sesuai rencana, informasi pesanan terhadap pelanggan dan
waktu yang lama. Proses demi proses yang dilalui kadangkala meminimalisir kesalahan yang terjadinya ketika berjalannya
menghadapi kendala dan masalah [2]. proses produksi.
Keunggulan kompetitif dari Supply Chain Management
yaitu bagaimana perusahaan mampu mengelola aliran barang

142
Prosiding SENTIA Vol. 11, ISSN: 2085-2347
II. TINJAUAN PUSTAKA D. Metode Pengumpulan
• Observasi
A. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu Observasi merupakan metode pengumpulan data
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak Tujuan melakukan observasi di PT. Cibaligo Indah
luar tertentu dan laporan-laporan yang diperlukan [6]. Textile Mill adalah untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang masalah yang terjadi dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya.
B. Supply Chain Management
Pengertian supply chain (pasokan) adalah sejumlah material • Wawancara
yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data
tempat persediaan agar selalu siap pakai [7]. dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada
SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk seorang informasi atau autoritas atau seorang ahli pada
meningkatkan produktifitas total perusahaan dalam bidang tersebut. Wawancara ini dilakukan pada bagian
optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan [8]. personalia (HRD) dan bagian PPIC.
Perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan • Dokumentasi
menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir secara
bersama-sama [2]. Sehingga diperoleh suatu pola distribusi Dokumentasi adalah setiap pernyataan tertulis yang
produk yang pada akhirnya dapat meminimalisasi biaya dengan disusun oleh seseorang untuk keperluan pengujian suatu
tetap meningkatkan pelayanan kepada konsumen [9] serta peristiwa.
dapat memotong waktu pemesanan bahan baku menjadi lebih
singkat [10]. E. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Proses Supply Chain Management merupakan proses Dalam proses pengembangan perangkat lunak, salah satu
dimana produk dari bahan mentah, produk setengah jadi dan pemodelan yang digunakan adalah metode waterfall dengan
produk jadi diperoleh, diubah dan dijual melalui fasilitas- pemodelan linier. Metode ini digunakan karena kebutuhan
fasilitas yang terhubung oleh mata rantai sepanjang arus sistem dapat didefinisikan secara utuh saat menganalisis sistem
produk dan material [11]. Tujuannya dengan menilai dampak berjalan serta dikerjakan secara bertahap sesuai dengan rentang
perbedaan antara resiko rantai pasokan internal dan resiko waktu untuk setiap tahapan pada metode waterfall [15], yaitu:
rantai pasokan eksternal [12], untuk mendapatkan keunggulan
• Communication
kompetitif dapat memiliki dampak langsung dan positif pada
kinerja perusahaan [13]. Pada tahap ini dilakukan tahapan pengumpulan data dengan
wawancara terhadap pegawai PT. Cibaligo Indah Textile
Internal supply chain management meliputi semua proses Mill dan observasi langsung dengan mendatangi PT.
pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam Cibaligo Indah Textile Mill kemudian dilakukan tahapan
mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak.
keluaran organisasi itu. Di dalam rantai supply internal • Planning
perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, Tahapan ini dilakukan untuk menganalisi sistem yang
dan pengendalian persediaan [14]. sedang berjalan pada PT. Cibaligo Indah Textile Mill
C. Penelitian Terdahulu sehingga dapat diketahui modul serta fungsi apa saja yang
dibuat dalam pembangunan sistem sesuai dengan
Perusahaan yang akan meningkatkan daya saing melalui kebutuhan user.
penyesuaian produk, mutu tinggi, pengurangan biaya, dan
kecepatan distribusi maka harus memperhatikan rantai • Modelling
pasokan (supply chain) [9]. Supply Chain Management (SCM) Pada tahap ini berfokus pada rancangan struktur data,
dapat digunakan untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan arsitektur software menggunakan menggunakan Unified
yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang memiliki Modeling Language (UML), perancangan database dan
value added, sebuah perusahaan perlu menganalisis dan perancangan antarmuka dilakukan dengan menggunakan
menentukan partner dalam supply chain yang saling tools Balsamic Mockup.
terintegrasi, dalam arti kedekatan dalam melakukan kolaborasi, • Construction
termasuk information sharing [8]. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata
Pada saat ini banyak perusahaan yang menerapkan Supply dalam mengerjakan suatu software dalam pembangunan
Chain Management untuk meningkatkan daya saing sistem informasi supply chain management menggunakan
perusahaan dengan yang lainnya. Supply Chain Management bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter
merupakan suatu alat bersaing strategik bagi perusahaan yang dan database MySQL sebagai sarana penyimpanan data.
menjadikan masalah logistik sebagai strategi bersainganya Pada tahap ini juga dilakukan pengujian (testing) terhadap
untuk dapat memenangkan persaingan [14]. setiap fungsi dan prosedur yang terdapat di dalam modul
dengan menggunakan teknik Black Box.

143
Prosiding SENTIA Vol. 11, ISSN: 2085-2347
No Analisis
Deskripsi
Fungsional
• Deployment Pembelian Bahan Mengelola data pembelian bahan baku ke
Tahap ini penting dari pembuatan perangkat lunak akan 3.
Baku gudang benang
digunakan oleh user kemudian software yang telah dibuat Kelola Bahan
Mengelola data bahan baku yaitu tambah
dilakukan pemeliharaan secara berkala, semua tahapan 4. data bahan baku, ubah data bahan baku dan
Baku Masuk
laporan data bahan baku
dituangkan ke dalam sebuah tulisan, diagram, gambar atau Mengelola jadwal produksi yaitu tambah
bentuk-bentuk lain guna memperlekas tahapan apa saja yang Kelola Jadwal
5. jadwal produksi, ubah jadwal produksi dan
Produksi
dilakukan untuk pembangunan supply chain management di hapus jadwal produksi
PT. Cibaligo Indah Textile Mill. Mengelola data twice yaitu tambah data
6. Kelola Twice twice, ubah data twice dan laporan data
twice
III. HASIL DAN DISKUSI
Mengelola data warper/sizing yaitu tambah
Penelitian ini adalah sistem supply chain management yang 7.
Kelola data warper/sizing, ubah data
dapat memberikan informasi pada setiap tahap bagian produksi Warper/Sizing warper/sizing dan laporan data
sehingga tidak terjadi redudansi data dan para pelanggan dapat warper/sizing
Mengelola data cucukan yaitu tambah data
memantau progress produksi pesanannya. 8. Kelola Cucukan cucukan, ubah data cucukan dan laporan
Manfaat dari penelitian ini adalah sebuah informasi yang data cucukan
Mengelola data weave yaitu tambah data
diharapkan dapat membantu PT. Cibaligo Indah Textile Mill 9. Kelola Weave weave, ubah data weave dan laporan data
untuk rencana dan target produksi, meminimalkan hambatan- weave
hambatan yang terjadi pada proses produksi dari bahan baku Mengelola data grey inspect yaitu tambah
Kelola Grey
menjadi bahan jadi dan memonitoring hasil kain produksi. 10.
Inspect
data grey inspect, ubah data grey inspect
dan laporan data grey inspect
Mengelola seluruh proses produksi yang
A. Analisis Fungsional Sistem Berjalan 11 Kelola Produksi akan menghasilkan informasi progress
Analisis fungsional sistem berjalan dibuat sesuai dengan produksi
proses sistem berjalan pada PT. Cibaligo Indah Textile Mill Kelola Data Mengelola data produk yaitu tambah data
12.
Produk produk, lihat produk dan ubah data produk
supplier mengirimkan bahan baku ke gudang induk sesuai
Mengelola data barang keluar yaitu tambah
dengan pesanan untuk produksi kain tenun, gudang induk Kelola Barang data barang keluar, ubah data barang
menyimpan bahan baku dan mendistribusikan ke setiap bagian 13.
Keluar keluar, laporan data barang keluar dan
produksi, setelah produksi kain tenun selesai disimpan ke cetak surat jalan
gudang untuk pengecekkan dan pengiriman ke pelanggan 14.
Pelaporan Hasil pencatatan data seluruh proses
untuk membuat dapat dilihat pada Gambar 1. progress produksi produksi yang dapat di cetak secara fisik

C. Gambaran Umum Sistem


Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari
sebuah sistem merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Use case diagram sistem informasi supply
chain management produksi kain tenun pada PT. Cibaligo
Indah Textile Mill ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 1. Alur Supply Chain Management Terdapat sepuluh aktor yang memiliki hak akses berbeda
B. Hasil Analisis Fungsional Sistem Berjalan dalam menggunakan sistem yaitu admin, pelanggan, bagian
Penjelasan analisis fungsional dapat disimpulkan terdiri ppic, bagian gudang, bagian twice, bagian warper/sizing,
dari sebelas fungsi utama yang digunakan pada sistem berjalan bagian cucukan, bagian weave, bagian grey inspect dan bagian
pada setiap bagian yang masing-masing fungsional memiliki produksi. Di dalam use case diagram ini terdapat lima belas
aktor dan pekerjaan masing-masing. Pada sistem informasi use case utama yaitu kelola pengguna, kelola pesanan,
supply chain management dibutuhkan fungsi lain yang pembelian bahan baku, kelola bahan baku masuk, kelola
digunakan pada sistem, maka dari itu terdapat perubahan dan jadwal produksi, kelola data twice, kelola data warper/sizing,
penambahan fungsi yaitu fungsi kelola pengguna, kelola kelola data cucukan, kelola data weave, kelola data grey
produksi, kelola data produk, pelaporan progress produksi dan inspect, kelola produksi, kelola data produk, kelola barang
laporan produktifitas mesin. Sehingga fungsi yang digunakan keluar, pelaporan progress produksi dan laporan produktifitas
pada sistem ini adalah lima belas fungsi. Hasil analisis mesin.
fungsional sistem berjalan dapat dilihat pada Tabel 1.
TABEL 1. EVALUASI ANALISIS KEBUTUHAN FUNGSIONAL
No Analisis
Deskripsi
Fungsional
Mengelola data pengguna yaitu tambah
1. Kelola Pengguna data pengguna, ubah data pengguna dan
hapus data pengguna
Mengelola data pesanan yaitu tambah data
2. Kelola Pesanan pesanan, hapus data pesanan, laporan data
pesanan dan cetak data pesanan

144
Prosiding SENTIA Vol. 11, ISSN: 2085-2347

Gambar 3. Class Diagram

E. Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka merupakan bagian yang paling
penting dari merancang sistem. Dalam proses pengembangan
antarmuka, fokus haruslah terletak pada elemen-elemen
antarmuka dan objek-objek yang pengguna lihat..
a) Implementasi Antarmuka Login
Halaman di mana pada saat pengguna menggunakan
sistem informasi pertama kali yang akan muncul tampilan
login seperti pada Gambar 4.

Gambar 2. Use Case Diagram

D. Class Diagram
Class Diagram merupakan diagram yang menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta
hubungan satu sama lain keadaan suatu sistem menyertakan
informasi atribut yang ada pada setiap field. Class Diagram
Pembangunan Sistem Informasi Supply Chain Management
Produksi Kain Tenun pada PT. Cibaligo Indah Textile Mill
ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 4. Implementasi Antarmuka Login
b) Implementasi Antarmuka Pesanan
Halaman kelola data pesanan menampilkan data pesanan
yang terdaftar pada sistem, implementasi antarmuka kelola
data pesanan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Implementasi Antarmuka Pesanan

145
Prosiding SENTIA Vol. 11, ISSN: 2085-2347
c) Implementasi Antarmuka Jadwal Produksi [1] E. V. Budiman, "Evaluasi Kinerja Supply Chain pada UD. Maju Jaya di
Halaman kelola jadwal produksi masuk menampilkan data Desa Tiwoho Kabupaten Minahasa Utara," Jurnal EMBA, vol. 1, pp.
443-452, 2013.
jadwal produksi yang terdaftar pada sistem, implementasi
antarmuka kelola jadwal produksi dapat dilihat pada Gambar 6. [2] N. A. E. F. W. Tri Ika Jaya Kusumawati, "Implementasi Supply Chain
Management (SCM) Berbasis Web pada Departemen Weaving I Guna
Mengatasi Keterlambatan Hasil Produksi Studi Kasus Pada PT Argo
Pantes Tbk," Universitas Budi Luhur, 2018.
[3] M. A. Miradji, "Analisis Supply Chain Management pada PT. Monier di
Sidoarjo," Balance Economics, Bussines, Management and Accounting
Journal, vol. Vol. X No. 19, pp. 63-82, 2014.
[4] H. K. Henry Leonardy Sutrisna, "Efektivitas Sistem Informasi
Monitoring Delay Berbasis Web Terhadap Pengiriman Barang PT.
Metindo Erasakti Bekasi," ISSN, vol. 7, pp. 7-12, 2018.
[5] H. N. d. N. S. Wagimin, "Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring
Sertifikasi Pegawai Berbasis Web pada PT PLN (Persero) Wilayah
Kalimantan Barat," Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN),
pp. 138-143, 2017.
[6] I. W. E. J. Fatim Nugrahanti, "Analisa Perancangan Sistem Informasi
Management Rantai Pasok (Supply Chain) Pada Perusahaan Pembuat
Peralatan Tambang (Studi Kasus PT. Refindo Inti Selaras Indonesia),"
Gambar 6. Implementasi Antarmuka Jadwal Produksi
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, pp. 15-21, 2014.
d) Implementasi Antarmuka Laporan Twice
[7] A. Prasetyo, "Perancangan Sistem Informasi Electronic Supply Chain
Halaman laporan twice masuk menampilkan data yang Management pada Logistik Farmasi Berbasis Web," Multitek Indonesia,
telah diproduksi terdaftar pada sistem, implementasi vol. 6, pp. 123-128, 2012.
antarmuka laporan twice dapat dilihat pada Gambar 7. [8] B. M. Sariyun Naja Anwar, "Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management) : Konsep dan Hakikat," Dinamika Informatika, vol. 3, pp.
ISSN : 2085-3343, 2011.
[9] P. T. W. W. Risnandar, "Integrasi Teknologi Informasi dan Supply Chain
Management (Studi Kasus : PT. X, West Java)," Seminar dan Call For
Paper Munas Aptikom, pp. 268-273, 2010.
[10] Z. F. Suryana, W. Witanti and P. N. Sabrina, Perancangan Sistem
Electronic Supply Chain Management, ISBN 978-602-99334-9-9, 2018.

Gambar 7. Implementasi Antarmuka Laporan Twice [11] M. W. F. Enty Nur Hayati, "Penerapan E-Supply Chain Management
Pada Industri (Studi Kasus Pada PT Maitland-Smith Indonesia),"
Dinamika Teknik, vol. IX, pp. 19-33, 2015.
IV. KESIMPULAN
[12] H. G. B. A. M. Shahram Gilaninia, "Difference Between Internal and
Penelitian ini dapat disimpulkan secara sistem informasi External Supply Chain Risks On Its Performance," Singaporean Journal
supply chain management produksi kain tenun pada PT. Of Business Economics, and Management Studies, Vols. 1, No. 8, pp. 12-
Cibaligo Indah Textile Mill sebagai berikut : 18, 2013.
a. Penelitian ini menghasilkan sebuah Sistem Informasi [13] B. R.-N. T. R.-N. S. S. R. Suhong Li, "The impact of supplychain
management practices on competitive advantage and organizational
Supply Chain Management Produksi Kain Tenun pada performance," The International Journal of Management Science, pp.
PT. Cibaligo Indah Textile Mill dengan menggunakan 107-124, 2006.
website [14] A. Widyarto, "Peran Supply Chain Management Dalam Sistem Produksi
b. Sistem Informasi Supply Chain Management ini dapat dan Operasi Perusahaan," Manajemen dan Bisnis, vol. 16, pp. 91-98,
membantu pihak perusahaan khususnya pada bagian 2012.
Produksi untuk mengetahui kecacatan setiap produksinya. [15] R. S. Pressman, Software Engineering A Practicioner's Approach
c. Sistem Informasi Supply Chain Management dapat Seventh Edition, New York: McGraw-Hill, 2010.
menampilkan proses monitoring pesanan sehingga
pelanggan dapat mengetahui proses produksi yang
sedang berjalan antara produksi twice, produksi
warper/sizing dan lainnya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada Allah SWT yang memberikan kemudahan dan
kekuatan serta pihak perusahaan PT. Cibaligo Indah Textile
Mill yang telah membantu selama menempuh penelitian ini
juga memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
Dengan segala ketulusannya dan kerendahan hati.

REFERENSI

146

Anda mungkin juga menyukai