Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PROSES PRODUKSI KERTAS CORE

UNTUK MENGURANGI SHEET BREAK/KERTAS PUTUS


DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SIX SIGMA
DI PT. PAPERTECH INDONESIA SUBANG
Parjanto, ST.
Program Studi Teknik Industri STT Wastukancana
Email : pparjanto@yahoo.com

Osep Hijuzaman, MT.


Dosen Program Studi Teknik Industri STT Wastukancana
Email : Osep_stt@yahoo.com

ABSTRAK

Papertech Indonesia Subang (PTI) adalah pabrik kertas yang bergerak di kertas budaya. Yang menyediakan bahan pembuatan cones
dan core (bantalan pada gulungan plastik). Dalam pembuatan kertas budaya tersebut melalui beberapa tahap proses. Proses-proses
tersebut adalah penghancuran bahan baku (bahan bakunya waste paper), penyaringan buburan dari kotoran baik berdasarkan beratnya
ataupun berdasarkan ukurannya, penggilingan, pencampuran dengan chemical, pembuatan lembaran kertas, pemotongan sesuai dengan
keinginan pelanggan, pembungkusan dan pelabelan.
Dalam proses pembuatan kertas tersebut mengalami banyak gangguan dan masalah yang menyebabkan lost time yang banyak,
sehingga mengalami kerugian yang begitu besar. Dan apabila lost time tersebut dapat direduce maka dapat menambah omzet perusahaan
tersebut. Untuk itu top management menginstruksikan mereduce lost time tersebut dengan pendekatan metode six sigma DMAIC. Yaitu
define, measure, analyze, improve dan control.
Apabila usaha tersebut dari top management dikatakan berhasil, maka tim tersebut mendapatkan reward. Dengan begitu akan
menambah motivasi para operator untuk terus mengadakan perbaikan dan improve terhadap operasional mesin. Sehingga didapatkan
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh top management dan dapat menambah omzet perusahaan tersebut.

Kata Kunci : Define, Measure, Analyze, Improve, Control

1. Pendahuluan Saat ini kertas sudah menjadi suatu kebutuhan penting


Kertas adalah bahan tipis yang terbuat dari serat-serat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari pasti kita
nabati pendek yang diendapkan dan dikeringkan. Biasanya membutuhkan kertas untuk menulis, mencetak ataupun
dicampur dengan bahan-bahan tambahan lain dan atau bahan membungkus sesuatu. Dari aktivitas tersebut, tentu saja ada
pewarna (Jagat Kertas, 28). Serat yang digunakan biasanya yang tidak terpakai yang akhirnya menjadi sampah.
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Sepertinya, sampah kertas ini memang terlihat tidak terlalu
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, berat. Akan tetapi yang namanya sampah pasti
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang menimbulkan masalah yang dapat mengganggu kebersihan
dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih dan keindahan lingkungan karena berserakan di mana-mana.
(tissue) yang dapat dengan mudah digunakan untuk Sampah ini seringkali kita temukan di rumah, perkantoran,
hidangan, kebersihan, toilet dan sebagainya. percetakan, pertokoan dan sekolah.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia Padahal, sesungguhnya sampah kertas tersebut masih dapat
tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam dimanfaatkan kembali dengan cara didaur ulang menjadi
peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa kertas layak pakai yang memiliki nilai jual. Bahkan dari
dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang hasil pembuatan kertas daur ulang tersebut dapat dibuat
dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa sesuatu benda baru yang tentunya memiliki nilai seni, seperti
Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang : tempat foto, tempat pensil, dan aneka kreasi lainnya yang
binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dapat dibuat sesuai dengan kreativitas seseorang.
dijumpai pada naskah-naskah nusantara beberapa abad Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan
lampau. sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah
terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton of pulp, sampah kertas, bila dibandingkan dengan yang berbahan
278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan 670 juta baku kayu. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah
ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade berikutnya membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah
diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan
membutuhkan kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar
hutan seluas 1 sampai 2 juta hektar setiap tahun. Untuk itu kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan
pemerintah memikirkan bagaimana bisa mengurangi beban penampilan yang baru, sehingga dapat meningkatkan nilai
pemakaian kayu dari hutan. Sehingga terciptalah suatu ekonomi yang bisa menunjang kesejahteraan.
teknologi pembuatan kertas dengan memanfaatkan limbah Dalam proses produksinya industri pulp and paper
kertas dan kardus bekas (Jagat Kertas, 224). membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 35


dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena - OCC local : occ atau kardus yang berasal dari local
mengurangi tingkat ketersediaan air bagi kehidupan hewan dalam negeri.
air. Belum lagi banyaknya limbah yang tercipta atau yang - Paper core : bekas penggulung benang, plastic dll.
dihasilkan dari proses tersebut apabila tidak melalui proses 3. Waste paper serat pendek, yaitu waste yang mengandung
pengolahan terlebih dahulu, maka akan berakibat fatal bagi serat–serat pendek. yaitu :
kehidupan air di sekitarnya. - Mix waste : campuran segala macam kertas.
- ONP : kertas–kertas koran, buku–buku yang terbuat
2. Landasan Teori dari kertas buram.
2.1 Pengertian Kertas
Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam B. Bahan Pembantu
bahasa Belanda disebut papier. Kertas adalah barang Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan
lembaran yang terbuat dari bubur rumput, jerami, kayu dan kertas. Yang pertama adalah air bersih dan selebihnya adalah
sebagainya, yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, bahan-bahan kimia yang berbeda-beda peranannya. Tidak
dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya : semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligus tetapi
tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi.
kebutuhan hidup yang sangat beragam ( Jagat Kertas, 3). Bahan-bahan pembantu tersebut sebagai berikut :
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, 1. Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat
mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang diperlukan dalam pembuatan kertas.
dapat dilakukan dengan kertas. Adanya kertas merupakan 2. Bahan pemutih, diperlukan untuk membuat kertas
revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menjadi putih bersih sebab bahan baku kertas tidak
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan - Hidrogen Peroksid
tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa - Natrium Peroksid
dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, - Natrium Bisufat
kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun 3. Bahan penghancur waste, diperlukan untuk
lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah menghancurkan waste tidak dengan cara mekanis tetapi
Nusantara beberapa abad lampau. bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah :
- Asam > Asam sulfat
2.1.1 Bahan-Bahan Pembuatan Kertas - Alkali > Sodium Hidroksid
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga 4. Bahan pewarna, diperlukan apabila hendak membuat
komponen yaitu bahan baku, bahan pembantu dan bahan kertas-kertas berwarna. Adalah : Pigmen, Acid Dyes,
pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan Basic Dyes, Direct dyes, Fluorescent (Bahan Kimia
kertas. Bahan baku diubah hingga menjadi barang baru yang Kertas, 30).
mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan asalnya.
Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk C. Bahan Pelengkap
memperlancar pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di
bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan dalam industri kertas. Bahan-bahan tersebut adalah :
kertas agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan 1. Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubang
pelengkap kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat halus pada permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas
dan tidak sempurna. yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan tersebut
adalah :
A. Bahan Baku - Kaolin
Bahan baku yang digunakan meliputi bahan baku yang - Tanah Diatomea
dipakai dalam proses pembuatan kertas core ini adalah - Gips
Waste Kardus. Dimana bahan baku tersebut didapatkan dari - Kapur Magnesit (Bahan Kimia Kertas, 10).
supplier–supplier di sekitar pabrik. Atau supplier jauh yang 2. Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa
mempunyai hubungan yang erat dengan perusahaan dalam kayu agar lebih kuat dan kokoh diantaranya :
hal penyediaan bahan baku. Dan juga import dari luar negeri - Perekat arpus
untuk memenuhi kebutuhan serat panjangnya. Dalam - Perekat hewani
pemakaian bahan baku harus dipisahkan terlebih dahulu - Perekat tepung kanji.
berdasarkan panjang pendeknya serat yang terkandung di
dalamnya. Berdasarkan panjang pendeknya serat yang
terkandung waste paper dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 2.1.2 Pembuatan Kertas
1. Waste paper serat panjang, yaitu waste yang di dalamnya Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan.
banyak mengandung serat–serat panjang, adalah : Tahap pertama yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni
- OCC Import : occ atau kardus yang berasal dari proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur
import luar negeri. kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi
- Duplex Brown yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas
- Sak Kraft/kantong semen siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
2. Waste paper serat sedang, yaitu waste yang di dalamnya
banyak mengandung serat–serat yang panjangnya A. Pembuatan Barang Setengah jadi
sedang, adalah: A.1 Pengolahan Bahan

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 36


Dengan interval waktu tertentu maka bahan baku tersebut serat. Seperti plastik kecil dan bundel-bundel serat yang
didorong masuk ke conveyor feeding dan dijalankan masuk belum hancur dari pengolahan di pulper dan lolos dari
ke Hidropulper. Dengan penambahan air tertentu untuk saringan pada tahap sebelumnya. Dan sterofoam yang sudah
mendapatkan konsistensi ± 15 %, maka bahan baku tersebut hancur tetapi bersatu dengan serat yang tidak terpisahkan
diolah/dihancurkan dengan pulping time ± 50 menit di dalam dengan filtrasi yang sebelumnya. Karena sterofoam ini
hidropulper tersebut. ringan sehingga pada penyaringan di HDC sterofoam ini
Dengan desain hidropulper yang dilengkapi dengan melayang-layang bersama dengan serat. Akan tetapi di tahap
baffle-baffle di pinggirnya, maka bahan baku yang telah di penyaringan ini ukuran sterofoam dengan serat berbeda,
campur dengan air akan dengan mudah dihancurkan. Dengan lebih besar daripada serat.
bantuan agitator yang digerakkan motor dan dengan waktu
tertentu maka akan didapatkan pulp atau buburan kertas A.3 Penggilingan Buburan
yang mempunyai konsistensi dan derajat giling yang Buburan yang telah mengalami proses penyaringan atau
diinginkan. pembersihan dari kotoran, maka ditampung di chest. Yang
Setelah mencapai waktu tertentu, maka buburan dalam kemudian dengan bantuan pompa maka dialirkan ke DDR
hidropulper tersebut diencerkan hingga konsistensi tertentu (Double Disc Refiner). Pada tahap ini diharapkan buburan
kemudian di transfer ke dalam chest (bak penampungan yang masuk benar-benar sudah bersih dari kotoran dan
buburan) melalui saringan. Transfer buburan ini sampai mempunyai konsistensi tertentu. Sebelum buburan masuk ke
habis di hidropulper sehingga proses ini disebut proses batch DDR ada proses pengentalan buburan untuk mendapatkan
bukan continues. derajat giling yang optimal. Di sini buburan mengalami
perlakuan penggilingan untuk membuka serat. Yang
A.2 Penyaringan Buburan diharapkan adalah serat yang terfibrilasi sehingga rantai-
A.2.1 Pemisahan Kotoran Berat rantai dari serat tersebut menjerumbai terbuka. Sehingga
Buburan dengan konsistensi tertentu dipompakan ke dalam pembentukan lembaran kertas akan berikatan dengan
mesin HDC yang bentuknya memanjang. Sehingga akan kuat.
tercipta siclon/putaran buburan di dalam alat tersebut.
Dengan tekanan atau pressure tertentu maka perputaran A.4 Pencampuran Dengan Chemical
buburan dalam alat tersebut akan kuat. Yang mengakibatkan Di mixing chest inilah pencampuran buburan dengan
buburan melayang-layang dalam alat sehingga kotoran- chemical dilakukan. Dengan perbandingan atau komposisi
kotaran yang lebih berat daripada serat akan turun ke tertentu maka akan didapatkan kualitas kertas yang
penampungan yang berada di bawahnya. Sedangkan serat- diinginkan. Chemical yang ditambahkan adalah : Sizing,
serat yang lebih ringan akan berputar ke atas dan di Bakteriocid, Tapioka, Retention Aid dan Koagulan.
masukkan ke dalam chest penampungan. Dengan interval Setelah pencampuran selesai maka buburan hasilnya
waktu tertentu kotoran tersebut di buang ke bak sampah. dipompakan ke Machine Chest. Di sinilah pengecekan
terakhir terhadap buburan tersebut sebelum dipompakan ke
Paper Machine. Apabila diketahui ada penyimpangan dari
kualitas buburan, maka cepat-cepat informasi ke operator
A.2.2 Pemisahan Kotoran Ringan stock preparation untuk segera diatasi agar supaya kertas
Setelah buburan dipisahkan dengan kotoran yang berat yang dihasilkan memenuhi spesifikasi dari konsumen. Ini
dan ditampung di chest, maka dengan bantuan pompa sebagai tahapan yang terakhir pada proses stock preparation.
buburan tersebut dialirkan ke Basket Screen (Beloit screen)
dengan konsistensi tertentu. Alat ini berfungsi untuk
memisahkan kotoran yang ukurannya lebih besar daripada

B. Pembuatan Barang Jadi adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas.
Pada proses pembuatan ini, buburan yang telah bersih Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner.
kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut mixing Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine mesh bronse
chest yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan screen) menyerupai pita besar yang tidak putus karena terus
pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan berputar.
dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling Di atas saringan ini adonan ditebarkan hingga
berkaitan, pori-pori serat penuh tertutup bahan pengisi dan membentuk lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di
seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy roll)

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 37


yang berfungsi sebagai pemeras air. Lembaran yang telah pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas
dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas
Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas diberi tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
basah masuk ke dalam mesin press. menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air
Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin sudah dibuang 30%). Dryer berfungsi untuk mengeringkan
terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya digulung
lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari kertas. di pope reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga
kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian

B.1 Wet End


Setelah buburan dicampurkan dengan chemical yang B.2 Press Part
dibutuhkan maka buburan tersebut dipompakan ke machine Pada bagian ini lembaran basah dari couch roll
chest yang melalui CRC. Maksudnya adalah buburan mengalami pengepresan dengan bantuan dua roll yang
tersebut mempunyai konsistensi yang stabil. Sehingga kertas bertekanan. Dengan bantuan tekanan hidrolik lembaran
yang dihasilkanpun akan mempunyai gramatur yang stabil. basah tersebut dipres sampai lebih dari 35 bar.
Karena konsistensi akan diatur dengan automatis dengan Sehingga lembaran basah tersebut setelah keluar dari bagian
CRC tersebut sesuai dengan setting kita. press part kadar air tinggal 35 – 40 %. Jadi air yang
Kemudian buburan yang sudah diatur konsistensinya dikeluarkan hingga 65 – 60 %. Karena pada bagian ini
tersebut dipompakan ke stuff box. Alat ini berfungsi sebagai biayanya masih murah sebelum masuk ke dryer part yang
pengatur level buburan yang masuk ke dalam fan pump. Ini mahal biayanya.
berarti bahwa buburan yang masuk ke dalam fan pump
benar-benar cukup tidak kurang kapasitasnya. Ini bisa dilihat B.3 Dryer Part
dari adanya over flow buburan yang kembali ke machine Pada bagian ini lembaran basah dari press part
chest. Kemudian buburan yang masuk ke dalam fan pump dikeringkan pada dryer yang dipanaskan dengan bantuan
bersama dengan white water yang berasal dari silo pit steam yang diproduksi di boiler. Dryer adalah besi yang
dipompakan ke pressure screen. White water itu sendiri dipanaskan dengan steam dan dilengkapi dengan siphon
berasal dari air perasan buburan kertas di foil dan suction yang berada di dalam dryer yang berfungsi untuk
box sehingga masih mengandung fine-fine. mengeluarkan condensate yang terbentuk di dalam dryer.
Buburan dan white water di dalam pressure screen ini Sehingga didapatkan pemanasan yang optimal.
masih disaring lagi yang terakhir dengan bantuan agitator Dengan sirkulasi udara yang dijaga optimal maka uap-
yang diputar motor. Rejectnya keluar dari pressure screen ke uap air atau embun yang berasal dari pengeringan lembaran
johson screen, sedangkan acceptnya terus ke proses basah tersebut dapat tersirkulasi dengan sempurna sehingga
seterusnya. Dari johson screen rejectnya ke pembuangan tidak terjadi pembasahan lagi pada kertas tersebut. Dan juga
akhir sedangkan acceptnya masuk lagi ke machine chest. kanvas untuk membungkus lembaran kertas terjaga tetap
Accept yang dari pressure screen tadi masuk ke head box kering dengan adanya blower. Jadi blower berfungsi sebagai
melalui manifold sebagai pendistribusian ke head box secara alat sirkulasi udara dan untuk mengeringkan kanvas.
merata selebar mesin kertas. B.4 Pope Reel
Dari head box buburan dialirkan ke wire dengan Lembaran basah yang telah dikeringkan hingga mencapai
kecepatan tertentu yang diharapkan sama dengan kecepatan kadar air 7 % masuk ke bagian pope reel. Pada bagian ini
wire. Dengan mengatur bukaan slice dan pressure dari fan lembaran yang telah dikeringkan digulung pada spoul roll.
pump maka akan didapatkan jet velocity sama dengan satu. Pada waktu tertentu atau pada diameter tertentu spoul rool
Di atas wire inilah buburan mengalami perlakuan pemerasan atau jumbo reel tersebut diturunkan atau diganti dengan
air yang sebanyak-banyaknya karena biayanya yang masih spoul roll yang baru atau yang kosong. Yang kemudian
murah. Dengan bantuan foil dan suction box vacum maka air masuk ke bagian finishing.
akan banyak keluar di bagian ini hingga sampai 40 %. Air B.5 Finishing
keluaran dari foil dan suction box ini ditampung di silo pit Pada bagian ini kertas yang sudah digulung di spoul roll
untuk direcycle lagi. Sehingga tidak ada air yang terbuang dan mempunyai diameter tertentu masuk ke mesin cutting
karena masih banyak mengandung fine dan chemical- untuk dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki oleh
chemical yang lolos dari wire. Kemudian lembaran basah konsumen.
tersebut ditransfer ke bagian press part melewati couch roll.

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 38


3. Metodologi Langkah awal dalam pelaksanaan metodologi Six
3.1 Pengertian Six Sigma Sigma adalah proses define. Dimana manajemen
Six Sigma merupakan pendekatan organisasi untuk perusahaan yaitu pimpinan-pimpinan perusahaan yang
menghilangkan penyimpangan dan mengurangi pemborosan ingin mencoba Six Sigma, yang pertama perusahaan atau
pada proses dengan menggunakan pendekatan ilmu statistik. manajemen harus mengindentifikasi secara jelas
Six Sigma didefinisikan sebagai strategi perbaikan bisnis problema-problema yang dihadapi. Tidak menutup
untuk menghilangkan pemborosan, mengurangi biaya karena kemungkinan manajemen harus memetakan proses
kualitas yang buruk, dan memperbaiki efektivitas semua kegiatan guna memahami dan melokalisir masalah.
kegiatan operasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan Kedua, memilih alternatif tindakan sebagai proyek untuk
harapan customer (Six Sigma, 2). menanggulangi meluasnya problema atau
Engineer Motorola, Bill Smith dan Mikal Harry merasa menyelesaikannya. Ketiga, perusahaan perlu
bahwa mengukur kesalahan dalam satuan ribuan merupakan merumuskan tolok ukur atau parameter keberhasilan
standar yang kurang mencukupi. Selanjutnya mereka proyek yang dipilih menyangkut luasnya ruang gerak,
meningkatkan skala pengukuran menjadi dalam per-sejuta- tingkat penyelesaian masalah sebagai sasaran yang
an, disebut sebagai kesalahan dalam satu juta kesempatan dibidik, tersedianya alat-alat atau perlengkapan dan
yang biasa dikenal dengan istilah defects per million tenaga pelaksana, waktu serta biaya.
(kesalahan per sejuta) dimana six sigma dikenal dan Define bertujuan untuk mengidentifikasi produk atau
dianggap sama. proses yang akan diperbaiki dan menentukan sumber-
Tahun 1991 Motorola membuat sertifikasi berupa “Black sumber (resources) apa yang dibutuhkan dalam
Belt” bagi ahli Six Sigma yang pertama, yang pelaksanaan proyek. Sebelum menentukan dan
mengindikasikan permulaan dari pemberian gelar formal melangkah untuk melakukan tahap define, kita harus
sertifikasi Six Sigma. Ada pun jenjang sertifikasi dalam Six menentukan terlebih dahulu potential project yang layak
Sigma berturut-turut adalah : White Belt (basic), Green Belt untuk dilakukan yang kemudian kita buat project
(GB), Black Belt (BB) dan Master Black Belt (MBB). statement. Untuk itu dalam setiap proyek Six Sigma kita
3.2 Metodologi Six Sigma harus mendefinisikan dan menentukan beberapa sasaran
Untuk mewujudkannya Six Sigma memerlukan sejumlah dan tujuan dari proyek. Tujuan tersebut harus spesifik,
tahap yang di singkat dengan DMAIC, yaitu : dapat diukur (measurable), mencapai target kualitas yang
1. Define ditetapkan dan dalam kurun waktu yang terbatas.
A. Project Charter (Sepakat pada suatu tujuan)
Untuk dapat menjelaskan target atau sasaran perbaikan tertentu perusahaan harus dapat menangkap suara konsumen atau
voice of customer (VOC). Yaitu dalam hal ini management sebagai konsumen dalam project ini. Yaitu :

Produktivitas sangat penting, apabila operasional lancar, maka akan mendapatkan hasil yang
Business Case :
optimal. Produktivitas ini sangat dipengaruhi oleh : Sheet Break, Unschedule downtime.
Di tahun 2012, rata-rata unscheduled downtime dan Sheet Break produksi sebesar 40 s/d 45
Problem Statement
jam/bulan, hal ini mengakibatkan kerugian loss production Rp. 196,85 s/d 221,46 juta/bulan,
termasuk juga down grade dan hold production.
Project Scope : Scope in : Wire – Popereel
Scope out : Stock Preperation & Finished Good
Goals Statement : Sheet Break : dari 26,18 jam menjadi 5,60 jam/bulan Unscheduled downtime dari 5,97
jam/bulan menjadi 3 jam/bulan.
Project Leader : Suyono
Team Selection : F&A Representative :
Project Sponsor : Subagyo
Project Champion : Kwee Ie Hung
1. Endang Setiadi
Team members : 2. Parjanto
3. Dudi Kanon

Dari Project Charter tersebut dapat ditarik kesimpulan diagram adalah histogram data yang mengurutkan data
bahwa tujuan yang jelas dari project ini, siapa pelakunya, dari frekuensinya yang terbesar hingga terkecil. Berikut
keuntungan yang didapat seandainya project tersebut langkah-langkah dalam membuat diagram pareto dengan
tercapai, dan scope atau area dari project tersebut. minitab.
Distribusi pareto (pareto distribusi) adalah salah satu
B. Pareto Analysis jenis distribusi dimana sifat-sifat yang diobserfasi
Josep Juran pernah menyebutkan bahwa sebagian diurutkan dari frekuensi yang paling besar hingga
permasalahan kualitas hanya berasal dari beberapa terkecil. Pareto diagram adalah histogram data yang
penyebab. Fokus usaha yang digunakan pada hal-hal mengurutkan data dari frekuensinya yang terbesar hingga
penting mengenai suatu masalah. Secara khusus 80 % terkecil, sehingga akan terlihat prioritasnya.
masalah adalah disebabkan oleh 20 % isu. Distribusi
pareto (pareto distribusi) adalah salah satu jenis distribusi
dimana sifat-sifat yang diobserfasi diurutkan dari
frekuensi yang paling besar hingga terkecil. Pareto

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 39


Diagram Pareto Histogram yang diperoleh, maka Six Sigma ditolak, dan jika lebih
kecil dari pada penghematan yang diperoleh , maka Six
Sigma harus diwujudkan.
Pareto Chart of Tempatnya
50 a. Check Sheet
Check sheet digunakan untuk mengecheck kelancaran
100
40 dalam operasional paper machine. Dengan menggunakan
80 check sheet yang dilakukan oleh operator maka kapasitas
30

Percent
terjadinya sheet break di paper machine dapat dimonitor
Waktu

60 dengan sebenarnya.
20
40
Check Sheet sheet break paper machine
10 20 Pemeriksa : Dudi Kanon

0 0 Waktun
Tempat kejadian l l n i n 1 2 3 1 2 5 er Tempatnya Frekwensi Jumlah
Ro ow es ss ss ss up up up th ya
e e e
c t D M Pr Pr Pr r o r o ro O
h
IIIII IIIII 18,02
ou hu kan Di Di Di r G r G r G WIRE 13
C/ S a e e e
ir e
s ry ry ry III jam
ru i D i D iD
W Ke D D D 4,12
Waktu 18.0211.505.97 1.67 1.34 1.11 0.96 0.78 0.54 1.76 PRESS IIII 4
jam
Percent 41.3 26.313.7 3.8 3.1 2.5 2.2 1.8 1.2 4.0 3,55
Cum % 41.3 67.681.3 85.1 88.2 90.8 93.0 94.7 96.0 100.0 DRYER IIIII IIII 9
jam
CALENDE
0,48
2. Measure R DAN IIIII 5
jam
Pada tahap ini, terlebih dahulu manajemen harus PR
memahami proses internal yang sangat potensial
mempengaruhi mutu output. Kemudian mengukur b. Analisis Kemampuan Proses
besaran penyimpangan yang terjadi dibandingkan dengan Aktivitas yang mencakup tehnik statistik yang digunakan
baku mutu yang telah ditetapkan pada CTQ. Artinya sepanjang putaran proses produksi yang meliputi
dalam tahap ini kita harus mengetahui kegagalan atau pengembangan sebelum produksi, untuk kuantifikasi
cacat yang terjadi dalam produk atau proses yang akan variabilitas proses, analisis variabilitas relative terhadap
kita perbaiki. Secara umum tahap measure bertujuan persyaratan atau spesifikasi produk yang berguna untuk
untuk mengetahui CTQ dari produk atau proses yang membantu pengembangan dan produksi dalam
ingin kita perbaiki, selanjutnya mengumpulkan beberapa menghilangkan atau mengurangi banyaknya variabilitas
informasi dasar (baseline information) dari produk atau disebut analisis kemampuan proses.
proses dan terakhir kita menetapkan target perbaikan
yang akan kita capai.
Penyimpangan merupakan karakteristik yang dapat
diukur yang dijumpai pada proses atau output, namun
tidak berada dalam batas-batas penerimaan pelanggan.
Setelah besaran penyimpangan teridentifikasi,
manajemen bisa menghitung penghematan dana yang
diperoleh jika penyimpangan tersebut tereliminasi.
Selanjutnya manajemen perlu membandingkan biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan proyek
penanggulanan simpangan dengan penambahan laba
sebagai akibat dari penghematan yang diperoleh. Jika
biaya proyek lebih besar atau sama dengan penghematan

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 40


Sedangkan apabila menggunakan softwer minitab adalah sebagai berikut :

Process Capability of C1, ..., C2

LSL USL
P rocess D ata Within
LS L 158.625 Ov erall
Target *
USL 177.876 P otential (Within) C apability
S ample M ean 168.428 Cp 1.07
C P L 1.09
S ample N 30
C P U 1.05
S tD ev (Within) 3.00418
S tD ev (O v erall) 3.12573 C pk 1.05
O v erall C apability
Pp 1.03
PPL 1.05
PPU 1.01
P pk 1.01
C pm *

159 162 165 168 171 174 177


O bserv ed P erformance E xp. Within P erformance E xp. O v erall P erformance
P P M < LS L 0.00 P P M < LS L 550.97 P P M < LS L 855.70
P P M > U S L 0.00 PPM > USL 830.57 P P M > U S L 1252.86
P P M Total 0.00 P P M Total 1381.54 P P M Total 2108.56

3. Analyze penyebab simpangan berpengaruh secara signifikan


Di sini manajemen berupaya memahami mengapa terhadap penyimpangan yang ada. Apabila hasil uji
terjadi penyimpangan dan mencari alasan-alasan yang terhadap hipotesis ditolak berarti faktor-faktor tersebut
mengakibatkannya. Maka dari itu manajemen harus tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
mengembangkan sejumlah asumsi sebagai hipotesis. penyimpangan yang ada. Setelah mendata faktor-faktor
Hipotesis atau dugaan-dugaan sementara mengenai yang dominan mengakibatkan penyimpangan,
faktor-faktor penyebab penyimpangan harus diuji. Jika manajemen harus melangkah ke tahap improve.
hasil uji terhadap hipotesis diterima berarti faktor-faktor
a. Brainstorming

Filter mampet Gel wire slip


selang jebol powder kosong wire sobek
banyak kerak pompa trip dc motor trip
air kurang air kosong segling belt putus
pompa trip kepedulian sdm vacum unstabil
gel Tension wire kendor
kosong langkah yg diambil hunting
filter mampet kontrol operasional sinyal speed
air kosong Komunikasi filter rusak
larutan keteter spec terlalu jauh Nozle tersumbat
konsistensi fluktuasi acara potong By pass
screen mampet sibuk masalah pribadi air kotor
pump buburan terbakar datang telat terjadi gempa bumi
kurang motivasi kurang komunikasi traffo meledak
banyak masalah banyak ngobrol
tidak stanby main games
memikir pendapatan

b. Cause and Effect Diagram

Faktor-faktor kertas putus

Measureme Material Personnel


si
bu

ku
km

langkah yg diambil
a n d ata ba d

ku a i
b a mu te l
as

ra n g o l
g

n y n ik a t
a la

m gob
ko n g

ng a
ak a
h

m me
n si
pr

kontrol operasional
o ti s

larutan keteter
i

va
r

si
i

komunikasi Masalah operator


konsistensi
spec terlalu jauh fluktuasi banyak masalah
screen mampet tidak stanby
acara potong pump buburan memikir pendapatan
terbakar Peny ebab
k ertas putus
ke
w or
so i re
w k

ir e
nd
i re
sli
w
be

traffo meledak
p

Clothing
b a la n

fi l

F i a ir as s
se

te ko g

l te
n y g je
p o ke o l

ai a m g
r m so e l

te
N um

r ko
ak b
m ra

r pe

oz ba
rs

m to
ko t

By
pa k

le t

am r
so

p
tr i

ng

pe
p

Masalah Anti Air pemotong


busa sinyal speed
tension hunting
terjadi gempa
vacum unstabil
bumi kepedulian segling belt putus
sdm
Masalah dc motor trip
Environmen Methods Machines

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 41


4. Improve “system stabil sebab-sebab tak terduga”. Suatu proses
Pada tahap improve, manajemen memastikan variabel- yang bekerja hanya dengan adanya variasi sebab-sebab
variabel kunci atau faktor-faktor utama (x) dan mengukur tak terduga dikatakan ada dalam pengendalian statistic.
daya pengaruhnya terhadap hasil yang diinginkan (Y). Varisbilitas ini dalam karakteristik kualitas kunci
Sebagai hasilnya, manajemen mengidentifikasi jajaran biasanya timbul dari tiga sumber, antara lain :
penerima maksimum terhadap masing-masing variabel 1. Mesin yang dipasang secara sejajar
untuk menjamin bahwa system pengukurannya memang 2. Kesalahan operator
layak untuk mengukur penyimpangan yang ada. 3. Bahan baku yang cacat.
Kemudian manajemen bisa memodifikasi tiap-tiap Bentuk dasar grafik pengendali yang merupakan
variabel kunci agar selalu berada di dalam jajaran peragaan grafik suatu karakteristik kualitas yang telah
penerimaan. diukur dan dihitung dari sampel terhadap nomor sampel
5. Control dan waktu. Grafik itu memuat garis tengah yang
Pada tahap terakhir ini, manajemen harus merupakan rata-rata karakteristik kualitas yang berkaitan
mempertahankan perubahan-perubahan yang telah dengan keadaan terkontrol. Dan berisi dua garis
dilakukan terhadap variable-variabel x dalam rangka mendatar yang dinamakan batas pengendali atas (BPA)
melestarikan hasil (Y) yang senantiasa memuaskan dan batas pengendali bawah (BPB). Batas-batas
pelanggan. Secara berkala manajemen tetap wajib pengendali ini dipilih sedemikian hingga apabila proses
membuktikan kebenaran sambil memantau proses terkendali, hamper semua titik-titik sampel akan jatuh di
kegiatan yang telah disempurnakan melalui alat-alat ukur antara kedua garis itu.
dan metode yang telah ditentukan sebelumnya untuk Demi keberhasilan perbaikan ini top management
menilai kapabilitas perusahaan. Sedangkan tool yang akan memberikan reward apabila apa yang dilakukan
digunakan adalah Grafik Kendali. perbaikan tersebut dapat memenuhi target dari
Dalam banyak proses produksi, bagaimanapun baiknya management. Dan dapat mengurangi produk gagal/reject
dirancang atau hati-hatinya dipelihara, akan selalu ada (NG) dalam gudang. Di samping telah membuat
sebanyak tertentu variabilitas dasar atau yang menjadi perbaikan (modifikasi) dan control terhadap perbaikan
sifatnya. Variabilitas dasar atau “ gangguan dasar” ini tersebut, maka dibuatlah suatu standar operasional
adalah pengaruh kumulatif dari banyak sebab-sebab terhadap hal-hal yang berpengaruh terhadap sheet
kecil, yang pada dasarnya tak terkendali. Apabila break/kertas putus tersebut. Agar supaya ke depannya
gangguan dasar proses relative kecil, kita biasanya tidak terjadi lagi suatu masalah yang sama dengan
memandangnya sebagai tingkat yang dapat diterima dari masalah yang dihadapi sekarang. SOP tersebut dibuat
peranan proses. Dalam kerangka pengendalian kualita untuk tindakan di awal shif, karena operasionalnya
statistic, variabilitas dasar ini kadang-kadang dinamakan secara berkesinambungan dan kontinyu.

SOP tersebut adalah :

NO VARIABEL STANDAR OPERASIONAL PRODUKSI


- Cek level storage dan agitator
- Cek dan bersihkan saringannya dan apabila kotor ganti dengan
yang satunya.
- Cek ampere pompa dan cekvalve pompa tersebut.
1. ANTI BUSA - Kontrol cadangan antibusa dalam ember untuk tindakan
emergency.
- Kontrol pemakaian antibusa apakah sudah mampu untuk
menghilangkan busa atau belum.
- Flashing jalur anti busa saat shut down mesin.
- Cek temperature larutan tapioka.
- Kontrol saringannya apabila kotor ganti dengan yang satunya.
- Simpan tapioka di dalam gudang agar tidak terkontaminasi
2. TAPIOKA dengan air. Atau di luar tapi diatas palet.
- Bersihkan flow meter setiap kali shut down.
- Flashing pipa tapioka setiap kali shut down.
- Buang sisa-sisa tapioka yang berbentuk gel.
- Bersihkan buburan di pinggir wire.
- Benarkan dan luruskan dekle air.
- Kontrol dan bersihkan saringan semua chemical.
3. KOTORAN - Bersihkan slime-slime di pipa atau di sekitar wire ketika shut
down.
- Bersihkan kotoran di sekitar air pemotong.
- Buka dan bersihkan head box ketika shut down mesin.
- Cek vakum dan operasionalkan secara optimal.
- Cek kadar air di couch roll setiap 2 jam sekali.
SHEET - Cek konsistensi buburan di head box.
4.
PECAH-PECAH - Sesuaikan speed antara bottom wire dengan top former.
- Cuci bentangan secara periodik.
- Ganti bentangan apabila sudah rusak.

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 42


- Kontrol dan bersihkan nozzle cleaning felt.
- Cek pressure air pemotong.
- Buka dan bersihkan saringan air pemotong.
- Usahakan nozzle air pemotong yang satunya selalu dalam
5. AIR PEMOTONG
keadaan stand by.
- Selalu cek terus pressure air pemotong apabila turun segera
ganti dengan yang satunya.
- Adakan pelatihan-pelatihan khusus untuk operator
- Sosialisasikan SOP yang telah dibuat untuk mencegah kejadian
sheet break yang berulang-ulang.
SUMBER - Adakan meeting minimal sekali seminggu untuk mengevaluasi
6.
DAYA MANUSIA SOP yang ada.
- Kasih surat peringatan pada operator yang terbukti 3 kali
melakukan kelalaian yang sama yang menyebabkan sheet
break.

4. Kesimpulan optimal. Dalam hal faktor terkontrol saja yang dipakai


Berdasarkan penelitian dan pengamatan penulis terhadap untuk bahan pertimbangan.
proses dan alat serta produktivitas di PT. Papertech 3. Secara rutin mengisi form dan membuat laporan bulanan
Indonesia Subang, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. sehingga jumlah kecacatan atau produk gagal dapat
Yaitu : dikendalikan.
1. Dalam pembuatan kertas, apapun jenis kertasnya 4. Sebaiknya perusahaan mengawasi dan mengontrol cara
memerlukan bahan baku. Baik berupa waste paper, kayu, kerja operator secara rutin serta kualitas yang dihasilkan
jerami dan sebagainya. secara berkesinambungan.
2. Dalam pembuatan kertas bahan baku tersebut melalui 5. Pelaksanaan proyek Six Sigma sebaiknya melibatkan
beberapa tahap pengolahan agar dapat diperoleh kualitas seluruh komponen perusahaan dan berkomitmen
kertas yang sesuai dengan keinginan pasar. Sehingga terhadap keputusan management puncak.
akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang
bergerak di bidang kertas. DAFTAR PUSTAKA
3. Untuk mendapatkan kualitas kertas dan produktivitas Amin Syukron, ST,. MT dan Ir. Muhammad Kholil, MT.
yang diinginkan dan sesuai dengan pasar/konsumen 2013. Six Sigma Quality for Business Improvement.
dipengaruhi oleh lost time produksi, kerusakan mesin Graha Ilmu. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283.
dan schedule shut down. Dan untuk mereduce kesemua Admin. 2010. Proses Pembuatan Pulp dengan Proses Kimia.
itu diperlukan suatu metode. Pendekatan metode Six http://www.ekodokcell.co.cc/2010/05/proses-pembuatan-
Sigma DMAIC adalah salah satu metode untuk mereduce pulp-dengan-proses.html. [diakses tanggal 27 Juni 2011]
lost time produksi dan untuk mendapatkan kualitas kertas Anonim. 2010. Kertas.
yang laku di pasaran serta produktivitas yang meningkat http://www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
sesuai dengan yang ditargetkan management. Pendamping/ Praweda/Kimia/0205%20Kim%202-
Keberhasilan untuk mereduce lost time harus melalui uji 6h.htm. [diakses tanggal 27 June 2011]
normalitas data dalam hal ini penulis menggunakan Chi Defence, Fund. 2010. Pulp and Paper.
Kuadrat. Untuk membandingkan perbedaan yang http://www.edf.org/pubs/Reports/ptf/ index.html.
signifikan sebelum dan sesudah improve. [diakses tanggal 28 Juni 2011]
4. Untuk menginterprestasikan metode ini diperlukan Dzar, abu. 2009. Proses Pembuatan dan Pengelolaan Limbah
beberapa tahap yaitu DMAIC (Define, Measure, Industri PULP. http://fandikasbara.wordpress.com
Analyze, Improve, Control). Dengan melalui beberapa [diakses tanggal 28 juni 2011]
tahap tersebut diharapkan apa yang menjadi tujuan dan Dr. Riduan, M.B.A. 2011. Belajar Mudah Penelitian.
target dapat tercapai dengan cepat dan signifikan. Alfabeta Jl. Gegerkalong Hilir No 84. Bandung.
Hoo, Andi. 2009. Proses Pembuatan Kertas Daur Ulang.
5. Saran http://andihoo.blogspot. com/2009/11/proses-pembuatan-
1. Hubungan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan kertas-daur-ulang.html. [diakses tanggal 29 Juni 2011]
produktivitas telah diidentifikasi serta telah dilakukan file:///G:/daur-ulang-kertas-cara-tepat.html
pengamatan dan eksperimen. Hasil eksperimen tersebut file:///G:/Tips%20Mudah%20Daur%20Ulang%20Samp
diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam ah%20Kertas.htm
pelaksanaan proses produksi kertas tersebut. file:///G:/Cara Mudah Daur Ulang Kertas bekas
2. Faktor terkontrol dan faktor tidak terkontrol SSCX Bolder Result. Lean Six Sigma Yellow Belt Training.
mempengaruhi dalam penentuan parameter setting Menara Rajawali 11th Floor Mega Kuningan, Jakarta
12950
Setiawan Sabana dan Hawe Setiawan. 2005. Jagat Kertas.
Garasi 10 Jl. Rebana no. 10. Bandung. Kode Pos 40264

[Edisi Ke-4 Cetakan 2] Page 43

Anda mungkin juga menyukai