TUWEB
NIM : 043598932
PRODI : ILMU ADMINISTRASI BISNIS
1. Konsep dasar dalam praktik akuntansi mengacu pada serangkaian asumsi, prinsip, dan
konvensi yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan standar
akuntansi keuangan. Konsep dasar ini membantu memastikan bahwa laporan
keuangan yang disusun oleh entitas bisnis dapat dipahami, relevan, dapat
diandalkan, dan dapat dibandingkan secara konsisten. Berikut adalah beberapa konsep
dasar yang digunakan dalam praktik akuntansi:
Entitas Ekonomi
Konsep ini menyatakan bahwa entitas bisnis harus dipandang sebagai
entitas ekonomi terpisah dari pemiliknya atau pihak lain yang terkait. Dalam
praktiknya, ini berarti bahwa aktivitas keuangan dan transaksi entitas bisnis
harus terpisah dari aktivitas keuangan pribadi pemilik atau pihak terkait.
Akrual
Konsep akrual mengatakan bahwa transaksi harus diakui dalam laporan
keuangan pada saat terjadinya, bukan pada saat uang diterima atau dibayarkan.
Dengan kata lain, pendapatan harus diakui ketika terdapat hak atas pendapatan
tersebut, dan beban harus diakui ketika terdapat kewajiban untuk membayar.
Konsistensi
Konsep ini menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan kebijakan
akuntansi dari tahun ke tahun. Entitas bisnis diharapkan untuk
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama secara konsisten dari periode ke
periode, kecuali jika ada alasan yang cukup untuk mengubahnya. Hal ini
penting agar laporan keuangan dapat dibandingkan dari satu periode ke periode
lainnya.
Pengukuran dengan Biaya Historis
Konsep ini menyatakan bahwa aset dan kewajiban harus dicatat dengan
biaya historis atau biaya perolehan. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa
aset harus dicatat berdasarkan biaya perolehan saat diperoleh, sedangkan
kewajiban harus dicatat berdasarkan jumlah yang harus dibayarkan pada saat itu.
Kesinambungan
Konsep kesinambungan mengasumsikan bahwa entitas bisnis akan terus
beroperasi dalam waktu yang dapat diprediksi. Oleh karena itu, laporan
keuangan harus disusun dengan asumsi bahwa entitas bisnis tersebut akan terus
berlanjut ke depannya.
Materialitas
Konsep materialitas menyatakan bahwa informasi yang tidak material dapat diabaikan
dalam penyusunan laporan keuangan. Informasi dianggap material jika pengabaian atau
kesalahan dalam informasi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
pengguna laporan keuangan.
7 Kewajaran
Konsep kewajaran menyiratkan bahwa laporan keuangan harus memenuhi
kriteria kewajaran, artinya informasi yang disajikan harus jujur, akurat,
dan tidak memihak.
2. Dalam praktik akuntansi, terdapat dua metode pencatatan akuntansi yang didasarkan
pada dua basis yang berbeda, yaitu metode pencatatan cash basis (basis kas) dan accrual
basis (basis akrual). Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua metode tersebut:
1) Metode Pencatatan Cash Basis
Metode pencatatan cash basis mengakui pendapatan dan beban hanya saat
uang diterima atau dibayarkan. Dalam metode ini, transaksi dicatat berdasarkan arus
kas aktual yang terjadi. Pendapatan diakui hanya ketika uang tunai diterima dari
penjualan produk atau jasa, sedangkan beban diakui ketika uang tunai
dibayarkan untuk pembelian barang atau jasa.
Contoh: Sebuah perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan sebesar
$1.000 pada bulan Juni. Dalam metode cash basis, pendapatan tersebut diakui pada
bulan Juni ketika uang tunai diterima.
Kelebihan metode cash basis adalah sederhana dan mudah dipahami karena
mencatat transaksi berdasarkan uang tunai yang masuk dan keluar. Namun, metode
ini memiliki keterbatasan dalam memberikan gambaran yang akurat tentang
kinerja dan posisi keuangan perusahaan karena tidak mencatat transaksi yang
belum melibatkan uang tunai, seperti piutang usaha atau kewajiban yang belum
dibayar.
3. Berikut adalah ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sehubungan dengan informasi di atas:
1) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Piutang Usaha:
Debit : Piutang Usaha (Aset) - Penyesuaian 3.250.000
Kredit : Pendapatan Jasa (Pendapatan) - Penyesuaian 3.250.000
2) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Perlengkapan:
Debit : Beban Perlengkapan (Beban) - Penyesuaian 1.450.000
Kredit : Perlengkapan (Aset) - Penyesuaian 1.450.000
3) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Asuransi Dibayar
Dimuka: Debit : Beban Asuransi (Beban) - Penyesuaian
800.000
Kredit : Asuransi Dibayar Dimuka (Aset) - Penyesuaian 800.000
4) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Utang Gaji:
Debit : Utang Gaji (Utang) - Penyesuaian 2.970.000
Kredit : Beban Gaji (Beban) - Penyesuaian 2.970.000
5) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Utang Utilities:
Debit : Utang Utilities (Utang) - Penyesuaian 475.000
Kredit : Beban Utilitas (Beban) - Penyesuaian 475.000
6) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Mencatat Pendapatan Sewa:
Debit : Pendapatan Sewa (Pendapatan) - Penyesuaian 600.000
Kredit : Sewa Diterima Dimuka (Aset) - Penyesuaian 600.000
Setelah melakukan penyesuaian, saldo perkiraan dalam buku besar PT.
Danesh
Corporation pada tanggal 31 Desember 2022 adalah sebagai berikut:
Harap dicatat bahwa tidak ada perubahan dalam saldo akun Pendapatan Jasa, Beban
Gaji, Beban Utilitas, Beban Asuransi, dan Pendapatan Sewa setelah penyesuaian.
4. Berikut adalah laporan keuangan dalam format yang sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum berdasarkan data neraca saldo bulanan Callysta
pada tanggal 31 Mei 2023:
Neraca
1) Aktiva
Kas : 3.845
Piutang Usaha : 10.600
Perlengkapan : 2.560
Asuransi Dibayar di Muka : 515
Bangunan : 54.850
Total Aktiva : 72.370
2) Beban
Beban Utilitas : 2.175
Beban Penyusutan-Bangunan : 5.550
Beban Rupa-rupa : 1.700
Beban Asuransi : 425
Beban Sewa : 5.400
Beban Perlengkapan : 980
Beban Gaji : 20.355
Total Beban : 36.585
Harap dicatat bahwa laporan keuangan yang disusun di atas adalah berdasarkan
data neraca saldo bulanan pada tanggal 31 Mei 2023 dan hanya mencakup laporan
neraca dan laporan laba rugi. Informasi lainnya seperti arus kas atau laporan perubahan
modal tidak disediakan dalam data yang diberikan.