Anda di halaman 1dari 6

1

KEANEKARAGAMAN ORGANISME MIKROSKOPIS


Pendahuluan
Makhluk hidup secara luas dikategori pada tiga domain kehidupan, yaitu Bakteria,
Arkhaea, dan Eukarya. Dalam Eukarya terdiri atas Protista, Cendawan, Hewan, dan
Tumbuhan. Gambar 1 memberikan jenis organisme yang termasuk dalam masing-
masing kategori tersebut. Domain Bakteria dan Arkhaea berupa mikroba bersel tunggal,
sedangkan Domain Eukarya terdiri atas semua organisme yang paling kita kenal, ialah
tumbuhan, hewan, dan cendawan bersama dengan kelompok yang kurang terkenal,
yaitu protista yang sebagian besar mikroskopis. dan banyak ditemukan dalam perairan.

Gambar 1. Domain dari dunia kehidupan: Bakteria, Archaea, dan


Eukarya
Semua bakteri dan arkhaea bersel tunggal, dan tidak memiliki nukleus, sehingga
keduanya sebagai sel prokariot. Sebaliknya, semua sel organisme di Domain Eukarya
memiliki nukleus sehingga sebagai sel eukariot yang unisel ataupun multisel. Bakteri,
beberapa anggota Protista dan cendawan tidak kasat mata, sehingga perlu alat bantu
pembesar untuk melihatnya, di antaranya dengan mikroskop cahaya. Organisme renik
(bakteri, ataupun cendawan dan anggota Protista renik) yang tidak berwarna dapat
dibuat lebih kontras supaya lebih mudah diamati menggunakan mikroskop, maka
2

dengan cara mewarnainya memakai suatu zat warna. Beberapa zat yang digunakan
sebagai pewarna, juga dapat digunakan untuk mengamati struktur bagian dalam sel. Sel
yang diberi warna akan lebih mudah dilihat menggunakan lensa objektif mikroskop pada
tingkat pembesaran tinggi (10X100) dengan bantuan minyak imersi.

Bakteri
Umumnya sel bakteri tidak berwarna sehingga tidak memperlihatkan warna yang
kontras dengan area sekitarnya pada waktu diamati pada mikroskop. Bakteri dapat
diamati melalui preparat basah ataupun olesan. Preparat basah untuk melihat bakteri
dalam kondisi masih hidup, tanpa pewarnaan, sedangkan preparat olesan untuk
mengamati sel yang telah dilekatkan pada kaca preparat dan diberi pewarna. Preparat
olesan disiapkan melalui fiksasi panas, sebelum diberikan pewarnaannya. Fiksasi panas
dimaksudkan untuk menempelkan bakteri pada kaca obyek. Penyiapan olesan bakteri
dilakukan secara aseptik untuk menghindari agar bakteri yang digunakan tidak tercemar
dari bakteri kontaminan dari lingkungan sekitar dan melindungi diri kita dari kontaminasi
dari bakteri yang digunakan. Preparat olesan bakteri kemudian diberikan teteskan
pewarnanya, dan dibiarkan sejenak agar zat warna meresap ke dalam sel bakteri.
Pewarnaan bakteri dapat dibedakan atas beberapa golongan, yaitu pewarnaan
sederhana, pewarnaan diferensial, pewarnaan struktural, dan pewarnaan untuk menguji
keberadaan komponen tertentu di dalam sel. Pewarnaan mikroba yang menggunakan
satu jenis zat warna disebut sebagai pewarnaan sederhana. Pewarnaan bakteri
sederhana digunakan untuk mengamati berbagai bentuk morfologi bakteri, misalnya
bentuk batang, bulat, koma, dan spirilum. Sel-sel bakteri umumnya bermuatan negatif
sehingga akan berikatan baik dengan zat-zat warna mengandung gugusan fungsional
yang dapat membentuk warna (khromofor) dan bermuatan positif (kationik). Zat warna
bermuatan positif ini juga disebut zat warna basa. Sebaliknya zat-zat warna
mengandung khromofor bermuatan negatif (anion), disebut juga sebagai zat warna
asam, tidak dapat diikat oleh sel bakteri, sehingga bagian latar belakang bakteri yang
akan berwarna.
Pewarnaan Gram yang diciptakan oleh Christian Gram pada 1884, merupakan
pewarnaan diferensial. Bakteri melalui pewarnaan Gram, dapat dibedakan menjadi dua
grup, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif. Perbedaan pada keduanya ialah dalam
hal lapisan-lapisan dinding selnya. Pewarnaan Gram memerlukan empat macam
larutan, yaitu larutan zat warna basa, mordant, pencuci zat warna basa, dan satu zat
warna lainnya (counterstain) yang berbeda dari zat warna pertamanya, namun masih
merupakan zat warna basa. Larutan mordant merupakan zat yang dapat meningkatkan
afinitas/pengikatan antara sel dengan zat warna. Sel-sel yang tidak dapat melepaskan
warna awal yang diberikan, maka sel akan berwarna biru-ungu karena pewarna awal
yang digunakan berupa ungu Kristal, dan disebut sebagai bakteri gram-positif.
Sebaliknya, sel-sel yang dapat melepaskan ungu kristal maka akan tampak merah
muda karena berikatan dengan pewarna tandingannya (counterstain), yaitu diberikan
warna safranin, dan disebut sebagai bakteri gram-negatif.

Protista
Protista merupakan kumpulan beragam organisme uniseluler eukaryota. Dahulu
Protista merupakan sebuah kingdom, namun data molekuler menunjukkan dalam
3

protista terdapat beberapa kingdom dari domain Eukarya. Sampai saat ini pengetahuan
tentang hubungan evolusioner di antara kelompok-kelompok dalam protista tersebut
belum lengkap, sehingga protista masih digunakan sebagai istilah yang tepat untuk
menyebut eukariota yang bukan tumbuhan, hewan, ataupun cendawan. Protista
mendapatkan nutrisinya melalui berbagai cara, yaitu autotrof, heterotrof dan miksotrof.
Contoh protista yang autotrof ialah alga. Protista lainnya yang secara informal disebut
protozoa adalah heterotrof, memakan bakteri dan protista lainnya. Beberapa protista
heterotrofik, seperti anggotanya cendawan, cara mendapatkan molekul organik melalui
absorpsi, dan beberapa ada yang parasit
Protista uniseluler melimpah di lingkungan tanah, air tawar, payau, dan laut. Selain
itu juga umum di saluran pencernaan hewan dan di jaringan pembuluh tumbuhan. Tidak
semua protista berukuran mikroskopis. Beberapa memiliki sel makroskopis yang besar,
seperti plasmodia (amuba raksasa), cendawan lendir Myxomycetes dan alga hijau laut
(Caulerpa) dapat memiliki sel tunggal yang ukurannya bisa beberapa meter. Beberapa
protista bersifat multiseluler, seperti alga merah dan coklat.
Kelompok Ciliata dari Protista, seperti Paramecium berukuran 10-3.000
mikrometer. Ciliata dapat mengkoordinasikan gerakan terarah dan menelan makanan
yang berupa partikel. Ciliata tertentu memiliki struktur berbasis silia yang berfungsi
seperti dayung, corong, atau sirip. Genus Paramecium termasuk protista yang telah
mengatur silia mereka menjadi mulut primitif yang disebut sitosom.
Euglena merupakan flagelata uniseluler, tubuhnya terlindung oleh selaput pelikel
yang fleksibel sehingga bentuknya berubah terus menerus pada waktu bergerak
mengeluarkan air, dan umumnya memiliki dua flagela yang satu panjang dan seperti
cambuk, sedangkan satu lainnya sering sangat pendek sehingga tidak meluas ke luar
sel.

Cendawan
Cendawan merupakan organisme heterotrof, namun tidak seperti hewan cara
memperoleh makanannya. Cendawan memperoleh bahan organik dari tempat
tumbuhnya melalui massa hifa (miselium). Bahan organik tersebut dapat berasal dari
organisme yang masih hidup (hidup sebagai parasit), ataupun di antaranya dapat
berasal dari organisme mati, serasah, tanah, dan batang kayu yang tumbang (hidup
sebagai saprofit). Cendawan memiliki dinding sel, sehingga molekul berukuran kecil
yang dapat masuk ke dalam sel. Dengan demikian, cendawan mencerna makanannya
secara eksternal, melalui enzim yang dikeluarkan oleh selnya. Molekul berukuran kecil
akan diserap oleh miselium untuk mendukung kehidupannya.
Tubuh cendawan ada yang unisel (mikroskopis), contohnya kelompok khamir, dan
ada pula yang multisel, contohnya kapang tempe, kapang oncom, kapang pelempar topi,
jamur merang, jamur tiram dan jamur lingzi. Dengan demikian, cendawan multiseluler
dapat berukuran renik dan berukuran besar, bergantung pada jenis cendawannya. Hifa
cendawan multisel dapat berupa hifa aseptat dan septat.
Cendawan dapat melakukan reproduksi seksual dan atau reproduksi aseksual
dengan membentuk spora. Spora merupakan struktur reproduksi yang akan
berkecambah pada kondisi substrat yang sesuai, terutama dalam kondisi lembap,
menghasilkan hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium. Hifa/miselium dikenal
sebagai struktur somatik cendawan.
4

Genus dari kapang tempe ialah Rhizopus. Rhizopus terdiri atas beberapa spesies.
Kapang tersebut anggota dari Mucorales. Begitu pula kapang pelempar topi juga
anggota dari Mucorales dengan nama genusnya yaitu Pilobolus.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari organisme yang tidak kasat mata dari
kelompok bakteri, Protista dan cendawan dengan bantuan alat pembesar, yaitu
mikroskop cahaya.

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan dalam praktikum daring ini yaitu komputer ataupun hand
phone, fasilitas internet. Adapun bahannya meliputi materi pengamatan mikroskopis
yang diperoleh dari youtube, yaitu bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus,
Paramecium, Euglena, Rhizopus dan Pilobolus.

Metode
Pada praktikum ini akan melihat hasil pengamatan menggunakan mikroskop cahaya
terhadap morfologi 2 spesies bakteri, 2 genus anggota protista dan 2 genus cendawan
melalui video dari youtube yang akan dituliskan link webnya sebagai bahan yang akan
diamati tersebut. Sebaiknya, semua video disimpan terlebih dahulu sebelum digunakan
sebagai bahan pengamatan, supaya jika akan mengulang pengamatan tidak
memerlukan biaya internet lagi. Pengamatan yang berada pada video tersebut tidak
detail. Oleh karena itu untuk mengerjakan tugas pada praktikum ini, maka silakan
mencari informasi melalui literatur yang dapat dipercaya, yaitu berupa artikel ilmiah.
Pengamatan bakteri:
1. Pengamatan bakteri dengan mikroskop cahaya umumnya perlu perbesaran kuat
(10x100) sehingga pada perbesaran kuat tersebut perlu minyak imersi. Oleh karena
itu silakan lihat video prosedur penggunaan mikroskop berikut ini pada
https://www.youtube.com/watch?v=f7KlFSgdUGU
2. Setelah anda memahami prosedur penggunaan mikroskop untuk pengamatan
bakteri, silakan lihat video pengamatan bakteri melalui pewarnaan sederhana
menggunakan pewarna basa pada
https://www.youtube.com/watch?v=8ODeT9DLHKI
3. Adapun metode pewarnaan sederhana menggunakan pewarna asam atau lebih
dikenal dengan pewarnaan negatif disajikan pada
https://www.youtube.com/watch?v=7xoizj6iqCI

4. Selain itu juga amati video pewarnaan diferensial yang berupa pewarnaan Gram
pada https://www.youtube.com/watch?v=4QlimbyuK0M dan untuk lebih jelas
perbedaan antara bakteri Gram negative dan positif pada
https://www.youtube.com/watch?v=PK-VlsBM_7M

5. Silakan amati bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus melalui preparat
basah pada https://www.youtube.com/watch?v=5eL4CrjXKHM
5

Pengamatan Protista:

Silakan amati Paramecium melalui video pada


https://www.youtube.com/watch?v=vo_AQVrjS04 dan Euglena pada
https://www.youtube.com/watch?v=vUb7HAILBY0

Pengamatan Cendawan:
Silakan amati Rhizopus melalui video pada
https://www.youtube.com/watch?v=2NvrL_zekqw dan pelempar topi pada
https://www.youtube.com/watch?v=T8OAmcUnm4g

PERTANYAAN
Hasil pengamatan pada bakteri:
1. Sebutkan bentuk sel E. coli dan Staphylococcus dari hasil pengamatan tersebut di
atas
2. Apakah pewarnaan sebaiknya selalui digunakan dalam setiap pengamatan morfologi
bakteri, jelaskan
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan hasil pengamatan menggunakan pewarnaan
sederhana dan pewarnaan Gram
4. Struktur bakteri bagian manakah yang menentukan hasil pewarnaan Gram
5. Jelaskan mengapa bakteri Gram negatif berwarna merah, sedangkan bakteri Gram
positif berwarna ungu atau kebiruan
6. Jenis pewarnaan manakah yang dapat digunakan untuk mengamati keberadaan
kapsul pada bakteri
7. Jelaskan prosedur yang sesuai jika ingin mengamati motilitas bakteri
8. Sebutkan secara umum perbesaran minimum pada mikroskop yang dapat digunakan
untuk mengamati bakteri
9. Sebutkan perbesaran lensa objektif mikroskop yang digunakan harus memakai
minyak imersi
10. Haruskah dibersihkan lensa objektif yang menyentuh minyak imersi? jelaskan
jawaban Anda

Hasil pengamatan pada Paramecium dan Euglena:


1. Gambarkan morfologi Paramecium dan tunjukkan bagian-bagiannya
2. Jelaskan cara Paramaecium dalam memperoleh nutrsi dari tempat hidupnya
3.Sebutkan fungsi vakuola kontraktil, makronukleus dan mikronukelus Paramaecium
4. jelaskan perbedaan tipe perolehan nutrisi pada Paramecium dan Euglena:
5. Gambarkan morfologi Euglena dan tunjukkan bagian-bagoiannya
6

Hasil pengamatan pada cendawan:


1. Gambarkan morfologi Rhizopus dan tunjukkan bagian-bagiannya
2. Sebutan spora seksual Rhizopus ialah….. dan sebutan spora aseksualnya ialah ….
3. Spora pada soal no 2 tersebut haploid ataukah diploid?
4. Jelaskan cara Rhizopus dan Pilobolus memperoleh nutrisi dari subtrat tempat
hidupnya
5. Sebutan spora Pilobolus ialah….
6. Topi yang ditembakkan oleh Pilobolus adalah…
7. Pilobolus menembakkan topinya (soal no 6) ke arah manakah? Jelaskan jawaban
Anda
8. Sebutan cendawan yang tumbuh pada kotoran hewan dikenal dengan istilah….
9. Sebutkan jenis somatik Rhizopus dan Pilobolus

Anda mungkin juga menyukai