Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN ORGANISASI

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Organisasi)

Di Susun Oleh :

Nama : Mutia Hatina Dewi


Nim : 0703171004
Kelas : Matematika - 1

Dosen Pengampu

Hj. Juniarti, S.E, MM

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian alam. Atas
rahmad dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Organisasi”. Shawalat
berangkaikan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
beserta kerabat, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman, sosok yang
telah membawa manusia dan seisi alam dari zaman kegelapan sampai saat ini
sehingga kita menjadi manusia beriman, berilmu, dan beramal shaleh agar
menjadi manusia yang berkahlak mulia. Adapun makalah ini dibut untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Organisasi pada program studi
Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Saya menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih memiliki
kekurangan baik materi maupun cara penulisannya namun demikian saya telah
berupayah dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik. Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 16 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rencana Pembelajaran Semester ............................................... 1
1.2 Materi Pembelajaran .................................................................. 2
A. Ruang Lingkup Manajemen Organisasi ........................... 2
B. Konsep Dasar Manajemen Organisasi .............................. 2
C. Fungsi Dasar Manajemen Organisasi ............................... 3
D. Pemotivasian (Motivation) .................................................. 4
E. Kepemimpinan (Leadership) .............................................. 5
F. Ruang Manajemen Sumber Daya Manusia ...................... 5
G. Manajemen Kinerja ............................................................ 6
H. Perilaku Organisasional ..................................................... 6
I. Struktur Orgsnisasi ............................................................. 6
J. Budaya Organisasi .............................................................. 7
K. Perubahan Organisasi ........................................................ 7
L. Pengambilan Keputusan ..................................................... 8
M. Komunikasi Dalam Organisasi .......................................... 8
1.3 Kompetensi Dasar ....................................................................... 9
A. Ujian Tengah Semester ......................................................... 9

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keterhubungan Antar Materi
A. Ruang Lingkup Manajemen Organisasi ............................ 10
B. Konsep Dasar Manajemen Organisasi .............................. 11
C. Fungsi Dasar Manajemen Organisasi ............................... 13
D. Pemotivasian (motivation) .................................................. 20
E. Kepemimpinan (Leadership) ............................................. 23

ii
F. Ruang Manajemen Sumber Daya Manusia ...................... 27
G. Manajemen Kinerja ............................................................ 31
H. Perilaku Organisasi ............................................................. 34
I. Struktur Organisasi ............................................................ 36
J. Budaya Organisasi .............................................................. 39
K. Perubahan Organisasi ........................................................ 42
L. Pengambilan Keputusan ..................................................... 47
M. Komunikasi Dalam Organisasi .......................................... 54
2.2 Integrasi Antara Materi dengan Uji Kompetensi Dasar ....... 58
A. Ujian Tengah Semester ........................................................ 58

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 64
B. Saran ............................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Sistem perkuliahan pertama kali dimulai pada tanggal 9 September 2019 di
ruang H. Aniff 201 dengan membahas Rencana pembelajaran semester (RPS).
Rencana pembelajaran semester dikembangkan oleh dosen mata kuliah yang
diampuh guna sebagai panduan bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
perkuliahan selama satu semester untuk mencapai pembelajaran yang telah
ditetapkan. Adapun Rencana pembelajaran semester itu antara lain pembahasan
mengenai materi yang akan dipelajari, ketentuan kedisiplinan mahasiswa untuk
membawa materi yang sudah ditentuan dosen pengampuh disetiap pertemuannya,
dan kedisiplinan lainnya juga membahas mengenai tugas akhir yang akan
dilakukan setiap mahasiswa yakni membuat makalah mengenai materi yang akan
di bahas pada pertemuan pertama hingga pertemuan ke 14 juga membahas
mengenai kriteria yang harus dinilai oleh pengajar untuk memenuhi syarat lulus
mata kuliah Manajemen Organisasi ini antara lain:
1. Kuis 10%
2. Tugas 25%
3. Partisipasi 20%
4. Ujian tengah semester 20%
5. Ujian akhir semester 25%
Keterangan :
1. Kuis berupa tulisan maupun tulisan dimana untuk mengetahui kemampuan
para mahasiswa dalam memahami materi yang telah di berikan oleh dosen.
2. Tugas berupa tugas individu dan tugas kelompok untuk mencapai
kemampuan dan pengetahuan mahasiswa.
3. Partisipasi berupa kehadiran mahasiswa dengan 70% bertatap muka dalam
16 kali pertemuan dan mahasiswa minimal hadir dalam 13 pertemuan jika
lebih dapat mempengaruhi keikutsertaan dalam ujian akhir semester.juga
berupa keaktif-an mahasiswa dalam sistem belajar berlangsung berupa
bertanya, menjawab pertanyaan, memberi sanggahan atau pun memberi
saran juga etika didalam kelas maupun diluar kelas.

1
4. Ujian tengah semester berupa ujian tulisan ataupun lisan yang diujikan
kepada mahasiswa mengenai materi yang telah dibahas dari pertemuan
pertama hingga pertemuan ke tujuh guna mengetahui kemampuan
mahasiswa memahami dan mengerti materi sejauh 7 kali pertemuan.
5. Ujian akhir semester berupa ujian tulisan ataupun lisan yang diujikan
kepada mahasiswa mengenai materi yang telah dibahas dan dijelaskan
dosen .
Dengan terpenuhinya ke-lima criteria tersebut dari pertemuan pertama hingga
pertemuan ke enam belas maka seorang mahasiswa telah memenuhi syarat untuk
lulus mata kuliah manajemen organisasi.

1.2 MATERI PEMBELAJARAN


Materi Pembelajaran pada manajemen organisasi yang dipelajari selama 14
pertemuan antara lain:
A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN ORGANISASI
Ruang lingkup organisasi adalah pengelompokkan orang-orang (ndividu,
kelompok,organisasi,patner kerja) dan penataan ruang lingkup organisasi. Adapun
yang menjadi ruang lingkup organisasi tergantung dari tujuan organisasi yang
bersangkutan dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam usaha
mencapai tujuan tersebut.
B. Konsep Dasar manajemen Organisasi
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur
(mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan
dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau ketrampilan orang
yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam penyelesaian
sesuatu tersebut terdapat tiga faktor yang terlibat: Adanya penggunaan sumber
daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi
lainnya. Adanya proses yang bertugas bertahap dari mulai perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan
pengawasan.Adanya seni dalam menyelesiakan pekerjaan . Dalam organisasi ada
tiga tingkat atau level manajemen yaitu:Manajemen puncak ( Top Management) ,

2
Manajemen Menengah (Middle Or Admknkstrative Management), Manajemen
lini pertama (Lower Or First Level Or Suervisiory Management) mengawasi
karyawan secara langsung.
C. Fungsi Dasar Manajemen Organisasi
1. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan
organisasi,membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Sebelum para manajer dapat mengorganisasi,
memimpin, atau mengendalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana
yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Macam-macam
perencanaan dibagi menjadi tiga antara lain: Perencanaan Organisasi, Perencanaan
Dimemsi Waktu, Perencanaan dari Dimensi Jenis. Tanggung jawab untuk
menetapkan tujuan perencanaan terdiri atas : Staf Perencanaan, Satuan Tugas
perencanaan, Dewan Direksi, Chief Executive Officer (CEO), Komite Eksekutif,
Manajemen Lini. Tipe- tipe perencanaan dapat berupa Tujuan, Strategi, kebijakan
(policy), Prosedur, Anggaran (Budget), Rencana Proyek, Rencana Fungsional
(Functional Plan)
2. ORGANISASI (ORGANIZING)
Organisasi adalah keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Organisasi dapat diartikan dlaam arti
dinamis dan statis. Ciri-ciri organisasi antara lain: Adanya suatu kelompok orang
yang dapat dikenal., Adanya kegiatan yang berbeda tetapi satu sama lain saling
terkait, Tiap-tiap anggota menyumbangkan kemampuannya., Adanya koordinasi
dan wewenang, dan Adanya tujuan.
Dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling
berhubungan. Adapun unsur-unsur organisasi adalah: Orang, Kerja Sama, Tujuan
bersama, peralatan, Lingkungan , kekayaan alam. secara garis besar organisasi
dibagi menjadi dua macam yaitu: Organisasi Formal dan Organisasi Informal.

3
3. PENGGERAKAN (ACTUATING)
Penggerakan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat para bawahan untuk bersedia dan menyumbangkan tenaganya
secara efektif serta efesien untuk mencapai tujuan. Tujuan penggerakan adalah
usaha atau tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan
membuat bawahan tahu pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan
tugasnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yang mana
dalam penggerakan memiliki fungsipokok di dalam manajemen. Juga memiliki
macam- macam penggerakan antara lain: Orientasi, Perintah, dan Delegasi
wewenang.
4. PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi manajemen,
mekanisme pengawasan didalam suatu organisasi memang mutlak diperlukan.
Jenis jenis pengawasan antara lain: Pengawasan intern dan ekstern, Pengawasan
preventif dan represit, dan Pengawasan aktif dan pasif. Didalam pengawasan juga
memiliki tahap-tahap proses yaitu: Tahap penetapan standar, Tahap penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan, Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan,
Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standart dan analisa penyimpangan,
dan Tahap pengambilan tindakan koreksi. Bentuk-bentuk pengawasan adalah
Pengawasan pendahulu (feedforward control,steering controls), Pengawasan
concurrent (concurrent control), dan Pengawasan umpan balik.

D. Pemotivasian (Motivation)
Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan lain atau dari diri sendiri.
Dorongan itudimaksudkan agar Orang tersebut menjadi orang yang lebih baik
dari yang sebelumnya. Sekitar tahun 1950-an merupakan periode perkembangan
konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa itu adalah teori
Hierarki kebutuhan, teori X dan Y dan teori dua faktor. Bentuk- bentuk motivasi
yang sering dilakukan suatu organisasi atau perusahaan, diantaranya adalah:
Kompetensi bentuk uang , Pengarahan dan pengendalian, Penetapan pola kerja
yang relatif, danKebajikan Jenis- jenis Motivasi antara lain Motivasi Intrinsik,

4
Motivasi Ekstrinsik, ada beberapa hubungan antara motivasi dan prilaku,
hubungan elemen penggerak motivasi karyawan.
E. Kepemimpinan (Leadership)
Pemimpin adalah suatu lakon/ peran dalam system tertentu, karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan
dan belum tentu mampu memimpin. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara
pemimpin untuk memengaruhi bawahannya. Dan setiap pemimpin memilki gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda perbedaan gaya kepemimpinan dalam
organisasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula pada partisipasi individu
dan perilaku kelompok. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada
dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori berikut ini: Teori genetis
(keturunan), Teori social, dan Teori ekologis. Adapun gaya kepemimpinan
berdasarkan kepribadian antara lain:Gaya kepemimpinan karismatis , Gaya
kepemimpinan diplomatis, Gaya kepemimpinan otoriter , dan Gaya
kepemimpinan moralis.
F. Ruang Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua
kelompok, yaitu sumber daya manusaia (thuman resources) dan sumber daya non
manusia (non human resources). Tentu didalam sebuah organisasi akan
melakukan sebuah aktivitas dan aktivitas- aktivitas yang berkaitan dengan
manajemen sumber daya manusia ini secara umum mencakup : Rancangan
Organisasi, Staffing, System reward, tunjangan-tunjangan, dan pematuhan,
Manajemen performansi, Pengembangan pekerja dan organisasi, Komunikasi dan
hubungan masyarakat. Di dalam sebuah manajemen harus mempunyai tujuan
termasuk dalam manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan antara lain :
tujuan sosial, tujuan organisasional, tujuan fungsional, dan tujuan pribadi.
Kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia secara umum dapat
dikategorikan menjadi empat, yaitu persiapan dan pengadaan, pengembangan dan
penilaian, pengkompensasian dan perlindungan, dan hubungan-hubungan kepe-
gawaian didalam aktifitas

5
G. Manajemen Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance atau hasil kerja maupun prestasi
kerja. Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungab dan
memastikan komunikasi yang efektif. Dan memfokuskan pada apa yang
diperlukan oleh organisasi, manajer dan pekerja untuk berhasil . Manajemen
kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses. Ada
Beberapa pendapat para ahli mengenai manajer kinerja seperti pendapat dari
Denisi dan Pritchard, Hendry, Bradley dan Perkins, Strabler, Bevan dan
Robertson,dan Waltres. Tentu dalam sebuah organisasi atau perusahaan penting
adanya manajemen organisasi dikarenakan dalam manajemen organisasi memiliki
banyak manfaat baik bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri, bagi manajr serta
bagi individu itu sendiri. Dan didalam manajemen kinerja untuk mengetahui
kebrhasilannya mempunyai beberapa criteria.
H. Perilaku Organisasional
Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa yunani yang berarti alat.
Dan daam organisasi itu sendiri dikatakan organisasi jika memenuhi empat unsure
pokok juga memiliki cirri-ciri, dan prinsip sehingga dapat dikatakan organisasi.
Sedangkan Perilaku organisasi (OB) adalah suatu bidang studi yang mempelajari
dampak perseorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan
efektivitas organisasi. Reksohadiprodjo dan Handoko (1987;74) mendeskripsikan
bahwa tujuan organisasi menentukan struktur organisasi yaitu menentukan
seluruh tugas pekerjaan, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung
jawab untuk menjalankan masing-masing tugas yang dibebankan.
I. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan out line di dalam skema organisasi, dari
penempatan tugas yang paling atas sampai pada penempatan tugas yang paling
bawah. Dengan kata lain, struktur organisasi mendeskripsikan bagaimana
organisasi itu mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Kompleksitas merupakan gambaran tentang tingkat diferensiasi pada sebuah
organisasi. Kompleksitas memiliki tiga dimensi, yaitu :Diferensiasi horizontal,
Diferensiasi vertikal Diferensiasi spasial Formalisasi merupakan peraturan yang

6
tertulis maupun tidak, formalisasi dapat ditemukan dalam bentuk dokumen resmi
organisasi dan sikap. Haas dan Johnson (Liliweri,1997) memberikan beberapa
batasan atas beberapa dimensi yang dibahas dalam ‘formalitas’ yakni : Peranan
(roles), Hubungan kekuasaan (authority relations), Proses komunikasi, Norma
dan sanksi.Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan
keputusan disentraslisasikan pada suatu pimpinan di dalam organisasi Ukuran
organisasi menentukan besarnya jumlah angggota yang berhubungan dengan
pemilihan cara pengendalian kegiatan dalam usaha mencapai tujuan Pengawasan
atau pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen untuk menjamin
keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan yang
diharapkan atau tidak.
J. Budaya Organisasi
Robbins (2005) berpendapat bahwa budaya organisasi adalah suatu sistem dari
makna organisasi/arti bersama yang dianut dari para anggotanya yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Tentu organisasi
mempunyai bentu yaitu Monoculture, Superordinate Culture, Divisive Culture,
Disjunctive Culture. Dalam hal ini Victor Tan (2002) mengidentifikasikan
beberapa karakteristik budaya organisasi, yaitu: Individual Initiative, Risk
tolerance, Directon , Integration, Management support, Control, Identity,
Reward system, Conflict tolerance, Communication pattern. Selanjutnya Victor
S.L Tan menggambarkan empat tahapan model perubahan budaya organisasi,.
Dan didalam struktur organisasi mempunai nilai value) dan keyakinan (belief)
dalam Budaya Organisasi.
K. Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut
berpindah dari keadaanya yang sekarang menuju ke masa depan yang di inginkan
untuk meningkatkan efektifitas organisasinnya. Tujuannya yaitu mencari cara
baru atau memperbaiki dalam menggunakan resaources dan capabilities dengan
tujuan untuk meningkatkan organisasi dalam menciptakan nilai dan menigkatkan
hasil yang telah kita inginkan. Ada beberapa alasan mengapa banyak orang selalu
menentang berubahan. Oleh karena itu alasan-alasan tersebut melanda setiap
rencana untuk mengubah organisasi, apalagi organisasi itu berbentuk birokrasi

7
yang selalu mempertahankan tipe ideal organisasi. Selain itu ada halnya
Pendekatan dalam Perubahan Organisasi yaitu Pendekatan Individu antar pribadi,
Pendekatan system, Pendekatan Role Play dan Leadership Training, Perubahan
Organisasi Melalui Teknologi, Dampak Perkembangan Teknologi, penting adanya
Penyesuaian Organisasi Terhadap Perubahan Teknologi, juga Variabel-variabel
Perubahan Organisasi,

L. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Dasar-dasar pengambilan keputusan terdiri dari Intuisi,
pengalaman, Fakta, Wewenang, rasional, faktor - faktor yang memengaruhi
pengambilan keputusan. Enam faktor lain yang juga ikut memengaruhi
pengambilan keputusan , yaitu: Fisik, Emosional, Rasional, Praktikal,
Interpersonal, Struktural. Teknik pengambilan keputusan Operational Research/
Riset Operasi, Linier Programming, Gaming War Game, Probability. Tentu
didalam sebuah pengambilan memiliki Jenis-jenis pengambilan keputusan yakni,
keputusan Berdasarkan program atau regularitas, Berdasarkan tingkat
kepentingannya, Berdasarkan tipe persoalan, Berdasarka. Lingkungan. Ada
M. Komunikasi Dalam Oganisasi
Organisasi secara umum Berasal dari bahasa yunani organon yang berarti alat,
adalah suati kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Merchant
(1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubung dalam lingkungan
pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem
pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi
manajemen dalam mengambil keputusan, dan memonitor perilaku yang dapat
mengendalikan aktivitas- aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. Dan
komunikasi dalam suatu organisasi sangat lah penting.
Komunikasi secara umum Adalah suatu proses dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Unsur-unsur komunikasi yang diperlukan dalam sebuah organisasi antara lain,
Komunikator/ Pengirim/ Sender, Komunikan/ penerima/ Receiver, Saluran/ Media

8
/ Channel, selain unsur Tahap-tahap Berkomunikasi juga diperlukan seperti,
Tahap Idea, Tahap Encoding, Tahap pengiriman, Tahap penerimaan, Tahap
Decoding

1.3 KOMPETENSI DASAR


A. UJIAN TENGAH SEMESTER
1. Jelaskan bagaimana manajemen yang baik dilaksanakan oleh seorang
manajer, menurut Schermanhorn?
2. Perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, jelaskan secara terperinci dan
berikan contohnya dari ketiga jenis perencanaan tersebut?
3. Sebutkan bagaimana sebuah perusahaan melakukan tahap proses
pengawasan di dalam setiap pekerjaan?
4. Sebutkan apa saja yang menjadi syarat seorang pemimpin yang baik,
jelaskan secara terperinci?
5. Apa yang dimaksud dengan Teori Motivasi Hierarki Abraham
Maslow,jelaskan secara terperinci dan berikan contohnya masing-masing?
6. Jelaskan dan sebutkan ruang lingkup dari manajemen sumber daya
manusia?
7. Apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja secara:
 Holistik
 Terintegrasi
 Umpan balik
 Pengukuran

9
BAB II
PEMBAHASAN
A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN ORGANISASI
Untuk lebih dalam memahami mengenai manajemen organisasi tentu perlu
mengetahuimengenai ruang lingkup manaejemn organisasi itu sendiri.
Ruang lingkup organisasi adalah pengelompokkan orang-orang (ndividu,
kelompok,organisasi,patner kerja) dan penataan ruang lingkup organisasi. adapun
yang menjadi ruang lingkup organisasi tergantung dari tujuan organisasi yang
bersangkutan dan kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam usaha
mencapai tujuan tersebut. Seperti contoh rung lingkup organisasi perusahaan
yakni melayani pekerjaan operatif yang harus dilakukan guna mencapai tujuan
organisasi, misalnya menyelenggarakan tata usaha, melaksanakan pembukuan
keuangan, melakukan hasil kegiatan seperti hasil produksi, hasil penjualan dan
kegiatan lain yang bersifat menunjung. Menyediakan keterangan atas informasi
bagi pimpinan organisasi sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dan
perumusan kebijakan organisasi. membantu kelancaran dalam pengembangan
organisasi sesuai dengan perubahan yang diperlukan sejalan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adapun contoh yang lain yang dapat menjelaskan ruang lingkup organisasi
adalah Sekolah Menengah Atas PGRI 12 Medan dimana dapat dikatakan sebagai
sebuah organisasi . Gedung sekolah sebagai sarana dan para guru sebagai kinerja
Para guru itu sendiri merupakan pelaku dalam menjalankan proses pengajaran
yang meghasilkan siswa-siswi yang berilmu, berakhlak dan berprestasi. Dan para
siswa-siswi dikatakan sebagai partner kerja para guru, tanpa adanya para siswa
dan siswi maka guru tidak dapat melakukan pekerjaan secara baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan jika antara para guru dengan siswa- siswi memiliki
hubungan dan kerja sama yang baik guna tujuan dari organisasi tesebut tercapai.
Dalam contoh organisais ini tujuan dari Sekolah Menengah Atas Pgri 12 Medan
adalah terciptanya dan terlahirnya siswa dan siswi yang Cerdas, Beredukasi,
Berakhlak Baik Dan Berprestasi dan untuk mencapai hal itu perlu kerja sama
antara guru dan siswa juga sarana.
Adapun ruang lingkup organisasi manajemen itu sendiri terrdiri atas:

10
1. lingkungan luar (esternal)
terdiri atas lingkungan umum meliputi ekonomi, politik hukum, sosio cultural
(budaya),dan kondisi lingkungan alam, sedangkan lingkungan khusus (tugas)
meliputi pemilik, klien, suplai tenaga kerja,lembaga keuangan dan serikat pekerja.
2. Lingkungan dalam (internal)
Terdiri atas manusia, financial, gedung, kantor, sistem dan teknologi serta sistem
nilai dan budaya organisasi.

B. KONSEP DASAR MANAJEMEN ORGANISASI


1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur
(mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan
dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang
yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Kegiatan-kegiatan yang
biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis adalah kegiatan produksi,
pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pengelolaan keuangan
yang mungkin dimiliki oleh organisasi bisnis tersebut. Semua kegiatan tersebut
perlu diselesaikan karena pada praktiknya akan menunjang kepada pencapaian
tujuan dari organisasi bisnis yaitu pencapaian profit. Karena sejatinya dalam
menyelesaikan segala kegiatan untuk mencapai suatu target yang menjadi tujuan
dari suatu organisasi atau perusahaan tentu memerlukan bantuan orang lain atau
kerja sama tim. Kerja sama dengan orang lain perlu dilakukan guna memudahkan
segala kegiatan pekerjaan dan untuk menghasilkan pekerjaan yang efesien dan
efektif.
2. Proses Manajemen
Menurut Schermerhorn, proses manajemen yang harus dijalankan oleh
seorang manajer adalah:
a. Planning ( Perencanaan) meliputi pemilihan misi dan tujuan organisasi serta
cara terbaik untuk pencapaiannya.

11
b. Organizing (Organisasi) adalah proses membagi pekerjaan, mengalokasikan
sumber daya, dan pengaturan serta koordinasi aktivitas anggota organisasi untuk
melaksanakan rencana.
c. Leading ( Kepemimpinan) adalah memengaruhi anggota organisasi agar mereka
memberikan kontribusi tehadap tujuan kelompok dan organisasi.
d. Controlling (pengendalian) adalah pengukuran dan pengoreksian untuk kerja
individu dan organisasi.
3. Tingkat/ Level Manajemen
Dalam organisasi ada tiga tingkat atau level manajemen yaitu:
a. Manajemen puncak ( top management)
Orang yang ada dalam posisi top management disebut top manager yang
bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan.contoh ketua yayaan.
b. Manajemen Menengah (Middle or Admistrative management)
Middle management bertanggung jawab terhadap pekerjaan, melaksanakan
tujuan, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manager puncak serta
mengordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer lini pertama dan juga
karyawan operasional. Contoh kepala sekolah ,wakil, tata usaha an bendahara.
c. Manajemen lini pertama (lower or first level or suervisiory management)
mengawasi karyawan secara langsung. Contoh para guru dan staf.
4. Definisi Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, dan pada dasarnya tidak
ada perbedaan yang prinsip .
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sekumpulan orang
dapat dikatakan sebagai organisasi jika memenuhi empat unsur pokok:
a. Organisasi itu merupakan system.
b. Adanya suatu pola aktivitas.
c. Adanya sekelompok orang.
d. Adanya tujuan yang telah ditetapkan.

12
C. FUNGSI DASAR MANAJEMEN ORGANISASI
Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan mengenai konsep dasar
manajemen organisasi dimana dalam menjalakan suatu organisasi misalnya
dalam sebuah perusahaan harus menjalankan perencanaan (planning), Organisasi
(Organizing), Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling) yang akan
dijelaskan pada pembahasan fungsi dasar manajemen organisasi.
1. Perencanaan (Planning)
a. Pengertian Perencanaan
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan
tujuan organisasi,membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-
fungsi lain pengorganisasian,pengarahan,dan pengontrolan tidak dapat berjalan.
b. Proses Perencanaan
Menurut T.Hani Handoko (1999) kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui
empat tahap sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
2. Merumuskan keadaan saat ini.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Adapun alasan mendasar mengapa perencanaan sangat diperlukan antara lain:
1. Untuk mencapai protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
2. Untuk mencapai positive benefits dalam bentuk meningkatkan sukses
pencapaian tujuan organisasi.
c. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Lain
Hubungan perencanaan dengan pengorganisasian (organizing) adalah
keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, kewenangan, dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Hubungan
perencanaan dengan pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk
menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya yang diperlukan untuk

13
mengarahkan, memengaruhi, dan memotivasi karyawan. hubungan perencanaan
dengan pengawasan (controling) adalah perencanaan dan pengawasan yang saling
berhubungan erat . Dimana pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana.
d. Macam-Macam Perencanaan
Macam-macam perencanaan dibagi menjadi tiga antara lain:
1. Perencanaan Organisasi
Dimana perencanaan ini terdiri dari:.perencanaan strategi dan Perencanaan Taktis
b. Perencanaan Dimemsi Waktu
Rencana Jangka Panjang, Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka Pendek
c. Perencanaan dari Dimensi Jenis
Perencanaan Dari Atas Ke Bawah (Top Down Planning), Perencanaan Dari
Bawah Keatas (Bottom-Up Planning), Perencanaan Mendatar (Horizontal
Planning), Perencanaan Gabungan Atas Ke Bawah Dan Bawah Ke Atas ( Top
Down And Buttom-Up Planning)
e. Fungsi Perencanaan
1. Untuk menetapkan aktivitas yanga da di dalam perusahaan
2. Untuk menetapkan jenis produk yang diimbangi
3. Untuk menjadikan contoh/ acuan kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Untuk orientasi perusahaan secara jelas dalam jangka panjang atau pendek.
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian
organisasi.
6. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
7. Menghemat waktu, usaha dan dana
2. Organisasi (Organizing)
a. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah keseluruhan proses pengelompokan orang, alat-alat,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai

14
2. Deskripsip pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan rumusan yang realitis mengenai kewajiban yang hendak
diselesaikan,
5. Menunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya
6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang
ditunjuk.
b. Ciri-Ciri Organisasi:
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda tetapi satu sama lain saling terkait.
3. Tiap-tiap anggota menyumbangkan kemampuannya.
4. Adanya koordinasi dan wewenang.
5. Adanya tujuan.
Dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga elemen yang saling
berhubungan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah:
1. Sekelompok orang.
2. Interaksi dan kerja sama.
3. Tujuan bersama.
c. Unsur-Unsur Organisasi
1. Orang
Dalam organisasi sering disebut dengan pegawai atau personel dimana
terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan
tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam
organisasi.
2. Kerja Sama
Merupakan perbuatan saling membantu dan dilakukan secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan bersama.
3. Tujuan bersama
Merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan.
4.peralatan

15
Terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin, uang dan barang modal
lainnya.
5.Lingkungan
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial budaya ekonomi dan
teknologi.
6.kekayaan alam
Misalnya keadaan iklim,udara,air,cuaca, flora dan fauna.
d. Macam-Macam Organisasi
secara garis besar organisasi dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Organisasi Formal
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang meningkatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Seperti sekolah, negara, perguruan tinggi dll.
2. Organisasi Informal
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktivitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. contoh arisan,belajar kelompok dll.
e. Fungsi organizing
1. Untuk memudahkan pekerjaan dilaksanakan
2. Untuk memberikan peluang bagi kinerja pekerja yang berkompeten
3. Untuk meminimalisir waktu pekerjaan
4. Untuk meminimalisir masalah pekerjaan
5. Untuk peningkatan mutu, kualitas yang dihasilkan para kinerja.
3. Penggerakan (Actuating)
a. Pengertian Penggerakan
Penggerakan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat para bawahan untuk bersedia dan menyumbangkan tenaganya
secara efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
b. Prinsip Penggerakan
pimpinan harus berpegang pada tiga prinsip yaitu:
1. Prinsip mengarah kepada tujuan.
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan.
3. Prinsip kesatuan komando.

16
Selain tiga prinsip di atas, hal yang tidak kalah pentingnya adalah
ketika menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi, perlu diingat prinsip-
prinsip lain sebagai berikut:
1. Efesien
2. Komunikasi
3. Jawaban terhadap pertanyaan 5W+1H
4. Penghargaan / insentif.
Maka dapat disimpulkan jika penggerakan adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
sesuatu dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
c. Tujuan Dan Fungsi Penggerakan
1. Tujuan Penggerakan
tiga tahap tindakan sebagai berkut:
a. Memberikan semangat,motivasi,inspirasi atau dorongan sehingga timbul
kesadaran dan kemauan para petugas untuk bekerja dengan baik.
b. Pemberian bimbingan lewat contoh- contoh tindakan atau teladan.
c. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjuk-petunjuk dengan
benar,jelas dan tegas.
2. Fungsi Penggerakan
Adapun fungsi pokok penggerakan di dalam manajemen adalah sebagai
berikut:
a. Memengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut.
b. Menakhlukan daya tolak orang-orang.
c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan lebih
baik.
d. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan,tugas dan
organisasi tempat mereka bekerja.
e. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang
terhadap masyarakat.
Jadi fungsi penggerakan merupakan bagian dari proses kelompom atau
organisasi yang tidak dapat dipisahkan.
d. Macam-Macam Penggerakan

17
dapat berupa :
1. Orientasi
Adalah cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik
2. Perintah
Adalah permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang
Bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah.
Diamana dalam delegasi pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahan.
e. Fungsi Actualling
1. Agar perencanaan dapat terlaksana.
2. Menjalankan sebuah system yang struktur.
3. Menghasilkan produk yang direnencanakan oleh perusahaan.
4. Meningkatkan kualitas perusahaan.
5. Menghasilkan mutu produk dan mutu kinerja dan mutu perencanaan.
6. Meningkatkan hubungan system perusahaan terhadap partner krja, SDM, dan
kunsumen.
7. Orientasi perusahaan dapat terlaksana yaitu profit.
4. Pengawasan (Controlling)
a. Pengertian Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu fungsi manajemen,
mekanisme pengawasan didalam suatu organisasi memang mutlak diperlukan.
b. Jenis-Jenis Pengawasan
1. Pengawasan intern dan ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Dapat dilakukan
dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat yang
dilakukan seara rutin. Sedangkan pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh unit pengawasan yang berada diluar unit organisasi yang diawasi.

18
2. Pengawasan preventif dan represit
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat
mencegah terjadinya penyimpangan. Pengawasan represif adalah pengawasan
yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan tu dilakukan.
3. Pengawasan aktif dan pasif
Pengawasan aktif dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang dilaksakan
di tempat kegiatan yang bersangkutan. Pengawasan pasif melakukan pengawasan
melalui penelitian dan pengujian terhadap surat- surat pertanggung jawaban yang
disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
c. Tahap Tahap Proses Pengawasan
1. Tahap penetapan standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran,kuota dan target pelaksanaan kegiatan yang
digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan.
2. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara
tepat.
3. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinu, yang berupa
pengamatan,laporan,metode, pengujian dan sampel.
4. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standart dan analisa penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan
menganalisanya, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
5. Tahap pengambilan tindakan koreksi
Bila diketahui dalm pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu
adanya perbaikan dalam pelaksanaan.
d. Syarat-Syarat Pengawasan
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
b. Pwngawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
d. Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai dengan standart.
f. Fungsi Pengawasan (Controlling)

19
1. Agar pelaksanaan perencanaan tugas pelaksanaan kerja benar-benar
dilaksanakan.
2. Untuk meninjau hasil produksi produk.
3. Untuk meninjau hasil pelaksanaan system.
4. Untuk peningkatan kinerja yang dihasilkan.
5. Untuk menghasilkan produk yang bermutu.
6. Untuk menghasilkan kinerja yang berprestasi tinggi.
7. Untuk orientasi produk dalam jangka pendek dan panjang.
8. Untuk memastikan kualitas pekerjaan.

D. PEMOTIVASIAN (MOTIVATION)
Dalam menjalankan perencanaan (planning), Organisasi (Organizing),
Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling), tentu memerlukan
motivasi dalam diri setiap anggota yang ada didalam perusahaan tersebut.
Dimana dengan adanya motivasi dapat membantu para karyawan menjalankan
pekerjaan mereka dengan baik. Dan motivasi sangat diperlukan bagi setiap
perusahaan. Berikut akan dijelaskan mengenai motivasi secara lebih dalam.
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu sugesti dari dorongan lain atau dari diri sendiri.
Dorongan itu dimaksudkan agar Orang tersebut menjadi orang yang lebih baik
dari yang sebelumnya. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intesitas, arah
dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya
2. Sejarah Teori Motivasi
Sekitar tahun 1950-an merupakan periode perkembangan konsep-konsep
motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa itu adalah
a. Teori Hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah teori Hierarki kebutuhan dengan
pencetusnya Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa dalam setiap diri
manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu:kebutuhan fisiologi
(Fisisoogic), kebutuhan keamanan (Safty), kebutuhan Kasih Sayang ( Belonging
dan suB-Love), Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem), dan Kebutuhan Aktualisasi
Diri

20
b. teori X dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor yaitu dengan mengajukan dua
pandangan yang berbeda tentang manusia. Negatif dengan tanda tabel X dan
positif dengan tabel Y.
c. teori dua faktor.
Teori yang dibuat oleh Fredenck Herzberg (1966) mengatakan bahwa
hubungan seorang individu dengan kerja merupakan suatu hubungan dasar dan
sikap individu terhadap kerja sangat menentukan berhasil atau gagalnya individu
tersebut.
d. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan)
Teori motivasi dari Vroom (1964) tentang Cognitive Theory Of Motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakin
tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia
inginkan.
e. Teori Motivasi Achievement McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini
berfokus pada tiga kebutuhan (Robbins,2007) yaitu: Kebutuhan pencapaian (need
for achievement), Kebutuhan akan kekuatan (need for power), dan Kebutuhan
hubungan (need for affiliation).
f. ERG Theory (Existence, Relatedness, Growth Theory)
Dikemukakan oleh Clayton Alderfer. Teori ini mengemukakan bahwa ada tiga
kelompok kebutuhan manusia yaitu: Existence, Relatedness,dan Growth,
Akan tetapi teori yang cukup terkenal pada tahun 1950 adalah teori Hierarki
kebutuhan Abraham Maslow, Teori X dan Y kemudian berkembanglah teori- teori
yang lainnya.
3. Bentuk-Bentuk Motivasi
Berikut bentuk- bentuk motivasi yang sering dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan, diantaranya adalah:
a. Kompetensi bentuk uang
b. Pengarahan dan pengendalian.
c. Penetapan pola kerja yang relatif.
d. Kebajikan

21
4. Jenis- Jenis Motivasi
a. Motivasi Intrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi Ekstrinsik, adalah motif-motif aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar
5. Motivasi Dan Perilaku
A. Hubungan antara motivasi dan perilaku
Hubungan antara motivasi dan perilaku dapat terwujud dalam eam variasi
(Sutarto, 1984:275):
1. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh sebuah motivasi.
2. Sebuah perilaku dapat pula dilandasi oleh beberapa motivasi
3. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang sama
4. Perilaku yang sama dapat di landasi oleh motifasi yang berbeda
5. Perilaku yang berbada dapat dilandasi oleh motivasi yang sama.
6. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda.
B. Elemen penggerak motivasi karyawan
Beberapa elemen yang dapat menggerakkan motivasi para karyawan diantaranya :
a. Kinerja, Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu
kebutuhan dapat mendorong mencapai sasaran.
b. Penghargaan dapat berupa pengakuan atas suatu kinerja yang telah dicapai
oleh seseorang merupakan stimulus yang kuat.
c. Tantangan dengan adanya tantangan yang dihadapi merupakan stimulasi kuat
bagi manusia untuk mengatasinya.
d. Tanggung jawab dengan adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging)
akan menimbulkan notivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
e. Pengembangan adalah kemampuan seseorang. Baik dari pengalaman kerja
atau kesempatan untuk maju. Dapat menajdi stimulasi kuat bagi karyawan
untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
f. Keterlibatan dengan adanya rasa keterlibatan bukan saja merupakan rasa
memiliki dan rasa turut bertanggung jawab. Tetapi juga menimbulkan rasa

22
turut mawas diri untukbekerja lebih baik dan menghasilkan produk yang lebih
bermutu.
g. Kesempatan , dengan Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier
yang terbuka dan tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan
stimulasi yang cukup kuat bagi karyawan.
6. Metode-Metode Motivasi
Suwatno (2001) mengatakan bawa ada 2 metode-metode motivasi, antara lain :
1. Motivasi langsung (cirect motivation)
Adalah motivasi baik materiil maupun nonmaterial yang diberikan secara
langsung pada setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan tercapainya
kepuasan. Dapat berupa ucapan, pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus,
ataupun bintang jasa.
2. Motivasi tak langsung (indirect motivation)
Adalah pemberian motivasi dala ebntuk fasilitas-fasilitas pendukung dalam
menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas agar karyawan senang atau betah
dan bersemangat dalam kerjanya.

C. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Sebuah organisasi seperti perusahaan tentu harus memiliki pemimpin dan jiwa
kepemimpinan bagi setiap anggota yang ada pada perusahaan itu sendiri. Tidak
akan bisa suatu organisasi atau perusahaan menjalankan perusahananya jika tidak
memiliki suatu jiwa kepemimpinan atau pemimpin karna pemimpin lah yang akan
bertanggung jawab besar atas perusahaan itu sendiri. Namun bukan hanya
pemimpin dalam arti CEO yakni pemimpin tertinggi dalam suatu perusahaan yang
harus memiliki leadership. Setiap anggota yang ada didalam sebuah perusahaaan
harus mempuntyai sifat leadership. Diamana dengan leadership maka perusahaan
akan berjalan dengan lancar.
1. Pengertian Kepemimpinan
Pemimpin adalah suatu lakon/ peran dalam system tertentu, karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan
dan belum tentu mampu memimpin. Pada dasarnya kepemimpinan berhubungan
dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimilki seseorang . .

23
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan memengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan
atau kelompok, memilki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelomponya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk memengaruhi
bawahannya. Dan setiap pemimpin memilki gaya kepemimpinan yang berbeda-
beda. perbedaan gaya kepemimpinan dalam organisasi akan mempunyai pengaruh
yang berbeda pula pada partisipasi individu dan perilaku kelompok.
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan
melalui tiga aliran teori berikut ini:
a. Teori genetis (keturunan)
Pada teori ini berpendapat bahwa seseorang pemimpin akan menajdi
pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Secara filosofis
pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.
b. Teori social
Teori ini berpendapat jika pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya
kodrati.dimana setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan
dan pengalaman yang cukup.
c. Teori ekologis
Teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang berhasil menjadi
pemimin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemiminan. Bakat tersebut
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
emmungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Adapun gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian antara lain:
a. Gaya kepemimpinan karismatis , Adalah gaya kepemimpinan yang mampu
menarik orang.
b. Gaya kepemimpinan diplomatis, Adalah gaya kepemimpinan yang hanya
menempatkan prespektifnya saja.

24
c. Gaya kepemimpinan otoriter , Adalah gaya kepemimpinan dimana tak ada
satu pun tembok yang menghalangi langkahnya.
d. Gaya kepemimpinan moralis, Adalah gaya kepemimpinan yang menjunjung
tinggi etika moral.
3. Dasar Dan Sikap Kepemimpinan Yang Efektif
a. Penentuan Tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota timnya
memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus
sudah terealisasikan ke didiri masing-masing anggota.
b. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apa pun yang dibuat oleh
top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota tim.
c. Kepercayaan
Komunikais yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi tersbut. Dalam hal ini leader dengan
bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat, kemudian
dikomunikasikan, dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan.
d. Akuntabilitas (pertanggung jawaban)
Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karna
melalaikan dasar ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang
bersalah atas kegagalan organisasi. Tapi ditunjukkan untuk menuntut pertanggung
jawaban dari semua orag yang terlibat dalam organisasi tersebut.
4. Syarat Menjadi Pemimpin Yang Baik
Adapun syarat menjadi pemimpin yang baik antara lain:
a. Problem Solver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan tepat
untuk keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapuslah plin-plan.
b. Bersikap positif
Jika melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya da meminta maaf
kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan atas kesalahan
tersebut.

25
c. Komunikasi
Pemimpin perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang
hendak diraih dan strategi pencapaiannya.
d. Menjadi inspirasi
Seseorang pemimpin harus bisa menerapkan standard men jadi contoh bagi
anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Up date dengan informasi terkini,
tidak pelit membagi pengalaman dan patuhi peraturan yang telah dibuat sendiri.
e. Tumbuhan motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apapun yang dilakukan oleh
anak buah. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha
memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi
jika pujin itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala, ajukan pula
pernyataan dan tantangan yang mamapu merangsang kreativitas berfikir anak
buah. Misal, meminta ide mereka untuk proyek kecil.
f. Turun gunung
Tidak oleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan penekanan kepada
anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia
turun ke lapangan dan tak asal main perintah.
Seorang pemimpin harus dapat:
a. Berfikir logis.
b. Menimbang-nimbang berbagai ihtimalat (kemungkinan).
c. Mengambil keputusan-keputusan.
d. Mengutarakan pikiran dan ide-idenya secara jelas dalam kata-kata.
g. Kegigihan
Ketabahan adalah kemampuan untuk bertahan lebih lama lagi barang lima
menit. Sedang pemimpin tidak saja harus memiliki sendiri sifat ini, ia harus juga
bisa mengilhamkannya pada orang lain. Suatu organisasi atau program baru
berhasil dan sukses apabila ada perjuangan yang gigih dari pemimpin dan dapat
meyakinkan anak buahnya.
h. Keberanian

26
Dapat berbentuk kecenderungan untuk meraih kesempatan yang timbul,
kesediaan untuk mencoba-coba, suatu sifat optimis yang menjulang tinggi yang
menolak dan benci pada pikiran akan kegagalan.
Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk
memengaruhi orang-orang lain agar bekerja sama sesuai dengan rencana demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan memegang
peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat dinyatakan,
kepemimpinan adalah inti dari manajemen.
Karena seorang pemimpin bertugas menggerakkan orang-orang yang
dipimpinnya, maka sudah barang tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang lebih dari
orang-orang yang dipimpinnya.

F. RUANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia adalah inti dari sebuah organnisasi atau perusahaan..
Dimana sumber daya manusia inilah yang akan menjalankan sistem yang telah
diplanningkan. Sumber daya manusia juga lah yang akan memanage suatu
perusahaan. Meskipun managemen organisasi telah ditetapkan, planning,
organizing, actualing dan controling serta sistem kepemimpinan dan motivasi
telah dibentuk namun tidak adanya sumber daya manusia maka sistem yang ada di
organisasi tersebut akan sia-sia dan tidak berjalan secara efektif.
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua
kelompok, yaitu sumber daya manusaia (thuman resources)dan sumber daya non
manusia (non human resources). Sumber daya manusia meliputi semua orang
yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi yang masing-masing memiliki
peran dan fungsi. Sumber adalah potensi manusiawi yang melekat keberadaannya
pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non fisik.
2. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi semua aktivitas yang
berhubungan dengan sumber daya manusia dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan manajemen. Sumber daya manusia ini secara umum
mencakup :

27
a) Rancangan Organisasi
b) Staffing
c) System reward, tunjangan-tunjangan, dan pematuhan
d) Manajemen performansi
e) Pengembangan pekerja dan organisasi
f) Komunikasi dan hubungan masyarakat
3. Tujuan dan Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Ada empat tujuan manajemen sumber daya manusia, yaitu :
a. Tujuan sosial. Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar
organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dari
tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif tuntutan itu
terhadap organisasi.
b. Tujuan organisasional. Tujuan organisasional manajemen sumber daya
manusia adalah sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
c. Tujuan fungsional. Tujuan fungsional manajemen sumber daya manusia
merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber
daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d. Tujuan pribadi. Tujuan pribadi adalah tujuan individu dari setiap anggota
organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di dalam organisasi.
b. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia secara umum dapat
dikategorikan menjadi empat, yaitu persiapan dan pemgadaan, pengembangan dan
penilaian, pengkompensasian dan perlindungan, dan hubungan-hubungan kepe-
gawaian.
4. Unsur-unsur Organisasi dan Sumber Daya
Suatu organisasi tidak terlepas dari pengaruh lingkungan yang ada di
sekitarnya. Lingkungan merupakan sumber pemasok input organisasi dan juga
sebagai penerima output dari organisasi itu sendiri.
1) Unsur-unsur organisasi

28
Organisasi mempunyai unsur-unsur tertentu dan unsur-unsur inilah yang
membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lain. Unsur-unsur utama yang
sering dijadikan pedoman untuk membedakan suatu organisasi dengan organisasi
yang lain adalah tujuan-tujuan (goals), teknologi (technology) dan struktur
(structure).Unsur-unsur sumber daya manusia meliputi :
a) Kemampuan-kemampuan (capabilities)
b) Sikap (attitudes)
c) Nilai-nilai (values)
d) Kebutuhan-kebutuhan (needs)
e) Karakteristik-karakteristik demografis (demographic characteristic)
5. Tantangan-tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Lingkungan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia sangat
menantang, perubahan mncul dengan cepat dan meliputi masalah yang sangat
luas. Penelitian oleh Hudson Institutr dalam bukunya Workforce 2020 telah
menitikberatkan masalah-masalah penting menyangkut tenaga kerja. Dari
penelitian itu dan sumber-sumber lain, dapat disimpulkan bahwa tantangan-
tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia meliputi :
1) Perekonomian dan perkembangan teknologi.
2) Ketersediaan dan kualitas tenaga kerja.
3) Kependudukan dengan masalah-masalahnya.
4) Restrukturisasi organisasi.
Selain jenis-jenis tantangan manajemen sumber daya manusia, menurut
Hastho dan Meilan (2007) ada jenis tantangan lain yaitu :
1. Tantangan Eksternal, bagi manajemen sumber daya manusia ada enam
elemen, yaitu :
a. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
b. Keragaman tenaga kerja.
c. Globalisasi.
d. Peraturan pemerintah.
2. Tantangan Internal, bagi manajemen sumber daya manusia ada delapan
elemen, yaitu :
a. Fleksibilitas.

29
b. Pengurangan tenaga kerja.
c. Budaya organisasi.
d. Teknologi.
6. Mengelola Sumber Daya Manusia
Mengelola sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam
agenda bisnis. CEO yang berhasil adalah mereka yang mampu melihat sumber
daya manusia sebagai aset yang harus dikelola sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Mengelola sumber daya manusia melibatkan orang lain dan ini membutuhkan
waktu yang tidak sedikit.
7. Pencapaian Kinerja Organisasi
Kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari betapa efektif produk tersebut
dan bagaimana pelayanan organisasi diteruskan pada para pelanggan. Karenanya
salah satu sasaran dari manajemen sumber daya manusia adalah menciptakan
kegiatan yang merupakan kontribusi menuju superior organization performance.
Hanya dengan cara para praktisi sumber daya manusia menyesuaikan klaim yang
telah mereka berikan pada suksesnya strategis suatu organisasi, yaitu :
a. Keterlibatan dalam perencanaan strategis.
b. Pembuatan Keputusan atas Merger, Akuisisi, dan Perampingan.
c. Mendesain Ulang Organisasi dan Proses Kerja.
d. Tanggung jawab keuangan sebagai Hasil Sumber Daya Manusia.
8. Etika Dalam Sumber Daya Manusia
Etika berhubungan dengan apa yang seharusnya dilakukan. Bagi manajer
sumber daya manusia ada beberapa cara yang berkenan dengan etika dimana
manajer tersebut harus dapat bertindak secara relatif terhadap masalah sumber
daya manusia yang diberikan. Walaupun demikian menentukan tindakan yang
spesifik bukanlah hal yang mudah. Masalah etika dalam manajemen termasuk
masalah sumber daya manusia sering memiliki lima dimensi, yaitu :
a. Konsekuensi berkelanjutan.
b. Alternatif beragam.
c. Hasil campuran.
d. Konsekuensi yang tidak pasti.
e. Dampak pribadi.

30
G. MANAJEMEN KINERJA
1. Pengertian Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan
memastikan komunikasi yang efektif. Dan memfokuskan pada apa yang
diperlukan oleh organisasi, manajer dan pekerja untuk berhasil . Manajemen
kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses.
Kinerja berasal dari pengertian performance atau hasil kerja maupun prestasi
kerja.Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut atau dapat dikatakan tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya.
Beberapa pendapat para ahli mengenai manajer kinerja
a. Manajemen kinerja adalah serangkaian aktivitas yang luas ditujukan pada
memperbaiki kinerja pekerja (Denisi dan Pritchard,2006)
b. Pendekatan sistematim untuk memperbaiki kinerja individual dan tom dengan
maksud mencapai tujuan organisasional (Hendry,Bradley dan Perkins 1997)
c. Manajemen kinerja adalah sebuah pendelatan sistematik untuk memperbaiki
kinerja bisnis dan tim untuk mencaoai sasaran bisnis (Strabler, Bevan dan
Robertson,2001)
d. Manajer kinerja adalah tentang mengarakan dan mendorong pekerja untuk
bekerja seefektif dan seefisien mungkin selaras dengan kebituhan organisasi.
(Waltres,1995)
2. Mengapa Diperlukan.
Didalam pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja atau prestasi
kerja organisasi dan menunjukkan sebagai kinerja atau perfoma organisasi.
Aktivitas organisasi dapat berupa pengelolaan sumber daya organisasi maupun
proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.untuk
menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang di harapkan,
diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola
seluruh kegiatan organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya.
Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi antara lain adalah:
a. menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu.

31
b. Memperbaiki kinerja
c. Memotivasi pekerja
d. Meningkatkan komitmen
e. Mendukung nilai-nilai inti
f. .memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan.
Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain:
a. Mengusahakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku
b. Menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas
c. memperbaiki kinerja tim dan individual
d. Mengusahakan penghargaan nonfinansial pada staf.
Manfaat kinerja bagi individu antara lain:
a. Dapat memperjelasperan dan tujuan
b. Dapat mendorong dan mendukung untuk tampil baik
c. Membantu mengembangkan kemampuan dan kinerja
d. Peluang menggunakan waktu secara berkualitas
3.Prinsip Dasar
adapun prinsip dasar manajemen kinerja antara lain:
a. Holistik
Bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam ruang lingkup, sejak
perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, umpan balik, pengukuran,
penilaian, review, evaluasi dan perbaikan kerja.
b. Terintegrasi
Ptoses yang merupakan sebuah sistem sehingga menunjukkan hubungan
antara masukan,proses, hasil dan manfaat.
c. Umpan balik
Memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan
oleh individu dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi.juga dapat
digunakan untuk meninjau kembali perencanaan kinerja.
d. Pengukuran
Pengukuran perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan dapat
berjalan sesuai rencana, apakah terdapat kesenjangan kinerja, dan apakah hasil
akhir diperkirakan dapat dicapai.

32
4 .Ruang Lingkup
Manajemen kinerja mengelola kinerja dalam konteks lingkungan bisnis
baik internal maupun eksternal. Hal ini menyangkut bagaiamana suatu usaha
bisnis dikembangkan, apa yang ditetapkan untuk dilakukan dan bagaimana
menjalankannya.
Dengan demikian, cakupan manjemen kinerja meliputi kegiatan
menganalisa tujuan unit kerja dan memastikan bahwa terdapat hubungan dengan
tujuan menyeluruh organisasi, menganalisis keterampilan pekerja dan penugasan
yang diberikan dalam kaitannya dengan tujuan unit kerja. Mengkomunikasikan
dengan jelas tujuan dan harapan kinerja setiap pekerja dan mendapatkan
kesepakatan atas tujuan dan harapan tersebut, mengenal dan memperkenalkan
kinerja baik dari setiap pekerja, mengenal dimana kinerja yang masih perlu
diperbaiki dan memberikan dukungan yang diperlukan pekerja untuk
memperbaiki kinerjanya.
5. kriteria keberhasilan
Manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Proses manajemen kinerja dapat bekerja secara fleksibel untuk disesuaikan
dengan kebutuhan lingkungan lokal atau khusus
b. proses manajemen kinerja siap diterima oleh semua yang berkepentingan
sebagai komponen alamiah manajemen yang baik dan praktik pekerjaan.
c. Proses manajemen kinerja berjalan secara transparan dan bekerja secara jujur
dan adil
d. manajemen dan team leader melakukan tindakan untuk memastika nbahwa
terdapat saling pengertian bersama, biasanya tentang visi, strategi, tujuan, dan
nilai- nilai organisasi.
e. Proses manajemen kinerja memahami bahwa terdapat kepentingan masyarakat

Setelah konsep dasar managemen, fungs dasar manajemen, motivasi,


kepemimpinan dan sumber daya manusia telah terpenuhi dengan baik maka
manajemen kinerja adalah langkah selanjunya dimana didalam managemen
kinerja ini akan dibentuk bagaimana sistem dari kinerja yang akan dilakukan oleh

33
para pekerja. Tentang apa yang yang akan dikerjakan dan bagaiamana cara
mengerjakan pekerjaan yang akan dikerjakan dalam suatu perusahaan dimana
manajemen kinerja itu sendiri penting dilakukan tanpa adanya managemen
kinerja maka sistem perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik termasuk
sumber daya manusia atau performance.

H. PERILAKU ORGANISASI
Manusia tentu tidak lepas dari yang namanya berprilaku. Dalam hal apa pun
berprilaku menjadi hal yang amat diperhatikan terutama dalam hal berorganisai
untuk itu dalam sebuah managemen organisai perilaku organisais telah ditetapkan
berdasarkan ciri-ciri organisasi dan prinsip-prinsip organisasi tu sendiri . salah
satu dari perilaku orgaisasi adalah ketentuan –ketentuan yang ada didalam sistem
mengenai norma, hukum, meiliki lokasi, strktur yang jelas, nama yang jelas,
memiliki SDM dan emmiliki prinsip yang jelas..
1. Organisasi
Organisasi berasal dari kata Organon dalam bahasa yunani yang berarti
alat. Cheser I. Barnard (1938) dalam bukunya " the executive function" bahwa
organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih.
organisasi jika memenuhi empat unsur pokok:
a. Organisasi itu merupakan system
b. Adanya suatu pola aktivitas
c. Adanya sekelompok orang
d. Adanya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ciri-ciri Organisasi
Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
b) Ada kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.
c) Adanya tujuan yang ingin dicapai.
3. Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah
satunya adalah A.M. Williams dalam bukunya “Organization of Canadian

34
Government Administration”(1965), yang menyebutkan bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi hal berikut :
a. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas.
b. Prinsip skala hierarki.
c. Prinsip kesatuan perintah.
d. Prinsip pendelegasian wewenang.
4. Tipologi Organisasi
Tipologi Organisasi adalah pengelompokkan tipe atau jenis-jenis
organisasi. Pengelompokkan jenis organisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan kriteria berikut :
a. Berdasarkan jumlah orang yang memegang tampuk pimpinan, yaitu bentuk
tunggal dan bentuk komisi.
b. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan, yaitu bentuk lurus/organisasi lini, bentuk
lini dan staf, dan bentuk fungsional.
c. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu organisasi formal dan organisasi
informal.
d. Berdasarkan tujuan, yaitu organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau
profit oriented dan organisasi sosial yang tujuannya tidak mencari keuntungan
atau nonprofit oriented.
e. Bedasarkan sektor sosial yaitu organisasi pendidikan, organisasi kesehatan,
dan organisasi pertanian.
f. Berdasarkan fungsi atau tujuan yang dilayani (Parson, 1960), yaitu organisasi
produksi, organisasi yang berorientasi pada tujuan politik, organisasi yang
bersifat integratif, dan organisasi pemelihara.
g. Berdasarkan kepatuhan, yaitu organisasi coercive-alienative, organisasi
renumative-instrumental,
5. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi (OB) adalah suatu bidang studi yang mempelajari
dampak perseorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan
efektivitas organisasi.
6. Tingkatan Analisis dalam Perilaku Organisasi

35
a. Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu.
b. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkat kelompok.
c. Menganalisis perilaku organisasional dari tingkat organisasi.
d. Faktor Lingkungan.
7. Tujuan Memahami Perilaku Organisasi
tujuan memahami perilaku organisasi adalah sebagai berikut :
a. Prediksi, keteraturan perilaku dalam organisasi memberikan kemungkinan
kepada kita untuk melakukan prediksi atas perilaku-perilaku anggota
organisasi pada masa yang akan datang.
b. Eksplanasi berarti kita akan berusaha menjawab pertanyaan “ mengapa” suatu
peristiwa terjadi, mengapa karyawan malas, mengapa kinerja karyawan
rendah, mengapa tingkat absensi tinggi.
c. Pengendalian, semakin banyak perilaku individu atau kelompok dalam
organisasi yang dapat diprediksi dengan tepat dan dapat dijelaskan dengan
baik, pemimpin organisasi semakin mudah dalam melakukan fungsi
pengendalian atas karyawannya.

I. STRUKTUR ORGANISASI
1. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan out line di dalam skema organisasi, dari
penempatan tugas yang paling atas sampai pada penempatan tugas yang paling
bawah. Dengan kata lain, struktur organisasi mendeskripsikan bagaimana
organisasi itu mengatur dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Reksohadiprodjo dan Handoko (1987;74) mendeskripsikan bahwa tujuan
organisasi menentukan struktur organisasi yaitu menentukan seluruh tugas
pekerjaan, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk
menjalankan masing-masing tugas yang dibebankan.
2. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan gambaran tentang tingkat diferensiasi pada
sebuah organisasi. Kompleksitas memiliki tiga dimensi, yaitu :

36
a. Diferensiasi horizontal, adalah tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka
laksanakan, tingkat pendidikan serta pelatihannya.
b. Diferensiasi vertikal, mengindikasikan ke dalam struktur.
c. Diferensiasi spasial, merupakan perluasan diferensiasi horizontal dan vertikal.
Dimana, diferensiasi spasial merupakan pemisahan tugas dan central of power
secara geografis. Meliputi penyebaran jumlah atau jarak.
3. Formalisasi
Formalisasi merupakan peraturan yang tertulis maupun tidak, formalisasi
dapat ditemukan dalam bentuk dokumen resmi organisasi dan sikap.
Formalisasi menggambarkan tingkat sejauh mana sebuah organisasi
mendasari aktivitasnya pada norma (apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan)
dan prosedur untuk mengatur prilaku pengurus dan anggotanya. Haas dan Johnson
(Liliweri,1997) memberikan beberapa batasan atas beberapa dimensi yang dibahas
dalam ‘formalitas’ yakni :
a. Peranan (roles) adalah aktivitas yang diperankan oleh seseorang dalam
organisasi yang juga dapat diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam
organisasi.
b. Hubungan kekuasaan (authority relations ) terdiri dari, tingkatan atau struktur
kekuasaan yang diakui oleh organisasi dan sejauh mana tingkatan atau struktur
kewenangan itu tertulis.
c. Proses komunikasi yang menekankan pada proses komunikasi tertulis serta
saluran-saluran yang digunakan dalam proses komunikasi.
d. Norma dan sanksi yang meliputi jumlah peraturan dan kebijaksanaan yang
tertulis serta ketentuan tertulis yang jelas tentang tingkatan hukuman bagi
pelanggar.
4. Sentralisasi
Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
disentraslisasikan pada suatu pimpinan di dalam organisasi.Menurut Robbins
(1994) ada beberapa ciri sentralisasi, yaitu :
a. Sentralisasi hanya ada pada struktur formal.
b. Sentralisasi memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.

37
c. Konsentrasi pada pimpinan dapat merujuk pada seseorang, unit, atau tingkat
mengimplikasikan konsentrasi pada tingkat tinggi.
5. Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi menentukan besarnya jumlah angggota yang
berhubungan dengan pemilihan cara pengendalian kegiatan dalam usaha mencapai
tujuan.Menurut Zheithaini (1990) menunjukkan ada lima dimensi utama yang
dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan dalam bidang jasa, yaitu.
a. Tangibles , yaitu meliputi bukti langsung , berupa fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi.
b. Reability , yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan segera dan
memuaskan serta sesuai dengan yang dijanjikan.
c. Responsiviness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para masyarakat
dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Assurance ,yaitu kemampuan , kesopanan, dan sifat dipercaya, bebas dari
resiko dan keraguan.
e. Empathy , yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan penuh perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan masyarakat.

Gambar 2.1 Struktur organisasi perusahaan

38
6. Pengawasan Organisasi
Pengawasan atau pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen untuk
menjamin keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan program sesuai dengan
tujuan yang diharapkan atau tidak. Dapat juga dikatakan bahwa pengawasan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan maksud mengetahui kondisi suatu
organisasi. Luas pengawaan suatu organisasi dihubungkan dengan :
a. Komponen administratif.
b. Sentralisasi dan desentralisasi.
c. Tingkatan kekuasaan.
Setelah mengetahui prilaku organisasi dalam manajemen organisasi maka
struktur organisasi juga tak luput diperlukan dimana dengan struktur organisasi ini
lah kita dapat menentukan penempatan tugas yang paling atas sampai pada
penempatan tugas yang paling bawah pada suatu organisasi. seperti hlnya yang
tertera pada Gambar 2.1 Struktur organisasi perusahaan.

J. BUDAYA ORGANISASI
Setelah mengetahui bagaimana struktur dari organisasi tentu perlu diketahui
bagimana budaya dari organisasi itu sendiri yang membahas tentang bentuk
budaya organisasi itu sendiri juga karakter yang ada didalam budaya organisasi.
budaya organsiasi dapat dijadikan dasar bagi karyawan untuk mengetahui
bagaiaman organisasi itu.
1. Pengertian Budaya Organisasi
Robbins (2005) berpendapat bahwa budaya organisasi adalah suatu sistem
dari makna organisasi/arti bersama yang dianut dari para anggotanya yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi
juga dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang terus berulang-ulang dan menjadi
nilai atau gaya hidup oleh sekelompok orang dalam organisasi yang diikuti oleh
generasi berikutnya. Dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan
filosofi dasar organisasi yang terdiri dari dimensi keyakinan (belief), norma
(norm), nilai (value), dan sistem (system) yang dipandang sebagai karakteristik
inti dan menjadi dasar individu atau kelompok untuk beraktivitas dalam
organisasi.

39
2. Bentuk Budaya Organisasi
Jeff Cartwright (1999) membagi empat bentuk budaya yang dipandang
sebagai siklus budaya, yaitu sebagai berikut:
a) Monoculture; Individu atau kelompok berpikir sama sesuai dengan norma
budaya yang sama dicirikan ekstrem (fanatic dan fundamentalis)
b) Superordinate Culture; subkultural terkoordinasi (setiap individu bergerak
dengan keyakinan dan nilai-nilai, gagasan dan sudut pandang sendiri, namun
bekerja dalam satu organisasi dan semua termotivasi). Superordinate Culture
merupakan bentuk ideal budaya organisasi.
c) Divisive Culture;bnetuk ini memecah belah karena setiap individu memiliki
agenda dan tujuannya sendiri. Dalam model ini, organisasi ditarik ke arah
yang berbeda.
d) Disjunctive Culture; diindikasikan dengan pemecahan organisasi secara
eksplosif atau menjadi unit budaya individual.
3. Karakteristik Budaya Organisasi
Substansi atau akar budaya organisasi adalah karakteristik inti yang
mengindikasikan ciri-ciri, sifat-sifat, unsur-unsur, atau elemen-elemen yang
melekat pada budaya organisasi.Para ahli banyak berpendapat mengenai
karakteristik budaya organisasi. Victor Tan (2002) mengidentifikasikan beberapa
karakteristik budaya organisasi, yaitu:
a) Individual Initiative (tanggung jawab, kebebasan, dan ketidaktergantungan
yang dimiliki individu).
b) Risk tolerance (pekerja didorong mengambil resiko, menjadi agresif dan
inovatif).
c) Directon (kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan
menetapkan target kinerja).
d) Integration (setiap unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara
terkoordinasi)
e) Management support (tersedia bantuan, dan dukungan utuk bawahannya).
f) Control (jumlah aturan, ketentuan, dan pengawasan langsung terhadap
perilaku karyawan).
g) Identity (identitas).

40
h) Reward system (didasarkan pada relatif pekerjaan).
i) Conflict tolerance (konflik dan kritikan secara terbuka).
j) Communication pattern (pola komunikasi dibatasi pada kewenangan hierarki
formal).
4. Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi dan peranan budaya Organisasi menurut Jerald Greenberg dan
Robert A. Baron (2003) adalah :
a) Sebagai identitas
b) Memperjelas persepsi dan nilai-nilai bersama dan disatukan dengan misi
organisasi serta menjadi bagian yang penting
c) Membangkitkan komitmen pada misi organisai
d) Mengingatkan tentang makna sebenarnya organisasi itu
e) Memperjelas dan memperkuat standar perilaku
f) Membimbing kata dan perbuatan pekerja, mebuat jelas apa yang harus
dilakukan, berguna bagi pendatang baru
g) Mengutamakan stabilitas
5. Nilai (value) dan keyakinan (belief) dalam Budaya Organisasi
Value (nilai) dan belief (keyakinan) merupakan hal yang “substansi” dalam
mendiagnosa budaya organisai. Pemahaman terhadap nilai dimaksudkan untuk
mengarahkan setiap orang dalam organisai untuk mengubah keyakinannya serta
mengidentifikasi dan membangun tat nilainya sendiri. Apabila keyakinan dan nilai
sudah tertanam pada diri masing-masing individu dalam organisasi makan akan
memotivasi meraka dalam bertindak.
Nilai dan keyakinan yang telah dianut/ dipedomi akan membentuk budaya
organisasi. Budaya organisasi akan menjadi sumber kekuatan dalam proses
pengambilan keputusan dan menciptakan organisasi yang efektif. Oleh karena itu
‘values’ harus diposisikan sebagai raja oleh semua individu , hal tersebut
dimaksudkan bahwa di dalam organisasi hanya ada satu “pimpinan” yang sejati
yaitu values organisasi.
6. Perbedaan dan Kesamaan Budaya Organisasi
Menurut Jeff Cartwright (1999) ada delapan dimensi yang dapat
menyebabkan perbedaan dalam budaya organisasi , yaitu: management style, bias,

41
values, individualism, change, constituenty, identity, dan strategy.Dan beliau juga
berpendapat bahwa ada tujuh dimensi kesamaan budaya, yaitu :distinctive,
satisfying, protective, inclusive/exclusive, objective/subjective, instructive, dan
continuous.
7. Perubahan Budaya Organisasi
Beberapa fakta mengidentifikasikan bahwa peruabahan budaya organisasi
bukanlah suatu hal yang tidak mungkin dilakukan.Desakan lingkungan sosial,
ekonomi, dan politik terhadap perubahan budaya organisasi merupakan suatu
keharusan yang tidak dapat dihindari apabila organisasi tersebut tetap diterima,
bertahan dan berkembang.
Selanjutnya Victor S.L Tan (2002) menggambarkan empat tahapan model
perubahan budaya organisasi, yaitu :
a. Culture Assessment
b. Culture Gap Analysis
c. Influencing Culture Change
d. Sustaining The New Culture (melanjutkan budya baru)

K. PERUBAHAN ORGANISASI
Didalam organisasi tentu akan mengalami sebuah perubahan seiring dengan
perkembangan teknologi, perubahan tahunan dan faktor lain yang mendasari
perubahan orgnisasi untuk itu perubahan organisasi dalam sebuah managemen
organisasi perlu dilakukan dan perlu diketahui bagaiaman cara untuk menangani
sebuah perubahan sehingga sebuah perusahaan tetap dapat mengikuti tren bisnis
dan berjalan dengan baik..
1. Pengertian Organisasi
Perubahan organisasi yang terjadi di dalam (internal) dapat di contohkan
seperti perubahan struktur organisasi,penggantian kepemimpinan,peningkatan
kuantitas dan kualitas pekerjaan dan penambahan staf. Sedangkan yang terjadi di
luar (eksternal) dari luar organisasi merupakan implementasi atas tuntutan
organisasi terhadap lingkungannya.
Perubahan organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut
berpindah dari keadaanya yang sekarang menuju ke masa depan yang di inginkan
untuk meningkatkan efektifitas organisasinnya. Tujuannya yaitu mencari cara

42
baru atau memperbaiki dalam menggunakan resaources dan capabilities dengan
tujuan untuk meningkatkan organisasi dalam menciptakan nilai dan menigkatkan
hasil yang telah kita inginkan
2. Proses Perubahan Organisasi
Berbagai penelitian organisasi menunjukkan bahwa ada perbeaan
kesuksesan anatara organisasi yang diubah secara berencana dengan organisasi
yang perubah-annya tidak di rencanakan terlebih dahulu.
Greiner(Liliweri,1997).Hasil identifikasi Chin dan Banne (Wanner,1989: 119)
mengungkapkan bahwa ada 3 tipe strategi perubahan organisasi yang efekif yaitu
:Empirical-rational strategy, Normatif-reductive strategy dan The power-coercive
strategy.
3. Tantangan Perubahan Organisasi
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang selalu menentang berubahan
yaitu karena :
a. Perubahan tidak mulai dari diri sendiri.
b. Perubahan mengakibatkan rutinitas terganggu.
c. Perubahan menciptakan rasa takut kepada sesuatu yang tidak di ketahui.
d. Perubahan selalu bertujuan tidak jelas.
e. Perubahan menciptakan rasa takut terhadap kegagalan.
Oleh karena itu alasan-alasan tersebut melanda setiap rencana untuk
mengubah organisasi, apalagi organisasi itu berbentuk birokrasi yang selalu
memp-ertahankan tipe ideal organisasi.
4. Pendekatan dalam Perubahan Organisasi
a. Pendekatan Individu antar pribadi.
Setiap kali perubahan datangmaka setiap orang dalam organisasi akan
bertanya: Bagaimana perubahan itu akan mempengaruhi diri saya? Biasanya akan
da tiga kelompok di dalam organisasi yang bertanya demikian:
1) Mereka yang akan rugi kalau terjadi perubahan organisasi.
2) Mereka yang netral.
3) Dan mereka yang akan mengalami keuntungan dari perubahan organisasi.
Maka salah satunya syarat untuk mendapatkan individu yang setuju
terhadap perubahan adalah yang melalui pendekatan individu dan hubungan

43
antarapribadi.Tujuannya adalah mengidentifikasi perubahan-perubahan berencana
dengan memanfaatkan pemikiran-pemikiran yang bersifat humanistik demi
memperoleh suatu tingkat perubahan yang lebih besar. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa pola pendekatan humanistic telah mampu meningkatkan
keterlibatan anggota dalam proses pengambilan keputusan apalagi keputusan yang
langsung berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan para pemimpin mereka.
b) Pendekatan sistem
Pendekatan sistem merupakan bentuk perubahan yang sangat realistis dan
praktis.Mengapa?Karena pendekatan ini biasa di arahkan untuk mengubah
orientasi substantive organisasi. Misalnya yaitu perubahan kompleksitas kerja
setiap departemen,tingakat kekuasaan maupun defenisi ulang.Misalnya,
masyarakat sering mengeluh terhadap kerumitan dan kelambatan dalam
pengurusan operasi kendaraan bermotor.Pemerintah akhirnya menetapakan suatu
sistem pelayanan satu atap.
Tujuannya yaitu agar menghindari kerumitan layanan kepada masyarakat
pemilik kendaraan motor. Gambaran di atas menunjukkan pemerintah telah
mengubah cara kerja setiap unit layanan yang sebelumnya di lakukan sendiri
kepada pekerjaan bersistem. Perubahan-perubahan bersistem itu akan tampak
hasilnya apabila setiap anggota dalam unit kerja memiliki tingkat otoritas tertentu
dalam hierarki organisasi bersama-sama memiliki pengalaman tentang T-group.
c) Pendekatan Role Play dan Leadership Training
Suatu pendekatan “klasik”. Clark dan Ford (Liliweri,1997) kemudian
mewakili para pengkritik itu dan mengajukan konsep perubahan bencana atas
organisasi. Konsep perubahan tersebut antara lain berupa ‘role play’ (permainan
peran) dan ‘leadership training’ (pelatihan pemimpin) organisasi yang
dideskripsikan sebagai berikut:
Role play :metode ‘role play’ (permainan peran) tujuan pemain peran
adalah melibatkan partisipasi semua pihak sesuai dengan tugas dan fungsinya
dalam satu permainan, atau untuk menguji kerja sama kelompok.
Leadership Training : pelatihan ini merupakan sebuah alternatif lain
untuk menjelaskan sebuah perubahan dengan melatih para pemimpin organisasi.
1. Perubahan Organisasi Melalui Teknologi

44
Teknologi meliputi metode-metode,proses,kegiatan penyebaran
pengatahuan. Merubah teknologi meliputi modifikasi dalam cara kerja yang
diproses dan dalam metode serta peralatan yang di gunakan. Teknologi
merupakan dari organisasi,tanpa menghiraukan ukuran,bentuk dan komposisinya.
Sebagian besar organisasi merupakan struktur yang bersifat dinamis. Adapun
beberapa dampaknya yakni :
a. Struktur organisasi dan pilihan perilaku organisasi.
b. Hubungan interaksi, relasi sosial antara pribadi dan kelompok organisasi.
c. Dan sejauh mana gambaran kemampuan para anggota menyesuaikan diri
terhadap sifat perubahan teknologi.
2. Dampak Perkembangan Teknologi
Ada tiga dimensi perkembangan teknologi terhadap hubungan antar
pribadi dalam pekerjaan, yaitu:
a. Munculnya kelompok kerja formal
b. Perubahan ukuran kelompok kerja
c. Perubahan karakteristik pribadi para pekerja
3. Penyesuaian Organisasi Terhadap Perubahan Teknologi
Pada saat organisasi mengubah orietasi tugas, fungsi dan peranan, maka
pada saat itu pula banyak pekerja silih berganti pindah dari satu organisasi satu ke
satu yang lain. Oleh sebab itu setiap organisasi harus berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, melalui :
a. Pengurangan tenaga kerja
b. Menyusun peluang perubahan
c. Menyusun kembali asas senioritas pekerja
d. Memindahkan atau merelokasi organisasi
e. Menjadwalkan kerja dengan sift
f. Mengurangi hari kerja
g. Menggunakan tenaga kerja paruh waktu
4. Variabel-variabel Perubahan Organisasi
Ada beberapa variable yang dapat menentukan perubahan organisasi, yaitu
1) Labour turnover
2) Konflik organisasi

45
3) Kelenturan organisasi
4) Pertumbuhan organisasi
5) Sukses administrative
6) Penggunaan alat teknologi termasuk otomatisasi(Liliweri,1997)
5. Perubahan organisasi melalui pengembangan organisasi
Perubahan organisasi dapat di lakukan melalui pengembangan
organisasi(organisasi development).
6. Pengambilan Keputusan Organisasi
Didalam organisasi, pengambilan keputusan untuk keperluan aktivitas
rutin organisasi lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan pengambilan
keputusan yang visioner.Sering kali keputusan organisasi mengakibatkan resiko
yang tinggi. Namun setiap keputusan memiliki dampak advantages atau
disadvantages bagi organisasi. Oleh karena itu,setiap administrator (pemimpin)
perlu mempertimbangkan segala hal sebelum mengambil keputusan.
Proses pengambilan keputusan menurut Felsen (1976), proses
pengambilan keputusan terdiri dari 5 tahap, yaitu, a) mengidentifikasi masalah; b)
mendesain rencana keputusan; c) memilih; d) melaksanakan dan mengevaluasi
keputusan. Proses pengambilan keputusan seyogianya mempertimbangkan aspek
socio-culture internal atau eksternal organisasi. Namun Hambrick dan Snow
(1977) hanya memper-timbangkan aspek politik dalam proses pengambilan
keputusan organisasi haruslah mempertimbangkan dimensi – dimensi politik.
Agar organisasi dapat menjalankan misi dengan efektif, efisien, dan
rasional, seorang pemimpin harus bertindak (merumuskan target). Ada beberapa
tindakan yang biasanya dilakukan pemimpin agar misi yang dilakukan dapat
berhasil, yaitu :
a. Merekrut karyawan baru
b. Melatih karyawan baru
c. Memposisikan karyawan sesuai dengan kompetensi, bakat dan karakter
d. Membuat RENOP, RENSTRA, dan SOP
e. Menyediakan kompensasi / insetif (reward) dan

46
G. PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
Tentu didalam sebuah managemen organisasi pengambilan keputusan adalah
hal yang diperlukan. Bahkan sangat diperlukan dan sangat dekat dengan jalannya
suatu perusahaan. Pengambilan keputusan inilah yang akan menuntun kearah
mana suatu organisasi manajemen itu dibawa dan sperti apa perkembangannya
termasuk bagaimana menghadapi perubahan dari organisasi .Keputusan yang
diambil juga harus dengan pertimbangan yang matang karna keputusan berkaitan
dengan kelangsungan yang ada didalam suatu organisasi.
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian
dan menjatuhkan pilihan. Dimana Pengambilan keputusan ini di butuhkan ketika
memilki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan. Keputusan akan di
ambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Pembuatan keputusan dengan pengetahuan, pengalaman, dan data yang diperoleh
atau dikumpulkan berkaitan dengan masalah. Ada beberapa tahap yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai
pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Mengenai definisi pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli diantaranya adalah:
a. G.R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin.
b. Claude S. Goerge , Jr., mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran.
f. Suatu putusan ialah proses memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan
alternatif yang mungkin (Sutisna,1985:149)
2. Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah:
A. Intuisi
Adalah suatu proses bawah sadar atau tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat
pengalaman yang terseleksi.

47
B. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, dan baik buruknya keputusan
yang akan dihasilkan.
C. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan- keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
D. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang
yang lebih rendah kedudukannya.
E. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang
dihasilkan bersifat objectif, logis, lebih transparan , dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara
rasional:
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan.
c. Pengetahuan alternatif
d. Preferensi yang jelas
e. Hasil maksimal.
3. Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan
menurut Terry (1989) faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam
mengambil keputusan adalah sebagai berikut:
a.Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud. Yang emosional maupun
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

48
a. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain.
c. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
d. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatka Hasil yang
baik
e. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan. Agar dapat diketahui apakah
keputusan yang diambil itu betul
.
Enam faktor lain yang juga ikut memengaruhi pengambilan keputusan , yaitu:
a. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan.
b. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjektif.
c. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang- orang mendapatkan informasi, memahami
situasi, dan berbagai konsekuensinya.
d. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.
Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui
kemampuannya dalam bertindak.
e. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang ke
orang lainnya dapat memengaruhi tindakan individual.
f. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi, dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
4. Teknik Pengambilan Keputusan

49
ada beberapa teknik dalam pengambilan keputusan diantaranya adalah:
a. Operational Research/ Riset Operasi, yaitu penggunaan metode saintifik dalam
analisa dan pemecahan persoalan.
b. Linier Programming, riset dengan rumus matematis teori pengambilan
keputusan.
c. Gaming War Game teori penentuan strategi
d. Probability, teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas
hal-hal tidak normal.
5. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan
Berdasarkan program atau regularitas
a. Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur, yaitu pengambilan
keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang- ulang, dan cara menanganinya telah
ditentukan. Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang terstruktur melalui: Prosedur, Aturan, kebijakan,
b. Pengambilan keputusan tidak terprogram ( tidak terstruktur )
Yaitu pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik, sehingga
memerlukan pemecahan khusus.
1. Berdasarkan tingkat kepentingannya
a. Manajemen puncak, yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat
strategis (strategie planning)
b. Manajemen menengah, yaitu menangani permasalahan kontrol/ pengawasan
yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi juga yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
c.manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional atau
kegiatan oc.manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional
atau kegiatan operasional atau kegiatan operasi harian.
2. Berdasarkan tipe persoalan
a.keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan rutin atau operasional seperti pembelian bahan baku, penentuan jadwal
produksi.
b. Keoutusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
permasalahan organisasional seperti perombakan struktur organisasi, perubahan

50
departemen.
c. Keputusan eksternal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
semua persoalan yang berdampak dengan lingkungan dalam rentang waktu yang
relatif pendek, seperti mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
d. Keputusan eksternal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan
semua persoalan dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif panjang,
seperti merger dengan perusahaan lain dan ini bersifat strategis
3. Brdasarkan Lingkungan
a. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan
dimana berlangsung hal-hal :
1. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu ko sekuensi atau jawaban atau
hasil
2. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi dan / data yang lengkap,
sehingga dapat di ramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan
3. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang.
4. Biasanya selalu dihubungkan dengan keoutusa yang menyangkut masalah rutin,
karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.
5. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/ model yang
bersifat deterministik.
b. Pengambilan keputusan dalam kondisi risiko, adalah pengambilan
keputusan dimana berlangsung hal-hal:
1. Alternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil
2. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan
3. Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan
terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil
4. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui
dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya
5. Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat
keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan
6. Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model

51
keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian
probabilistik.
c. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti yaitu pengambila
keputusan dimana:
1. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah, kondisi yang mungkin timbul serta
kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
2. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya
berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
3. Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap
mengenai peluang terjadinya bermacam- macam keadaan tersebut.
4. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi. Tingkat
ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan cara:
a. Mencari informasi lebih banyak
b. Melalui riset atau penelitian
c. Penggunaan probabilitas subjektif
5. Teknik pemecahannya adalah menggunakan beberapa metode, yaitu metode
maximin. Metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode
realisme dan dibantu dengan tabel hasil.
d. pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan
keputusan dimana:
1. Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam
situasi persaingan.
2.pengambilan keputusan saling bersaing dengan pengambilan keputusan lainnya
yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
3. Pengambilan keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan
4.Teknik pemecahannya adalah menggunakan teori permainan
4. Proses Pengambilan Keputusan
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pengambilan keputusan
menurut para ahli, di antaranya:
Proses pengambilan keputusan menurut G. R. Terry:
a. Merumuskan problem yang dihadapi

52
b. Menganalisa problem tersebut.Proses pengambilan keputusan menurut G. R.
Terry:
a. Merumuskan problem yang dihadapi
b. Menganalisa problem tersebut.
c. Menetapkan sejumlah alternatif
d. Mengevaluasi alternatif
e. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan.
Menurut Peter Drucer proses pengambilan keputusan adalah:
a. Menetapkan masalah
b. Menganalisa masalah
c. Mengembangkan alternatif
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif.
Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
A. Keputusan strategis, setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau
keputusan organisasional
B. Keputusan operasional, adapun keputusan operasional menyangkut
pengelolaan organisasi sehari- hari.
Contoh tahap-tahap dalam pengambilan keputusan:
a) tahap 1 : pemahaman dan perumusan Masalah.
Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara yaknj
mananer secara sistematis menguji hubungan sebab akibat. Lalu mencari
penyimpangan atau perubahan dari yang normal.
b) Tahap 2: pengumpulan dan analisis data yang relavan
Dimana manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya hal pertama yg
dilakukan harus menentukan data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan
yang tepat dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.
c) tahap 3 : pengembangan alternatif- alternatif
Manajer harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan sesuatu
yang sempurna atau ideal
d) tahap 4: evaluasi alternatif- alternatif

53
Setelah mengembangkan sekumpulan alternatif. Manajer harus mengevaluasi
sekumpulan alternatif.
e) tahap 5 : pemilihan alternatif terbaik
Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan
ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
f) tahap 6 : implementasi keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih maka harus membuat rencana untuk mengatasi
berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penetapan
keputusan.
g) tahap 7: evaluasi hasil- hasil keputusan
Implimentasi keputusan harus di monitor

M. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Komunkasi dalam managemen organisasi menjadi kunci kelancaran suatu
organisasi. tanpa adanya komunikasi didalam sebuah managemen organisasi maka
kelangsungan yang ada di dalam sebuah organisasi tidak berjalan secara efektif.
Juga jika terjadi mix komunikasi maka ssuatu organisasi tidaak dapat berjalan dan
berujung pada kerugian perusahaan serta tidak tercapainya suatu target dari
organisasi itu sendiri. Bagaimana komunikasi antara atasan dengan bawahan.
Intruksi penugasan, arahan penugasan an dalam pengamblan serta menentukan
sistem dalam suatu managemn organisasi perlu adanya komunikasi yang baik.
1. Pengertian Komunikasi
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubung dalam
lingkungan pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem
pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi
manajemen dalam mengambil keputusan, dan memonitor perilaku yang dapat
mengendalikan aktivitas- aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi.
Sistem pengendalian manajemen adalah sejumlah struktur komunikasi
yang saling berhubungan yang mengklasifikasikan proses informasi yang dapat
membantu manajer dalam mengoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku
dalam pencapaian tujuan organisasi yang diharapkan pada dasar yang
berkesinambungan (Maciarriello dan Kirby, 1994). Untuk membentuk suatu kerja

54
sama yang baik jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang
ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling
pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.
Komunikasi secara umum
Adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain
.Komunikasi menurut para ahli
a. Himstreet dan Baty
Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol - simbol, sinyal-sinya, maupun
perilaku atau tindakan.
b. The Odorson & The Dorson.
Komunikasi adalah penyebaran informasi. Ide- ide sebagai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain, terutama melalui simbol-simbol.
c. Charles H. Cooley
Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan
mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan
dalam waktu.
2. Unsur-Unsur Komunikasi.
a. Komunikator/ Pengirim/ Sender
Adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan
b. Komunikan/ penerima/ Receiver
Adalah penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator
c. Saluran/ Media / Channel
Adalah saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada
komunikasi dan sebalikny.
3. Tahap-tahap Berkomunikasi
a. Tahap Idea
Proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
b. Tahap Encoding

55
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang
dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
c. Tahap pengiriman
Gagasan atau pesan- pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded)
melalui saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi.
d. Tahap penerimaan
Setelah pesan dikirimkan melalui media komunikasi, maka diterima oleh
komunikan. Penerima pesan ini dapat melalui proses mendengarkan,membaca,
atau mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk
mengirimkannya.
e. Tahap Decoding
Adalah dimana pesan- pesan yang diterima diinterpretasikan, dibaca, diartikan,
dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berfikir.
f. Tahap tindakan
Dalam tahap ini respon komunikasi dapat berbentuk usaha melengkap iinformasi,
meminta informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain. Jika setiap
pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan respon tindakan seperti apa
yang diharapkan, maka dapat dikatakan telah terjadi komunikasi yang efektif.
4. Pengertian Organisasi
1. Organisasi secara umum
Berasal dari bahasa yunani organon yang berarti alat, adalah suati kelompok orang
dalam suatu eadah untuk tujuan bersama.
2. Organisasi menurut para ahli
a. Stoner
Adalah suatu pola hubungan-hubungsn yang melalui orang-orang dibawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
b. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
c. Chester I.Bernard

56
Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
5. Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi organisasi pada umunya membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi, dan proses. pengorganisasian,
serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan
daoam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain,
meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Proses komunikasi dalam organisasi diantaranya adalah:
A. Komunikasi Internal.
Yang terdiri atas empat bagian
1. Komunikasi dari atas ke bawah
Fungsinya:
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja.
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tigas perlu untuk dilaksanakan
c. Penyampaian informasi mengenak peraturan-peraturan yang berlaku
d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Metode komunikasi dari atas ke bawah anata lain : Metode tulisan, Metode lisan,
Metode tulisan diikuti lisan dan Metode lisan diikuti tulisan

2. Komunikasi dari bawah ke atas


Fungsinya:
a. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan
b. Penyampaian informasi tentang persoalan- persoalan pekernaan ataupun tugas
yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
d. Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
3. Komunikasi sesama
Fungsinya:
a.Memperbaiki koordinasi tugas

57
b. Upaya memecahkan masalah
c. Saling berbagi informasi
d. Upaya pemecahan konflik
e. Membina hubungan dan mempererat kekeluargaan melalui kegiatan bersama.
4. Komunikasi lintas saluran
Kondisi yang harus dipenuhi dalam komunikasi lintas saluran:
a. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin
terlebih dahulu dari atasannya langsung.
b. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas saluran harus
memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.
B. Komunikasi Eksternal
Adalah proses komunikasi diantara para pengurus dan anggota suatu organisasi
dengan cara atau masyarakat umum, yaitu:
a. Komunikasi dari organisasi kepada masyarakat.
Contohnya: konferensi pers, iklan, brosur
b. Komunikasi dari masyarakat kepada organisasi.
Contohnya : menerima saran kritik, hotline customer service 24 jam.

2.1 Integrasi Antara Materi dengan Uji Kompetensi Dasar .......


A. Ujian Tengah Semester
1. Menurut Schermorhorn, proses manajemen yang harus dijalankan oleh
seorang manajer, yaitu:
a. Planning (perencanaan) meliputi pemilihan misi dan tujuan organisa serta
cara terbaik untuk mencapainya.
b. Organizing (Organisasi) adalah proses membagi pekerjaan,
mengalokasikan sumber daya, dan pengaturanserta mengalokasikan
aktivitas anggota organisasi untuk melaksanakan rencana.
c. Leading (Kepemimpinan) adalah memengaruhi anggota organisasi agar
mereka memberikan kontrisbusi terhadap tujuan kelompok dan organisasi.
d. Controlling (Pengendalian) adalah pengukuran dan pengoreksian untuk
kerja individu dan organisasi.

58
2. Perencanaan dibagi menjadi tiga yaitu:
A. Perencanaan Organisasi
Perencanaan ini terdiri dari :
a. Perencanaan Strategi
Adalah suatu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategi.
Tepatnya, rencana strategi adalah rencana umum yang mendasari keputusan
alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis.
b. Perencanaan Taksis
Adalah suatu rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taksis
untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat
menengah dan tingkah bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka pendek
dan lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana operasional
berkaitan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.
B. Perencanaan Dimensi Waktu
Perencanaan ini terdiri dari:
a. Rencana jangka panjang
Suatu rencana jangka panjang ( long-range plan) meliputi banyak tahun,
mungkin bahkan beberapa dekade.
b. Rencana Jangka Menengah
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah
dibanding rencana jangka panjang. rencana jangka panjang menengah biasanya
meliputi periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer
menegah dan manajer lini.
c. Rencana Jangka Pendek
Seorang manajer juga mengembangkan suatu rencana jangka pendek, yang
memiliki kerangka satu tahun atau kurang. Rencana jangka pendek sangat
memengaruhi aktivitas sehari- hari manajer.

59
C. Perencanan dari Dimensi Jenis
a. Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning).
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi,
misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut disampaikan ke
tingkat provinsi/ kabupaten/kota untuk dilaksanakan.
b. Perencanaan dari bawah ke atas (Bottom-Up Planning)
Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencanaan di tingkat bawah dari suatu
struktur organisasi, misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota untuk disampiakan
ke pemerintahan pusat.
c. Perencanaan mendatar ( horizontal planning)
Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas
sektoral oleh pejabat selevel. Misalnya perencanaan lintas sektoral oleh pejabat
selevel. Misalnya perencanaan peningkatan sumber daya manusia melibatkan
pejabat departemen pendidikan, departemen agama, departemen tenaga kerja dan
transmigrasi, departemen kesehatan, departemen sosial.
d. Perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas ( top down and
buttom-up planning)
Perencanaan ini dibuat untuk mengakomodasikan kepentingan pemerintah
pusat dengan pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya
melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak.
3. Tahap-Tahap proses pengawasan antara lain:
a. Tahap penentapan standar.
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan
yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan.
b. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara
tepat.
c. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa pengamatan,
laporan, metode, pengujian, dan sampel.
d. Tahap pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisia
penyimpangan

60
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpanan dan
menganalisanya, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
e. Tahap pengambilan tindakan koreksi.
Bila diketahuii dalam pelaksanaanya terjadii penyimpangan, dimana perluu,
ada perbikan dalam pelaksanaan.
4. Syarat untuk menjadi pemimpin yang bak adalah:
a. Problem sorver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan tepat
untuk keluar dari permasalahannya.
b. Bersikap positif
Tidak perlu ragu mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada orang-
orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan atas kesalahan tersebut dan
terus berfikir positif.
c. Komunikasi
Perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak
diraih dan strategi pencapaiannya.
d. Menjadi inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi
anak buahnya
e. Tumbuhkan motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa pun yang dilakukan oleh anak
anak buah.
f. hubungan baik
Jalin hubungan profesional dan inerpersonal yang harmonis dengan anak buah.
g. turun gunung
Tidak boleh merasa bebas kewajiban dan melakukan penekanan kepada anak
buah.

5. Teori Motivasi Hierarki Abraham Maslow yaitu:


a. Kebutuhan fisiologi (Fisisoogic), bersifat usaha menjaga keseimbangan
unsur-unsur fisik seperti makan,minum, isirahat, protein dll
b. kebutuhan keamanan (Safty) adalah pertahanan hidup janga panjang seperti
mempertahankan kehidupan

61
c. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem), seperti kebutuhan untuk diberi
kepercayaan, kebebasan, penghargaa status dan kehormatan
d. dan Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah keinginan untuk memperoleh
kepuasan dengan dirina sendiri untuk menyadari poensi diri. Contoh
menjadi kreatif dan bebasmencapai puncak prestasi potensinya.
6. Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia antara lain :
1. Rancangan Organisasi
Terdiri atas : perencanaan sumber daya manusia, analisis pekerjaan, dan
rancangan pekerjaan.
2. Staffing
Terdiri atas : Rekrut/ memperkejakan, affirmative action, promosi/pemindahan/
separasi, pelayanan-pelayan outplacement, pengangkatan/orientasi, dan metode-
metode seleksi pekerjaan.
3. Sistem Reward, Tunjangan- Tunjangan, Dan Pematuhan.
Terdiri atas : Proram-program keamanan, pelayanan-pelayanan kesehatan/medis,
prosedur-rosedur pengaduan/disiplin, administrasi, komperensasi, administrasi
pengupahan/pengajian, administrasi tunjangan asuransi, rencana-rencana
pembagian keuntngan/pensiun dan hubungan-hubungan kerja.
4. Manajemen Performansi
Terdiri atas : Penilaian manajemen/MBO, program peningkatan/ produktivitas ,
dan penilaian performanansi yang difokuskan pada klien.
5. Pengembangan Pekerja Dan Organisasi
Terdiri atas :Pengembangan pengawasan/manajemen, perencanaan/pengembangan
karier, program-program pembinaan/asistensi, pekerja, pelatihan ketermpilan, non
manajemen, program-program persiapan pensiun, dan penilaian penilaian
terhadap sikap.
6. Komunkasi Dan Relasi Publik
Terdiri atas : Sistem-sistem informasi/laporan/catatan-catatan sumber daya
manusia, komunikai/publikasi pekerja, sistem penyaranan, dan penelitian sumber
daya manusia.

62
7. Yang dimaksud dengan manajemen kinerja secara:
a. Holistik
Majaemen kinerja bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam ruang
lingkup, sejak perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, umpan balik,
pengukuran, penelitian, review, evaluasi, dan perbaikan kinerja.
b. Terintegrasi
Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang merupakan sebuah sistem
sehingga menunjukkan hubungan antara Masukan, proses, Hasil dan Manfaat.
c. Umpan balik
Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh
dari pekerjaan oleh individu dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi.
d. Pengukuran
Pengukuran perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan dapat berjalan
sesuai rencana, apakah terdapat kesenjangan kinerja, dan apakah hasil akhir
diperkirakan dapat dicap.

63
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan sebagai kegiatan dalam
rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan orang
yang menduduki jabatan manajerial untuk nmemperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kgiatan-kegiatan orang lain. Organisasi
adalah wadah yang diisi oleh individu lebih dari satu yang memiliki sistem
dan yang menggerakan SDM. Didalam managemen organisasi terdapat
tingkat level managemen yang menjadi acuan pokok didalam suatu
organisasi.
2. Didalam proses manajemen terdapat Fungsi Dasar Manajemen Organisasi
dimana terdiri atas 4 hal yaitu perencanaan (planning), Organisasi
(Organizing), Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan (Controlling).
Keempat hal itu sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Dengan adanya
keempat hal itu maka perusahaan dapat berjalan dengan sistematis dan lancar
karna keempatnya saling berkaitan.
3. Dalam sebuah managemen organisasi perlu adanya motivasi untuk setiap
sumber daya manusia guna membuat sumber daya manusia itu sendiri tidak
merasa jenuh dan bosan dalam melakukan kinerja pekerjaan sehingga kinerja
pekerja dapat lebh baik dan bisa mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri.
Serta setiap SDM harus memiliki sifat leadership atau kepemimpinan guna
sehingga memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dianut dan
dapat memimpin oganisasi tersebut dengan baik.
4. Berkenaan dengan SDM didalam SDM terdapat berbagai macam kegiatan
apa saja yang ahrus dilakukan dan bagaimana yang menyelesaikan sehingga
dapat memperoleh kinerja yang baik. Dan dalam kinerja tersebut perlu
adanya managemen sehingga suatu organisasi itu dapat berjalan secara
efektif dan tidak adanya saling lepas tanggung jawab terhadap pekerjaan
karna setiap SDM telah ditentukan apa saja yang harus dikerjakan dan di
bagian mana saja.

64
5. Didalam managemen organisasi erat kaitannya dengan struktur organisasi
dimana pembagian struktur di dalam sebuah organisasi dibentuk dimulai dari
penempatan tugas tertinggi hingga penempatan tugas terendah.
6. Dan dari semua yang ada pengambilan keputusan dan komunikasi menjadi
kunci dalam sebuah organisasi. dimana kedua hal tersebut sangat sering
dialami dalam sebuah orgaisasi. Seperti halnya pengambilan keputusan
dimana menjadi bagian penting dalam suatu organisasi dalam memilih
kelangsungan dari organisasi itu sendiri. Begitu juga dengan komunikasi
dimana tanpa adanya komunikasi yang baik antar individu yang ada didalam
sebuah organisasi maka sistem yang telah direncakana tidak terjalin dengan
baik.
B. SARAN
1. Manajemen organisasi penting dilakukan didalam sebuah organisasi dimana
dengan adanya manajemen maka suatu proses organisasi dapat berlangsung.
Dengan dimulai dari level managemen itu sendiri dimana terdapatat Top
Managemen yaitu manaejemen puncak, Manajemen Middle yaitu
Manajemen menengah dan Lower Or First Level yaitu Manajemen lini.
2. Perencanaan (planning), Organisasi (Organizing), Penggerakan (Actuating),
dan Pengawasan (Controlling) adalah sistem dari suatu manajemen
organisasi yang mana keempat hal tersebut yang akan menjadi acuan dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang diingnkan.
3. Didalam sebuah organisasi tentu adanya sumber daya manusia dalam
menjalankan sistem yang ada dan sumber daya manusia ini juga memerlukan
moivasi dalam menjalankan setiap pekerjan yang ada didalam sebuah
orgaisasi agar dapat menghasilkan kinerja yang baik dan memuaskan.
4. Dengan adanya managemen kinerja maka sumber daya manusia yang ada
didalam sebuah organisasi dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
dengan bidangnya dan bertanggng jawab atas apa yang ia kerjakan dimana
tujuan managemen kinerja adalah mencapai target dari organisasi dengan
kinerja dari para pekerja secara baik.
5. Didalam oganisasi harus ditentukan bagian-bagian jabatan, pekerjaan yang
harus di embani. Sehingga tidak terjadi pembagian tugas yang tidak sesuai
juga agar lebih terstruktur dan terarah.

65
6. Komunikasi menjadi hal penting dalam sebuah managemen organisasi
dimana komunikasi ini lah yang membuat segala sistem dapat berjalan.
Tanpa adanya komunikasi maka pembagian tugas tidak diketahui dan
perintah dari atasan ke bawahan atau sebaliknya juga tidak diketahui dan
jika itu terjadi maka sistem dalam suatu perusahaan tidak dapat berjalan
secara efektif dan efesien.

66
DAFTAR PUSTAKA

Geiffin, R. W. (2004). Majamen Jilid 1 Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Juniarti. (2019). DIktat Manajemen Organisasi. Medan.


M.Herujito, Y. (2001). Dasar-Dasar Manajemen. Bogor: PT
Grasindo.

Nugroho, D. A. (2017). Penghantar Manajemen untuk Oganisasi


Binis,publik, dn Nirlaba. Malang: UB Press.

67

Anda mungkin juga menyukai