Di dalam Material Safety Data Sheet (MSDS) dapat dilihat mengenai informasi
spesifikasi bahan. Dalam MSDS terdapat keterangan mengenai suatu bahan, yaitu identitas, sifat,
penanganan, dan sebagainya yang berkaitan dengan keselamatan. Untuk itu sebelum bahan kimia
tersebut diterima, disimpan dan digunakan maka keterangaan yang ada di dalam MSDS tersebut
harus dipahami. Menangani bahan berbahaya tanpa mengetahui informasi bahan kimia yang
digunakan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan sakit akibat kerja (Harjanto, 2011).
Informasi tentang Material Safety Data Sheets (MSDS) merupakan bulletin yang bersifat
teknis yang mengandung informasi mendetail tentang bahaya dari bahan tersebut. Di Amerika
Serikat, melalui OSHA, mewajibkan setiap produsen untuk menyiapkan MSDS bagi setiap
produknya. MSDS ini harus disertakan pada setiap sampel atau pengiriman ke sebuah tujuan
untuk pertama kalinya.
Pada
Gambar 2.1 Contoh Material Safety Data Sheet (MSDS) HCl
umumnya,
(Sumber: http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285)
MSDS
mengandung informasi mengenai uraian umum bahan kimia, sifat fisik dan kimiawi, cara
penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan. Berdasarkan PP RI No. 74 Tahun
2001, informasi MSDS disamping harus tercantum pada produksi B3 (pasal 11), juga harus
muncul pada dokumen pengangkutan, penyimpanan, dan pengedaran B3 (pasal 12), dan juga
pada kemasan bahan tersebut (pasal 14).
Lembar MSDS paling tidak berisi:
a. Merek dagang
b. Rumus kimia B3
c. Jenis B3
d. Klasifikasi B3
e. Teknik penyimpanan
f. Tata-cara penanganan bila terjadi kecelakaan (Damanhuri, 2010)
Gambar 2.2 Contoh Bagian Produk dan Identitas Perusahaan dalam MSDS HCl
(Sumber: http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285)
2.2.2 Informasi Kompisisi dan Kandungan Bahan Kimia
Bagian ini menjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran, dsb.
Bagian ini terdiri dari informasi-informasi berikut:
a. Batas paparan tiap komponen
b. Komposisi
c. Persen berat. Persen berat ini menyatakan persentase konsentrasi suatu zat.
Gambar 2.6 Contoh Bagian Informasi Stabilitas dan Reaktivitas HCl dalam MSDS
(Sumber: http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285)
c
2.2.6 Informasi Tentang Toksikologi Bahan
Bagian dari MSDS ini menjelaskan mengenai berbagai cara pemaparan bahan kimia ke
tubuh pengguna, misalnya melalui penyerapan melalui kulit, pernafasan dan lainnya. Informasi
tentang gejala dan akibat terhadap kesehatan apabila adanya kontak dengan bahan kimia, seperti
kejadian setelah efek terkena paparan yang berlebihan, kontak pada mata, kontak pada kulit, dan
terhirup pada pernafasan. Pada bagian ini, informasi terdiri dari:
a. Jalur masuk paparan bahan kimia
b. Efek paparan terhadap manusia dan hewan
c. LD50 dan LC50 untuk menunjukkan potensi beracun jangka pendek setelah paparan.
d. Target organ
Gambar 2.9 Contoh Bagian Informasi Perlindungan Bahan Kimia HCl dalam MSDS
2.2.9 Informasi Penanganan Awal Khusus
Pada bagian informasi ini, dijelaskan tentang langkah pertolongan pertama jika terpapar
atau keracunan bahan kimia. Bagian MSDS ini memuat, antara lain:
a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan yang berkaitan dengan kontak
mata, kulit, pernapasan, dan pencernaan.
b. Penanganan awal lainnya, seperti serious skin contact dan serious ingestion.
Gambar 2.10 Contoh Bagian Informasi Penanganan Awal Khusus HCl dalam MSDS
(Sumber: http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285)
Selain itu, informasi tambahan yang terdapat di dalam MSDS antara lain:
a. Tanggal pembuatan MSDS
b. Indikasi perubahan yang dilakukan dari MSDS sebelumnya
c. Legenda atau akronim/singkatan yang digunakan di dalam MSDS
d. Referensi literature dan sumber yang diambil untuk membuat MSDS