Anda di halaman 1dari 5

Judul : Assassin’s Creed : Renaissance

Pengarang : Oliver Bowden

Penerbit, : UFUK PRESS

Jenis buku : Fiksi

Tebal buku : 591

No.

Bab

Informasi Penting

Diceritakan seorang pemuda sembrono yang bernama Ezio Auditore yang kesehariannya penuh
dengan kebodohan dan ketidak tanggung jawaban dari pria tersebut,sebagai remaja memang ittu
yang ia mau. Diawalai dengan perkelahian antara geng Ezio dan geng musuhnya, Vieri de’ Pazzi.
Dibantu oleh kakaknya, Federico Audiore, Ezio dengan mudah mengalahkan Geng Pazzi.

II

Giovanni Auditore, ayah dari Ezio, beliau bekerja sebagai kepala Bank Internasional Auditore.
Sesampai Ezio ke kantor ayahnya, ia sudah ditatapi muka marah oleh ayahnya karena hal yg terjadi
kemarin. Setelah itu Ezio diminta oleh ayahnya untuk mengirim surat kepada Lorenzo de’ Medici,
ketika ia sampai di depan bank Lorenzo ternyata Lorenzo sudah pergi dan akhirnya Ezio memberi
surat tersebut ke Boetio, salah satu pembantu Lorenzo untuk mengirim surat tersebut secepatnya.

III

Ezio menemani ibunya, Maria Auditore ke salah satu seniman terkenal di Florence, yaitu tak lain dari
Leonardo da Vinci untuk mengambil lukisan yang sudah di pesan ibunya. Sesampainya di rumah
dengan lukisan Leonardo, Ezio di panggil oleh ayahnya untuk mengirim beberapa surat ke beberapa
kenalan ayahnya. Setelah mengirim surat tersebut, Ezio pulang melihat mansion Auditore sangat
aneh, ternyata ayahnya dan saudara-saudaranya ditangkap oleh penjaga kota yang tertinggal hanya
pembantunya, adik perempuannya, dan ibunya yang syok dengan kejadian tersebut, Ezio dapat
pesan dari ayahnya untuk mengambil sesuatu barang di kantornya dan cari tempat yang aman untuk
ibunya.

IV

Pagi hari, Ezio melihat kerumunan massa di Piazza della signora, di sana Ezio melihat panggung dan
tiga sampul yang diikat di sebuah penyangga. Uberto Alberti sedang mengumumkan bahwa Keluarga
Auditore adlaha penghianat dan harus dibunuh. Ezio bergegas lari ke panggung untuk
menyelamatkan ayahnya, tetapi ia terlalu telat. Ayahnya digantung di depan mata Ezio sendiri, Ezio
lari secepatnya karena dikejar oleh penjaga kota

Tidak jauh dari rumah hiburan mewah milik Paola, kembali ke jalan sibuk di mana bengkel Leonardo
berada, Ezio harus melewati Piazza del Duomo yang luas dan sibuk. Ezio mendapatkan bahwa
kemampuannya yang baru ia dapatkan dapat membuatnya menyatu dengan kerumunan
masyarakat.

VI

Ezio menemui Paola untuk terakhir kalinya, ia ingin segera pergi dari florence. Ezio bergegas ke
rumah pamannya dari keluarga ayahnya di Monteriggioni. Setelah puluhan jam, Ezio akhirnya
sampai di Monteriggioni. Tetepi dalam lintasannya ke rumah pamannya, Ezio menemui musuh
lamanya Vieri. Beberapa saat kemudian Paman Mario datang menyelamatkan Ezio dari Vieri.

VII

Mario memimpin Pasukannya sampai San Gimignano dengan Ezio menunggang kuda di sebelahnya.
Seketika, Vieri Muncul dengan pasukannya menyerang Mario, Ezio dan, pasukannya. Meskipun
demikian Ezio masih memenangkan pertarungan tersebut, dengan Vieri kabur dari lapangan Perang.

VIII

Ezio harus bersiap-siap sebelum meninggalkan Monteriggioni. Di sisi pamannya, ia harus


mempelajari banyak tentang ajaran Assassin, untuk memperlengkapi dirinya dengan baik sehingga
dapat mengemban tugas yang ada di hadapannya.

IX

Ezio bangun sebelum fajar pada hari berikutnya Minggu 26 April, dan berjalan ke katredal. Sedikit
sekali orang ada di sana, meskipun beberapa rahib dan biarawati sedang siap-siap untuk
melaksanakan upacara Lauds atau upacara Pemujian.

10

Ezio seteklah lama di Florence, akhirnya ia kembali lagi ke pamannya Mario di Monteriggioni.
Dengan senang pamannya menyambut Ezio dengan hangat kembali ke rumahnya. Ezio menceritakan
kejaiadn-kejadian apa saja yang ia alami saat di Florence.

11

XI
Ketika Ezio kembali ke Florence dan menyampaikan berita kepada Duke Lorenzo tentang kematian
Pazzi terakhir, Lorenzo senang, tapi sedih bahwa keamanan Florence dan Medici harus ditebus
dengan begitu banyak darah.

12

XII

Pada Tahun 1481, Venezia secara keseluruhan adalah tempat yang baik, di bawah kekuasaan yang
mantap leh Doge Giovanni Mocenigo. Ada kedamaian dengan Turki, kota makmur dengan rute-rute
perdagangan lewat laut dan darat yang aman.

13

XIII

Setelah Ezio Meninggalkan Leonardo dan tinggal di kedamaiannya sendiri, ia tidak buang-buang
waktu untuk pergi ke Palazzo Seta. Itu buan tugas yang mudah di kota yang berjalan sempit. Tetapi
semua masyarakat setempat mau memberikan jalan untuk Ezio.

14

XIV

Wawancara Ezio dengan Ketua Bendahara Serikat Pencuri itu tidak nyaman dan berlangsung lama.
Tapi Ezio bisa menggunakan keahlian yang telah ia pelajari dari Paola untuk memotong dompet dan
merampok penduduk kota Venesia yang bersekutu dengan Emilio sebanyak yg ia bisa dapat.

15

XV

Serikat Pencuri menyelesaikan tugas untuk menyusun dan memperlengkapi diri mereka kembali.
Kemudian pada suatu pagi, Ugo tiba di kediaman Ezio untuk mengundangnya ke dalam sebuah
Pertemuan.

16

XVI

Emilio Barbarigo sendiri mungkin tidak bisa memenuhi janji ke Campo San Stefano, tapi Ezio jelas
tidak akan melewatkannya. Ia menempatkan dirinya sendiri di lapangan yang sudah sibuk pada fajar.
Pertarungan terhadap kekuasaan Templar keras dan panjang. Ezio mulai memercayain itu, karena
seperti itulah kenyataanya.

17

XVII

Ezio bertemu dengan Leonardo , menyambutnya seperti adiknya sendiri. Bengkel Leonardo di
Venesia sangat menyerupai bengkelnya di Florence, tapi yang mendominasi adalah skala penuh dari
mesin seperti kelelawar yang sudah terwujud.

18

XVIII
KEmatian Doge pada malam yang sama ketika kumpulan burung aneh terbang di langit Venesia.
Mesin terbang Leonardo yang seperti kelelawar terbakar di Lapangan ST Mark, tidak ada satu pun
orang yang berani mendekatinya.

19

XIX

Kembali ke biara Teodora, Ezio berjuang mengendalikan diri sementara Teodora sendiri dan Antonio
memperhatikannya dengan prihatin.

20

XX

Cara tercepat untuk mencapai San Pietro dari bengkel Leonardo adalah naik feri atau menyewa
perahu dari Fondamenta Nouva dan berlayar ke arah timur dari pantai selatan itu. Ezio sulit untuk
menemukan orang yang mau mengantarkannya ke sana.

21

XXI

Ezio tidak percaya bahwa hari ini adlah Hari Pertengahan Musim Panas pada tahun 1487 Masehi.
Ulang tahunnya yang ke-28, bersandar di Jembatan Fistfighters dengan muka muram memandangi
air yg mengalir di bawah kanal.

22

XXII

Setelah perjalanan naik kapal dayung yang panjang dan tenang dari Venesi, Ezio dan Machievelli tiba
di pelabuhan tanah basah dekat Ravenna, di mana mereka ditemui oleh Cateria=na sendiri dan
beberapa pendampingnya.

23

XXIII

Makan waktu lama untuk Ezio agar tiba di Pegunungan Appenine dengan menunggang kuda pada
siang hari, ia istirahat sebentar. Ketika tiba, dia tahu pencarian Checco Orsi akan menghabiskan lebih
banyak waktu yang ia kira.

24

XXIV

Rahib yang menyambut Ezio di Biara Wetlands adalah rahib seperti biasanya, montok dan
kemerahan, tapi rambutnya merah menyala dan matanya cerdik nakal, dan berbicara dengan logat
yang Ezio kenali dari salah seorang condottieri yang pernah ia temui.

25

XXV

Ezio merasa bahwa ia telah mengahabiskan terlalu banyak waktu dalam pengejaran yang sia-sia.
Mengejar Savonarola seperti mengejar will o’ wisp atau seekor chimera, atau ekormu sendiri.
26

XXVI

Fra’ Girolamo Savonarola mengambil alih pemerintahan efektif Florence pada tahun 1949, pada usia
42 tahun. Ia sakit mental, seorang genius fanatik yang telah menyimpang.

27

XXVII

Ezio membiarkan buku soneta Lorenzo jatuh dari tangannya. Kematian Cristina membuatnya lebih
bersungguh-sungguhuntuk menye=ingkirkan penyebabnya. Kota telah cukup lama menderita akibat
kekuasaan Savonarola.

28

XXVIII

Ezio seorang peria yang kini berumur empat puluh empat tahun, bersama pamannya ia berhasil
mendapatkan Apel dari tangan Templar dan sudah mengumpulkan halaman-halaman codex yang
terpencar. Kini hanya satu hal yang ia harus lakukan, mengakhiri semua ini.

Komentar terhadap isi buku

Menurut saya buku ini sangat menarik, dengan kisah aksi seorang pemuda sampai ia tua yang ingin
membalas dendam kepada orang orang yang melukai keluarganya. Buku ini mengajarkan kepada
saya bahwa keluarga adalah nomor satu, selalu utamakan keluarga, bahkan jika nyawamu yang
dipertaruhkan

Anda mungkin juga menyukai