Anda di halaman 1dari 41

Pengantar Ilmu Ekonomi

Permintaan dan Penawaran Aggregat


Dosen: Arif Kelana Putra

14 Januari 2020
Pokok Bahasan
• Fluktuasi Ekonomi
• Model AD dan AS menjelaskan fluktuasi ekonomi
• Tabungan Nasional, Investasi Domestik, dan Arus
Barang dan Modal
• Pergeseran AD-AS
• Jangka pendek vs jangka panjang

2
Pendahuluan
• PDB Riil jangka panjang
- Rata-rata tumbuh sekitar 3% per tahun
• PDB dalam jangka pendek
- Berfluktuasi di sekitar tren-nya
• Resesi
- Periode di mana pendapat riil masyarakat turun dan pengangguran meningkat
• Depresi
- Resesi yang parah (sangat jarang terjadi)

3
Tiga fakta terkait fluktuasi ekonomi
Fakta 1: Fluktuasi ekonomi tidak teratur dan tidak dapat diprediksi

• Resesi (yang ditunjukaan


arsiran abu-abu) memiliki
durasi yang berbeda-beda
dan tidak memiliki pola
tertentu
• Jadi, istilah ‘siklus bisnis’
sedikit misleading, karena
‘siklus’ menyiratkan sesuatu
yang reguler dan dapat
diprediksi

4
Tiga fakta terkait fluktuasi ekonomi
Fakta 2: Sebagian besar variabel makroekonomi bergerak secara bersamaan

• Investasi turun ketika resesi


• Penurunan juga terjadi
pada variabel-variabel
lainnya: pendapatan turun,
pengeluaran konsumen
turun, profit turun,
sebagian besar harga
saham turun, penerimaan
pajak turun, dst.

5
Tiga fakta terkait fluktuasi ekonomi
Fakta 3: Ketika output turun, pengangguran akan naik

• Selama resesi, tingkat


pengangguran akan naik.
Ketika perusahaan
mengalami penurunan
produksi, mereka tidak
memerlukan banyak pekerja
• Sebaliknya, ketika ekspansi,
peningkatan output
perusahaan memerlukan
jumlah pekerja yang lebih
banyak, sehingga tingkat
penggangguran akan turun

6
Ekonomi Klasik – A Recap
• Dikotomi ekonomi klasik membagi variabel ekonomi menjadi
dua grup:
- Variabel riil: kuantitas, harga relatif
- Variabel nominal: diukur dalam satuan moneter/uang
• Netralitas Uang: perubahan dalam suplai uang akan
mempengaruhi variable nominal, tapi tidak variabel riil

7
Ekonomi Klasik – A Recap
• Teori ekonomi klasik
- Menjelaskan perekonomi dalam jangka panjang, namun tidak dapat
menjelaskan perekonomian dalam jangka pendek
• Padahal, dalam jangka pendek ...
- Perubahan variabel nominal (seperti suplai uang atau harga) dapat
mempengaruhi variabel riil (seperti output, Y)
- Jadi, kita menggunakan model baru ...

8
Model Aggregate Demand (AD) dan
Aggregate Supply (AS) “Short-Run
P
The price Aggregate Supply”
level
SRAS

The model P1
determines the
equilibrium AD
price level “Aggregate
Demand”
Y
Y1
and equilibrium
Real GDP, the
output (real GDP). quantity of output 9
Kurva AD
P
Kurva AD
menunjukkan P2
kuantitas semua
barang dan jasa yang
diminta dalam P1
perekonomian pada AD
tingkat harga tertentu
Y
Y2 Y1

10
Mengapa kurva AD berslope negatif?
P
Y = C + I + G + NX
Asumsikan G ditetapkan P2
oleh kebijakan
pemerintah (fixed).
Untuk memahami slope
P1
AD, harus memahami
AD
pengaruh perubahan P
terhadap C, I, dan NX. Y
Y2 Y1
11
Efek Kesejahteraan/the wealth effect
(P dan C)
• Anggap tingkat harga “P” mengalami penurunan, maka:
- Nilai uang riil akan meningkat
- Konsumen menjadi lebih sejahtera
- Pengeluaran konsumen “C” akan meningkat
- Permintaan barang dan jasa secara umum akan meningkat

12
Efek tingkat suku bunga/the interest-
rate effect (P dan I)
• Anggap tingkat harga “P” mengalami penurunan, maka:
- Membeli barang dan jasa membutuhkan lebih sedikit uang
- Masyarakat membeli surat utang dan aset lainnya
- Tingkat suku bunga akan menurun
- Pengeluaran pada investasi “I” akan meningkat
- Peningkatan permintaan barang dan jasa secara umum

13
Efek nilai tukar/the exchange-
rate effect (P dan NX)
• Anggap tingkat harga “P” mengalami penurunan, maka:
- Tingkat suku bunga akan turun
- Nilai tukar Rupiah akan melemah/terdepresiasi
- NX akan meningkat
- Kuantitas barang dan jasa yang diminta akan meningkat

14
Slope Kurva AD: Ringkasan
Peningkatan P P
mengurangi
permintaan barang dan P2
jasa karena:
• the wealth effect (C
turun)
• the interest-rate P1
effect (I turun) AD
• the exchange-rate
effect (NX turun) Y
Y2 Y1
15
Mengapa kurva AD dapat bergeser?
Situasi apapun yang P
mengubah C, I, G, atau NX—
kecuali perubahan P—akan
menggeser kurva AD.
P1
Contoh:
Naiknya kinerja pasar saham AD2
menyebabkan RT lebih AD1
sejahteraA, C naik, dan Y
kurva AD bergeser ke kanan. Y1 Y2
16
Mengapa kurva AD dapat bergeser?
• Perubahan C:
- Naiknya/turunnya kinerja pasar saham
- Preferensi antara konsumsi atau menabung
- Kenaikan/pemotongan pajak
• Perubahan I:
- Perusahaan membeli komputer atau peralatan baru, membangun pabrik baru
- Ekspektasi, optimis/pesimis
- Tingkat suku bunga
- Kebijakan moneter
- Potongan pajak untuk aktivitas investasi, atau insentif pajak lainnya

17
Mengapa kurva AD dapat bergeser?
• Perubahan G:
- Belanja pemerintah, misalnya pembangunan jalan, sekolah, dst.
• Perubahan NX:
- Booms/resesi di negara-negara yang mengimpor barang dari Indonesia
- Apresiasi/depresiasi akibat spekulasi investor global di pasar nilai tukar

18
Kurva AS
Kurva AS menunjukkan total P LRAS
kuantitas barang dan jasa yang
diproduksi perusahaan pada SRAS
tingkat harga tertentu.

Kurva AS :
 Berslope positif pada
jangka pendek
 Berbentuk vertical pada Y
jangka panjang
19
Kurva Long-Run Aggregate Supply
(LRAS)
Natural rate of output (YN) P LRAS
merupakan jumlah output yang
diproduksi dalam perekonomian
ketika tingkat pengangguran
berada pada tingkat alaminya.
Juga disebut
potential output
atau
Y
full-employment output. YN
20
Mengapa kurva LRAS berbentuk
vertikal?
YN ditentukan oleh stok P LRAS
tenaga kerja dalam
perekonomian, stok modal,
dan sumber daya alam, serta P
2
tingkat penguasaan teknologi.
Peningkatan P P1
tidak mempengaruhi variabel-
variabel tersebut, sehingga
Y
tidak akan mempengaruhi YN. YN
(Classical dichotomy)
21
Mengapa kurva LRAS dapat bergeser?

Situasi apapun yang P LRAS1 LRAS2


mempengaruhi faktor
pengubah YN (L,
modal, SDA, teknologi)
akan menggeser LRAS.
Contoh: Imigrasi akan
meningkatkan L,
menyebabkan YN naik. Y
YN Y’
N
22
Mengapa kurva LRAS dapat bergeser?
• Perubahan L (natural rate of unemployment):
- Imigrasi
- Baby-boomers pensiun
- Kebijakan pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran alami
• Perubahan K atau H:
- Investasi pabrik, peralatan
- Semakin banyak orang yang memiliki pendidikan tinggi
- Pabrik yang hancur akibat badai

23
Mengapa kurva LRAS dapat bergeser?
• Perubahan SDA:
- Penemuan deposit mineral baru
- Penurunan suplai minyak dari negara-negara yang ekspor minyak ke Indonesia
- Perubahan pola cuaca yang mempengaruhi produksi pertanian
• Perubahan Teknologi:
- Peningkatan produktivitas akibat kemajuan teknologi

24
Menggunakan kurva AD-AS untuk
menggambarkan Pertumbuhan Jangka
Panjang dan Inflasi
LRAS2010
Dalam jk panjang, P LRAS2000
kemajuan teknologi LRAS1990
menggeser LRAS ke kanan
dan pertumbuhan suplai P2010
uang menggeser AD ke
kanan. P2000
AD2010
Hasilnya: P1990
peningkatan inflasi dan
AD2000
pertumbuhan output. AD1990
Y
Y1990 Y2000 Y2010 25
Kurva Short-Run Aggregate Supply
(SRAS)
Kurva SRAS berslope P
positif:
SRAS

Selama periode 1-2 tahun, P2


kenaikan harga P
menyebabkan P1
peningkatan jumlah
barang dan jasa yang
disuplai. Y
Y1 Y2
26
Mengapa slope SRAS penting?
P LRAS

Jika AS vertikal, fluktuasi AD Phi


tidak menyebabkan fluktuasi SRAS
output atau tenaga kerja. Phi

Jika AS berslope positif, ADhi


maka pergeseran AD akan Plo
mempengaruhi output dan Plo AD1
tenaga kerja. ADlo
Y
Ylo Y1 Yhi
27
Tiga Teori SRAS
• Teori yang menjelaskan mengapa kurva AS berslope positif pada
jangka pendek:
- Teori Upah Tetap (Sticky-Wage Theory)
- Teori Harga Tetap (Sticky-Price Theory)
- Teori Mispersepsi (Misperceptions Theory)
• Terdapat ketidaksempurnaan pasar:
- Output terdeviasi dari tingkat pertumbuhan alaminya ketika tingkat harga
aktual terdeviasi dari tingkat harga ekspektasi

28
Teori Upah Tetap (Sticky-Wage
Theory)
• Ketidaksempurnaan pasar:
- Upah nominal bersifat tetap dalam jangka pendek, penyesuaian
terjadi secara lambat
• Diakibatkan kontrak kerja, norma sosial
• Perusahaan dan pekerja menyepakati upah nominal terlebih dahulu di
awal yang didasarkan pada Pe, tingkat harga yang berlaku saat itu

29
Teori Upah Tetap (Sticky-Wage
Theory)
• Jika P > Pe, maka:
- Pendapatan lebih tinggi, namun biaya tenaga kerja tetap
- Produksi menjadi lebih profitable, jadi perusahaan akan meningkatkan output
dan jumlah pekerjanya

Maka, harga aktual (P) yang lebih tinggi menyebabkan output (Y)
meningkat, sehingga kurva SRAS berslope positif

30
Teori Harga Tetap (Sticky-Price
Theory)
• Ketidaksempurnaan pasar:
- Banyak harga-harga barang dan jasa bersifat tetap pada jangka
pendek
• Diakibatkan adanya biaya ketika melakukan penyesuaian harga, i.e. menu
cost
• Contoh: biaya mencetak menu baru dengan harga yang telah disesuaikan,
waktu yang dibutuhkan untuk mengganti label harga
- Perusahaan menetapkan harga yang tetap di awal berdasarkan
ekspektasi harga pada saat itu (Pe)

31
Teori Harga Tetap (Sticky-Price
Theory)
• Bayangkan bank sentral meningkatkan suplai uang secara
tiba-tiba (tidak diperkirakan sebelumnya)
- Harga aktual, P, akan naik dalam jangka panjang
- Dalam jangka pendek:
• Perusahaan, yang tidak memiliki menu cost, dapat meningkatkan harganya secara cepat
• Perusahaan, yang memiliki menu cost, akan bertahan dengan tidak meningkatkan harga.
Dengan harganya yang relatif rendah: peningkatan permintaan produknya akan
meningkatkan output dan jumlah tenaga kerja

Jadi, harga aktual (P) yang lebih tinggi berhubungan dengan tingkat
output (Y) yang lebih tinggi, sehingga kurva SRAS berslope positif
32
Teori Mispersepsi (Misperceptions
Theory)
• Ketidaksempurnaan pasar:
- Perusahaan mungkin keliru membedakan antara perubahan harga aktual (P)
dengan perubahan harga relatif dari barang-barang yang mereka jual
• Jika P meningkat di atas Pe,
- Perusahaan melihat (baca: menganggap) harga barangnya meningkat sebelum
menyadari bahwa seluruh harga barang-barang di perekonomian memang
meningkat
• Perusahaan mungkin percaya bahwa harga produknya meningkat, dan mungkin akan
meningkatkan outputnya dan mempekerjakan lebih banyak orang
Jadi, kenaikan harga aktual, P, menyebabkan peningkatan output, sehingga
kurva SRAS berslope positif
33
Persamaan ketiga teori
• Menurut ketiganya, Y terdeviasi dari YN ketika
P terdeviasi dari PE.

Y = YN + a (P – PE)
Output Expected
price level
Natural rate
of output a > 0, measures
how much Y Actual
(long-run) price level
responds to
unexpected
changes in P
34
Persamaan ketiga teori
Y = YN + a(P – PE)
P

SRAS
Ketika P > PE

the expected
PE
price level

Ketika P < PE

Y
YN
Y < YN Y > YN
35
SRAS dan LRAS
• Ketidaksempurnaan pasar dalam ketiga teori ini bersifat
sementara. Seiring berjalannya waktu,
- Upah dan harga yang tetap (sticky wage and sticky price) menjadi
fleksibel
- Mispersepsi hilang (it is corrected)
• Pada jangka panjang,
- Pe = P
- Kurva AS vertikal

36
SRAS dan LRAS
Y = YN + a(P – PE)

Pada jangka panjang, P LRAS


PE = P SRAS
Dan
Y = YN. P
E

Y
YN 37
Mengapa kurva SRAS bergeser?
Apapun yang menggeser
LRAS, menggeser juga SRAS. P LRAS
Juga, PE menggeser SRAS: SRAS
Jika PE naik, SRAS
pekerja dan perusahaan PE
menetapkan upah yang lebih
tinggi. PE
Pada masing-masing tingkat
harga P,
produksi kurang profitable, Y
turun, SRAS bergeser ke kiri. Y
YN
38
Keseimbangan Jangka Panjang
Pada keseimbangan jangka
P LRAS
panjang,
PE = P, SRAS

Y = YN ,
Dan tingkat pengangguran PE
berada pada tingkat
pengangguran alamiahnya. AD
Y
YN
39
Terima Kasih

40
Reference
• Mankiw, N. G., Quah, E., & Wilson, P. (2014). Pengantar
Ekonomi Mikro Principles of Economics Edisi Asia,
Jakarta: Salemba Empat. (MQW 2)
• Rahardja, P. & Manurung, M. (2008). Pengantar Ilmu
Ekonomi Edisi Ketiga, Jakarta: LPFEUI. (Pendukung)

© Arif K. Putra 41

Anda mungkin juga menyukai