Anda di halaman 1dari 3

Negara dikatakan berdaulat atau sovereign karena kedaulatan merupakan suatu sifat atau ciri hakiki dari

suatu negara. Prinsip kedaulatan negara menetapkan bahwa suatu negara memiliki kekuasaan atas
suatu wilayah atau teritorial dan hak-hak yung kemudian timbul dari penggunaan kekuasaan teritorial.
Prinsip kedaulatan negara menegaskan bahwa dilarang melakukan campur tangan terhadap keberadaan
negara lain. Apabila suatu negara dikatakan berdaulat hal ini dimaksudkan bahwa negara tersebut
mempunyai kekuasaan tertinggi. Walaupun demikian, kekuasaan tertinggi ini mempunyai batasan.
Ruang keberlakuan kekuasaan tertinggi ini dibatasi oleh batas wilayah, yang berarti bahwa kekuasaan
serbatas pada batas wilayah negara yang memiliki kekuasaan.

Dalam hukum internasional, kedaulatan negara (state sovereign) dan kesederajatan (equality) antar
negara merupakan konsep yang diakui dan menjadi dasar berlakunya sistem hukum internasional.
Kedaulatan dan kesederajatan negara merupakan dasar pesona dan atribut yang melekat pada negara
merdeka sebagai subjek hukum internasional. Berdasarkan konsep hukum internasional. kedaulatan
memiliki tiga aspek utama yaitu:

1. Aspek eksternal kedaulatan adalah hak bagi setiap Negara untuk secara bebas menentukan dan
menjalin hubungannya dengan berbagai negara atau kelompok-kelompok lain tanpa tekanan atau
pengawasan dari negara lain. Hal ini terkait dengan perdagangan, kerjasama militer atau pengakuan
negara lain sebagai negara yang merdeka.

2. Aspek internal kedaulatan yaitu hak atau wewenang eksklusif suatu negara untuk menentukan bentuk
lembaga, cara kerja lembaga, dan hak untuk membuat undang-undang yang diinginkannya, serta dalam
hal pengaturan sistem pemerintahan dan hukum.

3. Aspek teritorial kedaulatan berarti kekuasaan penuh dan eksklusif yang dimiliki oleh suatu Negara
atas individu-individu dan benda-benda yang terdapat di wilayah tersebut. Hal ini menyangkut
kewilayahan, sumber daya manusia dan pengelolaan kekayaan alam.

Dalam mengimplementikan politik bebas-aktif, suatu negara harus memperhatikan prinsip kedaulatan
negara. Pada dasarnya, setiap negara yang bendaulat memiliki hak-hak dasar (basic rights) dan
kewajiban dasar (basic duties) schagaimana yang terdapat pada Draft Declaration on the Rights and
Duties of States tahun 1949.

Hak dasar yang dimiliki oleh suatu Negara berupa kekuasaan seperti:
(1) Kedaulatan dan persamaan negara (independence and equality of states). Setiap negara berhak dan
berdaulat penuh atas negaranya dan keutuhannya serta dipandang setara dalam hukum internasional

(2) Yurisdiksi teritorial (teritorial jurisdiction). Setiap negara memiliki yurisdiksi terhadap kejahatan-
kejahatan yang dilakukan di dalam wilayah teritorialnya. Menurut Starke, yurisdiksi ini dapat diartikan
sebagai hak, kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh suatu negara untuk membuat
peraturanperaturan hukum, melaksanakan dan memaksakan berlakunya peraturan-peraturan tersebut
dalam hubungannya dengan orang, benda, hal atau masalah yang berada dan atau terjadi di dalam
batas-batas wilayah dari negara yang bersangkutan.

(3) Mempertahankan diri (self-defence) atau mengembangkan diri (self-preservation). Yaitu, Negara
berhak membangun sistem pertahanannya dan berhak mengembangkan potensi negaranya demi
kalangsungan hidup bangsa.

Kewajiban dasar yang dimiliki oleh suatuNegara antara lain:

(1) Tidak menyatakan perang (not resorting to war)

(2) Tidak menyulut kerusuhan sipil di suatu negara (civil strife)

(3) Menaati hak asasi manusia

(4) Menyelesaikan sengketa secara damai

(5) Melaksanakan kewajiban dengan itikad baik (good fath) dan

(6) Non-intervensi dalam persoalan dengan negara lain

Prinsip kedaulatan negara mempakan prinsip penting dalam Piagam PBB, seperti terdapat dalam Pasal 2
ayat (1) yang berbunyi, "The organization is based on the principle of the sovereign equality of all it
members" yang artinya "Organisasi PBB didasarkan pada prinsip kesetaraan kedaulatan semua
anggotanya". Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Piagam PBB ini dipertegas lagi dalam Resolusi Majelis
Umum No. 2625 Tahun 1970 (General Assembly Declaration on Principles of International Law
concerning Friendly Relations and Cooperation among States in accordance with the Charter of the
United Nations) yang menyatakan bahwa setiap Negara menempati persaman kedaulatan dan setiap
Negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai anggota masyarakat tanpa membedakan
sistem ekonomi, sosial, dan politik.

Di Indonesia sendiri, Kedaulatan negara Indonesia telah diatur dalam UUD 1945. UUD 1945 menjadi
dasar dan rujukan utama untuk menjalankan kedaulatan. Di dalamnya turut mengatur dan membagi
pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk rakyat atau pun badan/lembaga negara yang turut menjadi bagian
dari prinsip kedaulatan. Prinsip-prinsip kedaulatan Republik Indonesia menurut UUD 1945 adalah:
1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.

3. Negara Indonesia adalah negara hukum.

4. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.

5. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.

6. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD.

Prinsip-prinsip dalam kedaulatan rakyat memiliki kesamaan dengan makna demokrasi. Dalam konsep
demokrasi yang disodorkan Abraham Lincoln, pemerintahan adalah dari rakyat, oleh rakat, dan untuk
rakyat. Rakyat mempunyai kekuasaan dalam mengatur pemerintahan, yang sejalan makna kedaulatan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai