Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

MATA KULIAH TUGAS AKHIR PROGRAM

NAMA : ALFIDIA FITRI HINDATI


NIM : 030937046
UPBJJ-UT : DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA

2021
JURNAL KOREKSI
PT. Angkasa Jaya

NO NAMA AKUN DEBET KREDIT

1 Akumulasi Penyusutan Kendaraan 255.000.000  


  Kendaraan   225.000.000
  Laba Penjualan Aset Tetap   30.000.000
       
2 Peralatan 4.000.000  
  Perlengkapan   4.000.000
       
3 Pendapatan Jasa 8.500.000  
  Pendapatan Diterima di Muka   8.500.000
       
4 Piutang Pendapatan 500.000  
  Pendapatan Jasa   500.000
       
5 Beban Asuransi 500.000  
  Asuransi Dibayar di Muka   500.000
       
  TOTAL 268.500.000 268.500.000

Perhitungan Penjualan penjualan mobil adalah sebagai berikut;

Beban penyusutan per bulan = Nilai perolehan : masa manfaat mobil


= 300.000.000 : 5 tahun
= 60.000.000/tahun
= 5.000.000/bulan

*1 Januari 2012 - 13 Maret 2016 = 51 bulan

Beban Penyusutan Kendaraan = 5.000.000 × 51 bulan


= 255.000.000

Laba Penjualan Kendaraan = 75.000.000 – 45.000.000


= 30.000.000
PERLUNYA PT ANGKASA JAYA MELAKUKAN AUDIT
BERDASARKAN TEORI KEAGENAN
Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan basis teori yang mendasari praktis bisnis
perusahaan yang dipakai selama ini. Dalam teori ini, auditor independen berperan sebagai
penengah kedua belah pihak yaitu agent dan principle yang berbeda kepentingan. Principle atau
pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan perusahaa terhadap pihak manajemen. Manajer
sebagai pihak yang diberi wewenang atas kegiatan perusahaan dan berkewajiban menyediakan
laporan keuangan akan cenderung untuk melaporkan sesuatu yang memaksimalkan utilitasnya
dan mengorbankan kepentingan pemegang saham. Sebagai pengelola perusahaan, manajer akan
lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dibandingkan pemilik
(pemegang saham).

Dalam hubungan ini sering kali timbul konflik karena adanya perbedaan kepentingan. Dalam
mengkaitkan antara struktur kepemilikan dengan kinerja bank, terdapat satu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari pencapaian sasaran organisasi bank serta kinerjanya, yaitu manajemen atau
pengurus bank. Pencapaian tujuan dan kinerja bank tidak terlepas dari kinerja manajemen itu
sendiri. Oleh karena itu, PT Angkasa Jaya perlu melakukan audit untuk menilai atau memeriksa
kebenaran atas semua transaksi yang telah dibuat oleh perusahaan, dan apakah laporan keuangan
yang dibuat manajemen telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Audit
haruslah dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak luar perusahaan yang bersifat independen dan
tidak memihak siapapun dalam perusahaan tersebut. Adanya tindakan audit sangat berguna
untuk menambah integritas laporan keuangan yang bisa dipercaya untuk kepentingan pihak luar
seperti pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan lain-lain. Selain itu, audit bisa mencegah
fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang diaudit.

PERLUNYA PEMBUATAN STANDAR AKUNTANSI


BERDASARKAN TEORI REGULASI

Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa para ahli teori berpendapat apabila regulasi
muncul sebagai respon akibat adanya krisis yang tidak dapat diidentifikasi, dengan demikian hal
yang mendorong kebijakan regulasi muncul adalah karena adanya krisis dalam penentuan
standar. Pihak penentu standar akuntansi menyediakan suatu kebijakan untuk menanggapi
adanya tuntutan permintaan akan suatu kebijakan atau standar yang dimotivasi oleh krisis yang
muncul. Profesi akuntansi perlu melegitimasi standar akuntansi yang hanya bisa dicapai jika
standar memiliki kekuatan hukum dengan cara melegitimasi suatu standar. Namun demikian
profesi akuntansi memiliki kepentingan ekonomi dalam mempertahankan proses penetapan
standar dimana mereka tidak ingin menyerahkannya kepada pemerintah. Intervensi regulasi
dalam proses penetapan standar akuntansi dirancang sebagaimana kerangka teori kepentingan
publik yakni untuk melindungi kepentingan publik.

Dari sudut pandang teori regulasi, pembuatan Standar Akuntansi diperlukan untuk menetapkan
dasar-dasar penyajian Laporan Keuangan untuk tujuan umum. Sehingga laporan keuangan dapat
dibandingkan baik dengan Laporan Keuangan Perusahaan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan perusahaan lain. Selain itu, pembuatan standar dilakukan untuk mengatur
mengenai standarisasi dalam hal pengakuan, pengukuran dan pengungkapan transaksi atas
Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai