STT Wastukancana - Ac.id 5. PARJANTO
STT Wastukancana - Ac.id 5. PARJANTO
ABSTRAK
Papertech Indonesia Subang (PTI) adalah pabrik kertas yang bergerak di kertas budaya. Yang menyediakan bahan pembuatan cones
dan core (bantalan pada gulungan plastik). Dalam pembuatan kertas budaya tersebut melalui beberapa tahap proses. Proses-proses
tersebut adalah penghancuran bahan baku (bahan bakunya waste paper), penyaringan buburan dari kotoran baik berdasarkan beratnya
ataupun berdasarkan ukurannya, penggilingan, pencampuran dengan chemical, pembuatan lembaran kertas, pemotongan sesuai dengan
keinginan pelanggan, pembungkusan dan pelabelan.
Dalam proses pembuatan kertas tersebut mengalami banyak gangguan dan masalah yang menyebabkan lost time yang banyak,
sehingga mengalami kerugian yang begitu besar. Dan apabila lost time tersebut dapat direduce maka dapat menambah omzet perusahaan
tersebut. Untuk itu top management menginstruksikan mereduce lost time tersebut dengan pendekatan metode six sigma DMAIC. Yaitu
define, measure, analyze, improve dan control.
Apabila usaha tersebut dari top management dikatakan berhasil, maka tim tersebut mendapatkan reward. Dengan begitu akan
menambah motivasi para operator untuk terus mengadakan perbaikan dan improve terhadap operasional mesin. Sehingga didapatkan
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh top management dan dapat menambah omzet perusahaan tersebut.
B. Pembuatan Barang Jadi adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas.
Pada proses pembuatan ini, buburan yang telah bersih Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner.
kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut mixing Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine mesh bronse
chest yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan screen) menyerupai pita besar yang tidak putus karena terus
pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan berputar.
dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling Di atas saringan ini adonan ditebarkan hingga
berkaitan, pori-pori serat penuh tertutup bahan pengisi dan membentuk lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di
seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy roll)
Produktivitas sangat penting, apabila operasional lancar, maka akan mendapatkan hasil yang
Business Case :
optimal. Produktivitas ini sangat dipengaruhi oleh : Sheet Break, Unschedule downtime.
Di tahun 2012, rata-rata unscheduled downtime dan Sheet Break produksi sebesar 40 s/d 45
Problem Statement
jam/bulan, hal ini mengakibatkan kerugian loss production Rp. 196,85 s/d 221,46 juta/bulan,
termasuk juga down grade dan hold production.
Project Scope : Scope in : Wire – Popereel
Scope out : Stock Preperation & Finished Good
Goals Statement : Sheet Break : dari 26,18 jam menjadi 5,60 jam/bulan Unscheduled downtime dari 5,97
jam/bulan menjadi 3 jam/bulan.
Project Leader : Suyono
Team Selection : F&A Representative :
Project Sponsor : Subagyo
Project Champion : Kwee Ie Hung
1. Endang Setiadi
Team members : 2. Parjanto
3. Dudi Kanon
Dari Project Charter tersebut dapat ditarik kesimpulan diagram adalah histogram data yang mengurutkan data
bahwa tujuan yang jelas dari project ini, siapa pelakunya, dari frekuensinya yang terbesar hingga terkecil. Berikut
keuntungan yang didapat seandainya project tersebut langkah-langkah dalam membuat diagram pareto dengan
tercapai, dan scope atau area dari project tersebut. minitab.
Distribusi pareto (pareto distribusi) adalah salah satu
B. Pareto Analysis jenis distribusi dimana sifat-sifat yang diobserfasi
Josep Juran pernah menyebutkan bahwa sebagian diurutkan dari frekuensi yang paling besar hingga
permasalahan kualitas hanya berasal dari beberapa terkecil. Pareto diagram adalah histogram data yang
penyebab. Fokus usaha yang digunakan pada hal-hal mengurutkan data dari frekuensinya yang terbesar hingga
penting mengenai suatu masalah. Secara khusus 80 % terkecil, sehingga akan terlihat prioritasnya.
masalah adalah disebabkan oleh 20 % isu. Distribusi
pareto (pareto distribusi) adalah salah satu jenis distribusi
dimana sifat-sifat yang diobserfasi diurutkan dari
frekuensi yang paling besar hingga terkecil. Pareto
Percent
terjadinya sheet break di paper machine dapat dimonitor
Waktu
60 dengan sebenarnya.
20
40
Check Sheet sheet break paper machine
10 20 Pemeriksa : Dudi Kanon
0 0 Waktun
Tempat kejadian l l n i n 1 2 3 1 2 5 er Tempatnya Frekwensi Jumlah
Ro ow es ss ss ss up up up th ya
e e e
c t D M Pr Pr Pr r o r o ro O
h
IIIII IIIII 18,02
ou hu kan Di Di Di r G r G r G WIRE 13
C/ S a e e e
ir e
s ry ry ry III jam
ru i D i D iD
W Ke D D D 4,12
Waktu 18.0211.505.97 1.67 1.34 1.11 0.96 0.78 0.54 1.76 PRESS IIII 4
jam
Percent 41.3 26.313.7 3.8 3.1 2.5 2.2 1.8 1.2 4.0 3,55
Cum % 41.3 67.681.3 85.1 88.2 90.8 93.0 94.7 96.0 100.0 DRYER IIIII IIII 9
jam
CALENDE
0,48
2. Measure R DAN IIIII 5
jam
Pada tahap ini, terlebih dahulu manajemen harus PR
memahami proses internal yang sangat potensial
mempengaruhi mutu output. Kemudian mengukur b. Analisis Kemampuan Proses
besaran penyimpangan yang terjadi dibandingkan dengan Aktivitas yang mencakup tehnik statistik yang digunakan
baku mutu yang telah ditetapkan pada CTQ. Artinya sepanjang putaran proses produksi yang meliputi
dalam tahap ini kita harus mengetahui kegagalan atau pengembangan sebelum produksi, untuk kuantifikasi
cacat yang terjadi dalam produk atau proses yang akan variabilitas proses, analisis variabilitas relative terhadap
kita perbaiki. Secara umum tahap measure bertujuan persyaratan atau spesifikasi produk yang berguna untuk
untuk mengetahui CTQ dari produk atau proses yang membantu pengembangan dan produksi dalam
ingin kita perbaiki, selanjutnya mengumpulkan beberapa menghilangkan atau mengurangi banyaknya variabilitas
informasi dasar (baseline information) dari produk atau disebut analisis kemampuan proses.
proses dan terakhir kita menetapkan target perbaikan
yang akan kita capai.
Penyimpangan merupakan karakteristik yang dapat
diukur yang dijumpai pada proses atau output, namun
tidak berada dalam batas-batas penerimaan pelanggan.
Setelah besaran penyimpangan teridentifikasi,
manajemen bisa menghitung penghematan dana yang
diperoleh jika penyimpangan tersebut tereliminasi.
Selanjutnya manajemen perlu membandingkan biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan proyek
penanggulanan simpangan dengan penambahan laba
sebagai akibat dari penghematan yang diperoleh. Jika
biaya proyek lebih besar atau sama dengan penghematan
LSL USL
P rocess D ata Within
LS L 158.625 Ov erall
Target *
USL 177.876 P otential (Within) C apability
S ample M ean 168.428 Cp 1.07
C P L 1.09
S ample N 30
C P U 1.05
S tD ev (Within) 3.00418
S tD ev (O v erall) 3.12573 C pk 1.05
O v erall C apability
Pp 1.03
PPL 1.05
PPU 1.01
P pk 1.01
C pm *
ku
km
langkah yg diambil
a n d ata ba d
ku a i
b a mu te l
as
ra n g o l
g
n y n ik a t
a la
m gob
ko n g
ng a
ak a
h
m me
n si
pr
kontrol operasional
o ti s
larutan keteter
i
va
r
si
i
ir e
nd
i re
sli
w
be
traffo meledak
p
Clothing
b a la n
fi l
F i a ir as s
se
te ko g
l te
n y g je
p o ke o l
ai a m g
r m so e l
te
N um
r ko
ak b
m ra
r pe
oz ba
rs
m to
ko t
By
pa k
le t
am r
so
p
tr i
ng
pe
p