Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN FIQIH DI MAN 2 KOTA SUKABUMI KELAS XI

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Syarat Mengikuti Seminar Usulan
Penelitian Skripsi (SUPS)

Oleh :
HASNA YULISTINA
NIM. 12018.0165
NIRM. 007.14.5650.18

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT MADANI NUSANTARA (IMN)
SUKABUMI
1443 H / 2022 M
A. Latar Belakang Masalah

Manusia dan Pendidikan merupakan dua elemen yang tidak dapat di

pisahkan. Karena Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam

kehidupan seorang individu maupun suatu kelompok. Dengan Pendidikan

maka kualitas sumber daya manusia dapat meningkat karena Pendidikan

merupakan salah satu cara untuk membentuk manusia yang cerdas dan

berbudi luhur.(Rosyid: 2018: 1)

Keyakinan mengenai Pendidikan merupakan salah satu elemen yang

penting dalam kehidupan manusia sudah tergambar dalam banyak ayat Al-

Qur’an yang menjelaskan mengenai pentingnya menuntut ilmu dan bagaimana

kedudukan orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Salah satu ayat Al-Qur’an

yang menjelaskan hal tersebut adalah Q.S. al-Mujadilah ayat 11.


‫ ي ْفس هّٰللا‬3‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا ا َذا قيْل لَ ُكم تَفَ َّسحُوْ ا فى ْالم ٰجلس فَا ْفسحُوْ ا‬
َ ‫ح ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِي‬
‫ل‬33ْ ِ َ َ َ ِ ِ َ ِ ْ َ ِ ِ َ ِ َ

‫ا‬33‫ت َوهّٰللا ُ بِ َم‬


ٍ ۗ ‫وا ْال ِع ْل َم د ََر ٰج‬33ُ‫وْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ ت‬33ُ‫ع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬3
ِ 3َ‫ ُزوْ ا يَرْ ف‬3‫ فَا ْن ُش‬3‫ا ْن ُش ُزوْ ا‬

١١ ‫تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu

“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila

dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan

mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap

apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadilah [58]: 11)

1
Ayat tersebut dapat menjadi motivasi untuk kita agar terus mencari ilmu.

Dan dari ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa betapa

pentingnya Pendidikan bagi kehidupan manusia sehingga Allah SWT berjanji

akan meninggikan derajat orang yang berilmu.

Pada masa pandemi Covid-19 pembelajaran dilaksanakan secara online

atau dalam jaringan dimana keadaan tersebut membuat para siswa tidak dapat

bertatap muka secara langsung baik dengan guru maupun dengan teman-

temannya. Hal ini menimbulkan efek jenuh kepada para siswa karena merasa

pembelajaran sangat monoton. Hal ini juga mempengaruhi minat dan motivasi

belajar siswa, dimana pada masa pandemi Covid-19 minat belajar siswa

menurun sangat drastis. Bahkan tidak sedikit siswa yang enggan belajar

karena merasa jenuh dan beranggapan bahwa belajar tidak sepenting dulu.

Motivasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan

manusia. Motivasi merupakan sebuah dorongan yang timbul dalam diri

seseorang baik secara sadar maupun tidak untuk melakukan suatu perbuatan

tertentu. Atau motivasi juga dapat dikatakan sebagai sebuah kekuatan atau

energi seseorang yang dapat meningkatkan antusiasmenya dalam

melaksanakan suatu kegiatan, baik yang berasal dari dalam dirinya maupun

dari luar dirinya.(Kompri: 2016: 3)

Di masa transisi dari masa pandemi ke masa pasca pandemi Covid-19 ini

Pendidikan mengalami berbagai masalah yang timbul akibat permasalahan

yang belum usai pada masa pandemi. Salah satu masalah yan paling menonjol

adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa. Dimana hal ini membuat

2
para pendidik dituntut untuk lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Para pendidik harus menyelesaikan masalah dan harus mencari solusi tentang

bagaimana cara untuk kembali membangkitkan gairah belajar para siswanya.

Dalam proses belajar mengajar kita sebagai pendidik tentu sering

menjumpai berbagai karakter siswa. Ada siswa yang mudah di atur dan ada

siswa yang susah di atur, ada siswa yang rajin dan tidak sedikit siswa yang

malas dalam belajar. Sifat-sifat tersebut tentu saja bukan berasal dari fitrahnya

sebagai manusia, tetapi dari kurangnya bimbingan dan peringatan sejak dini.

Karena sejatinya Pendidikan anak itu dimulai dari saat ia masih dalam

kandungan, sehingga factor pendukung utama dalam membentuk sifat anak

adalah dari internal keluarga.

Tetapi yang menjadi masalah saat ini adalah proses belajar mengajar saat

ini belum bebas dilaksanakan secara tatap muka karena selalu dibenturkan

dengan kebijakan yang dikeluaran oleh pemerintah. Dimana keadaan tersebut

kemudian berdampak pada kestatisan minat belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka para pendidik harus inovatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu metode yang dapat

digunakan dalam proses pembalajaran adalah reward (imbalan) dan

punishment (hukuman). Memberikan imbalan kepada siswa dapat membantu

meningkatkan minat belajar siswa karena siswa akan merasa usahanya

dihargai. Adapun pemberian hukuman dapat menimbulkan rasa takut dalam

melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan sehingga siswa menjadi lebih

disiplin dalam proses belajar mengajar.

3
Beberapa masalah di atas juga terjadi di MAN 2 Kota Sukabumi. Dimana

para siswa banyak yang kehilangan motivasinya dalam belajar. Bahkan ketika

proses belajar mengajar berlangsung secara online banyak siswa yang hanya

mengisi presensi tapi tidak mengikuti pembelajaran. Tentu saja hal ini

dianggap sebagai masalah yang serius, karena dapat mempengaruhi masa

depan bangsa ke depannya. Berangkat dari masalah tersebut, metode

pemberian reward dan punishment ini saya coba laksanakan pada mata

pelajaran Fiqih di kelas XI saat melaksanakan Praktik Profesi Keguruan di

MAN 2 Kota Sukabumi. Hal tersebut dilaksanakan dengan harapan dapat

meningkatkan kembali minat belajar siswa kelas XI di MAN 2 Kota

Sukabumi. Pengaruh pemberian reward dan punishment ini terlihat

pengaruhnya bagi motivasi belajar siswa, sehingga penulis tertarik untuk

mengkaji dan meneliti seberapa besar pengaruh pemberian reward dan

punishment terhadap motivasi belajar siswa melalui judul skripsi

“PENGARUH PEMBERIAN REWARD AND PUNISHMENT

TERHADAP MOTIVASI BELAJAAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN FIQIH DI MAN 2 KOTA SUKABUMI KELAS XI”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pemberian reward and punishment pada Mata

Pelajaran Fiqih Di MAN 2 Kota Sukabumi Kelas XI?

4
2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Di MAN 2

Kota Sukabumi Kelas XI?

3. Adakah pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap motivasi

belajar siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Fiqih Di MAN 2 Kota

Sukabumi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberian reward and

punishment pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN 2 Kota Sukabumi

Kelas XI

b. Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa pada Mata

Pelajaran Fiqih di MAN 2 Kota Sukabumi kelas XI

c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian reward dan

punishment terhadap motivasi belajar siswa kelas XI pada Mata

Pelajaran Fiqih di MAN 2 Kota Sukabumi

2. Kegunaan Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terbagi kedalam dua macam yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis. Adapun penjabarannya adalah sebagai

berikut:

a. Kegunaan Teoretis

5
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmu dalam

proses belajar mengajar serta dapat memperkuat teori-teori yang ada

mengenai pengaruh pemberian reward dan punishment terhadap

motivasi belajar siswa di MAN 2 Kota Sukabumi. Serta diharapkan

penelitian ini dapat membuktikan bahwa pemberian reward dan

punishment dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1) Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peserta didik termotivasi

untuk kembali semangat belajar ditengah masa transisi covid-19 ini

sehingga mereka kembali dapat meningkatkan kualitas dirinya dan

wawasannya.

2) Bagi Pendidik

Penelitian ini diharapkan dapat membuat para pendidik lebih

kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran sehingga

mengurangi kejenuhan yang dirasakan para siswa ketika

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

3) Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk

Lembaga agar dapat memberikan pelatihan kepada para pendidik

mengenai metode pembelajaran modern sehingga kompetensi

6
pendidik dapat ditingkatkan dan membuat kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

4) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam

meningkatkan kompetensi dan menambah wawasan bagi penulis

sehingga pada nantinya penulis dapat menjadi pendidik yang dapat

membuat siswa belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

5) Bagi Umum/ Pembaca

Bagi masyarakat unum diharapkan penelitian ini dapat menjadi

acuan bagi kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar, ataupun untuk dijadikan sebagai rujukan bagi penelitian-

penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.

D. Kerangka Berpikir

Proses belajar merupakan proses yang harus dilalui oleh siswa dalam

eangka menambah ilmu pengetahuan dan untuk mencapai perubahan untuk

menjadi lebih baik. Proses belajar mengajar ini membuat siswa yang awalnya

tidak tahu menjadi tahu, atau yang awalnya tidak bisa menjadi bisa. Proses

belajar mengajar ini dapat berjalan sukes apabila factor-faktor pendukungnya

memadai. Beberapa factor yang menentukan sukses atau tidaknya proses

pembelajaran adalah kualitas pendidik, metode pembelajaran, serta motivasi

belajar siswa itu sendiri.

7
Guru sebagai pemegang kendali di kelas perlu menerapkan metode

pembelajaran yang inovatif agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih

efektif dan optimal. Dalam proses pembelajaran ada banyak sekali metode

yang dapat dilaksanakan oleh pendidik. Salah satu metode yang dapat

dilakukan oleh pendidik dalam proses belajar menhajar adalah pemberian

reward dan punishment.

Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa reward dan punishment

adalah salah satu metode yang dapat dilaksanakan dalam proses pembejaran

sebagai jalan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Model ini

juga cocok untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di jenjang

Madrasah Aliyah karena siswa pada jenjang ini sudah mulai bisa menyikapi

mana hal yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri.

Salah satu tujuan pemberian reward dan punishment adalah untuk

memberikan motivasi kepada siswa. Motivasi belajar merupakan unsur yang

sangat penting agar Pendidikan dapat berhasil. Tanpa adanya motivasi maka

pendidik akan lebih kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran kepada

siswa karena penerima nya tidak memiliki dorongan yang kuat untuk dapat

menerima pembelajaran tersebut.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memberikan motivasi

kepada siswa, diantaranya:

1. Bekerjalah atas dasar minat anak

2. Dalam mengajarkan sesuatu harus mempunyai tujuan yang jelas, pasti dan

logis.

8
3. Sistem penghargaan

4. Memberikan perhatian pada sikap, sifat ingin tahu dari cita-cita anak

5. Mengetahui kemajuan dan hasil-hasil belaja anak

Berdasarkan pemaparan dari setiap variabel di atas, maka indikator dalam

penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:

E. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 110), hipotesis adalah jawaban dari

suatu penelitian sementara sehingga jawabannya terbukti berdasarkan data

yang terkumpul. Hipotesis harus dinyatakan dengan adanya hubungan atau

pengaruh antara dua variabel. Yaitu variabel X dan variabel Y.

Adapun variable X (Variabel bebas) pada penelitian ini adalah pemberian

reward and punishment. Sedangkan variable Y (Variabel terikat) pada

penalitian ini adalah motivasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, untuk menjawab sementara penelitian ini yang

harus dibuktikan keasliannya, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. Ha: terdapat pengaruh yang signfikan dalam pemberian reward and

punishment terhadap motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di

MAN 2 Kota Sukabumi kelas XI.

2. Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signfikan dalam pemberian reward

terhadap motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN 2 Kota

Sukabumi kelas XI.

9
F. Langkah-langkah Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dugunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan

untuk menjawab permasalahan melalui Teknik pengukuran yang cermat

terhadap variable-variabel tertentu sehingga menghasilkan simpulan

simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan

situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kota Sukabumi yang beralamatkan

di Jl. Palasari No. 14 Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong Kota

Sukabumi

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan untuk pengolahan data sesuai

dengan masalah yang diteliti oleh peneliti, diperlukan populasi sebagai

sasaran dalam penelitian ini.

Arikunto (2014:173) mengatakan bahwa Populasi merupakan

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut

studi populasi atau studi sensus.

10
Berdasarkan dari definisi populasi diatas, bahwa populasi adalah

keseluruhan dari objek yang akan diteliti dengan segala karakteristik

yang dimilikinya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi yaitu

siswa Kelas XI di MAN 2 Kota Sukabumi yang berjumlah 250 orang.

b. Sampel

Sampling adalah proses memilih dan menentukan jenis sampel serta

menghitung besarnya sampel yang akan dijadikan subjek atau objek

penelitian.

Arikunto (2014:174) mengatakan bahwa Sampel merupakan sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila

kita bermaksud untuk menggeneralisasikan (mengangkat kesimpulan

penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi) hasil penelitian

sampel.

Adapun pendapat lain yaitu menurut Riduwan (2015:56) Sampel

adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan

diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan

cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Jadi, sampel

itu merupakan bagian terkecil dari populasi yang akan diteliti.

Adapun dalam penelitian ini, peneliti berencana menggunakan

pengambilan sampel secara Simple random sampling.

4. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data

a. Instrument

11
Sudjana mengatakan bahwa Instrumen penelitian adalah alat untuk

memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang

diinginkan. Instrument sebagai alat pengumpulan data pada hakikatnya

adalah mengukur variable penelitian. (2015:58)

Adapun pendapat dari Arikunto bahwa Instrumen adalah alat pada

waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Pada prinsipnya

meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social

maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau

dinamakan membuat laporan dibandingkan melakukan penelitian.

Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat

dinyatakan sebagai bentuk penelitian. (2014:192)

Dengan demikian, instrumen adalah alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam dan fenomena sosial yang dapat diamati.

Karena justru semua fenomena tersebut disebut variabel pencarian.

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1) Pengamatan (Observasi)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang akan dilakukan

(Riduwan: 2015: 76)

2) Wawancara atau Interview

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh informasi yang sebenarnya. (Riduwan,2015:74).

12
3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang

relevan dalam penelitian. (Riduwan,2015:77)

4) Angket (kuesioner)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan

pengguna (Riduwan, 2015:71).

5. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika dapat digunakan untuk

mengukur apa yang perlu diukur. Validitas alat angket diuji dengan

menggunakan validitas isi dan struktural. Validitas isi artinya

instrumen diuji terhadap literatur yang dipelajari. Sedangkan validitas

struct adalah pemeriksaan validasi yang bertujuan untuk menguji suatu

alat agar dapat dianggap valid sesuai dengan strukturnya, sehingga

tidak ambigu dan memiliki multitafsir ketika diinterpretasikan yang

diberikan kepada responden. Suatu kuesioner dianggap valid jika

unsur-unsur pernyataan yang menyusunnya mengukur setiap aspek

berpikir sebagai tujuan pedagogis.

13
Dalam penelitian ini validitas instrumen diuji dengan menggunakan

rumus Product Moment Correlation, pengujian ini dilakukan dengan

menguji korelasi/skor setiap pertanyaan atau pernyataan.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas terkait dengan masalah kepercayaan. Reliabilitas

menunjukkan seberapa reliabel hasil suatu pengukuran oleh alat

penelitian, kemudian konsep reliabilitas berkaitan dengan masalah

penentuan hasil dengan melihat sejauh mana pengukuran oleh

instrumen penelitian tersebut selalu memberikan hasil yang sama

walaupun telah dilakukan berkali-kali pada subjek dan dalam kondisi

yang sama. Jika hasil yang tidak konsisten ditemukan, pengukuran

tidak dapat diandalkan atau tidak berarti.

Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha,

karena rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

yang nilainya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau pertanyaan

berbentuk deskripsi.

Kemudian hasil perhitungan Alpha direferensikan dengan syarat suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha > 0,60 yang

berarti instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan lanjutan dari pengelolaan data. Proses

menyusun, mengatur, dan mengolah data sehingga dapat digunakan untuk

14
membuktikan atau menyangkal hipotesis disebut pengolahan dan analisis

data.

Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan teknik

statistik inferensial kedua. Teknik statistik deskriptif diterapkan untuk

mengeksplorasi distribusi frekuensi dan persentase data. Sedangkan teknik

statistik deduktif digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Budaiwi, A.A. (2002). Imbalan dan Hukuman: Pengaruhnya Bagi Pendidikan

Anak. Jakarta: Gema Insani.

Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Prof. Dr. H. Endin Nasrudin, M.Si. (2018). Psikologi Pembelajaran. Sukabumi:

STAI Sukabumi Publishing.

Riduwan. (2019). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rosyid, M.Z. dan Abdullah, A.R. (2018). Reward & Punishment Dalam

Pendidikan. Malang: Literasi Nusantara.

Rosyid, M.Z. et al. (2019). Reward & Punishment: Konsep dan Aplikasi. Malang:

Literasi Nusantara

16

Anda mungkin juga menyukai