Anda di halaman 1dari 8

RESUME

ASUHAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL

DISUSUN OLEH:

NANDA RAHMADILLA
2115302083

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN

TAHUN 2021/2022
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba,
seringkali merupakan kejadian yang berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat
juga didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara
tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan
jiwa/nyawa.
Sedangkan kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam
jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran.
Terdapat sekian banyak penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam
keselamatan ibu dan bayinya. Kasus gawat darurat obstetric adalah kasus obstetri yang
apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini
menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan bayi baru lahir. Masalah kedaruratan
selama kehamilan dapat disebabkan oleh komplikasi. kehamilan spesifik atau penyakit
medis atau bedah yang timbul secara bersamaan(Ika Setyarini, Didien & Suprarti.
2016).
Kegawat daruratan maternal dapat terjadi setiap saat selama proses kehamilan,
persalinan merupakan masa nifas. Penyebab kematian ibu sangat kompleks, namun
penyebab langsung seperti toksemia gravidarum, perdarahan, dan infeksi harus segera
ditangani oleh tenaga kesehatan. Oleh karena penyebab terbanyak kematian ibu
preeklamsia/eklamsia maka pada pemeriksaan antenatal nantinya harus lebih seksama
dan terencana persalinannya. Dengan asuhan antenatal yang sesuai, mayoritas kasus
dapat dideteksi secara dini dan minoritas kasus ditemukan secara tidak sengaja sebagai
pre eklamsia berat.
Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan
manajemen yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari), serta
membutuhkan pengetahuan yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi
patologis yang mengancam jiwa yang bisa saja timbul sewaktu-waktu. Penderita atau
pasien gawat darurat adalah pasien yang perlu pertolongan tepat, cermat, dan cepat
untuk mencegah kematian/kecacatan. Ukuran keberhasilan dari pertolongan ini adalah
waktu tanggap (respon time) dari penolong(Ika Setyarini, Didien & Suprarti. 2016).

2
KEGAWATDARURATAN MATERNAL

A. PRE-EKLAMPSIA
Preeklamsia/Eklamsia merupakan suatu penyulit yang timbul pada seorang
wanita hamil dan umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan
ditandai dengan adanya hipertensi dan protein uria. Pada eklamsia selain tanda
tanda preeklamsia juga disertai adanya kejang.

Metode skrining pre-eklampsia

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. USG
4. Serum biomarker
B. KEGAWATAN KEHAMILAN MUDA
1. Abortus
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
a. Abortus imminens
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum
20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa
adanya dilatasi serviks.
b. Abortus insipiens
Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus.
c. Abortus inkompletus
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
d. Abortus kompletus
Pada abortus jenis ini, hasil konsepsi telah keluar semua dari cavum
uteri.

3
e. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau
lebih berturut-turut.
f. Missed Abortion
Kalau janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim selama 2
bulan atau lebih, maka keadaan itu disebut missed abortion.
g. Abortus infeksiosa, septik
Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai infeksi pada
genitalia, sedangkan abortus septik adalah abortus infeksiosa berat disertai
penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
h. Abortus provokatus
Abortus provokatus adalah pengakhiran kehamilan sebelum 20
minggu akibat suatu tindakan.
2. Mola Hidatidosa
Suatu kehamilan yang tidak wajar, yang sebagian atau seluruh vili
korialisnya mengalami degenerasi hidrofik berupa gelembung yang menyerupai
anggur (Martaadisoebrata, 2005).
3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
C. KEGAWATAN KEHAMILAN LANJUT
1. Preamture
Partus prematurus adalah persalinan pada umur kehamilan kurang
dari 37 minggu atau berat badan lahir rendah 500-2499 gram (Mochtar, R.
2002).
2. Postmature
Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang berlangsung 42 minggu
atau lebih. Istilah lainnya yaitu serotinus.

4
3. IUGR
IUGR adalah berat badan bayi baru kurang dari persentil 10 untuk usia
kehamilan bayi, dalam artian bayi baru lahir berukuran labih kecil dengan usia
kehamilannya.
4. IUFD
Intra Uterine Fetal Death/kematian janin dalam rahim yaitu kematian
yang terjadi saat UK lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai
ukuran 500 gram atau lebih (Nasdaldy).
5. Ketuban Pecah Dini (KPD)
Adalah keluarnya cairan dari jalan lahir atau vagina sebelum proses
persalinan.
6. Polihidromnion
Adalah suatu kejadian dimana jumlah air ketuba jauh lebih banyak dari
normal biasanya lebih dari 2 liter (Winkjosastro, Hanifa, 2006).
7. Oligohidramnion
Adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal yaitu
kurang dari 500 cc.
8. Malpresentasi
Malpresentasi merupakan bagian terendah janin yang berada dibagian
segmen bawah rahim, bukan bagian belakang kepala Medforth, J. Battersby,
S. Dkk. 2012).
D. SYOK OBSTETRIK
Syok obstetric adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang
disebabkan baik oleh perdarahan, trauma, atau sebab sebab lainnya. Syok
merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang
adekuat ke organ-organ vital.
1. Syok Hemoragik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak.

2. Syok Neurogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat.

5
3. Syok Kardiogenik
Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif yang
disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung.
4. Endotoksik/septic
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh
lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi bakteri gram nagatif.
5. Syok Anafilatik
Yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi/hipersensitif terhadap obat-obatan.
E. SEPSIS PUERPERIUM
Sepsis puerperium didefinisikan sebagai infeksi saluran genital yang
terjadi setelah pecah ketuban atau mulas persalinan hingga 42 hari setelah
persalinan atau aborsi. Selain demam, salah satu dari gejala berikut ini mungkin
terjadi :
1. Nyeri panggul dan ngilu
2. Cairan per vaginam yang abnormal
3. Cairan berbau tidak normal atau busuk
4. Terhambatnya involusi uterus

Infeksi nifas merupakan morbiditas dan mortalitas bagi ibu pasca bersalin.
Derajat komplikasi bervariasi sangat tajam, mulai dari mastitis hingga adanya
koagulasi intravaskular diseminata.

KEGAWATADARURATAN NEONATAL
A. BBLR
Bayi berat badan lahir rendah Adalah bayi baru lahir (BBLR) dengan
berat badan lahir < 2500 gram. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan
bayi baru lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram
tanpa menilai masa gestasi. (Sholeh, 2014).
B. Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi dimana suhu tubuh <360C atau kedua kaki dan
tangan teraba dingin.

6
C. Hipertermia
Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan
termoregulasi. Hipertermia terjadi ketika tubuh menghasilkan atau menyerap lebih
banyak panas daripada mengeluarkan panas.
D. Hiperglikemia
Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi dimana jumlah
glukosa dalam plasma darah berlebihan. Hiperglikemia disebabkan oleh diabetes
mellitus.
E. Hipoglikemi
Hipoglikemia merupakan suatu kelainan metabolik dan endokrin yang
sering terjadi pada bayi dan anak yang berakibat kerusakan otak yang menetap.
Hipoglikemia menyebabkan suplai glukosa yang rendah ke alat-alat organ vital
khususnya otak. Hipoglikemia yang berulang dan menetap menyebabkan kerusakan
otak dan kematian. Hipoglikemia adalah kadar gula plasma kurang dari 2,6 mmol/L
(< 47 mg/dl).
F. Tetanus neonaturum
Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus yang diderita oleh bayi baru
lahir yang disebabkan karena basil klostridium tetani.
G. Sindrom gawat nafas neonates
Sindrom gawat nafas neonatus merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari
dyspnea atau hiperapnea dengan frekuensi pernafasan lebih dari 60 kali per menit,
sianosis, merintih, waktu ekspirasi dan retraksi di daerah epigastrium, dan
interkostal pada saat inspirasi.
H. Asfiksia Neonatal
Asfiksia Neonatal merupakan kegagalan bernapas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.
I. Kejang pada neonatus
Kejang pada neonatus adalah kejang yang terjadi pada 4 minggu pertama
kehidupan dan paling sering terjadi pada 10 hari pertama kehidupan.Kejang
tersebut berbeda pada anak atau orang dewasa karena kejang tonik klonikumum
cenderung tidak terjadi pada bulan pertama kehidupan (Johnstons, 2007).

7
J. Ikterus
Ikterus atau jaundice atau sakit kuning adalah warna kuning pada sklera
mata, mukosa dan kulit karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Dalam
keadaan normal kadar bilirubin dalam darah tidak melebihi 1 mg/dL (17 µmol/L)
dan bila kadar bilirubin dalam darah melebihi 1.8 mg/dL (30 µmol/L) akan
menimbulkan ikterus. Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang
ditandai dengan pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi
bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis mulai tampak pada
bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dL.

Anda mungkin juga menyukai